Anda di halaman 1dari 19

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Permasalahan Pembelajaran
Permasalahan pembelajaran terdiri dari 2 kata yaitu “permasalahan”
dan “pembelajaran”. Permasalahan atau masalah menurut KBBI berarti
segala sesuatu yang harus diselesaikan, sementara pembelajaran merupakan
kegiatan interaksi antara siswa, guru, dan perangkat pebelajaran (Pane et al.,
2017). Jadi permasalahan pembelajaran diartikan permasalahan yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Permasalahan yang sering
terjadi yaitu kurangnya sumber rujukan guru untuk memperdalam bahan
ajar, kurangnya kreatifitas dalam proses pembelajaran yang berlangsung,
siswa kurang termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, kurangnya
ketertarikan siswa (Mardiansyah et al., 2017), perubahan dinamika
pembelajaran yang awalnya luring menjadi daring, guru atau siswa
mengalami kesulitan menggunakan suatu media pembelajaran, dan
sebagainya (Arif Widodo, 2020).
2. Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Jaringan merupakan gabungan dari beberapa sel-sel yang sejenis dan
memiliki fungsi serta bentuk yang sama. Jaringan tumbuhan berarti
gabungan antara sel-sel tumbuhan yang memiliki fungsi dan bentuk yang
sama. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen. Jaringan meristem terdiri dari meristem apikal, lateral,
dan interkalar. Sementara jaringan permanen terdiri dari jaringan epidermis,
jaringan parenkim, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dan jaringan
peyokong (Rchmawati et al., 2009). Menurut Khadijah (2019) jaringan
tumbuhan kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.
Jaringan tumbuhan merupakan materi yang abstrak sehingga dalam proses
pembelajaranya harus dilakukanya praktikum. Hal ini dikarenakan jaringan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

tumbuhan memliki ukuran yang kecil dan hanya bisa di lihat melalui
mikroskop (Elselia, 2021).
a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis pada tumbuhan merupakan gabungan sel
berbentuk persegi panjang dan terdiri atas satu lapis sel. Jaringan
epidermis dapat dipertemukan di permukaan organ mulai dari akar,
batang, daun, dan organ lainya. Jaringan epidermis memiliki fungsi
sebagai proteksi atau pelindung dari jaringan atau sel yang ada dibagian
dalam (Rchmawati et al., 2009). Fungsi lain jaringan epidermis yaitu
untuk menghasilkan suatu cairan yang digunakan sebagai pelindung
jaringan didalamnya (Katsanos et al., 2021).

Gambar 2.1. Irisan melintang daun Malvaviscus arboreus perbesaran


50x &100x (Sumber: Hesham Abdel Hafez et al., 2017)

Epidermis

Jaringan epidermis pada daun terdiri dari jaringan epidermis


bawah dan jaringan epidermis atas. Jaringan epidermis bawah pada
tumbuhan Malvaviscus arboreus berbentuk polygonal, isodiametrik
memanjang yang tersusun berbaris dengan adanya lapisan kutikula di
bagian luar epidermis. Jaringan epidermis pada tumbuhan ini berfungsi
untuk melindungi jaringan yang ada di dalamnya (Hesham et al., 2017).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9

Gambar 2.2. Morfologi Pyrosia heterophylla. 1.Rhizome, 2. Pteiolus,


3. Lamina bagian atas (Sumber: Sofiyanti & Novaliza,
2018)

Trikoma merupakan struktur yang berbentuk seperti rambut yang


dapat di temukan di berbagai organ tumbuhan yaitu pada organ batang,
ptiolus, lamina daun, dan organ reproduktif (Sofiyanti & Novaliza,
2018). Menurut Tantri Swandari (2018) trikoma merupakan struktur
yang berbentuk rambut-rambut tipis yang dapat ditemukan di
permukaan daun dan trikoma dapat dikaitkan dengan panas dan atau
kelembapan lingkungan tumbuhan (Veni & Iin, 2015). Jadi trikoma
merupakan organ hasil dari derivat jaringan epidermis yang terdapat
dibagian permukaan atau luar suatu organ tumbuhan yang memiliki
trikoma.
Trikoma berbentuk tonjolan dari epidermis yang dapat ditemukan
dibeberapa organ seperti pada daun, batang, kelopak, dan bagian luar
dari biji. Trikoma memiliki ukuran, jenis, bentuk, dan kerapatan yang
berbeda-beda disetiap tumbuhan yang berfungsi untuk melindungi dari
predator tumbuhan tersebut, selain untuk proteksi dari predator trikoma
juga berfungsi sebagai pengatur kelembapan dan suhu pada tumbuhan,
mengatur intensitas cahaya yang masuk kedalam tumbuhan, dan
mengurangi terjadinya kerusakan pada tumbuhan dikarenakan gesekan
dari benda atau makhluk hidup lainya (Antonia et al., 2014)
Trikoma dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu:
1) Trikoma glandular merupakan trikoma pada tumbuhan yang
mengandung atau mengeluarkan bahan kimia tertentu yang memiliki
manfaat sebagai pestisida, aroma, obat, atau merupakan bahan
sekresi yang dapat berupa larutan nectar, larutan garam,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10

polisakarida, atau terpentin hal ini dikarenakan pada trikoma


glandural ditemukan saluran sekresi.
2) Trikoma non-glandular merupakan trikoma pada tumbuhan yang
tidak mengeluarkan bahan kimia tertentu. Trikoma non-glandular
pada tumbuhan hanya memiliki fungsi sebagai pelindung atau
proteksi tumbuhan dari predator atau lingkungan dan sebagai organ
untuk membantu proses transpirasi.
Menurut jumlah penyusun selnya trikoma dapat dibedapan
menjadi dua jenis yaitu trikoma uniseluler dan trikoma multiseluler
(Veni & Iin, 2015). Kerapatan trikoma disetiap tumbuhan memiliki
perbedaan, ada yang memiliki kerapatan tinggi ada yang memiliki
kerapatan rendah. Menurut Ilahi (2018) kerapatan trikoma pada suatu
organ tumbuhan menyebabkan jumlah peningkatan dari asimilasi CO2
di permukan suatu organ tertentu, hal ini menyebabkan ketahanan
konduktansi stomata yang rendah pada kondisi lingkungan yang sedang
dalam keadaan kekeringan.

Gambar 2.3. Anatomi Daun P angulata dengan Irisan Paradermal (A


dan B) dan Irisan Melintang (C). epa: Epidermis Bagian
Atas, epb: Epidermis Bagian Bawah, stt: Stomata
Terbuka, stp: Stomata Tertutup, tk Trikoma Kapitat.
(Sumber: Vlorensius, 2019)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

Trikoma yang ditemukan pada jaringan epidermis Phsyalis


angulata berupa trikoma kapitata yang terdapat pada bagian abaksial
dan adaksial daun. Trikoma berbentuk menyerupai tangkai dengan
bagian kepala berisi 4 sel, sel idioblas yang dapat ditemukan pada
bagian jaringan bunga karang. Pada bagian kepala yang memiliki 4 sel
ditemukan beberapa senyawa seperti alkaloid, lipofil, dan terpenoid.
Sedangkan pada bagian sel idioblas mengandung krital druss
(Vlorensius, 2019).
Jaringan epidermis monokotil pada tumbuhan air (Eichornia
crassipes) memiliki sel berbentuk ginjal. Pada bagian permukaan atas
dan bawah daun Eichoria crassipes ditemukan stomata. Stomata
tumbuhan ini bertipe anomositik, sel tetangga pada stomata memiliki
bentuk sama dengan sel epidermisnya. Sementara pada Pistia stratiotes
memiliki sel epidermis yang berukuran besar dengan ruang atar sel
besar. Hal ini menyebabakan antar sel epidermis terpisah. Stomata pada
tumbuhan ini hanya ditemukan dipermukaan atas (Sari & Herkules,
2017).
Jaringan epidermis dikotil pada Citrus hystix memiliki bentuk
flattened cylinder berlapis. Susunan dinding sel epidermis benbentuk
anticlinal. Jaringan epidermis pada tumbuhan ini dikelilingi oleh
jaringan sklerenkim. Pada permukaan bawah daun Citrus hystix dapat
ditemukan stomata dengan tipe anomositik (Astuti & Ajiningrum,
2019). Jaringan epidermis eksokarpium Capsicum sp memiliki susunan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

yang rapat. Hal ini berfungsi untuk mengatur permeabilitas uap air
(Handayani et al., 2020).
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim memiliki sel berbentuk segienam dan
memiliki sifat isomediametrik. Dinding sel pada jaringan parenkim
berdinding tipis, dan memiliki sifat basalis atau mendekati dasar sel.
Pada jaringan parenkin terdapat aktifitas metabolisme dan reproduksi,
jaringan parenkim yang terdapat banyak kandungan klorofil disebut
klorenkim. Fungsi dari jaringan parenkim pada tumbuhan yaitu tempat
penyimpanan cadangan makanan, tempat terjadinya aktifitas
metabolisme serta reproduksi (Rchmawati et al., 2009). Selain itu
fungsi parenkim yaitu memfasilitasi pertukran zat terlarut dan
pertahanan terhadap patogen (Morris et al., 2018).

Gambar 2.3. Sayatan Melintang pada Tangkai Daun Malvaviscus


arboreus Cav. (Sumber: Hesham et al., 2017)
100x

Jaringan parenkim dapat ditemukan diberbagai bagian tumbuhan


seperti pada bagian korteks tumbuhan, empelur, perisikel, mesofil, dan
di jaringan pengangkut. Jaringan parenkim yang ditemukan pada
Arenga pinnata berdasarkan fungsinya terdiri dari beberapa type yaitu
parenkim air yang berfungsi sebagai tempat cadangan air, parenkim
asimilasi berfungsi untuk tempat terjadinya fotosintesis sehingga pada
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

parenkim jenis ini banyak ditemukan plastida kloroplas, dan parenkim


makanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
(Mulyanie & Romdani, 2018).
Sel parenkim yang ditemukan pada jaringan kortikal Malvaviscus
arboreus memiiki bentuk bulat ke polygonal besar dengan ruang antar
sel satu dengan yang lain sangat kecil dengan dinding selulosa yang
tipis. Pada jaringan parenkim tumbuhan ini ditemukan idioblas yang
mengandung kalsium oksalat dan lender. Ukuran sel parenkim yang
besar bertujuan sebagai temapat menyimpan cadangan makanan yang
dihasilkan dari aktifitas metabolism (Hesham et al., 2017).
Jaringan parenkim pada tumbuhan dikotil (Ficus sp)
berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim palisade dan jaringan
parenkim spons. Susunan parenkim palisade sejajar dan lebih rapat dari
pada parenkim spons. Pada bagian palisade daun Ficus racemose
banyak ditemukan kloroplas, sedangkan pada spons ditemukan jaringan
pengangkut. Bagian palisade Ficus sp tersusun 2 lapis sel memanjang,
sedangkan pada spons tersusun 2-4 lapis sel (Rasyid et al., 2017).
Jaringan mesofil pada tumbuhan monokotil (Ipomea batatas)
memiliki 2 lapis palisade. Palisade pada tumbuhan ini berbentuk
kolumnar memanjang dan rapat. Dua lapis sel ini dapat ditemukan
didasar abaksial daun. Pada bagian bawah palisade terdapat jaringan
spons. Jaringan spons berbentuk tidak beraturan dengan ruang antar sel
(Samiyarsih et al., 2020).
c. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim memiliki bentuk yang beragam dengan bentuk
umum segienam. Pada dinding kolenkim mengalami penebalan yang
tidak merata akibat adanya selulosa dan pektin. Karena adanya selulosa
dan pektin jaringan kolenkim memiliki sifat yang lentur (Rchmawati et
al., 2009). Kolenkim akan tersusun berlapis-lapis pada bagian organ
tumbuhan, pada organ daun kolenkim akan berjajar dan berlapis
membentuk huruf U (Abdulrahman et al., 2018).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

Gambar 2.4 Irisan Melintang Batang Zea mays. A: Floem, B: Xylem,


C: Empelur, D: Kolenkim, dan E: Epidermis. (Sumber:
Muhaimin et al., 2018). Irisan Melintang Tangkai Daun
Serai Daun. og: Saluran Serat, pi: Parenkim Pusat, vb:
Saluran Vaskuler, co: Kolenkim, lel: Epidermis Bawah
(Abdulrahman et al., 2018).

Zea mays merupakan salah satu tumbuhan monokotil. Jaringan


kolenkim yang terdapat pada batang Zea mays dapat ditemukan banyak
saat tanaman masih muda dan akan berkurang jumlahnya seiring
tanaman menjadi dewasa. Jaringan kolenkim yang ada pada batang Zea
mays memiliki fungsi sebagai penyokong atau pemerkuat sementara
jaringan yang ada disekitarnya dan sebagai pelindung bagian jaringan
lainya (Muhaimin et al., 2018).
Piper betle merupakan salah satu tumbuhan dikotil. Jaringan
kolenkim tumbuhan ini terdapat di bagian dalam setelah epidermis.
Jaringan kolenkim tersusun melingkar pada batang. Jaringan jolenkim
berbentuk hexagonal selapis. Ukuran sel kolenkim lebih kecil dari pada
sel sklerenkim (Dewi et al., 2021). Jaringan kolenkim pada daun Ficus
racemose dapat ditemukan disekitar berkas pengangkut. Kolenkim
pada tumbuhan ini berbentuk hexagonal dengan ukuran lebih kecil dari
jaringan sklerenkimnya (Rasyid et al., 2017).

d. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan sel-sel yang dinding selnya
mengalami penebalan sekunder berupa lignin. Jaringan sklerenkim
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

berdasarkan sel penyusunnya dibagi menjadi sklereid dan serabut.


Sklereid memiliki sel bentuk bulat dengan penebalan dinding yang
tebal, dengan sel yang sudah mati. Sementara serabut memiliki sel yang
memanjang dengan dinding tebal dan pada ujung penebalan berbentuk
lancip (Rchmawati et al., 2009). Sklerenkim memiliki sel yang fleksibel
dengan dinding sel kaya pektin nonlignifikasi atau sedikit lignifikasi
(Leroux et al., 2018).

Gambar 2.5. Irisan Melintang Dianthus caryophylus dengan Foto


Mikrograf dengan Perbesaran 400x (Sumber: Bria,
2018)

Pertumbuhan sekunder pada batang Dianthus caryophylus


mengalami proses sklerefikasi. Proses sklerefikasi adalah proses
berubahnya jaringan parenkim menjadi jaringan sklerenkim, proses ini
akan terjadi terus menerus dan akan berhenti ketika seluruh jaringan
parenkim berubah menjadi sklerenkim. Hasil dari proses sklerefikasi
terdiri atas serabut yang memiliki ukuran memanjang (Bria, 2018).
Jaringan sklerenkim Zea mays dapat ditemukan pada saat dewasa.
Jaringan sklerenkim zea mays terdiri dari sel-sel mati. Dinding sel
mengalami penebalan, dengan penebalan dinding yang merata.
Jaringan sklerenkim Zea mays berbentuk hexagonal dan tersusun tidak
teratur (Muhaimin, 2018). Pada Pennisetum purpureum jaringan
sklerenkim dilapisi selulosa makrofibril (Laksmita et al., 2018).
Sklerenkim pada Piper bitle terdiri dari ≥7 lapis sel, lapisan sel
ini melingkari batang. Dinding sel sklerenkim mengalami penebalan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

dengan ketebalan lebih dari sel kolenkim. Pada bagian luar sklerenkim
ditemukan banyak perifer, sedangkan pada bagian dalam terdapat
jaringan parenkim (Dewi et al., 2021). Sementara pada Arachis
hypogeae, sklerenkim berbentuk memancang dengan ujung runcing.
Jaringan skrelenkim pada tumbuhan ini mengandung lignin (Ramdhini
et al., 2021).
e. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
floem (pembuluh tapis) dan xylem (pembuluh kayu). Floem memiliki
sel bentuk pyramid. Jaringan pengangkut floem tersusun dari parenkim
floem yang berfungsi sebagai sekat antara floem, serabut floem
berfungsi sebagai penguat jaringan, sel pengiring terdapat disepanjang
floem, dan buluh floem berfungsi untuk mengangkut zat hasil
fotosintesis. Xylem tersusun dari buluh kayu berupa saluran yang
memanjang serta terdiri dari sel mati, trakeid tersusun dari sel-sel yang
berbentuk lancip yang memanjang serta berlubang, dan serabut xylem
memiliki bentuk lebih lancip dan kecil dari pada trakeid (Rchmawati et
al., 2009).
Tebal tipisnya floem dipengaruhi oleh kadar air di lingkungan.
Semakin menurunya kadar air di sekitar tumbuhan akan menyebabkan
tekanan turgiditas sel akan ikut menurun dan akan menyebabkan sel
mengalami pengerutan. Floem yang mengerut akan mempengaruhi
kelangsungan transport hasil fotosintesis (Hidayati et al., 2017).
Kambium dapat ditemukan pada tumbuhan dikotil, letak dari
kambium berada di antara xylem dan floem. Saat pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan, kambium yang bersifat meristematis akan
mengalami pembelahan ke dua arah. Pembelahan kearah luar akan
menghasilkan floem sekunder sementara pembelahan kearah dalam
akan menghasilkan xylem sekunder. Pembelahan ini akan
menyebabkan ukuran diameter batang akan semakin membesar atau
menebal (Riono, 2020).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

Gambar 2.6. Penampang Irisan Melintang kar Physalis angulate. ep:


Epidermis, k: Korteks, em: Empelur, x: Xilem, f: Floem.

Jaringan pengangkut pada daun tumbuhan dikotil (Ficus


racemose) ditemukan dibagian tulang daun. Jaringan pengangkut ini
terdiri dari xylem dan floem (Rasyid et al., 2017). Pada Citrus hystrix
juga ditemukan jaringan pengangkut pada tulang daunya. Jaringan
pengangkut pada Citrus hytrix berbentuk plattened cylinder. Disekitar
jaringan pengangkut terdapat jaringan sklerenkim (Astuti &
Ajiningrum, 2019). Pada tumbuhan Dianthus caryophyllus diantara
xylem dan floem terdapat kambium. Kambium anyelir ketika proses
pertumbuhan sekunder akan menghasilkan floem dan xylem sekunder
(Bria, 2018).
Jaringan pengangkut pada tumbuhan monokotil (Zea mays)
bertipe kolateral tertutup atau tidak ditemukan kambium. Letak xilem
dan floem berdekatan dengan susunan tersebar tidak beraturan
(Muhaimin, 2018). Xilem Pennisetum purpureum mengandung
senyawa bersifat hidrofilik. Hal ini berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya air (Laksmita et al., 2018).

3. Media Pembelajaran
Talizaro Tafonao (2018) menyebutkan bahwa kata “media” diambil
dari kata “medium” artinya “pengantar” atau dapat di artikan “peranata”.
Media secara garis besar merupakan alat yang digunakan sebagai sarana
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

memberikan informasi tertentu yang akan disampaikan kepada target atau


penerima pesan yang telah di tentukan. Media juga diartikan materi,
manusia, dan peristiwa atau kejadian yang membuat penerima pesan atau
target memperoleh informasi, keterampilan, pengetahuan, dan sikap
(Adinugraha, 2018).
Media memliki hubungan yang erat didalam bidang pendidikan
yaitu didalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung antara guru dengan
siswa. Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik yang
di rencanakan dengan tujuan untuk menyampaikan pengetahuan yang
terorganisasi dan melalui berbagai metode-metode tertentu yang dapat
membantu dalam kegiatan belajar (Kirom, 2017). Dengan ini media
pembelajaran meruapakan alat yang digunakan oleh pendidik untuk
membantu dalam penyampaian informasi terkait materi yang sedang
diajarkan.
Media pembelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
media audio visual yang bergerak, media audio visual yang diam, media
audio semi gerak, media visual diam, media visual gerak, media cetak,
media, dan media audio (Tafonao, 2018). Berbagai jenis media
pembelajaran dapat di gunakan secara optimal berdasarkan berbagai
pertimbangan seperti jenis materi yang diajarkan, kesulitan pemahaman
materi, dan lain sebagainya. Hal tersebut digunakan sebagai dasar untuk
menentukan jenis media pembelajaran yang digunakan dalam proses
belajar.
Media pembelajaran mempunyai peranan penting didalam kegiatan
pembelajaran yaitu sebagai sarana penyampaian pesan dari pendidik ke
peserta didik yang dapat menimbulkan minat, pikiran, dan perhatian dari
peserta didik. Peranan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
yaitu:
a. Memperjelas dan memperlancar penyampaian informasi dari pendidik
ke peserta didik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

b. Menimbulkan perhatian dan minat untuk mefokuskan peserta didik


dalam kegiatan pembelajaran sehingga menimbulkan motivasi untuk
belajar.
c. Mengasah keterampilan siswa dan pengalaman siswa dalam
menggunakan media pembelajaran yang disiapkan pendidik.
d. Menghindari verbalisme.
e. Menangulangi keterbatasan waktu, ruang, dan ukuran. (Wahyuningtyas
& Shinta, 2017)
4. Augmented Reality
Augmented reality awalnya ditemukan pada tahun 1957-1962 oleh
Morton Heilig yang merupakan seorang sinematografer. Morton
menemukan dan mematenkan penemuanya yang berbentuk sebuah
simulator yang diberinama oleh Morton yaitu sensorama. Sensorama
merupakan simulator yang menampilkan visual, getaran dan bau. Penemuan
Morton ini kemudian dikembangkan oleh ilmuan (Afdal et al., 2018).
Augmented reality merupakan teknologi yang menjalankan 3 fungsi
yaitu grafik, audio visual, dan interaksi. Augmented reality atau disingkat
AR meruapakan teknologi yang memberikan ilusi optic menarik, efek audio
visual dalam menggabungkan objek 3D, animasi, dan suara ke lingkungan
dengan realitas visual dan menampilkan interaksi pengguna di dunia nyata
(Irwansyah et al., 2018). Atau dapat diartikan teknologi yang
mevisualisasikan benda nyata kedalam lingkungan maya. Sehingga AR
merupakan teknologi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Mengkombinasikan antara dunia nyata dengan dunia maya atau virtual.
b. Interaktif.
c. Dimensi (Afdal et al., 2018)
Alfdal (2018) menyebutkan bahwa sistem display AR dengan cara
memanipulasi citra yang menggabungkan beberapa komponen yaitu optik,
elektronik, dan mekanik untuk membuat citra dalam jalur visual dan objek
fisik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

Penggunaan teknologi AR dalam materi struktur dan fungsi jaringan


tumbuhan dilakukan berdasarkan beberapa alasan, yaitu materi struktur dan
fungsi jaringan tumbuhan merupakan materi yang membutuhkan
pengamatan langsung maupun tidak langsung struktur tumbuhan. Hal ini
dikarenakan dalam pemahaman materi siswa tidak hanya membayangkan
secara konsep saja. Dengan adanya fungsi pada tekologi AR yaitu
menampilakn objek nyata menjadi objek maya dalam tampilan 2D maupun
3D dapat mepermudah siswa dalam pembelajaran materi tersebut. Selain itu
teknologi AR berbasis android dapat digunakan kapanpun dan dimanapun
sehingga ketika pembelajaran dilaboratorium tidak dapat dilakukan media
dengan teknologi ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam proses
pembelajaran.
5. Blender
Blender merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengolah grafik 3 dimensi, yang mendukung berbagai proses yaitu
modelling, rigging, simulasi, composting, animasi, motion tracking,
rendering, mengdeit video, dan digunakan untuk membuat game (Zebua et
al., 2020). Software Blender merupakan software open source dan memiliki
keunggulan dari pada software 3D lainya yaitu memiliki kapasitas yang
kecil (50 MB) dan persyaratan computer yang digunakan lebih ringan
(Ardiyanta, 2017).
6. Unity 3D
Unity 3D merupakan salah satu software aplikasi yang digunakan
untuk membuat game engine yang memiliki basis cross-platform. Produk
yang dihasilkan dengan menggunakan Unity 3D dapat di gunakan pada
berbagai perangkat seperti komputer, Android, PS3, iPhone, dan X-Box
baik itu untuk game PC maupun game online. Sehingga Unity 3D
merupakan software yang telah terintegrasi dalam pembuatan grafik 3D
pada videogame atau digunakan untuk konten interaktif seperti animasi 3D
real-time (Gede et al., 2015).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

7. Android Software Development Kit (Android SDK)


Android SDK merupakan program (Application Programming
Interface) yang digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang
berbasis google android yang memiliki sifat komprehensif. Pada Android
SDK terdiri dari beberapa program yaitu debugger, handset, emulator,
libraries, tutorial, dokumentasi, dan contoh kode. Dalam pengembangan
aplikasi mengunakan Android SDK yang berbasis platform android dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java (Damarullah et al., 2014).
8. Vuforia SDK
Software Vuforia SDK (software Development Kit) yang berfokus
pada image recognition dan menggunakan sumber computer vision
dikembangkan oleh Qualcomm untuk membantu dan mendukung dalam
pembuatan aplikasi Augmented Reality pada smartphone dan tablet. Vuforia
SDK memiliki berbagai fitur dan kemampuan yang dalam membantu
pengembangan suatu aplikasi smartphone tertentu (Efendi et al., 2015).
9. Marker
Marker atau dikenal dengan sebutan penanda merupakan tanda atau
penanda yang dapat diidentifikasi oleh perangkat mobile salam
pengemabngan Augmeted Reality yang berisikan data tertentu yang
deprogram sehingga setiap marker akan berbeda-beda. Marker yang
memiliki corak yang berbeda dengan yang lain akan mempunyai
kemampuan tracking sistem yang lebih bagus (Fadhilah et al., 2016).
Marker menurut Nia Saurina (2016) merupakan suatu penanda khusus yang
di bentuk dan dibuat seperti barcode atau seperti bingkai hitam yang
digunakan sebagai penanda Augmented Reality.
10. Android
Android awalnya dikembangkan oleh Android Inc, kemudian pada
tahun 2005 android dibeli dan dikembangkan oleh Google. Android adalah
perangkat sistem operasi yang dibuat dan dikembangkan dengan basis
Linux pada perangkat mobile. Pada tahun 2007 dalam pengembanganya
dibentuknya Open handset Alliance atau OHA yang terdiri dari beberapa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

perusahaan yaitu Google, Broadcom Corporation, Intel, Texas Instruments,


HTC, Marvell Technology Group, LG, Qualcomm, Motorola, Samsung
Electronics, T-Mobile, dan sprint Nextel. Tujuan pengembangan yang
dilakukan adalah pengembangan standar terbuka perangkat mobile
(Maiyana, 2018). Android merupakan sistem perangkat komprehensif yang
bersifat open source dan memberikan kebebasan untuk meciptakan aplikasi.

B. Kerangka Berpikir
Abad 21 dikenal sebagai abad keterbukaan, abad globalisasi, atau abad
pengetahuan. Pada abad globalisasi atau keterbukaan ini, ditandai dengan sumber
daya manusia yang berkualitas (Nyoto, 2016). Selain itu dikenal juga sebagai abad
pengetahuan dengan ditandai adanya perubahan pada masyarakat yang awal
mulanya masyarakat agraris bertranformasi menjadi masyarakat industri dan
selanjutnya menjadi masyarakat berpengetahuan. Selain itu akibat adanya
globalisasi dan derasnya arus informasi menyababkan terjadinya perubahan pada
sosial dan budaya masyarakat (Afandi & Tulus, 2016). Dikatakan sebagai abad
pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan utama dari berbagai aspek
kehidupan manusia.
Pengetahuan pada abad ini akan menjadi alternative dalam pemenuhan
kebutuhan manusia seperti: dalam bidang pendidikan, pengembangan ekonomi,
pengembangan serta pemerdayaan masyarakat, dan bidang industri akan berbasis
pengetahuan (Nyoto, 2016). Upaya yang dapat dilakukan agar sumber daya
manusia memiliki kualitas yang baik dan dapat menerapkan pengetahuan di
berbagai bidang yaitu salah satunya melalui pendidikan.
Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada proses
pembelajaran yang berlangsung. Dengan adanya pandemic, proses pembelajaran
yang dilakukan di sekolah di alihkan menjadi proses pembelajaran secara online.
Dalam proses pembelajaran secara online sangat dibutuhkan media pembelajaran
yang dapat digunakan secara online.
Salah satu media pembelajaan yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran online yaitu multimedia interaktif. Multimedia interaktif meruapakan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

media atau aplikasi yang terdiri dari teks, animasi, grafik sederhana, video, suara
dan interaksi. Menurut Suyano multimedia interaktif merupakan gabungan dari
teks, suara, gambar, seni, dan video kemudian di tampilkan melalui komputer
dengan penyampaian yang interaktif. Penggunan media interaktif pada
pembelajaran menurut penelitian Ferawati dapat mendorong pemahaman konsep
lebih baik, selain itu menurut penelitian Sriyanti pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif dapat meningkatkan penguasaan konsep (Kurniawati & Nita,
2018).
Pembelajaran biologi merupakan salah satu pembelajaran yang tidak lepas
dari kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi dapat
membuat siswa aktif dalam merekrontruksi pemahaman konseptual yang
didapatkan di dalam kelas (Luzyawati, 2018). Tetapi dalam pelaksanaanya masih
terdapat beberapa sekolah yang mengalami kendala dalam praktikum, mulai dari
laboratorium yang kurang memadai, alat dan bahan yang digunakan untuk
praktikum kurang memadai, fasiltas sarana dan prasarana laboratorium yang kurang
memadai (Rahman et al., 2015). Atau dengan adanya kondisi yang membuat
praktikum tidak dapat dilakukan seperti pada kondisi saat ini (pandemic covid-19).
Materi jaringan tumbuhan merupakan salah satu materi yang akan dipelajari
oleh siswa dikelas XI. Jaringan tumbuhan mempelajari tentang struktur, fungsi,
karakteristik, penyusun jaringan dan lain sebagainya. Pembelajaran jaringan
tumbuhan jika disampaikan dengan metode ceramah, atau metode satu arah, tidak
mengunakan media pembelajaran, dan tidak melakukan pengamatan baik langsung
maupun tidak langsung akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep materi.
Perkembagan zaman yang semakin pesat di era globalisasi akan diikuti
dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi. Perkembangan teknologi
dan informasi merupakan salah satu solusi dari permasalahan yang ada di dunia
pendidikan. Upaya yang dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi yaitu
dengan adanya pengembangan media pembelajaran yang interaktif agar tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan tercapai.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

Pengembangan media yang baik disesuaikan dengan keadaan lingkungan.


Mulai dari menganalisis RPP yang digunakan, menyesuaikan metode pembelajaran
yang dilakukan, menyesuaikan dengan keadaan peserta didik, dan memberikan
pengetahuan baru tentang teknologi yang berekembang. Pengambangan Augmented
Reality berbasis android pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan sebagai
salah satu alternatif yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Skema kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.8.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

Gambar 2.8. Skema Kerangka Berpikir

Analisis Pembelajaran abad 21

Proses Pembelajaran dimasa pandemic

IDEAL FAKTA
1. Pembelajaran online 1. Pembelajaran secara online kebanyakan
secara Student center dengan pembelajaran secaraTeacher
2. Pembelajaran dengan center atau dengan pemberian tugas
media pembelajaran 2. Pembelajaran dengan media seadanya
(multimedia interaktif) atau tidak menggunakan sama sekali

Guru Siswa

IDEAL FAKTA IDEAL FAKTA

1. Pembelajaran 1. Media 1. Siswa aktif 1. Siswa kurang


dengan pembelajaran dalam aktif dalam
multimedia yang digunakan pembelajaran pembelajaran
interaktif terbatas pada online online
2. Pembelajaran powerpoint 2. Materi struktur 2. Tidak dapat
dengan kegiata 2. Pembelajaran dan fungsi dilakukan
praktikum tanpa kegiatan jaringan praktikum
3. Sarana dan praktikum tumbuhan
prasarana 3. Sarana dan dibelajarakan
laboratorium prasarana berbasis
yang memadai laboratorium praktikum
kurang memadai

Analisis Permasalahan Pembelajaran

Alternatif Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android

Media Augmented Reality Berbasis Android pada Materi Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai