Anda di halaman 1dari 2

Sumber NU.

Online Pro: Zulfahmi


MENGENAL ASAL MASALAH DALAM WARISAN
Para ulama faraidl menyepakati bahwa dalam pembagian warisan ada 7 (tujuh) macam asal masalah yang
dihasilkan dari 6 (enam) bagian pasti yang telah ditentukan. Ketujuh asal masalah tersebut adalah bilangan 2, 3, 4, 6, 8,
12, dan 24. Ketujuh asal masalah ini digunakan apabila dalam kasus pembagian warisan ahli warisnya terdapat orang
yang memiliki bagian pasti atau dzawil furûdl. Bila dalam kasus pembagian warisan ahli warisnya terdiri dari orang-
orang laki-laki semua yang mendapat bagian ashabah maka harta waris tinggal dibagi rata kepada mereka dengan asal
masalah menggunakan ‘adadur ru’ûs atau jumlah ahli warisnya. Namun bila ahli waris terdiri dari para penerima
ashabah laki-laki dan perempuan, seperti satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan misalnya, maka
setiap ahli waris laki-laki dianggap sebagai 2 orang. Berikutnya jumlah keseluruhan ‘adadur ruûs dijadikan sebagai asal
masalah untuk membagi harta waris di antara mereka dengan batasan “laki-laki mendapat dua bagian perempuan.”
Dr. Musthafa Al-Khin menjelaskan secara rinci perihal 7 asal masalah ini sebagai berikut:
 Asal Masalah: Bilangan terkecil yang darinya bisa didapatkan bagian secara benar atau bilangan terkecil yang darinya
bisa didapatkan bagian masing-masing ahli waris secara benar tanpa adanya pecahan atau juga dalam ilmu
aritmetika, Asal Masalah bisa disamakan dengan kelipatan persekutuan terkecil atau KPK yang dihasilkan dari semua
bilangan penyebut dari masing-masing bagian pasti ahli waris yang ada. Asal Masalah atau KPK ini harus bisa dibagi
habis oleh semua bilangan bulat penyebut yang membentuknya. Dalam pembagian warisan asal masalah adalah satu
hal yang mesti ada untuk bisa menentukan bagian (siham) masing-masing ahli waris dalam bentuk bilangan bulat,
bukan dalam bentuk pecahan. Dalam ilmu Aritmatika Asal Masalah bisa disamakan dengan Kelipatan Persekutuan
Terkicil atau KPK yang dihasilkan dari semua bilangan penyebut dari masing-masing bagian pasti ahli waris yang
ada. Asal Masalah atau KPK ini harus bisa dibagi habis oleh semua bilangan bulat penyebut yang membentuknya.
 ‘Adadur Ru’us: Secara bahasa ‘Adadur Ru’us berarti bilangan kepala. Asal Masalah sebagaimana dijelaskan di atas
ditetapkan dan digunakan apabila ahli warisnya terdiri dari ahli waris yang memiliki bagian pasti atau dzawil furûdl.
Sedangkan apabila para ahli waris terdiri dari kaum laki-laki yang kesemuanya menjadi ashabah maka Asal Masalah-
nya dibentuk melalui jumlah kepala/orang yang menerima warisan.
 Siham: Siham adalah nilai yang dihasilkan dari perkalian antara Asal Masalah dan bagian pasti seorang ahli waris
dzawil furudl.
 Majmu Siham: Majmu’ Siham adalah jumlah keseluruhan siham.

Anda mungkin juga menyukai