1.
KIMIA FISIKA
1 Pembakaran kertas 1 Es Mencair
2 Besi berkarat 2 Garam melarut
3 Pembusukan Makhluk Hidup 3 Lampu memanas
4 Pembuatan Tempe 4 kayu dipotong menjadi kecil
5 Fermentasi/Pembuatan Tape 5 Lilin berubah bentuk jika ditekan
2.
3. Metode ilmiah adalah suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan
menggunakan langkah-langkah yang telah tersusun secara sistematis. Beberapa ciri-ciri
metode ilmiah antara lain:
• Bersifat ilmiah artinya penelitian bersifat rasional, dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara valid dan kebenarannya
bersifat objektif.
• Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
• Memberikan kontribusi artinya bahwa penelitian harus mengandung konstribusi atau
nilai tambah teknologi yang ada.
Langkah-langkah dalam metode ilmiah antara lain:
1. Melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala.
2. Identifikasi dan formulasi masalah berdasarkan observasi tadi.
3. Menyusun hipotesis.
4. Melakukan penelitian untuk menguji hipotesis.
5. Menarik kesimpulan.
4. Variabel terikat adalah faktor hasil percobaan yang dicari dan dipengaruhi oleh variabel
bebas. Kemudian variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda, sedangkan
variabel kontrol adalah faktor yang dibuat sama.
Contoh para siswa melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk
NPK terhadap pertumbuhan bayam. Percobaan menggunakan 3 konsentrasi pupuk NPK,
yaitu 20%, 30%, dan 40%.
Thomson kemudian
mengajukan model atom
terbaru. Thomson
menyetujui pendapat
Dalton bahwa atom
berbentuk seperti bola pejal
yang bermuatan positif,
namun muatan positif ini
dinetralkan oleh elektron
yang menyebar rata di
dalamnya. Thomson
mengibaratkan model atom
yang dikemukakannya
seperti roti kismis dengan
roti yang mengibaratkan
muatan positif dan kismis
yang menngibaratkan
muatan negatif.
Rutherford Atom terdiri atas muatan
positif yang berkumpul di
bagian tengah yang disebut
sebagai inti atom. muatan
positif tersebut terpusat di
tengah atom. Partikel
bermuatan positif kemudian
dinamakan proton.
9. a. 2 8 7
b. 2 8 8 1
11.
12. pengelompokkan unsur | PPT (slideshare.net)
Bilangan kuantum utama dilambangkan dengan huruf n yang menunjukkan kulit elektron utama
dalam suatu atom. Bilangan kuantum utama ini dapat menjelaskan jarak yang paling mungkin terjadi
antara inti dengan elektron.
Nilai bilangan kuantum utama yang semakin besar menunjukkan bahwa jarak antara elektron dan inti
besar sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran atomnya pun besar, dan sebaliknya ketika nilainya
kecil maka jarak elektron dengan inti pun kecil dan ukuran atom relatif lebih kecil.
Nilai bilangan kuantum utama berupa bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 1. Angka
tersebut menunjukkan juga tingkat energi yang ditempati oleh satu elektron.
Ketika elektron mengalami eksitasi, maka elektron akan berpindah dari satu orbital ke orbital yang
lebih tinggi dan menyebabkan kenaikan nilai bilangan kuantum utama. Demikian pula ketika elektron
kehilangan energi maka akan berpindah ke orbital yang lebih rendah tingkat energinya dengan diikuti
penurunan nilai bilangan kuantum utama.
Bilangan kuantum azimuth atau juga dapat dikatakan sebagai kuantum momentum sudut merupakan
bilangan kuantum yang menggambarkan bentuk orbital yang ditempati elektron. Nilai bilangan
kuantum azimuth sama dengan jumlah total sudut dalam orbital. Bilangan ini digambarkan dalam
nilai berkisar antara 0 hingga n-1 dimana n adalah bilangan kuantum utama.
Bilangan kuantum azimuth dapat menunjukkan subkulit s, p, d, atau f yang ditempati oleh elektron.
Sebagai contoh yaitu ketika nilai bilangan kuantum utama n = 3, maka nilai yang mungkin dari
bilangan kuantum azimuth l = 0, 1, dan 2. Jika secara spesifik diketahui nilai l = 1 maka terdapat 1
sudut pada orbital dimana itu dimiliki oleh orbital p.
Bilangan kuantum magnetik memiliki nilai yang bergantung dari bilangan kuantum azimuth. Untuk
nilai kuantum azimuth l yang diberikan maka bilangan kuantum magnetik memiliki rentang nilai
antara interval -l hingga +l. Oleh karena itu bilangan ini tidak secara langsung tergantung pada nilai
kuantum utama melainkan azimuth.
Sebagai contoh ketika diketahui suatu elektron memiliki n = 3, dan l = 2 dalam sebuah atom. Maka,
nilai kuantum magnetik yang mungkin adalah -2, -1, 0, +1, +2. Bilangan kuantum magnetik ini
memberikan gambaran tentang tingkat energi yang tersedia dalam satu subkulit dan menghasilkan
proyeksi momentum sudut orbital pada sumbu tertentu.
Bilangan kuantum spin merupakan satu satunya bilangan kuantum yang tidak tergantung dari ketiga
bilangan kuantum yang lain. Nilai kuantum spin memberikan penjelasan mengenai arah perputaran
elektron dan dituliskan dengan simbol ms. Nilai bilangan kuantum spin dapat ditulis sebagai -1/2
atau +1/2 yang menggambarkan kuantum arah perputaran satu elektron.
Nilai positif menunjukkan bahwa putaran elektron ke arah atas dan dapat juga dituliskan dengan
anak panah ke atas, sedangkan nilai negatif menunjukkan putaran elektron ke arah bawah yang
dapat juga dituliskan dengan anak panah ke bawah.
Ketika ketiga bilangan kuantum (utama, azimuth, dan magnetik) suatu elektron sama, maka dapat
dipastikan bahwa elektron tersebut memiliki bilangan kuantum spin yang berbeda karena dalam satu
atum, tidak ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama.