Anda di halaman 1dari 12

ID: 569203641

KELOMPOK 9

Art Subject for Elementary Performing Arts


Sejarah Sastra

· May, 4. 2022 ·
PERIODISASI SASTRA ANGKATAN
70’AN DAN PERIODISASI SASTRA
ANGKATAN 80’AN

Dosen Pengampu: Ila Nafilah, S.S, M.Pd.


Anggota Kelompok 9
1. Irna Revita Sari (202221500328)
2. Daniel Dwi Suhendro (202221500356)
3. Ena Mahdalena (202221500382)
4. Dila Aryati (202221500397)
5. Dita Permata Sari (202221500500)
6. Sartika Sarah (202221500323)
A. Sejarah Sastra Angkatan 70’an dan Sastra Angkatan 80’an

Menurut Dami, Angkatan 70 dimulai dengan novel-novel Iwan


Simatupang, yang jelas punya wawasan estetika novel tersendiri
“Khotbah” dan “Nyanyian Angsa”, juga semakin nyata dalam wawasan
estetika perpuisian Sutardji Calzoum Bachri, dan cerpen-cerpen dari
Danarto, seperti “Godlob”, “Rintik”, dan sebagainya. Periode 7 0 - a n telah
memperlihatkan pembaharuan dalam berbagai bidang, antara lain;
wawasan estetik, pandangan, sikap hidup, dan orientasi budaya. Para
Sastrawan tidak mengabaikan sesuatu yang bersifat tradisional bahkan
berusaha untuk menjadikannya sebagai titik tolak dalam menghasilkan
karya sastra modern.
Periode 80-an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat
Indonesia untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan konstitusional. Seperti
yang dikatakan Putu Wijaya bahwa kesusastraan itu adalah alat untuk mencurahkan makna
agar dapat ditumpahkan pada manusia secara utuh dan makna itu hendaknya disalurkan agar
mengalami proses mengembang dan mengempis masuk ke dalam kehidupan serta
mengembangkan hal-hal yang sebelumnya belum terpikirkan oleh manusia. Pada periode 80-
an ini karya sastra film juga berkembang pesat. Perfilman Indonesia banyak ditonton dan
diminati oleh masyarakat dan para sutradara pun aktif menciptakan film-film baru. Misal film
yang bertemakan percintaan remaja yaitu Gita Cinta SMA ini banyak mempunyai penggemar
baik di kalangan muda maupun tua.
B. Ciri-Ciri Sastra Angkatan 70’an dan Sastra Angkatan 80’an

Angkatan ini didominasi oleh karya sastra puisi, prosa dan drama. Penuh semangat
eksperimentasi dalam berekspresi, merekam kehidupan masyarakat yang penuh
keberagaman pemikiran dan penghayatan modernitas. Muncul para pembaharu
sastra Indonesia dengan karya-karyanya yang unik dan segar seperti Sutardji
Calzoum Bachri dan Yudhistira Ardi Noegraha dalam puisi, Iwan Simatupang, dan
Danarto dalam prosa fiksi, Arifin C. Noer dan Putu Wijaya dalam teater.

Para sastrawan menggunakan konsep improvisasi. Karya sastra yang dihasilkan


mengangkat masalah konsep kehidupan sosial masyarakat yang memuat kritik
sosial, politik, dan budaya.
C. Jenis Karya Sastra Angkatan 70’an dan Angkatan 80’an

1) Puisi
a). Struktur Fisik
❖ Puisi bergaya bahasa mantera menggunakan sarana kepuitisan berupa
ulangan kata, frasa, atau kalimat.
❖ Gaya bahasa dengan gaya hiperbola
❖ Puisi konkret sebagai eksperimen.
❖ Banyak menggunakan kata-kata daerah.
❖ Banyak menggunakan permainan bunyi.
❖ Gaya penulisan yang prosaik.
b) Struktur Tematik
❖ Protes terhadap kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi.
❖ Kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subjek dan bukanobjek
pembangunan.
❖ Banyak mengungkapkan kehidupan religius dan cenderung mistis.
❖ Cerita dan pelukisnya bersifat alegoris atau parabel.
❖ Perjuangan hak-hak asasi manusia; kebebasan, persamaan,pemerataan, dan
terhindar si kuat yang bertindak sewenang-wenangterhadap mereka yang
lemah, dan kritik tentang penyelewengan.
2). Prosa dan Drama

a). Struktur Fisik


❖ Melepaskan ciri konvensional
❖ Menggunakan pola sastra “absurd” dalam tema, alur, tokoh, maupunlatar.
❖ Menampakkan ciri latar kedaerahan “warna local”.

b) Struktur Tematik
❖ Sosial: Politik. Kemiskinan, dan lain-lain.
❖ Kejiwaan
❖ Metafisik
D. Struktur fisik puisi Angkatan 70 ‘an dan Angkatan 80’an

1. Puisi Konvensional
2. Semi Konvensional
3. Puisi dan Prosais
4. Puisi Simetri
5. Kata yang membentuk lukisan
6. Judul Puisi Sangat Panjang
7. Puisi dengan Kata main-main
8. Puisi dengan Pemenggalan Suku Kata
9. Puisi Tasawuf
E. Tokoh dan Karya Sastra Angkatan 70’an dan Angkatan 80’an

➢ Tokoh Periode ’70 ➢ Tokoh Periode ’80

1) Goenawan Mohamad 1) Ahmadun Yosi Herfanda


2) Taufik Ismail 2) Y,B Mangunwijaya
3) Sapardi Djoko Damono
4) Sutardji Calzoum Bachri
5) Abdul Hadi W.M
KESIMPULAN

Dari materi yang telah kami paparkan, kami dapat menyimpulkan bahwa
kesusastraan Indonesia pada dasawarsa 1970 - 1980 an itu memperlihatkan sebuah
perkembangan penting sebagai wacana konseptual, diikuti dengan sejumlah karya
yang dilandasi oleh kesadaran dan semangat membangun gerakan estetik.

Hal tersebut ditandai dengan lahirnya berbagai karya eksperimental, polemik dan
perdebatan mengenai konsep-konsep kesastraan, serta derasnya semangat
melakukan perubahan. Kelahiran periode 80’an bersifat mendobrak keberadaan.
Dilahirkan dari konsepsi individu yang mengacu pada satu wawasan kelompok. Atas
dasar tersebut lahirlah periode 80’an menekankan pada pemikiran dan cara
penyampaian dalam karya sastra.
ID: 569203641

Art Subject for Elementary Performing Arts


· May, 4. 2022 ·

TERIMA KASIH
Semoga materi yang telah kami
tampilkan dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Anda mungkin juga menyukai