NIM : 22210068
Kelas : Manajemen A4
A. Perencanaan strategis (strategic planning) adalah proses perumusan tujuan jangka panjang dan
rencana tindakan yang akan diambil oleh suatu organisasi untuk mencapai visi dan misi mereka
Di dalam proses bisnis pasti akan selalu ada perencanaan dimana rancangan tersebut digunakan
untuk jangka panjang, dari mulai anggaran tahunan, analisis masalah dan masih banyak lagi.
1. Rencana Strategis jangka panjang : rencana besar yang menjelaskan apa yang ingin dicapai oleh
organisasi dalam jangka waktu yang lama
2. rencana operasional jangka menengah: ini lebih fokus pada langkah-langkah yang perlu diambil
dalam jangka waktu menengah, biasanya 1 hingga 2 tahun ke depan
3. anggaran tahunan : daftar rinci tentang berapa banyak uang yang akan dikeluarkan dan diperoleh
oleh organisasi dalam satu tahun tertentu
4. analisis masalah : proses identifikasi dan pemahaman masalah atau tantangan yang dihadapi oleh
organisasi. Jadi permasalahan bisa di selesaikan dengan kepala dingin
5. syarat prakiraan/ramalan :informasi atau data yang digunakan untuk meramalkan atau membuat
perkiraan tentang apa yang mungkin terjadi di masa yang akan.
6. rencana kerja :dokumen yang berisi langkah-langkah konkret yang harus diambil oleh individu
atau tim dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Memprediksinya berdasarkan konsensus antara manajer lini sampai senior yang memiliki keahlian
serta informasi internal ataupun eksternal
a. nmn
b.
Hal yang penting dilakukan dalam pengawasan dan evaluasi sdm yaitu :
S
Filosofi Rekrutmen:
Hambatan Rekrutmen:
Tahapan Rekrutmen:
Metode Rekrutmen:
Kombinasi yang tepat dari tahapan rekrutmen dan metode rekrutmen dapat
membantu organisasi menarik kandidat yang sesuai dengan kebutuhan posisi dan
nilai-nilai perusahaan
eknik dan sumber rekrutmen yang efektif dapat membantu organisasi menemukan
kandidat yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan posisi yang tersedia. Berikut
adalah beberapa teknik dan sumber rekrutmen yang umum digunakan:
Teknik Rekrutmen:
Sumber Rekrutmen:
1. Situs Web Perusahaan: Menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di situs
web resmi perusahaan.
2. Portal Karir Online: Menggunakan portal karir online yang populer untuk
mempublikasikan lowongan pekerjaan.
3. Pameran Karir: Menghadiri atau mengadakan pameran karir untuk
menjangkau calon karyawan yang potensial.
4. Rekomendasi Karyawan: Menerima rekomendasi karyawan yang ada untuk
mengisi posisi kosong di perusahaan.
5. Alumni Universitas: Bermitra dengan perguruan tinggi dan universitas untuk
menjangkau lulusan yang potensial.
6. Agensi Rekrutmen: Bekerja sama dengan agen atau perusahaan rekrutmen
untuk menemukan kandidat yang sesuai.
7. Iklan Media Cetak dan Online: Menempatkan iklan lowongan pekerjaan di
surat kabar, majalah, atau situs web yang terkait.
8. Grup Industri dan Komunitas Profesional: Bergabung dengan grup industri
dan komunitas profesional untuk membangun jaringan dan menjangkau
kandidat yang sesuai.
Evaluasi rekrutmen adalah proses penting dalam manajemen sumber daya manusia
yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dari seluruh proses rekrutmen dan
seleksi karyawan baru dalam suatu organisasi. Tujuan utama dari evaluasi rekrutmen
adalah untuk menilai sejauh mana proses rekrutmen telah berhasil dalam menarik,
menilai, dan memilih karyawan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan nilai
organisasi. Evaluasi rekrutmen juga membantu organisasi untuk memahami
kelemahan dan kekuatan dari strategi rekrutmen yang telah diterapkan, sehingga
memungkinkan perbaikan dan pengembangan untuk proses rekrutmen di masa
mendatang.
Seleksi pegawai adalah proses yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi
untuk memilih karyawan yang paling sesuai untuk mengisi posisi yang tersedia.
Proses seleksi pegawai melibatkan serangkaian langkah dan teknik evaluasi untuk
memastikan bahwa kandidat yang terpilih memiliki keterampilan, pengalaman, dan
kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan posisi dan budaya perusahaan. Berikut
adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam proses seleksi pegawai:
Proses seleksi pegawai yang cermat memastikan bahwa perusahaan dapat merekrut
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dapat berkontribusi secara
positif terhadap pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan. Dengan demikian,
penting untuk menerapkan berbagai teknik dan metode evaluasi yang efektif untuk
memastikan bahwa kandidat terbaik dipilih untuk posisi yang tersedia.
Pendekatan seleksi adalah strategi atau metode yang digunakan oleh perusahaan
atau organisasi dalam melakukan proses seleksi pegawai. Pendekatan ini merujuk
pada pendekatan sistematis dan terstruktur yang digunakan untuk mengevaluasi
kandidat yang paling cocok untuk mengisi posisi yang tersedia. Berikut adalah
beberapa pendekatan seleksi yang umum digunakan:
Alat dan tahapan seleksi yang digunakan dalam proses seleksi pegawai dapat
bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan. Berikut adalah
beberapa alat dan tahapan seleksi yang umum digunakan:
Alat Seleksi:
1. Tes Pengetahuan dan Keterampilan: Tes tertulis atau tes praktis yang
dirancang untuk mengevaluasi pengetahuan teknis dan keterampilan yang
diperlukan untuk posisi yang ditawarkan.
2. Tes Kepribadian: Tes yang bertujuan untuk mengevaluasi kepribadian, sikap,
dan karakter kandidat untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan
budaya dan nilai perusahaan.
3. Wawancara Struktur: Wawancara yang terstruktur dan sistematis dengan
pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mengevaluasi
keterampilan interpersonal, komunikasi, dan kemampuan resolusi masalah
kandidat.
4. Tes Psikometrik: Tes yang dirancang untuk mengevaluasi aspek psikologis,
seperti kecerdasan emosional, kepribadian, dan kemampuan kognitif kandidat.
5. Tes Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan fisik untuk memastikan bahwa
kandidat memiliki kondisi kesehatan yang memadai untuk menyelesaikan
tugas-tugas pekerjaan yang diberikan.
Tahapan Seleksi:
1. Penilaian Awal: Penyaringan awal berdasarkan aplikasi, CV, dan surat lamaran
yang masuk.
2. Tes Penilaian: Melakukan berbagai tes untuk mengevaluasi keterampilan
teknis, kepribadian, dan psikologis kandidat.
3. Wawancara Seleksi: Melakukan wawancara dengan kandidat yang telah lolos
tahap tes untuk mengevaluasi keterampilan interpersonal dan kemampuan
komunikasi mereka.
4. Pemeriksaan Referensi: Memeriksa referensi yang diberikan oleh kandidat
untuk memastikan keabsahan dan keakuratan informasi yang disediakan.
5. Keputusan Akhir: Menimbang semua informasi yang diperoleh selama
proses seleksi untuk membuat keputusan akhir tentang kandidat yang paling
sesuai untuk posisi tersebut.
6. Penawaran Pekerjaan: Memberikan penawaran resmi kepada kandidat yang
terpilih dan membahas rincian kontrak kerja, termasuk kompensasi, jadwal
kerja, dan kebijakan perusahaan lainnya.
Dengan menggabungkan berbagai alat seleksi dan tahapan seleksi yang terstruktur,
perusahaan dapat memastikan bahwa kandidat yang terpilih memiliki kualifikasi dan
kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dapat berkontribusi
secara positif terhadap pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan.
Penentuan alat dan tahapan seleksi yang efektif dan efisien merupakan faktor
penting dalam memastikan bahwa perusahaan dapat merekrut karyawan yang
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Beberapa faktor penting yang
perlu dipertimbangkan dalam penentuan alat dan tahapan seleksi adalah sebagai
berikut:
Penempatan adalah proses menempatkan individu atau karyawan pada posisi atau
peran tertentu dalam suatu organisasi atau perusahaan.Ini melibatkan penempatan individu
berdasarkan keterampilan, pengetahuan, pengalaman dan minatnya serta kebutuhan
organisasi yang bersangkutan.Penempatan yang efektif adalah kunci untuk mencapai
keseimbangan antara kebut uhan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis dan kepuasan
karyawan selama pengembangan karirnya.Prinsip penempatan merupakan pedoman atau
dasar yang digunakan untuk menempatkan individu pada posisi pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan dan karakteristiknya
Penempatan kerja dapat ditemukan dalam konteks dunia kerja, seperti magang tetap
dan magang kontrak.Setiap jenis magang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang
berbeda-beda, serta dapat memberikan fleksibilitas yang berbeda-beda bagi kedua belah
pihak, perusahaan maupun karyawan.Tentu ada hal-hal yang mempengaruhi kedudukan
seorang pegawai.Misalnya, departemen ini membutuhkan lebih banyak orang, terus ada juga ,
pegawai A cocok di bidang keuangan, sehingga pasti akan dipertimbangkan dan ditempatkan
berdasarkan keahliannya dan kualifikasinya masing-masing.Apabila ada perusahaan yang
melakukan Phk pasti juga sudah di pikirkan.Perusahaan melakukan PHK pasti ada alasannya,
seperti kinerja karyawan yang buruk, jika dipertahankan dan tidak ada perubahan maka itu
akan merugikan perusahaan, namun ada juga perusahaan yang melakukan phk bukan karena
kinerja yang buruk melainkan karena menekan biaya operasional dan juga ingin
mengoptimalkan sumber daya manusia sehingga perusahaan tentunya sudah dipikirkan
secara matang.
Ada juga Larangan untuk melakukan PHK merupakan langkah yang diambil
pemerintah dalam situasi-situasi khusus, seperti masa-masa sulit akibat krisis atau pandemi.
Larangan semacam itu bertujuan untuk melindungi pekerja dari ketidakpastian ekonomi dan
menjaga kestabilan finansial. Dengan adanya larangan ini, perusahaan diharapkan dapat
menemukan solusi lain untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tanpa harus melakukan
pemutusan hubungan kerja.Ketika seorang pegawai di-PHK, dia memiliki hak untuk
menerima kompensasi yang adil sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Kompensasi tersebut mencakup gaji yang masih harus diterima, uang cuti yang belum
diambil, serta tunjangan-tunjangan lain yang seharusnya diterima sesuai dengan kontrak kerja
atau perjanjian kerja bersama. Selain itu, perusahaan juga dapat memberikan bonus atau
insentif tambahan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi yang telah diberikan oleh pegawai
se lama masa bekerja.Selain kompensasi finansial, perusahaan dapat memberikan bantuan
kepada pegawai yang di-PHK untuk membantu mereka dalam menghadapi transisi ke fase
berikutnya.Bantuan finansial tambahan atau manfaat kesehatan tambahan juga dapat
diberikan untuk membantu pegawai dalam menghadapi tantangan finansial dan kesehatan
selama periode transisi. Dengan memberikan bantuan ini, perusahaan dapat menunjukkan
komitmen mereka dalam memperhatikan kesejahteraan mantan pegawai mereka.
Resume Materi Pengembangan SDM
Pengembangan sumber daya manusia mencakup berbagai metode dan strategi untuk
meningkatkan kualifikasi pegawai.Ini termasuk pelatihan teknis, pelatihan kepemimpinan,
pembelajaran online, pendampingan, dan program pengembangan karir.Dengan memahami
kebutuhan dan potensi setiap individu, organisasi dapat mengarahkan upaya pengembangan
mereka secara efektif.Tujuan pengembangan sumber daya manusia tidak hanya sebatas
peningkatan keterampilan teknis saja, namun juga bertujuan untuk mengembangkan aspek
kepribadian dan soft skill.Meningkatkan komunikasi, kerja tim, kepemimpinan dan inisiatif
pribadi.Organisasi yang mampu mencapai tujuan pengembangan SDM dapat mengharapkan
peningkatan produktivitas, kepuasan karyawan, dan daya saing di pasar.