PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN PENULISAN
II. PEMBAHASAN
Satu atau dua perikop yang lain perlu disebutkan secara khusus. Dalam
kesimpulan Khotbah di Bukit, Yesus menentukan orang-orang yang
memenuhi syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan sorga; Ia membedakan
antara orang-orang yang hanya menyebut Dia Tuhan dan orang-orang yang
melakukan kehendak Bapa (Mat 7:21). Ia menyatakan secara tidak langsung
bahwa semua orang harus mengakui ketuhananNya, dan pengakuan ini
menuntut kewajiban-kewajiban. Walaupun ayat ini tidak menegaskan apa
yang Yesus maksudkan dengan ‘Tuhan’ di sini, namun tentu
saja dimaksudkan bahwa sebutan itu lebih dari sekadar gelar kehormatan.
Suatu perikop lain yang menunjukkan bahwa Yesus secara tidak terbuka
menuntut ketuhanan ialah pembahasan mengenai Mazmur 110, yang sudah
dibicarakan di atas dalam bagian mengenai anak ‘Daud’ (Mat 22:41-42= Mrk
12:36-37 = Luk 20:42-44). Jika Yesus menyatakan diri-Nya Mesias, dan
mengakui dalam percakapan itu bahwa pemazmur menyebut Mesias sebagai
Tuhan, maka hal itu sama artinya dengan mengakui bahwa gelar Tuhan
(kurie) dapat dipakai untuk diri-Nya sendiri. Sekali lagi, isi gelar itu harus
ditetapkan oleh penggunaan LXX yang biasa. Namun di sini, inti pernyataan
mengenai Mazmur 110 ialah apa kelebihan Mesias dari Daud.
Hubungan Tuan murid yang begitu kuat dalam kitab-kitab Injil sinoptik
berhubungan erat dengan gagasan orang Yahudi mengenai guru (didaskalos)
dan murid-muridnya, tetapi penting bahwa penggunaan kurios melebihi arti
ini. pasti orang-orang kristen mula-mula memasukan arti yang lebih luas
kedalam penggunaan gelar tersebut, tetapi penerimaannya secara diam-diam
oleh Yesus mempersiapkan jalan untuk pengembangan itu.
B. Tulisan-tulisan Yohanes
D. Paulus
Bentuk marana tha berasal dan bahasa Aram dan lazimnya diterjemahkan
‘Tuhan kami, datanglah’. Tetapi ada banyak kesulitan dalam penafsirannya.
Pertama, tidak pasti apakah pembagian suku kata marana tha merupakan
pembagian yang benar dalam bahasa Aram atau tidak, karena kata ini dapat
mempunyai bentuk maran atha, yang terjemahannya ialah ‘Tuhan kami akan
datang’ (bentuk akan) atau ‘Tuhan kami sudah ada di sini’ (bentuk lampau).
Jika bentuk yang sama dalam Wahyu 22:20 (“Datanglah Tuhan Yesus”)
diambil sebagai kunci pada pengertian dari I Korintus 16:22, maka hal ini
akan mendukung pandangan yang menganggapnya sebagai doa dan bukan
sebagai suatu pemberitahuan. Keterangan mana pun yang diikuti tidak
mempengaruhi hal ketuhanan Yesus, kecuali jika dipertahankan bahwa Allah,
dan bukan Yesus, yang dimaksud dalam pernyataan ini. Namun, konteks ayat
ini sangat mendukung pandangan bahwa Yesuslah yang dimaksud di sini
(seperti yang diperlihatkan dalam 1 Kor 16:23-24). Apa yang khususnya
menarik ialah bahwa bentuk bahasa Aram diulangi, tanpa tenjemahan ke
dalam bahasa Yunani, pada suatu jemaat yang berbahasa Yunani seperti
Korintus. Hanya ada satu penjelasan yang memuaskan, yaitu bahwa bentuk
ini merupakan suatu perkataan orang-orang Kristen mula-mula yang telah
menjadi semacam ungkapan yang sudah dikenal di antara orang-orang bukan
Yahudi.
pada kesimpulan nyanyian yang termashur tentang Kristus (Flp 2:6 dst.)
tercapai klimaks dengan pengakuan setiap orang bahwa “Yesus Kristus
adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa”. Kata-kata dari pengakuan ini
sama seperti dalam dua ayat yang dikutip di atas, namun di sini digunakan
nama gabungan Yesus Kristus. Beberapa ahli memandang hal ini sebagai
bentuk yang lebih berkembang yang berasal dari lingkungan kebudayaan
Yunani dan Karena itu lebih kemudian. Tetapi suatu perbedaan yang
demikian tajam dalam penggunaan Yesus dan Yesus Kristus tak dapat
dibuktikan. Karena kebanyakan ahli menganggap perikop dalam surat filipi
ini sebagai puji-pujian tentang Kristus yang mula-mula, yang disadur oleh
paulus untuk maksud penulisannya, maka mungkin sekali bahwa pengakuan
ketuhanan di sini mencerminkan keyakinan yang langsung muncul dalam
jemaat kristen. Yang paling penting ialah, pengakuan ini berdasarkan nama
baru yang diberikan kepada Yesus (mungkin sekali nama Tuhan , nama
Tuhan, kurios). Karena itu yang diakui ialah hak kekuasaan Yesus secara
universal. Tetapi kapankah pengakuan ini diharapkan akan digenapi?
Memang setiap lutut belum berlutut pada nama Yesus dan setiap lidah belum
mengaku kekuasaan-Nya walaupun Ia telah dimuliakan. Di sini digabungkan
pengakuan bersama akan ketuhanan Yesus di antara orang-orang Kristen
(lihat flp 2:5) dan harapan akan pengakuan yang universal pada masa
yang akan datang. Tetapi pengakuan pada masa yang akan datang itu
bukanlah suatu pengakuan berdasarkan iman, karena Paulus
tidak mendukung pandangan mengenai iman universal; yang dimaksud
ialah suatu pengakuan oleh semua manusia tentang apa yang telah diakui oleh
orang-orang Kristen dengan pertolongan Roh Kudus.
Kita dapat menambakan ayat-ayat lain pada bukti ini, yaitu ayat-ayat
yang didalamanya terdapat penggunaan ungkapan-ungkapan seperti “Yesus
Kristus Tuhan kita”, Yesus Tuhan kita atau “Tuhan kita Yesus Kristus”,
semua itu dengan jelas menyebutkan suatu hubungan pribadi dengan orang-
orang percaya. Gambaran keseluruhan menekanakan pentingnya gagasan
ketuhanan dalam pengertian rasul paulus mengenai pribadi Kristus.
Tetapi kita harus membahas arti ketuhanan dalam pikiran rasul Paulus,
oleh karena itu sangat dipengaruhi oleh latar belakang pemikiran PL, maka
jelas bahwa dalam menggunakan gelar kurios Dia dipengaruhi oleh
penggunaan gelar itu dalam LXX yang ditujukan untuk Tuhan Allah.
Walaupun tidak dapat dibenarkan langsung bahwa gelar Tuhan untuk Yesus
mempunyai atri Allah, namun pertimbangan-pertimbangan lain
memperlihatkan bahwa hal ini merupakan suatu kesimpulan yang masuk
akal. Pekerjaan dan peran menurut PL dilalukan Allah, dalam surat-surat
Paulus dilakukan oleh Kristus. Misalnya, dalam PL keselamatan adalah bagi
mereka yang berseru kepada nama Tuhan Allah, tetapi dalam surat-surat
Paulus ialah bagi mereka yang berseru kepada nama Yesus sebagai Tuhan
(Rm 10:13). Tuhan Yesus mempunyai peran dalam penciptaan, yang sama
dengan Allah (1 kor 8:6). Pemindahan peranan dari Allah kepada Kristus
adalah wajar, karena Kristus dianggap mempunyai peran ketuhanan (dalam
arti ilahi). Hari Tuhan yang sering dinubuatkan dalam PL sering menjadi hari
Kristus dalam surat-surat Paulus (bnd. 1 Kor 1:8; Flp 1:6,10; 2:6; bnd. 2 Kor
1:14). Memang sering terjadi kesulitan untuk memutuskan siapa yang Paulus
maksudkan bila ia menggunakan kurios, apakah Allah atau Kristus; hal ini
memperlihatkan nada kemuliaan dan perkataan itu. Ada kesinambungan
antara kitab-kitab Injil, Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus yang tidak
ragu menerima gelar Tuhan bagi Yesus. Gelar itu mempunyai arti bagi orang-
orang Yahudi maupun bagi orang-orang bukan Yahudi, walaupun
implikasinya bagi kedua kelompok itu berbeda-beda. Unsur yang sama ialah
adanya keyakinan akan kedaulatan ilahi.
Dalam kitab Wahyu gelar itu biasanya dipakai bagi Allah (bnd. Why
1:8; 4:8,11; 11:15,17; 15:4; 16:7; 18:8; 19:6; 22:5-6), kebanyakan dalam
perikop-perikop yang liturgis. Tetapi dalam tiga ayat yang berbeda, gelar itu
digunakan untuk Kristus. Dalam Wahyu 11:8 ungkapan “di mana Tuhan
mereka disalibkan” dengan jelas menyamakan Kristus dengan Tuhan, dan
dalam Wahyu 17:14; 19:16, ungkapan “Kurios di atas segala tuan”
digunakan untuk Anak Domba yang menang (ungkapan itu terdapat dalam Ul
10:17 yang digunakan untuk Yhwh). Pada masa pemulihan, tidak diragukan
bahwa Yesus Kristus berhak mendapat sebutan yang sama dengan pemegang
kekuasaan tertinggi yaitu Allah sendiri. Dalam Yerusalem Baru, takhta itu
digambarkan sebagai takhta Allah dan takhta Anak Domba (Why 22:1,3).
TAFSIRAN
A. Uraian Gramatikal
avpekri,qh Qwma/j kai. ei=pen auvtw/|\ o` ku,rio,j mou kai. o` qeo,j mouÅ
avpekri,qh
verb indicative aorist passive 3rd person singular from avpokri,nomai
kata kerja indikatif aorist pasif orang ketiga tunggal dari avpokri,nomai
To answer = untuk menjawab, menjawabnya
Qwma/j
Qwma/j noun nominative masculine singular proper from Qwma/j
Kata benda nominative maskulin tunggal proper dari Qwma/j
Thomas= Thomas
kai.
conjunction coordinating from kai,
Kata penghubung koordinasi dari kai,
and, even, also, = dan, bahkan, juga,
ei=pen
ei=pen verb indicative aorist active 3rd person singular from le,gw
kata kerja indikatif aorist aktif orang ketiga tunggal dari le,gw
to say, speak=mengatakan, katakan/ berbicara, memberitahu
auvtw/|
pronoun personal dative masculine singular from auvto,j
Kata benda personal datif maskulin tunggal dari auvto,j
himself, herself, itself, same; he she it = dirinya (laki-laki) dirinya (perempuan), dia laki-laki, dia
perempuan, itu
o`
definite article nominative masculine singular from o`
artikel tentu nominatif maskulin tunggal dari o`
the= itu
ku,rio,j
noun nominative masculine singular common from ku,rioj
kata benda nominative maskulin tungal umum dari ku,rioj
a Lord, The Lord= Tuhan, Raja, Penguasa
mou
pronoun personal genitive singular from evgw,
kata ganti pribadi genetif tunggal dari evgw,
I= saya
kai.
conjunction coordinating from kai,
Kata penghubung koordinasi dari kai,
and, even, also, = dan, bahkan, juga,
o`
definite article nominative masculine singular from o`
Artikel terntentu nominative maskulin tunggal dari
the= itu
qeo,j
noun nominative masculine singular common from qeo,j
kata benda nominative maskulin tunggal umum dari qeo,j
A god, God= Allah
mou
pronoun personal genitive singular from evgw,
kata ganti pribadi genetif tunggal dari evgw,
I= saya
Terjemahan Peneliti= dan Thomas menjawab dan berkata kepadaNya, Tuhanku dan Allahku
C. Uraian Tafsiran
Yohanes 20:28 (dan Tomas menjawab dan berkata kepadaNya, Tuhanku dan Allahku)
Tomas adalah salah satu dari kedua belas murid Yesus dan salah satu dari mereka yang
tidak percaya akan kebangkitan Yesus. Hal itulah yang membuat dia terkenal dengan menjadikan
dia disebut ‘Tomas yang tidak percaya’, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid
yang lain, Tomas tidak percaya bahwa ia membutuhkan bukti riil dan yang dapat diraba
mengenai kebangkitan itu. Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid
termasuk Tomas, dan memberi kesempatan kepada Tomas untuk menyaksikan kenyataan tubuh-
Nya.
Dalam teks ini merupakan perkataan Thomas ketika Yesus berbicara (ayat 27). Ia berkata
Tuhanku dan Allahku, kurios dalam PB dipakai sebagai gelar kehormatan yang diberikan kepada
seseorang yang lebih tinggi kedudukannya. ini merupakan pengakuan Tomas, bahwa ia mengaku
dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang tinggi, penuh hormat bahkan lebih dari itu, juga
Allah yang esa yang telah bangkit.[3]
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata kurios dalam PB dipakai untuk sebutan Yesus Kristus yang dalam setiap kelompok
memiliki pendapat yang berbeda-beda.
lstilah ‘Tuhan’, karena ditampung ke dalam gelar Yesus Kristus yang
umum pada masa itu, menyatakan pengertian umum akan kedudukan Yesus
yang agung dan mulia. Mengingat gelar itu sering digunakan dalam kutipan
dari PL, maka mungkin sekali bahwa penggunaan kurios dalam LXX
merupakan kunci pengertian istilah itu pada waktu dipakai untuk Yesus
(yaitu sebagai gelar untuk Allah).
DAFTAR PUSTAKA
Guthrie, 2013Teologi Perjanjian Baru I Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Roy, 2009, Menggali ulang Yesus Sejarah, Jakarta: BPK Gunung Mulia