MAKALAH
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
1. ALBERTUS HARIYANTO
2. ABRI REKNANTO
3. AGUS SUTRISNO
4. BUDI SANTOSA
5. DWI JOKO SUSILO
6. EKA DIANA
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat untuk Pemerintah
Manfaat bagi pemerintah yaitu dapat menerapkan cara untuk mengatasi masalah defisit
pengetauan sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat.
1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan tingkat pengetahuan sehingga dapat
mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.
1.4.3 Manfaat untuk Penulis atau Mahasiswa
Manfaat bagi penulis yaitu menambah wawasan mengenai cara untuk mengatasi masalah
defisit pengetahuan masyarakat sehingga penulis sebagai perawat dapat berkontribusi dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya tentang kesehatan.
BAB 2
KASUS TRANSKULTURAL
Nama : Ny X
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pembantu rumah tangga
Alamat : Desa P s RT 01/ RW 01 ……..No Telp :-
b. Komposisi Keluarga
3.2 Diagnosa
Pengetahuan merupakan hasil dari pengindaraan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor pendidikan di mana pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan.
Dengan adanya pendidikan yang tinggi diharapkan seseorang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Dengan pengetahuan seseorang dapat memilih atau mengambil
keputusan mana yang baik dan mana yang tidak. Dalam pengambil keputusan tidak hanya
dengan bermodal dengan perasaan atau feeling saja namun juga sangat dibutuhkan rasional
dari keputusan tersebut. Sehingga dibutuhkan sebuah pengetahuan atau ilmu yang dapat
merasionalkan dari keputusan tersebut.
Ditinjau dari keluarga Ny. X bahwasanya pendidikan terakhir dari kepala keluarga
yaitu kelas IV SD yang mana pengambil keputusan yang paling dominan pada keluarga Ny.
X yaitu ibu dari Ny. X yaitu Ny. N. Ny. N yang buta aksara karena tidak pernah sekolah
dalam mengambil keputusan hanya berdasarkan dengan feeling atau kepercayaan saja. Hal
ini dapat mempengaruhi bagaimana kelanjutan jalan hidup yang akan dilakukan oleh
keluarga Ny. X. Pemegang kekuasaan penuh dalam Ny. X yaitu Ny. N selaku ibu dari Ny.
N yang mana Ny. N ini mengendalikan peraturan di dalam rumah tangga Ny. X baik dari
pengambilan keputusan hingga urusan rumah tangga yaitu memasak dan mengasuh
cucunya. Dalam hal memasak Ny. N meneruskan kebiasaan dari orang tua terdahulu dan
menerapkan dan dihidangkan pada anak dan cucunya. Dalam proses pengolohan makanan
tersebut hanya mengira-ngira dan hanya mengikuti proses yang dilakukan oleh orang
terdahulu.
Masakan Ny. N yang sudah matang sering dipanaskan kembali hingga berhari-hari
sampai menjadi bubur dan warna yang berubah menjadi kecoklatan. Makanan tersebut
biasa dikenal dengan blendrang. Makanan ini menurut keluarga Ny. X enak gurih, dan
bumbunya yang semakin meresap akan memberikan nikmat tersendiri jika mengkonsumsi
makanan tersebut. Anggapan dari keluarga Ny. X menjadikan makanan tersebut kebiasaan
dalam keluarganya.
Kebiasaan memakan makanan yang sering dipanaskan berkali-kali yang dikonsumsi
oleh keluarga Ny. X tersebut diakibatkan karena kurangnya informasi atau pengetahuan
tentang bahaya dari makanan tersebut. Akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
sering dipanaskan salah satu keluarga Ny. X dan hampir semua anggota keluarga
mengalami penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium atau hanya gejala dari penyakit
tersebut. Oleh karena itu pengetahuan merupakan hal yang terpenting dalam hidup agar apa
yang dipilih atau diputuskan merupakan pilihan yang terbaik sehingga meminimalkan
penyesalan dan kerugian yang akan terjadi kedepannya. kebiasaan dari keluarga Ny. X
dilakukan karena kurangnya informasi yang didapat maupun diterima sehingga pada
makalah ini mengangkat diagnosa Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga dalam proses pengolahan makanan.
3.3 Intervensi
No. Diagnosa Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Defisit pengetahuan
1. Cultural care perservation atau
1. Cultural care perservation
keluarga b.d maintenance atau maintenance
ketidaktahuan keluarga
a. Beri dukungan keluarga
a. Jika keluarga tidak
dalam proses mengenai pengetahuan keluarga
diberi berupa
pengolahan makanan tentang efek dari proses
dorongan dukungan
pengolahan makanan.
dan minta maka
b. Identifikasi sejauh mana
keluarga akan kurang
pengetahuan keluarga tentang
dalam pengetahuan
efek dari proses pengolahan
b. Supaya kita tahu apa
makanan
yang harus dibahas
c. Bersikap tenang dan tidak
saat melakukan
terburu-buru saat berinteraksi
intervensi
dengan keluarga
c. Merupakan etika
d. Diskusikan kesenjangan budaya
yang baik dalam
yang dianut keluarga dan
menghadapi klien
perawat
yang bersal dari
berbagai daerah
d. Supaya masing-
masing perawat dan
pasien paham akan
masing-masing
2. Cultural care accomodation
budaya yang dianut
atau negosiation
a. Gunakan bahasa yang mudah
2. Cultural care accomodation
dipahami oleh keluarga saat
atau negosiation
melakukan pendekatan
a. Supaya yang diinformasikan
keperawatan
dapat diterima dan dipahami
b. Libatkan semua anggota
dengan baik
keluarga dalam perencanaan
b. Supaya tidak terjadi miss
perawatan terkait dengan
persepsi antar anggota
pemahaman tentang proses
keluarga
pengolahan makanan
c. Supaya kelurga dapat
c. Lakukan negoisasi dengan melakukan proses
keluarga mengenai tata cara pengolahan makanan secara
proses pengolahan yang benar benar
d. Apabila konflik tidak
d. Supaya tidak terjadi
terselesaikan, lakukan negoisasi perdebatan selama intervensi
di mana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan,
pandangan keluarga dan standar
etik.
4.2 Saran
a. Sebagai seorang perawat seharusnya perawat dapat memahami budaya di setiap daerah
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dengan mudah.
b. Perawat perlu meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam memodifikasi cara untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang
baik khususnya dalam bidang kesehatan.
c. Perawat perlu melibatkan keluarga dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew. M & Boyle. J. S. 1995. Trancultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed. Philadelphia:
JB Lippincot Company.
Efendi Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
Hetzel BS. 1996. S.O.S. for a billion – The nature and magnitude of the iodine deficiency
disorders. Beverly Hills: SAGE.
Kurniawati, Erni. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dengan Status Gizi Balita
di Kelurahan Baledono, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Purwokerto.
Leininger. M & McFarland. M. R. 2002. Trancultural Nursing: Concepts, Theories, Research
and Practice, 3rd Ed. USA: Mc-Graw Hill Companies.
Melo, Lucas P de. 2013. The Sunrise Model: a Contributing to the Teaching of Nursing
Consultation in Collective Health. American Journal of Nursing Research. 1 (1): 20-23.