Anda di halaman 1dari 4

A.

POPULASI RENTAN DI INDONESIA

Populasi rentan di Indonesia yang membutuhkan perhatian perawat kesehatan


komunitas dan pemerintah antara lain: (Allender, Rector & Warner, 2014)

 Kemiskinan dan anak jalanan (homelessness)


Kemiskinan adalah kondisi serba kekurangan dalam mememuhi kebutuhan
sehari-hari agar dapat beratahan hidup. Kebutuhan mencakup pangan,
sandang, papan, dan pelayanan kesehatan yang tidak dapat dipenuhi secara
mandiri oleh individu atau keluarga Sedangkan anak jalanan adalah
kelompok yang tidak, memiliki tempat tinggal permanen yang merupakan
dampak dari urban dan kemiskinan (Allender, Rector, & Warner, 2014).
 Remaja yang hamil
 Penduduk migran
 Penduduk Pedesaan (rural)
 Orang dengan masalah kejiwaan/ODMK (missal schizophrenia, bipolar
disorder)
 Penderita kecacatan (bisa mengalami kecacatan sejak lahir atau kecacatan
akibat kecelakaan)
 Penyalahgunaan alkohol dan bat terlarang
 Korban kekerasan dalam rumah tanga (fisik, seksual, ekonomi)
 Penderita penyakit menular
 Penderita penyakit kronik
 Penderita HIV/AIDS, hepatitis B, dan penyakit seksual
 Kelompok etnis minoritas (suku minoritas)
 Kelompok lanjut usia

B. KEBIJAKAN
C. KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN PADA POPULASI RENTAN

Populasi rentan merupakan populasi yang memiliki keterbatasan terhadap akses ke


pelayanan kesehatan. Populasi rentan sangat membutuhkan pelayanan kesehatan
sebagai upaya mempertahankan atau meningkatkan status kesehatan dan
kesejahteraan hidupnya.

Kebutuhan pelayanan kesehatan pada populasi rentan (Permenkes No 90 tahun


2015 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan fasyankes terpencil dan sangat
terpencil sebagai berikut:

 Ketersediaan fasilitas kesehatan yang terjangkau

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan keschatan baik promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat.

 Ketersediaan tenaga kesehatan yang merata

Tim pelayanan kesehatan terdiri dari dokter spesialis, dokter dan atau
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi,
tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan.

 Sarana dan prasarana keschatan yang memadai


Sarana dan prasarana kesehatan pendukung berupa Puskesmas rawat inap,
non rawat inap maupun Puskesmas pembantu yang dapat digunakan sebagai
tempt pemberian pelayanan kesehatan; rumah sakit sebagai rujukan;
perbekalan keschatan (berupa obat, bahan medis habis pakai, dan alat
kesehatan baik jenis dan jumlah sesuai kebutuhan termasuk alat
kontrasepsi; obat untuk penyelamatan nyawa; perbekalan kesehatan untuk
skrining penyakit menular dan tidak menular; perbekalan kesehatan dalam
bentuk rapid test seperti pemeriksaan malaria dan HIV; perbekalan
kesehatan lain sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan), peralatan
komunikasi; transportasi pendukung lainnya.

Sedangkan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh populasi rentan adalah:

 Pelayanan kesehatan yang bersifat promotif (penyuluhan kesehatan)


Pelayanan keschatan ini berfokus pada populasi yang masih sehat sehingga
dapat mempertahankan status kesehatannya.
 Pelayanan kesehatan yang bersifat preventif (skrining kesehatan,
pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi dan vaksinasi)
Pelayanan kesehatan ini berfokus pada kelompok yang berisko mengalami
masalah kesehatan.
 Pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif (pengobatan)

Pelayanan kesehatan ini dilakukan dalam upaya penyembuhan penyakit

dan pelaksanaan pengobatan.

 Pelayanan kesehatan yang bersifat rehabititatif

Pelayanan kesehatan dilakukan untuk mengembalikan status keschatan,


mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit dan atau cacat serta
menghilangkan kecacatan.

 Konseling
Konseling adalah memberikan kesempatan pada klien untuk
mengeksplorasi, menemukan, dan mengklarifkasi jalan hidup yang lebih
memuaskan dan bermakna. Konseling berfokus pada penyembuhan dan
perawatan keschatan secara menyeluruh (biopsikososial, kultural, dan
spiritual).
 Pembentukan kelompok pendukung
Kelompok pendukung merupakan kelompok yang beranggotakan orang
yang memiliki masalah kesehatan yang sama. Kelompok pendukung
diharapkan mampu membangun harapan ketika anggota kelompok sudah
mampu menyelesaikan masalah kesehatannya, berbagi informasi, saling
membantu mengekspresikan perasaan.

Anda mungkin juga menyukai