Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RAGAM BAHASA DAN EJAAN

OLEH:

NAMA :ALFATIHUL DZIKRA


NO. BP : 22120085
KELAS : 3X4
DOSEN PENGAMPU : ALEX DARMAWAN, S.S., M.A

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2023/2024
MAKALAH
RAGAM BAHASA DAN EJAAN

OLEH:

NAMA :AGUNG MARDIO PUTRA


NO. BP : 22120101
KELAS : 3X4
DOSEN PENGAMPU : ALEX DARMAWAN, S.S., M.A

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2023/2024
MAKALAH
RAGAM BAHASA DAN EJAAN

OLEH:

NAMA :FELIX ADIRANGGA


NO. BP : 2212OO83
KELAS : 3X4
DOSEN PENGAMPU : ALEX DARMAWAN, S.S., M.A

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2023/2024
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun
tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada
penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus
Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting
untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan
dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia
tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyrakat.Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetap semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia.Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa
Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa
tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan, karena lebih banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato, ceramah, dll.

B. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia
dan macam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari berbagai aspek. Dan memenuhi
tugas bahasa Indonesia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman menyatakan bahwa ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda- beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara. Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi berbeda-beda
yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia,
pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan
sebagainya.
Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka bahasa indonesia pun
mempunyai ragam bahasa. Chaer membagi ragam Bahasa indonesia menjadi tujuh ragam
bahasa, diantaranya:
Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek.
Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat
berbahasa tertentu.
Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu,
yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali
berbeda dengan dialek Yogyakarta.
Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan
sosila tertentu, misalnya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum atau pun
golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.
Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan
ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya
ragam bahasa sastra dengan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh
dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dak
eksak.
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi biasa
disebut dengan istilah baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah
bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya
dipakai dalam bahasa resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat
resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi,
wawancara teknis, pembicaraan didepan umum, dan pembicaraan dengan orang yang
dihormati. Di luar itu dipakai ragam bahasa tidak baku.
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang
biasa disebut dengan istilah ragam non baku atau non standar. Dalam ragam ini kaidah-
kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.
Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan.

B. Macam macam Ragam Bahasa


Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi
1. Ragam Lisan
`Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alatucap dengan fonem sebagai unsur
dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata dan lafal. Dalam
ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendahsuara atau tekanan, air
muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa lisan :
 Memerlukan orang kedua/teman bicara
 Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu
 Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh
 Berlangsung cepat
 Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
 Kesalahan dapat langsung di koreksi
 Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
 Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
2. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan
dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis, kita tuntut adanya kelengkapan
unsur kata seperti bentuk kataataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa tulis :
 Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
 Bersifat objektif.
 Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
 Mengemban konsep makna yang jelas.
 Harus memperhatikan unsur gramatikal.
 Berlangsung lambat.
 Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jelas, dan runtut.
 Selalu memakai alat bantu;
 Kesalahan tidak dapat langsung di koreksi;
 Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda
baca
Ketentuan-ketentuan ragam tulis :
 Memakai ejaan resmi.
 Menghindari unsur kedaerahan.
 Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit.
 Memakai bentuk sintesis.
 Pemakaian partikel secara konsisten.
 Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosakata) :
1. Tata Bahasa :
a.Ragam bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2)Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

b.Ragam bahasa tulisan.


1)Nia sedang membaca surat kabar.
2)Namun, engkau tidak boleh menolaklamaran itu.

2. Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.

b. Ragam bahasa tulisan


1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.
3. Ragam bahasa berdasarkan situasi dan pemakainya
a. Ragam Bahasa Baku
Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dimana
pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat terhadap mitra bicara
(pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah, pidato, seminar, atau diskusi. Dalam bentuk
tulisan, bahasa baku digunakan terutama dalam buku-buku pembelajaran/ buku teks di
berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
jurnal- jurnal ilmiah/semiilmiah, surat-surat resmi, perundang-undangan, berbagai peraturan
pemerintah.
Karakteristik ragam bahasa baku :
 Tidak terpengaruh bahasa daerah
 Tidak terpengaruh bahasa asing
 Bukan ragam bahasa percakapan sehari-hari
 Pemakaian imbuhan nya secara eksplisit
 Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
 Tidak terkontaminasi dan tidak rancu
b. Ragam Bahasa Tidak Baku
Bahasa non baku adalah ragam bahasa yang ber kode berbeda dengan kode bahasa
baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa non baku dipakai pada
situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam
bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan
sehari-hari terutama dalam percakapan.
Karakteristik bahasa tidak baku:
 Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang sama.
 Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
 Dapat terpengaruh oleh bahasa asing.
 Digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

4. Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur


a. Ragam Dialek
Dialek adalah variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada pada suatu
tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan
perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura,
dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan/b/pada posisi awal saat melafalkan
nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang
Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll. Ciri-ciri khas yang
meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendek nya bunyi bahasa membangun
aksen yang berbeda-beda.

b. Ragam Terpelajar
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari
bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.
Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa,
nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan
awalan yang seharusnya dipakai.

c. Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan-
pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan. Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
 Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
 Menggunakan imbuhan secara lengkap;
 Menggunakan kata ganti resmi;
 Menggunakan kata baku;
 Menggunakan EYD;
 Menghindari unsur kedaerahan.

d.Ragam Tidak Resmi


Ragam takresmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi, seperti dalam
pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi . Ciri-
ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa bahasa tidak
resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal.
Ragam bahasa resmi atau tak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa yang
digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti semakin resmi bahas yang
digunakan. Sebaliknya semakin rendah pula tingkat ke formalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Contoh: Bahasa yang digunakan oleh bawahan
kepada atasan adalah bahas resmi sedangkan bahasa yang digunakan oleh anak muda adalah
ragam bahasa santai/ tak resmi. Jika ditelusuri lebih jauh, ragam berdasarkancara pandang
penutur dapat dirinci lagi berdasarkan ciri, yaitu :
 Kedaerahan
 Pendidikan
 Sikap penutur sehingga di samping ragam yang tertera diatas, terdapat pula ragam
menurut daerah, ragam menurut pendidikan, dan ragam menurut sikap penutur.
Ragam menurut daerah akan muncul jika para penutur dan mitra komunikasinya
berasal sari suku/etnik yang sama. Pilihan ragam akan beralih jika para pelakunya
multi etnik atau suasana berubah, misalnya dari tak resmi menjadi resmi.

5. Ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasi/topik pembicaraan


a. Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan
mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu sumber
penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan bahasa di
masyarakat.

b. Ragam Hukum
Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya
khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh
karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah bahasa
indonesia. Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang
dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu
memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini disebabkan
karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman
penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit
menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam bahasa hukum
kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan yang lebar, jelas
kriteria nya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
Ciri-ciri ragam bahasa hukum :
 Mempunyai gaya bahasa yang khusus
 Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan
 Objektif dan menekan prasangka pribadi
 Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki
untuk menghindari kesimpangsiuran

c. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional


Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dan
kaidah nya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil
dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan
orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status
sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku pada ragam tulis
maupun ragam lisan. Sebagai contoh orang takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika
berbicara dengan teman dan orang yang punya kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara
dapat menyebut kamu pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu
jika berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi atau kepada orang tua.
Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan ragam bahasa
yang diakitkandengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.
Sebagai contoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi dll.
Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.

d. Ragam Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persurat-
kabaran (dunia pers = media massa cetak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Termasuk media
massa audio (radio), audio visual (televisi) dan multimedia (internet). Hingga bahasa
jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi materi yang
disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik
termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
Ragam ringkas mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut.
 Bahasanya padat
 Selalu berpusat pada hal yang dibicarakan
 Banyak sifat objektifnya daripada subjektifnya
 Lebih banyak unsur pikiran daripada perasaan
 Lebih bersifat memberitahukan daripada menggerakkan emosi
 Tujuan utama ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau mengerti. Oleh karena itu,
yang diutamakan ialah jelas dan seksamanya. Kalimat-kalimatnya disusun selogis-
logisnya. Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak membedakan tingkat
kecerdasan, kedudukan, keyakinan, dan pengetahuan.
BAB III PENUTUP

A. Simpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbedabeda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ini timbul karena latar belakang budaya,
sejarah, ataupun letak geografis. Akibatnya muncul berbagai variasi bahasa Indonesia.
Ragam bahasa ini memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan tiga
hal yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan, dan topik pembicaraan. Dilihat dari cara
berkomunikasi, ragam bahasa dibedakan menjadi dua yaitu lisan dan tulis. Dalam hal ini
penggunaan ragam lisan lebih baik karena seseorang dapat langsung mengekspresikan apa
yang ingin diungkapkan daripada menggunakan tulisan. Dilihat dari cara penuturan, ragam
bahasa dibedakan menjadi ragam dialek, terpelajar, resmi, dan tidak resmi. Dilihat dari topik
pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam sosial. ragam fungsional, ragam
jurnalistik. ragam sastra, ragam politik dan hukum.
B. Saran
Pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan. Besar harapan penulis semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis
mcnyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempuma. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik dan
sempurna
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, R. 1987. Bahasa Indonesia Jumalistik. Jakarta: Pustaka Graftka. Sukartha, I Nengeh,
dkk.2016. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi. Bali: Udayana University
Press.

Anda mungkin juga menyukai