Anda di halaman 1dari 11

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.

27 April 2017

HUKUM PEREMPUAN YANG SUDAH MENIKAH BEKERJA


DI LUAR RUMAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Oleh: Sanawiah
Dosen Tetap Yayasan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Fakultas Agama Islam, Kalimantan Tengah

Abstrak
Peranan Perempuan dalam pembangunan terus menerus didorong dalam segala aspek
kehidupan tidak terkecuali perempuan-perempuan muslim. fenomena di tengah-tengah masyarakat
sekarang seiring dengan berkembangnya jaman, perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam
bidang pendidikan sehingga semakin banyak perempuan yang memiliki pendidikan yang baik.
Lapangan pekerjaan juga banyak tersedia bagi perempuan. perempuan yang di masa sebelum
menikah sudah bekerja nampaknya akan terus bekerja meskipun sudah menikah. Imam Ibnu Katsir
menafsirkan ayat Al-Quran di dalam tafsirnya: Bahwasanya Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan
dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya, Allah SWT berfirman pada Q. S. An-Nisa ayat
34, “Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum Perempuan”. Yakni menjadi kepala atas mereka;
seorang isteri diharuskan taat kepada suaminya dalam hal-hal yang diperintahkan oleh Allah yang
mengharuskan seorang isteri taat kepada suaminya. Taat kepada suami ialah dengan berbuat baik
kepada keluarga suami dan menjaga harta suami.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Hermeneutic metode
ini menjelaskan isi sebuah teks keagamaan kepada masyarakat khususnya masyarakat Islam yang
hidup dalam tempat dan kurun waktu yang jauh berbeda dari kajian-kajian klasik dan modern.
Dalam konteks ini, analisis sedapat mungkin dengan melihat latar belakang sosial budaya, konteks
pembaca dan teks dalam rentang waktu yang jauh dengan konteks masa kini. Sehingga isi pesan
menjadi jelas dan relevan dengan kurun waktu pada saat ini.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pendapat antara Ulama Klasik Imam
Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab tentang Perempuan bekerja di luar rumah, Imam Ibnu Katsir
lebih menekankan perempuan yang sudah menikah untuk berada di rumahnya, kecuali keluar kalau
ada keperluan yang sangat mendesak. Berbeda halnya dengan M. Quraish Shihab yang berpendapat
bahwa perempuan boleh bekerja dan berkarir, dan menjadi pemimpin diranah publik, Quraish
Shihab berpendapat bahwasanya perempuan yang sudah menikah tidak ada larangan untuk atau
boleh bekerja dalam berbagai bidang, di dalam atau di luar rumah, baik secara mandiri maupun
bersama orang lain dengan lembaga pemerintahan maupun swasta dengan syarat menjaga harga diri
dan norma-norma aturan Agama.
Kata kunci: Hukum, Perempuan, Isteri, Pekerja

A. Pendahuluan baik di perusahaan-perusahaan, di pasar, di


kantor, pegawai perbankan, sekretaris bahkan
Seiring dengan berkembangnya jaman,
di berbagai parlemen negarapun dapat kita
manusia sudah tidak lagi hanya bercocok
jumpai berbagai profesi seperti polisi, dokter,
tanam dan berkebun. banyak ditemukan
dosen dan lain sebagainya (Mia Siti Aminah,
berbagai Profesi bermunculan, hal ini baik
2010; 40-41).
dikerjakan oleh laki-laki ataupun perempuan,

73
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

Peranan perempuan dalam menyediakan sarana pendukung atau sarana


pembangunan terus menerus didorong dalam kehidupan, walaupun demikian, perempuan
segala aspek kehidupan. Perempuan memiliki juga tidak ada larangan untuk bekerja, karena
kesempatan yang sama dalam bidang laki-laki hanya menjadi pemimpin atas semua
pendidikan sehingga semakin banyak perempuan dalam perkara di mana Tuhan
perempuan yang memiliki pendidikan yang memberikan kelebihan laki-laki dibanding
baik. Lapangan pekerjaan juga banyak tersedia perempuan (Huzaemah T. Yanggo, 2001;
bagi perempuan. Perempuan sebelum menikah 100).
sudah bekerja nampaknya akan terus bekerja Sedangkan Imam Ibnu Katsir
meskipun sudah menikah. Perempuan- menafsirkan ayat ini di dalam tafsirnya:
perempuan sebagai ibu rumah tangga terus Bahwasanya Ali ibnu Abu Talhah
bekerja dengan berbagai motivasi dan alasan meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan
seperti kebutuhan aktualisasi diri dan perlunya dengan firman-Nya, Allah SWT berfirman
membantu ekonomi rumah tangga. Pada jaman pada Q. S. An-Nisa ayat 34, sebagai berikut:
sekarang ini ada sebagian perempuan
menyatakan persamaan hak sebagai alasan
mengapa mereka bekerja. Dalam kerangka ....‫َﺎل ﻗَـﻮﱠاﻣُﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱢﺴَﺎ ِء‬
ُ ‫اﻟﱢﺮﺟ‬
emansipasi wanita, sebagian isteri bekerja Artinya:
menganggap bahwa peranan mereka dalam Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
pembangunan bangsa dan negara tidaklah kaum perempuan.
optimal kalau hanya sebagai ibu rumah tangga. Yakni menjadi kepala atas mereka;
Padahal kewajiban yang memberikan nafkah seorang isteri diharuskan taat kepada
kepada keluarga adalah seorang suami karena suaminya dalam hal-hal yang diperintahkan
ia adalah pemimpin dalam rumah tangga, oleh Allah yang mengharuskan seorang isteri
sebagaimana firman Allah dalam Alquran, taat kepada suaminya. Taat kepada suami ialah
Allah SWT berfirman pada Q. S. An-Nisa ayat dengan berbuat baik kepada keluarga suami
34, yang Artinya: dan menjaga harta suami. (Al-Imam Abdul
Kaum pria itu adalah pemimpin bagi kaum Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, 2006;
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan 105).
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian Quraish Shihab menafsirkan ayat Bima
yang lain (perempuan), dan karena mereka Faddhalallahu ba’dhahum ala ba’dh, karena
(pria) telah menafkahkan sebagian dari harta Allah melebihkan mereka atas sebagian yang
mereka. (Tim Penerjemah Alquran Departe- lain, yakni masing-masing memiliki keistime-
men Agama RI, 2006; 66). waan-keistimewaan. Tetapi keistimewaan
Lafadz qowwamun pada ayat tersebut yang dimiliki pria lebih menunjang tugas
di atas para mufassir ditafsirkan bahwa suami kepemimpinan daripada keistimewaan yang
adalah pelindung, pemimpin, penanggung dimiliki perempuan. Di sisi lain keistimewaan
jawab, pengatur konteks keluarga, kadang yang dimiliki lebih menunjang tugasnya
ayat tersebut dijadikan sebuah landasan sebagai pemberi rasa damai dan tenang kepada
pengharaman bagi wanita untuk di wilayah laki-laki serta lebih mendukung fungsinya
publik (lingkungan kerja) padahal menurut dalam mendidik dan membesarkan anak-
Amina Wadud, Azizah al-Hibri dan Riffat anaknya. (M. Quraish Shihab, 2005; 425).
Hasan bahwa qawwamun mempunyai arti
pencari nafkah atau orang-orang yang

74
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

Jenis pekerjaan yang harus ada sebagai Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu
solusi bagi masyarakat untuk menghalau dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
industri yang bisa menyesatkan. Contoh dalam laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu
hal ini adalah segala bidang usaha yang ada dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
yang memungkinkan bercampur-baurnya pria taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya
dan wanita diminimalkan dengan hadirnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
para pengusaha yang meminimalkan kondisi dari kamu, Hai ahl al-bait dan membersihkan
tersebut. Seperti salon khusus muslimah, kamu sebersih-bersihnya.
gedung olahraga khusus muslimah, dan Imam Ibnu katsir menafsirkan ayat ini
sejenisnya. (Mia Siti Aminah, 2010; 40-41). dengan perkataannya:
Begitu juga yang terjadi di lingkungan “Maksudnya, hendaklah kalian para isteri
Amal Usaha Muhammadiyah ada para isteri menempati rumah kalian, dan janganlah keluar
bekerja sebagai Dosen, pegawai administrasi kecuali ada kebutuhan, termasuk di antaranya
juga terdapat di Univesitas Muhammadiyah kebutuhan yang syar’i adalah keluar untuk
Palangka Raya. Mereka tersebar semua shalat di masjid dengan memenuhi syarat-
Fakultas, Biro dan Lembaga. Tingkat syaratnya” (Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibnu
pendidikan mulai dari SLTA hingga Sarjana. Katsir Ad-Dimasyqi, 2006: 3-4).
Peran mereka sebagai pegawai administrasi Sedangkan menurut Pendapat Ulama
turut menentukan terlaksananya kegiatan- Kontemporer Tentang Perempuan karir ialah
kegiatan di Universitas Muhammadiyah sebagai berikut: “Para ulama umumnya, baik
Palangkaraya dan diamal usaha lainnya seperti fuqaha’ maupun mufasir berpendapat bahwa
RS Muhammadiyah, dan banyak lagi Dosen- suamilah yang bertindak menjadi pemimpin”
dosen perempuan yang melanjutkan studi ke (Dindin Syafruddin, 1994; 4-10).
luar Daerah, keluar pulau bahkan keluar Dalil yang mereka kemukakan adalah
Negeri. surat An-Nisa ayat 34. dalam ayat itu
Islam sudah menetapkan ketentuan- dinyatakan bahwa pria adalah pemimpin
ketentuan yang perlu diperhatikan. Semuanya wanita. Allah SWT berfirman pada Q. S. An-
tercantum dalam kitab suci Alquran, hadis, Nisa ayat 34, sebagai berikut:
maupun fatwa ulama, agar menjadi tuntunan.
Ada tiga pendapat dari para ulama yang ُ‫ﻀ َﻞ اﻟﻠﱠﻪ‬ ‫َﺎل ﻗَـﻮﱠاﻣُﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱢﺴَﺎ ِء ﲟَِﺎ ﻓَ ﱠ‬ ُ ‫اﻟﱢﺮﺟ‬
mewarnai pembahasan seputar perempuan
yang sudah menikah bekerja di luar rumah. ‫ْﺾ وَﲟَِﺎ أَﻧْـ َﻔ ُﻘﻮا ِﻣ ْﻦ أَْﻣﻮَاﳍِِ ْﻢ‬
ٍ ‫ﻀ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ﺑـَﻌ‬ َ ‫ﺑـَ ْﻌ‬
Pertama, mereka yang membolehkan wanita
bekerja tanpa syarat apapun. Kedua, tidak ‫ْﺐ ﲟَِﺎ‬ ِ ‫َﺎت ﻟِْﻠﻐَﻴ‬
ٌ ‫َﺎت ﺣَﺎﻓِﻈ‬ ٌ ‫َِﺎت ﻗَﺎﻧِﺘ‬
ُ ‫ﻓَﺎﻟﺼﱠﺎﳊ‬
membolehkan sama sekali, dan ketiga,
membolehkan tapi dengan syarat-syarat ‫َاﻟﻼﰐ ﲣََﺎﻓُﻮ َن ﻧُﺸُﻮَزُﻫ ﱠﻦ ﻓَﻌِﻈُﻮُﻫ ﱠﻦ‬ ِ ‫َﺣ ِﻔ َﻆ اﻟﻠﱠﻪُ و‬
tertentu. Ada terdapat beberapa pendapat
tentang hukum perempuan menikah baik dari
pendapat ulama yang klasik maupun
‫ﺿ ِﺮﺑُﻮُﻫ ﱠﻦ ﻓَِﺈ ْن‬ْ ‫َﺎﺟ ِﻊ وَا‬ ِ ‫وَا ْﻫ ُﺠﺮُوُﻫ ﱠﻦ ِﰲ اﻟْ َﻤﻀ‬
kontemporer yaitu sebagai berikut:
Ahli tafsir ternama imam Ibnu katsir
‫أَﻃَ ْﻌﻨَ ُﻜ ْﻢ ﻓَﻼ ﺗَـْﺒـﻐُﻮا ﻋَﻠَْﻴ ِﻬ ﱠﻦ َﺳﺒِﻴﻼ إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ﻛَﺎ َن‬
menafsirkan, Allah SWT berfirman pada Q. S.
Al-Ahzab ayat 33, sebagai berikut: ‫َﻋﻠِﻴﺎ َﻛﺒِ ًﲑا‬

75
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

Artinya: Orang-orang yang beriman, pria dan wanita,


Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi sebagian mereka adalah auliyâ` bagi sebagian
kaum perempuan, oleh karena Allah telah yang lain. Mereka menyuruh yang ma’ruf,
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas mencegah yang mungkar, melaksanakan
sebahagian yang lain (perempuan), dan karena shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat
mereka (pria) telah menafkahkan sebagian dari kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
harta mereka. Sebab itu Maka wanita yang dirahmati Allah; sesungguhnya Allah Maha
shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi Perkasa lagi Maha Bijaksana.
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, Argumen ini sama dengan apa yang
oleh karena Allah telah memelihara (mereka). dikemukakan Justice Aftab Hussain bahwa
wanita-wanita yang kamu khawatirkan prinsip yang mendasari kebolehan wanita
nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan menjadi pemimpin di ruang publik adalah
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, “prinsip yang berlaku dalam segala hal adalah
dan pukullah mereka. kemudian jika mereka kebolehan, sampai ada dalil yang
mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari- menunjukkan ketidakbolehan”. (Justice Aftab
cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguh- Hussain, 1987; 201).
nya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. Kedua, di samping tidak ditemukan
Quraish Shihab menafsirkan ayat ini dalam ayat-ayat al-Qur’an larangan bagi
bahwa ia tidak menolak kepemimpinan wanita wanita untuk menjadi pemimpin dalam ruang
selain di rumah tangga. Meski ia menerima publik, hadis-hadis Nabi juga tidak membahas
pendapat Ibn ‘Âsyûr tentang cakupan umum dari larangan itu. (M. Quraish Shihab, 2005;
kata “al-rijâl” untuk semua pria, tidak terbatas 346).
pada para suami, tetapi uraiannya tentang ayat Dalam hal ini setelah penulis membaca
ini ternyata hanya terfokus pada kepemim- dan mengecek kembali ayat-ayat al-Qur’an
pinan rumah tangga sebagai hak suami. yang menginformasikan tentang perempuan/
Dengan begitu, isteri tidak memiliki hak Isteri bekerja di luar rumah, maka banyak ayat
kepemimpinan atas dasar sesuatu yang kodrati yang berbicara tentangnya yaitu: Q.S. At-
(given) dan yang diupayakan (nafkah). Taubah: 105, QS. An-Nisa: 29, Q.S. An-Nisa:
Sekarang, persoalannya mungkinkah wanita 34. Q.S. Al-Ahzab: 33, Q.S. Al-Isra: 31, Q.S.
mengisi kepemimpinan di ruang publik? An-Nisa: 1, Q.S. Ar-Ruum: 21, Q.S. Ali-
Pertama, berbicara hak berarti Imran: 195, Q.S. An-Nuur: 30-31, Q.S.At-
berbicara kebolehan (bukan anjuran, apalagi Taubah: 71, Q.S. Al-Baqarah: 286, Q.S. An-
kewajiban). Ayat di atas tidak melarang Naml; 23.
kepemimpinan wanita di ruang publik, karena Ayat-ayat ini yang akan peneliti gali
konteksnya dalam kepemimpinan rumah terdapat dua tokoh ulama yaitu Ulama Klasik
tangga. Quraish Shihab mengungkapkan: tidak yaitu Imam Ibnu Katsir melalui karyanya
ditemukan dasar yang kuat bagi larangan Tafsir Ibnu Katsir dan dari tokoh ulama
tersebut. Justru sebaliknya ditemukan sekian kontemporer yaitu Quraish Shihab melalui
banyak dalil keagamaan yang dapat dijadikan karyanya Tafsir Al-Misbah.
dasar untuk mendukung hak-hak perempuan Dan ayat-ayat yang akan peneliti gali
dalam bidang politik. Salah satu yang dapat dalam pemikiran tokoh Ulama Klasik yaitu
dikemukakan dalam kaitan ini adalah Allah Imam Ibnu Katsir melalui karyanya Tafsir
SWT berfirman pada Q. S. At-Taubah ayat 71, Ibnu Katrsir dalam hal ini ayat-ayat yang akan
sebagai berikut: dikaji dalam penelitian ini hanya berfokus

76
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

pada, Q.S. Al-Ahzab ayat 33, Q.S. At-Taubah dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
ayat 105, Q. S. An-Nisa ayat 34. kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
Selanjutnya penulis juga menggali dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-
pemikiran tokoh Ulama Kontemporer yaitu Nahl (16): 97)
Quraish Shihab melalui karyanya Tafsir Al-
Misbah. dan ayat-ayat yang akan dikaji dalam
penelitian ini hanya berfokus pada Q.S. An- ‫ْﺾ‬ٍ ‫ﻀ ُﻬ ْﻢ أ َْوﻟِﻴَﺎءُ ﺑـَﻌ‬
ُ ‫ت ﺑـَ ْﻌ‬
ُ ‫وَاﻟْﻤ ُْﺆِﻣﻨُﻮ َن وَاﻟْﻤ ُْﺆِﻣﻨَﺎ‬
Nisa' ayat 32, Q.S. Al-Ahzab ayat 33,Q.S.
An-Nisa ayat 34, Q.S. At-Taubah ayat 71, Q.S. ‫ُوف َوﻳـَْﻨـﻬ َْﻮ َن َﻋ ِﻦ اﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ‬
ِ ‫ﻳَﺄْ ُﻣﺮُو َن ﺑِﺎﻟْ َﻤ ْﻌﺮ‬
An-Naml ayat 23.
Karena ayat-ayat ini penulis anggap َ‫ﺼﻼَةَ َوﻳـ ُْﺆﺗُﻮ َن اﻟﱠﺰﻛَﺎةَ َوﻳُﻄِﻴﻌُﻮ َن اﷲ‬ ‫َوﻳُﻘِﻴﻤُﻮ َن اﻟ ﱠ‬
telah mewakili kajian tentang Isteri/perempuan
yang sudah menikah alasannya adalah pada ‫ِﻚ َﺳﻴـَﺮْﲪَُ ُﻬ ُﻢ اﷲُ إِ ﱠن اﷲَ َﻋﺰِﻳٌﺰ‬ َ ‫َوَر ُﺳﻮﻟَﻪُ أُوﻟَﺌ‬
Q.S. An-Nisa ayat 32 membahas tentang hak-
hak, baik itu hak laki-laki maupun perempuan,
selanjutnya Q.S. An-Nisa ayat 34 membicara-
.ٌ‫َﺣﻜِﻴﻢ‬
kan tentang laki-laki sebagai kepala rumah Artinya:
tangga dan tanggung jawabnya untuk mencari Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
nafkah, selanjutnya QS. Al-Ahzab ayat 33 perempuan, sebahagian mereka (adalah)
merupakan dalil yang memerintahkan isteri menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.
untuk tinggal diam di rumahnya, dan Q.S. At- Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,
Taubah ayat 105 salah satu ayat yang mencegah dari yang munkar, mendirikan
dijadikan dalil tentang Karir atau pekerjaan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada
semua umat manusia, karena terdapat perintah Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi
Allah SWT untuk bekerja maupun berkarir. rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah
B. Pembahasan (9): 71)
Sungguhpun demikian, dalam hal
Menurut agama Islam, pada dasarnya hubungan antara suami dan isteri, satu dengan
perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang yang lain masing-masing mempunyai hak dan
sama, di hadapan Allah SWT. Hal ini kewajiban sendiri-sendiri.
ditegaskan dalam firman Allah SWT:
1. Kewajiban Suami dan Isteri dalam Rumah
‫َﻣ ْﻦ ﻋَ ِﻤ َﻞ ﺻَﺎﳊًِﺎ ِﻣ ْﻦ ذَ َﻛ ٍﺮ أ َْو أُﻧْـﺜَﻰ َوُﻫ َﻮ ﻣ ُْﺆِﻣ ٌﻦ‬ Tangga

‫ﻓَـﻠَﻨُ ْﺤﻴِﻴَـﻨﱠﻪُ َﺣﻴَﺎةً ﻃَﻴﱢﺒَﺔً َوﻟَﻨَ ْﺠ ِﺰﻳـَﻨﱠـ ُﻬ ْﻢ أَ ْﺟَﺮُﻫ ْﻢ‬ a. Kewajiban Suami terhadap Isteri
1) Suami wajib menjaga, melindungi dan
‫ﺑِﺄَ ْﺣ َﺴ ِﻦ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮا ﻳـَ ْﻌ َﻤﻠُﻮ َن‬ memimpin isterinya. Allah berfirman:
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, ‫ﻀ ُﻬ ْﻢ‬
َ ‫ﻀ َﻞ اﷲُ ﺑـَ ْﻌ‬
‫َﺎل ﻗَـﻮﱠاﻣُﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱢﺴَﺎ ِء ﲟَِﺎ ﻓَ ﱠ‬ ُ ‫اﻟﱢﺮﺟ‬
baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan ... ‫ْﺾ َوﲟَِﺎ أَﻧْـ َﻔ ُﻘﻮا ِﻣ ْﻦ أَْﻣﻮَاﳍِِ ْﻢ‬
ٍ ‫َﻋﻠَﻰ ﺑـَﻌ‬
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik

77
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

Artinya:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi ُ‫ِﻖ ذُو َﺳ َﻌ ٍﺔ ِﻣ ْﻦ َﺳ َﻌﺘِ ِﻪ َوَﻣ ْﻦ ﻗُ ِﺪ َر ﻋَﻠَْﻴ ِﻪ رِْزﻗُﻪ‬ ْ ‫ﻟِﻴُـْﻨﻔ‬
kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas ‫ﱢﻒ اﷲُ ﻧـَ ْﻔﺴًﺎ إِﻻﱠ ﻣَﺎ‬ ُ ‫ِﻖ ﳑِﱠﺎ آَﺗَﺎﻩُ اﷲُ ﻻَ ﻳُ َﻜﻠ‬ ْ ‫ﻓَـ ْﻠﻴُـْﻨﻔ‬
sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian .‫آَﺗَﺎﻫَﺎ َﺳﻴَ ْﺠ َﻌ ُﻞ اﷲُ ﺑـَ ْﻌ َﺪ ﻋُ ْﺴ ٍﺮ ﻳُ ْﺴﺮًا‬
dari harta mereka.” (QS. an-Nisa’ (4): 34)
Artinya:
Hendaklah orang yang mampu memberi
2) Bergaul dengan cara yang baik
nafkah menurut kemampuannya, dan orang
terhadap isteri. Allah berfirman:
yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan
... ‫ُوف‬
ِ ‫َﺎﺷﺮُوُﻫ ﱠﻦ ﺑِﺎﻟْ َﻤ ْﻌﺮ‬
ِ ‫ َوﻋ‬... Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan
beban kepada seseorang melainkan sekedar
Artinya: apa yang Allah berikan kepadanya. Allah
Dan pergaullah dengan mereka secara patut. kelak akan memberikan kelapangan sesudah
(QS. an-Nisa’ (4): 19) kesempitan.” (QS. ath-Thalaq (65): 6).
Dalam hadits dijelaskan, yang rtinya: b. Kewajiban Isteri terhadap Suami
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia Dalam Putusan Tarjih hasil Muktamar
berkata: Rasulullah saw bersabda: Orang Tarjih ke XX di Garut tahun 1976 tentang
mukmin yang lebih sempurna imannya adalah Adabul Mar’ah fi al-Islam, antara lain
orang yang terbaik akhlaknya dan sebaik-baik diputuskan:
kamu adalah orang yang terbaik terhadap 1) Dalam pergaulan sehari-hari, wanita yang
isterinya. (HR. at-Tirmidzi). menjadi isteri harus bersikap patuh, taat
serta senantiasa hormat terhadap suaminya.
3. Memberi nafkah kepada isteri. Allah Hal itu supaya benar-benar dilaksanakan
berfirman: dengan tulus dan ikhlas, baik di hadapan
suami maupun di kala suami berada di
‫ َو َﻋﻠَﻰ اﻟْﻤ َْﻮﻟُﻮِد ﻟَﻪُ رِْزﻗُـ ُﻬ ﱠﻦ َوﻛِ ْﺴ َﻮﺗـُ ُﻬ ﱠﻦ‬... tempat yang jauh.

... ‫ُوف‬
ِ ‫ﺑِﺎﻟْ َﻤ ْﻌﺮ‬ 2) Senantiasa bersikap sopan santun, bermanis
muka, ramah tamah, dengan menampakkan
Artinya: kecintaan dan kepercayaan yang penuh
Dan kewajiban ayah memberi makan dan terhadap suami.
pakaian kepada para ibu dengan cara yang
ma’ruf. (QS. al-Baqarah (2): 233). 3) Seorang isteri hendaklah senantiasa
berusaha untuk memiliki gaya dan daya
penarik serta tambatan hati bagi suaminya.
... ‫ْﺚ َﺳ َﻜْﻨﺘُ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ُو ْﺟ ِﺪ ُﻛ ْﻢ‬
ُ ‫أَ ْﺳ ِﻜﻨُﻮُﻫ ﱠﻦ ِﻣ ْﻦ َﺣﻴ‬ Isteri supaya menjadi pelipur lara di kala
Artinya: suami menghadapi kesusahan, menjadi
Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana penenang hatinya di kala gelisah, dan
kamu bertempat tinggal menurut menimbulkan harapan di saat suami
kemampuanmu. (QS. ath-Thalaq (65): 6). berputus asa. Sabda Nabi:

78
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

merupakan kewajiban bagi setiap wanita


Islam. Sedang bagi seorang isteri, bersolek
‫ُﻚ إِذَا‬
َ ‫ َوﺗُﻄِﻴﻌ‬،‫ْت‬
َ ‫َﺧْﻴـُﺮ اﻟﻨﱢﺴَﺎ ِء ﺗَ ُﺴﺮَﱡك إِذَا أَﺑْﺼَﺮ‬ dan merias diri untuk suaminya dianjurkan
oleh Islam.
‫ )رواﻩ‬.‫ِﻚ‬
َ ‫ْﺴﻬَﺎ َوﻣَﺎﻟ‬
ِ ‫َﻚ ِﰲ ﻧـَﻔ‬
َ ‫ﻆ َﻏْﻴﺒ‬
ُ ‫َﲢ َﻔ‬
َْ‫ و‬،‫ْت‬
َ ‫أَﻣَﺮ‬ Allah berfirman:

(‫اﻟﻄﱪﱏ ﰱ اﻟﻜﺒﲑ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﺳﻼم‬ ‫َوﻗـَْﺮ َن ِﰲ ﺑـُﻴُﻮﺗِ ُﻜ ﱠﻦ َوﻻَ ﺗَـﺒَـﱠﺮ ْﺟ َﻦ ﺗَـﺒَـﱡﺮ َج اﳉَْﺎ ِﻫﻠِﻴﱠ ِﺔ‬
Artinya:
Sebaik-baik isteri adalah yang dapat ... ‫ُوﱃ‬
َ ‫اْﻷ‬
menyenangkan hatimu bila kamu melihatnya,
taat kepadamu bila kamu suruh, serta dapat Artinya:
menjaga kehormatan dirinya dan hartamu, di Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
kala kamu sedang tidak di rumah. (HR. ath- janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
Thabrani di dalam al-Kabir dari Abdullah Ibnu seperti orang-orang jahiliyyah dahulu. (QS. al-
Salam). Ahzab (33): 33)
Sikap tabarruj adalah sikap keterlaluan
4) Bertanggung jawab di rumah suaminya, dalam memperlihatkan pakaian dan perhiasan,
untuk kebahagiaan seluruh keluarga. Allah seperti yang dilakukan oleh orang-orang
berfirman: Jahiliyyah. Allah berfirman:

‫ْﺐ ﲟَِﺎ‬
ِ ‫َﺎت ﻟِْﻠﻐَﻴ‬
ٌ ‫َﺎت ﺣَﺎﻓِﻈ‬
ٌ ‫َِﺎت ﻗَﺎﻧِﺘ‬
ُ ‫ ﻓَﺎﻟﺼﱠﺎﳊ‬... ‫ َوﻻَ ﻳـُْﺒﺪِﻳ َﻦ زِﻳﻨَﺘَـ ُﻬ ﱠﻦ إِﻻﱠ ﻟِﺒُـﻌُﻮﻟَﺘِ ِﻬ ﱠﻦ أ َْو آَﺑَﺎﺋِ ِﻬ ﱠﻦ‬...
... ُ‫َﺣ ِﻔ َﻆ اﷲ‬ ‫أ َْو آَﺑَﺎ ِء ﺑـُﻌُﻮﻟَﺘِ ِﻬ ﱠﻦ أ َْو أَﺑْـﻨَﺎﺋِ ِﻬ ﱠﻦ أ َْو أَﺑْـﻨَﺎ ِء ﺑـُﻌُﻮﻟَﺘِ ِﻬ ﱠﻦ‬
Artinya:
... Maka wanita yang saleh, ialah yang taat ‫أ َْو إِ ْﺧﻮَاِِ ﱠﻦ أ َْو ﺑ َِﲏ إِ ْﺧﻮَاِِ ﱠﻦ أ َْو ﺑ َِﲏ أَ َﺧﻮَاِِ ﱠﻦ أ َْو‬
kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah ‫َﲑ‬
ِْ ‫ﲔ ﻏ‬ َ ِ‫َﺖ أَﳝَْﺎﻧـُ ُﻬ ﱠﻦ أَ ِو اﻟﺘﱠﺎﺑِﻌ‬ ْ ‫ﻧِﺴَﺎﺋِ ِﻬ ﱠﻦ أ َْو ﻣَﺎ َﻣﻠَﻜ‬
memelihara (mereka) ... (QS. an- Nisa’ (4):
34) ْ‫ْﻞ اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ َﱂ‬ ِ ‫َﺎل أَ ِو اﻟﻄﱢﻔ‬ ِ ‫ُوﱄ اْﻹ ِْرﺑَِﺔ ِﻣ َﻦ اﻟﱢﺮﺟ‬ ِ‫أ‬
‫ْﺖ زَوِْﺟﻬَﺎ َوَﻣ ْﺴﺌُﻮﻟَﺔٌ ﻋَ ْﻦ‬
ِ ‫ْﳌَﺮأَةُ رَا ِﻋﻴَﺔٌ ِﰲ ﺑـَﻴ‬
ْ ‫ َوا‬... ...ِ‫َات اﻟﻨﱢﺴَﺎء‬ ِ ‫ﻳَﻈْ َﻬُﺮوا َﻋﻠَﻰ ﻋ َْﻮر‬
Artinya:
(‫ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ‬... ‫َر ِﻋﻴﱠﺘِﻬَﺎ‬ ... dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya, dan janganlah
Artinya: menampakkan perhiasannya kecuali kepada
Dan isteri bertanggung jawab di rumah suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suaminya dan ia akan diminta pertanggungja- suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
wabannya. (HR. al-Bukhari dari Ibnu ’Umar). putera-putera suami mereka, atau saudara-
saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
5) Mengatur rumah tangga, bersolek dan saudara lelaki mereka, atau putera-putera
berhias dalam ukuran yang wajar dan saudara perempuan mereka, atau wanita-
pantas, yakni tidak berlebih-lebihan

79
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

wanita Islam, atau budak- budak yang mereka Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Diakses 2
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang Agustus 2016).
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) Topik perbincangan antara para filosof,
atau anak-anak yang belum mengerti tentang ilmuwan, aktivis dan berbagai kalangan
aurat wanita. (QS. an-Nur (21): 31) lainnya yang paling krusial dan rumit adalah
ketika memperbincangkan tentang persamaan
c. Kewajiban Isteri terhadap Anak. hak dan kedudukan antara pria dan wanita.
Walaupun persoalan ini banyak digugat oleh
Menurut Syari’at Islam, anak adalah
berbagai kalangan, namun perkembangannya
amanah Allah (kepada Ibu dan Bapaknya).
tidaklah semudah yang dibayangkan.
Sabda Nabi saw:
Perjuangan untuk mewujudkan
persamaan hak dan antara laki-laki dan
‫ ﻓَﺄَﺑـَﻮَاﻩُ ﻳـُ َﻬ ﱢﻮدَاﻧِِﻪ‬،ِ‫ُﻛ ﱡﻞ ﻣ َْﻮﻟُﻮٍد ﻳُﻮﻟَ ُﺪ َﻋﻠَﻰ اْﻟ ِﻔﻄَْﺮة‬ perempuanakan selalu berhadapan dengan
gelombang arus sosial budaya, sistem, bahkan
‫)رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري ﻋﻦ‬... ‫ﺼﺮَاﻧِِﻪ أ َْو ﳝَُ ﱢﺠﺴَﺎﻧِِﻪ‬ ‫أ َْو ﻳـُﻨَ ﱢ‬ agama yang sejak dahulu lebih dominan pada
budaya patriarkhi yang lebih mengedepankan
(‫أﰊ ﻫﺮﻳﺮة‬ laki-laki sebagai makhluk yang lebih unggul
dibandingkan perempuan.
Artinya: Konteks prinsip pokok ajaran Islam
Setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah. sesungguhnya adalah persamaan dan
Ibu-bapaknyalah yang menjadikan anak-anak kesejajaran di antara laki-laki dan perempuan
itu menjadi Yahudi atau Nasrani atau Majusi.” saling melengkapi, apapun suku dan
(HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah). bangsanya, dalam hak maupun kewajibannya.
Setiap amanah Allah harus dijaga dan Islam datang dengan ajaran egaliter, tanpa ada
dipelihara sedemikian rupa sesuai dengan diskriminasi terhadap jenis kelamin yang
ajaran Islam, sebagai sebuah kewajiban kepada berbeda. Pembeda di antara mereka hanyalah
kedua orang tua. Demikian pula terhadap ketaqwaan dan pengabiannya kepada Allah.
pendidikan anak menjadi tanggung jawab Menurut Hukum Islam visi kemanusian
kedua orang tua, sebagaimana tersirat dalam universal yang dibawa oleh Islam adalah
firman Allah: bahwa Islam merupakan agama yang
Rahmatan lil A’lamin bukan hanya Rahmatan
lil Muslimin saja., maka misi Islam adalah
‫ﺻﻐِﲑًا‬
َ ‫َﺎﱐ‬
ِ ‫َب ارْﲪَْ ُﻬﻤَﺎ َﻛﻤَﺎ َرﺑـﱠﻴ‬
‫ َوﻗُ ْﻞ ر ﱢ‬... upaya membebaskan manusia dari segala
Artinya: bentuk diskriminasi atas dasar status sosial,
... dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, penindasan dan perbudakan (penghambaan)
kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana manusia selain kepada Allah SWT.
mereka berdua telah mendidik aku waktu Alqur’an mengakui perbedaan anatomi
kecil. (QS. al-Isra’ (17): 24) antara pria dan wanita, Alqur’an juga
Oleh karena itu, suami dan isteri mengakui bahwa anggota masing-masing
mempunyai kewajiban yang sama dalam gender berfungsi dengan cara merefleksikan
pengasuhan dan pendidikan anak sebagai perbedaan yang telah dirumuskan dengan baik
amanah Allah yang diberikan kepada mereka yang telah dipertahankan oleh budaya mereka.
berdua. (Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Alqur’an tidak berusaha untuk meniadakan
perbedaan antara pria dan wanita atau

80
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

menghapuskan hal fungsional dari perbedaan dan pukullah mereka. kemudian jika mereka
gender yang membantu agar setiap masyarakat mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-
dapat berjalan dengan lancar dan dapat cari jalan untuk menyusahkannya.
memenuhi kebutuhannya. (Amina Wadud, Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha
1994: 43). besar.
Tersirat bahwa prinsip hubungan Imam Ibnu Katsir menafsirkan dalam
kemitraan antar laki-laki dan perempuan tafsirnya yaitu bahwasanya Ali ibnu Abu
demikian jelas dan nyata, kesetaraan tersebut Talhah meriwayatkandari Ibnu Abbas
tidak hanya berlaku bagi kaum wanita dan pria sehubungan dengan firman-Nya:
sebagai individu, tapi juga dalam konteks
kehidupan berkeluarga antara suami isteri.
Sehubungan dengan hal ini, kalau mengkaji 
ajaran Islam maka ditemukan bahwasanya
Islam dengan segala konsepnya yang Artinya:
universal selalu memberikan motivasi- Kaum pria itu adalah pemimpin bagi kaum
motivasi terhadap laki-laki dan perempuan wanita.
untuk mengaktualisasikan diri secara aktif. Yakni menjadi kepala atas mereka;
Demikian juga dengan peran seorang ibu/Isteri seorang isteri diharuskan taat kepada
sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga suaminya dalam hal-hal yang diperintahkan
atau yang disebut dengan peran domestik oleh Allah yang mengharuskan seorang isteri
yang mesti diakui bahwa peran ini taat kepada suaminya. Taat kepada suami ialah
merupakan suatu kehormatan. Karena dengan berbuat baik kepada keluarga suami
perempuan tidak bisa dibesarkan secara dan menjaga harta suami. (Al-Imam Abdul
mandiri yang akhirnya perempuan adalah Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, 2006;
orang yang tergantung, padahal sebenarnya 105).
Islam memberikan keterangan yang sangat Pada umumnya perempuan dinilai
jelas bahwa perempuan mempunyai struktur sebagai makhluk yang lemah, penakut,
kemandirian atau individualitas sendiri, dan emosional, dan pekerjaannya adalah dalam
tidak diperlakukan sebagai pelengkap bagi rumah tangga (domestic). Sedangkan laki-laki
siapapun, (Huzaemah T. Yanggo, 2001; 100) merupakan makhluk yang kuat, pemberani,
telah disebutkan dalam Alqur’an Surat an- rasional dan wilayah pekerjaannya adalah di
Nisa’: 34, yang Artinya: sektor publik. Perbedaan-perbedaan tersebut
Kaum pria itu adalah pemimpin bagi kaum kemudian diyakini sebagai kodrat yang
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan diberikan Tuhan, sehingga pelanggaran
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian terhadapnya berarti menyalahi kodrat dan
yang lain (perempuan), dan karena mereka menentang ketentuan Tuhan.
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari Sifat-sifat semacam ini sesungguhnya
harta mereka. sebab itu Maka wanita yang merupakan konstruksi gender karena ia diben-
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi tuk oleh lingkungan sosial budaya masyarakat,
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, sehingga dapat saling dipertukarkan antara
oleh karena Allah telah memelihara (mereka). laki-laki dan perempuan. Konsepsi tentang
wanita-wanita yang kamu khawatirkan perbedaan gender berdasarkan perbedaan jenis
nusyuzny], Maka nasehatilah mereka dan kelamin antara laki-laki dan perempuan,
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, selama berabad-abad telah menjadi

81
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

perbincangan bagi persoalan relasi antara laki- diperlukan untuk memahami pelestarian
laki dan perempuan. Kenyataan sosial ketidakadilan yang terjadi serta sebagai
menunjukkan, adanya ketimpangan antara pembebasan perempuan untuk mengembalikan
laki-laki dan perempuan telah melahirkan pada nilai hakikinya. (B.M Susanti, 2000; 3).
ketidakadilan, dan diskriminasi terhadap Islam sudah 14 abad yang lalu
perempuan sebagai pihak yang termarjinalkan. membicarakan kesetaraan gender yang sangat
Hal inilah yang oleh Mansour Fakih disebut adil, namun banyak umat Islam yang tidak
sebagai ketidakadilan gender (gender memahami, dan malah ikut-ikutan/latah
inequalities), yang muncul karena adanya mengkaji dan memahami kesetaraan gender
perbedaan gender (gender differences) (Amina dari barat, yang justru kebablasan, merugikan
Wadud, 2010; 3). kaum perempuan itu sendiri.
Perbedaan gender (gender differences)
sesungguhnya tidak menjadi masalah D. Simpulan
sepanjang tidak menimbulkan ketidakadilan
Islam sudah sangat jelas mengatur
gender. Namun ketika ada struktur keadilan
peran Laki-laki yang sudah menikah (para
yang ditimbulkan oleh peran gender (gender
suami) adalah pemimpin bagi kaum
role) dan perbedaan gender, maka hal ini
perempuan (isteri). Dari penafsiran dari
kemudian menjadi masalah dan perlu digugat.
beberapa ulama tentang ayat di atas adalah,
Manifestasi ketidakadilan itu antara lain dapat
bahwasanya seorang isteri tidak ada kewajiban
ditemukan dalam bentuk: marginalisasi
untuk bekerja karena kewajiban suamilah yang
(pemiskinan ekonomi), sub-ordinasi (anggapan
memberikan nafkah kepada keluarga, akan
tidak penting dalam keputusan publik),
tetapi sebagai seorang isteri/perempuan yang
stereotype (pelabelan negatif), kekerasan
sudah menikah tidak ada larangan untuk
(violence), beban kerja domestik lebih banyak
bekerja di luar rumah dengan alasan mereka
dan lebih lama, serta sosialisasi ideologi peran
bekerja adalah mengamalkan ilmu yang sudah
gender. (Amina Wadud, 2010; 13).
ditempuh selama kuliah agar ilmunya
Analisis gender dalam sejarah
bermanfaat sebagai lahan amal untuk bekal
pemikiran manusia tentang ketidakadilan
hidup di dunia dan di akhirat, karena Allah
sosial dianggap suatu analisis baru, dibanding
pasti akan menerima amal baik amal laki-laki
dengan analisis yang lain seperti analisis kelas,
maupun amal seorang perempuan alasan lain
analisis hegemoni ideologi dan kultural
untuk membantu ekonomi keluarga, karena
sesungguhnya analisis gender tidak kalah
keadaan sekarang perekonomian yang semakin
mendasar. Yang diangkat dalam analisis ini
tidak menentu, harga-harga kebutuhan pokok
adalah suatu konsep cultural yang
yang semakin meningkat, pendapatan keluarga
membedakan antara laki-laki dan perempuan
yang cenderung berkurang akan berakibat
dipandang dari segi sosial budaya yang dapat
pada terganggunya stabilitas perekonomian
berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
keluarga. Pentingnya arti pekerjaan sebagai
Persoalan gender merupakan sesuatu yang
sumber penghasilan bagi keluarga.
sangat penting karena akan berpengaruh dalam
pembangunan, meningkatkan kesetaraan
gender adalah bagian penting dari strategi
pembangunan sehingga tidak ada pihak yang
didiskreditkan. (Elizahabet M. King Dkk,
2005; 1). Pemahaman gender sangat

82
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017

DAFTAR PUSTAKA Susanti, Penelitian tentang Wanita: dari


Pandangan dan Rosentris ke Perspektif
gender, Ekspresi, 1 Januari 2000.

Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-


Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir, Bandung:
Sinar baru Algensindo, 2006.
Amina Wadud, Qur’an Menurut Wanita,
Bandung: Penerbit Pustaka, 1994.
Dindin Syafruddin, “Argumen Supremasi atas
wanita, Penafsiran Klasik Q.S al-Nisa’:
34’ dalam Jurnal Ulumul Qur’an, edisi
khusus nomor 576, Vol, V, tahun 1994.
Elizahabet M. King Dkk dan terjemahan .T.
Marlita, Pembangunan Berspektif
Gender, Jakarta: Ian Rakyat, 2005.
Departemen Agama RI, Bahan Penyuluhan
Hukum, Tahun 2004.
Huzaemah T. Yanggo, Fiqh Wanita
Kontemporer, Jakarta: Almawardi
Prima, 2001.
Mia Siti Aminah, Muslimah Carrier, Jakarta:
PT. Galangpress Meia Utama, 2010.
M. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah,
Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran,
Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Muhammad Sodik, Keadilan dan Kesetaraan
Gender, Modul Pelatihan Gender, PSW
UIN Sunan Kalijaga.
Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Tim Penerjemah Alquran Departemen Agama
RI, Al-quran dan Terjemahnya, 2006,
Bandung: CV. Penerbit Diponegoro,
2006.

83

Anda mungkin juga menyukai