TRY OUT I - PEDAGOGIK - Kimia
TRY OUT I - PEDAGOGIK - Kimia
KOMPETENSI PEDAGOGIK
Oleh,
Dr. Das Salirawati, M.Si
Dr. Sri Yamtinah, M.Pd
1
SOAL TRY OUT I
KOMPETENSI PEDAGOGIK
PETUNJUK!
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal try out ini.
2. Bacalah butir pertanyaan di bawah ini dengan seksama.
3. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang.
4. Jika jawaban benar mendapat nilai 1 dan salah mendapat nilai 0
5. Bekerjalah dengan jujur dan percaya pada potensi Anda.
1. Dalam membelajarkan materi Ikatan Kimia yang abstrak, dimana terjadi serah terima
elektron maupun pemakaian bersama elektron, penting sekali untuk mengintegrasikan
teknologi ke dalam pembelajaran, sehingga peserta didik dibantu untuk mempelajari
materi yang abstrak dengan baik. Langkah yang tepat untuk dilakukan oleh guru
adalah .…
A. menuliskan materi Ikatan Kimia ke dalam power point
B. menugaskan siswa untuk browsing materi di internet
C. membentuk kelompok-kelompok untuk tugas berdiskusi
D. memvisualkan serah terima dan pemakaian bersama elektron
E. membuat media komik elektronik yang dapat diakses
2. Untuk membelajarkan peserta didik pada materi baru, penting sekali bagi guru untuk
melakukan analisis kemampuan awal yang dimiliki peserta didik. Pada materi penentuan
pH larutan penyangga, maka kemampuan awal yang wajib dimiliki peserta didik adalah
tentang konsep ….
A. konversi konsep mol
B. pengubahan satuan
C. persamaan reaksi dan konsep mol
D. rumus larutan penyangga
E. hukum dasar kimia
3. Metode analisis bahan kimia dengan instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan
suatu alat yang membantu menentukan kadar suatu senyawa dalam cuplikan. Instrumen
yang tepat digunakan dalam penentuan kadar suatu senyawa adalah ….
A. Spektrofotometri FTIR digunakan untuk analisis senyawa an organik
B. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) digunakan untuk analisis senyawa organik
C. Gas Chromatography (GC) digunakan untuk analisis senyawa an organik
D. High Performa Liquid Chromatograpy (HPLC) digunakan untuk analisis senyawa
organik
E. Flamefotometri digunakan untuk analisis senyawa logam berat
4. Bekerja di laboratorium tidak perlu takut, namun demikian tetap harus berhati hati agar
tidak terjadi kecelakaan di laboratorium. Berikut ini yang merupakan pertolongan
pertama yag tepat jika terjadi kecelakaan di laboratorium adalah jika ….
A. mata terkena percikan, dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian dibilas
dengan larutan asam borat 1%
B. kulit terkena fosfor, dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian dicuci dengan
larutan H2SO4 3%
C. kulit terkena tumpahan bromin, segera diolesi larutan amoniak encer (1 bagian
amoniak dalam 15 bagian air), kemudian luka tersebut ditutup dengan pasta Na 2CO3
D. kulit terkena basa, segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian dibilas
dengan larutan asam asetat 1%, dicuci dengan air, kemudian dikeringkan dan diolesi
dengan salep boor
2
E. kulit terkena asam, segera dilap dengan kapas/lap halus, lalu dicuci dengan air
mengalir sebanyak-banyaknya, larutan 1% Na2CO3, air lagi, lalu dikeringkan dan
diolesi salep levertran
9. Pada Kompetensi Dasar: Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan, Pak Dadang bermaksud menyajikan materi
pembelajaran yang sulit tersebut menjadi materi yang mudah dipahami oleh peserta
didiknya. Namun demikian ada beberapa hal yang harus dipahami peserta didik sebelum
mempelajari lebih mendalam materi yang akan diberikan Pak Dadang, kecuali konsep
tentang ….
A. harga Kc dapat ditentukan setelah konsentrasi zat-zat dalam kesetimbangan
diketahui
3
B. konsentrasi zat-zat selalu ditulis dalam satuan molar (mol/L), sehingga perlu
diperhatikan volume tiap-tiap zat
C. untuk zat-zat di ruas kiri berlaku hubungan bahwa zat pada kesetimbangan = zat
mula-mula – zat yang bereaksi
D. perbandingan mol pada kesetimbangan disesuaikan dengan molaritas tiap-tiap zat
yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan
E. zat-zat di ruas kanan berlaku hubungan zat pada kesetimbangan = zat yang bereaksi
pada ruas kiri (zat mula-mula biasanya tidak ada).
10. Ketika hendak mengajarkan materi tentang perbedaan kesetimbangan dinamis dan
reaksi berkesudahan, guru berusaha untuk menggunakan media pembelajaran yang
tepat agar pemahaman peserta didik dapat optimal. Berikut ini contoh media yang tepat
untuk materi tersebut adalah ….
A. power point ringkasan materi kesetimbangan dinamis dilengkapi dengan contoh-
contoh
B. penggunaan kartu soal yang dipadu dengan metode Team Games Tournament
C. mengkreasi video animasi tentang reaksi kesetimbangan dinamis dan berkesudahan
D. media teka teki silang yang berisi materi reaksi kesetimbangan dinamis dan
berkesudahan
E. media komik yang berisi dialog penjelasan reaksi kesetimbangan dinamis dan
berkesudahan
12. Bu Susi sedang menyusun RPP untuk pembelajaran materi Redoks dan Elektrokimia.
Bagian awal yang ditulis adalah bagian identitas. Berikut ini yang merupakan bagian dari
identitas yang ditulis dalam RPP adalah ….
A. Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Alokasi Waktu
B. Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Materi Pokok, Kelas/Semester, Pertemuan
C. Nama Sekolah, Materi Pokok, Sub-Materi Pokok, Kelas/
D. Nama Kelas, Mata Pelajaran, Materi Pokok, Semester, Alokasi Waktu
E. Nama Kelas, Materi Pokok, Semester, Tahu Pelajaran, Pertemuan
13. Ketika mengajar tentang materi Laju Reaksi, Bu Kana menangkap raut muka sebagian
peserta didiknya memperlihatkan masih bingung dalam memahami penjelasan mengenai
pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Bu Kana lalu mencoba menganalogikan dengan
contoh kontekstual dalam kehidupan. Berikut ini analogi yang tepat adalah ….
A. mengaduk gula pasir di air panas lebih cepat larut daripada di air dingin
B. merebus ubi dengan cara dipotong-potong kecil agar cepat matang
4
C. memasukkan buah apel dalam kulkas agar tidak cepat busuk
D. melarutkan serbuk minuman penyegar dalam air panas agar cepat larut
E. minum es ketika kepedasan agar reaksi panas di lidah mereda
14. Pak Arif adalah guru kimia di salah satu SMA di Kota Yogyakarta. Ketika dia
menyampaikan materi tentang Struktur Atom, beberapa anak terlihat mengantuk dan
tidak tertarik untuk mendengarkan penjelasan. Melihat kondisi yang demikian, Pak Arif
kemudian mengajak peserta didik ke lapangan yang ada di sekolah itu. Dengan dibantu
beberapa peserta didik, pak Arif menggantungkan bola volley yang sudah tidak terpakai
yang diikatkan di ring gawang sepakbola. Kemudian pada jarak tertentu satu persatu
peserta didik diminta melempari bola volley yang digantung dengan menggunakan bola
tenis. Setiap anak melempar 5 kali, dan kemudian dicatat banyaknya lemparan yang
mengenai bola volley yang digantung. Maksud permainan tersebut adalah Pak Arif ingin
memberikan gambaran percobaan yang dilakukan oleh Ernest Rutherford, yaitu bola
volley sebagai inti atom dan bola tenis sebagai partikel α. Sebagian besar lemparan tidak
mengenai bola volley menunjukkan bahwa ….
A. inti atom merupakan partikel bermuatan listrik positif
B. inti atom merupakan bagian yang sangat kecil dari suatu atom
C. inti atom memiliki gaya tolak terhadap partikel α
D. partikel α merupakan partikel yang bergerak cepat
E. partikel α merupakan partikel yang sulit mengenai inti atom
15. Sebelum praktikum penentuan titik beku, maka Bu Mita melakukan penjajagan terhadap
penguasaan pengetahuan tentang topik praktikum tersebut melalui pretes. Salah satu
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari mata praktikum ini adalah “peserta didik
dapat menjelaskan pengertian titik beku suatu zat dengan benar”. Berdasarkan hasil
pretes tersebut menunjukkan sebagian peserta didik dapat menjawab dengan benar,
yaitu titik beku adalah suhu dimana ….
A. seluruh bagian zat membeku
B. bagian permukaan zat membeku
C. suhunya berada di bawah 0oC
D. terjadi keseimbangan fase cair dan fase padat
E. terbentuk gas yang terlihat seperti uap berawan
17. Hasil ujian materi redoks dan elektrokimia, sebagian besar anak didik menjawab salah
soal yang menanyakan tentang bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa. Akhirnya
Pak Ahmad sebagai guru ingin memperbaikinya dengan cara menjelaskan kembali cara
menentukan bilangan oksidasi dengan tujuh ketentuan yang berlaku. Kesalahan yang
diperbaiki Pak Ahmad adalah ketika peserta didik diminta menentukan bilangan oksidasi
S dalam senyawa HSO4-. Berikut ini jawaban peserta didik yang salah, kecuali biloks S
dihitung dengan cara ….
A. (biloks O x 4) - 1 + (biloks H x 1) = 0
5
B. {(biloks O x 4) + (biloks H x 1)} – 1 = 0
C. (biloks O x 4) + (biloks H x 1) = -1
D. (biloks O x 3) + (biloks H x 1) = -1
E. {biloks O x (4 – 1)} + (biloks H x 1) = 0
18. Berdasarkan hasil ulangan menunjukkan sebagian besar anak didik mengalami
miskonsepsi tentang arti nomor atom yang dimiliki oleh atom suatu unsur. Miskonsepsi
ini menyebabkan peserta didik menyatakan bahwa jumlah elektron dalam atom Na dan
ion Na+ adalah sama, karena nomor atomnya sama, yaitu 11. Sebagai guru yang
profesional, Bu Marta mencoba mencari penyebab terjadinya miskonsepsi tersebut untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Kesalahan ini diperbaiki oleh Bu Marta dengan
melakukan beberapa hal berikut ini, kecuali ….
A. menjelaskan banyaknya proton dalam atom selalu tetap, tidak akan berubah melalui
reaksi apapun
B. memberikan contoh-contoh jumlah elektron ketika atom netral dan berubah menjadi
ion
C. menjelaskan bahwa ketika atom berubah menjadi ion, maka jumlah elektronnya
akan berubah
D. menegaskan arti nomor atom sebagai angka yang menunjukkan banyak proton
dalam inti
E. menegaskan jumlah proton dan elektron hanya sama dengan nomor atomnya ketika
atom netral
19. Era globalisasi menuntut adanya pembelajaran yang mampu membangkitkan dan
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. Berdasarkan hal tersebut,
maka Bu Tina akan melakukan PTK untuk menumbuhkan kemampuan tersebut. Solusi
tindakan yang diterapkan dalam PTK ini adalah dengan menerapkan pendekatan
kontekstual berbasis literasi kimia, yaitu menyampaikan materi dengan mengaitkan
kehidupan sehari-hari dan membuka wawasan pengetahuan anak didik lebih mendalam
melalui literasi. Sebagai persiapan, Bu Tina membuat lembar observasi kemampuan
berpikir kritis. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria kemampuan berpikir kritis adalah
peserta didik mampu ….
A. membedakan fakta, non fakta, dan opini
B. membedakan kesimpulan definitif dan sementara
C. membuat keputusan
D. mengidentifikasi sebab dan akibat
E. menjelaskan pengertian suatu konsep
20. Suatu hasil penelitian PTK menunjukkan bahwa penerapan metode presentasi secara
individual dapat meningkatkan rasa percaya diri anak didik. Bu Elly yang paham bahwa
anak didiknya banyak yang kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat di kelas
ketika proses pembelajaran berlangsung, ingin menerapkan hasil penelitian tersebut di
kelasnya. Mulailah Bu Elly membuat proposal PTK dan melaksanakannya pada minggu
kedua pada materi Kesetimbangan Kimia. Metode presentasi dirancang dengan
memberikan masalah yang berkaitan dengan konsep-konsep penting dalam
Kesetimbangan Kimia yang bukan masalah perhitungan, seperti: pengertian
kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, konsep konstanta
kesetimbangan berdasar konsentrasi dan tekanan, pergeseran kesetimbangan, peran
katalis dalam kesetimbangan, penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.
Pemecahan masalah dipresentasikan secara bergiliran yang dirancang dalam 3 siklus.
Berikut ini beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahap pertengahan tindakan, kecuali
….
6
A. peserta didik mencari pemecahan masalah melalui buku dan internet
B. guru dan teman sejawat mengamati aktivitas anak didik menggunakan lembar
observasi
C. menginterpretasi beberapa data refleksi untuk memperbaiki tindakan yang
diterapkan
D. memverifikasi dan menganalisis data keseluruhan untuk menyimpulkan hasil
tindakan
E. mendiskusikan hasil sementara yang diperoleh sebagai masukan untuk siklus
berikutnya
7
3. D. High Performa Liquid Chromatograpy (HPLC) digunakan untuk analisis senyawa
organik
4. B. kulit terkena fosfor, dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian dicuci dengan
larutan H2SO4 3%
5. E. dekat dengan jendela agar jika terjadi penguapan dapat langsung keluar
6. B. visualisasikan proses penggunaan bersama elektron melalui simulasi komputer
7. D. menentukan reaksi redoks, non redoks, dan autoredoks
8. C. membedakan antara sistem dengan lingkungan
9. D. perbandingan mol pada kesetimbangan disesuaikan dengan molaritas tiap-tiap zat
yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan
10. B. penggunaan kartu soal yang dipadu dengan metode Team Games Tournament
11. B. (2) – (1) – (3) – (4)
12. A. Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Alokasi Waktu
13. C. memasukkan buah apel dalam kulkas agar tidak cepat busuk
14. B. inti atom merupakan bagian yang sangat kecil dari suatu atom
15. D. terjadi keseimbangan fase cair dan fase padat
16. E. menghitung banyaknya zat padat yang harus ditimbang
17. C. (biloks O x 4) + (biloks H x 1) = -1
18. A. menjelaskan banyaknya proton dalam atom selalu tetap, tidak akan berubah melalui
reaksi apapun
19. E. menjelaskan pengertian suatu konsep
20. D. memverifikasi dan menganalisis data keseluruhan untuk menyimpulkan hasil tindakan