Anda di halaman 1dari 8

BYAK47BU

Kegiatan 3
Gerakan Plasma Sel Pada Hydrilla verticillata

A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mempelajari bahwa dalam sel terdapat aktivitas
yang merupakan gejala-gejala hidup.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan bahwa sel dapat menyusun jaringan
yang membangun suatu organ atau alat tubuh.

B. Kajian Pustaka
1. Hydrilla verticillata
Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang hidup di
kolam maupun danau yang airnya relatif jernih atau tidak keruh.
Hydrilla verticillata memiliki daun yang kecil berwarna hijau karena
mengandung klorofil. Untuk bertumbuhnya tanaman ini tidak terlepas
dari pengaruh cahaya yang dapat diterima pada tanaman tersebut yang
digunakan untuk berfotosintesis. Hydrilla verticillata sering kali
digunakan dalam suatu percobaan Ingenhoustz dikarenakan mudah
untuk dilakukan pengambilan data yang digunakan sebagai parameter
(Handoko, 2013: 1). Hydrilla verticillata (L.f.) Royle (''hydrilla'')
adalah angiosperma air terendam yang penting secara ekologi dan
ekonomi. Secara global itu adalah salah satu tanaman air invasif yang
paling berbahaya karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan
berbagai lingkungan dan mengalahkan vegetasi asli (Nicholas, 2020:
1).
2. Fotosintesis
Fotosintesis adalah salah satu proses biokimia yang paling
penting, yang mendasari hampir semua kehidupan (Giles, 2015: 2371).
Fotosintesis adalah suatu proses pada tumbuhan hijau untuk menyusun
senyawa organik dari karbondioksida dan air. Proses fotosintesis hanya
BYAK47BU
U
2

akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau
klorofil yang terletak pada organel sitoplasma tertentu yang disebut
kloroplas.
Reaksi keseluruhan dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :

CO2 + H2O + Energi Cahaya → CH2O + O2

Fotosintesis merupakan suatu proses biokimia yang dilakukan


tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi
terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya matahari.
Fotosintesis berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis adalah salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari ACO2 diikat menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi (Handoko, 2013: 4).
3. Membran plasma
Membran plasma atau membran plasma merupakan struktur
selaput tipis yang menyelubungi sel, membatasi sel sekaligus
memelihara perbedaan antara isi sel dengan lingkungannya. Selain itu,
membran sel merupakan suatu lapisan pembatas yang merupakan filter
yang memiliki kemampuan memilih bahan bahan yang melewatinya
dan menjaga perbedaan kadar ion di luar dan di dalam sel (Susilowati,
2019: 118).
4. Komponen penyusun membrane plasma
Membrane sel memiliki lipid, protein, dan karbohidrat yang
dapat berpindah secara acak dalam bidang membrannya tetapi jarang
bertukar tempat secara melintang melintasi membran. Sifat membran
adalah fluida untuk memaksimalkan fungsinya pada kondisi suhu
lingkungan naik atau turun. Apabila membrane membeku akan
menjadikan permeabilitasnya berubah karena kemungkinan protein
enzimatik menjadi inaktif. Keberadaan lipid pada membran sel dapat
BYAK47BU
U
3

disesuaikan dengan kondisi lingkungan sebagai bentuk adaptasi


sehingga terjadi perubahan pada komposisinya. Membran merupakan
ikatan antar molekul dengan interaksi hidrofobik, yang jauh lebih
lemah dari ikatan kovalen, sehingga bukanlah lembaran molekul yang
statis dan terikat kuat antar molekulnya (Lukitasari, 2015: 26).
Menurut (Rahmadina. 2017: 79) komponen penyusun dari membran
plasma yaitu:
a. Lipid
Lipid merupakan suatu molekul secara biologis yang tidak
dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam suatu pelarut yang
banyak terkandung senyawa organik. Jenis molekul lipid yang
tersusun paling penting yang terdapat dalam membran plasma
tersusun atas fosfolipid, sfingolipida, glikolipida, dan sterol
(kolestrerol). Molekul tersebut bersifat anfifatik, yang mana
molekulnya memiliki ujung hidrofobik atau nonpolar (menjauh
dari air) dan ujung yang lain bersifat hidrofilik atau polar
(menyenangi air). Lipida juga disebut sebagai struktur dasar
dalam membran biologis karena memiliki susunan senyawa
kimia lipid yang berikatan membentuk lapisan bimokuler.
b. Protein
Protein tersusun dari beberapa jenis polimerisasi peptida.
Peptida adalah suatu polimerisasi dari berbagai macam asam
amino yang memiliki jenis yang berbeda-beda. Jadi, protein
dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan polimer membentuk
kopolimer. Ikatan yang terbentuk diantara protein tersebut selain
beberapa macam ikatan peptide antara asam amino
penyusunnya, juga terbentuk beberapa ikatan yang lain yang
sling berhubungan. Protein juga memiliki komponen penyusun
membrane plasma yang dapat bergerak. Gerakan molekul ini
ada 3 macam yaitu:
1) Gerakan kea rah lateral/diagonal pada membrane plasma
BYAK47BU
U
4

2) Gerakan rotasi searah pada dwilapis membrane plasma


3) Gerakan tegak lurus atau melintasi pada dwilapis
membrane
c. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat pada semua sel eukariotik yang
berada pada permukaan selnya, dan sekaligus lagi dalam bentuk
rantai oligosakarid. Molekul karbohidrat selalu berada di bagian
permukaan luarnya membran plasma dan tidak pernah berada
dalam permukaan sitosolik.
BYAK47BU
U
5

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mikroskop 1 unit
b. Handphone 1 unit
c. Kaca objek 1 buah
d. Kaca penutup 1 buah
e. Pipet tetes 1 buah
f. Gelas kimia 1 buah
2. Bahan
a. Hydrilla verticillata yang masih segar
b. Aquades
D. Cara kerja
1. Disiapkan kaca objek dan dibersihkan permukaannya dengan tisu
2. Dioetik sehelai daun Hydrilla verticillata yang telah dijemur minimal
selama 3 menit sebelum praktikum dan diletakkan diatas kaca objek,
kemudian diberikan setetes aquades
3. Ditutup kaca objek dengan kaca penutup dan diusahakan agar tidak
ada gelembung udara didalam kaca objek
4. Diamati objek dibawah mikroskop dimulai pembesaran paling kecil
40 kali hingga ke pembesaran yang paling besar
5. Diidentivikasikan aktivitas sel dan didokumentasikan menggunakan
kamera handphone
6. digambar bentuk sel dan diberi keterangan
BYAK47BU
U
6
Daftar Rujukan

Giles, N. Johnson, Tracy Lawson, Eric H. Murchie, Cristine Raine. 2015.


Photosynthesis in Variable Environments. Journal of Experimental
Botany. 66(9), 2371 - 2372.
https://academic.oup.com/jxb/article/66/9/2371/680143. Diakses pada 12
Oktober 2022.

Handoko, Pabib dan Yunie Fajariyanti. 2013. Pengaruh Spektrum Cahaya


Tampak Terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Air Hyrilla Verticillata.
Journal Pendidikan IPA Indonesia. 10(2).
https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/6576/5956. Diakses pada 13
Oktober 2022.

Lukitasari, Marheny. 2015. Biologi Sel. Malang: Univesitas Negeri Malang.


https://www.researchgate.net/publication/336146830_BUKU_BIOLOGI
_SEL. Diakses pada 12 Oktober 2022.

Nicholas, P. Tippery, dkk. 2020. Evidence for a Genetically Distinct Strain of


Introduced Hydrilla verticillata (Hydrocharitaceae) in North America.
Jounal of Aquatic Plant Management. 58: 1-6.
https://www.researchgate.net/profile/NicholasTippery/publication/34348
5005_Evidence_for_a_genetically_distinct_strain_of_introduced_Hydrill
a_verticillata_Hydrocharitaceae_in_North_America/links/
5f2c44fb458515b7290ac39b/Evidence-for-a-genetically-distinct-strain-
of-introduced-Hydrilla-verticillata-Hydrocharitaceae-in-North-
America.pdf. Diakses pada 12 Oktober 2022.
Rahmadina, dan Husnarika Febriani, 2017. Biologi Sel : Unit Terkecil Penyusun
Tubuh Makhluk Hidup. Surabaya: CV Selembar Papyrus.
http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/9146. Diakses pada 12 Oktober
2022.

Susilowati, Rina Priastini. 2019. Kajian Sel dan Molekuler (Hubungannya dengan
Penyakit pada Manusia). Banyumas: CV Pena Persada.
http://repository.ukrida.ac.id/bitstream/123456789/101/1/Buku
%20Kajian% 20Sel%20dan%20Molekul. Dikses pada 12 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai