OLEH:
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
Lampiran Keaslian Penelitian
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A.INDENTITAS
1.Nama Lengkap : Cyndi Chantika Nur
2.Tempat/ Tanggal Lahir : Kendari, 25 maret 2001
3.Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kebangsaan : Jawa, Indonesia
6. Alamat : Jl.Chairil Anwar, Lrg. Durian, Sauna
7.No. Telp/ Hp 0822 7909 2580
B. PENDIDIKAN
1. TK Tunas Makarti
2. SDN 5 Baruga, Tamat 2013
3. SMP 4 Kendari, Tamat2016
4. SMK Kesehatan Kendari, Tamat 2019
5. Poltekkes Kemenkes Kendari 2019 - 2022
v
MOTTO
menemukanmu
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis penelitian ini dengan judul
Kendari”. Penelitian ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari ibu Lena
Atoy, SST., MPH selaku pembimbing satu dan bapak Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes
selaku pembimbing dua yang telah senantiasa memberikan bimbingan dan masukan
dalam proses pembuatan karya tulis penelitian ini. Serta bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis pada kesempatan ini
Kemenkes Kendari.
Keperawatan.
3. Ibu Fitri Wijayati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Sekretaris Jurusan D-III
Keperawatan
4. Kepada Ibu Lena Atoy, SST., MPH sebagai pembimbing I dan Bapak Taamu,
5. Ibu Sitti Rachmi Misbah, S.Kp., M.Kes, Ibu Fitri Wijayati, S.Kep., Ns., M.Kep,
Ibu Reni Devianti Usman, M.Kep., Sp. KMB Selaku Dosen - Dosen
vii
Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan masukan sehingga Karya
6. Kepada Direktur Rumah Sakit RSUD Kota Kendari yang telah memberi izin
7. Kepada Kepala Ruangan Azalea RSUD Kota Kendari dan seluruh Perawat
9. Kepada kedua orang tua saya yang tercinta ayah Masnur dan ibu Misnawati,
S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada saya
10. Kepada Farhan Ashidiq yang telah membantu saya dan memberi semangat agar
11. Kepada teman teman saya yang selalu mendukung saya dan memberi saya
semangat dan motivasi dan semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa
Serta semua pihak yang telah membantu saya dan tidak bisa saya sebutkan satu
persatu, akhir kata, penulis berharap tuhan yang maha esa berkenan membalas
viii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1……………………………………………………………… 79
Lampiran 2……………………………………………………………… 80
Lampiran 3……………………………………………………………… 81
Lampiran 4……………………………………………………………… 82
Lampiran 5……………………………………………………………… 83
Lampiran 6……………………………………………………………… 84
Lampiran 7……………………………………………………………… 85
Lampiran 8……………………………………………………………… 86
Lampiran 9……………………………………………………………… 87
Lampiran 10…………………………………………………………….. 88
Lampiran 11…………………………………………………………….. 90
Lampiran 12…………………………………………………………….. 91
xii
ABSTRAK
Cyndi Chantika Nur, NIM: P00320019009 “Asuhan Keperawatan Pada Ny.D
Dengan Post Partum Normal Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Di Ruang Azalea RSUD Kota Kendari. DIII Keperawatan Poltekes Kemenkes
Kendari Dibimbing Oleh Lena Atoy, SST., MPH dan Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes
Kebutuhan istirahat dan tidur adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan status Kesehatan yang optimal. selain itu, proses tidur dapat
memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pada masa post partum, Istirahat dan tidur
penting untuk ibu dalam memulihkan keadaannya setelah hamil dan melahirkan.
Post Partum atau masa nifas adalah masa dimulainya beberapa jam sesudah lahirnya
plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. penelitian ini bertujuan untuk
melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D dengan post partum normal dalam
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di ruang Azalea RSUD Kota Kendari.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan subyek studi kasus pasien post
partum normal dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di ruang Azalea
RSUD Kota Kendari. Fokus studi pada penelitian ini yaitu asuhan keperawatan pada
pasien post partum normal dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di ruang
Azalea RSUD Kota Kendari. Teknik pengumpulan data menggunakan pengkajian
dan observasi. Hasil penelitian pada pengkajian didapatkan pasien mengalami sulit
tidur, gampang terbangun dan jam tidur yang tidak teratur. Masalah keperawatan
yang didapatkan pada pasien adalah gangguan pola tidur dengan intervensi Teknik
relaksasi yang dilakukan selama 3 hari teratasi dan membaik dengan melakukan
Teknik relaksasi napas dalam. Kesimpulan masalah keperawatan gangguan pola
tidur pada pasien post partum dapat mengalami perubahan pada pola tidur setelah
dilakukan intervensi selama 3 hari
Kata Kunci: Kebutuhan Istirahat dan Tidur, Asuhan Keperawatan, RSUD
Kota Kendari.
xiii
ABSTRACT
Cyndi Chantika Nur, NIM: P00320019009 “ Nursing Care For Mrs. D With
Normal Post Partum in Fulfilling Rest and Sleep Needs in the Azalea Room
of Kendari City Hospital. DIII Nursing Department of Health Polytechnic of
Kendari Ministry of Health. Supervised By Lena Atoy, SST., MPH and
Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes
The need for rest and sleep is a need that must be met to maintain optimal health
status. In addition, the sleep process can repair various cells in the body. During the
postpartum period, rest and sleep are important for mothers in recovering their
condition after pregnancy and childbirth. Postpartum or puerperium is the period
from a few hours after the birth of the placenta to 6 weeks after delivery. This study
aims to provide nursing care to Mrs. D with normal postpartum in fulfilling the need
for rest and sleep in the Azalea room of the Kendari City Hospital. This type of
research is descriptive research with case study subjects of normal postpartum
patients in fulfilling the need for rest and sleep in the Azalea room of the Kendari
City Hospital. The focus of the study in this research is nursing care for normal
postpartum patients in fulfilling the need for rest and sleep in the Azalea room of
the Kendari City Hospital. Data collection techniques using assessment and
observation. The result of the study in the study found that patients had difficulty
sleeping, easily woken up and irregular sleeping hours. The nursing problem found
in the patient was sleep pattern disturbance with the relaxation technique
intervention which was carried out for 3 days and was resolved and improved by
doing deep breathing relaxation techniques. Conclusion: nursing problems with
sleep pattern disorders in postpartum patients can experience changes in sleep
patterns after 3 days of intervention.
Keywords: need for rest and sleep, nursing care, Kendari city hospital
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Post Partum atau masa nifas adalah masa dimulainya beberapa jam
(puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
Pada masa post partum, ibu membutuhkan istirahat dan tidur yang
minimal 8 jam sehari, dapat dipenuhi melalui istirahat malam dan siang.
Penyebab ibu post partum mengalami gangguan tidur yaitu akibat nyeri
pasca melahirkan membuat ibu merasa tidak nyaman, kelelahan, atau bayi
dapat tidur atau mudah terbangun dan kemudian tidak dapat tidur lagi.
1
20%-40% orang dewasa mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya
dari setengah (54 %) ibu post partum memiliki kualitas tidur yang buruk,
dengan rentang 50,9% di Malaysia hingga 77,8% di Jepang dan 85,7% ibu
post partum memiliki masalah tidur yang buruk akibat rasa nyaman yang
terganggu pasca melahirkan (Fatmawati, R., & Hidayah, 2019). Data kasus
kesehatan sebesar 90,80%. Data dinas kesehatan jumlah post partum yang
normal sebanyak 15.047 prevalensi post partum normal yang cukup tinggi
Kendari prevalensi post partum normal pada tahun 2018 sebanyak 410
kasus, kemudian terjadi penaikan pada tahun 2019 sebanyak 526 kasus dan
pada tahun 2020 mengalami penurunan dengan 475 kasus dan di tahun 2021
tidur yang cukup, tubuh dapat berfungsi secara optimal (Akhir, 2017). Bagi
2
perawatan pasien, kegiatan perawatan seperti mobilisasi dini, perawatan
untuk memenuhi kebutuhan istirahat tidur pada pasien post partum, dengan
pada pasien post partum dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Kendari.
3
2. Tujuan Khusus
Kota Kendari.
2. Bagi pasien/masyarakat
tidur
4. Bagi penulis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep post partum
1. Definisi
berjalan-jalan.
Menurut (ayu putri, 2019), tanda dan gejala masa post partum
kehamilan.
bayinya.
4. Etiologi
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
2). Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan
mengejan.
7
3). Kala III, setelah kala II kontraksi uterus berhenti 5 sampai 10
plasenta.
pervaginan
melahirkan normal.
1). Berat Badan Bayi Baru lahir : Berat janin pada waktu
8
tulang klavikula, dan kerusakan jaringan lunak pada ibu
5. Patofisiologi
a. Adaptasi Fisiologi
9
2). Kontraksi intensitas meningkat secara bermakna segera setelah
(Lazuarti, 2020).
b. Adaptasi psikologis
dilakukan kembali.
6. Manifestasi klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
a. Sistem reproduksi
uterus.
11
tempat plasenta ke suatu area yang meninggi dan bernodul
tidak teratur.
melahirkan.
bayi lahir.
b. Sistem endokrin
puerperium.
12
tidak menyusui di simpulkan ovarium tidak berespon terhadap
hamil
7. Komplikasi
sebagai berikut:
13
2). Sistolik atau diastolik tekanan darah menurun sekitar 30
mmHg
9. Penatalaksanaan
1. Definisi
14
a. Pengertian Istirahat
b. Pengertian Tidur
istirahat tidur
a. Penyakit
15
lebih banyak dari normal namun demikian keadaan sakit
c. Lingkungan
d. Kelelahan
e. Kecemasan
f. Stress psikologi
16
b. Perubahan mood
4. Penatalaksanaan
tidur
a. Terapi Nonfarmakologis
keterbatasan.
1) Terapi relaksasi
2) Terapi pemijatan
3) Pengaturan posisi
4) Manajemen lingkungan
5) Terapi musik
6) Pengurangan kecemasan
7) Terapi farmakologi
1. Definisi
17
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas
18
D. Konsep asuhan keperawatan post partum dalam pemenuhan
1. Pengkajian
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai
2019)
a. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dengan cara mengumpulkan data-data
4) Respon janin pada saat persalinan dan kondisi bayi baru lahir
(nilai APGAR)
c. Pengkajian fisik
1) . Tanda-tanda vital
post partum.
20
wanita mengalami peningkatan tekananan darah
timbul pada masa nifas. Namun hal ini seperti itu jarang
terjadi.
tubuh.
21
Mengapa demikian, tidak lain karena Ibu dalam keadaan
kerontokan rambut.
dan bengkak.
22
peradangan pada telinga.
3. Pemeriksaan thorak
menunjukanadanya peradangan.
4. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi Abdomen
23
1) Kaji adakah striae dan linea alba.
merangsang kontraksi.
b. Palpasi Abdomen
24
cepat ukurannya berkurang oleh involusi.
diastasis.
25
beberapa pembuluh darahnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan
hormonal.
vitamin B1. Bila gerakannya berlebihan dan capat maka hal ini
persalinan.
26
Ecchymosisekimosis, Discharge/keluaran, dan
2) Lochia
Kaji jumlah, warna, konsistensi dan bau lokhia pada ibu post
3) Varises
didasarkan pada data ibu saat sebelum hamil dan berat badan saat
27
hamil, bukti simpanan besi yang memadai (misal : konjungtiva) dan
9. Emosi
lama dari beberapa minggu atau jika pasien post partum menjadi
a. Riwayat Menstruasi :
28
Banyaknya : Lamanya:
Keluhan :
HPHT :
b. Riwayat pernikahan :
Status Obstetrikus :
G....P....A........ UK : minggu
TP :
2. Diagnosa keperawatan
Faktor penyebab
1. Hambatan lingkungan
3. Kurang privasi
29
4. Restraint fisik
Subjektif:
Subjektif:
1. Nyeri/kolik
2. Hipertiroidisme
3. Kecemasan
5. Kehamilan
Faktor penyebab
30
1. Trauma perineum selama persalinan dan kelahiran
ukuran semula
6. Faktor budaya
Gejala dan tanda mayor
Subjektif:
Objektif:
1. Tampak meringis
3. Luka episiotomi
4. Payudara bengkak
Objektif:
3. Berkeringat berlebihan
4. Menangis/merintih
5. Haemorroid
2018) dan luaran menurut SLKI (PPNI, 2019). Intervensi yang dapat
32
1. Gangguan pola Setelah Terapi relaksasi
tidur dilakukan
Observasi
Tindakan
keperawata - Identifikasi
n selama penurunan tingkat
…x24 jam energi,
maka pola ketidakmampuan
tidur berkonsentrasi,
membaik atau gejala lain
dengan yang mengganggu
kriteria kemampuan
hasil: kognitif
-Keluhan - Identifikasi Teknik
sulit tidur relaksasi yang
dari pernah digunakan
menjrun
- Identifikasi
menjadi
kesediaan,
meningkat
kemampuan, dan
-keluhan penggunaan teknik
tidak puas sebelumnya
tidur dari
- Periksa ketegangan
menurun
otot, frekuensi
menjadi
nadi, tekanan
meningkat
darah, dan suhu
-keluhan sebelum dan
istirahat sesudah Latihan
tidak cukup
- Monitor respons
dari terhadap terapi
menurun relaksasi
menjadi
Terapeutik
meningkat
- Ciptakan
-
lingkungan tenang
dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
33
- Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur Teknik
relaksasi
- Gunakan pakaian
longgar
- Gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
berirama
- Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
Tindakan medis
lain, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan,
dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis
music, meditasi,
napas dalam,
relaksasi otot
34
progresif)
- Jelaskan secararinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
- Anjurkan
mengambil posisi
nyaman
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih Teknik
yang dipilih
- Demonstrasikan
dan latih Teknik
relaksasi (mis
peregangan, atau
imajinasi
terbimbing)
- Diskusikan
seksualitas masa
post partum
- Diskusikan
penggunaan alat
kontrasepsi
Edukasi
- Ajarkan cara
perawatan
perineum yang
tepat
- Ajarkan ibu
mengatasi nyeri
secara
nonfarmakologis
- Ajarkan ibu
mengurangi
masalah trombosis
vena
Kolaborasi
- Rujuk ke konseler
laktasi
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
dari tindakan yang sudah dibuat dapat kita evaluasi dengan cara
dan objektif.
datang
38
BAB III
A. Desain Penelitian
Subyek penelitian pada studi kasus ini adalah pasien post partum dalam
D. Definisi Operasional
tidur
tidur
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
1. Data Primer
a. Wawancara
keperawatan pasien.
41
b. Pemeriksaan fisik
c. Observasi
2. Data sekunder
a. Studi dokumentasi
data atau dikumpulkan oleh orang dari ilmu pengetahuan yang ada
sebelumnya.
1. Lokasi penelitian
42
2. Waktu
yang didapatkan data kesehatan dan data keperawatan kemudian semua data
diolah dalam bentuk data subjektif dan data objektif. setelah itu dilakukan
adalah:
kerahasiaan responden,
3. Confidentiality (kerahasian)
43
Semua informasi yang diberikan responden kepada peneliti akan
dirahasiakan.
4. Beneficience
ketidaknyamanan fisik.
5. Full disclosure
44
BAB IV
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama: Ny. D
Umur: 27 tahun
Suku/Bangsa: Jawa
Agama: Islam
Nama: Tn. T
Umur: 27 tahun
Suku/bangsa: Tolaki
Agama: Islam
Lamanya persalinan:
2) Panjang badan: 49 cm
Apgar score
46
1) Setelah 1 menit bayi lahir: 8
G: 1 P: 0 A: 0
d. Pola reproduksi
diumur 14 tahun
e. Riwayat kesehatan
Riwayat keluarga:
1) Genogram
47
27 27
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Nutrisi:
48
2) Frekuensi makan/hari: 3x/hari
Eliminasi:
Frekuensi: 3-4x/minggu
Konsistensi: Padat
Frekuensi: 2-3x/hari
Kebersihan diri
49
rambut
Ketergantungan
akan segera KB
g. Pemeriksaan fisik
Tanda vital
2) Pernapasan: 20x/m
3) Nadi: 96x/m
4) Suhu: 37,2 C
Berat badan: 65 kg
Inspeksi
50
1) Kepala
2) Muka
3) Mata
menghitam
5) Leher
6) Buah dada
Putting: Normal
Kebersihan: Baik
7) Uterus
Kontraksi/konsistensi: Baik
Posisi: Normal
8) Vulva
3. Data psikologis
52
d. Perasaan tentang pelayanan yang diberikan: Pasien mengatakan
4. Data sosial
Keluarga: Baik
Tetangga/lingkungan: Baik
Perawat/bidan/dokter: Baik
b. Self care
payudaranya
rutin
5. Data spiritual
53
maha esa
pengkajian
a. BB Bayi: 3100 gr
b. PB Bayi: 49 cm
7. Terapi medis
a. Bledstop / 8 jam
54
Klasifikasi data
Data subjektif:
terbangun
4. Pasien mengatakan tidak bisa istirahat dan tidur dengan tenang karena ribut
Data objektif:
55
ANALISA DATA
4. Pasien
nampak lemas
5. Nampak
edema pada
kelopak mata
bagian bawah
56
dan
menghitam
6. Tanda tanda
vital
TD: 100/60
mmhg
N: 96x/m
P: 20x/m
S: 37,2 C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS:
gampang terbangun
sakit
57
DO:
N: 96x/m
P: 20x/m
S: 37,2 C
INTERVENSI KEPERAWATAN
58
-keluhan
- Ciptakan
tidak puas
lingkungan
tidur dari
tenang dan
menurun
tanpa gangguan
menjadi
dengan
meningkat
pencahayaan
-keluhan dan suhu ruang
istirahat tidak nyaman, jika
cukup dari memungkinkan
menurun
- Gunakan
menjadi
pakaian
meningkat
longgar
- Gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
berirama
Edukasi
- Jelaskan secara
rinci intervensi
relaksasi yang
dipilih
- Anjurkan
mengambil
posisi nyaman
- Anjurkan rileks
dan merasakan
sensasi
relaksasi
- Anjurkan
sering
mengulangi
atau melatih
Teknik yang
dipilih
59
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Senin, 20 1. Memeriksa S:
juni frekuensi nadi, 1. Pasien
tekanan darah, mengataka
10:00
dan suhu n merasa
sebelum dan lebih
sesudah Latihan nyaman
Hasil: dari
sebelumny
TD: 100/60
a
mmhg
N: 96x/m 2. Pasien
mengataka
10:15 S: 37,2 C n mulai
2. Memonitor merasa
respons terhadap mengantuk
terapi relaksasi
3. Pasien
Hasil: teknik mengataka
relaksasi yang n tidur
digunakan adalah malamnya
teknik relaksasi hanya 3
nafas dalam, jam saja
pasien dan
mengatakan mau terbangun
mengikuti teknik sebanyak 4
relaksasi nafas kali dan
10: 20 dalam pada siang
hari pasien
3. Menciptakan
tidak bisa
lingkungan
tidur
tenang dan tanpa
gangguan O:
dengan
1. Pasien
60
pencahayaan dan nampak
suhu ruang menguap
nyaman, jika beberapaka
memungkinkan li
Hasil: untuk 2. Pasien
melakukan Nampak
teknik relaksasi Lemas
nafas dalam
3. Nampak
pengunjung
mata pasien
diberitahu untuk
sayup
keluar dari
ruangan serta 4. Nampak
10: 30
menyalakan mata pasien
kipas angin agar memerah
suhu ruangan dan berair
tetap nyaman
5. Tanda
4. Menggunakan tanda vital
pakaian longgar
TD: 100/60
10:35 Hasil: pasien mmhg
mengatakan telah
N: 96x/m
memakai pakaian
longgar S: 37,2 C
5. Menggunakan P: 20x/m
nada suara
A: masalah belum
lembut dengan
teratasi
irama lambat dan
berirama
Hasil: pasien P: intervensi
diajarkan secara dilanjutkan
lembut dan
perlahan-lahan
10:40
agar pasien
memahami
teknik relaksasi
nafas dalam
6. Menjelaskan
secara rinci
intervensi
61
relaksasi yang
dipilih
Hasil: pasien
memahami
11:10
tentang teknik
relaksasi yang
akan dilakukan
yaitu teknik
relaksasi nafas
dalam
7. Menganjurkan
11: 15
mengambil
posisi nyaman
Hasil: pasien
mengikuti
anjuran untuk
mengambil
posisi nyaman
8. Menganjurkan
11: 40
rileks dan
merasakan
sensasi relaksasi
Hasil: pasien
mengatakan
merasa rileks dan
tenang
9. Menganjurkan
sering
mengulangi atau
melatih Teknik
yang dipilih
Hasil: pasien
mengatakan akan
mengulangi
teknik relaksasi
nafas dalam
62
2 Selasa 21 1. Memeriksa S:
juni frekuensi nadi, 1. Pasien
tekanan darah, mengataka
08:00
dan suhu n sebelum
sebelum dan hendak
sesudah Latihan tidur pasien
Hasil: melakukan
Teknik
TD: 110/60
relaksasi
mmhg
nafas
N: 88x/m dalam agar
09:00 S: 37,2 C merasa
lebih
2. Memonitor
nyaman
respons terhadap
terapi relaksasi 2. Pasien
mengataka
Hasil: teknik
n Ketika
relaksasi yang
sudah
digunakan adalah
melakukan
teknik relaksasi
Teknik
nafas dalam,
relaksasi
pasien
nafas
mengatakan
dalam
09:20 mulai menyukai
pasien
terapi teknik
mulai
relaksasi nafas
merasa
dalam
mengantuk
3. Menciptakan dan
lingkungan nyaman
tenang dan tanpa
3. Pasien
gangguan
mengataka
dengan
n tidur
pencahayaan dan
malamnya
suhu ruang
dari hanya
nyaman, jika
2-3 jam
memungkinkan
saja
Hasil: pasien sekarang
menyuruh menjadi 5
keluarganya agar jam, di
tidak ribut serta waktu
63
09:40 menyalakan malam
kipas angin agar pasien tidur
suhu ruangan di jam
tetap nyaman 23:30-
04:30,
4. Menggunakan
pasien
pakaian longgar
10:00 mengataka
Hasil: pasien n sempat
telah memakai terbangun
pakaian longgar sebnyak 3
kali dan di
5. Menjelaskan
waktu
secara rinci
siang
intervensi
pasien
relaksasi yang
tidak dapat
dipilih
tidur
Hasil: pasien
O:
memahami
10:30 tentang teknik 1. Pasien
relaksasi yang nampak
akan dilakukan menguap
yaitu teknik beberapaka
relaksasi nafas li
dalam
2. Pasien
6. Menganjurkan Nampak
11:00 mengambil Lemas
posisi nyaman
3. Nampak
Hasil: pasien mata pasien
mengikuti sayup
anjuran untuk
4. Tanda
mengambil
tanda vital
posisi nyaman
11:30 TD: 110/60
7. Menganjurkan
mmhg
rileks dan
merasakan N: 88x/m
sensasi relaksasi
S: 37,2 C
Hasil: pasien
P: 20x/m
mengatakan
merasa rileks dan A: masalah belum
64
tenang teratasi
8. Menganjurkan
sering
P: intervensi
mengulangi atau
dilanjutkan
melatih Teknik
yang dipilih
Hasil: pasien
mengatakan
sering
mengulangi
teknik relaksasi
nafas dalam jika
hendak akan
tidur
3. Rabu 22 1. Memeriksa S:
juni frekuensi nadi, 1. Pasien
tekanan darah, mengataka
09:00
dan suhu n sebelum
sebelum dan hendak
sesudah Latihan tidur pasien
Hasil: melakukan
teknik
TD: 120/80
relaksasi
mmhg
nafas
N: 80x/m dalam agar
S: 37,2 C merasa
lebih
09:30 2. Memonitor
nyaman
respons terhadap
terapi relaksasi 2. Pasien
mengataka
Hasil: teknik
n Ketika
relaksasi yang
sudah
digunakan adalah
melakukan
teknik relaksasi
teknik
nafas dalam,
relaksasi
pasien
nafas
mengatakan
dalam
menyukai terapi
pasien
teknik relaksasi
mulai
65
09:40 nafas dalam merasa
mengantuk
3. Menciptakan
dan
lingkungan
nyaman
tenang dan tanpa
gangguan 3. Pasien
dengan mengataka
pencahayaan dan n tidur
suhu ruang malamnya
nyaman, jika kemarin
memungkinkan dari hanya
5 jam saja
Hasil: pasien
sekarang
menyuruh
menjadi 7
keluarganya agar
jam dan
tidak ribut serta
sesekali
10:00 menyalakan
tertidur
kipas angin agar
pada siang
suhu ruangan
hari, pada
tetap nyaman
malam hari
4. Menggunakan pasien tidur
pakaian longgar di jam
10:10
22:00-
Hasil: pasien
04:00 pada
telah memakai
siang hari
pakaian longgar
pasien
5. Menjelaskan tertidur 30
secara rinci menit di
intervensi jam 13:30
relaksasi yang kemudian
dipilih terbangun
dan tertidur
Hasil: pasien
Kembali di
memahami
jam 13:50,
10:40 teknik relaksasi
pasien
yang akan
mengataka
dilakukan yaitu
n terbangun
teknik relaksasi
Kembali
nafas dalam
pada jam
6. Menganjurkan 14:12.dan
mengambil
66
10:50 posisi nyaman tidak dapat
tertidur
Hasil: pasien Kembali,
mengikuti Total
anjuran untuk pasien tidur
mengambil pada hari
posisi nyaman ini 7 jam
7. Menganjurkan O:
11:20
rileks dan
1. Pasien
merasakan
Nampak
sensasi relaksasi
lebih fresh
Hasil: pasien
5. Tanda
mengatakan
tanda vital
merasa rileks dan
tenang TD: 120/80
mmhg
8. Menganjurkan
sering N: 80x/m
mengulangi atau
S: 37,2 C
melatih Teknik
yang dipilih P: 20x/m
Hasil: pasien A: masalah teratasi
mengatakan
sering
mengulangi P: intervensi
teknik relaksasi dihentikan
B. Pembahasan
1. Pengkajian
67
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 20 juni 2022 pada
mengatakan sulit tidur akibat lingkungan yang bising dan merasa gerah,
dirasakan pada pasien post partum yaitu sulit tidur, lemas, kelelahan.
Tidur diperlukan ibu post partum untuk pembentukan sel-sel tubuh yang
baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, memberi waktu organ tubuh
tubuh.
secara normal, jenis kelamin bayi perempuan dengan berat badan 3100
gr dan Panjang badan 49cm, apgar score setelah 1 menit bayi lahir 8 dan
68
nyeri menstruasi. tidak ada Riwayat penyakir di keluarga.
wajah tampak pucat, pada bagian vulva bagimana luka pada perineum:
yang ada pada teori tidak semua ditemukan pada pasien, tetapi kondisi
2. Diangnosa keperawatan
puas tidur, mengeluh pola tidur berubah, mengeluh istirahat tidak cukup
(PPNI, 2016).
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan penulis pada BAB
II. Dimana pada ibu post partum yang dalam pemenuhan istirahat tidur,
69
tidur.
3. Intervensi keperawatan
Pada tahap intervensi ditetapkan tujuan dan kriteria hasil yang akan
meningkat (PPNI,2019).
70
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman jika
4. Implementasi keperawatan
putri, 2019)
pasien selama 3x24 jam yaitu pada tanggal 20,21 dan 23 Juni adalah,
71
ruang nyaman, jika memungkinkan, Menggunakan pakaian longgar,
melakukan latihan sebanyak 1 kali dalam sehari yaitu pada pagi hari.
5. Evaluasi keperawatan
rencana keperawatan
pasien sayup, Nampak mata pasien memerah dan berair, Tanda tanda
72
mengatakan
dari hanya 3-4 jam saja sekarang menjadi 6 jam, Pasien nampak
sayup, Tanda tanda vital TD: 110/60 mmhg N: 88x/m S: 37,2 C P: 20x/m
nafas dalam agar merasa lebih nyaman, pasien mengatakan Ketika sudah
jam saja sekarang menjadi 7 jam dan sesekali tertidur pada siang hari,
Pasien Nampak lebih fresh, Tanda tanda vital TD: 120/80 mmhg N:
tidak setuju
73
BAB V
A. Kesimpulan
SLKI, SIKI yang dibuat sesuai dengan kondisi pasien dan berdasarkan
pada gangguan pola tidurnya yang ditandai dengan adanya keluhan sulit
tidur, jam tidur yang tidak teratur, kondisi lingkungan yang bising dan
dan keadaan yang dialami pasien dan berdasarkan pada teori yang ada,
74
luaran yaitu pola tidur dan intervensinya Teknik relaksasi yaitu Teknik
selama 3 hari (3x24 jam) maka terjadi perubahan pada gangguan pola
tidur, dengan uraian hari pertama pola tidur dan istirahat memburuk ,
hari kedua pola tidur dan istirahat mulai membaik, dan kemudian
dievaluasi akhir pada tanggal 22 Juni 2022 dengan hasil pola tidur dan
istirahat teratasi.
B. Saran
75
memanfaatkan penerapan Teknik relaksasi yaitu Teknik relaksasi nafas
d. Bagi Peneliti
Semoga Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat menjadi bacaan
teori dan kasus nyata tentang masalah istirahat dan tidur pada pasien
post partum.
76
DAFTAR PUSTAKA
Akhir, T. (2017). Upaya pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada ibu post
partum.
Fatmawati, R., & Hidayah, N. (2019). (2019). Gambaran Pola Tidur Ibu Nifas.
Journal Infokes, 9(2), 44–47.
Fitri, M., Trisyani, M., & Maryati, I. (2012). Hubungan Intensitas Nyeri Luka
Sectio Caesarea Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Post Partum Hari Ke-2
Di Ruang Rawat Inap Rsud Sumedang. Milla Fitri Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM,
21, 1–14.
77
PADA Ny. C. L YANG MENDERITA TUMOR PARU DI RUANG
TERATAI RSUD. Prof. Dr. W. Z. JOHANNES KUPANG MEI 2019.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang, 91(5), 1–224.
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1043/1/MENSI WOLA.pdf
78
Lampiran 1
SURAT LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
79
Lampiran 2
SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL
80
Lampiran 3
81
Lampiran 4
SURAT KETERANGAN PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
82
Lampiran 5
SURAT KETERANGAN PENGANTAR PENELITIAN
83
Lampiran 6
SURAT KETERANGAN BALITBANG
84
Lampiran 7
SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI PENELITIAN
85
Lampiran 8
SURAT KETERANGAN BEBAS PUSTAKA
86
Lampiran 9
SURAT KETERANGAN BEBAS ADMINISTRASI
87
Hari Jam Jam Frekuensi Kuantitas
rawat tidur tidur terbangun tidur
keterangan
malam siang dari tidur
88
Lampiran SOP Teknik Relaksasi Nafas Dalam
A. Definisi
Metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan relaksas pada
pasien yang mengalami nyeri. Selain itu latihan nafas dalam merupakan cara
bernafas yang efektif melalui inspirasi dan ekspirasi untuk memperoleh
nafas yang lambat, dalam, dan rileks. Rileks sempurna yang dapat
mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dan perasaan cemas sehingga
mencegah stimulasi nyeri.
Ada tiga faktor yang utama dalam teknik nafas dalam:
1. Berikan posisi dengan tepat sehingga pasien merasa nyaman
2. Biarkan pasien memikirkan untuk beristirahat
3. Lingkungan yang santai/ tenang
B. Tujuan
1. Meningkatkan aliran udara dan oksigen dalam darah
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Membantu dan meningkatkan relaksasi
4. Meningkatkan kualitas tidur
5. Menmbantu mengeluarkan gas anastesi tersisa didalam jalan nafas.
C. Indikasi
Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri akut atau nyeri kronis
D. Cara melakukan
1. Tahap pra interaksi
a. Membaca mengenai status pasien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
d. Tahap orientasi
e. Mengucapkan salam teraupetik kepada pasien
f. Validasi kondisi pasien saat ini
89
g. Menjaga keamanan privasi pasien
h. Menjelaskan tujuan & prosedure yang akan dilakukan terhadap
pasien & keluarga
2. Tahap kerja
a. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada
sesuatu yang kurang dipahami/ jelas
b. Atur posisi agar klien rileks tanpa adanya beban fisik, baik duduk
maupun berdiri. Apabila pasien memilih duduk, maka bantu pasien
duduk di tepi tempat tidur atau posisi duduk tegak di kursi. Posisi
juga bisa semifowler, berbaring di tempat tidur dengan punggung
tersangga bantal.
c. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga
rongga paru berisi udara
d. Instruksikan pasien dengan cara perlahan dan hembuskan udara
membiarkannya ke luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat
bersamaan minta klien untuk memusatkan perhatiannya pada
sesuatu hal yang indah dan merasakan betapa nikmat rasanya
e. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa
saat (1-2 menit)
f. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskan dengan cara perlahan dan merasakan saat ini udara
mulai mengalir dari tanggan, kaki, menuju keparu-paru dan
seterusnya udara dan rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
g. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan,
udara yang mengalir dan merasakan ke luar dari ujung-ujung jari
tangan dan kaki kemudian rasakan kehangatanya
h. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apabila rasa
nyeri kembali lagi
i. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk
melakukan secara mandiri
j. Ulangi latihan nafas dalam ini sebanyak 3 sampai 5 kali
3. Tahap terminasi
90
a. Evaluasi hasil Gerakan
b. Lakukan kontrak untuk melakukan kegiatan selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dengan baik
d. Cuci tangan
4. Dokumentasi
a. Catat waktu pelaksaan tindakan
b. Catat respon pasien
c. Paraf dan nama perawat juga
91
Lampiran Dokumentasi penelitian
92