Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan 4 : Proses

Perencanaan SDM

Perencanaan & Pengembangan SDM


Raniasari Bimanti Esthi, SE., MSi.
Prodi Manajemen – S1
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
Hello
I am
Raniasari Bimanti Esthi, S.E., M.Si.
You can find me at
raniasari15@gmail.com
• Secara garis besar proses perencanaan SDM dibagi atas dua tahapan besar,
yaitu Peramalan Kebutuhan (Needs Forcasting) dan Perencanaan Program
(Program Planning). Menurut French (1986), perakiraan kebutuhan adalah
proses penentuan jumlah SDM yang dibutuhkan organisasi di masa yang
akan datang.
• Perkiraan kebutuhan tersebut diturunkan dari sejumlah informasi seperti
analisis kondisi eksternal, kemampuan SDM yang dimiliki organisasi saat
ini, potensi SDM organisasi, rancangan pekerjaan, filosofi manajemen,
anggaran, mutasi, promosi, serta pengruangan staf, dan lain-lain.
Sedangkan perencanaan program dilakukan setelah selesainya perkiraan
kebutuhan.
• Menurut James Walker dalam French (1986), perencanaan program
meliputi dua hal yaitu Manajemen Kinerja dan Manajemen Karier. Yang
dimaksud dengan Manajemen kinerja adalah standar kinerja, kualitas kerja,
kinerja kerja, dan kompensasi. Sedangkan manajemen karier adalah
rekrutmen, sleksi, diklat dan kaderisasi/suksesi manajemen. Dan suksesi
manajemen adalah proses antisipasi kebutuhan managerial staffing di
masa yang akan dating serta pembuatan perencanaan untuk
pengembangannya.
TAHAP 1. PERAMALAN KEBUTUHAN SDM
• Kebutuhan atau permintaan SDM di masa yang akan dating merupakan
titik utama kegiatan perencanaan SDM. Hampir semua organisasi harus
membuat prediksi atau perkiraan kebutuhan SDM-nya di masa dating.
Untuk itu, perlu identifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi
kebutuhan SDM tersebut. Perlu diingat bahwa pembuatan prakiraan
tertentu waktunya. Maksudnya, prakiraan tersebut bisa jadi cocok untuk
kurun waktu w-x tahun mendatang tetapi tidak cocok untuk y-z tahun
mendatang.
Prakiraan Kebutuhan Terbagi atas 4 Kelompok

b. Persyaratan
a. Kondisi
SDM di Masa
Eksternal
Mendatang

c. Ketersediaan
SDM di Masa d. Prakiraan
Mendatang yang Kebutuhan SDM
Dapat Diprediksi
a. Kondisi Eksternal, meliputi:

1. Ekonomi dan sosial politik


2. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah
3. Pendudukan dan angkatan kerja
4. Pasar dan Angkatan kerja
5. Perkembangan teknologi

Kelima kondisi eksternal di atas mempengaruhi secara langsung penentuan


persyaratan SDM yang dibutuhkan dan ketersediaannya di masa mendatang.
b. Peryaratan SDM di Masa Mendatang

Penentuan persyaratan SDM yang dibutuhkan di amsa mendatang selain


dipengaruhi oleh factor eksternal, juga ditentukan oleh:
1. Organisasi dan rancangan pekerjaan
2. Perencanaan dan anggaran
3. Kebijaksanaan manajemen dan fisiologi organisasi
4. Sistem dan teknologi dalam organisasi
5. Tujuan dan rencana organisasi.

Persyaratan SDM yang dibutuhkan di masa mendatang berpengaruh langsung


pada prakiraan kebutuhan (jumlah dan jenis) SDM di masa mendatang.
c. Ketersediaan SDM di Masa Mendatang yang
Dapat Diprediksi melalui:

1. Inventarisasi bakat yang ada saat ini


2. Prakiraan pengurangan pegawai
3. Prakiraan perpindahan dan pengembangan
4. Pengaruh pasca program SDM.

Sebagaimana halnya persyaratan SDM di masa mendatang, prakiraan


ketersediaan SDM juga berpengaruh langsung pada prakiraan kebutuhan
SDM.
d. Prakiraan Kebutuhan SDM

• Dari faktor-faktor di atas, kebutuhan SDM di masa mendatang dapat


diprediksi.
• Yang perlu diingat dalam melaksanakan prakiraan kebutuhan SDM adalah
kebutuhan tersebut harus dibedakan: Apakah kebutuhan tersebut bersifat
segera atau untuk waktu yang cukup lama. Di samping itu, juga perlu
dipertimbangkan tingkat upah eksternal, ada tidaknya penurunan jumlah
pegawai atau realokasi pegawai, perbaikan dan pengembangan pegawai.
TAHAP 2. PERENCANAAN PROGRAM (PROGRAM PLANNING)
• Setelah mendapatkan gambaran tentang jumlah dan jenis SDM yang
dibutuhkan di masa mendatang, maka perlu dirancnag suatu program ke
arah tersebut.
• Rancangan atau rencana program tersebut meliputi dua hal besar, yaitu:
a. Manajemen Kinerja
b. Manajemen Karier
a. Manajemen Kinerja, meliputi 3 hal:

1. Hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian seperti aktivitas kerja,


hubungan kerja, tanggung jawab kerja, standar kerja, dan kualitas
kehidupan kerja.
2. Penilaian kinerja yang terdiri dari eprencanaan dan tujuan kinerja,
bimbingan, dan evaluasi.
3. Struktur imbalan seperti kompensasi dan pembagian keuntungan.
b. Manajemen Karier, meliputi 4 hal:

1. Sistem dan kebijakan perusahaan yang terdiri dari rekrutmen, seleksi dan
penempatan, promosi dan transfer, diklat dan pengembangan, serta
pemberhentian atau pensiun.
2. Suksesi manajemen yang meliputi kajian individu, persyaratan posisi,
peta pergantian tempat, renana penggantian (suksesi) dan perjalanan
kemajuan karier.
3. Kesempatan berkarier yang meliputi syarat jabatan, pola karier dan
komunikasi karier.
4. Rencana karier individu yang terdiri atas analisis diri sendiri, rencana
karier perorangan dan rencana aksi pengembangan perorangan.
b. Manajemen Karier
b. Manajemen Karier

• Berdasarkan bagan tersebut dapat diketahui bahwa Perencanaan SDM akan


selalu terkait/terintegrasi dengan eprencanaan bisnis secara keseluruhan
yang dilakukan oleh perusahaan.
• Tabel berikut menyajikan rincian perbedaan berdasarkan jangka
waktu/periode perencanaan dan keterkaitannya dengan Perencanaan SDM.
b. Manajemen Karier
Terimakasih
Raniasari Bimanti Esthi, SE., MSi.
raniasari15@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai