Makalah Sambungan Pada Las (112001058)
Makalah Sambungan Pada Las (112001058)
Sambungan Las
OLEH
112001058
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya
sehingga, Puji Tuhan makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul materi“Sambungan Las” .
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen selaku dosen mata kuliah
Perencanaan dan Pengendalian Proyek yang telah memberikan dan mentrasferkan ilmunya kepada penulis
dan teman-teman. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun, demikian kami berharap semoga isi
tugas ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca umumnya. Selain itu
juga kami berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kesempurnaan tugas ini.
Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
A. Pengertian Sambungan................................................................................................................................5
B. Macam-Macam Sambungan........................................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam suatu proses perencanaan, kegiatan rekayasa merupakan kegiatan untuk mendapatkan produk
yang lebih baik. Dalam evaluasi biasanya hanya berdasarkan beban statis dalam analisa kegagalan dan hal
ini sudah kurang sesuai, minimal juga harus sudah memperhitungkan beban dinamis ( fatigue ) dan
pengaruh lingkungan jika perlu.
Analisa perambatan retak merupakan salah satu analisa kegagalan terhadap beban fatigue, terutama pada
struktur sambungan yang banyak digunakan untuk konstruksi dibidang kelautan dan penerbangan. Dengan
berkembangnya teknologi, jumlah angkutan udara di Indonesia semakin meningkat, dari seluruh angkutan
udara yang didominasi oleh pesawat terbang, penggunaan sambungan pada struktur pesawat ini masih
memegang peranan penting, terutama sambungan keling banyak dijumpai dibagian perut (fuselage), sayap
(wing) dan ekor (tail unit) dari pesawat terbang. Beban dinamis yang terjadi pada fuselage paling kritis
disebabkan adanya tabrakan turbulensi campuran gas dengan partikel udara terhadap pesawat dan adanya
perbedaan tekanan udara di dalam kabin terhadap tekanan udara di luar kabin kapal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari sambungan
2. Apa saja Macam-macam
sambungan
3. Apa saja System sambungan las
dan macamnya
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian sambungan
A. Pengertian Sambungan
Tiap mesin atau konstuksi terbentuk dari beberapa suku bagian,macam-macam bagian. Sesamanya
dihubungkan, salah satu cara menghubungkan suatu bagian ke suku bagian yang lain diperlukan /
memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan menggunakan suatu cara
tertentu.
Penyambungan bagian satu dengan lainnya pada struktur pesawat terbang diperlukan rivet, struktur
akan mengalami pengurangan luasan akibat lubang rivet. Pangaruh adanya lubang rivet menimbulkan
konsentrasi tegangan yang menurunkan kekuatan struktur. Hasil inspeksi retak pada pesawat terbang
banyak terlihat
justru pada bagian sambungan keling ini, banyak ditemukan retak “Multiple Site Damage” (MSD) yang
dapat didefinisikan sebagai terjadinya retak-retak yang berasal dari lubang paku keling akibat adanya beban
dinamis.
B. Macam-Macam Sambungan:
1) Sambungan tetap adalah sambungan yang dapat dilepas dengan cara merusaknya, contoh:sambungan
1. Sambungan Sebidang
Sambungan sebidang dipakai terutama untuk menyambung ujung-ujung plat datar dengan ketebalan yang
sama atau hampir sarna. Keuntungan utama jenis sambungan ini ialah menghilangkan eksentrisitas yang
timbul pada sambungan lewatan tunggal seperti dalam Gambar 6.16(b). Bila digunakan bersama dengan las
tumpul penetrasi sempurna (full penetration groove weld), sambungan sebidang menghasilkan ukuran
sambungan minimum dan biasanya lebih estetis dari pada sambungan bersusun. Kerugian utamanya ialah
ujung yang akan disambung biasanya harus disiapkan secara khusus (diratakan atau dimiringkan) dan
dipertemukan secara hati-hati sebelum dilas. Hanya sedikit penyesuaian dapat dilakukan, dan potongan yang
akan disambung harus diperinci dan dibuat secara teliti. Akibatnya, kebanyakan sambungan sebidang dibuat di
bengkel yang dapat mengontrol proses pengelasan dengan akurat.
2. Sambungan Lewatan
Sambungan lewatan pada Gambar 6.17 merupakan jenis yang paling umum. Sambungan ini mempunyai
dua keuntungan utama:
− Mudah disesuaikan. Potongan yang akan disambung tidak memerlukan ketepatan dalam pembuatannya
bila dibanding dengan jenis sambungan lain. Potongan tersebut dapat digeser untuk mengakomodasi kesalahan
kecil dalam pembuatan atau untuk penyesuaian panjang.
− Mudah disambung. Tepi potongan yang akan disambung tidak memerlukan persiapan khusus dan biasanya
dipotong dengan nyala (api) atau geseran. Sambungan lewatan menggunakan las sudut sehingga sesuai baik
untuk pengelasan di bengkel maupun di lapangan. Potongan yang akan disambung dalam banyak hal hanya
dijepit (diklem) tanpa menggunakan alat pemegang khusus. Kadang-kadang potongan-potongan diletakkan ke
posisinya dengan beberapa baut pemasangan yang dapat ditinggalkan atau dibuka kembali setelah dilas.
− Keuntungan lain sambungan lewatan adalah mudah digunakan untuk menyambung plat yang tebalnya
berlainan.
3. Sambungan Tegak
Jenis sambungan ini dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up) seperti profil T, profil 1,
gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat samping (bearing stiffener), penggantung, konsol
(bracket). Umumnya potongan yang disambung membentuk sudut tegak lurus seperti pada Gambar 6.16(c). Jenis
sambungan ini terutama bermanfaat dalam pembuatan penampang yang dibentuk dari plat datar yang
disambung dengan las sudut maupun las tumpul.
4. Sambungan Sudut
Sambungan sudut dipakai terutama untuk membuat penampang berbentuk boks segi empat seperti yang
digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen puntir yang besar.
5. Sambungan Sisi
Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk menjaga agar dua atau lebih
plat tetap pada bidang tertentu atau untuk mempertahankan kesejajaran (alignment) awal.
Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di muka, variasi dan kombinasi kelima jenis sambungan las
dasar sebenarriya sangat banyak. Karena biasanya terdapat lebih dari satu cara untuk menyambung sebuah
batang struktural dengan lainnya, perencana harus dapat memilih sambungan (atau kombinasi sambungan)
terbaik dalam setiap persoal.
Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :
a .Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih
sempurna).
b. Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
c. Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.
d .Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedangkan
dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
e .Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang pk/baut, tak perlu memasang
potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
f .Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan menggunakan suatu cara
tertentu. Sambungan tidak tetap adalah sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa
merusaknya sesuatu,
Contohnya : sambungan keeling dan sambungan las.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca atau makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga makalah dapat tersusun dengan baik dan
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gunawan, T. Dan Margaret, S. (1991). Teori Soal Dan Penyelesaian Konstruksi Baja I Jilid I.
Jakarta : Delta Teknik Group
2. Pasaribu, Patar M. (1996).Konstruksi Baja. Medan: Percetakan Bin Harun. Peraturan Perencanaan
Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1983. Bandung Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan
3. STRUKTUR BAJA I / 3 SKS / MODUL 3/ Drs. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd.
https://plus.google.com/103544668433675570498/posts/U2cso9txqHJ