Tugas Nurbahiya Pemikiran Pendidikan Islam
Tugas Nurbahiya Pemikiran Pendidikan Islam
Oleh
Nurbahiya
Nim 80200223031
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Muhammad Amri, Lc. M. Ag
MAKASSAR
2023
i
Kata Pengantar
salam serta solawat tidak lupa kita haturkan kepada panutan sejati
rasulullah Muhammad Saw yang merupakan Nabi terakhir yang di utus oleh
Allah sebagai perantara dalam menyampaikan kalam Allah serta memberikan
penjelasanterhadap persoalan duniawi maupun akhirat
i
DAFTAR ISI
Bab 1 pendahuluan
Bab II pembahasan
a. Biografi Azyumardi Azra……………………………………………..3
b. Pemikiran Pendidikan Azyumardi Azra………………………………5
c. Tradisi dan tantangan millennium III…………………………………8
a. Kesimpulan. ........................................................................................14
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Prof Azyumardi Azra?
12
2. Bagaimana pemikiran pendidikan Azyumardi Azra?
3. Bagaimana tradisi dan tantangan millennium III?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
Pembahasan
A. Biografi Azyumardi Azra
Azyumardi Azra lahir di daerah bernama Lubuk Agung, Sumatera
Barat, 3 Maret 1955 dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius,
anak ketiga dari enam saudara laki-laki dan perempuan. Ayahnya, Bagindo
Azikar, bekerja sebagai tukang kayu, pedagang cengkeh dan kopra. Ibunya,
Ramlah, bekerja sebagai guru agama Islam pada sebuah sekolah dasar (SD)
dekat rumahnya.
Secara finansial, keadaan keuangan keluarga Azra termasuk pas-pasan
namun keluarga ini selalu mengutamakan pendidikan anak-anaknya dengan
standar yang tinggi. Berkat kerja keras ayahnya dan ibunya, Azra bisa
mengenyam pendidikan. sejak kecil ibunya berperan sangat penting dalam
mengajarinya nilai-nilai Islam, etika dan humanisme baginya, sedangkan
ayahnya memiliki banyak hal dia mengajarkan kedisiplinan dan etos kerja,
maka tak heran dia suka bekerja keras.
Hal tersebut salah satu Yang memiliki Kontribusi akan pentingnya
pemikiran pendidikan Islam pada Azyumardi azra. kedua orang tuanya tahu
betul bahwa mereka tidak bisa mewariskan dan memberikan harta kepada
anaknya Azra, tanpa memberi semangat kepada anaknya untuk menimba ilmu.1
Azra belajar awal di sebuah sekolah dasar dekat rumahnya. Sejak kecil
Azra dikenal sebagai anak yang rajin dan cerdas, bahkan ia sudah bisa
membaca sebelum masuk sekolah dasar. sejak kecil ia diajak membaca koran
setiap hari. Menurut Azra, kemampuannya membaca mengejutkan gurunya,
karena di sekolah dasar ia tidak perlu lagi belajar membaca seperti yang
dilakukan teman-temannya seusianya. Selain disuruh ayahnya membaca koran,
orang tuanya juga mengajarinya membaca nama bus yang melewati desanya,
1
Siti Napsiyah Ariefuzaman, Bunga Rampai: Pemikir Pendidikan Islam: Biografi Sosial
Intelektual (Jakarta: Pena citasatria, 2007), h. 48.
3
Lubuk Alung. Ia masih ingat nama mobil yang saat itu melewati rumahnya,
yakni NPM dan Sekolah menengah pertamanya dilanjutkan disekolah
Pendidikan Guru Agama Negeri PGAN Padang.kemudian melanjutkan
kuliahnya di universitas IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Saat kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azra sudah dikenal
sebagai aktivis, baik di organisasi intra maupun ekstra kampus yakni HMI
dicabang ciputat pada tahun 1981-1982. Lulus S1 pada tahun 1982 beliau
melanjutkan program kuliah S2 di tempat Colombia, kota New York. Dan
selesai pada tahun 1988 sehingga Azyumardi Azra mendapatkan gelar
Magister. Selanjutnya pada program internasional Columbia University
President Fellowship, Azyumardi melanjutkan bidang studi pada Departemen
Sejarah. Dari jurusan ini, beliau memperoleh gelar MA yang kedua pada tahun
1989. Pada tahun 1990 Azyumardi Azra telah memperoleh beasiswa dari
Columbia President Fellowship dan Azyumardi memperoleh sebuah gelar
Master of Philosophy (M.Phil) 2
Azyumardi Azra setelah lulus dari gelar sebelumnya, pada tahun yang
sama, Azyumardi berkesempatan melanjutkan S3, dua tahun kemudian tepat
pada tahun 1992 ia memperoleh gelar Ph.D (Doktor). Azyumardi menulis
sebuah disertasi yang menjadikan sebuah pemikiran besar miliknya dengan
judul: “The Transmission of Islamic Reformism The Seventeeth and Eighteen
Centuries”. Dalam menulis disertasi tersebut, Azyumardi memerlukan waktu
selama dua tahun di berbagai kota dan perpustakaan.
Seusai menyelesaikan program doctor, ternyata Azyumardi masih
besarnya antusias mengikuti program Post Doctoral di Universitas Oxford
selama satu tahun (1995-1996).
Dari perjalanan pendidikan Azyumardi Azra terlihat bahwa beliau
adalah seorang pemikir dan ulama Islam yang sangat haus akan ilmu
pengetahuan dan tidak pernah berhenti belajar.3
2
Masibhunu Maryam, Pemaharuan Pendidikan Islam Menurut Azyumardi Azra
(Lampung,2017),h.75-79
3
Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013)
4
Azyumardi Azra sampai sekarang dikenal sebagai sosok profesor yang
ahli dalam bidang sejarah Islam dan nilai-nilai hidup Nabi Muhammad. Sejak
tahun 1998 hingga 2006 ia menjadi rektor pada Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang sejak Mei 2002 lalu berubah nama
dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah4
4
Muhammad Mufarrizy Adfyan, dkk, Konsep Pendidikan Agama Islam Menurut
Pemikiran Azyumardi Azra, Vol. 6 No.2 tahun 2021.h 225
5
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III(Cet.II ; Jakarta : Kencana, 2012) h.9
5
memberikan prinsip sangat penting bagi pendidikan, yaitu
penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak
menentang fitrah manusia, ser- ta memelihara kebutuhan sosial
(Langgulung, 1980: h. 196-206).
2. nilai sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran al-
Qur'an dan Sunnah atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan
menjauhkan kemudaratan bagi manusia. Dengan dasar ini, pendidikan
Islam dapat diletakkan di dalam kerangka sosiologis, selain menjadi
sarana transmisi pewarisan kekayaan sosial budaya yang positif bagi
kehidupan manusia.
3. warisan pemikiran Islam juga merupakan dasar penting dalam
pendidikan Islam. Dalam hal ini, hasil pemikiran para ulama, filsuf,
cendekiawan muslim, khususnya dalam pendidikan, menjadi rujukan
penting pengembangan pendidikan Islam. Pemikiran mereka pada
dasarnya merupakan refleksi terhadap ajaran pokok Islam. Terlepas dari
hasil refleksi itu apakah berupa idealisasi atau kontekstualisasi ajaran
Islam, jelas warisan pemikiran Islam mencerminkan dinamika Islam
dalam menghadapi kenyataan kehidupan yang terus berubah dan
berkembang. Karena itu, terlepas pula dari keragaman warisan
pemikiran Islam tersebut, ia dapat diperlakukan secara positif dan
kreatif untuk pengembangan pendidikan Islam.
6
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan millennium
III,h.10
6
1. pendidikan Islam adalah penekanan pada pencarian ilmu
pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan atas dasar ibadah
kepada Allah SWT.
2. pengakuan terhadap potensi dan Kemampuan seseorang untuk
berkembang. Setiap pencari ilmu dipandang seagai makhluk Tuhan
yang perlu dihormati dan disantuni agar Potensi yang dimilikinya
dapat teraktualisasi sebaik-baiknya.
7
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002),h. 8
8
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, h. 9
7
Selain mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus, menurut
Azymuardi Azra juga menyebutkan pendapat Omar At-Toumy Al-Syaibani
menjelaskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut9
9
Azyumardi Azra. Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1998), h.7
10
Muhammad Mufarrizy Adfyan, dkk, Konsep Pendidikan Agama Islam Menurut
Pemikiran Azyumardi Azra, Vol. 6 No.2 tahun 2021
8
“Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah,
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang
dapat menerima pelajaran”.11
11
https://kalam.sindonews.com/ayat/9/39/az-zumar-ayat-9
9
lebih islami, bukan hanya pada tingkat masyarakat muslim tetapi juga pada
tingkat global.
10
a. Modernisasi pendidikan islam
12
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III (Cet.II ; Jakarta : Kencana, 2012) h.30
13
Azyumardi Azra, pergolakan politik islam: dari fundamentalisme, modernisme hingga
postmodernisme (Jakarta: Paramadina, 1996), h. 3
11
menggunakan "pendekatan sistem" ini dalam kajian pendidikan dan
modernisasi, menemukan beberapa variabel berikut yang dapat pula
diterapkan dalam agenda modernisasi pendidikan Islam di Indonesia secara
keseluruhan.14
1.ideologis-normatf
2. mobilisasi politik
3.mobilisasi ekonomi
4.mobilisasi social
5.mobilisasi kultural
Selain itu variable yang yang tercakup dalam tranformasi sitem
pendidikan adalah
1. Modernisasi administrative
2. Diferensisasi structural
3. Ekspansi kapasitas
14
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III,h.31
15
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III h.35
12
seagian edsar pada kepemimpinan tradisional atau kemimpian keagamaan,
intelektual maupun birokrasi
3. output ekonomi : hal ini dapat dilihat dari ketersediaan SDM dan tenaga
kerja yang terlatih dan siap pakai.
4. output social : dapat dilihat pada tingkat integrasi social dan moilitas
peserta didik kedala masyarakat secara keseluruhan .
13
BAB III
Penutup
A kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Napsiyah, Siti Arief uzman, Bunga Rampai: Pemikir Pendidikan Islam: Biografi
Sosial
Intelektual.Jakarta: Pena citasatria, 2007.
Kurniawan, Syamsul dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru.Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002
Azra, Azyumardi, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam.Jakarta:
Logos
Wacana Ilmu, 1998
Mufarrizy, Muhammad Adfyan, dkk, Konsep Pendidikan Agama Islam Menurut
Pemikiran Azyumardi Azra, Vol. 6 No.2 tahun 2021
https://kalam.sindonews.com/ayat/9/39/az-zumar-ayat-9
Azra, Azyumardi, pergolakan politik islam: dari fundamentalisme, modernisme
hingga
postmodernisme.Jakarta: Paramadina, 1996.
Azra, Azyumardi, pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III. Cet.II ; Jakarta : Kencana, 2012.
Maryam, Masihunu, pemaharuan pendidikan islam menurut azyumardi azra
(lampung , 2017) h.75-78
15