Anda di halaman 1dari 35

GRAND DESIGN

LEADERSHIP DEVELOPMENT

IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN


INDONESIA 2022 - 2023
GRAND DESIGN
LEADERSHIP DEVELOPMENT
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA PERIODE 2022-2023

KATA SAMBUTAN
A. PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua. Shallom. Om swastyastu. Namo Buddhayya.


Ungkapan syukur yang tak terukur mari senantiasa kita panjatkan kepada Nya sang maha pengatur
yang telah mengaruniakan nikmat dalam perjalanan umur yang semoga tak pernah luntur.
LD (Leadership Development) adalah bidang yang bertanggungjawab pada pengawalan dan
pengembangan kaderisasi. Komitmen serta usaha yang senantiasa dibangun dalam upaya
meningkatkan kualitas kaderisasi yang akan berdampak pada pengembangan potensi kepemimpinan
mahasiswa kedokteran Indonesia menjadi target utama dari bidang LD ISMKI. Berbicara mengenai
kaderisasi lebih lanjut hampir setiap orang akan sepakat bahwa kaderisasi merupakan unsur yang
vital sekaligus urgen dalam perkembangan suatu organisasi bahkan peradaban. Setiap orang
memiliki masa dan setiap masa memiliki orang, pengejawantahan dari nasihat lama tersebut
menuntut kita untuk senantiasa melakukan regenerasi yang baik guna melahirkan embrio-embrio
unggul nan berkualitas yang akan mewarisi estafet dari suatu organisasi hingga peradaban dalam
cakupan yang lebih luas.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut izinkan kami mempersembahkan Grand Design bidang
Leadership Development sebagai bentuk sumbangsih yang terlahir dari niat baik dan kesadaran
untuk mewujudkan pengembangan kaderisasi mahasiswa kedokteran di Indonesia. Semoga niat baik
serta cita-cita ini mendapatkan ridho dari Allah SWT serta dukungan seluruh elemen mahasiswa
kedokteran di Indonesia.
Mari kita bersama mewujudkan ISMKI sebagai rahim yang akan melahirkan kader -kader
kedokteran terbaik di Indonesia.
Sekian. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ANGGISTA DWI MAHARANI


SANTRI
NATIONAL COORDINATOR OF LEADERSHIP DEVELOPMENT
ISMKI PERIODE 2022-2023
A. PENDAHULUAN
 Prolog
Waktu akan berjalan seiring dengan perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri bahwa
kebutuhan kaderisasi akan terus mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan kondisi.
Hal tersebut tentu lahir dari hukum kausalitas perkembangan zaman yang menuntut segala
aspek harus bergerak mengikuti dinamika, untuk itu Leadership Development dituntut
untuk senantiasa menjawab kebutuhan kaderisasi yang senantiasa berubah dari tahun ke
tahunnya. Dalam menjawab kebutuhan tersebut tentunya bidang Leadership Development
akan berangkat dari permasalahan serta kebutuhan kader kedokteran di Indonesia, esensi
dari sebuah kaderisasi adalah kader itu sendiri sehingga perlu untuk senantiasa melakukan
regenerasi untuk melahirkan kader-kader berkualitas yang akan melanjutkan roda
kepemimpinan di institusi, ISMKI, negara bahkan Peradaban umat manusia.

 Problematika
LD (Leadership Development) adalah bidang yang bertanggungjawab pada pengawalan dan
pengembangan kaderisasi. Namun pembahasan mengenai pengawalan dan pengembangan
kaderisasi tak selamanya kita akan membahas nilai-nilai baik serta jalan mulus tanpa liku,
kaderisasi di sudut manapun dan kapanpun akan memiliki potensi dan problematika
tersendiri ibarat dua mata koin yang tidak dapat dipisahkan.

Berdasarkan hasil analisis masalah mengenai problematika dalam pengembangan kaderisasi


dapat disimpulkan bahwa permasalahan kaderisasi yang hadir merupakan efek domino dari
satu titik cardinal yang bermanifestasi terhadap berbagai hambatan yang hadir. Adapaun
titik cardinal tersebut adalah komunikasi dan koordinasi. Idealnya komunikasi yang efektif
dapat terbangun di seluruh jenjang Leadership Development mulai dari tingkat nasional
hingga ke institusi sehingga apa yang menjadi target utama dapat selaras dan diwujudkan
bersama-sama. Namun Komunikasi yang masih kurang maksimal dalam lingkungan
kaderisasi ISMKI hari ini acapkali melahirkan Ketidakselarasan yang akan berdampak pada
efektivitas program kerja Leadership Development. Penurunan efektivitas program kerja
dari LD tentunya akan berdampak pada proses pengembangan potensi kader kedokteran di
Indonesia.
 Epilog
Dari sedikit penggambaran mengenai problematika sebelumnya Sudah menjadi kewajiban
bagi Leadership Development untuk mencari solusi terbaik demi mewujudkan Leadership
Development yang lebih baik kedepannya. Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi
problem yang terjadi telah dituangkan didalam berbagai program kerja LD Nasional dalam
satu periode kedepannya, program kerja yang berorentasi untuk meningkatkan kualitas
komunikasi dan koordinasi seluruh elemen Leadership Development, output yang
diharapkan dari komunikasi dan koordinasi yang baik akan memberikan dampak yang besar
untuk menyelaraskan beberapa program kerja LD dan meningkatkan kontribusi dan minat
mahasiswa kedokteran Indonesia untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya. Selain
perbaikan dari sisi komunikasi dan koordinasi tentunya LD juga akan terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas program kerja sebagai usaha dalam pengawalan dan pengembangan
kader kedokteran di Indonesia. Formulasi antara komunikasi yang baik serta eksekusi
program yang baik, kedua hal tersebutlah yang menjadi tujuan utama dari Leadership
Development selama satu periode kedepan.

B. RANCANGAN STRATEGIS
(Diisi oleh Gensec)

C. SUSUNAN TIM

Anggista Dwi Maharani S.


Universitas Hasanuddin
National Coordinator
Muhammad Rafi Putra Ni Komang Ayu T.Y.
Universitas Sriwijaya Universitas Mataram
Vice National Coordinator For Vice National Coordinator
HRD For Project
Intan Dewinta Farma
Universitas Abdurrab
Assistant Bidang

Naufal Elsania Dewa Ayu Vania N.


Universitas Ahmad Dahlan Universitas Mataram
National Staff National Staff

Eni Endang Sari Muhammad Jafar


Universitas Trisakti Universitas Palangka Raya
National Staff National Staff

Elfany Solavide Girsang Anastasya Gloria


Universitas Pattimura Universitas Bosowa
National Staff National Staff

Annisa Dewi Maharani


Attallah Perdana Akbar
Universitas Muhammadiyah
Universitas Sriwijaya
Surabaya
National Staff
National Staff

Syahrul Gusnaldi P.
Alvian Mohamad Yapanto
Universitas Nahdlatul Ulama
Universitas Yarsi
Surabaya
National Staff
National Staff

Fadli Lefrandi
Universitas Andalas
National Staff

D. PROGRAM KERJA
1. Analisis Program Kerja yang akan dibawa satu periode
- LD-COMM
- Halo Indonesia!
- LKMM Nasional
- TFT Nasional
- LD Direction
- Big Data
- LD Award
- BPPK 4.0

2. Analisis Value
Leadership Development tahun ini berorientasi pada peningkatan sinergitas antara PSDM
Institusi, LD wilayah, dan LD Nasional. Upaya yang ditempuh dengan cara memasifkan
komunikasi serta koordinasi bersama PSDM institusi dan wilayah serta nasional melalui
beberapa program kerja baru yang ditawarkan LD Nasional dalam satu periode kedepan.
LD juga akan berupaya untuk melakukan pemberdayaan trainer melalui beberapa skenario
kerja yang melibatkan elemen elemen Leadership Development ISMKI. Selain itu
peningkatan kualitas program kerja LKMM Nasional dalam rangka meningkatkan angka
partisipasi institusi dalam LKMM Nasional 2022 menjadi fokus kerja LD Nasional setahun
kedepan.

1 Nama Kegiatan LD COMM


a. Latar Belakang
Di era teknologi informasi saat ini, setiap orang dipermudah dalam melakukan komunikasi. Tentunya
hal ini bisa dimanfaatkan bagi seluruh elemen kaderisasi di ISMKI yang meliputi PHN, PHW, dan
pengurus PSDM Institusi yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia dalam rangka melakukan
pertukaran informasi seputar kegiatan kaderisasi. Untuk itu LD-COMM hadir untuk menjadi sarana
pertukaran informasi antar seluruh elemen LD yang ada di Indonesia, sehingga diharapkan seluruh
informasi mengenai kegiatan LD baik di institusi, wilayah maupun nasional dapat dijangkau dan
eksistensi kegiatan kaderisasi di berbagai jenjang dapat ditingkatkan.

b. Deskripsi Kegiatan
1. Pembuatan grup grup line
2. Mengundang setiap komponen PHN LD, PHW LD, dan Kadep PSDM Institusi
3. PHN menyebarkan informasi mengenai kegiatan LD Nasional
4. PHW menyebarkan informasi mengenai kegiatan LD wilayah
5. Kadep PSDM Institusi menyebarkan informasi mengenai kegiatan kaderisasi di institusinya yang
membutuhkan partisipasi elemen kaderisasi baik nasional, wilayah, maupun institusi yang lain.

c. Tujuan Kegiatan
1. Sebagai sarana pertukaran informasi bagi seluruh komponen Leadership Development di
Indonesia
2. Memudahkan setiap komponen Leadership Development dalam menjangkau satu sama lain
3. Meningkatkan eksistensi kegiatan kaderisasi Nasional, Wilayah, maupun Institusi
4. Menjaga ritme semangat dan menciptakan suasana profesional yang berlandaskan
kekeluargaan.
d. Metode Kegiatan
1. Pembentukan Grup Line “LD – Comm” beranggotakan seluruh pengurus LD Nasional, LD
Wilayah, dan Kadep PSDM Institusi
2. Menginformasikan kepada seluruh komponen dalam grup mengenai tujuan dan fungsi dari
pembentukan grup Line
3. Melakukan penyebaran informasi untuk memastikan seluruh elemen LD Indonesia
mengetahui informasi mengenai kegiatan-kegiatan kaderisasi maupun non kaderisasi yang
dilaksanakan baik oleh PHN LD, PHW LD, dan PSDM Institusi
4. Setiap kadep institusi yang demisioner wajib mengundang kadep institusi yang baru.
e. Sasaran
PHN LD, PHW LD Wilayah, Kadep PSDM Institusi
f. Waktu Pelaksanaan
Selama Kepengurusan
g. Indikator Keberhasilan
1. Pembentukan Grup Line
 Grup LD - Comm (100%) Bersama LD Wilayah dengan rincian
sebagai berikut:
 PHW Wilayah 1-4 (30%)
 1 Wilayah (5%)
 2 Wilayah (10%)
 3 Wilayah (15%)
 4 Wilayah (30%)
 Jumlah PHN LD (20%)
 Jumlah Kadep PSDM Institusi (50%)
 ≤ 35% Institusi (6%)
 36 – 50% Institusi (12%)
 51 – 65%Institusi (18%)
 66 – 80% Institusi (24%)
 > 80% Institusi (50%)
Keterangan nilai akhir :
 Kurang (<40%)
 Cukup (40-59%)
 Baik (60-79%)
 Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana
-
i. Penanggung Jawab
Muhammad Rafi Putra
Ni Komang Ayu Trisnayanti Yasa

2. Nama Kegiatan Halo Indonesia!


a. Latar Belakang
Pada masa Pandemi COVID-19 komunikasi serta koordinasi menjadi unsur vital dalam
kerberhasilan berbagai hal. Kondisi geografis dari setiap institusi ditambah dengan situasi yang
menuntut setiap orang untuk bekerja dari rumah menjadi tantangan tersendiri bagi LD nasional
untuk mempertahankan minat serta partisipasi kadep PSDM untuk berkontribusi dan memberikan
atensi dalam berbagai program kerja LD Nasional. Untuk mengatasi hal tersebut program Halo
Indonesia! hadir sebagai wadah komunikasi langsung dan efektif dari LD Nasional kepada kadep
PSDM institusi dalam rangka menjaga semangat kekeluargaan, partisipasi, serta atensi kadep
PSDM terhadap upaya pengawalan dan pengembangan kaderisasi oleh Leadership Development.
Halo Indonesia! Juga berperan sebagai wadah yang efektif dalam pertukaran informasi dari
institusi maupun dari LD Nasional.
b. Deskripsi Kegiatan
1. Pembagian pj dan regio PSDM institusi
2. Pembentukan grup line masing masing regio
3. Pelaksanaan net meeting (penggambaran program kerja dan arah gerak Leadership
Development)
4. Pelaksanaan net meeting (Upgrading kadep PSDM institusi)
5. Pelaksanaan net meeting (bedah BPPK, penyebaran borang pendaftaran LD award,
Evaluasi BPPK)

c. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan hubungan keakraban LD Nasional terhadap PSDM Institusi
2. Sebagai wadah penyampaian informasi yang efektif baik dari Nasional maupun dari
institusi
3. Pembagian kadep PSDM menjadi beberapa regio menjadikan komunikasi yang terjalin
akan semakin efektif hal tersebut dikarenakan jumlah kadep PSDM institusi dalam satu
regio lebh kecil dibanding dengan menggabungkan seluruh kadep dalam satu net meeting
4. LD Nasional dapat memantau secara langsung kendala kaderisasi di Institusi yang juga
melibatkan sekbid dan wasekbid LD wilayah
5. Meningkatkan semangat serta kontribusi PSDM dalam berbagai program pengembangan
kaderisasi di tingkat Nasional.
6. Menjadikan LD Nasional sebagai fasilitator pengembangan kapasitas tiap elemen LD
d. Metode Kegiatan

1. Pembagian regio
 Masing masing kadep PSDM akan dibagi menjadi beberapa regio dengan pertimangan
letak geografis. Pembagian PSDM menjadi beberapa regio dilakukan untuk
memberikan atensi khusus kapada PSDM masing masing institusi selain itu dengan
membagi PSDM kedalam beberapa regio juga akan meningkatkan kualitas dan
efektivitas pertukaran informasi antara LD nasional dan PSDM output dari kedua hal
ini diharapkan agar semangat, kontribusi, serta atensi kadep PSDM terhadap upaya
pengembangan kaderisasi dapat meningkat.
2. Pembentukan Grup Line Regio
 Grup Line regio berisi PJ kadep PSDM di setiap regio dan PJ Regio, grup ini bertujuan
untuk menginformasikan mengenai jadwal net meeting dan mengirim hasil notula
selama net meeting.
3. Pelaksanaan Upgrading
 Pelaksanaan Upgrading akan dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu periode
 Upgrading akan dilaksanakan per-regio. Pemateri dalam upgrading berasal dari trainer
nasional ISMKI yang telah mengikuti pelatihan berjenjang di ISMKI.
 Info Pelaksanaan Upgrading selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari
sebelum Upgrading dilaksanakan
 Upgrading akan dilaksanakan secara daring dengan via zoom meeting
 PJ masing masing regio akan melakukan notula selama proses upgrading, sehingga
apabila ada kadep PSDM yang tidak sempat mengikuti upgrading dapat membaca
ringkasan upgrading yang telah di notula oleh PJ regio.
 Setelah Upgrading. PJ akan membagikan hasil notula maksimal 2 hari setelah
Upgrading dilaksanakan
4. Pelaksanaan net meeting
 Pelaksanaan net meeting akan diisi oleh agenda diskusi pj regio bersama kadep PSDM
institusi sesuai regio nya masing masing untuk meninjau problematika kaderisasi di
institusi
 Sekbid dan wasekbid LD Wilayah juga akan turut hadir dalam agenda net meeting
untuk meninjau diskusi PJ regio bersama kadep PSDM institusi
 Pelaksanaan net meeting juga akan diisi oleh agenda penyebaran informasi mengenai
BPPK sebagai rekomendasi pedoman kaderisasi bagi institusi, Borang Evaluasi BPPK,
Borang registrasi LD Award.
 Info Pelaksaan net meeting selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari
sebelum net meeting dilaksanakan
 Net meeting akan diawali dengan absensi untuk mengetahui berapa peserta mengikuti
jalannya net meeting
 Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah net
meeting dilaksanakan
e. Sasaran Kegiatan
Kadep PSDM institusi
f. Waktu Pelaksanaan
Februari, April, Mei,Juli, Oktober 2022 dan Januari 2023
g. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan Upgrading (50%)
 Pre Upgrading (15%)

 Narasumber upgrading berasal dari trainer nasional (5%)


 Jadwal net meeting informasikan 3 hari sebelum upgrading (5%)

 Tema telah ditetapkan maksimal 1 Minggu sebelum upgrading


dilaksanakan (5%)

 Upgrading Session (30%)

 Jumlah partisipasi institusi saat upgrading (25%)


 >80% institusi dari total institusi dalam regio berpartisipasi dalam upgrading
(25%)
 60-80% institusi dari total institusi dalam regio berpartisipasi dalam
upgrading (15%)
 <60% institusi dari total institusi dalam regio berpartisipasi dalam
upgrading (5%)
 Upgrading dilaksanakan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan (5%)

 Post Upgrading (5%)

 Notula disebar 2 hari post net meeting Upgrading

Pembuatan grup Regio (10%)


 >80% dari total kadep dalam satu regio masuk kedalam grup regio (10%)

 60-80% dari total kadep dalam satu regio masuk kedalam grup regio (5%)

 <60% dari total kadep dalam satu regio masuk kedalam grup regio (3%)

Pelaksanaan net meeting (50 %)

 Pra net meeting (15%)


 Jadwal net meeting informasikan 3 hari sebelum net meeting (15%)
 Jadwal net meeting informasikan 2 hari sebelum net meeting (10%)
 Jadwal net meeting informasikan 1 hari sebelum net meeting (5%)

 Net Meeting (30%)


 >80% institusi dari total institusi dalam regio berpartisipasi dalam upgrading
(30%)
 60-80% institusi dari total institusi dalam regio berpartisipasi dalam
upgrading (20%)
 <60% institusi dari total institusi dalam regio berpartisipasi dalam upgrading
(10%)

 Post net meeting (5%)


 Notula disebar <2 hari post net meeting

Keterangan nilai akhir:


• Kurang (<50%)
• Cukup (50-65%)
• Baik (66-79%)
Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana
3.000.000
i. Penanggung Jawab
Naufal Elsania

3. Nama Kegiatan LKMM Nasional


a. Latar Belakang
Seorang pemimpin ataupun pengembang diri bukan merupakan hal yang didapat sejak dia
dilahirkan, melainkan dari hal yang dibentuk dan dibina di tempat yang tepat. Mahasiswa
kedokteran Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan seven stars doctor, yakni sebagai care
provider, decision maker, community leader, communicator, manager, researcher, dan religious.
Secara keseluruhan. Mahasiswa kedokteran dituntut juga untuk melaksanakan fungsi utamanya
sebagai agent of change, iron stock, moral force dan social control.
Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) hadir untuk menjawab kebutuhan
ini, LKMM Lokal 1 dan 2 dilanjutkan dengan LKMM Wilayah telah disediakan kepada kader-
kader ISMKI untuk berkembang. Diperlukan lagi, wadah kederisasi puncak sebagai titik akhir
perjalanan kaderisasi mereka agar terbentuk kader/output yang telah dirancangkan di BPPK. Maka
dari itu, LKMM Nasional hadir sebagai wadah pengkaderan tingkat nasional yang telah menjadi
program kerja tahunan dari ISMKI yang melibatkan seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia
dimana ilmu dan cakupan bahasan didalamnya akan dikelola secara professional dan diharapkan
mampu mencetak kader-kader calon pemimpin bangsa.

b. Deskripsi Kegiatan
LKMM Nasional merupakan program kerja unggulan penghasil pemimpin yang dimiliki oleh LD
Nasional. LKMM Nasional adalah kegiatan berbasis pelatihan kepemimpinan ini dapat diikuti oleh
kader – kader terbaik seluruh institusi di Indonesia. Fokus di tahun ini adalah menjaga mutu
pelaksanaan LKMM Nasional, meningkatkan minat peserta untuk mengikuti LKMM Nasional
dengan bekerjasama bersama VPPD. Institusi pelaksana LKMM Nasional adalah perpanjangan
tangan dari PHN LD untuk menjadi pengkader dan membuat proses yang menghasilkan pemimpin,
oleh karena itu institusi dan panitia pelaksana LKMM Nasional harus memiliki profesionalitas
sebagai seorang pengkader. LKMM Nasional harus mampu menjadi puncak kaderisasi ISMKI
yang menghasilkan output yang berkualitas.
c. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kompetensi kader melalui proses kaderisasi yang
terarah dan berjenjang

2. Memberikan pemahaman mengenai lingkungan dan situasi ISMKI


3. Memberikan pengetahuan tentang realita mahasiswa Kedokteran dan kondisi kesehatan di
Indonesia untuk memicu pergerakan mahasiswa.
4. Memfasilitasi setiap individu agar dapat memberikan segala kemampuan sesuai bidang
keahliannya agar dapat memberikan kontribusi yang tepat bagi institusinya.
5. Membangun kerjasama antar institusi, menjadi wadah pembangunan relasi diantara peserta.
6. Mencetak pemimpin-pemimpin yang siap berkontribusi optimal di tingkat institusi,
wilayah, nasional maupun internasional
d. Metode Kegiatan
1. Mengevaluasi pelaksanaan LKMM Nasional tahun lalu dan membuat konsep sesuai arahan
konsep LKMM Nasional 2022 dari sekertaris jenderal / rekomendasi
2. Membuat guideline pelaksanaan yang mencakup hal-hal yang dibutuhkan di LKMM
Nasional yang dipadukan dengan sistem kaderisasi berjenjang yang diatur dalam BPPK
3. Pembuatan panitia SC-OC yang kemudian dilakukan koordinasi rutin dan efektif untuk
mempersiapkan LKMM Nasional
4. Melakukan promosi dan sosialisasi kepada peserta LKMM Wilayah di empat wilayah
mengenai LKMM Nasional
5. Melakukan promosi dan sosialisasi kepada institusi seluruh Indonesia di Grup LD
Indonesia
6. Melakukan pendekatan khusus kepada institusi yang kurang aktif dalam berpartisipasi di
LKMM Nasional dengan cara melihat dari nilai partisipasi tahun sebelumnya, lalu LD
Nasional akan melakukan pendekatan melalui kadep LD Institusi dengan seizin LD
Wilayah
7. Persiapan teknis kegiatan termasuk mengundang pembicara / pengisi materi LKMM
Nasional
8. Persiapan penjaringan peserta dengan memperhatikan standar minimal calon peserta
LKMM Nasional
9. Persiapan penjaringan fasilitator LKMM Nasional
10. Persiapan penjaringan komandan lapangan LKMM Nasional
11. Pemilihan peserta LKMM Nasional, fasilitator dan komandan lapangan
12. Pelaksanaan LKMM Nasional
13. Follow up Plan of Action (PoA) yang merupakan bukti konkrit yang dilakukan seluruh
peserta LKMM Nasional sebagai implementasi proses pembelajaran yang mereka dapatkan
di LKMM Nasional
14. Pemberian sertifikat dan pengumuman kelulusan peserta LKMM Nasional
15. Membuat evaluasi pelaksanaan LKMM Nasional
e. Sasaran Kegiatan
Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia yang telah mengikuti LKMM Wilayah dan Presbem
Institusi
f. Waktu Pelaksanaan
November 2022
g. Indikator Keberhasilan
1. Kepesertaan (25%)
 Terdapat partisipasi institusi anggota ISMKI untuk mengirimkan perwakilan peserta
(10%)
 ≤ 15 Institusi (2%)
 16 - 30 Institusi (4%)
 31 - 45 Institusi (6%)
 46 - 60 Institusi (8%)
 > 60 Institusi (10%)
 Terdapat minimal 75 peserta LKMM Nasional 2022 (10%)
 ≤ 35 peserta (2%)
 35 - 40 peserta (4%)
 41 - 50 peserta (6%)
 51 - 60 peserta (8%)
 > 75 peserta (10%)
 Peserta yang terdaftar hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara terhitung dari
materi pertama hingga penutupan (5%)
 ≤ 20% peserta (1%)
 21% - 40% peserta (2%)
 41% - 60% peserta (3%)
 61% - 80% peserta (4%)
 > 80 peserta (5%)
2. Perencanaan Kegiatan (30%)
 Terbentuknya standar minimal pelaksanaan LKMM Nasional 2022 yang didasarkan
pada evaluasi (5%)
 Tersusunnya pembagian tugas antara SC dengan OC (5%)
 Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progres persiapan kegiatan (5%)
 Terpilihnya fasilitator LKMM Nasional 2022 (5%)
 ≤ 2 fasilitator (1%)
 3 - 5 fasilitator (2%)
 6 - 7 fasilitator (3%)
 8 - 9 fasilitator (4%)
 > = 10 fasilitator (5%)
 Terpilihnya komandan lapangan LKMM Nasional 2022 (5%)
 Peserta LKMM Nasional 2020 telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum
pelaksanaan LKMM Nasional 2022 (5%)
3. Kemampuan Peserta (30%)
 Semua materi yang direncanakan telah disampaikan dan sesuai dengan BPPK serta
ditandai dengan adanya daftar pemateri yang hadir (10%). Rumus = (Jumlah materi
yg tersampaikan : jumlah materi di SOP) x 10%
 Terjadinya peningkatan kemampuan peserta, ditandai peserta lulus dengan nilai
rata-rata post test minimal 65. Rata-rata nilai dihitung di akhir kegiatan dengan
menjumlahkan nilai post test semua materi setiap peserta yang kemudian dibagi
jumlah materi (10%)
 ≤ 15% peserta mendapat nilai rata-rata minimal 65 (2%)
 16% - 30% peserta mendapat nilai rata-rata minimal 65 (4%)
 31% - 45% peserta mendapat nilai rata-rata minimal 65 (6%)
 46% - 60% peserta mendapat nilai rata-rata minimal 65 (8%)
 > 60 peserta mendapat nilai rata-rata minimal 65 (10%)
 Peserta LKMM Nasional 2022 mendapatkan penilaian minimal pada kategori
“baik/memuaskan” yang merupakan intepretasi hasil akhir penilaian total peserta
selama LKMM Nasional 2022 yang merupakan gabungan dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotor (10%)
 ≤ 15% peserta mendapat interpretasi nilai minimal “baik/memuaskan” (2%)
 16% - 30% peserta mendapat interpretasi nilai minimal “baik/memuaskan”
(4%)
 31% - 45% peserta mendapat interpretasi nilai minimal “baik/memuaskan”
(6%)
 46% - 60% peserta mendapat interpretasi nilai minimal “baik/memuaskan”
(8%)
 > 60% peserta mendapat interpretasi nilai minimal “baik/memuaskan”
(10%)
 PoA (10%)
 Peserta berhasil menyelenggarakan PoA maksimal 2 bulan setelah
pelaksanaan LKMM Nasional 2022 (5%)
 Peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (5%)
 ≤ 20% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (1%)
 21-40% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (2%)
 41-60% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (3%)
 61-80% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (4%)
 > 80% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (5%)
4. Feedback kegiatan (5%)
 Acara terselenggara dengan baik ditandai dengan feedback positif/baik dari
peserta. Pemberian feedback disampaikan melalui kuisioner yang dibuat oleh LD
Nasional bekerja sama dengan VPAD (5%) :
 ≤ 20% peserta memberikan feedback positif/baik (1%)
 21-40% peserta memberikan feedback positif/baik (2%)
 41-60% peserta memberikan feedback positif/baik (3%)
 61-80% peserta memberikan feedback positif/baik (4%)
 > 80% peserta memberikan feedback positif/baik (5%)
Keterangan nilai akhir:
 Kurang (<50%)
 Cukup (50-65%)
 Baik (66-79%)
 Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana
200.000.000
i. Penanggung Jawab
Anastasya Gloria
Dewa Ayu Vania Novista
4. Nama Kegiatan Training for Trainer
a. Latar Belakang
Kemampuan untuk menjadi trainer dengan keahlian seperti public speaking serta penyampaian
informasi secara komunikatif, menarik, dan efektif sangat diperlukan dalam setiap pemateri,
ISMKI sebagai pusat pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia diharapkan mampu
menciptakan trainer berkualitas sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional. Dalam hal
ini, ISMKI yang merupakan organisasi terbesar mahasiswa kedokteran Indonesia juga diharapkan
mampu mencetak trainer yang berkualitas dan nantinya akan diberdayakan demi meningkatkan
kualitas dan kuantitas trainer ISMKI.
b. Deskripsi Kegiatan
Program pembentukan trainer sesuai standard Nasional dan Internasional yang memiliki keahlian
seperti public speaking serta penyampaian informasi secara komunikatif, menarik, dan efektif demi
terciptanya bibit-bibit unggul yang terlahir dari training yang dilakukan para trainer nantinya. TFT
Wilayah dan Nasional akan dilaksanakan sesuai dengan SOP.
c. Tujuan Kegiatan
1. Membentuk trainer yang berkompeten sesuai standar yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
kebutuhan
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas trainer yang dicetak di TFT Nasional
3. Meningkatkan dan memperbaiki mutu pelaksanaan TFT Wilayah
d. Metode Kegiatan
TFT Nasional
 Melaksanakan evaluasi TFT Nasional tahun sebelumnya
 Berkoordinasi dengan koordinator trainers ISMKI periode sebelumnya dalam
membuat guideline dan SOP TFT
 Berkoordinasi dengan OC kegiatan yang menjadi tempat pelaksanaan TFT Nasional
 Persiapan kegiatan TFT Nasional berupa pemilihan materi, pembuatan konsep serta
memasifkan promosi dan pemaparan mengenai TFT Nasional
 Follow-up dan evaluasi kegiatan
e. Sasaran Kegiatan
Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia
f. Waktu Pelaksanaan
Rakornas 2022
g. Indikator Keberhasilan
1. Perencanaan Kegiatan (50%)
 Terbentuknya standar minimal pelaksanaan Training for Trainer yang didasarkan
pada evaluasi (5%)
 Mensosialisasikan SOP TFT di Grup LD - Comm (10%)
 Tersusunnya pembagian tugas antara SC dengan OC (10%)
 Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progres persiapan kegiatan (5%)
 Terpilihnya Trainer (5%)
 1 Trainer (1%)
 2 Trainer (2%)
 3 Trainer (3%)
 4 Trainer (4%)
 5 Trainer (5%)
 Peserta Training for Trainer telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum
pelaksanaan TFT Nasional 2020 (5%)
 Semua materi yang direncanakan telah disampaikan dan sesuai dengan BPPK serta
ditandai dengan adanya daftar pemateri yang hadir (10%)
2. Terlaksananya TFT Nasional dengan partisipasi minimal 8 peserta (30%)
 ≤ 4 peserta (10%)
 5 - 8 peserta (20%)
 8 peserta (30%)
3. Terlaksananya TFT Wilayah di empat wilayah. Kegiatan TFT tiap wilayah bernilai 5%
(20%)

Keterangan nilai akhir :


 Kurang (<40%)
 Cukup (40-59%)
 Baik (60-79%)
 Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana
11.250.000
i. Penanggung Jawab
Muhammad Jafar
Elfany Solavide Girsang

5. Nama Kegiatan LD Direction


a. Latar Belakang
Komunikasi dan penyampaian informasi merupakan hal yang penting dalam mencapai koordinasi
yang baik dalam suatu organisasi. Semua sektor-sektor yang dapat menunjang kelancaran
koordinasi hendaknya difasilitasi oleh sebuah wadah yang efektif begitu pun dengan koordinasi LD
Nasional dan LD Wilayah. LD direction hadir sebagai wadah koordinasi antara LD Nasional dan
LD wilayah. Koordinasi yang baik antara LD Nasional dan LD Wilayah merupakan kunci utama
dalam keberhasilan program kerja bidang Leadership Development. Koordinasi yang baik juga
merupakan tuntutan dari prinsip kaderisasi berjenjang yang diterapkan oleh Leadership
Development ISMKI. Beberapa program kerja yang diterapakan Leadership Development
menuntut setiap kader untuk melewati tahapan wilayah sebelum melangkah ke nasional
diantaranya adalah LKMM dan TFT. Berangkat dari hal tersebut maka sangat dibutuhkan
koordinasi yang baik dalam rangka penyelarasan program kerja antara LD Nasional dan LD
Wilayah. Selain itu LD Nasional dan LD wilayah juga perlu untuk saling mendukung satu sama
lain dalam menunjang keberhasilan pengawalan dan pengembangan kaderisasi bagi mahasiswa
kedokteran Indonesia.
b. Deskripsi Kegiatan
1. Menginformasikan kepada masing masing sekbid LD mengenai adanya program koordinasi
LD
2. Membuat grup Bersama antara PHN dengan masing-masing sekbid dan wasekbid.
3. Melaksanakan net meeting Perdana (perkenalan antara PHN dan PHW LD, pemaparan
grand design dan timeline LD Nasional ke LD Wilayah)
4. net meeting rutin (Koordinasi progress dari masing masing proker, bedah BPPK,
penyebaran borang pendaftaran LD award, Evaluasi BPPK)
c. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan keakraban PHN Leadership Development dengan PHW Leadership
Development
2. Sebagai wadah koordinasi dan komunikasi yang efektif antar PHN dan PHW Leadership
Development
3. Sebagai sarana pertukaran informasi antara PHN dan PHW Leadership Development
4. Meningkatkan profesionalitas dalam bidang Leadership Development
d. Metode Kegiatan
1. Pelaksanaan net meeting perdana
 PJ Proker akan menginformasikan ke sekbid LD wilayah mengenai jadwal
net meeting Perdana 3 hari sebelum dilaksanakan net meeting Perdana
 Agenda dari net meeting perdana diantaranya adalah perkenalan antara PHN
dan PHW LD pemaparan grand design dan timeline dari LD Nasional ke LD
wilayah
 Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah net
meeting dilaksanakan
2. Pembentukan Grup Nasional - Wilayah
 Grup Line wilayah berisi PHN LD dan PHW LD. grup ini bertujuan untuk
menginformasikan mengenai jadwal net meeting dan mengirim hasil notula
selama net meeting
3. Pelaksanaan net meeting rutin
 Pelaksanaan net meeting akan diisi oleh agenda diskusi mengenai progress
program kerja LD Nasional dan LD wilayah
 Pelaksanaan net meeting juga akan diisi oleh agenda penyebaran informasi
mengenai BPPK sebagai rekomendasi pedoman kaderisasi, Borang Evaluasi
BPPK, Borang registrasi LD Award.
 Agenda lain dalam rapat triwulan yaitu pemaparan progress program kerja
LD Nasional ke LD wilayah, begitu pun sebaliknya.
 Info Pelaksaan net meeting selambat – lambatnya akan diberitahukan
maksimal 3 hari sebelum net meeting dilaksanakan
 Net meeting akan diawali dengan absensi untuk mengetahui jumlah
komponen yang mengikuti jalannya net meeting
 Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah
net meeting dilaksanakan
e. Sasaran Kegiatan
Pengurus Harian Wilayah Leadership Development
f. Waktu Pelaksanaan
Februari, April, Mei,Juli, Oktober 2022 dan Januari 2023
g. Indikator Keberhasilan
 Pelaksanaan net meeting perdana (40%)

Pra net meeting Perdana (15%)


 PHW diinformasikan mengenai jadwal 3 hari sebelum net
meeting (15%)
 PHW diinformasikan mengenai jadwal 2 hari sebelum net
meeting (10%)
 PHW diinformasikan mengenai jadwal 1 hari sebelum net
meeting (5%)

Net Meeting perdana (20%)


 >80% dari total PHW dalam satu regio hadir dalam net meeting
Perdana (20%)
 60-80% dari total PHW dalam satu regio hadir dalam net meeting
Perdana (15%)
 <60% dari total PHW dalam satu regio hadir dalam net meeting
Perdana (10%)

Post net meeting 5%


 Notula disebar 2 hari post net meeting Perdana (5%)

Pembuatan grup Nasional-Wilayah (10%)


 >80% dari total PHW dalam satu regio masuk kedalam grup
Nasional Wilayah (10%)
 60-80% dari total PHW dalam satu regio masuk kedalam grup
Nasional Wilayah (5%)
 <60% dari total PHW dalam satu regio masuk kedalam grup
Nasional Wilayah (3%)
Pelaksanaan net meeting Rutin (50 %)

 Pra Net Meeting (15%)


 Jadwal net meeting informasikan 3 hari sebelum net meeting (15%)
 Jadwal net meeting informasikan 2 hari sebelum net meeting (10%)
 Jadwal net meeting informasikan 1 hari sebelum net meeting (5%)

 Net Meeting (30%)


 >80% dari total PHW dalam satu regio hadir dalam net
meeting rutin
 60-80% dari total PHW dalam satu regio hadir dalam net
meeting rutin
 <60% dari total PHW dalam satu regio hadir dalam net
meeting rutin

 Post Net Meeting (5%)


 Notula disebar <2 hari post net meeting

Catatan : masing masing indicator keberhasilan dihitung dalam satu wilayah

Keterangan nilai akhir:

 Kurang (<50%)

 Cukup (50-65%)

 Baik (66-79%)

 Sangat baik (80-100%)


h. Anggaran Dana
-
i. Penanggung Jawab
Attallah Perdana Akbar
Annisa Dewi Maharani
6. Nama Kegiatan Big Data LD
a. Latar Belakang
LD Nasional sebagai bidang yang bergerak dalam pengembangan kaderisasi tentunya menyimpan
banyak informasi penting, sehingga dibutuhkan adanya suatu pengelolaan informasi akurat,
terstruktur, berdedikasi tinggi dan bernilai profesionalitas yang dapat digunakan untuk
kepentingan-kepentingan yang terkait. Untuk itu big data LD sebagai sarana penyimpanan
informasi fokusnya adalah data/informasi yang berhubungan dengan LD ISMKI baik berupa
pendataan seluruh program kerja LD selama satu tahun kepengurusan, mengarsipkan data LD di
kepengurusan sebelumnya, maupun data seluruh alur kaderisasi di PSDM institusi
b. Deskripsi Kegiatan
1. Penyebaran borang kepada LD Nasional, LD Wilayah, dan PSDM Institusi
2. Penyusunan data dari hasil borang
3. Membuat Database Trainer ISMKI
4. Disimpan secara internal dan/ dipublikasikan
5. Membuat Daftar Hadir dan Notula net meeting Internal LD Nasional
6. Membuat Daftar Hadir dan Notula net meeting LD Nasional ke External
7. Mengarsipkan setiap file yang berhubungan dengan program kerja LD Nasional
8. Pembuatan Gdrive Arsip LD Nasional Kepengurusan 2022/2023
c. Tujuan Kegiatan
1. Menjadikan LD Nasional sebagai pusat data terkait pengembangan kepemimpinan atau
kaderisasi ISMKI
2. Menyediakan suatu basis informasi bila suatu waktu membutuhkan referensi dalam
persiapan pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan kaderisasi
3. Mencatat dan menyimpan hasil dari setiap program kerja yang diolah dalam data yang
informatif untk dipergunakan bagi LD kedepanya ataupun ISMKI.
4. Memudahkan akses file untuk seluruh PHN LD, LD Wilayah dan PSDM institusi
d. Metode Kegiatan
1. Pengumpulan informasi yang akurat dan dibutuhkan.
2. Pengumpulan database LD Nasional, LD Wilayah dan PSDM Institusi
3. Pengumpulan Grand Design (terutama alur kaderisasi) seluruh wilayah dan institusi
bersamaan dengan kegiatan LD Award
4. Mengolah informasi menjadi data trainer yang terstruktur
5. Penyimpanan data secara internal ataupun dipublikasi tergantung situasi
6. Data dapat di-update apabila ada perubahan sewaktu-waktu.
e. Sasaran Kegiatan
LD Nasional, LD Wilayah, PSDM Institusi
f. Waktu Pelaksanaan
Selama Kepengurusan
g. Indikator Keberhasilan
1. Database LD Nasional - LD Wilayah - PSDM Institusi (50 %)
 PHN Wilayah 1-4 (20%)
 4 Wilayah (20%)
 3 Wilayah (15%)
 2 Wilayah (10%)
 1 Wilayah (5%)
 PHN LD (10%)
 Institusi (20%)
 > 60 Institusi (20%)
 46 - 60 Institusi (15%)
 31 - 45 Institusi (10%)
 16 - 30 Institusi (5%)
 ≤ 15 Institusi (3%)
2. Grand Design seluruh LD Wilayah dan Institusi (20%)
 > 40 Institusi (20%)
 31 - 40 Institusi (16%)
 21 - 30 Institusi (12%)
 11 - 20 Institusi (8%)
 ≤ 10 Institusi (4%)
3. Daftar hadir dan notula tiap net meeting (20%)
 > 80% net meeting memiliki daftar hadir dan notula (20%)
 61-80% net meeting memiliki daftar hadir dan notula (15%)
 41-60% net meeting memiliki daftar hadir dan notula (10%)
 21-40% net meeting memiliki daftar hadir dan notula (5%)
 ≤ 20% net meeting memiliki daftar hadir dan notula (3%)
4. Database Trainers ISMKI (10%)
 Terdapat partisipasi dari >80 trainers (10%)
 Terdapat partisipasi dari 61-80 trainers (7%)
 Terdapat partisipasi dari 40-60 trainers (5%)
 Terdapat partisipasi dari <40 trainers (3%)

Keterangan nilai akhir :


 Kurang (<40%)
 Cukup (40-59%)
 Baik (60-79%)
 Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana
-
i. Penanggung Jawab
Intan Dewinta Farma

7. Nama Kegiatan LD Award


a. Latar Belakang
ISMKI Indonesia merupakan organisasi yang besar dan mencakup banyak anggota, Leadership
Development sebagai bidang yang bergerak dalam pengembangan kader baik di nasional, wilayah,
maupun institusi tentunya akan berupaya menampilkan performa terbaik dalam upaya pengawalan
dan pengembangan kaderisasi, demi menjaga semangat tersebut LD Award hadir untuk
memberikan apresiasi kepada wilayah maupun PSDM Institusi atas kontribusi dalam
mengembangkan kaderisasi di Indonesia. Dalam menunjang keberhasilan LD award tentu
diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari wilayah maupun institusi untuk menyukseskan
program kerja yang telah dicanangkan hingga pada akhirnya mampu memenuhi kebutuhan
institusi.

b. Deskripsi Kegiatan
LD Award adalah salah satu kategori dalam Biran Affandi Awards. LD Award merupakan
penghargaan yang diberikan LD kepada institusi dan LD Wilayah sebagai bentuk apresiasi dan
meningkatkan angka partisipasi institusi dalam mesukseskan program kerja LD. LD Award akan
disusun sebaik-baiknya demi didapatkan hasil yang obyektif dan mampu dipertanggungjawabkan.
Dengan berkoordinasi dengan LD Wilayah dalam pemantauan terhadap LD Institusi, diharapkan
LD Award mampu memacu semangat LD Institusi dan LD Wilayah dalam berperan menyukseskan
program kerja LD Nasional yang dibuat untuk kita bersama. Adapun nominasi LD Award adalah
sebagai berikut :
Rakornas 2022 :
 Wilayah terbaik
 Institusi terbaik
 Kadep institusi terbaik
 Proker institusi terinovatif

1th IMSS 2023:


 Wilayah terbaik
 Institusi terbaik
 Kadep institusi terbaik
 Proker institusi terinovatif
 Project kaderisasi institusi terfavorit
c. Tujuan Kegiatan
1. Menunjukkan inklusivitas dan apresiasi LD kepada institusi dan LD Wilayah yang telah
berperan aktif di setiap program kerja LD.
2. Meningkatkan semangat dan angka partisipasi institusi di Indonesia untuk menyukseskan
program kerja LD.
3. Meningkatkan mutu pelaksanaan program kerja LD baik itu di tingkat institusi – wilayah
maupun nasional.
d. Metode Kegiatan
1. Pembuatan SOP LD Award oleh LD Nasional
2. Pembuatan borang penilaian LD Award yang merujuk pada indikator masing-masing
nominasi dan berpedoman dari SOP
3. Pemaparan mengenai SOP dan pendaftaran LD Award pada saat berjalannya pertemuan
dengan institusi dalam program Halo Indonesia! Dan pertemuan dengan PHW dalam
program LD direction.
4. Proses pendaftaran dan pendataan LD Award
5. Penilaian LD Award dilakukan oleh Tim Penilai dari LD Nasional yang telah ditetapkan
dengan menggunakan panduan indikator penilaian yang objektif.
6. LD Award merupakan salah satu kategori Biran Affandi Award yang akan dilakukan
selama 2 kali selama masa kepengurusan (RAKORNAS 2022 dan 11th IMSS 2023).
7. Selama LD Award dilaksanakan, dilakukan pemantauan angka partisipasi (keaktifan) dan
pelaksanaan program kerja (kualitas) institusi dan wilayah meningkat atau tidak. Untuk
mengukur keberhasilan program kerja.
e. Sasaran Kegiatan
LD Wilayah, PSDM Institusi
f. Waktu Pelaksanaan
Rakornas 2022 dan 11th IMSS 2023
g. Indikator Keberhasilan
1. Diselesaikannya pembuatan SOP LD Award (20%)
2. Diselesaikannya pembuatan borang penilaian LD Award (25%)
3. Pemaparan kembali mengenai SOP dan pendaftaran LD Award ke Grup LD - Comm (5%)
4. Keterlibatan institusi (50%)
 Terdapat partisipasi dari <10 institusi (20%)
 Terdapat partisipasi dari 10-15 institusi (30%)
 Terdapat partisipasi dari 16-20 institusi (40%)
 Terdapat partisipasi dari > 20 institusi (50%)
Keterangan nilai akhir :
 Kurang (<50%)
 Cukup (50-65%)
 Baik (66-79%)
 Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana

900.000
i. Penanggung Jawab
Fadli Lefrandi
Eni Endang Sari

8. Nama Kegiatan BPPK 4.0


a. Latar Belakang
LD ISMKI adalah bidang yang bertanggungjawab dalam pengembangan dan pengawalan
kaderisasi. Dalam upaya pengembangan dan penyelarasan kaderisasi dibutuhkan suatu pedoman
yang akan menjadi acuan sistem kaderisasi di berbagai jenjang ISMKI. Pedoman kaderisasi yang
hadir tentunya berangkat dari kebutuhan institusi yang membutuhkan rekomendasi kaderisasi
dalam pengembangan maupun penyelarasan sistem kaderisasi, sehingga BPPK hadir sebagai acuan
pelaksanaan kaderisasi di institusi, wilayah maupun nasional. Hadirnya BPPK selain untuk
mengembangkan kaderisasi di institusi juga dalam upaya mendukung system keberjenjangan yang
selama ini diterapkan dalam kaderisasi ISMKI. Setiap jenjang dari kaderisasi di ISMKI memiliki
nilai serta kompetensi yang masing masing ditargetkan dalam setiap jenjangnya. Adapun orientasi
dari BPPK tahun ini yaitu memasifkan sosialisasi serta pengawalan terhadap BPPK baik di tingkat
institusi maupun wilayah.

b. Deskripsi Kegiatan
Kaderisasi berjenjang pada BPPK adalah Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi yang
direkomendasikan kepada seluruh LD institusi dan LD wilayah. Program kerja ini terdiri dari:
 Evaluasi dari LD institusi dan wilayah kepengurusan sebelumnya serta ketua pelaksana
LKMM wilayah dan nasional terhadap pelaksanaan BPPK.
 Sinergisitas BPPK nasional dengan wilayah.
 Pemantauan pelaksanaan LKMM Lokal dan menjaga mutu LKMM Wilayah dan LKMM
Nasional.
 SOP Pelaksanaan TFT Wilayah dan Nasional.
 SOP Pelaksanaan dan evaluasi BPPK.
 Data direktori Trainer.
 Mengumpulkan ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi
BPPK sendiri diwujudkan dalam bentuk E-Book yang dapat diakses oleh semua orang dan memuat
:
 SOP LKMM Lokal
 SOP LKMM Wilayah
 SOP LKMM Nasional
 SOP TFT Wilayah
 SOP TFT Nasional
 Standar Materi TFT
 Sejarah singkat ISMKI
 Link berisi AD/ART ISMKI, Grand Design ISMKI, GBHO dan Buku Putih
 Data direktori Trainer.
 Ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi
Komponen lainnya dapat ditambah sesuai dengan hasil evaluasi borang BPPK
c. Tujuan Kegiatan
1. Menjadikan BPPK sebagai acuan utama pelaksanaan kaderisasi ISMKI.
2. Mengevaluasi pemakaian BPPK di institusi, wilayah maupun nasional.
3. Mengatur proses kaderisasi dengan sistem kaderisasi berjenjang ISMKI yang telah dilakukan
pada periode kepengurusan sebelumnya.
d. Metode Kegiatan
1. Melaksanakan Bedah BPPK 3.0
2. Pembentukan tim evaluasi BPPK 4.0
3. Pembuatan borang evaluasi BPPK 4.0
4. Penyebaran borang evaluasi BPPK 4.0 ke wilayah dan institusi
5. Diskusi pembuatan SOP LKMM Lokal, Wilayah dan Nasional
6. Mengumpulkan ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi saat agenda pelaksanaan
net meeting dengan kadep institusi
7. Pemaparan rancangan timeline pembuatan BPPK serta menjelaskan di Grup LD Comm
mengenai tupoksi dan peran keberadaan BPPK
8. Penyusunan BPPK
9. Rilis dan pemaparan BPPK
e. Sasaran Kegiatan
Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia
f. Waktu Pelaksanaan
Maret 2022 – Februari 2023
g. Indikator Keberhasilan
1. Melakukan sosialisasi BPPK 3.0 sesuai timeline di grup LD – Comm (20%)
2. Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk surve terhadap BPPK dari LD institusi dan
wilayah sesuai timeline (20%) :
 Terdapat partisipasi dari ≤ 15 institusi (5%)
 Terdapat partisipasi dari 16 - 30 institusi (10%)
 Terdapat partisipasi dari 31 - 45 institusi (15%)
 Terdapat partisipasi dari > 45 institusi (20%)
3. Terdatanya jumlah institusi yang menggunakan BPPK (10%)
 ≤ 15 Institusi terdata (2%)
 16 - 30 Institusi terdata (4%)
 31 - 45 Institusi terdata (6%)
 46 - 60 Institusi terdata (8%)
 >60 Institusi terdata (10%)
4. Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksana atau perwakilan OC LKMM Wilayah
dan Nasional sesuai timeline sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan yang
dilakukan secara deep interview. Masing-masing evaluasi bernilai 2% (4 wilayah + 1 Nasional)
(10%)
5. Tebentuknya BPPK dalam bentuk E-Book yang dapat diakses oleh LD Wilayah dan Institusi
(5%)
6. Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survei terhadap BPPK dari LD institusi dan
wilayah di akhir kepengurusan / sebelum 10th IMSS 2022 sebagai data dan persiapan tindak
lanjut apabila dibutuhkan (15%)
 ≤ 35% Institusi (3%)
 36 – 50% Institusi (6%)
 51 – 65% Institusi (9%)
 66 – 80% Institusi (12%)
 >80% Institusi (15%)
7. Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksana atau perwakilan OC LKMM wilayah
dan nasional di akhir kepengurusan / sebelum 10th IMSS 2022 sebagai data dan persiapan
tindak lanjut apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview . Masing-masing
evaluasi bernilai 1% (4 wilayah + 1 Nasional (5%)
8. Terkumpulnya direktori Trainer ISMKI dan dicantumkan kedalam BPPK (5%)
9. Terkumpulnya ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi (10%)
Keterangan nilai akhir :
 Kurang (<40%)
 Cukup (40-59%)
 Baik (60-79%)
 Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana
-
i. Penanggung Jawab
Mohammad Alvian Yapanto
Syahrul Gusnaldi Prawidya
3. Timeline
Program Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan
Kerja

LD COMM
HALO
INDONESIA
LKMM
NASIONAL
TFT
NASIONAL
LD
DIRECTION
BIG DATA
LD
LD AWARD
BPPK 4.0

Lampiran Anggaran Dana


LKMM Nasional

No Keperluan Barang/Jasa Jumlah Harga Satuan Harga Total

1 Total keperluan penyelenggaranaan 200.000.000


LKMM Nasional

Total

TFT

No Keperluan Barang/Jasa Jumlah Harga Satuan Harga Total

1 Transportasi Pemateri 5 1.350.000 6.750.000

2 Konsumsi Pemateri 3 Hari 5 100.000 1.500.000

3 Fee Pemateri 5 500.000 2.500.000

4 Plakat dan Sertifikat Pemateri 5 100.000 500.000

Total 11.250.000

LD Award

No Keperluan Barang/Jasa Jumlah Harga Satuan Harga Total


1 Plakat dan Sertifikat 9 100.000 900.000

Total 900.000

Halo Indonesia!

No Keperluan Barang/Jasa Jumlah Harga Satuan Harga Total

1 Biaya pemateri upgrading 10 regio 150.000 3.000.000


(2 kali upgrading)

Total 3.000.000

Anda mungkin juga menyukai