Anda di halaman 1dari 17

PENGALAMAN KLINIS DALAM

MEMBERIKAN PADUAN PENGOBATAN


TBC RO BERDURASI 6 BULAN
Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P(K)
PI Penelitian Operasional BPaL

Dipresentasikan pada Webinar “Fast Track The Cure: Pengobatan 6 Bulan, Harapan Baru
Bagi Pasien TBC RO”

Jakarta, 6 April 2023


Leveraging innovation for faster treatment of
Tuberculosis

Asia
Myanmar
Philippines
Central Asia Indonesia
Kyrgyzstan Vietnam
Uzbekistan
Ukraine

LIFT TB di Indonesia: Pendanaan dari KOICA dan TB Alliance


dengan mitra teknis KNCV dan ITRC. Implementasi dilakukan
oleh Kementerian Kesehatan RI dengan dukungan dari Yayasan
KNCV Indonesia (YKI).
Ringkasan pengobatan TB-RO saat ini: mempersingkat terapi menjadi 6
bulan, semua regimen oral berdasarkan panduan WHO 2022
Fluoroquinolone-sensitive: Fluoroquinolone-resistant:
RR-TB – MDR-TB Pre-XDR-TB – XDR-TB

Regimen lebih lama


DESEMBER 2018
Regimen singkat 20 bulan
JUNI 2020
9–11 bulan Terindividualisasi: 5–7 obat
Terstandarisasi: 7 obat Bdq adalah obat inti Grup A
Bdq menggantikan agen injeksi
BPaL 6 bulan
sebagai riset operasional

MEI 2022 Komunikasi Cepat WHO

3 opsi: BPaL 6 bulan


BPaLM 6 bulan
9–11 bulan regimen 7 obat berbasis Bdq standar
9–11 bulan regimen berbasis Bdq standar + Lzd

Regimen individual 20 bulan untuk bentuk TB yang parah atau ketika rejimen yang lebih pendek tidak memungkinkan

World Health Organization (WHO). WHO consolidated guidelines on tuberculosis: module 4: treatment: drug-resistant tuberculosis treatment. 15 December 2022. Available at: https://www.who.int/publications/i/item/9789240007048.
OPERATIONAL RESEARCH: PADUAN BARU BPAL DI INDONESIA
• Tahun 2020, WHO mengeluarkan rekomendasi penggunaan paduan BPaL (Bedaquiline, Pretomanid,
Linezolid) untuk pengobatan TB RO dalam tatanan penelitian operasional, khususnya untuk pengobatan
TB-RO yang intoleran dan kasus gagal pengobatan TB-RO dan TB pre-XDR.

• Hasil studi di Afrika Selatan (Nix-TB) menunjukkan angka keberhasilan pengobatan BPaL mencapai
90%, namun terdapat beberapa kejadian tidak diinginkan pada masa studi tersebut, sehingga WHO
merekomendasikan penggunaan paduan BPaL harus melalui kerangka penelitian operasional.

• Hasil penelitian ZeNix di 4 negara (Afrika Selatan, Georgia, Rusia dan Moldova) menunjukkan bahwa
efektivitas BPaL tetap dapat dipertahankan dengan pengurangan dosis dan lama pemberian linezolid.

Uji Klinis Penelitian Operasional Panduan Nasional


(sejumlah situs penelitian) (beberapa fasilitas kesehatan)
TIMELINE IMPLEMENTASI PADUAN BPAL DI INDONESIA
Maret
2023
Juni 2022
Hingga 31 Maret
Peningkatan 2023, 87 pasien
2019 kapasitas staf telah
lokasi studi dan diikutsertakan
Tahap Persiapan komunitas dalam OR BPaL

April 2022 Juli 2022


OR BPaL Pasien pertama
diluncurkan enroll di RSUP
Persahabatan
PENINGKATAN KAPASITAS STAF LOKASI STUDI DAN KOMUNITAS

Lokakarya staf lokasi studi terkait diagnosis, Lokakarya komunitas, 27 Juni-1 Juli 2022
manajemen klinis dan MESO-aktif, 13-14 Juni
2022
Penelitian Operasional BPaL di Indonesia
15 Rumah Sakit di 4 Provinsi
(6 site utama dan 9 site satelit)

DKI Jakarta (2 site)


- RSUP Persahabatan
- RSIJ Cempaka Putih
- RSPI Sulianti Saroso
- RSUD Cilincing
Jawa Timur (2 site)
- RSUD Dr. Soetomo
Jawa Barat (1 site) - RSUD Ibnu Sina Gresik
- RSUP Dr. Hasan Sadikin - RSUD Dr. Saiful Anwar
- RS Paru Dr. H.A. Jawa Tengah (1 site)
- RS Universitas Muhammadiyah
Rotinsulu - RSUP Dr. Kariadi
Malang
- BBKPM Bandung - RSUD Kardinah Tegal
- RSUD Bangil
- RSUD Pandan Arang
Boyolali
KRITERIA PASIEN YANG BISA MENDAPATKAN BPAL
1. Pasien terkonfirmasi TBC RO yang memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Pasien TBC RO yang mengalami intoleransi (efek samping) terhadap pengobatan TBC RO.
b. Pasien TBC RO yang tidak respons terhadap pengobatan.
c. Pasien TBC pre-XDR.
2. Laki-laki atau perempuan berusia > 18 tahun.
3. Berat badan > 35 kg (tanpa sepatu).
4. Bersedia patuh pada jadwal pemantauan dan prosedur penelitian.
MENGAPA HARUS REGIMEN/PADUAN YANG LEBIH PENDEK?
Paduan Standar TB-RO Saat Ini Paduan Lebih Pendek TB-RO BPaL/M
(9-12 bulan) (6 bulan)
• Angka ketidakpatuhan pengobatan • Kepatuhan akan pengobatan yang
tinggi lebih tinggi
• Loss-to-follow-up/hilang dalam • Penurunan angka loss-to-follow-
VS
pengobatan/tidak kontrol kembali up/hilang selama pengobatan
• Banyak hambatan/interupsi selama • Lebih sedikit hambatan/interupsi
tatalaksana akibat kejadian ikutan tatalaksana akibat kejadian ikutan
• Angka keberhasilan terapi yang rendah • Angka keberhasilan terapi lebih tinggi
pada TB-MDR dengan regimen pada TB-MDR dengan regimen lebih
panjang pendek

Silva DR, Mello FCQ, Migliori GB. Shortened tuberculosis treatment regimens: what is new? J Bras Pneumol. 2020 Mar 23;46(2):e20200009.
Prasad R, Gupta N, Banka A. Rapid diagnosis and shorter regimen for multidrug-resistant tuberculosis: A priority to improve treatment outcome. Lung India. 2017 Jan-Feb;34(1):1-2.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN OAT RO SAAT
INI DAN BPAL/M
Paduan OAT RO Saat Ini Paduan BPaL/M
Kaskade Pengobatan OR BPaL di Indonesia
Periode 7 Juli 2022 – 31 Maret 2023

700

572
600

500
Jumlah Pasien

400

300

130 87
200

100

0
Skrining Memenuhi syarat (eligible) Mulai paduan BPaL
Demografik Pasien BPaL (N=87)
7 Juli 2022 – 31 Maret 2023

Usia dan Jenis Kelamin Komorbid


35 33
66-75 1 1
30
56-65 12 9
25
Kelompok Usia

46-55 10 9
20
Perempuan
36-45 11 7
Laki-laki 15

26-35 12 8 10

18-25 3 4 5
1
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0
Jumlah HIV Diabetes Mellitus
Kaskade Status Pasien OR BPaL di Indonesia
Periode 7 Juli 2022 – 31 Maret 2023
100

90 87

80

70
63
60

50

40

30
21
20

10
0 1 0 2
0
Mulai Pengobatan Dalam Pengobatan Sembuh/Lengkap Gagal Meninggal Putus Berobat Ditarik dari OR
(withdrawn)
Progress 31/03/2023
EFEK SAMPING YANG DIALAMI PASIEN

 Penurunan Hb (anemia)

 Neuropati perifer (rasa kebas/keram/kesemutan)

Namun, efek samping ini dapat diatasi dengan pemberian obat tambahan dan edukasi yang baik kepada
pasien.
Pengalaman Pasien Sembuh dengan BPaL
Pengobatan TBC yang tidak tuntas di tahun 1999 membuat Bapak T
mengalami gejala yang lebih parah di tahun 2022. Hal ini menyebabkan Bapak
T tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena batuk darah dan sesak
hebat. Setelah mendapatkan BPaL selama 3 bulan, sesaknya sangat berkurang
dan Bapak T bisa beraktivitas dan berolahraga kembali. Bapak T dinyatakan
sembuh dari TBC RO pada awal Januari 2023, setelah mendapatkan
pengobatan selama 6 bulan.

“Meskipun pengobatan TBC RO terasa panjang dan berat,


namun kita harus berjuang untuk sembuh – tidak hanya untuk
diri kita namun juga untuk keluarga. Saya berharap ke depannya
akan semakin banyak pasien TBC RO yang bisa mendapatkan
pengobatan dengan durasi pengobatan yang pendek dan efektif
seperti saya.”
PEMBELAJARAN
▪ Peningkatan beban TB-RO merupakan ancaman terhadap eliminasi TB di Indonesia bila semua berjalan
business as usual.
▪ Durasi pengobatan yang pendek dan jumlah tablet yang lebih sedikit dibandingkan paduan pengobatan
TBC RO lain lebih memudahkan pasien dalam menjalani dan menyelesaikan pengobatan.
▪ Edukasi dan komunikasi efektif akan mendukung proses pengobatan sampai dengan kesembuhan pasien.
▪ Pentingnya pemantauan kejadian efek samping obat agar dapat melakukan tata laksana yang tepat dan
cepat bagi pasien.
▪ Tatalaksana efek samping yang baik akan mendorong kepatuhan pasien dalam pengobatan.
▪ Hal-hal di atas berdampak pada jumlah pasien yang diobati dan meningkatkan kepatuhan pasien secara
keseluruhan.
▪ Indonesia berencana untuk menjadikan regimen BPaL (dan BPaLM) program nasional pada Juli 2023.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai