Anda di halaman 1dari 7

Contoh: Gugatan Tanah

Pekanbaru 26 April 2005 


Kepada Yth:
                                                                        Ketua  PN Pekanbaru
Hal: Gugatan
  
                                                                       
Dengan hormat,
Yang tersebut di bawah ini :
Dwi Kartika, pekerjaan ibu rumah tangga, beralamat Jl. Swakarya Perumahan Mutiara
Permai blok E 4 No 14 Panam  Pekanbaru, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya :
1.      Yofika P. Saragih, S.H. , M.H. , Advokat ;
2.      M. Yoga Asmara, SH, Advokat ;
3.      Andri Faisal , SH, Advokat ;
4.      Doni Khairil. S, SH, Asisten Pengacara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Tanggal 14 Maret 2007, untuk membuat, menandatangani dan mengajukan
gugatan, selanjutnya disebut Penggugat terhadap:
1.      La ode M. Fahili, pekerjaan anggota TNI AD, beralamat jalan Lintas Timur Km 12 RT.07
RW.06, Kelurahan Kulim Bawah, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, selanjutnya
disebut Tergugat I ;
2.      Ridwan Bey, pekerjaan petani, beralamat dahulu di Tampan sekarang tidak diketahui,
tempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, selanjutnya disebut Tergugat II ;
3.      Kepala Kelurahan Labuh Baru Barat , berkedudukan di jalan Seranai No. 2 Pekanbaru,
selanjutnya disebut Tergugat III ;
4.      Kepala Wilayah Kecamatan Tampan ( Camat Tampan ) Kota Pekanbaru, berkedudukan
di jalan Raya Bangkinang Km 17,5 No. 29 Pekanbaru, selanjutnya disebut Tergugat IV ;

Bahwa Penggugat adalah pemilik sebidang tanah seluas + 2000m 2, yang terletak


di jalan Kartini RT 01 RW 02. Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan, Kota
Pekanbaru berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 4500 Tanggal 23 Juni  2002 ;
Bahwa tanah milik Penggugat yang terletak di jalan Kartini RT. RW. , Kelurahan
Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, sebagaimana yang tercantum
dalam Sertifikat Hak Milik No. 4500 Tanggal 23 Julni 2002, dengan batas-batas sebagai
berikut ;
 Utara berbatas dahulu dengan tanah Tn. Mafia (Sertifikat Hak Milik No.2000),
sekarang dengan tanah Tn. Ay  39,7 m.
 Timur berbatas dengan Ny Cha 29 m
 Selatan berbatas dahulu Jalan Muria sekarang jalan Suka Sari 50 m
 Barat berbatas dahulu Jalan Arengka sekarang jalan Kartini 29 m
Bahwa tanah milik Penggugat dahulu berasal dari Ruslan yang dihibahkan
kepada Penggugat seluas + 2000 m 2, berdasarkan Akta Hibah No.1611/SH/1988
Tanggal 2 April 1988, yang dibuat di depan PPAT Camat Siak Hulu ;
Bahwa Ruslan Hasan tanahnya berasal dari saudara Moersudi yang dibeli pada
tahun 1978 seluas 22.500 m 2 ( + 2 Ha ), berdasarkan Akta Jual Beli No.105/SH/1978
Tanggal 22 Maret 1978 yang dibuat oleh PPAT Camat Siak Hilir ;
Bahwa Moersudi alas haknya berdasarkan Surat Tebas Tebang tahun 1973,
sebagaimana yang tercantum dalam Surat Tebas Tebang No.76/PBRLK/1973 Tanggal 22
Agustus 1973 dengan luas tanah + 22.500 m 2 (+ 2 Ha), yang dikeluarkan Camat Siak
Hulu ;
Bahwa oleh Ruslan Hasan tanah yang dibeli dari Moersudi tersebut
seluas+22.500 m2 (+2Ha), pada tahun 1980 dikapling-kapling dan dijual kepada
Saudara T. Ahmad Surya Dharma, Syamsuddin Haris, Budi Setyo, Sution, Yul Maidar
Widagdo, Siagian dan lain-lain ; bahwa sebagian besar para pembeli kapling masih
sepadan dengan tanah Penggugat hingga saat ini ;
Bahwa tanah yang dibeli dari Moersudi oleh Ruslan Hasan sebagian oleh Ruslan
Hasan dihibahkannya kepada Penggugat pada tahun 1980, dan baru pada tahun 1988
dibuatkan Akta Hibahnya sebagaimana yang tercantum dalam Akta Hibah
No.1611/SH/1988 Tanggal 2 April 1988 yang dibuat di depan PPAT Camat Siak Hulu
dengan luas + 1890 m 2 ; bahwa kemudian pada tahun 1989 Penggugat mengurus
Sertifikat Tanah ke BPN Kota Pekanbaru ; bahwa pada tanggal 4 Mei 1990 terbitlah
Sertifikat Hak Milik No. 265 atas nama Penggugat dengan luas +1105 m 2 ( setelah
dipotong untuk DMJ maka tinggal + 1105 m 2 );
            Bahwa kemudian pada tahun 2001, Penggugat membeli tanah saudara Budi Setyo
(sepadan Penggugat ) seluas + 70 m 2, sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat
Hak Milik No.3542 Tanggal 20 Februari 2001, berdasarkan Akta Jual Beli PPAT
No.114/29/Tampan/2001 Tanggal 2 Maret 2001 di depan PPAT Alhilal Sakbaini, SH ;
bahwa kemudian pada Tanggal 3 April 2001, Penggugat mengurus balik namanya ;
            Bahwa selanjutnya Penggugat mengurus ke BPN Pekanbaru untuk
menggabungkan kedua surat tanah milik Penggugat yakni Sertifikat Hak Milik No. 265
Tanggal 4 Mei 1990 dengan Sertifikat Hak Milik No. 3542 Tanggal 20 Februari 2001
(tanah menyatu dengan tanah Penggugat); maka keluarlah Sertifikat Hak Milik No.
4490 Tanggal 23 Juli 2002 (penggabungan M.265 dan M.3542) atas nama Penggugat
dengan luas + 2000m 2 ( setelah dipotong DMJ ) dengan batas-batas sebagaimana
tersebut diatas ;
            Bahwa tanah Penggugat yang didapat dari hibah saudara Ruslan Hasan sejak
tahun 1980 telah Penggugat rawat dan Penggugat tanam dengan tanaman rambutan dan
secara fisik , Penggugat kuasai dari tahun 1980 hingga saat ini dan PBB dari dulu hingga
saat ini selalu Penggugat bayar dan sudah Penggugat timbun dengan tanah timbun dan
ditembok sekelilingnya ;
            Bahwa pada tahun 2002 datang Tergugat I memancang tanah Penggugat dengan
memberi plang nama bahwa tanah ini mau dijual dan mengaku-ngaku tanah terperkara
milik Tergugat I dan menguasai tanah milik Penggugat ;
            Bahwa Tergugat I tanpa hak dan melawan hukum telah menguasai tanah milik
Penggugat seluas +2000m2 padahal penggugat tidak pernah mengalihkan terhadap
Tergugat I;
            Bahwa atas tindakan Tergugat I tersebut, Penggugat telah menegur Tergugat I ;
bahwa tanah yang dipancang tersebut adalah tanah milik Penggugat akan tetapi
Tergugat I tetap ngotot dan menyatakan bahwa tanah terperkara adalah tanah Tergugat
I yang dibelinya dari Tergugat II; berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember
1984 (tidak jelas letak/posisi ataupun batas-batas/sepadannya); dengan luas + 60 m x
100 m dan berdasarkan Surat Keterangan pindah wilayah No.05/593 –
SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 atas nama Tergugat I ;
            Bahwa Tergugat II tidak ada mempunyai dan memiliki tanah diatas tanah
terperkara dan Penggugat tidak pernah mengalihkan kepada Tergugat II dan Tergugat II
tidak ada Surat Bukti Kepemilikan Tanah terhadap tanah terperkara atau tidak ada alas
haknya serta tidak jelas letak/posisi ataupun batas-batas sepadannya ;
Bahwa setelah Penggugat telusuri dan diteliti tentang Surat Perjanjian Jual Beli
Tanggal 30 Desember 1984 adalah banyak kejanggalan dan ketidakbenarannya dan
tidak jelas letak/posisi ataupun batas-batas sepadannya ;
            Bahwa Tergugat I sampai saat ini tidak dapat menghadirkan Tergugat II ; sebagai
orang yang menjual tanah kepada Tergugat I ; bahwa identitas dan alamat Tergugat II
sebagaimana yang tercantum dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember
1984 adalah tidak jelas ; bahwa dalam Perjanjian Jual Beli tersebut tidak ada alas hak
dari Tergugat II yang merupakan dasar untuk menjual tanah ;
            Bahwa dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 letak
tanahnya tidak jelas ; di RT dan RW berapa dan berapa jarak jauh dari jalan Arengka
(Kartini); bahwa dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984
disebutkan terletak di Arengka Gg.Suka Sari dengan ukuran 60 m x 100 m ; bahwa jalan
Suka Sari itu panjang dan tidak jelas nama-nama sepadan-sepadan dan tidak
ditandatangani oleh sepadan ;
            Bahwa Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 adalah Surat
Perjanjian Jual Beli (tidak pada umumnya) dan tidak dibuat di depan PPAT (camat) dan
bukan merupakan Akta Jual Beli yang dibuat didepan PPAT (camat) ; bahwa tentang
saksinya ada kejanggalan bahwa saksi Pihak I dan saksi Pihak II yakni para pihak yang
melakukan Perjanjian Jual Beli ;
            Bahwa dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 tidak ada
nomor registrasinya dari Kepala Desa Siak Hulu;
            Bahwa dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 (tidak jelas
letak/posisi ataupun batas-batas/sepadannya) di dibeli dengan harga Rp. 250.000,-
dengan luas 60 m x 100 m ; bahwa berarti harga per meter adalah Rp.42,- ; bahwa pada
tahun 1982 Jalan Arengka telah diaspal hotmix, mana ada tanah dipinggir jalan seharga
tersebut, ini jelas rekayasa Tergugat I dan Tergugat II saja untuk menguasai tanah
Penggugat ; bahwa pada tahun 1980 Ruslan Hasan menjual satu kapling dengan ukuran
20 m x 30 m senilai Rp.500.000,- (Lima ratus Ribu Rupiah) ;
            Bahwa dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 disebut tanah
terletak di Arengka Gg.Suka Sari; bahwa pada tahun 1984 tidak ada jalan Suka Sari yang
ada jalan Muria dan baru dirubah tahun 1990 menjadi jalan Suka Sari ; berarti Surat
Perjanjian Jual Beli tersebut dibuat bukan tahun 1984 melainkan diatas tahun 1990
(jelas ada rekayasa dari Tergugat I) untuk menguasai tanah Penggugat secara melawan
hukum ;
            Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan saksi mantan Kepala Desa Siak
Hulu (R.M Main) di Kepolisian Resort Kota Pekanbaru Tanggal 21 Juli 2003
menyatakan bahwa tanda tangan dan cap Desa pada Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal
30 Desember 1984 bukan tanda tangannya dan bukan cap Desa Siak Hulu; berarti
Tergugat I dengan Tergugat II telah bersekongkol untuk memalsukan tanda tangan dan
cap Desa Siak Hulu, untuk menguasai tanah milik Penggugat ;
            Bahwa sejak Penggugat menguasai tanah milik Penggugat (tanah terperkara)
sejak tahun 1980 sampai tahun 2002, Tergugat I tidak pernah mempersoalkan tanah
terperkara, baru pada tahun 2002, Tergugat I tiba-tiba muncul dan mengaku tanah
milik Penggugat merupakan tanah milik Tergugat I akan tetapi sebelumnya Tergugat I
tidak pernah bereaksi atas tanah yang Penggugat kuasai, padahal Tergugat I menyatakan
memiliki tanah terperkara berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember
1984 dan Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593 – SK/LBT/VIII/2000 Tanggal
Juli 2000 ;
            Bahwa selanjutnya Tergugat I telah bersekongkol dengan Tergugat III maka oleh
Tergugat III dikeluarkan Surat Keterangan Pindah Wilayah
No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 (berdasarkan Surat Perjanjian Jual
Beli Tanggal 30 Desember 1984) ; bahwa tindakan Tergugat III mengeluarkan Surat
Keterangan No. 05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 adalah perbuatan
melawan hukum oleh karena diatas tanah terperkara sudah ada Sertifikat Tanah atas
nama Penggugat ; bahwa Tergugat III tidak ada melakukan pengukuran di lapangan dan
mencek sepadan-sepadan ; 
            Bahwa jika diperhatikan Surat Keterangan Pindah Wilayah
No.05/593–SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000, dari sisi ukuran berbeda dengan
Surat Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 (tidak jelas letak/posisi ataupun
batas-batas/sepadannya) yang merupakan dasar terbit Surat Keterangan Pindah
Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 ; bahwa Surat Jual Beli
Tanggal 30 Desember 1984 ukuran tanah Tergugat I adalah 60 m x 100 m sedangkan
pada Surat Keterangan No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 adalah 30 m x
100 m kemana sisa 30 m x 100 m lagi tidak bisa dijawab oleh Tergugat ;
            Bahwa pada Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000
Tanggal Juli 2000 tidak ada nomor register yang seharusnya dibuat oleh Tergugat III
dan Tergugat IV, jelas Surat ini tidak terdaftar ;
            Bahwa dalam Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000
Tanggal Juli 2000 tidak ada tanda tangan sepadan layaknya sebuah surat tanah ; dan
nama-nama sepadan tidak sesuai dengan data-data yang ada di lapangan seperti sebelah
barat, timur dan utara ;
            Bahwa dalam Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000
Tanggal Juli 2000 tidak jelas surat apa sebenarnya, apakah Surat Akte Jual Beli atau
Surat Tebas Tebang atau Surat Keterangan Kepemilikan Tanah; jika Surat Kepemilikan
Tanah tidak ada identitas penjualnya dan alas hak penjual tidak ada ;
            Bahwa berdasarkan keterangan Tergugat IV dan dia menyatakan bahwa Tergugat
IV telah dijebak oleh Tergugat III menandatangani Surat Keterangan
No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000; bahwa menurut Tergugat IV ini
bukan Surat Tanah melainkan Surat Keterangan pindah wilayah ;
            Bahwa oleh sebab itu Penggugat telah menggugat Tergugat III dan Tergugat IV ke
PTUN Pekanbaru dalam Daftar Perkara No.18/G.TUN/PTUN.Pbr dan telah diputus oleh
Majelis Hakim pada Tanggal 1 Juli 2002 yang amarnya berbunyi menyatakan Surat
Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-SK/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 yang dibuat
Tergugat III dan IV batal demi hukum dan memerintahkan Tergugat III dan IV untuk
mencabutnya.
Bahwa jual beli yang dilakukan oleh Tergugat I dengan Tergugat II adalah tidak
sah menurut hukum oleh karena tanah yang dijual Tergugat II kepada Tergugat I adalah
tanah milik Penggugat; bukan milik Tergugat II ; dan Tergugat II tidak ada mempunyai
alas haknya ;
Bahwa begitu juga Surat Keterangan Pindah Wilayah
No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000, yang dikeluarkan Tergugat III atas
nama Tergugat I adalah batal demi hukum oleh karena Surat Keterangan Pindah
Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 diterbitkan berdasarkan Surat Perjanjian Jual
Beli Tanah Tanggal 30 Desember 1984 (Kepemilikan/alas hak tidak jelas letak/posisi
ataupun batas-batas/sepadannya); bahwa Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-
SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000 yang dikeluarkan Tergugat III adalah hasil
persekongkolan jahat antara Tergugat I dan Tergugat III yang merugikan Penggugat;
Bahwa oleh sebab itu tindakan tergugat-tergugat adalah perbuatan melawan hukum ;
Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tergugat-tergugat
maka penggugat mengalami kerugian-kerugian, baik kerugian materil maupun kerugian
moril ;
Bahwa kerugian materil yang penggugat alami yakni hilangnya hak Penggugat
untuk menikmati dan terhalang hak Penggugat untuk membangun diatas tanah
Penggugat, kerugian materil diperhitungkan sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima
Puluh Juta Rupiah) yang harus dibayar oleh tergugat-tergugat secara tanggung-
menanggung ;
Bahwa selain kerugian materil Penggugat derita, juga mengalami kerugian moril
yakni direndahkan harkat dan martabat Penggugat dimata masyarakat oleh tindakan
tergugat-tergugat menuduh Penggugat telah menyerobot tanah, jika diperhitungkan
sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) ;
Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat dikemudian hari, mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru untuk meletakkan sita jaminan (Conservatoir
Beslaagh) terhadap barang-barang bergerak maupun tidak bergerak pihak Tergugat ;
Bahwa untuk menghindarkan perbuatan Tergugat I agar tidak mengalihkan
tanah terperkara kepada Pihak III sampai adanya putusan yang berkekuatan hukum
yang tetap, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru untuk
meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaagh ) atas tanah terperkara seluas + 2000
m 2  sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Hak Milik No.4500 sTanggal 23 Juni
2002 ;
Berdasarkan uraian-uraian diatas, penggugat mohon kehadapan Ketua
Pengadilan Negeri Pekanbaru untuk memberikan keputusan :
1.      Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2.      Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah terperkara yang terletak di
jalan Soekarno Hatta RT. RW. Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan
berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 4490 Tanggal 23 Juli 2002 ;
3.      Menyatakan Sertifikat Hak Milik No.4490 Tanggal 23 Juli 2002 sah menurut hukum ;
4.      Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 265 Tanggal 4 Mei 1990 atas nama Penggugat sah
menurut hukum ;
5.      Menyatakan jual beli yang dilakukan oleh Tergugat II kepada Tergugat I berdasarkan
Perjanjian Jual Beli Tanggal 30 Desember 1984 adalah tidak sah dan batal demi hukum ;
6.      Menyatakan Surat Jual beli Tanggal 30 Desember 1984 adalah tidak sah dan batal demi
hukum ;
7.      Menyatakan Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal
Juli 2000 atas nama Tergugat I tidak sah dan batal demi hukum ;
8.      Memerintahkan dan menghukum Tergugat III dan IV membatalkan dan mencabut
Surat Keterangan Pindah Wilayah No.05/593-SK/LBT/VIII/2000 Tanggal Juli 2000
atas nama Tergugat I ;
9.      Menyatakan kwitansi jual beli yang dilakukan Tergugat II kepada Tergugat I tidak sah
menurut hukum ;
10.  Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II, III, IV sebagai perbuatan melawan
hukum;
11.  Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ganti kerugian materil
sejumlah Rp.150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) secara tanggung
menanggung kepada Penggugat secara seketika dan sekaligus ;
12.  Menghukum tergugat-tergugat untuk membayar ganti kerugian moril sebesar
Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) secara tanggung menanggung kepada
Penggugat secara seketika dan sekaligus ;
13.  Menyatakan sita jaminan sah dan berharga ;
14.  Menghukum Tergugat I untuk mengosongkan tanah terperkara dari hak-hak Tergugat
I    maupun Pihak III dan menyerahkan kepada Penggugat dalam keadaan kosong ;
15.  Menghukum tergugat-tergugat secara tanggung menanggung untuk membayar ongkos
perkara yang timbul selama ini.                                    
                                   

   Pekanbaru, 24 Maret 2007


Hormat Penggugat
    Kuasa Hukum,

Yofika Pratiwi SH. MH

Anda mungkin juga menyukai