Anda di halaman 1dari 3

PERALIHAN HAK ATAS TANAH

Oleh : Abdurrahman, S.H.,M Hum

I. Pengertian Peralihan
Hak atas tanah pada prinsipnya dapat “beralih” dan “dialihkan”.

Beralih melalui Pewarisan.

Dialihkan melalui Perbuatan Hukum.

Peralihan : berpindahnya kepemilikan suatu hak atas tanah dari satu sabjek
kepada subjek yang lain, sehingga terputusnya hubungan hukum
antara pemilik semula dengan tanahnya dan tercipta hubungan
hukum antara tanah dengan pemilik yang baru.

II. BENTUK PERBUATAN HUKUM PERALIHAN HAK


- Jual beli
- Hibah
- Wasiat
- Tukar menukar
- Wakaf
- Dan lain-lain perbuatan hukum yag berakibat beralihnya hak atas tanah.

III. Peralihan sebagai kewenangan, wajib, dan Larangan


Mengalihkan hak atas tanah merupakan hak, merupakan kewenangan setiap
pemegang hak atas tanah. Kewenangan ini boleh digunakan boleh tidak
digunakan.
Namun demikian dalam Hukum Agraria adakalanya peralihan hak atas tanah
merupakan kewajiban dan adakalanya dilarang.
A. Hak atas tanah wajib/harus dialihkan, …dalam hal apa?

1. Hak Milik wajib/harus dialihkan (Lihat Pasal 21 ayat (3) dan (4):
- Seseorang Warga Negara Asing (WNA) yang menerima warisan maka hak
milik atas tanah maka dalam jangka waktu satu tahun wajib mengalihkan
tanah tersebut atau merubah menjadi jenis hak yang dapat dipunyai oleh
WNA (Hak Pakai).
- Terjadinya percampuran harta karena perkawinan antara WNI dan WNA
maka hak milik atas tanah dalam jangka waktu satu tahun wajib dialihkan
atau dirubah menjadi menjadi jenis hak yang dapat dipunyai oleh WNA (Hak
Pakai).
- Beralih kewarganegaraan menjadi WNA atau menjadi memepunyai dwi
kewarganegaraan maka hak milik atas tanah dalam jangka waktu satu tahun
wajib dialihkan atau dirubah menjadi menjadi jenis hak yang dapat dipunyai
oleh WNA (Hak Pakai).
2. Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) wajib/harus
dialihkan (lihat Pasal 30 ayat (2) dan Pasal 36 ayat 2):
- Pemegang HGU dan HGB tidak lagi memenuhi syarat sebagai subjek hak,
maka dlm jangka waktu satu tahun HGU atau HGB harus dilepaskan atau
dialihkan kepada pihak lain yang memenuhi syarat
- HGU atau HGB yang diperoleh/diterima oleh subjek yang tidak memenuhi
syarat sebagai subjek HGU atau HGB maka dlm jangka waktu satu tahun
HGU atau HGB harus dilepaskan atau dialihkan kepada pihak lain yg
memenuhi syarat.

B. Hak atas tanah dilarang dialihkan dalam hal:


1. Dalam Surat Keputusan Pemberian Hak dicantumkan syarat tidak boleh
dialihkan (dalam jangka waktu tertentu tidak boleh dialihkan).
2. Dalam Perianjian pembebanan/pemberian Hak diperanjikan tidak boleh
dialihkan (Perjanjian pembebanan/pemberian HGB atau Hak Pakai diatas
Hak Milik).
3. Pelaksanaan Program Landreform : hak milik atas tanah pertanian
dilarang dialihkan kalau berakibat luas penguasaan tanah pertanian
menjadi dibawah 2 ha.

C. Akibat hukum tidak dialihkan tanah yang waib dialihkan?.


Akibat hukumnya disebutkan dalam pasal-pasal tersebut di atas (lihat
PASal 21 ayat (3) dan (4), Pasal 30 ayat (2) da PAsal 36 ayat (2) UUPA.

D. Akibat hukum mengalihkan tanah yang dilarang dialihkan? (mari kita


diskusikan).
Akibat hukum nya tergantung pada sebab larangan dialihkan:
- Larangan disebutkan dalam Keputusan pemberian haknya, apa akibat
hukumnya?
- Larangan diperjajikan dalam perjanjian untuk lahirnya hak, apa akibat
hukumnya?
-
- Larangan dalam rangka efetifitas program landreform, apa akibat
hukumnya?
-

Anda mungkin juga menyukai