Anda di halaman 1dari 2

Terminology:

- .poliuri (sidiq, betris)


- polidipsi (lisa,fika)
- sedentary lifestyle (alya, angel)
- DM (fika, ganda)
- GDS (giant, zahra)
- GDP (afra,giant)
 fasting blood sugar
Glukosa darah puasa: Tes untuk menentukan berapa banyak glukosa (gula) dalam sampel
darah setelah puasa semalam. Tes glukosa darah puasa biasanya digunakan untuk
mendeteksi diabetes mellitus. Tes dilakukan di pagi hari, sebelum orang tersebut makan.
Kisaran normal untuk glukosa darah adalah 70 sampai 100 mg/dl. Kadar antara 100 dan 126
mg/dl disebut sebagai glukosa puasa terganggu atau pra-diabetes. Diabetes biasanya
didiagnosis ketika kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl atau lebih tinggi

Fasting blood glucose: A test to determine how much glucose (sugar) is in a blood sample after an
overnight fast. The fasting blood glucose test is usually used to detect diabetes mellitus. The test is
done in the morning, before the person has eaten. The normal range for blood glucose is 70 to 100
mg/dl. Levels between 100 and 126 mg/dl are referred to as impaired fasting glucose or pre-
diabetes. Diabetes is usually diagnosed when the fasting blood glucose level is 126 mg/dl or higher

- GDPP (zahra,rania)
- Hba1c (rania, afra)
 adalah bentuk hemoglobin yang secara kimiawi terkait dengan gula. Sebagian besar
monosakarida, termasuk glukosa, galaktosa, dan fruktosa, secara spontan berikatan dengan
hemoglobin saat ada di aliran darah.

 is a form of hemoglobin chemically related to sugar. Most monosaccharides, including glucose,


galactose and fructose, bind spontaneously to hemoglobin when present in the bloodstream.

- hdl (ganda,miranti)
-ldl (betris,sidiq)
- Kolestrol total (angel, alya)
- Trigliserida (mitanti,lisa)

Rumusan masalah:
1. mengapa andi mengeluhkan badan lemas? (Sidiq, zahra)
2. Bagaimana hubungan kurangnya aktivitas berolahraga terhadap keluhan pasien (alya, zahra)
3. Bagaimana hubungan pola makan dengan keluhan pasien? (Lisa, sidiq)
4. Apakah terdapat hubungan antara riwayat keluarga diabetes mellitus dengan keluhan
pasien? (Betris,afra)
 Riwayat Keluarga Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh
untuk seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik sangatlah sulit.
Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari penyakit diabetes melitus karena
sebab genetik adalah dengan memperbaiki pola hidup dan pola makan.
- Risiko seorang anak mendapat DM tipe 2 adalah 15% bila seorang tuanya menderita DM dan
kemungkinan 75% jika kedua orang tua menderita DM. Orang dengan ibu DM memiliki resiko 10-
30% lebih besar dari pada orang yang memiliki ayah DM. Hal ini dikarenakan penurunan gen saat
dalam kandungan. Saudara kandung berisiko 10% jika saudaranya menderita DM dan 90% jika yang
menderita adalah saudara kembar identic
 Family History Hereditary or genetic factors have a contribution that cannot be
underestimated for someone developing diabetes. Eliminating genetic factors is very
difficult. What can be done for someone to avoid diabetes mellitus due to genetic causes is
to improve lifestyle and diet.
- The risk of a child getting type 2 DM is 15% if one parent has DM and a 75% chance if both
parents have DM. People with DM mothers have a 10-30% greater risk than people who
have DM fathers. This is due to a decrease in genes while in the womb. Siblings have a 10%
risk if their sibling has DM and 90% if the sufferer is an identical twin

5. Apakah terdapat hubungan antara usiadan jenis kelamin dengan keluhan andi?
(Giant,ganda)
6. Apa makna klinis dari pemeriksaan penunjang pasien? (Angel,alya)
7. Apa diagnosis (fika,miranti)
8. Diagnosis banding (zahra,giant)
9. Tatalaksana (rania,fika)

Anda mungkin juga menyukai