Disusun oleh :
11 Lambas Gratian 141200132
12 Jessika Pakpahan 141200160
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Melaksanakan
Riset Pasar dan Meramalkan Permintaan”dengan baik, lancar, dan tepat waktu.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Rumusan Masalah 4
BAB II 5
ISI 5
2.1 SISTEM RISET PEMASARAN 5
2.2 PROSES RISET PEMASARAN 6
2.3 MENGATASI HALANGAN DALAM PENGGUNAAN RISET PEMASARAN 10
2.4 MENGUKUR PRODUKTIVITAS PEMASARAN 11
2.5 PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN 13
BAB III 18
PENUTUP 18
3.1 Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
Perusahaan dapat mengumpulkan cukup banyak informasi dengan biaya yang sangat sedikit
dengan mengamati situs Web pesaing, mengamati Ruang Chat, dan menilai data yang
diterbitkan.
Memeriksa pesaing
Banyak perusahaan kecil mengunjungi pesaing mereka secara rutin. Tom Coohil, seorang
koki yang memiliki dua restoran di Atlanta, memberikan tunjangan uang makan kepada para
manajernya untuk makan diluar dan membawa pulang ide.
Adalah pendekatan riset observasi tertentu yang menggunakan konsep dan alat dari ilmu
antropologi dan disiplin ilmu sosial lain untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
bagaimana orang hidup dan bekerja. Tujuannya adalah agar periset dapat menyelami
kehidupan seseorang untuk mengungkap keinginan terpendam yang mungkin tidak terungkap
dalam bentuk riset lain. Perusahaan-perusahaan seperti IBM, Intel dan Steelcase
megandalkan riset etnografi untuk merancang produk terobosan.
c. Riset Kelompok Fokus
Kelompok Focus (focus group) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari 6 sampai 10
orang yang dipilih secara teliti oleh periset berdasarkan pertimbangan demografis,
psikografis, atau pertimbangan lain dan dipersatukan untuk mendiskusikan berbagai topic
minat dalam waktu yang panjang. Peserta biasanya diberi sedikit bayaran untuk menghadiri
diskusi itu. Moderator riset professional memberikan pertanyaan dan melakukan penyelidikan
berdasarkan panduan atau agenda diskusi manajer pemasaran. Manajer berusaha
membedakan motivasi nyata konsumen dan mengapa mereka mengatakan dan melakukan hal
tertentu. Moderator biasanya merekam sesi itu, dan manajer pemasaran sering berada
dibelakang cermin dua arah di ruang sebelahnya. Riset kelompok focus merupakan langkah
eksploratif yang bermanfaat, tetapi periset harus menghindari generalisasi dari peserta
kelompok focus terhadap keseluruhan pasar, Karena ukuran sampel terlalu kecil dan sampel
tidak diambil secara acak.
d. Riset Survei
Perusahaan melaksanakan survey untuk mempelajari pengetahuan, kepercayaan, preferensi,
dan kepuasan masyarakat dan mengukur berbagai besaran ini dalam populasi umum.
Perusahaan seperti American Airlines bisa saja menyiapkan instrumen surveinya sendiri
untuk mengumpulkan informasi yang mereka perlukan, atau mereka dapat menambahkan
pertanyaan pada survey yang memuat pertanyaan-pertanyaan tentang beberapa perusahaan,
dengan biaya yang jauh lebih rendah, perusahaan juga dapat mengajukan pertanyaan kepada
panel konsumen yang dijalankan oleh perusahaan sendiri atau perusahaan lain. Perusahaan
dapat melakukan studi-cegat di mal dengan menyuruh para penelitinya mendekati orang-
orang ditempat perbelanjaan dan mengajukan pertanyaan kepada mereka.
e. Data Perilaku
Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka didata pemindai toko, pembelian
katalog, dan database pelanggan. Pelanggan dapat belajar banyak dengan menganalisis data
ini. Pembelian aktual mencerminkan preferensi konsumen dan sering kali lebih dapat
diandalkan daripada pernyataan yang mereka berikan kepada periset pasar. Misalnya, data
belanja bahan pangan memperlihatkan bahwa orang berpenghasilan tinggi tidak selalu
membeli merek-merek yang lebih mahal, bertolak belakang dengan apa yang mereka
nyatakan dalam wawancara: sebaliknya banyak orang berpenghasilan rendah membeli
beberapa merek mahal. Jelas, American Airlines dapat belajar banyak hal berguna tentang
penumpangnya dengan menganalisis catatan pembelian tiket dan perilaku online.
f. Riset Eksperimen
Riset yang paling valid secara ilmiah dalah Riset Eksperimen (Experimental
research). Riset ini dirancang untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan
menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan yang diteliti. Jika eksperimen ittu
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, manajer riset dan pemasaran bisa 100%
mengandalkan kesimpulannya. Eksperimen membutuhkan pemilihan kelompok subjek yang
sesuai , memberikan perlakuan yang berbeda kepada mereka, mengendalikan variabel-
variabel yang tidak relevan, dan memeriksa apakah perbedaan respons yang diteliti cukup
signifikan secara statistic. Jika kita dapat menghilangkan atau faktor-faktor yang tidak
relevan, kita dapat menghubungkan pengaruh yang diteliti dengan beragam perlakuan atau
rangsangan.
INSTRUMEN RISET
Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan instrument riset utama dalam
mengumpulkan data primer, kuesioner, pengukuran kualitatif dan peralatan teknologi.
a. Kuesioner
Kuesioner (questionnaire) terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada
responden. Berkat fleksibilitasnya, sejauh ini kuesioner menjadi instrument paling umum
yang digunakan untuk mengumpulkan data primer. Periset harus mengembangkan, menguji
dan memilah kuesioner secara cermat sebelum mengelolanya pada skala besar. Bentuk, kata-
kata, dan urutan pertanyaan akan mempengaruhi respons. Pertanyaan
tertutup menspesifikasikan semua kemungkinan jawaban dan memberikan jawaban yang
lebih mudah untuk diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbukamemungkinkan
responden untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri dan sering kali lebih
mengungkapkan cara berfikir seseorang. Pertanyaan terbuka sangat berguna terutama pada
penelitian eksplorasi, dimana para peneliti mencari pandangan tentang cara orang berfikir dan
tidak mencari tahu berapa banyak orang yang berfikir dengan cara tertentu.
b. Pengukuran kualitatif
Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam mengukur pendapat konsumen
aren tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan
survey. Secara relatif, teknik riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif
tidak terstruktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons. Keragaman
ini hanya dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.
c. Peralatan Teknologi
Peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset pemasaran. Kini teknologi telah
berkembang pesat sehingga pemasaran dapat menggunakan teknologi tersebut dalam
melakukan riset pemasaran.
RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL
Setelah memutuskan pendekatan dan instrument riset, periset pemasaran harus
merancang rencana pengambilan sampel. Hal ini memerlukan tiga keputusan;
a. Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus kita survey ? Dalam survey American
Airlines, apakah unit pengambilan sampel hanya boleh terdiri atas pelaku perjalanan bisnis
kelas satu, pelancong liburan kelas satu, atau keduanya ? Aapakah survey itu harus meliputi
pelancong dibawah usia 18 tahun ? Suami dan Istri ? Setelah mereka menentukan unit
pengambilan sampel, pemasar harus mengembangkan kerangka sampel sehingga semua
orang dalam populasi sasaran mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
b. Ukuran Sampel: Berapa banyak orang yang harus kita survey ? Sampel yang besar
memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan, tetapi sesungguhnya kita tidak harus selalu
mengambil sampel dari seluruh populasi sasaran untuk mencapai hasil yang dapat
diandalkan. Ukuran sampel yang kurang dari 1% populasi sering memebrikan reliabilitas
yang baik, dengan prosedur pengambilan sampel yang kredibel.
c. Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana kita harus memilih responden ?
Pengambilan sampel probabilitas memungkinkan batas keyakinan tercakup dalam kesalahan
sampel dan membuat sampel lebih representative. Maka, setelah memilih sampel,
kesimpulannya mungkin adalah “Interval lima sampai tujuh perjalanan pertahun mempunyai
peluang 95 dari 100 mengandung jumlah perjalanan yang diambil yang dilakukan setiap
tahun oleh penumpang kelas satu yang terbang antara Chicago dan Tokyo.” Tiga jenis
pengambilan sampel probabilitas digambarkan dalam tabel. Ketika biaya atau waktu untuk
menggunakan pengambilan sampel probabilitas terlalu tinggi. Periset pemasaran akan
mengambil sampel non-probabilitas.
METODE KONTAK
Sekarang periset pasar harus memutuskan bagaimana ia akan menghubungi subjek:
Lewat surat, lewat telepon, secara tatap muka atau online.
a. Kuesioner surat
Kuesioner surat adalah cara terbaik untuk menjangkau orang yang tidak mau memberikan
wawancara pribadi atau orang yang responsnya mungkin bias atau terdistorsi oleh
pewawancara. Kuesioner surat memerlukan pertanyaan dengan kata-kata yang sederhana dan
jelas. Sayangnya, tingkat responsnya biasanya lamban dan pelan.
b. Wawancara telepon
Wawancara melalui telepon adalah metode terbaik untuk mengumpulkan inforasi dengan
cepat
c. Wawancara Pribadi
Wawancara pribadi adalah metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan
banyak pertanyaan dan mencatat observasi ktambahan tentang responde, seperti pakaian dan
bahasa tubuh
d. Wawancara online
Ada begitu banyak cara menggunakan internet untuk melakukan riset. Sebuah perusahaan
dapat mencantumkan kuesioner dalam situs Web-nya dengan berbagai cara dan menawarkan
insentif untuk menjawabnya, atau perusahaan dapat menempatkan spanduk di situs yang
sering dikunjungi seperti YAHOO!, mengundang orang untuk menjawab beberapa
pertanyaan dan mungkin memenangkan hadiah. Pemasar juga dapat mensponsori ruang chat
atau papan bulletin dan mengajukan pertanyaan dari waktu kewaktu atau mengadakan panel
konsumen secara real-time atau kelompok focus dunia maya. Perusahaan dapat mempelajari
orang-orang yang mengunjungi situsnya dengan melacak bagaimana alur klik mereka melalui
situs Web dan beralih kesitus lain. Perusahaan dapat memasang harga yang berbeda,
menggunakan kepala berita yang berbeda dan menawarkan fitur produk yang berbeda pada
berbagai situs Web atau pada waktu yang berbeda untuk mempelajari efektifitas relatif dari
penawarannya. Pengujian produk online, dimana perusahaan memberikan informasi untuk
produk baru, juga semakin banyak dan juga memberikan informasi yang jauh lebih cepat
dibandingkan teknik riset pemasaran produk baru tradisional.
10
Disamping pertumbuhan riset pemasaran yang pesat, banyak perusahaan masih gagal
menggunakan riset pemasaran secara memuaskan atau tepat, untuk beberapa alasan:
a. Konsepsi Sempit tentang Riset
Banyak manajer melihat pemasaran sebagai operasi penemuan fakta. Mereka mengharapkan
periset merancang kuesioner, memilih sampel, mengadakan wawancara, dana melaporkan
hasil, sering tanpa memenerikan definisi seksama tentang masalah. Ketika penemuan fakta
tidak bermanfaat,ide manajemen tentang penggunaan riset pemasaran yang terbatas menjadi
lebih kuat.
b. Kaliber periset yang tidak seimbang
Beberapa manajer memandang riset pemasaran tidak lebih dari sekedar kegiatan
administrative dan memperlakukannya seperti itu. Mereka mempekerjakan periset pemasaran
yang kurang kompeten, yang lemah dalam pelatihan, dan rendah kreativitasnyasehingga
menyebabkan hasil yang tidak impresif. Hasil yang mengecewakan mendorong kecurigaan
manajemen terhadap riset pemasaran, dan gaji yang rendah mengakibatkan munculnya
masalah dasar.
c. Penentuan kerangka masalah yang buruk
Kegagalan New Coke yang terkenal sebagian besar adalah akibat dari kegagalan menetapkan
masalah riset dengan benar , dari perspektif pemasaran. Isu sebenarnya adalah apa yang
dirasakan konsumen tentang Coca-cola sebagai merek, bukan apa yang mereka rasakan
tentang rasa minumannya semata.
d. Temuan yang terlambat dan terkadang salah
Manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif, mereka mungkin menginginkan
hasilnya besok. Tetapi riset pemasaran yang baik membutuhkan waktu dan uang. manajer
akan kecewa ketika riset pemasaran menelan biaya terlalu besar atau berlangsung terlalu
lama.
e. Perbedaaan kepribadian dan presentasional
Perbedaan antara gaya manajer lini dan periset pemasaran sering menghalangi hubungan
yang produktif. Bagi manajer yang menginginkan kekonkretan, kesederhanaan, dan
kepastian, laporan periset pemasaran mungkin tampak abstrak, rumit dan tentatif. Tetapi
dalam perusahaan yang lebih progersif, periset pemasaran dimasukkan sebagai anggota team
manajemen produk, dan pengaruh mereka pada strategi pemasaran pun semakin bertumbuh.
11
Tim Ambler dari London Business School menyarankan bahwa jika perusahaan berfikir
mereka sudah mengukur kinerja pemasaran dengan baik, mereka harus menjawab dengan
jujur lima pertanyaan dibawah ini kepada diri mereka sendiri.
1. Apakah Anda meneliti perilaku konsumen secara rutin (retensi, akuisisi, penggunaan) dan
mengapa konsumen berprilaku seperti itu (kesadaran, kepuasan, kualitas anggapan)?
2. Apakah Anda melaporkan hasil riset ini secara rutin kepada dewan dalam format yang
terintegrasi dengan ukuran pemasaran keuangan?
3. Dalam laporan itu, apakah anda membandingkan hasil dengan tingkat yang telah diramalkan
sebelumnya dalam rencana bisnis?
4. Apakah Anda juga membandingkan hasil tersebut dengan timgkat yang dicapai oleh pesaing
utama anda dengan menggunakan indicator yang sama?
5. Apakah Anda menilai kinerja jangka pendek menurut perubahan dalam asset berbasis
pemasaran anda?
Pemodelan Bauran Pemasaran
Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa pemasar harus memperkirakan pengaruh
berbagi investasi pemasaran secara lebih tepat. Model bauran pemasaran menganalisis data
dari beragam sumber, seperti data pemindai pengecer, data pengiriman perusahaan,
penetapan harga, media, dan data belanja promosi, untuk memahami pengaruh kegiatan
pemasaran tertentu secara lebih tepat. Untuk memperdalam pemahamannya, pemasar dapat
mengadakan analisis multivarian, seperti analisis regresi, untuk memilah bagaimana setiap
elemen pemasaran mempengaruhi hasil pemasaran (seperti penjualan merek atau pangsa
pasar).
Meskipun pemodelan bauran pemasaran membantu mengisolasi pengaruh , pemodelan
ini tidak efektif untuk menilai cara kerja gabungan berbagai elemen pemasaran. Dave
reibstein dan Wharton juga mencatat tiga kelemahan lainnya;
1. Pemodelan bauran pemasaran berfokus pada pertumbuha tambahan dan bukan pada
penjualan dasar atau pengaruh jangka panjang.
2. Walau sangat penting, pemaduan ukuran seperti kepuasan pelanggan , kesadaran dan ekuitas
merek kedalam pemodelan bauran pemasaran terbatas.
3. Pemodelan bauran pemasaran biasanya gagal memasukkan ukuran yang berhubungan dengan
pesaing, perdagangan, atau tenaga penjual (rata-rata pengeluaran bisnis lebih tinggi pada
tenaga penjual dan promosi dagang dibandingkan pada promosi iklan atau promosi
konsumen).
Papan Kendali ( Dashboard) Pemasaran
Perusahaan juga menerapkan proses dan sistem organisasi untuk memastikan bahwa
mereka memaksimalkan nilai dari semua ukuran yang berbeda ini. Manajemen dapat
merangkai rangkuman ukuran internal dan eksternal yang relevan dalam papan kendali
(dashboard) pemaasaran untuk sintesis dan interpretasi. Papan kendali pemasaran mirip
dengan panel instrument dalam mobil atau pesawat, yang secara visual menampilkan
indicator real-time untuk memastikan fungsi yang tepat. Bagaimanapun juga, papan kendali
pemasaran hanya sebaik informasi yang menjadi dasarnya, tetapi alat visualisasi canggih ini
dapat membuat data lebih berbicara demi meningkatkan pemahaman dan analisis.
12
13
Adalah kumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses terhadap
penawaran tertentu. Bagi beberapa penawaran pasar, perusahaan atau pemerintah mungkin
membatasi penjualan untuk kelompok tertentu.
c. Pasar sasaran
Adalah bagian pasar tersedia berkualifikasi yang diputuskan perusahaan untuk dikejar.
d. Pasar terprenetasi
Adalah kumpulan konsumen yang membeli produk perusahaan.
14
(company sales forecast) adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan
rencana pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.
Urutan peramalan sampai perencanaan ini berlaku jika “peramalan” diartikan sebagai
perkiraan kegiatan ekonomi nasional, atau jika permintaan perusahaan tidak dapat diperluas.
Tetapi urutan itu tidak berlaku jika permintaan pasar dapat diperluas atau jika”peramalan”
diartikan sebagai perkiraan penjualan perusahaan.
Dua konsep lain yang penting adalah konsep berikut. Kuota penjualan (sales quota) adalah
tujuan penjualan yang ditetapkan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau perwakilan
penjualan. Kuota penjualan terutama merupakan alat manajerial untuk mendefinisikan dan
menstimulasi usaha pemasaran. Biasanya, kuota penjaualan ditetapkan sedikit lebih tinggi
daripada perkiraan penjualan untuk lebih mendorong usaha tenaga penjualan.
15
Perhatikan perusahaan peralatan mesin yang ingin memperkirakan potensi pasar suatu
wilayah untuk mesin bubut kayunya didaerah Boston. Langkah pertamanya adalah
mengidentifikasi semua pembeli potensial mesin bubut kayu didaerah tersebut, terutama
pabrik yang membentuk atau menyerut kayu sebagai bagian dari operasi mereka. Perusahaan
lalu dapat menyusun daftar alamat semua pabrik di daerah Boston, kemudian memperkirakan
jumlah mesin bubut per seribu karyawan atau per $1 juta penjualan dalam industri itu.
b. Metode indeks multifaktor
Seperti pemasar bisnis, perusahaan konsumen juga harus memperkirakan potensi pasar suatu
wilayah, tetapi pelanggan perusahaan konsumen terlalu banyak untuk dibuat daftarnya.
Metode yang paling umum digunakan dalam pasar konsumen adalah metode indeks
langsung. Sebuah produsen obat, misalnya mungkin mengasumsikan bahwa potensi pasar
untuk obat berhubungan langsung dengan ukuran populasi. Jika negara bagian Virginia
mempunyai 2,28% populasi AS, perusahaan dapat mengasumsikan bahwa Virginia akan
menjadi pasar bagi 2,28% seluruh obat yang dijual.
Banyak perusahaan menghitung indeks daerah lain sebagai panduan untuk mengalokasikan
sumber daya pemasaran. Anggaplah perusahaan obat itu meninjau enam kota yang ada dalam
daftar tabel 4.6. Dua kolom pertama memperlihatkan persentasenya terhadap penjualan
merek dan kategori AS di enam kota ini. Kolom 3 memperlihatkan indeks pengembangan
merek (brand development index-BDI), yaitu indeks penjualan merek terhadap
penjualan kategori. Seattle misalnya , mempunyai angka BDI 114 karena di seattle merek
relatif lebih berkembang dibandingkan kategori. Portland mempunyai BDI 65, yang berarti
bahwa merek di Portland relatif belum berkembang. Biasanya semakin rendah BDI, semakin
tinggi pula peluang pasar, dimana ada ruang untuk menumbuhkan merek.
16
Peramalan ekonomi makro mencakup memproyeksi inflasi, tingkat penganguran, suku bunga,
pengeluaran konsumen, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih, dan variabel
lain. Hasil akhirnya adalah permalan produk domestik bruto (GNP) yang digunakan
perusahaan, beserta indikator lingkungan lainnya, untuk meramalkan penjualan industri.
Perusahaan menurunkan peramalan penjualannya dengan mengasumsikan bahwa dirinya
akan memenangkan pangsa pasar tertentu.
a. Survey Maksud (Intensi) Pembeli
Peramalan adalah seni mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi
tertentu. Untuk barang konsumsi tahan lama yang besar seperti perabotan, beberapa
organisasi riset mengadakan survei periodik tentang maksud pembelian konsumen dan
mengajukan pertanyaan seperti: “Apakah anda bermaksud membeli mobil dalam enam
bulan berikutnya ?” , dan menempatkan jawabannya berdasarkan skala probabilitas
pembelian (purchase probability scale):
17
Ketika pembeli tidak merencanakan pembelian mereka dengan seksama atau para ahli tidak
tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung dapat membantu meramalkan
penjualan produk barau atau menetapkan penjualan produk disaluran distribusi atau wilayah
baru
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perusahaan dapat melakukan riset pemasaran sendiri atau mempekerjakan perusahaan lain
untuk melakukan bagi mereka. Riset pemasaran yang baik dicirikan oleh metode ilmiah,
kreativitas, berbagai metode iset, pembuatan model yang akurat, analisis biaya manfaat,
skeptisisme yang sehat dan fokus pada etika.
2. Proses riset pemasaran terdiri dari mendefiniskan masalah, alternatif keputusan dan tujuan
riset, mengembangkan rencana riset, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi,
mempresentasikan temuan kepada manajemen dan mengambil keputusan.
3. Perusahaan harus memutuskan apakah mereka akan mengumpulkan data mereka sendiri atau
menggunakan yang sudah ada. Mereka juga harus memutuskan pendekatan riset mana dan
instrument riset mana yang digunakan. Selain iitu, mereka harus memtuskan rencana
pengambilan sample dan metode kontak.
4. Dua pendeatan komplemeter untuk mengukur produktivitas pemasaran adalah: (1) ukuran
pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran (2) pemodelan bauran pemasaran untuk
memperkirakan hubungan kausal dan mengukur bagaimana kegiatan pemasaran
mempengaruhi hasil. Papan kendali (dashboard) pemasaran adalah cara terstuktur untuk
menndiseminasikan padangan yang dikumpulkan dari dua pendekatan ini dalam organisasi.
5. Ada dua jenis permintaan: permintaan pasar dan permintaan perusahaan. Untuk
memperkirakan permintaan saat ini, perusahaan berusaha menentukan total potensi pasar,
potensi pasar suatu wilayah, penjualan industri, dan pangsa pasar. Untuk memperkirakan
permintaan masa depan, perusahaan mensurvei maksud pembeli, meminta masukan tenaga
penjualan, mengumpulkan pendapat para ahli, menganalisis penjualan masa lalu atau terlibat
dalam uji pasar.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller 2010. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi ke tigabelas, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
19