Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Iklim merupakan kondisi rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas dalam
jangka waktu yang panjang.. Iklim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu
penerimaan radiasi dan lama penyinaran surya, suhu udara, kelembaban udara,
tekanan udara, kecepatan dan arah angin, evaporasi, presipitasi, awan, dan suhu
tanah.Iklim dapat memberikan pengaruh khususnya dalam bidang pertanian
Klasifikasi iklim secara empiris dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe
yaitu klasifikasi iklim Mohr, klasifikasi iklim Oldeman, dan klasifikasi iklim
Schmidt-Ferguson. Klasifikasi iklim Mohr memiliki kriteria bulan kering kurang
dari 60 mm/bulan, bulan lembab 60 sampai 100 mm/bulan, dan bulan basah lebih
dari 100 mm/bulan. Tipe iklim Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim
berdasarkan rata – rata banyaknya bulan kering dan rata–rata banyaknya bulan
basah. Tipe iklim Oldeman memiliki kriteria bulan kering kurang dari 100
mm/bulan, bulan lembab 100 sampai 200 mm/bulan dan bulan basah lebih dari
200 mm/bulan.
Kecamatan Delanggu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten,Jawa
Tengah yang terkenal akan lumbung berasnya.Beras harum “Rojolele” berasal dari
kecamatan Delanggu. Kecamatan Delanggu mayoritas penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani pertanian dengan tanaman utama padi di musim penghujan, serta jagung,
kedelai, kacang tanah di musim kemarau yang memiliki luas lahan pertanian sebesar 73,03 ha

Tujuan dari praktikum acara Tipe Iklim dan Pemetaan Pola tanam adalah
untuk mengetahui tipe iklim Mohr, Schmidt-Ferguson, dan Oldeman berdasarkan
curah hujannya.Manfaat dari praktikum acara Tipe Iklim dan Pemetaan Pola adalah
untuk memberikan wawasan khususnya kepada mahasiswa agribisnis agar dapat
menentukan tipe iklim dan mempelajari pola tanam yang tepat di Kecamatan
Delanggu berdasarkan data curah hujan sepuluh tahun berturut turut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Iklim

Iklim dapat diartikan sebagai rata-rata cuaca yang dihitung dalam jangka
waktu yang lama yaitu kurang lebih 30 tahun dan dalam cakupan yang luas. Iklim
merupakan keadaan yang mencirikan atmosfer di suatu daerah dalam jangka periode
yang relatif lebih lama (Latifah, 2015). Iklim dapat terbentuk karena adanya unsur-
unsur yang membentuknya. Unsur-unsur iklim meliputi suhu udara, kelembapan
udara, awan, curah hujan, dan tekanan udara (Subarna, 2014).Klasifikasi iklim
merupakan pengelompokkan tipe tipe iklim yang bertujuan untuk mengidentifikasi
dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi.Usaha untuk
mengelompokkan,mengidentifikasi dan mencirikan yang didasarkan pada persamaan
sifat satu atau lebih unsur iklim disebut klasifikasi iklim (Sari, 2015).
Klasifikasi iklim dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu klasifikasi iklim
secara genetik dan klasifikasi iklim secara empiris.Klasifikasi iklim genetik
menunjuk pada proses pembentukannnya sedangkan Klasifikasi iklim empiris
menunjuk pada hasil penelitian selama 30 tahun untuk menemukan pola sehingga
menghasilkan batas iklim numerik (Utomo, 2018).Klasifikasi iklim dapat membantu
kita untuk mengetahui pola tanam yang sesuai di bidang pertanian.Penentuan
klasifikasi iklim di bidang pertanian sangat berguna untuk menentukan tipe iklim
yang sesuai dan pola tanam yang tepat untuk menghasilkan panen yang optimal
(Agustin et al., 2022)
Iklim di bidang pertanian memiliki pengaruh yang sangat besar mengingat
tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila tumbuh di tempat yang sesuai dengan
mendapat zat hara yang cukup. Unsur-unsur yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman selain dari faktor genetik yaitu iklim yang dapat mensuplai unsur hara serta
dapat menentukan waktu dan jenis tanaman yang sesuai (Taufika, 2013). Perubahan
iklim juga dapat berdampak negatif terhadap sektor pertanian khususnya pada
kualitas dan produktivitas hasil panen. Perubahan iklim yang tidak tentu dapat
menyebabkan menurunnya produksi pertanian dan menurunnya kualitas hasil panen
yang menyebabkan penurunan hasil petani (Rasmikayati et al., 2015).

2.2. Kecamatan Delanggu

Anda mungkin juga menyukai