Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PDK

HASIL OBSERVASI UNGGAS


PETELUR

KELOMPOK 4:
 Andi Sabrina Naura Rayyani
 Andi Tenriwewe
 Nur Aiyzah.hr
 Ninda Syakila Syabana
 Alfathir Muhammad Ismail
 Andi Mohammad Rifat Ferhat
 Ibnu Mal Herman
 Muh. Ilham

UPT SMA NEGERI 1 PANGKEP


XII MIPA 1
TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang dengan
rahmat dan hidayah-Nya, tak lupa pula penulis kirimkan shalawat
serta salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Hasil
Observasi Unggas Petelur”
Selanjutnya ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak terh
ingga kepada Ibu Dra. Hj, Sarpiah selaku Guru untuk mata pelajaran
Prakarya dan kewirausahawan atas bimbingan dan saran yang
diberikan, serta dukungan dari teman-teman kelompok selaku pihak y
ang membantu dalam menyusun laporan ini. Karna kami yakin tanpa
bantuan dan dukungan serta bimbingan ibu guru sulit rasanya bagi
kami untuk menyelesaikan laporan ini dengan judul “Hasil Observasi
Unggas Petelur”
Semoga dengan tersusunnya laporan dengan judul “Hasil
Observasi Unggas Petelur” ini diharapkan dapat berguna bagi semua b
ela pihak. Dan dengan tersusunnya laporan ini diharapkan juga bisa m
enjadi pedoman dalam menyusun laporan.

Pangkajene, 23 Agustus 2023

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.................................................................3

B. TUJUAN OBSERVASI...............................................................4

BAB II ISI

A. WAKTU DAN TEMPAT.............................................................5

B. HASIL OBSERVASI WAWANCARA.......................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................7

DOKUMENTASI..................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak zaman dahulu. P
ada awalnya, pemeliharan ayam dilakukan hanya dengan alasan kesen
angan ataupun sekedar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun,
kemajuan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan men
ingkatnya tuntutan dan kebutuhan hidup manusia. Maka dengan demi
kian, kegiatan pemeliharaan ayam mulai dilakukan secara lebih baik, e
fisien dan diarahkan ke orientasi bisnis. Kegiatatan pemeliharaan ini d
ikenal dengan istilah beternak ayam (A.S Sudarmono, 2003)
Ayam merupakan hewan yang termasuk ke dalam kelas aves ya
ng telah mengalami domestikasi dan perkembangbiakan serta cara hid
upnya diatur dan diawasi oleh manusia agar memberikan nilai ekonom
is. Sebagai sumber protein hewani yang berasal dari ternak, ayam dap
at menghasilkan daging dan juga telur (Tri Yuwanta, 2008 dalam Alif
S.M, 2017).
Telur merupakan hasil produksi dari ayam yang sangat bermanf
aat bagi kehidupan ayam dan manusia yang memeliharanya. Dengan t
elur ini pula peternak memperoleh tambahan ayam, memperoleh silan
gan baru, dan memperoleh keuntungan dari penjualannya. Bagi petern
ak ayam, membeli telur dan menetaskannya sendiri merupakan cara ya
ng paling murah dalam menambah jumlah ayamnya. Cara lain untuk
menambah jumlah ayam adalah dengan membeli DOC (Day Old Chic
k) yaitu ayam yang baru berusia beberapa hari (Tim Redaksi Agromed
ia Pustaka, 2005). Peternakan ayam petelur adalah peternakan ayam b
etina yang dipelihara dengan produksi utamannya untuk menghasilkan
telur sedangkan produksi
Ayam petelur adalah ayam yang tujuan pemeliharaannya untuk
menghasilkan telur.Tipe ayam petelur ini adalah memiliki karakteristi
k bersifat nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, dan ker
abang telur berwarna putih.Karakteristik lainnya yaitu produksi telur ti
nggi (200 butir/ekor/tahun), efisien dalam ransum untuk membentuk t
elur, dan tidak memiliki sifat mengeram.Berdasarkan nilai tujuan dan
nilai ekonomisnya tipe ayam petelur memiliki tubuh yang langsing ata
u berukuran kecil, timbangan badan ringan, jengger dan pial baik pada
yang jantan ataupun pada yang betina relatif besar.Namun permasalah

3
an dalam beternak ayam petelur terkadang para peternak masih mengg
unakan alat/bahan yang manual dalam menjalankan aktifitasnya dan b
elum memadukan kemajuan teknologi yang sudah berkembang, misal
dalam hal membersihkan kotoran ayam dan monitoring counter jumla
h telur yang dihasilkan.

Bagi peternak yang memiliki sejumlah besar ayam, dapat menja


di tugas yang sulit untuk membersihkan kotoran yang dihasilkan sepa
njang waktu.Umumnya para peternak ayam masih menggunakan siste
m konvensional untuk membersihkan kotoran ayam yang dipeliharany
a. Mereka menggunakan tangan atau peralatan lainnya untuk members
ihakan kotoran ayam, pada peternakan ayam, membersihkan kotoran s
ecara manual akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga, hal lain y
ang masih belum maksimal yaitu pada pengontrolan telur yang dihasil
kan. Dimana biasanya para peternak masih secara manual menghitung
telur yang dihasilkan, dan terkadang bahkan tidak dihitung sama sekal
i, sehingga tidak dapat diketahui jumlah telur yang dihasilkan setiap h
arinya, oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem otomasi untuk memba
ntu dan mendukung peternak dalam membersihkan kotoran dan memo
nitoring jumlah telur yang dihasilkan oleh hewan ternak..

B. Tujuan Observasi

Tujuan melakukan observasi ini yaitu untuk menambah wawasan


dan pengetahuan mengenai cara budi daya, pemasaran, sarana dan
prasana, dan cara memanajemen penghasilan peternak unggas petelur.

BAB II
ISI

4
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Selasa, 08 Agustus 2023.
Pukul : 17.00 WITA s/d selesai.
Tempat : Sobat Farm, Taraweang, Kec. Labbakkang
Pemilik : H. Sofyan Syam

B. Hasil Wawancara
Setelah mewawancari para pekerja yang berada di peternakan
ayam petelur, adapun pertanyaan yang kami berikan dan jawaban
yang kami terima yaitu:
1. Cara budi daya ayam petelur
 Cara budi daya ayam petelur dengan melakukan
penanganan mulai dari baby chip usia 1 hari sampai 90
minggu yang sudah tidak produktif lagi. Melakukan vaksin
secara rutin terjadwal yang namanya NDIB setiap 4 kali
dalam seminggu
2. Cara pemasaran
 Pemasaran hasil produksi ayam petelur waktu kandangnya
masih sedikit di jual di pasar pasar sekitar, tetapi
meningkatnya jumlah produksi maka hasil telur di kirim ke
luar luar pulau
3. Sarana dan prasarana
 Sarana dan prasarananya seperti tempat airnya di pisah
dengan obatnya, aliran airnya, tempat pakannya, dan untuk
kandangnya ada 2 macam yaitu kandang yang terbuka dan
kandang yang tertutup biasanya kandang yang tertutup di
pakai untuk pembibitan
4. Masalah yang dialami peternak
 Naik turunnya harga telur, ketika harga telur turun
sedangkan harga pakan ayam naik yang membuat
kwalahan peternak, untuk pakan dan obat tidak ada
masalah karena sudah terkontrol dengan baik

5. Cara merekap penghasilan

5
 Secara management penghitungan penghasilan dilakukan
setiap harinya, lalu di rekap lagi penghasilan perminggu
sampai penghasilan pertahunnya

6
BAB III
PUNUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami meny
impulkan bahwa Usaha Ternak ayam petelur H. Sofyan Syam ini
didirikan pada tahun akhir tahun 2017 lalu, Beternak ayam petelu t
idak dapat berjalan hanya dengan modal niat, calon peternak harus
benar-benar mempelajari cara beternak ayam petelur, agar sukses
dalam beternak Ayam petelur yakni harus telaten dalam mengurus
ayam-ayam itu, Setiap hari mengontrol pertumbuhannya dan cara
management penghasilan yang dilakukan setiap harinya.

7
Foto Bersama di depan kandang unggas petelur
3

8
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Kandang unggas petelur

Telur Ayam petelur

9
*

Proses wawancara pada saat observasi

Proses pemindahan telur untuk dipasarakan

10

Anda mungkin juga menyukai