Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 1

HUKUM LAUT INTERNASIONAL

PENDAHULUAN 1

TIM PENGAJAR FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS LAMPUNG
Materi Pokok

● Pengertian laut
● Bagian-bagian laut
● Fungsi laut
● Manfaat laut
“Where are your monuments, your battles, martyrs?
Where is your tribal memory? Sirs,
in that grey vault. The sea. The sea
has locked them up. The sea is History.”

Derek Walcott (1930-2017) on “The


Sea Is History”
Pengertian Laut
Laut (Sea)

● Laut (sea) = laut adalah


kumpulan air asin dalam
jumlah banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi
daratan menjadi benua dan
pulau
Samudra

● samudra (ocean) = bentangan air asin


yang menutupi cekungan yang sangat
luas.
Selat (strait)

● selat (strait) = laut sempit di antara


dua pulau.
Teluk (Bay/gulf)

● teluk (bay/gulf) = lautan yang


menjorok ke darat. Ketiga sisinya
dibatasi oleh daratan.
Bagian-Bagian Laut
Konvensi Jenewa 1958
● Laut teritorial (territorial sea), diatur dalam Konvensi I Jenewa 1958, tetapi
Konvensi tidak berhasil merumuskan tentang lebar laut teritorial, sehingga
mengenai lebar laut teritorial ini masih berdasarkan hukum kebiasaan
internasional yaitu 3, 4, dan 6 mil.
● Perairan pedalaman (internal water), diatur dalam Konvensi I Jenewa 1958.
● Zona tambahan (contiguous zone), lebarnya tidak melebihi 12 mil laut; diatur
dalam Konvensi I Jenewa 1958.
● Laut lepas (high sea), laut yang berdampingan dan berada di luar laut territorial;
Diatur dalam Konvensi II Jenewa 1958.
● Daerah dasar laut dan tanah di bawahnya, yaitu landas kontinen (continental
shelf), diatur dalam Konvensi IV Jenewa 1958.
UNCLOS 1982
● laut teritorial (territorial sea), lebarnya tidak melebihi 12 mil laut dari garis
pangkal.
● perairan pedalaman (internal water);
● zona tambahan (contiguous zone), lebarnya tidak melebihi 24 mil laut;
● perairan kepulauan (archipelagic water), merupakan rezim baru dalam hukum
laut yang sebelumnya tidak diatur dalam Konvensi Jenewa 1958.
● zona ekonomi eksklusif (exclusive economic zone), lebarnya tidak melebihi 200
mil laut yang diukur dari garis pangkal, dan merupakan rezim baru dalam hukum
laut, yang sebelumnya tidak diatur dalam Konvensi Hukum Laut Jenewa 1958.
● laut lepas (the high sea);
● daerah dasar laut dan tanah di bawahnya dibedakan menjadi dua, yaitu : landas
kontinen (continental shelf), berada di bawah yurisdiksi nasional, dan kawasan
(area), berada di luar yurisdiksi nasional.
Fungsi/Manfaat Laut
1. Sebagai Sumber Kekayaan Alam
● Kekayaan alam yang terdapat di laut ini, meliputi di daerah perairan dan
daerah dasar laut dan tanah di bawahnya
● Kekayaan yang terdapat di daerah perairan terdiri atas berbagai macam
jenis ikan, dari ikan yang sangat kecil (jenis teri) sampai ikan yang
sangat besar (ikan paus dan hiu), dari ikan yang memiliki nilai ekonomi
sedang sampai ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sumber
kekayaan laut lainnya antara lain rumput laut, mutiara, dan lain-lain.
Sumberdaya laut demikian disebut sebagai sumber kekayaan hayati.
● Kekayaan alam yang terdapat di landas kontinen kewenangan
(yurisdiksi) eksploitasinya ada pada negara pantai, sedangkan kekayaan
alam yang ada di kawasan pengelolaannya berada di suatu lembaga
yang dinamakan Otoritas Dasar Laut Internasional (The Authority).
Eksploitasi sumber kekayaan alam di landas kontinen hanya dapat
dilakukan oleh negara melalui perusahaan negara atau perusahaan
swasta dan merupakan sumber devisa negara. Sedangkan eksplorasi
dan eksploitasi sumber kekayaan alam di kawasan dilakukan oleh
perusahaan yang merupakan Badan Hukum Internasional Otorita.
2. Sebagai sarana lalu lintas kapal dan
transportasi
● Berdasarkan fakta historis sejak jaman dahulu hingga masa
sekarang, laut dimanfaatkan manusia sebagai sarana lalu lintas
kapal-kapal baik untuk pengangkutan manusia maupun barang.
● Ditinjau dari segi ekonomi transportasi menggunakan kapal laut
lebih murah dibandingkan dengan transportasi menggunakan
pesawat udara, karena barang yang diangkut menggunakan kapal
laut lebih banyak, akan tetapi dari segi waktu pengangkutan
barang melalui kapal laut memakan waktu lebih lama. Sedangkan
pengangkutan melalui udara dengan menggunakan pesawat
terbang, barang yang diangkut terbatas jumlahnya sehingga biaya
angkut lebih mahal; akan tetapi dari segi waktu lebih cepat.
3. Sebagai sarana kepelabuhan

● Sebagai sarana untuk menaikan/memuat dan


menurunkan/membongkar orang atau barang yang
diangkut dg kapal.
● Sarana sumber pendapatan negara, yaitu diperoleh
melalui bea dan cukai dari barang-barang yang masuk
melalui pelabuhan serta jasa pelabuhan lainnya.
4. Sebagai sarana rekreasi

● Sarana rekreasi/tempat wisata pantai dan bahari


dengan panorama indah yang menjadi tempat
tujuan wisata dapat menjadi sumber devisa
negara dan membuka lapangan kerja.
5. Sebagai sarana untuk memasang kabel
dan pipa bawah laut

● memasang kabel dan pipa bawah


laut untuk berbagai keperluan
seperti penyaluran tenaga listrik,
saluran telepon, saluran air bersih,
gas atau minyak.
6. Sebagai sarana untuk melakukan
penelitian ilmiah kelautan

● Laut dimanfaatkan oleh para ilmuwan


untuk menjadi sarana penelitian ilmiah
kelautan yang berguna untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
dengan tujuan damai (tentang
perikananan dan mahluk laut lainnya),
bukan untuk kepentingan militer atau
yang membahayakan kepentingan
umat manusia.
7. Sebagai sarana pertempuran dan
menundukkan lawan
● Fakta historis sejak dahulu (zaman Romawi) hingga
sekarang laut dimanfaatkan oleh negara-negara sebagai
sarana pertempuran dan menundukkan lawan. Menurut
sejarah bangsa Romawi menundukkan kerajaan-kerajaan
dengan menggunakan armada laut. Bagi negara
negara-negara yang memiliki armada angkatan laut yang
sangat kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris akan
memanfaatkan laut untuk menyerang Negara lain
(musuh). Contohnya dalam perang antara Argentina dan
Inggris yang memperebutkan kepulauan Malvinas di
pasifik selatan pada tahun 1980-an, armada angkatan
laut Inggris yang jaraknya ± 1000 mil dari Inggris mampu
mengalahkan tentara argentina (juga menenggelamkan
kapal induknya), padahal jarak Argentina dengan
kepulauan Malvinas hanya 200 mil.
Bacaan lebih lanjut
● Kusumaatmadja, Mochtar. 1983. Hukum Laut Internasional,
cetakan II, Binacipta, Bandung.
● Mauna, Boer, 2005. Hukum Internasional : Pengertian,
Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Edisi ke-2,
2005. Alumni, Bandung.
● Abdul Muthalib Tahar, 2015. Hukum Laut Internasional,

Anda mungkin juga menyukai