Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

TUGAS 2

SALMA URFA
NIM 857758403

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
1. Sifat-sifat operasi hitung penjumlahan pada bilangan bulat.

a. Sifat tertutup
Perhatikan himpunan bilangan bulat B = {…., -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….},
misalnya -3 dan 5, lalu jumlahkan di antara keduanya. Jumlah dari -3 dan 5 ((-3) + 5)
sama dengan 2, dan ternyata 2 merupakan bilangan bulat juga. Contoh lain, -13 dan 8,
jumlah dari kedua bilangan tersebut adalah -5((-13) + 8 = -5) dan hasil ini pun
merupakan bilangan bulat. Sifat penjumlahan ini member petunjuk bahwa,
“himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan”. Artinya, setiap
jumlahh dua bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.

b. Sifat pertukaran (komutatif)

Perhatikan table penjumlahan berikut ini.

a b a+b b+a
-2 5 (-2) + 5 = 3 5 + (-2) = 3
-7 3 (-7) + 3 = -4 3 + (-7) = -4
9 -4 9 + (-4) = 5 (-4) + 9 = 5
-8 5 (-8) + 5 = -3 5 + (-8) = -3
4 -6 4 + (-6) = -2 (-6) + 4 = -2

Hasil penjumlahan yang terdapat pada kolom ketiga sama dengan hasil penjumlahan
pada kolom keempat, yaitu sama-sama menghasilkan bilangan-bilangan 3, -4, 5, -3
dan -2. Hasil penjumlahan dalam table di atas memberi petunjuk bahwa “jumlah dua
buah bilangan bulat hasilnya akan tetap walaupun letak kedua bilangan itu
dipertukarkan” atau secara matematis dikatakan:

Untuk seberang dua bilangan bulat a dan b berlaku:

a+b=b+a

Sifat penjumlahan seperti ini disebut sebagai sifat komunitatif pada penjumlahan.

c. Sifat pengelompokan (asosiatif)

Perhatikan tabel berikut.

a b c (a + b) (a + b) + c (b + c) a + (b + c)
-5 2 -7 -3 -10 -5 -10
4 -6 8 -2 6 2 6
8 -3 -6 5 -1 -9 -1
-7 4 5 -3 2 9 -2
3 -9 2 -6 -4 -8 4

Dari table di atas terdapat kesamaan hasil antara kolom kelima dan ketujuh dari table
member petunjuk bahwa “penjumlahan tiga buah bilangan bulat hasilnya akan sama,
bila pengelompokkan pada penjumlahan itu dpertukarkan”, atau secara matematis
dikatakan bahwa:
Untuk seberang tiga bilangan bulat a, , dan c berlaku:
(a+b) + c = a (b+c)
Sifat penjumlahan seperti di atas disebut sebagai sifat asosiatif pada penjumlahan.

d. Sifat bilangan nol (sebagai unsure identitas penjumlahan)


Pada himpunan bilangan bulat, terdapat unsur yang mempunyai sifat “bila ditambahh
dengan suatu bilangan atau bila suatu bilangan ditambah dengan bilangan yang
dimaksud hasilnya tidak berubah”. Suatu bilangan bulat apabila dijumlahkan dengan
bilangan 0, hasilnya adalah bilangan bulat itu sendiri. Secara sistematis pernyataan
tersebut ditulis sebagai:
Untuk setiap bilangan bulat a selalu berlaku a +
0 = 0 +a
Sehubungan dengan sifat bilangan 0 pada operasi penjumlahan, maka dapat dikatakan
bahwa 0 adalah unsure identitas pada penjumlahan.

e. Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)


Setiap bilangan bulat (kecuali 0) dapat dipasangkan dengan bilangan bulat yang lain
sedemikian sehhingga jumlah pasangan itu adalah 0. Bilangan 0 (nol) tidak termasuk
0 karena pasangannya adalah 0 sendiri. Selanjutnya setiap anggota pasangan bilangan
itu disebut “lawan” atau invers aditif” (invers tambah) dari anggota yang lain dalam
pasangannya.

2. Diketahui persegi panjang:


Panjang: (x + 4) cm
Lebar: (x + 1) cm

a. Keliling persegi panjang


K=2xp+2xl
K = 2 (x + 4) + 2 (x + 1)
K = 4x + 10
b. Nilai x
K = 88
88 = 4x + 10
88 – 10 = 4x
78 = 4x
1 1
.78 = .4
4 4

19,5 = x

c. p = x + 4
p = 19,5 + 4 = 23,5

l=x+1
l = 19,5 + 1 = 20,5

3. √5 bukan bilangan rasional. Saat dihitung √5 hasilnya adalah 2,23606… yang


merupakan desimal kontinu tidak berulang. Karena desimal tersebut tidak memiliki akhir
dan tidak memiliki pola, maka tidak ada cara untuk menentukan penyebut untuk
menyatakan bilangan tersebut sebagai pecahan.

Anda mungkin juga menyukai