OLEH :
CUT RACHMY
1905102010048
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Anwar Deli, S. P., M. Si
ABSTRAK
Kopi adalah salah satu produk pertanian yang memiliki peran penting dalam perekonomian
global. Selain sebagai sumber penghasilan rakyat, kopi menejadi komoditas andalan ekspor
dan sumber pendapatan devisa negara. Pemahaman yang mendalam tentang pasar global
untuk produk kopi sangat penting bagi produsen kopi untuk memahami permintaan
konsumen, tren pasar, persaingan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi industri kopi
di tingkat global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dampak globalisasi dan
perdagangan bebas terhadap perdagangan kopi, peluang dan tantangan yang dihadapi
produsen kopi dalam memanfaatkan pasar global yang lebih luas, serta pengaruh kebijakan
dan regulasi internasional terkait perdagangan, lingkungan, keberlanjutan, dan kualitas
terhadap industri kopi di pasar global. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan
analisis data sekunder dari sumber-sumber terpercaya seperti laporan statistik perdagangan,
jurnal ilmiah, dan publikasi terkait lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
globalisasi dan perdagangan bebas memiliki dampak signifikan terhadap perdagangan kopi,
produsen kopi memiliki peluang besar untuk memanfaatkan pasar global yang lebih luas,
tantangan seperti persaingan dengan merek internasional yang mapan dan persyaratan
kualitas yang ketat juga perlu diatasi, serta kebijakan dan regulasi internasional memiliki
dampak signifikan terhadap produksi, perdagangan, dan pemasaran kopi.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………..…………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………..……………………...ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………..………………..iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..……………..v
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
2.1.1. Produk………………………………………………………………………..4
2.1.2. Kopi…………………………………………………….................................4
2.3 Hipotesis………………………………………………………………......................8
ii
4.2 Peluang dan Tantangan Pasar Global Produk Kopi …………………….……….....14
SARAN……………………………………………………................................................19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….……20
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
BAB I. PENDAHULUAN
Kajian pasar global untuk produk kopi dimotivasi oleh beberapa faktor latar belakang
yang memotivasi, yaitu yang pertama adanya perubahan preferensi konsumen. Tren dan
preferensi konsumen terus berubah seiring dengan perubahan gaya hidup dan perkembangan
budaya kopi di berbagai negara. Pemahaman yang mendalam tentang preferensi konsumen
membantu produsen kopi dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan selera dan
permintaan pasar global. Kemudian, yang kedua adanya globalisasi dan perdagangan bebas.
Perdagangan kopi secara global telah meningkat seiring dengan kemajuan dalam
infrastruktur perdagangan dan kebijakan perdagangan bebas. Kajian pasar global membantu
produsen kopi dalam memahami peluang dan tantangan dalam perdagangan internasional
serta memanfaatkan manfaat dari pasar global yang lebih luas. Selanjutnya, yang ketiga
kebijakan dan regulasi internasional. Industri kopi dipengaruhi oleh berbagai kebijakan dan
regulasi internasional yang berkaitan dengan perdagangan, lingkungan, keberlanjutan, dan
kualitas. Kajian pasar global membantu produsen kopi dalam memahami peraturan dan
persyaratan yang relevan serta menyesuaikan praktik mereka untuk memenuhi standar
internasional.
Keempat, perubahan iklim dan dampak lingkungan. Perubahan iklim dan isu
lingkungan memiliki dampak signifikan terhadap produksi dan kualitas kopi di berbagai
wilayah. Kajian pasar global membantu produsen kopi dalam memahami tantangan yang
dihadapi oleh sektor ini terkait dengan perubahan iklim dan memperhatikan praktik yang
berkelanjutan dalam rantai pasok kopi. Terakhir, persaingan global. Industri kopi menjadi
arena persaingan yang sengit di tingkat global. Produsen kopi harus menghadapi persaingan
dengan produk dari berbagai negara penghasil dan memahami tren dan strategi yang
diterapkan oleh pesaing mereka. Melalui kajian pasar global, produsen kopi dapat
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi pasar, permintaan konsumen,
dinamika harga, persaingan, dan tantangan serta peluang yang ada di pasar global. Hal ini
membantu produsen kopi untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan mengembangkan
strategi pemasaran yang efektif dalam rangka meningkatkan daya saing dan penetrasi pasar
global.
1
Gambar 1. Peta Negara-negara Eksportir Kopi Global
Kopi adalah salah satu produk pertanian yang memiliki peran penting dalam
perekonomian global. Pasar kopi global sangat dinamis dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti permintaan konsumen, produksi di berbagai negara, fluktuasi harga, dan kebijakan
perdagangan internasional, oleh karena itu, kajian pasar global untuk produk pertanian kopi
menjadi penting. Dengan demikian permasalahan pada penelitian ini, yaitu :
1. Bagi mahasiswa, yaitu sebagai landasan ilmu terkait penelitian kajian pasar global
untuk produk kopi.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Produk
Produk didefinisikan sebagai apa pun yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang mungkin memuaskan
keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Armstrong, 2017). Menurut Tjiptono pada tahun 2016,
Produk merupakan segala sesuatu yang diterima konsumen dalam proses pertukaran dengan
produsen, berupa manfaat pokok; produk fisik dan kemasannya; serta elemen-elemen
tambahan yang menyertainya.
Produk merupakan elemen mendasar dan penting karena dengan produk lah
perusahaan dapat menetapkan harga yang pantas, menyalurkan produk melalui saluran-
saluran distribusi mereka dan mengkomunikasikan produk tersebut dengan suatu bauran
komunikasi yang tepat. Produk juga merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena
produk merupakan hasil dari suatu kegiatan perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Sedangkan bagi perusahaan sendiri produk merupakan suatu alat
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
2.1.2 Kopi
Menurut Aak (1980), terdapat empat jenis kopi yang telah di budidayakan, yakni
Kopi Arabika, Kopi Liberika, Kopi Canephora (Robusta) dan Kopi excelsa. Kopi arabika
merupakan jenis kopi yang paling banyak di kembangkan di dunia maupun di Indonesia
khususnya, karena rasanya dinilai paling baik sehingga paling diminati. Kopi jenis ini cocok
ditanam pada dataran yang beriklim kering dengan ketinggian sekitar 1350 - 1850 m di atas
permukaan laut. Sedangkan di Indonesia, kopi jenis ini dapat tumbuh dan berproduksi pada
ketinggian 1000 – 1750 m di atas permukaan laut. Kopi Arabika dapat tumbuh optimal pada
kisaran suhu 16-20oC dan membutuhkan bulan kering sekitar 3 bulan/tahun agar
memperoleh hasil panen yang baik. Kopi arabika mulai bisa dipanen setelah berumur 4 tahun
dengan produktivitas rata-rata sekitar 350-400 kg/ha/tahun, namun bila dipelihara secara
intensif dapat menghasilkan sebanyak 1500-2000 kg/ha/tahun. Buah kopi arabika yang telah
matang berwarna merah terang, mudah sekali rontok dan mutunya menurun jika dibiarkan
jatuh ke tanah karena menyerap bau-bauan yang terdapat di tanah. Oleh karena itu, buah
kopi arabika sebaiknya dipanen sebelum rontok ke tanah.
4
Kopi liberika (Coffea liberica) bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah yang
justru menyebabkan jenis kopi robusta dan arabika tidak berhasil tumbuh. Jenis kopi liberika
memiliki ukuran daun, percabangan dan tinggi pohon jenis kopi liberika lebih besar daripada
jenis kopi arabika dan robusta. Kopi liberika memiliki kualitas yang lebih rendah daripada
kopi Arabika, karenaukuran buahnya tidak merata (yang besar dan kecil bercampur dalam
satu dompol), rendemennya juga sangat rendah yakni sekitar 12%. Hal ini yang membuat
para petani malas menanam jenis kopi ini karena podutivitasnya hanya pada kisaran 400 –
500kg/ha/tahun.
Kopi Canephora (istilah dalam botani)lebih populer disebut kopi Robusta,hanya
dipergunakanuntuk kepentingan perdagangan saja Jenis kopi ini berasal dari Afrika, yang
tumbuh mulai dari pantai barat sampai Uganda. Kopi robusta memiliki kelebihan
dibandingkan dengan jenis kopi Arabikadan Liberika,karena produksinya yang lebih tinggi,
lebih toleran terhadap ketinggian lahan budidaya, tumbuh baik pada ketinggian 400 – 800m
di atas permukaan laut dengan suhu 21-24oC, dan sangat cocok dibudidayakan didataran
rendah. Jenis kopi robusta lebih cepat berbunga dibandingkan dengan kopi arabika, karena
dalam waktu sekitar 2,5 tahun kopi robusta sudah mulai bisa dipanen meskipun hasilnya
belum optimal. Produktivitas kopi robusta secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
kopi arabika yakni sekitar 900 - 1.300 kg/ha/tahun. Melalui sistem pemeliharaan yang
intensif, maka produktivitasnya berhasil ditingkatkan hingga 2000 kg/ha/tahun. Agar
dapatberbuah dengan baik, jenis kopi robusta memerlukan waktu panas selama 3 - 4
bulan/tahun yang disertai dengan beberapa kali hujan. Buah robusta bentuknya bulat dan
berwarna merah cenderung gelap, menempel kuat di tangkainya meskipun sudah matang dan
hasil rendemennya cukup tinggi yaitu sekitar 22%.
Kopi excelsa (Coffea excelsa) merupakan salah satu jenis kopi yang paling toleran
terhadap ketinggian lahan. Kopi ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah mulai dari
ketinggian 0 – 750m di atas permukaan laut. Selain itu, kopi excelsa juga tahan terhadap
kekeringan dan suhu tinggi. Pohon kopi excelsa dapat tumbuh menjulang hingga 20 meter.
Bentuk daunnya besar dan lebar berwarna hijau keabu-abuan, kulit buahnya lembut serta
mudah dikupas dengan tangan. Kopi excelsa memiliki produktivitas rata-rata 800 – 1.200
kg/ha/tahun. Kelebihan lain jenis kopi ini, dapat tumbuh dilahan gambut. Jenis kopi excelsa,
di Indonesia secara terbatas ditemukan di daerah Tanjung Jabung Barat dan Jambi. Sekitar
70% jenis kopi yang beredar di pasar dunia adalah kopi arabika. 28% dikuasai oleh kopi
robusta dan sisanya adalah kopi liberika serta excelsa.
5
pada pertukaran barang, jasa, dan modal yang melibatkan perusahaan, konsumen, dan
pemerintah dari berbagai negara di seluruh dunia. Pasar global mencakup aktivitas
perdagangan internasional, investasi lintas negara, dan aliran informasi yang melintasi batas-
batas nasional.
Ada empat ciri-ciri umum pasar global yang meliputi, pertama skala luas. Pasar
global melibatkan banyak negara dan wilayah di seluruh dunia. Perdagangan terjadi antara
negara-negara dengan ekonomi yang berbeda, tingkat pengembangan yang beragam, dan
budaya yang berbeda. Kedua, interkoneksi dan ketergantungan. Pasar global terhubung
secara kompleks melalui rantai pasokan dan jaringan perdagangan internasional. Perusahaan
di satu negara dapat bergantung pada sumber daya, produk, atau pasar dari negara lain.
Kemudian, ketiga persaingan internasional. Pasar global seringkali menjadi tempat
persaingan yang intens antara perusahaan-perusahaan dari berbagai negara. Perusahaan
harus bersaing dengan pesaing global untuk memperoleh pangsa pasar dan keunggulan
kompetitif. Terakhir, tantangan dan peluang. Pasar global menyajikan tantangan dan peluang
bagi perusahaan. Tantangan meliputi perbedaan budaya, bahasa, regulasi, dan kebijakan di
berbagai negara. Namun, pasar global juga memberikan peluang akses ke pasar yang lebih
besar, inovasi, diversifikasi, dan kolaborasi internasional.
Dalam konteks pasar global, perusahaan harus memahami dinamika pasar,
kebutuhan konsumen, tren industri, persaingan, kebijakan perdagangan, dan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi aktivitas bisnis di tingkat internasional. Strategi pemasaran,
distribusi, dan pengembangan produk harus disesuaikan dengan karakteristik dan
permintaan pasar global untuk mencapai kesuksesan di pasar yang lebih luas. Dalam konteks
kajian pasar global untuk produk kopi, pasar global mengacu pada perdagangan, distribusi,
dan konsumsi kopi yang melibatkan berbagai negara di seluruh dunia. Pemahaman yang
mendalam tentang pasar global untuk produk kopi sangat penting bagi produsen kopi untuk
memahami permintaan konsumen, tren pasar, persaingan, dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi industri kopi di tingkat global.
Penelitian yang dilakukan oleh Primadiana Yunita pada tahun 2021 dengan judul
"Struktur Tata Kelola Global Value Chains Produk Kopi dalam Perdagangan Kopi Global:
Studi Komparatif Kopi Indonesia dan Kopi Vietnam" mengkaji tentang permasalahan dalam
tata kelola nilai rantai produk kopi di Indonesia. Dalam melihat daya saing produk kopi
Indonesia dan kopi Vietnam di persaingan global, maka penting untuk melihat rantai
produksi, hingga persaingan perusahaan dan tata kelola pemerintah kedua negara dalam
sektor kopi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Selain itu dalam penelitian
ini juga menggunakan metode studi komparatif dengan mengumpulkan data melalui
observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan dalam
struktur tata kelola global value chains produk kopi Indonesia dan Vietnam. Adapun
perbedaan tersebut yakni pada struktur input dan output yang mencakup menurunnya
produktivitas kopi Indonesia dibandingkan kopi Vietnam. Perbedaan selanjutnya adalah
6
pada pertimbangan geografis yang berhubungan pada produksi kopi di Vietnam dan
Indonesia. Lebih lanjut dalam melakukan tata kelola produk baik Vietnam dan Indonesia
juga mempunyai cara berbeda. baik pada kontrol lembaga yang berkaitan dengan global
value chains dan mekanisme kerja sama.
Penelitian yang dilakukan oleh Doni Sahat Tua Manalu, Harianto, Suharno dan Sri
Hartoyo pada tahun 2020 dengan judul "Analisis Daya Saing Serta Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Pangsa Pasar Negara Eksportir Utama Kopi di Negara Importir Utama Kopi"
mengkaji tentang daya saing serta faktor-faktor yang memengaruhi pangsa pasar kopi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya saing komparatif negara eksportir
utama kopi dunia dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pangsa pasar negara
eksportir utama kopi di negara importir utama kopi. Data yang digunakan merupakan data
sekunder menggunakan jenis data time series periode 1995-2017 dengan kode HS 090111.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode Revealed Comparative Advantage,
Dynamic Revealed Comparative Advantage, dan metode Linear Approximate Almost Ideal
Demand System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat negara eksportir utama kopi
dunia memiliki daya saing yang bervariasi. Faktor-faktor yang memengaruhi pangsa pasar
negara eksportir utama kopi di negara importir utama kopi adalah harga dan non harga.
Rekomendasi yang diberikan memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak (petani,
pengusaha, dan pemerintah) mulai dari cara budidaya, pemeliharaan, panen, dan pasca panen
yang benar dilakukan dengan memberikan penyuluhan melalui program pemerintah,
penerapan sertifikasi mutu kopi serta kebijakan perdagangan dalam bentuk kerja sama
bilateral.
7
Penelitian yang dilakukan oleh Grzegorz Maciejewski dan Sylwia Mokrysz pada
tahun 2019 dengan judul "New Trends in Consumption on The Coffee Market" mengkaji
tentang tren baru dalam konsumsi kopi. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menyajikan tren
konsumsi yang saat ini mempengaruhi atau akan mempengaruhi perilaku konsumen kopi
dalam 2-5 tahun ke depan. Jurnal ini ditulis dalam bentuk pertimbangan teoritis yang
didukung oleh analisis dari berbagai sumber. Jurnal ini menyajikan megatren utama, tren
konsumen, dan tren produk yang diamati di pasar kopi. Jurnal ini juga menjelaskan
hubungan antara fenomena yang disebutkan di atas dan perilaku konsumen. Analisis data
yang dikumpulkan memungkinkan untuk menyimpulkan bahwa tren utama yang
menentukan perilaku konsumen adalah kealamian dan keherlanjutan, kesehatan dan nutrisi,
pengalaman multisensorik, kenyamanan, digitalisasi, dan individualisasi. Untuk memenuhi
tren ini, produsen dan penjual kopi juga ingin mendapatkan pengaruh terhadap pilihan dan
preferensi konsumen kopi dengan mendukung dan mengembangkan tren produk seperti:
waktu untuk membuat kopi, zaman es akan datang, kopi siap minum, co-branding untuk
meningkatkan kenikmatan, format yang mudah digunakan menjadi premium, kebangkitan
kopi super, atau dunia mesin penjual otomatis.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syariful Jamil pada tahun 2019 dengan judul
"Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia di Pasar Global" mengkaji tentang kelebihan penawaran
kopi dunia mengindikasikan adanya peningkatan persaingan dalam hal memperebutkan
pasar kopi global. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis posisi daya saing
perdagangan kopi Indonesia di pasar global. Revealed Comparative Advantage (RCA) dan
Constant Market Share (CMS) digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pangsa ekspor kopi terendah
dibandingkan dengan negara eksportir utama lainnya. Indeks RCA dan CMS menunjukkan
bahwa selama periode penelitian Indonesia relatif memiliki daya saing, meskipun masih
relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Upaya yang dapat ditempuh dalam
rangka untuk meingkatkan daya saing kopi Indonesia adalah peningkatan produktivitas dan
kualitas berbasiskan kekhasan kopi tertentu.
2. 3 Hipotesis
8
2. 4 Kerangka Pemikiran
Produk kopi semakin meluas di seluru dunia termasuk Indonesia. Namun, terdapat
kesenjangan dalam analisis permintaan dan tren konsumsi kopi di pasar global,
termasuk preferensi konsumen, perubahan gaya hidup, inovasi produk, dan
perubahan perilaku konsumen yang mempengaruhi permintaan dan tren pasar kopi.
Studi Pustaka
9
BAB III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
secara purposive atau secara sengaja dengan pertimbangan bahwa penelitian ini hanya
menggunakan data sekunder, yaitu dari bahan pustaka, literatur, buku dan lain sebagainya.
Penelitian ini dilaksanakan pada waktu yang tidak menentu disebabkan alasan tersebut
diatas.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian pada pasar global untuk
produk kopi. Adapun ruang lingkup pada penelitian ini berfokus pada analisis dampak
globalisasi dan perdagangan bebas terhadap perdagangan kopi di pasar global, analisis
peluang dan tantangan yang dihadapi produsen kopi dalam memanfaatkan pasar global yang
lebih luas, kebijakan dan regulasi internasional.
Dalam penelitian ini memiliki populasi yang terdiri dari seluruh produsen kopi, eksportir,
importir, dan konsumen kopi di pasar global. Mengingat kompleksitas dan skala pasar global
untuk produk kopi, penelitian ini menggunakan pendekatan sampel terbatas. Dalam memilih
sampel, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan sumber daya dan waktu penelitian.
Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan pada penelitian ini dilakukan
dengan metode tidak langsung. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder diperoleh melalui bahan bacaan yang berkaitan dengan kajian pasar
global untuk produk kopi.
3.5.1 Konsep
10
• Dampak Globalisasi dan Perdagangan Bebas: Memahami bagaimana globalisasi
dan perdagangan bebas mempengaruhi perdagangan kopi di pasar global.
• Peluang dan Tantangan Produsen Kopi: Menganalisis peluang dan tantangan yang
dihadapi produsen kopi dalam memanfaatkan pasar global yang lebih luas.
• Perdagangan Kopi: Fokus pada variabel yang berkaitan dengan perdagangan kopi di
pasar global.
• Peluang dan Tantangan: Membatasi variabel pada peluang dan tantangan yang
spesifik yang dihadapi oleh produsen kopi, seperti akses ke pasar global, persaingan,
keberlanjutan, dan kebutuhan konsumen.
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis
deskriptif adalah analisis yang memberikan gambaran secara sistematis dari data yang
ditemukan. Menurut Miles dan Hubberman dalam Sugiyonao pada tahun 2017, adapun
langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap analisis adalah pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
11
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut laporan Statistik Indonesia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS),
sepanjang 2022 Indonesia mengekspor kopi seberat 434,19 ribu ton, meningkat 12,92% dari
tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Harga kopi berjangka kontrak Juli 2022 berada di
level US$ 2,3 per pon. Adapun nilai total ekspor tersebut mencapai USD 1,13 miliar. Adapun
daftar ekspor kopi global mulai tahun 2018-2022 tertera pada tabel berikut:
12
Mexico 312,876 196,437 246,550 253,990 468,805
Harga Kopi di Pasar Global Naik 47% secara tahunan karena Brazil sebagai
penghasil kopi dunia mengalami gangguan cuaca, bahkan hal itu sudah terlihat sejak tahun
2020. Selain itu, kenaikan harga kopi juga adanya beberapa area yang mengalami serangan
angin dingin sejak Juli 2021. Namun, kenaikan ini masih bisa di terima oleh pemakai kopi
Indonesia (AEKI, 2022).
13
negara produsen. Ketidakstabilan harga dapat menjadi tantangan bagi produsen kopi,
terutama bagi mereka yang bergantung pada harga kopi untuk mencari nafkah.
4. Transfer Teknologi: Globalisasi dan perdagangan bebas dapat memfasilitasi transfer
teknologi dan pengetahuan di sektor kopi. Perusahaan multinasional yang terlibat
dalam perdagangan kopi dapat membawa teknologi modern, praktik pertanian yang
lebih baik, dan pengolahan yang lebih efisien ke negara-negara produsen. Hal ini
dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, serta membantu
produsen untuk bersaing di pasar global.
5. Diversifikasi Produk: Globalisasi juga mendorong diversifikasi produk kopi.
Produsen kopi dapat bereksperimen dengan varietas dan metode pemrosesan baru
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam. Ini memungkinkan konsumen
untuk menikmati berbagai jenis kopi dari seluruh dunia dan meningkatkan kesadaran
akan kekayaan budaya dan rasa kopi yang berbeda.
14
Konsumsi kopi terus meningkat di seluruh dunia, terutama di negara-negara
berkembang seperti Brasil, India, dan China. Permintaan yang kuat ini
menciptakan peluang bagi produsen kopi untuk memperluas pangsa pasarnya.
b. Tantangan
Tantangan adalah situasi atau kondisi yang melibatkan kesulitan, kompleksitas,
atau perubahan yang memerlukan usaha, strategi, atau pemecahan masalah yang
tepat. Beberapa tantangan utama yang dapat mempengaruhi pasar global produk
kopi, yaitu:
1. Persaingan yang Ketat
Industri kopi global sangat kompetitif, dengan banyak produsen lokal dan
internasional yang bersaing untuk pangsa pasar. Persaingan yang ketat dapat
menjadi tantangan bagi pemain baru untuk memasuki pasar atau bagi produsen
yang ada untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.
2. Volatilitas Harga
Harga biji kopi yang fluktuatif dapat menjadi tantangan bagi produsen kopi.
Perubahan iklim, perubahan kebijakan perdagangan, dan faktor-faktor lain dapat
menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan, yang dapat mempengaruhi margin
keuntungan produsen.
15
4. Regulasi Perdagangan
Peraturan perdagangan internasional, termasuk tarif dan hambatan perdagangan
lainnya, dapat mempengaruhi pasar global produk kopi. Perubahan dalam
kebijakan perdagangan antar negara dapat menciptakan tantangan atau peluang
baru bagi produsen kopi yang terlibat dalam perdagangan internasional.
Peluang ekspansi pasar global memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan dan
pertumbuhan bagi produsen kopi. Dengan memperluas jangkauan pasar mereka, produsen
kopi dapat menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan volume penjualan. Hal ini
dapat berdampak positif pada pendapatan perusahaan dan mendorong pertumbuhan bisnis
mereka. Ekspansi pasar global juga memberikan produsen kopi akses ke pasar yang lebih
besar dan beragam, yang dapat membuka peluang baru untuk mencapai kesuksesan jangka
panjang. Kemampuan produsen kopi dalam bersaing di pasar global mempengaruhi
persaingan harga, kebijakan perdagangan yang kompleks, dan perbedaan preferensi
konsumen. Di pasar global yang kompetitif, produsen kopi harus dapat menawarkan harga
yang kompetitif agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen. Selain itu, kebijakan
perdagangan yang kompleks, seperti tarif dan hambatan teknis, dapat mempengaruhi akses
pasar dan kemampuan produsen kopi untuk bersaing. Selain itu, perbedaan preferensi
konsumen di berbagai negara juga memengaruhi permintaan dan penjualan kopi. Dalam
menghadapi peluang dan tantangan ini, perusahaan harus menjaga kualitas produk, inovasi,
keberlanjutan, serta pemahaman yang baik tentang preferensi dan kebutuhan konsumen di
pasar global.
16
a. Tarif dan Hambatan Perdagangan: Kebijakan perdagangan internasional, seperti
tarif impor dan hambatan perdagangan lainnya, dapat mempengaruhi akses pasar
dan harga kopi. Jika tarif dikenakan pada impor kopi, hal ini dapat meningkatkan
biaya impor dan mempengaruhi daya saing produsen kopi dari negara-negara
tertentu. Penghapusan atau pengurangan tarif dapat mendorong pertumbuhan
perdagangan kopi internasional.
b. Sertifikasi Keberlanjutan: Program sertifikasi seperti Rainforest Alliance,
Fairtrade, UTZ, dan Organic memiliki persyaratan lingkungan dan sosial yang
harus dipenuhi oleh produsen kopi. Kebijakan yang mendorong atau
mengharuskan sertifikasi ini dapat mempengaruhi praktik pertanian kopi,
perlindungan lingkungan, kondisi kerja petani, dan kesejahteraan sosial.
c. Regulasi Lingkungan: Kebijakan dan regulasi lingkungan yang mengatur
penggunaan air, penggunaan pestisida, perlindungan hutan, dan pengelolaan
limbah dapat berdampak pada industri kopi. Misalnya, batasan penggunaan
pestisida tertentu atau persyaratan pengelolaan limbah dapat mempengaruhi
praktik pertanian dan pengolahan kopi.
d. Keberlanjutan dan Perubahan Iklim: Kebijakan yang berkaitan dengan
keberlanjutan dan perubahan iklim dapat memiliki dampak besar pada industri
kopi. Misalnya, program dan insentif pemerintah yang mendukung energi
terbarukan dan pengurangan emisi gas rumah kaca dapat membantu mengurangi
dampak perubahan iklim terhadap pertumbuhan kopi. Selain itu, program adaptasi
iklim yang mendorong petani kopi untuk mengadopsi praktik yang tahan iklim
juga penting dalam menjaga keberlanjutan industri kopi.
e. Standar Kualitas: Regulasi dan kebijakan terkait standar kualitas, seperti
persyaratan kualitas produk dan keamanan pangan, mempengaruhi industri kopi.
Produsen dan eksportir kopi harus mematuhi standar kualitas tertentu untuk
memenuhi persyaratan pasar internasional. Kebijakan ini dapat mencakup
persyaratan kualitas sensorik, kebersihan, kandungan bahan kimia, dan lainnya.
Regulasi internasional merujuk pada aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh
organisasi internasional atau kerangka kerja multilateral untuk mengatur berbagai aspek
kehidupan dan kegiatan di tingkat internasional. Regulasi internasional memiliki cakupan
yang luas dan mencakup berbagai bidang seperti perdagangan internasional, lingkungan,
keamanan, hak asasi manusia, perlindungan konsumen, kekayaan intelektual, dan lainnya.
Regulasi internasional dibuat dengan tujuan untuk mencapai berbagai tujuan, seperti
mempromosikan kerjasama dan stabilitas antarnegara, melindungi kepentingan dan hak-hak
yang lebih luas, mengatur hubungan dan interaksi antarnegara. Sebagai produk global yang
diperdagangkan secara luas, kopi tunduk pada sejumlah regulasi internasional yang
mengatur berbagai aspek industri kopi. Beberapa regulasi internasional yang berkaitan
dengan produk kopi global meliputi International Coffee Agreement (ICA), Food Safety and
Quality Standards, Sertifikasi dan Labeling, Customs and Trade Regulations serta Labor
Standards dan Intellectual Property Rights (IPR).
17
Regulasi internasional ini berperan penting dalam mengatur industri kopi global,
memastikan kualitas, keberlanjutan, keamanan pangan, perlindungan lingkungan, dan
perlindungan hak. Penting bagi pelaku industri kopi untuk mematuhi regulasi ini untuk
memenuhi persyaratan pasar internasional dan memastikan keberlanjutan dan reputasi
industri kopi. Dalam konteks pasar global, kebijakan dan regulasi tersebut dapat
mempengaruhi daya saing, akses pasar, keberlanjutan, dan reputasi industri kopi. Penting
bagi pelaku industri kopi, termasuk petani, produsen, dan pemerintah, untuk memahami dan
mematuhi kebijakan tersebut agar dapat beradaptasi dengan perubahan dan memenuhi
tuntutan pasar internasional.
18
BAB V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
1. Globalisasi dan perdagangan bebas memiliki dampak signifikan terhadap
perdagangan kopi. Data menunjukkan adanya peningkatan ekspor kopi serta
perubahan dalam nilai perdagangan kopi.
2. Produsen kopi memiliki peluang besar untuk memanfaatkan pasar global yang lebih
luas, terutama dengan adanya permintaan yang meningkat di negara-negara
konsumen baru dan tren konsumsi kopi spesialitas. Namun, tantangan seperti
persaingan dengan merek internasional yang mapan dan persyaratan kualitas yang
ketat juga perlu diatasi.
3. Kebijakan dan regulasi internasional memainkan peran penting dalam
mempengaruhi industri kopi di pasar global. Keberlanjutan, lingkungan, kualitas,
dan kebijakan perdagangan memiliki dampak signifikan terhadap produksi,
perdagangan, dan pemasaran kopi.
SARAN
Adapun saran yang penulis berikan baik kepada perusahaan produk kopi, pemerintah
maupun peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:
19
DAFTAR PUSTAKA
Kotler dan Armstrong. 2017. Jilid 1, Edisi 9. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
p125.
Maciejewski, G., et al. 2019. New Trends in Consumption on The Coffee Market. Polityki
Europejskie. Finance I Marketing. Uniwersytet Ekonomiczny w
Katowicach.
Manalu, dkk. 2020. Analisis Daya Saing Serta Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pangsa
Pasar Negara Eksportir Utama Kopi di Negara Importir Utama
Kopi. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 16 NO. 1, JULI
2022.
Miles dan Hubberman. 2017. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
MetodeMetode Baru. Jakarta: UI Press.
Rahardjo. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rahardjo, dkk. 2020. Analysis and Strategy for Improving Indonesian Coffee
Competitiveness in The International Market. BISMA (Bisnis dan
Manajemen). Volume 12, Issue 2, April 2020, 154-167.
Syariful, A. 2019. Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia di Pasar Global. Jurnal Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Agriekonomika Volume 8,
Nomor 1, 2019.
Tjiptono. 2016. Pemasaran (F. Tjiptono (Edisi I). CV. ANDI OFFSET.
Trademap. 2023. List of exporters for Coffee (excluding roasted and decaffeinated).
Yunita, P. 2021. Struktur Tata Kelola Global Value Chains Produk
Kopi dalam Perdagangan Kopi Global: Studi Komparatif Kopi
Indonesia dan Kopi Vietnam. Jurnal Indonesia Sosial Sains. Vol. 2,
No. 5, Mei 2021.
20