Anda di halaman 1dari 3

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Kepada
Yang Terhormat Majelis Hakim
Pengadilan Agama Kelas 1A Indramayu

Perihal : Gugatan Cerai

Assalamualaikum Wrwb,

Dengan hormat,

1. Nama : ISMA RACHMAWATI BIN DADANG SUPRIATNA


NIK : 3216066011880026
Agama / Umur : Islam / 34th
Alamat : Kp. Simpang No.09 Rt. 01/01, Desa Salem, Kec. Pondoksalam, Kab.
Purwakarta

Selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT

2. Nama : VEGA OKTAWIYANTO BIN AMIN SUPRAPTO (ALM)


NIK : 3578050810900001
Agama / Umur : Islam /32th
Alamat : Kp. Simpang No.09 Rt. 01/01, Desa Salem, Kec. Pondoksalam, Kab.
Purwakarta
Selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT

Adapun dalil dan alasan gugatan adalah sebagai berikut :


1. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT telah melangsungkan pernikahan secara Islam
pada hari Jumat, Tanggal 08 Maret 2019 yang dicatatkan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan
Pondoksalam Kabupaten Purwakarta dengan Kutipan Akta Nikah No. 038/06/III/2019

2. Setelah menikah PENGGUGAT memilih untuk mengikuti suami yang bekerja di Bali dan
berpindah ke Bandung setelahnya.

3. Saat di Bandung tepatnya tanggal 26 Nopember 2019, TERGUGAT melakukan KDRT pertama
kalinya kepada PENGGUGAT dalam keadaan Hamil 8 Bulan dengan tindakan kekerasan fisik yang
mengakibatkan PENGGUGAT mengalami Kram Perut dan Ketakutan yang amat sangat, hingga
PENGGUGAT dilarikan ke PUSKESMAS terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

4. Meskipun anak pertama PENGGUGAT dan TERGUGAT telah lahir pada tanggal 29 Desember
2019 yang bernama FARREL AHMAD ELGAMA ternyata tidak mampu mengubah prilaku
TERGUGAT. PENGGUGAT kerap mendapatkan kekerasaan Fisik dan Psikis hanya karna hal-hal
sepele. Hal ini berlangsung terus menerus di rumah kediaman baik di kediaman orang tua kandung
PENGGUGAT maupun saat Mengontrak di Desa Cibening, Kec. Bungursari. Purwakarta, sehingga
membuat PENGGUGAT merasa putus asa dan pernah memutuskan untuk menyudahi pernikahan
sejak peristiwa dibandung.
5. Pada tanggal 13 Desember 2021 sekitar jam 22.00 WIB PENGGUGAT kembali mendapatkan
Kekerasan Fisik berupa Tamparan, Pukulan dan Caci Maki serta Pengusiran yang mengakibatkan
PENGGUGAT keluar dari Rumah kontrakan malam-malam sambil menggendong anak
PENGGUGAT-TERGUGAT yang dalam keadaan sakit.

6. Pada Bulan Januari tepatnya tanggal 25 Januari 2022, TERGUGAT pergi meninggalkan
PENGGUGAT dikontrakan karena terlibat kasus penggelapan uang dikantor tempat bekerja tergugat.
Beberapa hari setelahnya PENGGUGAT memutuskan untuk kembali tinggal bersama orang tua
kandung PENGGUGAT.

7. Sejak tanggal 25 Januari 2022 tersebut PENGGUGAT tidak pernah menerima Nafkah baik lahir
dan batin.

8. Tanggal 19 Maret 2022 TERGUGAT mengirimkan Whatsapp (WA) yang berisikan IKRAR
TALAK yang dimulai dengan Jelas dan Tegas, dengan ucapan “ Aku Talak Kamu “ yang dilanjutkan
dengan Cacian dan Makian terhadap PENGGUGAT.

9. Setelah kejadian itu Penggugat berusaha menenangkan diri ke kertasamaya Indramayu kemudian
mendapatkan tawaran pekerjaan sebegai Guru honorer pengganti. Per tanggal 28 Agustus 2022
Penggugat membawa serta anak kandung TERGUGAT-PENGGUGAT untuk tinggal dan bekerja di
kertasemaya Indramayu sementara TERGUGAT tidak diketahui kediamannya tetapi komunikasi
masih berjalan.

10. Tanggal 1 November 2022 TEGUGAT datang ke Indramayu dengan alasan ingin kembali
bersama dengan anak dan mengajak PENGGUGAT untuk hidup satu atap, meskipun TERGUGAT
tidak mampu membiayai kehidupan bersama (mengontrak rumah sendiri). Sedangkan status
PENGGUGAT masih ikut menumpang tinggal bersama salah satu keluarga.

11. Kemudian TERGUGAT tinggal bersama ibu kandungnya di Blok Semangat, Cilamaran Rt. 10/02,
Kliwed, Kertasemaya. Sementara PENGGUGAT tetap tinggal dengan salah satu keluarga yang lain di
rumah yang berbeda tetapi telah menyepakati agar PENGGUGAT bisa meluangkan waktu di akhir
pekan dengan bermalam.

12. Keributan Besar kembali terjadi, pada Hari Sabtu ba’da magrib tanggal 03 Desember 2022 di
rumah kediaman yang baru, tempat yang disepakati oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT untuk
kembali hidup satu atap meski masih menumpang di salah satu keluarga. Dan TERGUGAT kembali
melakukan Kekerasan Fisik (memukul kepala) juga Psikis PENGGUGAT juga mengakibatkan trauma
dalam diri anak kandung TERGUGAT-PENGGUGAT yang menyaksikan keributan tersebut.
TERGUGAT juga tidak mengindahkan usaha keluarga untuk meredakan emosi TERGUGAT dan
melerai keributan yang terjadi.

13. Pada hari yang sama tanggal 03 Desember 2022, sekitar pukul 22.00 WIB PENGGUGAT telah
menyatakan kepada TERGUGAT untuk berpisah dan tidak melanjutkan rumah tangga. TERGUGAT
diminta oleh keluarga utuk meninggalkan rumah tersebut dan TERGUGAT kembali tinggal bersama
ibu kandungnya di Blok Semangat Cilamaran Rt. 10/02, Kliwed, Kertasemaya hingga saat ini.
14. PENGGUGAT mendapatkan pesan yang mengaku sebagai atasan dari tempat TERGUGAT
bekerja, menyampaikan bahwa TERGUGAT telah menggelapkan uang tagihan kantor sebanyak
ratusan juta. Yang membuat PENGGUGAT harus ikut mananggung akibat dari perbuatan PIDANA
TERGUGAT. Dan peristiwa ini bukan kali yang pertama dialami oleh PENGGUGAT.

16. Maka dengan sadar diri dan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, PENGGUGAT mengajukan
gugatan cerai atas diri TERGUGAT demi mendapatkan ketenangan dan ketentraman hidup untuk
semua pihak yang terkait dalam kehidupan PENGGUGAT dan TERGUGAT, sehingga masing-
masing bisa lebih fokus untuk mencapai target kehidupan yang telah dibuat.

Bahwa dengan alasan tersebut yang dipaparkan diatas, PENGGUGAT menyatakan tidak sangup
lagi menjalani kehidupan berumah tangga dengan TERGUGAT dengan kondisi yang sangat
labil, sebab itu mohon kiranya agar Majelis Hakim Pengadilan Agama kelas 1A Kabupaten
Indramayu, memeriksa dan mengadili perkara ini, serta menjatuhkan putusan yang amarnya :

PRIMER :

Mengabulkan gugatan dan menetapkan putus perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT

SUBSIDER :

Atau mohon putusan yang seadil-adilnya.

Terimakasih.

Wassalamualaikum Wrwb,

Indramayu, 07 Januari 2023

ISMA RACHMAWATI
ISTRI / PENGGUGAT

Anda mungkin juga menyukai