Anda di halaman 1dari 18

PEMIKIRAN PENDIDIKAN AZYUMARDI AZRA ;

TRADISI DAN TANTANGAN MILENIUM III

Diajaukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata


Kuliah Pemikiran Pendidikan Islam Prodi Pascasarjana
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar

Oleh
Nurbahiya
Nim 80200223031

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Muhammad Amri, Lc. M. Ag

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2023

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kepada Sang Khalik Maha


pencipta yang sampai pada saat ini memberikan kesehatan dan kesempatan
baik berupa tenaga,waktu dan pikiran sehingga Makalah ini dapat
terselesaikan.

salam serta solawat tidak lupa kita haturkan kepada panutan sejati
rasulullah Muhammad Saw yang merupakan Nabi terakhir yang di utus oleh
Allah sebagai perantara dalam menyampaikan kalam Allah serta memberikan
penjelasanterhadap persoalan duniawi maupun akhirat

Makalah ini menjelaskan tentang “pemikiran pendidikan Azyumardi


Azra ; tradisi dan tantangan milenium III ” dengan menyajikan biografi singkat
serta konsep pemikiran pendidikan sarta tantangan dalam era melenium III.

Kemudian penulis berterima kasih kepada bapak dosen selaku dosen


pengampu mata Kuliah Pemikiran Pendidikan Islam berkat arahan dan segala
bentuk bimbingannya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih
banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang konstruktif sangat dibutuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah
berikutnya.

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar. ....................................................................................................... i

Daftar isi ................................................................................................................ ii

Bab 1 pendahuluan

a. Latar belakang masalah ........................................................................1


b. Rumusan masalah. ................................................................................1
c. Tujuan penulisan. .................................................................................2

Bab II pembahasan
a. Biografi Azyumardi Azra……………………………………………..3
b. Pemikiran Pendidikan Azyumardi Azra………………………………5
c. Tradisi dan tantangan millennium III…………………………………8

Bab III Penutup

a. Kesimpulan. ........................................................................................14

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan bagian penting dari peradaban manusia. Hal ini


tercermin dalam sejarah panjang peradaban manusia di seluruh dunia, dimana ide
dan praktik pendidikan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Pemikiran pendidikan Azyumardi Azra, seorang ulama kenamaan


Indonesia, memiliki pandangan pendidikan yang unik dan mendalam dalam
konteks budaya Islam. Pemikirannya berakar pada tradisi Islam dan menjawab
tantangan milenium yang dihadapinya.

Azyumardi Azra dalam refleksinya mengulas peran pendidikan dalam


menjembatani tradisi dan tantangan milenium. Ia berupaya mengintegrasikan
kekayaan nilai-nilai Islam dengan realitas modern, khususnya dalam konteks
pendidikan. Refleksi ini muncul sebagai respons terhadap transformasi sosial,
politik, dan ekonomi yang terjadi di Indonesia dan dunia pada umumnya.

Menurut Azyumardi Azra perlu segera dicarikan solusinya, dalam


pendidikan islam perlu dikembangkan strategi pendekatan ganda dengan tujuan
untuk memadukan pendekatan-pendekatan sirtuasional jangka pendek dengan
pendekatan konseptual jangka panjang. Sebab, pendidikan islam adalah suatu usaha
mempersiapkan muslim agar dapat menghadapi dan menjawab tuntutan kehidupan
dan perkembangan zaman secara manusiawi. Karena itu, hubungan usaha
pendidikan islam dengan kehidupan dan tantangan itu haruslah merupakan
hubungan yang parsial dan bukan hubungan insidental dan tidak menyentuh. Di sini
letak pentingnya sebuah upaya pembenahan dalam sistem pendidikan.

untuk mengulas lebih lanjut terkait pemikiran pendidikan Azyumardi Azra


akan di jelaskan pada bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Prof Azyumardi Azra?

12
2. Bagaimana pemikiran pendidikan Azyumardi Azra?
3. Bagaimana tradisi dan tantangan millennium III?
C. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untukmemenuhi tugas mata kuliah Pemikiran


Pendidikan Islam dan untuk mengkaji pemikiran pendidikan Azyumardi Azra
dengan penekanan pada tradisi dan tantangan era milenium yaitu :
1. Menganalisis konsep-konsep tradisional dalam pemikiran pendidikan
Azyumardi Azra.
2. Membahas tantangan yang dihadapi pendidikan Islam di era milenium menurut
Azyumardi Azra.

2
BAB II

Pembahasan
A. Biografi Azyumardi Azra
Azyumardi Azra lahir di daerah bernama Lubuk Agung, Sumatera
Barat, 3 Maret 1955 dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius,
anak ketiga dari enam saudara laki-laki dan perempuan. Ayahnya, Bagindo
Azikar, bekerja sebagai tukang kayu, pedagang cengkeh dan kopra. Ibunya,
Ramlah, bekerja sebagai guru agama Islam pada sebuah sekolah dasar (SD)
dekat rumahnya.
Secara finansial, keadaan keuangan keluarga Azra termasuk pas-pasan
namun keluarga ini selalu mengutamakan pendidikan anak-anaknya dengan
standar yang tinggi. Berkat kerja keras ayahnya dan ibunya, Azra bisa
mengenyam pendidikan. sejak kecil ibunya berperan sangat penting dalam
mengajarinya nilai-nilai Islam, etika dan humanisme baginya, sedangkan
ayahnya memiliki banyak hal dia mengajarkan kedisiplinan dan etos kerja,
maka tak heran dia suka bekerja keras.
Hal tersebut salah satu Yang memiliki Kontribusi akan pentingnya
pemikiran pendidikan Islam pada Azyumardi azra. kedua orang tuanya tahu
betul bahwa mereka tidak bisa mewariskan dan memberikan harta kepada
anaknya Azra, tanpa memberi semangat kepada anaknya untuk menimba ilmu.1
Azra belajar awal di sebuah sekolah dasar dekat rumahnya. Sejak kecil
Azra dikenal sebagai anak yang rajin dan cerdas, bahkan ia sudah bisa
membaca sebelum masuk sekolah dasar. sejak kecil ia diajak membaca koran
setiap hari. Menurut Azra, kemampuannya membaca mengejutkan gurunya,
karena di sekolah dasar ia tidak perlu lagi belajar membaca seperti yang
dilakukan teman-temannya seusianya. Selain disuruh ayahnya membaca koran,
orang tuanya juga mengajarinya membaca nama bus yang melewati desanya,

1
Siti Napsiyah Ariefuzaman, Bunga Rampai: Pemikir Pendidikan Islam: Biografi Sosial
Intelektual (Jakarta: Pena citasatria, 2007), h. 48.

3
Lubuk Alung. Ia masih ingat nama mobil yang saat itu melewati rumahnya,
yakni NPM dan Sekolah menengah pertamanya dilanjutkan disekolah
Pendidikan Guru Agama Negeri PGAN Padang.kemudian melanjutkan
kuliahnya di universitas IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Saat kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azra sudah dikenal
sebagai aktivis, baik di organisasi intra maupun ekstra kampus yakni HMI
dicabang ciputat pada tahun 1981-1982. Lulus S1 pada tahun 1982 beliau
melanjutkan program kuliah S2 di tempat Colombia, kota New York. Dan
selesai pada tahun 1988 sehingga Azyumardi Azra mendapatkan gelar
Magister. Selanjutnya pada program internasional Columbia University
President Fellowship, Azyumardi melanjutkan bidang studi pada Departemen
Sejarah. Dari jurusan ini, beliau memperoleh gelar MA yang kedua pada tahun
1989. Pada tahun 1990 Azyumardi Azra telah memperoleh beasiswa dari
Columbia President Fellowship dan Azyumardi memperoleh sebuah gelar
Master of Philosophy (M.Phil) 2
Azyumardi Azra setelah lulus dari gelar sebelumnya, pada tahun yang
sama, Azyumardi berkesempatan melanjutkan S3, dua tahun kemudian tepat
pada tahun 1992 ia memperoleh gelar Ph.D (Doktor). Azyumardi menulis
sebuah disertasi yang menjadikan sebuah pemikiran besar miliknya dengan
judul: “The Transmission of Islamic Reformism The Seventeeth and Eighteen
Centuries”. Dalam menulis disertasi tersebut, Azyumardi memerlukan waktu
selama dua tahun di berbagai kota dan perpustakaan.
Seusai menyelesaikan program doctor, ternyata Azyumardi masih
besarnya antusias mengikuti program Post Doctoral di Universitas Oxford
selama satu tahun (1995-1996).
Dari perjalanan pendidikan Azyumardi Azra terlihat bahwa beliau
adalah seorang pemikir dan ulama Islam yang sangat haus akan ilmu
pengetahuan dan tidak pernah berhenti belajar.3

2
Masibhunu Maryam, Pemaharuan Pendidikan Islam Menurut Azyumardi Azra
(Lampung,2017),h.75-79
3
Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013)

4
Azyumardi Azra sampai sekarang dikenal sebagai sosok profesor yang
ahli dalam bidang sejarah Islam dan nilai-nilai hidup Nabi Muhammad. Sejak
tahun 1998 hingga 2006 ia menjadi rektor pada Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang sejak Mei 2002 lalu berubah nama
dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah4

B. Pemikiran Pendidikan Azyumardi Azra


a. Pendidikan menurut azyumardi azra
Pendidikan sudah banyak didefenisikan secara berbeda-beda dari
berbagai kalangan ,hal ini yang banyak dipengaruhi oleh pandangan dunia
masing-masing. akan tetapi pada dasarnya seluruh pandangan yang berbeda
tersebut akan bertemu pada kesimpulan pertama bahwa pendidikan adalah
suatu proses penyiapan generasi untuk menjalanan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya agar lebih efektif dan efisien.

Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran karena perbedaan antara


pengajaran dan pendidikan terletak pada penekanan bahwa pendidikan
menekankan agar terbentuknya kesadaran dan kepribadian peserta didik
disamping transfer ilmu serta keahlian.dengan proses seperti ini dapat
mewariskan nilai nilai kegamaan,kebudayaan, pemikiran dan keahlian pada
generasi mudanya sehingga menjadi manusia yang siap dalam menjalani
kehidupan.

Dasar-dasar pendidikan Islam secara prinsipil diletakkan pada


ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya yakni5 :

1. Dasar-dasar pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang


pertama dan utama adalah al-Quran dan Sunnah. Al-Qur'an, misalnya,

4
Muhammad Mufarrizy Adfyan, dkk, Konsep Pendidikan Agama Islam Menurut
Pemikiran Azyumardi Azra, Vol. 6 No.2 tahun 2021.h 225
5
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III(Cet.II ; Jakarta : Kencana, 2012) h.9

5
memberikan prinsip sangat penting bagi pendidikan, yaitu
penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak
menentang fitrah manusia, ser- ta memelihara kebutuhan sosial
(Langgulung, 1980: h. 196-206).
2. nilai sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran al-
Qur'an dan Sunnah atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan
menjauhkan kemudaratan bagi manusia. Dengan dasar ini, pendidikan
Islam dapat diletakkan di dalam kerangka sosiologis, selain menjadi
sarana transmisi pewarisan kekayaan sosial budaya yang positif bagi
kehidupan manusia.
3. warisan pemikiran Islam juga merupakan dasar penting dalam
pendidikan Islam. Dalam hal ini, hasil pemikiran para ulama, filsuf,
cendekiawan muslim, khususnya dalam pendidikan, menjadi rujukan
penting pengembangan pendidikan Islam. Pemikiran mereka pada
dasarnya merupakan refleksi terhadap ajaran pokok Islam. Terlepas dari
hasil refleksi itu apakah berupa idealisasi atau kontekstualisasi ajaran
Islam, jelas warisan pemikiran Islam mencerminkan dinamika Islam
dalam menghadapi kenyataan kehidupan yang terus berubah dan
berkembang. Karena itu, terlepas pula dari keragaman warisan
pemikiran Islam tersebut, ia dapat diperlakukan secara positif dan
kreatif untuk pengembangan pendidikan Islam.

Dari dasar pendidikan Islam itulah kemudian dikembangkan sistem


pendidikan Islam yang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan sistem pendidikan lainnya. Secara singkat karakteristik
pendidikan Islam adalah:6

6
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan millennium
III,h.10

6
1. pendidikan Islam adalah penekanan pada pencarian ilmu
pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan atas dasar ibadah
kepada Allah SWT.
2. pengakuan terhadap potensi dan Kemampuan seseorang untuk
berkembang. Setiap pencari ilmu dipandang seagai makhluk Tuhan
yang perlu dihormati dan disantuni agar Potensi yang dimilikinya
dapat teraktualisasi sebaik-baiknya.

b. Tujuan pendidikan islam

Azyumardi Azra sedikit menjelaskan tentang tujuan pendidikan


menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Menurut Azra,
tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam
Islam, yaitu untuk melahirkan pribadi hamba-hamba Allah yang bertaqwa
kepada-Nya dan mampu menjalani kehidupan yang sangat bahagia di dunia
dan di kehidupan setelah mati. Dalam konteks bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, pribadi orang shaleh menjadi rahmatan lil 'alamin, baik
dalam skala kecil dan dalam skala besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam
ini bisa disebut juga dengan tujuan umum atau tujuan akhir pendidikan
Islam.7
Tujuan khusus menurut Azra lebih bersifat realistis, sehingga
konsep pendidikan Islam tidak terbatas pada ajaran idealis tentang Islam di
bidang pendidikan.Oleh karena itu, dapat dibentuk beberapa harapan yang
ingin dicapai pada tahap penguasaan kognitif, emosional dan psikomotorik,
dan hasil yang dicapai juga dapat dievaluasi. Dari langkah-langkah tersebut,
tujuan yang lebih rinci dapat dicapai.8

7
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002),h. 8
8
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, h. 9

7
Selain mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus, menurut
Azymuardi Azra juga menyebutkan pendapat Omar At-Toumy Al-Syaibani
menjelaskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut9

 Tujuan individual yang berkaitan dengan individu-individu, pelajaran


(learning) dengan pribadi-pribadi mereka
 Tujuan-tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara
menyeluruh keseluruhan, dengan tingkah laku masyarakat umumnya
 Tujuan professional pada berkaitan dengan adanya pendidikan dan
pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai suatu
aktivitas

Oleh karena itu, tujuan pendidikan adalah menghasilkan peserta didik


yang memahami ilmu-ilmu Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kata lain terwujudnya insan kamil, yaitu kembalinya
manusia pada hakikat dan tujuan hidupnya apabila ia telah mengabdikan
dirinya sebagai manusia dari Allah SWT dan telah kembali kepada Allah
SWT.10

C. Tradisi dan tantangan millennium III

Hampir menjadi kesepakatan umum bahwa peradaban pada millennium


21 telah menjadi peradaban yang paling banyak didominasi oleh ilmu dalam
bidang sains yang secara praktis penerapannya menjadi tekhnologi. Maju
mundurnya masyarakan masa kini tentunya disebabkan pengaruh besar
tekhnolgi.

Islam secara doktrinal sangat mendukung pengembangan ilmu


sebagaimana banyaknya dalil naqli yang membahas terkait seruan untuk
menjadi orang yang berilmu. Seperti yang terdapat dalam QS. Az-Zumar : 9

9
Azyumardi Azra. Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1998), h.7
10
Muhammad Mufarrizy Adfyan, dkk, Konsep Pendidikan Agama Islam Menurut
Pemikiran Azyumardi Azra, Vol. 6 No.2 tahun 2021

8
“Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah,
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang
dapat menerima pelajaran”.11

Juga terdapat dalam QS.Al-Alaq:1-5


1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Pembicaraan tentang rekonstruksi peradaban islam melalui ilmu dan


teknologi, akan selalu melibatkan pembahasan mengenai kedudukan dan
tradisi keilmuan dalam islam. Secara singkat dapat dikemukakan, bahwa islam
secara doktrinal sangat mendukung pengembangan ilmu.

Hasil dari karakter pengembangan ilmu itu adalah bahwa masyarakat


muslim pada masa lampau, berhasil mencapai kemajuan peradaban dan
mempunyai kebanggaan sebagai pusat pengemangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Hanya setelah kekalahan demi kekalahan dibidang militer muslim
sejak abad 15, kaum muslim mulai kehilangan supremasi keilmuan dan
menjadi konservatif untuk mempertahankan identitas dasarnya yang diyakini
terancam. pada saat yang sama ilmu-ilmu islam yang telah ditransmisikan ke
eropa mulai mengantarkan masyarakat barat pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Perbincangan tentang islamisasi ilmu dan teknologi bukan tidak


bermanfaat namun ia merupakan langkah awal untuk membangun paradigma

11
https://kalam.sindonews.com/ayat/9/39/az-zumar-ayat-9

9
lebih islami, bukan hanya pada tingkat masyarakat muslim tetapi juga pada
tingkat global.

Azyumardi azra mengidentifikasi masalah-masalah pokok seputar


pengembangan sains dalam pendidikan islam, yaitu :

1. Lemahnya masyarakat ilmiah


2. Kurang integralnya kebijaksanaan sains nasional
3. Tidak memadainya anggaran penelitian
4. Kurang kesadaran dikalangan sektor ekonomi tentang pentingnya penelitian
ilmiah
5. Kurang memadainya fasilitas perpustakaan, dokumentasi dan pusat
informasi
6. Isolasi ilmuan
7. Birokrasi, restriksi dan kurangnya insentif

Atas masalah tersebut maka perlunya pendidikan Islam beradaptasi


dengan perkembangan zaman dan berusaha keras memperoleh aspek-aspek
yang menorong untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman

Menurut Azyumardi Azra pendidikan Islam harus menjadi


keseimbangan antara dunia dan akhirat, keseimbangan antara ilmu
pengetahuan dan ikhtiar manusia, serta keseimbangan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pemikiran mengenai modernisasi pendidikan Islam yang berkaitan


dengan tantangan abad 21 dan era globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan
teknologi serta menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern

singkatnya, pemikiran Azyumardi Azra tentang reformasi pendidikan


Islam berfokus pada perlunya modernisasi dan adaptasi terhadap tantangan
abad ke-21, dengan tetap menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Islam dan
ilmu pengetahuan.

10
a. Modernisasi pendidikan islam

Gagasan dan program modernisasi pendidikan Islam mempunyai


akarnya dalam gagasan tentang modernisme pemikiran dan institusi Islam
secara keseluruhan. Dengan kata lain, modernisme pendidikan Islam tidak
dapat dipisahkan dengan kebangkitan gagasan progran modernisasi Islam.
Kerangka dasar yang berada di balik "modernisme" pemikiran dan
kelembagaan Islam merupakan prasyarat bagi kebangkitan kaum muslimin di
masa modern. Karena itu, pemikiran dan kelembagaan Islam termasuk
pendidikan haruslah dimodernisasi, sederhananya diperbarui sesuai
"modernitas"; mempertahankan pemikiran kelembagaan Islam "tradisional
hanya memperpanjang nestapa ketidakberdayaan kaum muslimin dalam
berhadapan dengan kemajuan dunia modern.12

Tema modernisasi atau inovasi merupakan terjemahan dari istilah


tajdid. Ketiga istilah ini (inovasi, tajid dan modernisasi) seringkali dipahami
secara berbeda dan seringkali menimbulkan perdebatan yang tidak ada
habisnya di kalangan umat Islam sendiri. Dalam hal ini, ketiganya harus
dipahami sebagai istilah-istilah yang mempunyai arti yang sama. Banyak
ilmuwan dan cendekiawan Muslim telah berupaya keras untuk memahami
istilah ini. Azyumardi Azra misalnya, berpendapat bahwa modernisasi atau
pembaharuan merupakan upaya aktualisasi ajaran Islam agar relevan dengan
perkembangan sosial saat ini.13

Untuk mencapai semua tujuan ini, pendidikan dalam proses


modernisasi mengalami perubahan fungsional dan antar sistem. Perubahan
tersebut pada tingkat konseptual dapat dirumuskan dengan menggunakan
"pendekatan sistem (system approach). Don Adams (1970) yang

12
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III (Cet.II ; Jakarta : Kencana, 2012) h.30
13
Azyumardi Azra, pergolakan politik islam: dari fundamentalisme, modernisme hingga
postmodernisme (Jakarta: Paramadina, 1996), h. 3

11
menggunakan "pendekatan sistem" ini dalam kajian pendidikan dan
modernisasi, menemukan beberapa variabel berikut yang dapat pula
diterapkan dalam agenda modernisasi pendidikan Islam di Indonesia secara
keseluruhan.14

Secara umum jika mempertimbangkan kontribusi dunia pendidikan


Islam yang perlu mendapat pengaruh “modernisasi” yakni :

a. Input dari masyarakat kedalam sistem pendidikan

1.ideologis-normatf
2. mobilisasi politik
3.mobilisasi ekonomi
4.mobilisasi social
5.mobilisasi kultural
Selain itu variable yang yang tercakup dalam tranformasi sitem
pendidikan adalah
1. Modernisasi administrative
2. Diferensisasi structural
3. Ekspansi kapasitas

Transformasi dengan pertimbangan dari variabel tersebut, pada


akhirnya menghasilkan output pendidikan yang merupakan input
masnyarakat dengan ciri sebagai berikut:15

1.perubahan sistem nilai :dengan memperluas peta kognitif peserta didik,


pendidikan menanamkan nilai yang dapat merupakan alternative bagi sistem
nilai tradisional.

2. output politik : menyangkut kepemimpinan modernitas. Dsinilah sumer


kepemimpinan yang dihasilkan lemaga pendidikan islam yang terlihat

14
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III,h.31
15
Azyumardi Azra,pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III h.35

12
seagian edsar pada kepemimpinan tradisional atau kemimpian keagamaan,
intelektual maupun birokrasi

3. output ekonomi : hal ini dapat dilihat dari ketersediaan SDM dan tenaga
kerja yang terlatih dan siap pakai.

4. output social : dapat dilihat pada tingkat integrasi social dan moilitas
peserta didik kedala masyarakat secara keseluruhan .

5. output kultural : tercermin dari upaya pengembangan budaya ilmiah,


rasional dan inovatif dan peningkatan peran integrative agama. Dalam hal
ini,STAIN,IAIN/ UIN.

13
BAB III
Penutup
A kesimpulan

Pemikiran pendidikan Azyumardi Azra merupakan sebuah perspektif yang


berharga dan relevan untuk menghadapi tantangan pendidikan milenium. Konsep
modernisasi Pendidikan merupakan konsep yang dapat membantu menciptakan
masyarakat yang lebih baik dan seimbang di dunia yang terus berubah.

Pemikiran Azyumardi Azra juga membawa dampak positif bagi


perkembangan pendidikan di Indonesia dan dunia. Kontribusinya terhadap
perpaduan nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan modern turut menciptakan
generasi yang lebih berpengetahuan, lebih toleran, dan siap menghadapi tantangan
masa depan.

Dalam konteks pendidikan, pemikiran Azyumardi Azra mengajarkan kita


pentingnya menerima perubahan, memahami nilai-nilai budaya dan agama serta
berupaya menciptakan pendidikan yang dapat mentransformasi masyarakat dan
dunia menjadi lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Napsiyah, Siti Arief uzman, Bunga Rampai: Pemikir Pendidikan Islam: Biografi
Sosial
Intelektual.Jakarta: Pena citasatria, 2007.
Kurniawan, Syamsul dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru.Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002
Azra, Azyumardi, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam.Jakarta:
Logos
Wacana Ilmu, 1998
Mufarrizy, Muhammad Adfyan, dkk, Konsep Pendidikan Agama Islam Menurut
Pemikiran Azyumardi Azra, Vol. 6 No.2 tahun 2021
https://kalam.sindonews.com/ayat/9/39/az-zumar-ayat-9
Azra, Azyumardi, pergolakan politik islam: dari fundamentalisme, modernisme
hingga
postmodernisme.Jakarta: Paramadina, 1996.
Azra, Azyumardi, pendidikan islam:tradisi dan modernisasi di tengah tantangan
millennium III. Cet.II ; Jakarta : Kencana, 2012.
Maryam, Masihunu, pemaharuan pendidikan islam menurut azyumardi azra
(lampung , 2017) h.75-78

15

Anda mungkin juga menyukai