Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.

2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP


KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA SETUKPA SUKABUMI
(Studi kasus pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangakara Setukpa Sukabumi)

Putu Sri Utari


Irman Firmansyah, SE., MM
STIE PASIM Sukabumi
Tahun 2021

ABSTRAK

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan


Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Bhayangkara
Setukpa Sukabumi. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif dan metode assosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi
penerimaan pasien dibulan terakhir yaitu bulan juli sebanyak 211 pasien rawat jalan,
sampel yang digunakan sebanyak 138 responden yang diperoleh dengan menggunakan
teknik non probability sampling dengan menggunakan rumus Slovin dan penentuan
sampel yang digunakan adalah teknik Quota Sampling. Untuk uji analisis instrumen
penelitian digunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik, kemudian untuk
uji analisis statistik dan analisis hubungan dan pengaruh digunakan korelasi pearson
product moment, koefisien determinasi, regresi linear berganda dan untuk menguji
hipotesis digunakan uji t dan uji f.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa secara parsial
kualitas pelayanan dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pasien pada Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Sukabumi. Dengan membandingkan
F-hitung dengan F-tabel 104.561 > 3,06, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini terbukti bahwa kualitas
pelayanan dan fasilitas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien pada Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Sukabumi. Besarnya
kontribusi pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan pasien sebesar
60,8%, dan sisanya sebesar 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata kunci : Kualitas pelayanan, Fasilitas dan Kepuasan

60
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

THE EFFECT OF SERVICE QUALITY AND FACILITIES ON OUTPATIENT


SATISFACTION AT THE BHAYANGKARA SETUKPA SUKABUMI HOSPITAL
(case study at the hospital pharmacy installation Bhayangkara Setukpa Sukabumi)

By :
Putu Sri Utari
Irman Firmansyah, SE., MM

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of service quality andfacilities
on the satisfaction of outpatients at Bhayangkara Hospital Setukpa, Sukabumi. The
design in this study uses descriptive research methods and associative methods with a
quantitative approach. The total population of patient admissions in the last month,
namely July was 211 outpatients, the sample used was 138 respondents who were
obtained using non-probability sampling techniques using the Slovin formula and the
determination of the sample used was the Quota Sampling technique. To test the
analysis of research instruments used validity test, reliability test and classical
assumption test, then for statistical analysis tests and analysis of relationships and
effects used Pearson product moment correlation, coefficient of determination,
multiple linear regression and to test the hypothesis used t test and f test.
Based on the results of the research that has been done, it can be seen that partially
the quality of services and facilities has a positive and significant effect on patient
satisfaction at Bhayangkara Setukpa Sukabumi Hospital. By comparing the F-count
with the F-table (104,561> 3.06, it means that H0 is rejected and H1 is accepted, so
the research hypothesis proposed in this study is proven that the quality of services and
facilities simultaneously has a positive and significant effect onpatient satisfaction at
Bhayangkara Hospital. Setukpa Sukabumi. The contribution of the influence of service
quality and facilities on patient satisfaction is 60.8%, and the remaining 39.2% is
influenced by other variables not examined.

Keywords: service quality, facilities and satisfaction

61
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

I. PENDAHULUAN Menurut Tjiptono (2019: 23) bahwa


fasilitas merupakan sumber daya fisik
1.1. Latar Belakang yang harus ada sebelum suatu jasa
Masalah kesehatan menjadi problem ditawarkan kepada konsumen.
utama yang dijumpai sehari-hari. Setiap Menurut Tjiptono dalam Thomas
(2016: 16) Kepuasan Konsumen
hari makin banyak masyarakat yang
merupakan evaluasi pembeli dimana
datang berobat ke rumah sakit untuk alternatif yang dipilih sekurang-
berobat. Semakin banyak masyarakat kurangnya sama atau melampaui
datang ke rumah sakit maka semakin harapan pelanggan.
tinggi pula tuntutan rumah sakit untuk Menurut Moison, Walter dan White (
meningkatkan kualitas pelayanannya. 2016:19) menyebutkan faktor-faktor
Rumah sakit sebagai institusi yang yang mempengaruhi kepuasan pasien,
bergerak di bidang pelayanan kasehatan yaitu:
mengalami perubahan, pada awal 1. Pelayanan, meliputi pelayanan
perkembangannya, rumah sakit adalah keramahan petugas rumah sakit,
lembaga yang berfungsi sosial, tetapi kecepatan dalam pelayanan. Rumah
dengan adanya rumah sakit swasta, sakit dianggap baik apabila dalam
menjadikan rumah sakit lebih mengacu memberikan pelayanan lebih
sebagai suatu industri yang bergerak memperhatikan kebutuhan pasien
dalam bidang pelayanan kesehatan maupun orang lain yang berkunjung
dengan melakukan pengelolaan yang di rumah sakit.
berdasar padamanajemen badan usaha. 2. Fasilitas, kelengkapan fasilitasrumah
Seiring dengan itu, terjadi persaingan sakit turut menentukan penilaian
antara sesama rumah sakit baik rumah kepuasan pasien, misalnya fasilitas
sakit milik pemerintah maupun rumah kesehatan baik sarana dan prasarana,
sakit milik swasta, semua berlomba- tempat parkir, ruang tunggu yang
lomba untuk menarik konsumen agar nyaman dan ruangkamar rawat inap.
menggunakan jasanya. Dalam menerima dan melayani
Memberikan pelayanan dengan pasien rawat jalan sebagai konsumen
kualitas terbaik, bukanlah sesuatu yang dengan berbagai karakteristik, rumah
mudah bagi pengelola rumah sakit sakit harus melengkapi diri supaya
karena pelayanan yang diberikan oleh senantiasa mendengarkan suara
rumah sakit menyangkut kualitas hidup konsumen, dan memiliki kemampuan
para pasiennya sehingga bila terjadi memberikan respon terhadap setiap
kesalahan dalam tindakan medis dapat keinginan, harapan konsumen dan
berdampak buruk bagi pasien. tuntutan pengguna jasa saranapelayanan
Menurut Algifari (2019: 18)kualitas kesehatan. Hal ini erat berhubungan
pelayanan adalah seberapa jauh dengan tenaga kesehatan yang
perbedaan antara kenyataan danharapan senantiasa mendampingi dan melayani
pelanggan atas apa yang mereka terima. pasien sebagai konsumennya.

62
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

Tabel 1.1 terhadap penggunaan obat, lalu


Kualitas pelayanan dan fasilitas pada kurangnya tempat duduk pasien saat
Rumah Bhayangkara Setukpa Sukabumi
Kualitas Pelayanan Fasilitas menunggu untuk pengambilan obat,dan
keluhan tentang tempat ibadah yang
1. Ketersediaan obat 1. Ruang tunggu kurang dirawat.
2. Jenis tenaga yang 2. Tempat ibadah Hal demikian memberikan indikasi
tersedia 3. Area parkir bahwa Rumah Sakit Bhayangkara
3. Alat kesehatan 4. Penampilan area
Setukpa Sukabumi belum mampu
4. Proses pemberian rumah sakit
pelayanan 5. Alat pemeriksaan memberikan pelayanan dan fasilitas
5. Harga obat yang yang sesuai dengan harapan masyarakat
kompetetif sebagai konsumen. Pasien akan merasa
puas apabila ada persamaan antara
Berdasarkan hasil pengamatan harapan dan kenyataan pelayanan
peneliti memperoleh data jumlah pasien kesehatan yang diperoleh.
yang pernah dirawat di rumah sakit Dari uraian di atas sangatlah perlu
bhayangkara setukpa sukabumi pada dilakukan penelitian tentangsejauhmana
tahun 2020: tingkat kepuasan pasien rawat jalan
terhadap pelayanan Rumah Sakit
Tabel 1.2 Bhayangkara Setukpa Sukabumi yang
Data Jumlah penerimaan pasien Rawat
Jalan Jan-Jul 2020 diharapkan dapat meningkatkan
No. Bulan Jumlah Pasien pelayanan dan fasilitas kesehatan.
1 Januari 476 Berdasarkan fenomena dan teori
2 Februari 513 yang dikemukakan diatas semakin
3 Maret 598 menarik bagi penulis untuk
4 April 509 menganalisis lebih lanjut permasalahan
5 Mei 435 tersebut. Oleh kareka itu maka penulis
6 Juni 351 melakukan penelitian dengan judul
7 Juli 211 “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Sumber: Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Fasilitas terhadap Kepuasan Pasien
Sukabumi
Rawat Jalan pada Rumah Sakit
Berdasarkan tabel diatas dapat Bhayangkara Setukpa Sukabumi”.
disimpulkan bahwa jumlah penerimaan 1.2. Rumusan Masalah
pasien di Rumah Sakit Bhayangkara
Setukpa Sukabumi dalam 7 bulan 1. Bagaimana kualitas pelayanan,
terakhir mengalami penurunan yang fasilitas dan kepuasan pada Rumah
diduga karena adanya factor yang Sakit Bhayangkara Setukpa
mempengaruhi pada pelayanan dan Sukabumi
fasilitas yang diberikan oleh pihak 2. Bagaimana kualitas pelayanan
Rumah Sakit. terhadap kapuasan pada Rumah
Hal tersebut sesuai dengan keluhan Sakit Bhayangkara Setukpa
yang pernah dilakukan oleh sejumlah Sukabumi.
pasien pada rumah sakit, seperti: pasien
mengeluh bahwa petugas farmasi tidak
memberikan informasi yang jelas

63
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

3. Bagaimana fasilitas terhadap informasi medis dan kelangsungan


kepuasan pada Rumah Sakit perawatan.
Bhayangkara Setukpa Sukabumi Menurut Algifari (2019: 18) kualitas
4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan adalah seberapa jauh
pelayanan dan fasilitas terhadap perbedaan antara kenyataan danharapan
kepuasan pada Rumah Sakit pelanggan atas apa yang mereka terima.
Bhayangkara Setukpa Sukabumi Terdapat dimensi dalam Kualitas
Pelayanan, yaitu:
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Bukti fisik (Tangibles)
2. Kehandalan (Reliability)
Maksud dan tujuan pada penelitian ini 3. Ketanggapan (Responsiveness)
yaitu: 4. Jaminan (Assurance)
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas 5. Simpati (Empathy).
pelayanan, fasilitas dan kepuasan Menurut Tjiptono (2019: 23) bahwa
pada Rumah Sakit Bhayangkara fasilitas merupakan sumber daya fisik
Setukpa Sukabumi. yang harus ada sebelum suatu jasa
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas ditawarkan kepada konsumen. Terdapat
pelayanan terhadap kepuasan pada dimensi dalam fasilitas, yaitu:
Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa 1. Pertimbangan atau perencanaan
Sukabumi. spasial
3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas 2. Perancang ruang
terhadap Kepuasan pada Rumah 3. Perlengkapan
Sakit Bhayangkara Setukpa 4. Tata cahaya dan Warna
Sukabumi. 5. Pesan-pesan yang disampaikan
4. Untuk mengetahui pengaruh secara grafis.
Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Menurut Tjiptono dalam Thomas
terhadap Kepuasan pada Rumah (2016: 16) Kepuasan Konsumen
Sakit Bhayangkara Setukpa merupakan evaluasi pembeli dimana
Sukabumi alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya sama atau melampaui
1.4. Kerangka Pemikiran harapan pelanggan. Kepuasan memiliki
Kepuasan konsumen dapat dimensi sebagai berikut:
membentuk persepsi dan selanjutnya 1. Kesesuaian Harapan
dapat memposisikan produkperusahaan 2. Minat Berkunjung Kembali
di mata konsumennya. Pasien akan 3. Kesediaan Merekomendasi.
merasa puas apabila ada persamaan Menurut Moison, Walter dan
antara harapan dankenyataan pelayanan White ( 2016:19) menyebutkan faktor-
kesehatan yang diperoleh. Kepuasaan faktor yang mempengaruhi kepuasan
pengguna pelayanan kesehatan pasien, yaitu:
mempunyai kaitan yang erat dengan Berdasarkan uraian diatas hubungan
hasil pelayanan kesehatan, baik secara antara variabel dapat digambarkan
medis maupun non medis seperti dengan kerangka pemikiran dibawah
kepatuhan terhadap pengobatan, ini :
pemahaman terhadap

64
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

memperhatikan kebutuhan pasien


Algifari
(2019: 18)
maupun orang lain yang berkunjung di
1. Bukti fisik
rumah sakit.
2. Kehandalan Kualitas Tjiptono Kualitas pelayanan adalah seberapa
3. Ketanggapan Pelayanan (2016: 16)
4. Jaminan (X1) jauh perbedaan antara kenyataan dan
5. Simpati
Kepuasan
harapan pelanggan atas apa yang
(Y) mereka terima.
Tjiptono
1. (2019: 23) Dimensi Kualitas Pelayanan
Pertimbangan/pere
ncanaan spasial menurut Parasuraman yaitu:
2. Perancang 1. Kesesuain
Ruangan
Fasilitas (X2)
harapan 1. Bukti fisik (Tangibles) yaitu
3. Perlengkapan
4. Tata cahaya &
2. Minat
berkunjung
kemampuan perusahaan dalam
warna kembali menunjukkan sarana, prasarana,
5. Pesan yang 3. Kesediaan
disampaikan merekomenda daya tarik, dan semua yang telah
si diklaim dimiliki perusahaan sesuai
Gambar 1.1 dengan apa yang dijanjikan.
Kerangka Pemikiran
2. Kehandalan (Reliability) yaitu suatu
Dari gambar kerangka pemikiran kemampuan melakukan pelayanan
diatas penulis menggambarkan sesuai dengan apa yang telah
paradigma penelitian seperti gambar dijanjikan.
dibawah ini: 3. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu
suatu kemampuan dalam
memberikan bantuan kepada
pelanggan dengan cepat dan tepat.
X1
4. Jaminan (Assurance) yaitu kepastian
Y yang akan didapatkan oleh
pelanggan apabila menggunakanjasa
X2 perusahaan antara lain berhubungan
dengan komunikasi, kredibilitas,
Gambar 1.2 keamanan, dan kompetensi.
Paradigma Penelitian 5. Simpati (Empathy) yaitu
Keterangan: kemampuan dalam memberikan
X1 : Kualitas Pelayanan pelayanan yang tulus dan bersifat
X2 : Fasilitas pribadi kepada para pelanggan
Y : Kepuasan dengan berupaya memahami
keinginan yang dibutuhkan
pelanggan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kualitas Pelayanan 2.2. Fasilitas
Menurut Algifari (2019:18) Menurut Tjiptono (2019: 23) bahwa
Pelayanan, meliputi pelayanan fasilitas merupakan sumber daya fisik
keramahan petugas rumah sakit, yang harus ada sebelum suatu jasa
kecepatan dalam pelayanan. Rumah ditawarkan kepada konsumen.
sakit dianggap baik apabila dalam Beberapa faktor yang perlu
memberikan pelayanan lebih

65
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

dipertimbangkan dalam menentukan dipergunakan untuk maksud


fasilitas, yaitu: tertentu.
1. Pertimbangan atau perencanaan
spasial. 2.3. Kepuasan
Aspek-aspek seperti proporsi, Menurut Tjiptono dalam dalam
tekstur, warna dan lain-lain perlu Thomas (2016:16) Kepuasan
dipertimbangkan, dikombinasikan, Konsumen merupakan evaluasi
dan dikembangkan untukmemancing pembeli dimana alternatif yang dipilih
respon intelektual maupun emosional sekurang-kurangnya sama atau
dari pemakai atau orang yang melampaui harapan pelanggan.
melihatnya. Dimensi kepuasan yaitu:
1. Kesesuaian Harapan Adalah tingkat
2. Perancang ruang
Unsur ini mancakup perencanaan kesesuaian antara kinerja jasa yang
interior dan arsitektur seperti diharapkan oleh konsumen dengan
penempatan perabotan dan yang dirasakan oleh konsumen.
perlengkapan dalam ruangan, desain 2. Minat Berkunjung Kembali Adalah
aliran sirkulasi dan lain-lain. kesediaan konsumen untuk
3. Perlengkapan atau perabotan berkunjung kembali atau melakukan
Perlengkapan berfungsi sebagai pemakaian ulang terhadap jasa
sarana pelindung barang-barang terkait.
berharga, sebagai tanda 3. Kesediaan Merekomendasi Yaitu
penyambutan bagi para konsumen. kesediaan konsumen untuk
4. Tata cahaya dan Warna merekomendasikan jasa yang telah
dirasakan kepada teman atau
Tata cahaya Yang perlu diperhatikan
dalam tata cahayaadalah jenis warna keluarga.
dan sifat aktivitas yang dilakukan 2.4. Pengaruh antara Kualitas
dalam ruangan serta suasana yang Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan
diinginkan. Warna dapat (Y)
dimanfaatkan untuk meningkatkan Menurut Kotler (2012:23) kualitas
efisiensi, pelayanan diartikan sebagai
menimbulkan kesan rileks, serta keseluruhan ciri dari barang dan jasa
mengurangi tingkat kecelakaan. yang mempengaruhi pada
Warna yang digunakan untuk kemampuannya untuk memenuhi
interior fasilitas perlu dikaitkan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan
dengan efek emosional dari warna maupun tidak dinyatakan. Purwanti,
yang dipilih. (2014:252) mengungkapkan bahwa ada
5. Pesan-pesan yang disampaikan pengaruh antara variabel Kualitas
secara grafis Layanan terhadap Kepuasan
Aspek yang terkait dalam unsur ini Konsumen, yang berarti semakin baik
adalah penampilan visual, kualitas layanan yang diberikan maka
penempatan, pemilihan bentuk fisik, akan semakin meningkat kepuasan
pemilihan warna, pencahayaan dan yang dirasakan oleh pelanggan.
pemilihan bentuk perwajahan
lambang atau tanda yang

66
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

2.5. Pengaruh antara Fasilitas (X2) asosiatif, dengan pendekatan


terhadap Kepuasan (Y) kuantitatif.
Menurut Tjiptono (2014:184) Metode penelitian deskriptif
fasilitas adalah sumber daya fisik yang merupakan penelitian yang dilakukan
harus ada sebelum suatu jasa dapat untuk mengetahui nilai variable
ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas mandiri, baik satu variable atau lebih
dapat pula berupa segala sesuatu yang (variable independen) tanpa membuat
memudahkan konsumen dalam perbandingan, atau menghubungkan
memperoleh kepuasan. Fasilitas dengan variable lain.
memiliki pengaruh yang signifikan (Sugiyono, 2017:10), Metode
terhadap kepuasan konsumen. Semakin penelitian asosiatif merupakan
baik fasilitas yang diberikanperusahaan penelitian yang bertujuan untuk
maka semakin tinggi tingkat kepuasan mengetahui pengaruh atau hubungan
konsumen terhadap perusahaan antara dua variabel atau lebih,
tersebut. digunakan teori yang dapat
menjelaskan, meramalkan dan
2.6. Pengaruh Kualitas Pelayanan mengontrol suatu gejala.
(X1) dan Fasilitas(X2) terhadap (Sugiyono, 2017: 8) Penelitian
Kepuasan (Y) kuantitatif digunakan untuk
Menurut Moison, Walter dan White ( pengumpulan data dengan instrument
2016:19) menyebutkan faktor-faktor penelitian, analisis data bersifat
yang mempengaruhi kepuasan pasien, kuantitatif/statistic, dengan tujuan
yaitu: untuk menguji hipotesis yang telah
1. Pelayanan, meliputi pelayanan ditetapkan.
keramahan petugas rumah sakit, Berdasarkan metode yang
kecepatan dalam pelayanan. Rumah digunakan sebagaimana disebutkan di
sakit dianggap baik apabila dalam atas, maka penelitian yang dilakukan
memberikan pelayanan lebih menggunakan metode survei.
memperhatikan kebutuhan pasien (Bambang, 2015:4) Metode survei
maupun orang lain yang berkunjung merupakan penelitian yang dilakukan
di rumah sakit. pada populasi kecil atau besar, akan
2. Fasilitas, kelengkapan fasilitasrumah tetapi data yang dipelajari adalah data
sakit turut menentukan penilaian dari sample yang diambil dari populasi.
kepuasan pasien, misalnya fasilitas
kesehatan baik sarana dan prasarana, 3.2. Populasi dan Sampel
tempat parkir, ruang tunggu yang (Sugiyono, 2017: 215) Populasi
nyaman dan ruangkamar rawat inap. adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang memiliki
III. METODOLOGI PENELITIAN kualitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
3.1. Rancangan Penelitian dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2017: 8) Penelitian yang Populasi dalam penelitian ini adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
metode penelitian deskriptif dan Bhayangkara Setukpa Sukabumi,
dimana jumlah penerimaan pasien

67
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

dibulan terakhir yaitu bulan juli variabel-variabel tersebut dapat kita


sebanyak 211 pasien rawat jalan. lihat pada tabel operasional variabel
Jumlah sampel yang diambil pada berikut ini:
penelitian ini adalah 138 responden Tabel 3.1
berdasarkan teori Slovin dengan 5% Operasionalisasi Variabel
Variab Definisi Dimensi Indikator Skal
tingkat kesalahannya. el a
Kualita Kualitas 1. bukti fisik 1. Ketersediaan
Penelitian ini menggunakan teknik s pelayan obat yang Ordi
sampling kuota. Sampling kuota adalah Pelaya
nan
an
adalah
lengkap
2. Kebersihan dan
nal

teknik untuk menentukan sampel dari (X1) seberap kenyamanan


a jauh ruang tunggu
populasi dan mempunyai ciri-ciri perbeda 2. keandalan 1. Prosedur Ordi
tertentu sampai jumlah (kuota) yang an
antara
pelayanan tidak
berbelit-belit
nal

diinginkan. kenyata 2. Harga obat yang


kompetetif
an dan
harapan 3. daya 1. Proses
pelangg tanggap pelayanan Ordi
3.3. Metode Pengumpulan Data an obatcepat nal
Teknik pengumpulan data yang atasapa
yang
2. Petugas
memberikan
digunakan adalah kuesioner, yaitu mereka informasi obat
terima. dengan jelas
metode pengumpulan data yang 4. jaminan 1. Petugas handal Ordi
Algifari
dilakukan dengan mengajukan (2019:1
dalam pelayanan
danterlatih
nal

lembaran angket yang berisi daftar 8) 2. Jaminan


terhadap
pertanyaan yang harus diisi oleh kualitas obat
responden yang akan dijadikan sampel 5. empati 1. Pelayanan yang
dari populasi. Teknik ini dilakukan sopan dan ramah Ordi
2. Perhatian petugas nal
untuk mendapatkan data primer, yaitu terhadap keluhan
pasien
data yang diperlukan secara langsung Fasilita Fasilitas 1. 1. Pelayanan Ordi
dari sumber penelitian itu sendiri. s
(X2)
merupa pertimbang memuaskan nal
kan an atau 2. Penampilan
(Bambang S. Soedibjo, 2015: 92) sumber perencanaa arearumah sakit
daya n spasial
Kuesioner adalah sehimpunan fisik 2. 1. Perlengkapan
pertanyaaan yang telah dirancang yang
harus
perancang
ruang
dalam ruangan
2. Alat
Ordi
nal
terlebih dahulu dimana respondendiberi ada pemeriksaan
sebelum lengkap
alternative pilihan jawaban yang sesuai suatu 3. 1. Ruang tunggu Ordi
dengan pendapatnya. jasa
ditawar
perlengkap
an
2. Tempat ibadah nal

kan 4. tata 1. Pencahayaan


kepada cahaya dan yangbaik Ordi
3.4. Definisi Operasional Variabel konsum warna 2. Ruangan yang nal
en.
(Sugiyono, 2017: 38) Operasional 5. pesan- 1. Tanda
terang
baca Ordi
variabel adalah suatu atribut atau sifat Tjipton
o
pesan yang yang mudah nal
disampaika dilihat
atau nilai dari obyek atau kegiatan yang (2019:2 n secara 2. Petunjuk
3) grafis ruangan
memiliki variasi tertentu yang telah Kepuas Kepuas 1. 1. Memberikan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari an an kesesuaian perhatian dengan Ordi
Pasien merupa harapan baik kepada nal
dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Y) kan keluhan
evaluasi konsumen
Dalam penelitian ini variabel yang pembeli 2. Cepat dalam
diteliti terdiri dari variabel independen dimana
alternati
menyelasaikan
pekerjaan
yaitu Kualitas pelayanan (X1) dan f yang 2. minat 1. Penyediaan Ordi
dipilih berkunjung layanan yang baik nal
Fasilitas (X2). Sedangkan variabel sekuran kembali 2. Kerapihan
dependen adalah kepuasan (Y). Untuk g-
kurangn
penampilan
petugas
lebih jelasnya maka batasan dari ya sama 3.

68
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

atau
melamp
kesediaan
merekomen
1. Pelayanan yang
baik
Ordi
nal
mengkorelasikan skor item dengan total
aui dasi 2. Fasilitas yang item-item tersebut. Pengujian validitas
harapan memadai
pelangg digunakan untuk mengukur alat ukur
an.
yang digunakan untuk mendapatkan
Tjipton
o
data. Kriteria valid adalah jika
(2016:1 koefisien korelasi bernilai > 0,3, maka
6)
butir dinyatakan valid.
3.5. Uji Hipotesis
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Sugiyono (2019:63)
Untuk melihat hubungan dari kedua 3.6.2.1. Uji Normalitas data
jenis variabel yang diteliti yaitu Menurut Ghozali (2018: 162) uji
variabel X dan variabel Y, maka normalitas bertujuan untuk mengetahui
dilakukan pengujian hipotesis. Dalam apakah dalam model regresi, variabel
penelitian ini pengujian hipotesis terikat dan variabel bebas memiliki
statistik dengan menggunakan uji t dan distribusi yang normal atau mendekati
uji F. normal. Penelitian ini menggunakan uji
normalitas grafik normal P-P plot of
3.6. Metode Analisis Data regression standardized residual yang
merupakan salah satu cara untuk
3.6.1. Uji Instrumen
menguji normalitas residual.
3.6.1.1. Uji Reliabilitas
Bambang S. Soedibjo (2015: 70) 3.6.2.2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam pengujian reliabilitas konsisten Menurut Ghozali (2016:134) Untuk
internal dengan menggunakan melihat adanya heterokedastisitas
koefisien alpha Cronbach. dilakukan dengan menggunakan uji
Alasan penggunaan teknik ini, statistik. Uji statistik yang dipilih
karena koefisien -cronbach adalah scatterplots.
merupakan indeks yang cukup
sempurna dalam mengukur reabilitas 3.6.2.3. Uji Multikolinearitas
konsistensi antar butir. Kriteria Ghozali (2018:165) Suatu model
penilaian terhadap koefisien α - regresi yang bebas multiko adalah
Cronbach adalah sebagai berikut: sebagai berikut mempunyai nilai
tolerance kurang dari 0,10 dan nilai
α < 0,6 : Kurang reliable VIF (Variance Inflation Factor) lebih
0,6<α <0,8 : Cukup reliable dari 10.
α >0,8 : Sangat reliable
3.6.3. Analisis Deskriptif
3.6.1.2. Uji Validitas Menurut Sugiono (2017:207-208)
Menurut Sugiyono (2017:177) pengolahan hasil penelitian dengan
Validitas menunjukan derajat ketepatan statistik deskriptif digunakan pada
antara data yang sesungguhnya terjadi penelitian kuantitatif dengan tujuan
pada objek dengan data yang menggambarkan data yang terkumpul
dikumpulkan oleh peneliti untuk sebagaimana adanya, tanpa bermaksud
mencari validitas sebuah item, kita

69
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

membuat kesimpulan yang berlaku peneliti bermaksud meramalkan


untuk umum. bagaimana keadaan variabel dependen,
bila dua atau lebih variabel independen
3.6.4. Analisis Korelasi sebagai factor predictor dimanipulasi.
Menurut Sugiyono (2017:231), Model analisis regresi linier
Korelasi product momment digunakan berganda adalah :
untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua Y = a +b1.X1 + b2.X2+ Ɛ
variabel atau lebih bila data kedua Keterangan:
variabel atau lebih berbentuk interval Y = Kepuasan Pasien
atau rasio. Dan sumber data dari dua 𝑎 = Koefisien konstanta
variabel atau lebih adalah sama. 𝑏1𝑏2 = Koefisien regresi
𝑋1 = Kualitas Pelayanan
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi 𝑋2 = Fasilitas
Terhadap Koefisien Korelasi 𝜀 = Error, variabel gangguan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 - 0,199 Sangat Rendah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
0,200 - 0,399 Rendah
0,400 - 0,599 Sedang
4.1. Uji Instrumen
0,600 - 0,799 Kuat 4.1.1. Uji Reliabilitas Instrumen
0,800 - 1,000 Sangat Kuat a. Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan
Sumber: Sugiyono (2017:231) (X1)
Reliability Statistics
3.6.5. Analisis Koefisien Determinasi Cronbach's Alpha N of Items
.864 10
(R2)
Menurut Sugiyono (2017:231) Hasil uji reliabilitas menunjukkan
Koefisien Determinasi digunakan bahwa variabel kualitas pelayanan
untuk mengetahui berapa besar (X1) dengan menggunakan program
kontribusi atau peranan variabel X1 dan SPSS Versi 25.0, maka diperoleh
X2 terhadap Y maka digunakan rumus nilai Alpha Cronbach’s (α) sebesar
koefisien determinan, dengan rumus 0.864 artinya nilai reliabel berada
sebagai berikut : diantara α > 0.800 yang berarti
instrumen variabel kualitas
KD = R2 pelayanan sangat baik dan dapat
Keterangan: dipercaya.
KD = koefisien determinasi
R = koefisein korelasi b. Uji Reliabilitas Fasilitas (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
3.6.6 Analisis Regresi Linear .879 10
Berganda Hasil uji reliabilitas menunjukkan
Menurut Sugiyono (2017:277) bahwa variabel fasilitas (X2) dengan
Analisis regresi yang digunakan dalam menggunakan program SPSS Versi
penelitian ini adalah analisis regresi 25.0, maka diperoleh nilai Alpha
linear berganda. Analisis regresi Cronbach’s (α) sebesar 0.879
berganda digunakan oleh peneliti, bila artinya nilai reliabel berada diantara

70
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

6 0.614 0.3 Valid


α > 0.800 yang berarti instrumen 7 0.718 0.3 Valid
variabel Fasilitas sangat baik dan 8 0.743 0.3 Valid
9 0.692 0.3 Valid
dapat dipercaya. 10 0.807 0.3 Valid
Hasil uji validitas variabel fasilitas
c. Uji Reliabilitas Kepuasan Pasien (Y) (X2), dari 10 item pernyataan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
diperoleh item pernyataan semuanya
.872 6 valid.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan c. Uji Validitas Kepuasan Pasien (Y)
Tabel 4.3
bahwa variabel kepuasan pasien (Y)
Uji Validitas Kepuasan Pasien (Y)
dengan menggunakan program Pernyataan r Dengan Rata- Nilai Keterangan
SPSS Versi 25.0, maka diperoleh rata Kritis

nilai Alpha Cronbach’s (α) sebesar 1 0.755 0.3 Valid

0.872 artinya nilai reliabel berada 2 0.774 0.3 Valid


3 0.823 0.3 Valid
diantara α > 0.800 yang berarti 4 0.812 0.3 Valid
instrumen variabel kepuasan sangat 5 0.804 0.3 Valid
baik dan dapat dipercaya. 6 0.722 0.3 Valid

Hasil uji validitas variabel Kepuasan


4.1.2.Uji Validitas Instrumen (Y), dari 6 item pernyataan diperoleh
a. Uji Validitas Kualitas Pelayanan item pernyataan semuanya valid.
(X1)
4.3. Uji Asumsi Klasik
Tabel 4.1
Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X1) 4.3.1. Uji Normalitas Data
Pernyataan r Dengan Rata- Nilai Keterangan
rata Kritis Penelitian ini menggunakan uji
1 0.628 0.3 Valid
normalitas grafik normal P-P plot of
2 0.629 0.3 Valid regression standardized residual yang
3 0.708 0.3 Valid merupakan salah satu cara untuk
4 0.519 0.3 Valid menguji normalitas residual, sebagai
5 0.582 0.3 Valid
berikut:
6 0.713 0.3 Valid
7 0.684 0.3 Valid
8 0.682 0.3 Valid
9 0.773 0.3 Valid
10 0.777 0.3 Valid

Hasil uji validitas variabel kualitas


pelayanan (X1), dari 10 item
pernyataan diperoleh item
pernyataan semuanya valid.
b. Uji Validitas Fasilitas (X2)
Tabel 4.2 Gambar 4.1
Uji Validitas Fasilitas (X2) Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Pernyataan r Dengan Rata- Nilai Keterangan
rata Kritis
Sumber: Data SPSS 25.0 yang diolah 2020
1 0.707 0.3 Valid
2 0.579 0.3 Valid
3 0.669 0.3 Valid
4 0.667 0.3 Valid
5 0.742 0.3 Valid

71
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

Berdasarkan tampilan kurva atau grafik disimpulkan tidak terjadi


normal plot dapat disimpulkan heteroskedastisitas dalam model regresi
bahwagrafik histrogram memberikan ini.
pola distribusi yang normal. Sedangkan
grafik normal P-P Plot of regression 4.3.3. Uji Multikolinearitas
standardized residual terlihat titik-titik Ghozali (2018:165)
menyebar sekitar garis diagonalserta Multikolinearitas bertujuan untuk
penyebarannya mengikuti garis menguji apakah model regresi
diagonalnya. Maka dapat disimpulkan ditemukan adanya korelasi antar
grafik ini menunjukan bahwa model variabel bebas (independen). Jika
regresi layak digunakan karena variabel independen saling berkorelasi,
berdistribusi normal. maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah
4.3.2. Uji Heteroskedastisitas variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama
dengan nol.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandar Standard
dized ized
Coefficient Coefficie Collinearity
s nts Statistics
Std. Si Tolera
Model B Error Beta t g. nce VIF
1 (Const 1.4 1.50 .96 .3
ant) 51 2 6 36
Gambar 4.2 TotalX .29 .051 .411 5.6 .0 .546 1.8
1 0 39 00 32
Hasil Uji Heteroskedastisitas
TotalX .28 .048 .441 6.0 .0 .546 1.8
Sumber: Data SPSS 25.0 yang diolah 2020 2 9 39 00 32
a. Dependent Variable: TotalY

Untuk melihat ada atau tidaknya Sumber: Data SPSS 25.0 yang diolah 2020

heteroskedastisitas itu dengan melihat


Berdasarkan tabel diatas, dapat
grafik plot antara nilai prediksi dengan
dilihat hasil Uji Multikolinieritas nilai
residualnya. Adapun dasar untuk
tolerance variabel kualitas pelayanan
menganalisisnya, adalah :
(X1) = 0,546 dan fasilitas (X2) = 0,546
a. Jika ada pola tertentu
lebih besar dari 0,10 (tolerance > 0,10),
(bergelombang, melebar, kemudian
ini menunjukkan bahwa dalam
menyempit) maka mengindikasikan
penelitian ini tidak terdapat masalah
bahwa telah terjadi
dalam uji multikolinieritas. Demikian
heteroskedastisitas.
juga dengan nilai VIF variabel kualitas
b. Jika tidak ada pola tertentu serta titip
pelayanan (X1) = 1.832 dan fasilitas
menyebar diatas dan dibawah angka
(X2) = 1.832 lebih kecil dari 10,00 (VIF
nol pada sumbu Y maka tidakterjasi
< 10,00), maka dapat disimpulkan
heteroskedastisitas.
bahwa tidak terjadi multikolinieritas
Berdasarkan gambar diatas, maka
antara variabel independen dalam
dapat dilihat sebaran titik-titik yang
acak, baik di atas maupun dibawah model regresi (regression model).
angka 0 dari sumbu Y, dapat

72
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

4.4. Penilaian Instrumen Variabel- 1. Pelayanan yang memuaskan (47,8%


variabel responden setuju)
2. Penampilan area rumah sakitmenarik
4.4.1. Penilaian Kualitas Pelayanan (48,6% responden setuju)
Penilaian terhadap Kualitas 3. Perlengkapan dalam ruangan yang
Pelayanan dapat dilihat dari jawaban lengkap (47,8% responden ragu-
responden yang dianalisis berdasarkan ragu)
banyaknya jawaban atau frekuensi 4. Alat pemeriksa kesehatan lengkap
jawaban dari responden terhadap 10 (42,8% responden ragu-ragu)
indikator. Maka berdasarkan hasil 5. Ruang tunggu yang luas (46,4%
analisis secara deskriptif dari 10 responden setuju)
indikator Kualitas Pelayanan yaitu: 6. Ketersediaan tempat beribadah
1. Ketersediaan Obat yang lengkap (44,9% responden setuju)
(47,1% responden setuju) 7. Pencahayaan ruangan yang baik
2. Kebersihan dan kenyamanan ruang (45,7% responden setuju)
tunggu (49,3% responden setuju) 8. Ruangan pemeriksa yang terang
3. Prosedur pelayanan tidak berbelit- (43,5% responden setuju)
belit (45,7% responden setuju) 9. Tanda baca yang mudah dilihat
4. Harga obat yang kompetitif (50,7% (45,7% responden setuju)
responden setuju) 10. Petunjuk ruangan yang jelas(42,0%
5. Proses pelayanan obat cepat (48,6% responden setuju)
responden setuju)
6. Petugas memberikan informasi 4.4.3. Penilaian Kepuasan
dengan jelas (46,4% responden Penilaian terhadap Kepuasan dapat
setuju) dilihat dari jawaban responden yang
7. Petugas handal dalam pelayanan dan dianalisis berdasarkan banyaknya
terlatih (47,8% responden setuju) jawaban atau frekuensi jawaban dari
8. Jaminan terhadap kualitas obat responden terhadap 6 indikator. Maka
(54,3% responden setuju) berdasarkan hasil analisis secara
9. Pelayanan obat yang sopan dan deskriptif dari 6 indikator Fasilitas yaitu:
ramah (35,5% responden setuju dam 1. Karyawan memberikan perhatian
35,5% responden ragu-ragu) individu dengan baik kepadakeluhan
10. Perhatian petugas terhadap pasien (39,9% responden ragu-ragu)
keluhan pasien (38,4% responden 2. Karyawan cepat dalam
ragu-ragu) menyelesaikan pekerjaan (45,7%
responden setuju)
4.4.2. Penilaian Fasilitas 3. Penyediaan pelayanan yang baik
Penilaian terhadap Fasilitas dapat (47,8% responden setuju)
dilihat dari jawaban responden yang 4. Kerapihan penampilan petugas
dianalisis berdasarkan banyaknya (48,6% responden setuju)
jawaban atau frekuensi jawaban dari 5. Pelayanan rumah sakit yang baik
responden terhadap 10 indikator. Maka (45,7% responden setuju)
berdasarkan hasil analisis secara
deskriptif dari 10 indikator Fasilitas
yaitu:

73
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

6. Fasilitas yang memadai (43,5% meningkat maka Kepuasan pasien


responden seuju dan 43,5% akan semakin meningkat pula.
responden ragu-ragu)
4.6. Analisis Koefisien Determinasi
4.5. Analisis Pengaruh kualitas
Tabel 4.6
pelayanan dan fasilitas terhadap Analisis Koefisien Determinasi (R2)
kepuasan Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate
Tabel 4.5
1 .780a .608 .602 2.133
Analisis Korelasi
Correlations a. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1
Kuaitas_Pelay Fasilit Kepua b. Dependent Variable: TotalY
anan as san (Sumber : Data SPSS 25.0, Diolah Peneliti, 2020)
Kuaitas_Pelay Pearso 1 .674** .708**
anan n
Correlat
ion
Berdasarkan perhitungan di atas,
Sig. (2- .000 .000 maka dapat di ketahui besarnya angka
tailed)
N 138 138 138 koefisien determinasi (KD) nya yaitu
Fasilitas Pearso .674** 1 .718** sebesar 0,608 atau 60,8%. Hal ini
n
Correlat memberikan makna bahwa kualitas
ion
Sig. (2- .000 .000
pelayanan (X1) dan fasilitas (X2) secara
tailed) simultan memberikan kontribusi
N 138 138 138
Kepuasan Pearso .708** .718** 1 pengaruh 60,8% terhadap kepuasan
n
Correlat
(Y), dan sisanya sebesar 39,2%
ion dipengaruhi oleh variabel lain yang
Sig. (2- .000 .000
tailed) tidak diteliti.
N 138 138 138
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(Sumber : Data SPSS 25.0, Diolah Peneliti, 2020) 4.7. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.7
Berdasarkan hasil analisa dengan uji Analisis Regresi Linear Berganda
Correlation Pearson’s seperti terlihat Coefficientsa
Standardiz
pada tabel di atas, maka: Unstandardi ed
zed Coefficient
Coefficients s
1. Dapat dilihat nilai korelasi Model B
Std.
Error Beta t
Sig
.
(hubungan) Kualitas Pelayanan (X1) 1 (Constant) 1.45 1.502 .966 .33
1 6
dengan Kepuasan (Y) sebesar r = Kuaitas_Pelaya .290 .051 .411 5.63 .00
0.708 yang berarti memiliki nan
Fasilitas .289 .048 .441
9
6.03 .00
0

hubungan searah. Sifat 9 0

hubungannya positif yang artinya


a. Dependent Variable: Kepuasan
jika Kualitas Pelayanan meningkat (Sumber : Data SPSS 25.0, Diolah Peneliti, 2020)
maka Kepuasan pasien akan

meningkat pula. Berdasarkan tabel di atas, makadapat


2. Dapat dilihat nilai korelasi diperoleh persamaan regresi, yaitu:
(hubungan) Fasilitas (X2) dengan
Y = 1.451+0.290.X1+0.289.X2
Kepuasan (Y) sebesar 0.718 yang
berarti memiliki hubungan searah.
Berdasarkan persamaan regresi
Sifat hubungannya positif yang
tersebut dapat diterjemahkan:
artinya jika Fasilitas semakin
74
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

1. Konstanta (a) memiliki nilai sebesar parsial kualitas pelayanan berpengaruh


1.451, menunjukkan bahwa variabel positif dan signifikan terhadapkepuasan.
kualitas pelayanan (X1) dan fasilitas 2. Uji Pengaruh Fasilitas Terhadap
(X2) jika nilainya 0 maka maka Kepuasan
kepuasan (Y) sebesar 1.451. Untuk mengetahui hasil uji tdapat
2. Nilai koefisien kualitas pelayanan dilihat pada tabel dibawah ini:
(X1) sebesar 0.290 dengan nilai
positif, hal ini bahwa setiap Tabel 4.9
peningkatan variabel kualitas Uji t Pengaruh Fasilitas Terhadap Kepuasan
Coefficientsa
pelayanan sebesar 1 kali maka akan Unstandardized Standardized
meningkat sebesar 0.290 dengan Coefficients Coefficients
Std.
asumsi variabel yang lain konstan. Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.541 1.456 3.805 .000
3. Nilai koefisien fasilitas (X2) sebesar
0,289 dengan nilai positif, hal ini TOTALX2 .470 .039 .718 12.024 .000

bahwa setiap peningkatan variabel a. Dependent Variable: TOTALY

fasilitas sebesar 1 kali maka akan Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020)
meningkat sebesar 0,289 dengan Dari tabel di atas, dapat diketahui
asumsi variabel yang lain konstan. bahwa konsep diri memiliki signifikansi
0,000< 0,05 lebih kecil (sig<α) dengan
4.8. Pengujian Hipotesis taraf signifikan 0,05, dan atau thitung >
4.8.1. Uji t ttabel dengan n – k (138
– 2), sehingga diperoleh 12.024 > 1,656
1. Uji Pengaruh Kualitas Pelayanan dengan taraf signifikansi 0,05 maka
Terhadap Kepuasan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
Untuk mengetahui hasil uji t dan H1 diterima. Ini artinya secara
dapat dilihat pada tabel dibawah ini: parsial fasilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan.
Tabel 4.8
Uji t Pengaruh kualitas pelayanan Terhadap
Kepuasan 4.8.2. Uji F
Coefficientsa Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Fasilitas terhadap Kepuasan
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tabel 4.10
1 (Constant) 4.309 1.600 2.693 .008
TOTALX1 .500 .043 .708 11.702 .000 Uji F Pengaruh Kualitas pelayanan dan
a. Dependent Variable: TOTALY Fasilitas terhadap Kepuasan
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020) ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Dari tabel di atas, dapat diketahui 1 Regressio 951.742 2 475.87 104.56 .000
n 1 1 b
bahwa kualitas pelayanan memiliki Residual 614.403 13 4.551
signifikansi 0,000< 0,05 lebih kecil 5
Total 1566.14 13
(sig<α) dengan taraf signifikan 0,05, 5 7
dan atau thitung > ttabel dengan n – k (138 a. Dependent Variable: TotalY
b. Predictors: (Constant), TotalX2, TotalX1
– 2), sehingga diperoleh 11,702 > 1,656 Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020)
dengan taraf signifikansi 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima. Ini artinya secara

75
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

Berdasarkan tabel di atas, dapat jika Kualitas Pelayanan meningkat


diketahui bahwa signifikansi maka Kepuasan pasien akan
0,000<0,05 dan Fhitung>Ftabel dengan df meningkat pula.
(n1) = k – 1 dan df (n2) = n – k. Nilai 3. Berdasarkan hasil penelitian
Fhitung diperoleh sebesar 104.561 dan menunjukkan nilai korelasi fasilitas
nilai Ftabel 3,06. Sehingga 104.561 > terhadap kepuasan pasien sebesar r
3,06, maka H0 ditolak dan H1 diterima. = 0.718 yang berarti memiliki
Artinya terdapat pengaruh secara hubungan searah. Sifat
signifikan antara kualitas pelayanandan hubungannya positif yang artinya
fasilitas secara bersama-sama(simultan) jika Fasilitas semakin meningkat
terhadap kepuasan. maka Kepuasan pasien akan
semakin meningkat pula.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 4. Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel kualitas
5.1. Kesimpulan pelayanan (X1) dan fasilitas (X2)
Berdasarkan hasil yang telah memiliki pengaruh yang positif dan
dilakukan, maka dapat ditarik signifikan terhadap kepuasan (Y),
kesimpulan sebagai berikut: terlihat dari hasil determinasi yang
1. Penilaian variabel kualitaspelayanan, memiliki nilai sebesar 60,8% dan
fasilitas dan kepuasan pada rumah
sisanya sebesar 39,2% dipengaruhi
sakit bhayangkara setukpa sukabumi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
adalah sebagai berikut :
a. Untuk penilaian variabel kualitas 5.2. Saran
pelayanan terdiri dari 10 Beberapa saran yang dapat
indikator, dimana keseluruhan disampaikan adalah sebagai berikut:
indikator responden menyatakan 1. Dari kesimpulan kualitas
valid atau setuju kualitas pelayanan,fasilitas dan kepuasan
pelayanan sudah sesuai (baik). diatas dapat disarankan sebagai
b. Untuk penilaian variabel Fasilitas berikt :
terdiri dari 10 indikator, dimana a. Untuk variabel kualitas
responden menyatakan valid atau pelayanan disarankan bagi
setuju fasilitas sudah sesuai pegawai instalasi farmasi untuk
(baik). lebih meningkatkan prosedur
c. Untuk penilaian variabelkepuasan pelayanan terutama pada
terdiri dari 6 indikator, dimana pemberian informasi penggunaan
responden menyatakan valid atau obat yang baik dan benar
setuju kepuasan sudah sesuai terhadap pasien.
(baik). b. Untuk variabel fasilitas
2. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi manajeman
menunjukkan nilai korelasi kualitas untuk lebih meningkatkan sarana
pelayanan terhadap kepuasan pasien dan prasarana pada Rumah Sakit
sebesar r = 0.708 yang berarti Bhayangkara Setukpa Sukabumi
memiliki hubungan searah. Sifat seperti tempat beribadah
hubungannya positif yang artinya sebaiknya ada yang menanggung
jawab atas kebersihan untuk

76
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

pengunjung saat melakukan DAFTAR PUSTAKA


beribadah.
c. Dan untuk variabel kepuasan Bambang, S.S. (2015). Metode
disarankan bagi seluruhkaryawan Penelitian, Bandung.
untuk lebih
memperhatikan kebutuhan pasien Sugiyono, (2017). Metode Penelitian
atas pelayanan yang ingin mereka Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
dapatkan. Bandung: Alfabeta.
2. Disarankan untuk seluruh karyawan
pada Rumah Sakit Bhayangkara Algifari, (2019). Mengukur Kualitas
Setukpa Sukabumi untuk Layanan. Cet.2, Yogyakarta: BPFE.
memberikan respon yang baik
terhadap setiap keinginan dan Tjiptono, Fandy. (2019). Service
harapan pasien sehingga pasien Manajement Mewujudkan Layanan
merasa puas terhadap kualitas Prima 2. Yogyakarta: CV. Andi
pelayanan pada rumah sakit. Offset.
3. Fasilitas Rumah Sakit yang
merupakan salah satu faktor penting Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
untuk memberikan kenyamanan Multivariate dengan Program IBM
bagi pengunjung atau pasien lebih di SPSS 25. Badan Penerbit
tingkatkan seperti kelengkapan Universitas Diponegoro: Semarang.
ruang tunggu yang keterbatasan
kursi/tempat duduk sehingga ketika Tjiptono, (2016). Pemasaran Jasa.
pasien menunggu obat ketika penuh Yogyakarta: CV. Andi Offset.
banyak yang berdiri dikarekan tidak
kebagian tempat duduk. Tjiptono, Fandy. (2014). Strategi
4. Prosedur pelayanan obat yang tidak Pemasaran. Edisi pertama. Andi
berbelit-belit merupakan salah satu Offset. Yogyakarta
faktor penting bagi pasien agar
pasien tidak merasa harus bolak-
balik ketika melakukan transaksi.
Lokasi kasir sebaiknya berada
berdampingan dekat dengan depo
farmasi. Hendaknya ketersediaan
obat di Depo Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara Setukpa lengkap
sehingga pasien tidak harus mencari
keluar untuk membeli obat yang
kosong atau tidak tersedia.

77
Jurnal Mahasiswa Manajemen, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-1851

78

Anda mungkin juga menyukai