Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : SMA N 5 Payakumbuh


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan
Alokasi Waktu : 4 X Pertemuan (@2 JP/90 menit)
Tahun Pelajaran : 2020/2021

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning secara mandiri dan kelompok pada
pelajaran biologi siswa dapat menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal
dengan proses pertumbuhan dan perkem bangan pada makhluk hidup serta
merencanakan dan melak sanakan percobaan tentang faktor eksternal yang memengaruhi
faktor internal dalam proses per tumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan
secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit) Ket
a. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah seorang siswa
memandu do’a sebelum belajar. 15 Menit
b. Guru memberi motivasi dengan mengajukan pertanyaan: “Apakah kalian
mengalami perubahan setiap tahunnya?”
c. Peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan ulasan singkat tentang
jawabannya
d. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan: “Apa
yang dibutuhkan oleh tubuh supaya dapat bertambah besar atau terjadi
pertumbuhan?”
e. Peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan ulasan singkat tentang
jawabannya
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan KKM yang akan
dicapai.
g. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas pada pertemuan ini.
h. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilaksanakan selama proses dan
setelah proses pembelajaran.

1. Kegiatan Inti (60 menit)


Kegiatan literasi
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada 60
topik materi Konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan menit
cara :
- Guru menayangkan video pertumbuhan biji kacang hijau yang sedang
bekecambah
- Peserta didik diminta memperhatikan gambar/video pertumbuhan biji kacang
hijau tersebut, sambil mengajak mereka untuk mensyukuri karya sang Pencipta
(melihat)
Kemudian guru menyampaikan adanya keterkaitan yang diamati dengan ayat
Al Qur’an yang artinya: “DIA menumbuh kan bagi kamu dengan air hujan itu
ta nam-tanaman: zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesugguh nya pada yang demikian itu benar-benar tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang berfikir”. (Surat AN NAHL ayat 11)
- Kemudian guru melanjutkan tayangan berikutnya, yaitu gambar tipe-tipe
perkecambahan
- Peserta didik diminta untuk memperhatikan tayangan tersebut
- Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup
- Kemudian kepada peserta didik diberikan daftar istilah dalam pertumbuhan
dan perkembangan

Critical Thinking (Berpikir Kritik)


Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah mereka
melihat gambar/ video.
Contoh pertanyaan yang berkaitan dengan pengamatan peserta didik:
- Mengapa biji jagung bisa berkecambah?
- Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan biji bisa berkecambah?
- Bagaimana proses perkecambahan itu berlangsung?
- Mengapa pertumbuhan akar mengarah ke bawah, sedangkan pertumbuhan
batang mengarah keatas?
- Mengapa kotiledon ada yang terangkat ke atas permukaan tanah, dan ada yang
tidak terangkat (tetap di bawah permukaan tanah)
- Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?
- Mengapa tumbuhan dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan?
Collaboration (Kerjasama)
Guru memfasilitasi peserta didik dalam kelompoknya untuk menemukan
jawaban dengan cara:
- Memilih pertanyaan yang relevan dengan topik mengurutkan secara sitematis
- Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
suatu tanaman dari buku siswa dan bahan ajar.
Collaboration (Kerjasama) Dan Critical Thinking (Berpikir Kritik)
Setelah mengumpulkan informasi dengan cara menjawab pertanyaan peserta
didik mengasosiasikan pengetahuan yang didapat dengan cara :
- Mendiskusikan jawaban
Critical Thinking (Berpikir Kritik)
Peserta didik memeriksa kembali kebenar an jawaban hasil diskusi, kalau perlu
meminta bimbingan dan pendapat guru.
Creativity
Menyimpulkan:
- Konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
- Fisiologis perkecambahan
- Tipe perkecambahan
- Pertumbuhan primer dan sekunder
- Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
Communicaty
- Setelah mendapatkan kesimpulan dilanjutkan dengan presentasi salah satu
kelompok, dan kelompok lain menanggapi.
- Guru memberi penguatan /refleksi:
Menyampaikan pada peserta didik bahwa dalam adat minangkabau ada
pepatah yang mengatakan: “manakiak pisau sirauik ambiak ka galah batang
lintabuang, salodang ambiak ka nyiru, satitiak jadikan lawik, sakapa
jadikan gunuang, alam takambang jadikan guru: melihat gejala-gejala alam
yang ada di sekitar kita bisa menjadi bahan untukmenambah pengetahuan
dan wawasan”.
2. Kegiatan Penutup (15 menit)
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pelajaran. 15 menit
- Guru memberikan penghargaan dalam bentuk pujian atau bentuk penghargaan
lain (yang relevan) kepada kelompok yang berpartisipasi aktif dengan baik
- Melakukan refleksi dengan meminta peserta didik mengungkapkan tanggapan
atau kepuasan terhadap proses pembelajaran.
- Guru melaksanakan penilaian kognitif (lisan atau tertulis) kalau masih ada
waktu.
- Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

C. ASSESMEN/PENILAIAN
SIKAP : Menunjukkan sikap Aktif dan bisa Bekerjasama dalam diskusi
kelompok
PENGETAHUAN : Mengerjakan soal-soal dikelompoknya masing masing
KETERAMPILAN : Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang pertumbuhan dan
perkembangan

Mengetahui Payakumbuh Juni 2020


Kepala SMA Negeri 5 Payakumbuh Guru Bidang Studi

EFDA SOFLIARNI S.Pd M.Si JONI HENDRI, SPd, M.Si


NIP.19680222 199003 2 004 NIP.19760618 200312 1 009
LAMPIRAN 1

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN I

Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Konsep pertumbuhan dan perkembangan
Salah satu ciri makhluk hidup yaitu tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan
perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Sehingga dapat dikatakan, Pertumbuhan
dan perkembangan adalah proses pertambahan ukuran, bentuk serta volume yang di iringi dengan
proses menuju kedewasaan seperti yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman

Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiringan, makna dari kedua kata
tersebut sangat berbeda seperti pada uraian di bawah ini:
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang
bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan
jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel, dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan
Perkembangan adalah suatu proses untuk menuju kedewasaan pada makhluk hidup
yang bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan tapi dapat
diamati dengan mata telanjang. Proses perkembangang dapat di lihat dengan
terbentuknya organ-organ perkembangbiakan seperti munculnya bunga pada tumbuhan
yang kemudian diikuti oleh buah atau umbi.

2. Fisiologis Perkecambahan
Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan bijji.
Perkecambahan merupakan berakhirnya masa dormansi biji. Masa dormansi biji adalah masa
ketika sel-sel penyusunnya tidak aktif membelah atau tidak tumbuh, tetapi sel tersebut tidak
mati. Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel secara imbibisi.
Proses ini merupakan proses fisika. Selanjutnya, air yang masuk ke dalam biji akan
membebaskan hormon giberelin (GA) sebagai sinyal kepada aleuron (lapisan tipis di bagian
luar endosperma) agar menyekresikan enzim.
Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung
menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa, selanjutnya
glukosa diubah menjadi energi. Energi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Asam-asam amino dirangkaikan
menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim
baru. Lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Asam-asam lemak terutama dipakai
untuk menyusun membran sel.
Gambar 2. Proses Perkecambahan
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen dipakai
dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu
yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang
tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung
baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini
mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap
kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang .

3. Tipe-tipe perkecambahan
1. Perkecambahan
Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu:
a. Epigeal
Perkecambahan tipe epigeal yaitu ketika kotiledon ikut terangkat bersama pucuk lembaga
(plumula) dikarenakan pemanjangan hipokotil lebih cepat daripada epikotil. Tumbuhan yang
mengalami ini kebanyakan adalah tumbuhan dikotil

Gambar 3. Epigeal
b. Hipogeal
Perkecambahan tipe epigeal yaitu ketika kotiledon tidak ikut terangkat bersama pucuk
lembaga (plumula) dikarenakan pemanjangan epikotil lebih cepat daripada hipokotil.
Tumbuhan yang mengalami ini kebanyakan adalah tumbuhan monokotil.

Gambar 4. Hipogeal
4. Pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan
A. Pertumbuhan primer
Setelah biji berkecambah, selanjutnya akan membentuk akar, batang, dan daun. Pada bagian
ujung akar dan ujung batang, terdapat jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis, yang
disebut meristem primer. Aktivitas sel-sel jaringan meristem primer menyebabkan pertumbuhan
memanjang pada bagian ujung batang maupun ujung akar. Proses pertumbuhan memanjang pada
ujung batang dan ujung akar disebut pertumbuhan primer.

Gambar 5. Pertumbuhan primer

Tumbuhan memiliki dua titik pertumbuhan primer, yaitu titik tumbuh pada akar dan titik tumbuh pada
batang.

1) Titik Tumbuh Akar


Titik tumbuh pada akar merupakan bagian jaringan meristem akar yang dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar mengeluarkan lender polisakarida yang berfungsi untuk melumasi akar
sehingga mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah pada saat akar menembus tanah.
Jaringan meristem pada akar banyak mengandung cadangan makanan yang diperlukan dalam
metabolism. Hasil metabolism digunakan untuk pemanjangan akar.
Berdasarkan aktivitas sel dan struktur jaringan, titik tumbuh akar di bagi menjadi tiga daerah,
yaitu Zona pembelahan sel, Zona pemanjangan sel, dan Zona diferensiasi. Namun, zona-zona
tersebut bergabung tanpa ada batasan yang jelas.
1. Zona pembelahan
2. Zona pemanjangan
3. Zona diferensiasi (pematangan)
Jaringan primer akar terbentuk dari ketiga jenis jaringan meristem primer sebagai berikut:
1. Protoderm, yaitu meristem primer yang terletak paling luar dan akan membentuk epidermis.
2. Prokambium, terletak di bagian paling dalam, akan menjadi stele (silinder pusat) yang terdiri atas
perisikel, berkas pembuluh xilem dan floem. Dari lapisan sel-sel perisikel, dapat tumbuh akar
lateral (samping).
3. Meristem dasar, terletak di antara protoderm dan prokambium, akan membentuk jaringan dasar,
yaitu sel-sel parenkim pengisi korteks.
Gambar 6. Jaringan meristem pada akar

2) Titik Tumbuh Batang


Titik tumbuh batang merupakan bagian jaringan meristem pada ujung batang dengan tunas
berupa kuncup. Kuncup tersusun dari sejumlah daun kecil yang menyelubungi pusat kuncup. Pada
bagian paling ujung, terdapat meristem apikal berupa massa sel berbentuk seperti kubah. Meristem
apikal akan menjadi meristem primer (protoderm, prokambium, dan meristem dasar). Pada sisi-sisi
meristem apikal, muncul primordial daun muda.

Gambar 7. Titik tumbuh batang


Titik tumbuh batang tidak memiliki pelindung khusus seperti pada ujung akar, tetapi jaringan
pembalut bakal daunnya berfungsi sebagai pelindung. Titik tumbuh batang dapat dibagi menjadi tiga
daerah pertumbuhan, yaitu zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona diferensiasi.
1. Zona pembelahan sel, memiliki sel-sel yang meristematik dan juga memiliki bakal daun.
Permukaan bawah bakal daun lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan permukaan atas,
sehingga daun muda melengkung menutupi ujung titik tumbuh.
2. Zona pemanjangan, sel-selnya mengalami pemanjangan daun pembesaran. Pada zona ini, mulai
terlihat jaringan calon pembuluh.
3. Zona diferensiasi (pematangan), sel-sel mengalami diferensiasi sehingga terbentuk beberapa
lapisan jaringan dengan struktur yang berbeda, seperti epidermis, korteks, floem, dan xilem.
Gambar 8. Anatomi batang
B. Pertumbuhan Sekunder
Jika kita perhatikan secara cermat batang-batang tumbuhan di sekitar lingkungan tempat kita
tingga, dari hari ke hari bukan hanya semakin tinggi, tetapi juga semakin besar. Batang tumbuhan
menjadi besar karena mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan hasil
aktivitas jaringan meristem sekunder, yaitu kambium pembuluh dan kambium gabus (Felogen).
Pada umumnya, pertumbuhan sekunder terjadi pada batang tumbuhan Gymnospermae dan dikotil.
Sebagian besar akar dikotil berkayu mengalami pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tidak
mengalami pertumbuhan sekunder, kecuali monokotil berkayu khususnya Angave, Aloe, Dracaena,
dan Yucca.

Gambar 9. Pertumbuhan sekunder pada batang


Jaringan kambium pembuluh terletak di antara jaringan pembuluh xilem (pembuluh kayu) dan
pembuluh floem (pembuluh kulit). Jaringan kambium pembuluh mudah diamati dan dibedakan
dengan jaringan lainnya. Jika kita mengupas kulit batang, akan terlihat bagian kambium berupa lendir
licin. Pembelahan sel-sel pembuluh kambium terjadi secara radial., yaitu membelah kearah luar
membentuk floem sekunder dan membelah kearah dalam membentuk xilem sekunder.
Pada tumbuhan tahunan (perennial), pertumbuhan sekunder terjadi bertahun-tahun sehingga
lapisan demi lapisan xilem sekunder membentuk kayu dengan formasi melingkar yang disebut
lingkaran tumbuh (lingkaran tahun). Pembentukan lingkaran tumbuh sangat dipengaruhi oleh
musim, di daerah beriklim tropis, umumnya lingkaran tumbuh yang terbentuk pada musim hujan
lapisannya lebih tebal dari pada lapisan yang terbentuk pada musin kemarau. Ketika musim hujan,
kualitas air yang diserap dari tanah meningkat dan pertumbuhan xilem sekunder akan lebih cepat.
Sebaliknya, di musim kemarau, intensitas penyerapan air berkurang sehingga xilem yang terbentuk
akan lebih kecil dan terkesan berwarna lebih gelap karena sel-selnya lebih padan dan kering akibat
kekurangan air.

Gambar 10. Lingkaran tahun


Floem sekunder dan jaringan diluarnya berkembang menjadi kulit. Selama bertahun-tahun,
pertumbuhan kayu lebih cepat dan tidak seimbang dengan pertumbuhan kulitnya. Epidermis yang
dihasilkan oleh pertumbuhan primer akan pecah-pecah, mengelupas, kering, dan jatuh dari batang.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung sehingga jika mengalami kerusakan akan mengganggu
jaringan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu, tumbuhan akan membentuk jaringan pelindung baru
yang dihasilkan oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel kambium gabus akan membelah kearah luar
membentuk felem dan kearah dalam akan membentuk feloderm. Ketiga jaringan sekunder felem,
felogen, dan feloderm secara kolektif disebut periderm.
Felem merupakan lapisan gabus yang terdiri atas sel-sel mati yang mengandung suberin
(bahan berlilin) pada dinding selnya sehingga kedap air dan udara. Feloderm merupakan korteks
sekunder yang terdiri atas sel-sel hidup dan tidak mengandung suberin. Lapisan gabus tidak semuanya
rapat, terdapat celah-celah yang disebut lentisel. Lentisel berfunsi sebagai jalur keluar masuknya
udara pernapasan. Lentisel pada batang mudah diamati. Jika permukaan batang tumbuhan diraba,
akan terasa ada benjolan-benjolan kecil yang kasar dan terlihat pori-pori ditengahnya.

Gambar 11. penampang melintang kayu


Tabel pembeda pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder:

PERTUMBUHAN PRIMER PERTUMBUHAN SEKUNDER

Arah tumbuhnya vertical Arah tumbuh horizontal

Hasil dari pertumbuhan lapisan embrional Hasil pertumbuhan meristem primer yang
biji meristematis

Disebabkan aktivitas meristem primer Disebabkan aktivitas meristem sekunder

Ujung akar dan ujung batang Cambium gabus, vaskuler, perikambium

5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil kerja sama antara faktor dalam dan
faktor luar.
1. Faktor Internal
Adapun faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit,
warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan
metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Hormon
Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasilkan oleh suatu bagian
tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon tumbuhan yang
telah dikenal pada saat ini meliputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan
asam traumalin.
1) Auksin
Auksin atau asam indol asetat ditemukan pada tahun 1926 oleh Frits Went. Dia
menemukan auksin di ujung koleoptil kecambah Avena (sejenis gandum). Perhatikan
Gambar. Auksin juga ditemukan di ujung akar dan ujung batang. Beberapa peran auksin
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas ujung menghambat
pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini disebut dominansi pucuk atau dominansi apikal.
b. Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, misalnya pada tanaman apel ditemukan akar
pada bawah cabang pada daerah antar nodus.
c. Memacu pertumbuhan akar pada tanaman yang dikembangbiakkan dengan stek.
d. Memacu berbagai sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen.
Gambar 12. Peragaan Went. Auksin mengakibatkan bengkoknya ujung koleoptil

Gambar 13.

2) Giberelin
Giberelin pada tumbuhan terdapat pada biji (terutama kacangkacangan), daun, dan akar. Giberelin
berfungsi untuk:
a. Memacu pemanjangan batang.
b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan.
c. Mempercepat munculnya bunga.
d. Merangsang proses pembentukan biji.
e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji (parteno karpik).
f. Menunda penuaan daun dan buah.

3) Sitokinin
Sitokinin bisa ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin berfungsi
untuk:
a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis.
b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun.
c. Menunda penuaan daun dan buah.
d. Memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat pengaruh
dominansi apikal
e. Memperbesar daun muda.
Gambar 14. Eksperimen pada
4) Asam Absisat tanaman Phaseolus vulgaris
Asam absisat (ABA) dapat ditemukan pada buah. Hormon ini yang dipacu dengan giberelin.
berfungsi untuk:
a. Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perkecambahan biji.
b. Mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan yang tidak sesuai antara lain saat
kekurangan air, tanahnya bergaram, dan suhu dingin atau suhu panas.
c. Merangsang penutupan mulut daun (stomata) sehingga mengurangi penguapan.
d. Berperan dalam pembentukan zona absisi (Gambar 4), sehingga menyebabkan pengguguran daun,
bunga, dan buah.

Gambar 15. Zona absisi. Pada zona inilah daun, bunga, buah terlepas dari cabang atau
batangnya
5) Kalin
Hormon kalin berperan dalam merangsang pertumbuhan organ (organogenesis). Berdasarkan organ
tumbuhan yang dibentuk, hormon kalin dibedakan menjadi: antokalin (memengaruhi pembentukan
bunga), filokalin (memengaruhi pembentukan daun), kaulokalin (memengaruhi pembentukan batang),
dan rizokalin (memengaruhi pembentukan akar).

6) Etilen
Gas etilen dikeluarkan oleh bagian tumbuhan yang busuk, terutama buah. Apakah kalian pernah
melakukan proses pemeraman buah? Jika buah yang telah tua dimasukkan di tempat yang hangat
(bukan dipanggang) dalam posisi tertutup rapat, buah cepat masak.
Gas etilen juga berperan pada pengguguran bunga, daun (peran gas etilen pada pengguguran lebih
kuat dibanding asam absisat (ABA)). Pada bunga dimulai dengan memudarnya warna, pengkerutan.
Pada daun dimulai dengan hilangnya klorofi l. Gas etilen yang diberikan bersama auksin dapat
merangsang proses pembungaan.

7) Asam traumalin
Asam traumalin berperan dalam proses pembentukan kembali selsel yang rusak, jika jaringan
tumbuhan terluka.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal (faktor lingkungan) yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan meliputi nutrisi, air, cahaya, kelembaban, faktor biologis.
a. Nutrisi

Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang banyak disebut unsur
makro (makronutrien) dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro
(mikronutrien).
Sumber-sumber nutrisi bagi tumbuhan berupa zat-zat organik dan zat-zat anorganik.
Tumbuhan yang kekurangan nutrien pada media tanamnya akan mengalami defisiensi.
Apabila hal ini terjadi, maka pertumbuhan dan kembangannya tidak sempurna.
Jenis unsur, fungsi utama, dan akibat defisiensi unsur dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Jenis unsur makro, fungsi utama, dan akibat defisiensi unsur pada tumbu han
Jenis Unsur Bentuk yang Fungsi Utama Akibat Defisiensi
Makro Tersedia Bagi
Tanaman
Karbon (C), CO2, O2, dan Bahan dasar Metabolisme terganggu,
Oksigen (O), H2O fotosintesis untuk pertumbuhan terhambat, dan
Jenis Unsur Bentuk yang Fungsi Utama Akibat Defisiensi
Makro Tersedia Bagi
Tanaman
dan Hidrogen membentuk glukosa kematian
(H)
Nitrogen (N) NO3- dan NH4+ Komponen asam Pertumbuhan lambat (kerdil),
nukleat, protein, klorosis (daun berwarna hijau pucat,
hormone, dan koenzim menguning, dan gugur), dan buah
masak sebelum waktunya
Sulfur (S) atau SO42- Komponen protein dan Daun berwarna hijau pucat atau
belerang koenzim menguning dan pertumbuhan
terhambat (batang pendek dan
kurus)
Fosfor (P) H2PO4- dan Komponen asam Pembentukan buah dan biji
HPO42- nukleat, fosfolipid, terhambat, kerdil, serta memiliki
ATP, dan koenzim warna daun keunguan atau
kemerahan
Kalium (K) K+ Berfungsi dalam sistem Warna daun hijau gelap kebiruan,
keseimbangan air, daun tua menggulung, daun
gerak stomata, dan memiliki bercak-bercak, tepi daun
aktivasi enzim hangus, dan batang lemah/rebah
Kalsium (Ca) Ca2+ Untuk pembentukan Pertumbuhan akar terhambat, daun
dan stabilitas dinding sulit terbentuk, ujung tanaman
sel, pemeliharaan mongering, dan tunas mati
struktur dan
permeabilitas
membran, serta respons
terhadap rangsangan
Magnesium Mg2+ Komponen klorofil dan Daun klorosis, menguning, dan
(Mg) mengaktifkan enzim gugur

Tabel 2. Jenis unsur mikro, fungsi, dan akibat defisiensi unsur pada tumbuhan
Jenis Unsur Bentuk yang Fungsi Utama Akibat Defisiensi
Mikro Tersedia Bagi
Tanaman
Klor (Cl) Cl- Diperlukan dalam Layu, daun klorosis, berwarna
pemecahan air pada tembaga, dan mati
fotosintesis serta untuk
menjaga keseimbangan
air
Besi (Fe) Fe2+ dan Fe3+ Komponen sitokrom, Klorosis, daun pucat, dan
untuk aktivasi beberapa menguning
enzim
Boron (B) H2BO3- Kofaktor sintesis Daun menebal, keriting dan rapuh.
klorofil, transport Pertumbuhan tunas terhenti,
karbohidrat, dan sintesis kuncup mati berwarna hitam,
asam nukleat cabang lateral mati
Mangan (Mn) Mn2+ Untuk pembentukan Berkas pembuluh berwarna gelap,
klorofil dan aktivasi klorosis, warna daun memutih dan
beberapa enzim gugur, pembentukan biji-bijian
terganggu
Seng (Zn) Zn2+ Untuk pembentukan Klorosis, daun kecil, berwarna
klorofil, hormon merah tua, pertumbuhan akar tidak
Jenis Unsur Bentuk yang Fungsi Utama Akibat Defisiensi
Mikro Tersedia Bagi
Tanaman
pertumbuhan, dan normal
aktivasi beberapa enzim
Tembaga atau Cu+ dan Cu2+ Komponen enzim Klorosis, daun berbintik-bintik,
Cuprum (Cu) redoks, biosintesis daun muda layu, pertumbuhan
lignin, dan terhambat
pembentukan klorofil
Molibdenum MoO42- Untuk fiksasi nitrogen Daun berwarna hijau pucat, keriput,
(Mo) dan kofaktor dalam dan melengkung seperti mangkok
reduksi nitrat
Nikel (Ni) Ni2+ Kofaktor enzim dalam Gangguan perkecambahan,
metabolisme nitrogen pertumbuhan tanaman terhambat

b. Air
Air diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah besar. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai
berikut.
1. Pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan
2. Bahan dasar untuk reaksi biokimia
3. Sebagai medium berlangsungnya reaksi metabolisme
4. Menjaga tekanan turgor dinding sel dan agar tidak kekeringan
5. Berperan dalam proses transportasi unsur hara dari tanah ke daun
6. Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
7. Untuk proses transpirasi (penguapan) dan fotosintesis
Jika kekurangan air, tumbuhan akan layu. Kekurangan air akan memacu pembentukan dan
pembebasan hormon (ABA Saat musim kemarau panjang dan kekurangan air, beberapa jenis
tumbuhan mengurangi penguapan dengan cara menggugurkan daunnya.
c. Cahaya
Bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya
penyatuan CO2 dan air untuk membentuk karbohidrat.
Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak
pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya. Sedangkan, pada
kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih
pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.

- Fototropisme
Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan bahwa pada ujung koleoptil tanaman,
pemanjangan sel yang lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi yang terkena cahaya.
Sehingga, koleoptil membelok ke arah datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang
berguna untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi terlindung.
Gambar 16. Pengaruh auksin terhadap fototropisme

- Fotoperiodisme
Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses pembungaan. Lama
siang hari di daerah tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat
mencapai 16 - 20 jam. Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap cahaya).
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
o Tumbuhan berhari pendek
o Tumbuhan berhari panjang
o Tumbuhan berhari netral

d. Kelembapan
Kelembapan udara maupun tanah berkaitan dengan ketersediaan air. Kelembapan
pada tanah sangat ditentukan oleh kandungan zat organik. Tanah gembur yang banyak
mengandung kompos mampu menyerap air sehingga akan selalu terjaga kelembapannya.
Kelembapan udara memengaruhi laju transpirasi.
LAMPIRAN 2

Lembar Kerja Peserta Didik


Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

1. Ketua kelompok : ........................................


2. Anggota Kelompok:........................................
3. Tujuan kegiatan :
a. Menjelaskan definisi tumbuhan dan perkembangan pada makhuk hidup.
b. Menjelaskan manfaat mempelajari topik pertumbuhan dan perkembangan.
c. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
4. Alat dan Bahan
- Dua buah tumbuhan sejenis yang berbeda ukuran dan tingkat
perkembangannya.
5. Langkah Kegiatan
- Mengamati kedua jenis tumbuhan yang guru sediakan dengan seksama.
- Menyusun pertanyaan-pertanyaan penyelidikan mengenai kedua tumbuhan
yang diamati tersebut.
- Melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penyelidikan yang
sudah terkumpul.
6. Hasil Pengamatan
Deskripsikan sebanyak mungkin hasil pengamatanmu di sini:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
7. Hasil Diskusi
Catat poin-poin penting hasil diskusimu di sini:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
8. Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

LAMPIRAN 3
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
1.1. Instrumen observasi ketika diskusi
Aspek Penilaian Total Nilai
L Skor Sikap
Nama Siswa /
No. P Kreativitas Tanggung Kerja
Disiplin
Jawab Sama

1.2. Instrumen Penilaian Diri


No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama
dengan teman satu kelompok
2 Saya menunjukkan perilaku menghargai pendapat individu
dan keputusan kelompok
3 Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar selama proses
pembelajaran
4 Saya mencatat data dengan teliti
5 Saya menunjukkan tanggung jawab pribadi yang maksimal
selama pembelajaran
No Pernyataan YA TIDAK
6 Saya selalu melakukan pengamatan dengan seksama
seperti yang diperintahkan
7 Saya terbuka dan mudah menerima perbedaan pendapat
yang muncul selama diskusi
8 Saya tidak ragu untuk bertanya secara lisan ataupun tertulis
jika menemukan sesuatu yang tidak/belum saya pahami
dan menimbulkan rasa penasaran saya.
9 Saya sudah memperlihatkan perilaku yang menunjukkan
kepedulian terhadap lingkungan hidup.
10 Saya memiliki kreativitas yang tinggi dalam mengerjakan
tugas

1.3. Instrumen penilaian antar peserta didik


No Nama Aspek Penilaian Skor
Tanggung Kerja
Kreativitas Disiplin
Jawab Sama
1 ...................
2 ...................
3 ...................

1.4. Jurnal
No Hari/ Materi Absensi siswa Catatan Tindak
lanjut
Tanggal Hadir Tidak Kejadian luar biasa
hadir
2. Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI SOAL PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Indikator Ranah Kunci


No.
Pencapaian Indikator soal Kogni Soal Soal
jawab
kompetensi tif an
3.1.1 Diberikan C2 Perhatikan pernyataan berikut! 1 E
Menjelaskan pernyataan 1. Bersifat kualitatif
konsepsi mengenai ciri- 2. Bersifat kuantitatif
pertumbuhan ciri pertumbuhan 3. Terjadi pertambahan jumlah sel
dan dan 4. Terjadi pematangan fungsi organ
perkembanga
perkembangan, 5. Dapat dinyatakan dalam bentuk
n pada
tumbuhan
peserta didik angka
dan hewan mampu 6. Tidak dapat dinyatakan dalam
menunjukkan 4 bentuk angka
ciri yang diminta Ciri-ciri pertumbuhan ditunjukan oleh
dengan tepat nomor…
A. 1, 2, 3, 4
B. 1, 3, 5, 6
C. 2, 3, 4, 6
D. 2, 4, 5, 7
E. 3, 4, 5, 7
Diberikan grafik C2 Perhatikan grafik pertumbuhan berikut! 2 B
pertumbuhan
peserta didik
dapat
menginterpretasi
kan salah satu
fase berdasarkan Pada suatu percobaan diperoleh data
data percobaan panjang dan lebar daun bertambah dengan
yang diberikan pesat, ukuran tinggi batang juga bertambah
dengan pesat. Jika digambarkan pada grafik
pertumbuhan di atas, data tersebut berada
pada fase...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Diberikan tabel C2 Perhatikan tabel di bawah ini 3 C
ciri No Pertumbuhan Perkembangan
pertumbuhan 1 Reversible Irriversibel
dan 2 Bersifat kuantitaf Bersifat kualitatif
Terjadi pertambahan Terjadi pematangan
perkembangan, 3
jumlah sel fungsi organ
peserta didik Tidak dapat
mampu Dapat dinyatakan
4 dinyatakan dalam
dalam bentuk angka
menunjukkan bentuk angka
perbedaan Pertambahan ukuran
Organ reproduksi
antara 5 (volume, massa dan
sudah fungsional
tinggi)
Indikator Ranah Kunci
No.
Pencapaian Indikator soal Kogni Soal Soal
jawab
kompetensi tif an
pertumbuhan Berdasarkan tabel di atas, perbedaan
dengan pertumbuhan dan perkembangan yang
perkembangan tepat adalah…
yang tepat A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 2, 3, 5
D. 2, 3, 6
E. 2, 4, 6
Diberikan tabel C2 Perhatikan tabel hasil percobaan tentang 4 E
data hasil kecepatan pertumbuhan tanaman berikut!
percobaan Hari Panjang (cm)
tentang kecatan 1 3
pertumbuhan, 2 5
peserta didik 3 8
mampu 4 11
menyimpulkan 5 29
hasil percobaan 6 38
7 62
8
117
Pertumbuhan yang paling cepat terjadi pada
hari...
A. 1 ke 2
B. 3 ke 4
C. 4 ke 5
D. 6 ke 7
E. 7 ke 8
3.1.2 Diberikan C2 Perhatikan pernyataan berikut! 5 D
Menjelaskan pernyataan, 1. Pecahnya kulit biji akibat pembelahan sel
fisiologis Peserta didik 2. Muncul daun pertama yang akan tumbuh
perkecambah mampu menjadi tanaman
an pada biji menyimpulkan 3. Pengaktifan enzim dan hormon
tumbuhan urutan proses 4. Penyerapan air secara imbibisi
perkecambahan 5. Terjadi metabolisme cadangan makanan
untuk menghasilkan energi
Urutan proses perkecambahan yang tepat......
A. 4 – 1 – 2 – 5 – 3
B. 4 – 3 – 1 – 5 – 2
C. 4 – 3 – 2 – 1 – 5
D. 4 – 3 – 5 – 1 – 2
E. 4 – 5 – 3 – 1 – 2
Diberikan gambar C2 Perhatikan gambar berikut! 6 E
fisiologis
perkecambahan,
peserta didik
dapat
menunjukkan
bagian yang
Indikator Ranah Kunci
No.
Pencapaian Indikator soal Kogni Soal Soal
jawab
kompetensi tif an
diminta Masuknya air pada proses imbibisi akan
berdasarkan memacu embrio dalam biji untuk
wacana yang melepaskan hormon giberelin (GA)
diberikan sebagai sinyal kepada aleuron agar
menyekresikan enzim yang berfungsi
menghidrolisis makanan cadangan sehingga
terbentuk energi. Struktur yang pertama
muncul dari selaput biji adalah radikula.
Bagian yang bercetak tebal secara berurutan
pada gambar ditunjukkan oleh nomor...
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 2, 3, 4
D. 4, 2, 5
E. 4, 3, 5
3.1.3 Diberikan tabel C2 Perhatikan tabel berikut! 7 B
Membedakan mengenai tipe Perkecamba
Perkecambahan
tipe-tipe perkecambahan, Pembeda han
epigeal
perkecambah peserta didik Hipogeal
an pada biji mampu
tumbuhan 1. Posisi koti Naik ke Tetap di
menunjukkan ledon saat permukaan dalam tanah
perbedaan antara pertumbuh tanah
perkecambahan an
epigeal dan 2. Perpanjang Memanjang Tidak
hipogeal an epikotil memanjang

3. Perpanjang Memanjang Tidak


an memanjang
hipokotil
4. Tumbuhan Pada umumnya Pada
yang tumbuhan umumnya
mengalami monokotil tumbuhan
perkecamb dikotil
ahan
5. Contoh Kacang hijau, Kelapa,
tumbuhan kacang tanah, jagung
yang cabe
mengalami

Perbedaan antara perkecambahan epigeal


dan hipogeal yang tepat ditunjukkan oleh
nomor...
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 1, 4, 5
D. 2, 3, 4
E. 2, 3, 5
Diberikan C2 Perhatikan gambar di bawah ini! 8 B
gambar, peserta
Indikator Ranah Kunci
No.
Pencapaian Indikator soal Kogni Soal Soal
jawab
kompetensi tif an
didik mampu
menunjukkan tipe
perkecambahan
pada tumbuhan

Tipe perkecambahan yang ditunjukkan oleh


gambar B adalah...
A. Epigeal, bagian epikotil tumbuh memanjang
dan plumula keluar
B. Epigeal, kotiledon dan plumula terdorong ke
atas permukaan tanah
C. Hipogeal, kotiledon di atas permukaan
tanah, bagian hipokotil memanjang
D. Hipogeal, kotiledon tetap di bawah tanah,
bagian epikotil memanjang
E. Epigeal, bagian hipokotil memanjang, posisi
kotiledon tetap berada di bawah tanah dan
plumula keluar
3.1.4 Diberikan tabel, C2 Dalam tabel berikut, perbedaan antara 9 B
Membedakan peserta didik pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder
pertumbuhan mampu yang sesuai adalah...
primer dan membandingkan
sekunder Pertumbuhan Primer Pertumbuhan Sekunder
perbedaan
pada A. Arah tumbuhnya horizontal Arah tumbuh vertikal
pertumbuhan
tumbuhan primer dan Hasil dari pertumbuhan Hasil pertumbuhan meristem
pertumbuhan B. lapisan embrional biji primer yang meristematis
sekunder.
Disebabkan aktivitas Disebabkan aktivitas
C. jaringan parenkim meristem primer

Kambium gabus, vaskuler, Ujung akar dan ujung batang


D. perikambium

Terjadi titik tumbuh akar


E. Terjadi Lingkaran tahun
dan batang
Indikator Ranah Kunci
No.
Pencapaian Indikator soal Kogni Soal Soal
jawab
kompetensi tif an
3.1.5 Diberikan gambar C2 Perhatikan gambar berikut! 10 C
Menjelaskan tentang peristiwa
faktor etiolasi, peserta
internal dan didik mampu
eksternal memperkirakan
yang hormon yang
memengaruh menyebabkan
i proses
etiolasi
pertumbuhan Peristiwa seperti gambar tersebut disebabkan
dan
oleh…
perkembanga
n pada A. Kelembapan
hewan dan B. Nutrisi
tumbuhan C. Cahaya
D. Suhu
E. Air
3. Penilaian Keterampilan
3.1. Penilaian presentasi
ASPEK/KINERJA YANG PENILAIAN KETERA
NO
DIHARAPKAN 4 3 2 1 NGAN

1 Kejelasan isi dan topik


2 Berbahasa Indonesia yang benar
3 Berbicara jelas dan lancar
4 Suara keras dan dapat didengar oleh
semua orang
5 Penampilan sopan dan rapi

Pedoman penskoran:
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik

Anda mungkin juga menyukai