Anda di halaman 1dari 5

1.

ANALISIS SITUASI Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia belum


memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan.
 RANGKUMAN IMUNISASI
Diperkirakan terdapat 19,4 juta bayi pada tahun 2018 di seluruh dunia tidak
mendapatkan layanan imunisasi dasar lengkap, di antaranya imunisasi Difteri,
Pertusis, dan Tetanus (DPT). Sejumlah 60% dari bayi-bayi tersebut berasal dari 10
negara, yaitu Indonesia, Filipina, Vietnam, Brasil, Nigeria, Angola, Ethiopia,
India, Kongo, dan Pakistan. dahuluan Di Indonesia, angka kematian bayi masih
menjadi tantangan besar dalam upaya pembangunan kesehatan. Beberapa tahun
terakhir, Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam upaya
penurunan kematian bayi, namun tingkat kematian bayi di Indonesia masih
tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara anggota ASEAN, yaitu 1,3 kali
melebihi Filipina, 1,8 kali melebihi Thailand dan 4,6 kali melebihi Malaysia.
Angka kematian bayi dan balita di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian bayi (AKB)
di Indonesia yaitu 35 bayi per 1000 kelahiran, sedangkan angka kematian balita
(AKABA), yaitu 46 dari 1000 balita meninggal setiap tahunnya. Menurut Menteri
Kesehatan Siti Fadilah Supari, diperkirakan 1,7 juta kematian anak di Indonesia
atau 5% balita di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
Perbedaan tingkat pengetahuan juga akan membedakan pemahaman akan pesan
yang diterima. Hal ini juga berlaku pada pengetahuan terhadap pentingnya
imunisasi dasar pada bayi. Aspek pekerjaan, pendapatan dan dukungan keluarga
serta jarak fasilitas kesehatan dengan tempat tinggal merupakan hal yang perlu
dikaji lebih lanjut mengenai keterkaitannya dengan kelengkapan imunisasi dasar
pada bayi.
Pada penelitian Hidayah dkk tahun 2018 dari 91 ibu, sebanyak 34 orang (70,8%)
yang keluarganya tidak mendukung yang memiliki status imunisasi anak tidak
lengkap. yang berarti dukungan keluarga berhubungan erat dengan
keketidaklengkapan imunisasi dasar pada bayi.
Perhitungan biaya transportasi menjadi salah satu pertimbangan jika fasilitas
kesehatan jauh dari tempat tinggal. Dengan demikian, sebagian orang
memutuskan untuk tidak datang ke tempat pelayanan kesehatan yang jauh.
Berdasarkan yang diperoleh di lapangan, ketersediaan stock vaksin juga
mempengaruhi ketepatan waktu pemberian imunisasi pada anak. Jika stok vaksin
tertentu tidak tersedia maka akan menghambat pelaksanaan imunisasi. Apabila
waktu pemberian imunisasi terlewat dari batas maksimal pemberian imunisasi
maka vaksin yang diberikan kurang efektif bekerja pada tubuh. Ada beberapa
anak yang terlambat imunisasi karena telah melewati batas waktu yang telah
ditentukan meskipun masih pada rentang waktu yang diperbolehkan yaitu
kurang dari 12 bulan.

 ANALISIS SITUASI
Metode/model analisis yang akan di gunakan yaitu model logika segitiga

PROVIDER
MASYARAKAT
 Ketersediaan stok vaksin yang
 Sekitar 1,7 juta kematian anak di
mempengaruhi keterlambatan
indonesia atau 5% balita di
dalam pemberian imunisasi
indonesia adalah akibat penyakit
 Kurangnya fasilitas kesehatan yang dapat di cegah dengan
seperti posyandu di beberapa imunisasi
titik daerah secara tidak
 Kurangnya pengetahuan ibu
langsung menghambat
terkait imunisasi berdampak pada
imunisasi pada anak
ketidaklengkapan imunisasi dasar
pada bayi

LINGKUNGAN
 Kurangnya dukungan keluarga dalam
pemberian imunisasi lengkap pada anak
 Akses dan biaya yang mahal menuju lokasi
faskes menjadi kendala dalam pemberian
imunisasi lengkap pada anak
2. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Metode yang di gunakan dalam menentukan prioritas masalah adalah metode
delbeg.
MASALAH KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIORITAS
BESARAN KEGAWATAN BIAYA KEMUDAH NILAI
MASALAH AN TOTAL
8 8 7 7
Ketersediaan
stok vaksin
yang 8x8=64 8x8 = 64 7x7=49 4x7=28 205 2
mempengaruh
i
keterlambatan
imunisasi
Akses dan
biaya yang 7x8=56 7x8=56 7x7=49 6x7=42 203 4
mahal menuju
lokasi faskes
Kurangnya
pengetahuan 8x8=64 7x8=56 5x7=35 7x7=49 204 3
ibu tentang
imunisasi
Kurangnya
dukungan
keluarga
dalam 7x8=56 7x8=56 3x7=21 7x7=49 182 5
pemberian
imunisasi
lengkap pada
anak
1,7 juta
kematian anak
di indonesia
karna penyakit 8x8=64 8x8=64 7x7=49 5x7=35 212 1
yang dapat di
cegah oleh
imunisasi
sejak dini

SUMBER LITERASI :
1. Analisis Faktor Risiko Ketidaklengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Wilayah
Jadetabek (JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 2021)
2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Imunisasi Dasar
(JOURNAL OF HEALTH SCIENCE AND PREVENTION 2020)
3. Presepsi Orang Tua Bayi Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar selama Pandemi
Covid-19 di Jakarta dan Bekasi (JURNAL KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN 2022)
Daftar Pustaka
(ANDRIYA SYAHRIYATUL MASRIFAH, 2022)ANDRIYA SYAHRIYATUL MASRIFAH.
(2022). Analisis Faktor Risiko Ketidaklengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di
Wilayah Jember. Medical Jurnal of Al Qodiri, 7(1), 18–26.
https://doi.org/10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v7i1.113
Dwi Ghunayanti Novianda, & Mochammad Bagus, Q. (2020). Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Imunisasi Dasar. Journal of Health Science and
Prevention, 4(2), 125–133. https://doi.org/10.29080/jhsp.v4i2.402
Wahyuni, R. D., & Hadi, E. N. (2022). Persepsi Orang Tua Bayi terhadap Pemberian
Imunisasi Dasar selama Pandemi Covid-19 di Jakarta dan Bekasi. Jurnal Kedokteran
Dan Kesehatan, 18(1), 41. https://doi.org/10.24853/jkk.18.1.41-56

Anda mungkin juga menyukai