LEADERSHIP DEVELOPMENT
KATA SAMBUTAN
A. PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Problematika
LD (Leadership Development) adalah bidang yang bertanggungjawab pada pengawalan dan
pengembangan kaderisasi. Namun pembahasan mengenai pengawalan dan pengembangan
kaderisasi tak selamanya kita akan membahas nilai-nilai baik serta jalan mulus tanpa liku,
kaderisasi di sudut manapun dan kapanpun akan memiliki potensi dan problematika
tersendiri ibarat dua mata koin yang tidak dapat dipisahkan.
B. RANCANGAN STRATEGIS
(Diisi oleh Gensec)
C. SUSUNAN TIM
Syahrul Gusnaldi P.
Alvian Mohamad Yapanto
Universitas Nahdlatul Ulama
Universitas Yarsi
Surabaya
National Staff
National Staff
Fadli Lefrandi
Universitas Andalas
National Staff
D. PROGRAM KERJA
1. Analisis Program Kerja yang akan dibawa satu periode
- LD-COMM
- Halo Indonesia!
- LKMM Nasional
- TFT Nasional
- LD Direction
- Big Data
- LD Award
- BPPK 4.0
2. Analisis Value
Leadership Development tahun ini berorientasi pada peningkatan sinergitas antara PSDM
Institusi, LD wilayah, dan LD Nasional. Upaya yang ditempuh dengan cara memasifkan
komunikasi serta koordinasi bersama PSDM institusi dan wilayah serta nasional melalui
beberapa program kerja baru yang ditawarkan LD Nasional dalam satu periode kedepan.
LD juga akan berupaya untuk melakukan pemberdayaan trainer melalui beberapa skenario
kerja yang melibatkan elemen elemen Leadership Development ISMKI. Selain itu
peningkatan kualitas program kerja LKMM Nasional dalam rangka meningkatkan angka
partisipasi institusi dalam LKMM Nasional 2022 menjadi fokus kerja LD Nasional setahun
kedepan.
b. Deskripsi Kegiatan
1. Pembuatan grup grup line
2. Mengundang setiap komponen PHN LD, PHW LD, dan Kadep PSDM Institusi
3. PHN menyebarkan informasi mengenai kegiatan LD Nasional
4. PHW menyebarkan informasi mengenai kegiatan LD wilayah
5. Kadep PSDM Institusi menyebarkan informasi mengenai kegiatan kaderisasi di institusinya yang
membutuhkan partisipasi elemen kaderisasi baik nasional, wilayah, maupun institusi yang lain.
c. Tujuan Kegiatan
1. Sebagai sarana pertukaran informasi bagi seluruh komponen Leadership Development di
Indonesia
2. Memudahkan setiap komponen Leadership Development dalam menjangkau satu sama lain
3. Meningkatkan eksistensi kegiatan kaderisasi Nasional, Wilayah, maupun Institusi
4. Menjaga ritme semangat dan menciptakan suasana profesional yang berlandaskan
kekeluargaan.
d. Metode Kegiatan
1. Pembentukan Grup Line “LD – Comm” beranggotakan seluruh pengurus LD Nasional, LD
Wilayah, dan Kadep PSDM Institusi
2. Menginformasikan kepada seluruh komponen dalam grup mengenai tujuan dan fungsi dari
pembentukan grup Line
3. Melakukan penyebaran informasi untuk memastikan seluruh elemen LD Indonesia
mengetahui informasi mengenai kegiatan-kegiatan kaderisasi maupun non kaderisasi yang
dilaksanakan baik oleh PHN LD, PHW LD, dan PSDM Institusi
4. Setiap kadep institusi yang demisioner wajib mengundang kadep institusi yang baru.
e. Sasaran
PHN LD, PHW LD Wilayah, Kadep PSDM Institusi
f. Waktu Pelaksanaan
Selama Kepengurusan
g. Indikator Keberhasilan
1. Pembentukan Grup Line
Grup LD - Comm (100%) Bersama LD Wilayah dengan rincian
sebagai berikut:
PHW Wilayah 1-4 (30%)
1 Wilayah (5%)
2 Wilayah (10%)
3 Wilayah (15%)
4 Wilayah (30%)
Jumlah PHN LD (20%)
Jumlah Kadep PSDM Institusi (50%)
≤ 35% Institusi (6%)
36 – 50% Institusi (12%)
51 – 65%Institusi (18%)
66 – 80% Institusi (24%)
> 80% Institusi (50%)
Keterangan nilai akhir :
Kurang (<40%)
Cukup (40-59%)
Baik (60-79%)
Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana
-
i. Penanggung Jawab
Muhammad Rafi Putra
Ni Komang Ayu Trisnayanti Yasa
c. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan hubungan keakraban LD Nasional terhadap PSDM Institusi
2. Sebagai wadah penyampaian informasi yang efektif baik dari Nasional maupun dari
institusi
3. Pembagian kadep PSDM menjadi beberapa regio menjadikan komunikasi yang terjalin
akan semakin efektif hal tersebut dikarenakan jumlah kadep PSDM institusi dalam satu
regio lebh kecil dibanding dengan menggabungkan seluruh kadep dalam satu net meeting
4. LD Nasional dapat memantau secara langsung kendala kaderisasi di Institusi yang juga
melibatkan sekbid dan wasekbid LD wilayah
5. Meningkatkan semangat serta kontribusi PSDM dalam berbagai program pengembangan
kaderisasi di tingkat Nasional.
6. Menjadikan LD Nasional sebagai fasilitator pengembangan kapasitas tiap elemen LD
d. Metode Kegiatan
1. Pembagian regio
Masing masing kadep PSDM akan dibagi menjadi beberapa regio dengan pertimangan
letak geografis. Pembagian PSDM menjadi beberapa regio dilakukan untuk
memberikan atensi khusus kapada PSDM masing masing institusi selain itu dengan
membagi PSDM kedalam beberapa regio juga akan meningkatkan kualitas dan
efektivitas pertukaran informasi antara LD nasional dan PSDM output dari kedua hal
ini diharapkan agar semangat, kontribusi, serta atensi kadep PSDM terhadap upaya
pengembangan kaderisasi dapat meningkat.
2. Pembentukan Grup Line Regio
Grup Line regio berisi PJ kadep PSDM di setiap regio dan PJ Regio, grup ini bertujuan
untuk menginformasikan mengenai jadwal net meeting dan mengirim hasil notula
selama net meeting.
3. Pelaksanaan Upgrading
Pelaksanaan Upgrading akan dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu periode
Upgrading akan dilaksanakan per-regio. Pemateri dalam upgrading berasal dari trainer
nasional ISMKI yang telah mengikuti pelatihan berjenjang di ISMKI.
Info Pelaksanaan Upgrading selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari
sebelum Upgrading dilaksanakan
Upgrading akan dilaksanakan secara daring dengan via zoom meeting
PJ masing masing regio akan melakukan notula selama proses upgrading, sehingga
apabila ada kadep PSDM yang tidak sempat mengikuti upgrading dapat membaca
ringkasan upgrading yang telah di notula oleh PJ regio.
Setelah Upgrading. PJ akan membagikan hasil notula maksimal 2 hari setelah
Upgrading dilaksanakan
4. Pelaksanaan net meeting
Pelaksanaan net meeting akan diisi oleh agenda diskusi pj regio bersama kadep PSDM
institusi sesuai regio nya masing masing untuk meninjau problematika kaderisasi di
institusi
Sekbid dan wasekbid LD Wilayah juga akan turut hadir dalam agenda net meeting
untuk meninjau diskusi PJ regio bersama kadep PSDM institusi
Pelaksanaan net meeting juga akan diisi oleh agenda penyebaran informasi mengenai
BPPK sebagai rekomendasi pedoman kaderisasi bagi institusi, Borang Evaluasi BPPK,
Borang registrasi LD Award.
Info Pelaksaan net meeting selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari
sebelum net meeting dilaksanakan
Net meeting akan diawali dengan absensi untuk mengetahui berapa peserta mengikuti
jalannya net meeting
Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah net
meeting dilaksanakan
e. Sasaran Kegiatan
Kadep PSDM institusi
f. Waktu Pelaksanaan
Februari, April, Mei,Juli, Oktober 2022 dan Januari 2023
g. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan Upgrading (50%)
Pre Upgrading (15%)
60-80% dari total kadep dalam satu regio masuk kedalam grup regio (5%)
<60% dari total kadep dalam satu regio masuk kedalam grup regio (3%)
b. Deskripsi Kegiatan
LKMM Nasional merupakan program kerja unggulan penghasil pemimpin yang dimiliki oleh LD
Nasional. LKMM Nasional adalah kegiatan berbasis pelatihan kepemimpinan ini dapat diikuti oleh
kader – kader terbaik seluruh institusi di Indonesia. Fokus di tahun ini adalah menjaga mutu
pelaksanaan LKMM Nasional, meningkatkan minat peserta untuk mengikuti LKMM Nasional
dengan bekerjasama bersama VPPD. Institusi pelaksana LKMM Nasional adalah perpanjangan
tangan dari PHN LD untuk menjadi pengkader dan membuat proses yang menghasilkan pemimpin,
oleh karena itu institusi dan panitia pelaksana LKMM Nasional harus memiliki profesionalitas
sebagai seorang pengkader. LKMM Nasional harus mampu menjadi puncak kaderisasi ISMKI
yang menghasilkan output yang berkualitas.
c. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kompetensi kader melalui proses kaderisasi yang
terarah dan berjenjang
h. Anggaran Dana
200.000.000
i. Penanggung Jawab
Anastasya Gloria
Dewa Ayu Vania Novista
4. Nama Kegiatan Training for Trainer
a. Latar Belakang
Kemampuan untuk menjadi trainer dengan keahlian seperti public speaking serta penyampaian
informasi secara komunikatif, menarik, dan efektif sangat diperlukan dalam setiap pemateri,
ISMKI sebagai pusat pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia diharapkan mampu
menciptakan trainer berkualitas sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional. Dalam hal
ini, ISMKI yang merupakan organisasi terbesar mahasiswa kedokteran Indonesia juga diharapkan
mampu mencetak trainer yang berkualitas dan nantinya akan diberdayakan demi meningkatkan
kualitas dan kuantitas trainer ISMKI.
b. Deskripsi Kegiatan
Program pembentukan trainer sesuai standard Nasional dan Internasional yang memiliki keahlian
seperti public speaking serta penyampaian informasi secara komunikatif, menarik, dan efektif demi
terciptanya bibit-bibit unggul yang terlahir dari training yang dilakukan para trainer nantinya. TFT
Wilayah dan Nasional akan dilaksanakan sesuai dengan SOP.
c. Tujuan Kegiatan
1. Membentuk trainer yang berkompeten sesuai standar yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
kebutuhan
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas trainer yang dicetak di TFT Nasional
3. Meningkatkan dan memperbaiki mutu pelaksanaan TFT Wilayah
d. Metode Kegiatan
TFT Nasional
Melaksanakan evaluasi TFT Nasional tahun sebelumnya
Berkoordinasi dengan koordinator trainers ISMKI periode sebelumnya dalam
membuat guideline dan SOP TFT
Berkoordinasi dengan OC kegiatan yang menjadi tempat pelaksanaan TFT Nasional
Persiapan kegiatan TFT Nasional berupa pemilihan materi, pembuatan konsep serta
memasifkan promosi dan pemaparan mengenai TFT Nasional
Follow-up dan evaluasi kegiatan
e. Sasaran Kegiatan
Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia
f. Waktu Pelaksanaan
Rakornas 2022
g. Indikator Keberhasilan
1. Perencanaan Kegiatan (50%)
Terbentuknya standar minimal pelaksanaan Training for Trainer yang didasarkan
pada evaluasi (5%)
Mensosialisasikan SOP TFT di Grup LD - Comm (10%)
Tersusunnya pembagian tugas antara SC dengan OC (10%)
Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progres persiapan kegiatan (5%)
Terpilihnya Trainer (5%)
1 Trainer (1%)
2 Trainer (2%)
3 Trainer (3%)
4 Trainer (4%)
5 Trainer (5%)
Peserta Training for Trainer telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum
pelaksanaan TFT Nasional 2020 (5%)
Semua materi yang direncanakan telah disampaikan dan sesuai dengan BPPK serta
ditandai dengan adanya daftar pemateri yang hadir (10%)
2. Terlaksananya TFT Nasional dengan partisipasi minimal 8 peserta (30%)
≤ 4 peserta (10%)
5 - 8 peserta (20%)
8 peserta (30%)
3. Terlaksananya TFT Wilayah di empat wilayah. Kegiatan TFT tiap wilayah bernilai 5%
(20%)
Kurang (<50%)
Cukup (50-65%)
Baik (66-79%)
b. Deskripsi Kegiatan
LD Award adalah salah satu kategori dalam Biran Affandi Awards. LD Award merupakan
penghargaan yang diberikan LD kepada institusi dan LD Wilayah sebagai bentuk apresiasi dan
meningkatkan angka partisipasi institusi dalam mesukseskan program kerja LD. LD Award akan
disusun sebaik-baiknya demi didapatkan hasil yang obyektif dan mampu dipertanggungjawabkan.
Dengan berkoordinasi dengan LD Wilayah dalam pemantauan terhadap LD Institusi, diharapkan
LD Award mampu memacu semangat LD Institusi dan LD Wilayah dalam berperan menyukseskan
program kerja LD Nasional yang dibuat untuk kita bersama. Adapun nominasi LD Award adalah
sebagai berikut :
Rakornas 2022 :
Wilayah terbaik
Institusi terbaik
Kadep institusi terbaik
Proker institusi terinovatif
900.000
i. Penanggung Jawab
Fadli Lefrandi
Eni Endang Sari
b. Deskripsi Kegiatan
Kaderisasi berjenjang pada BPPK adalah Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi yang
direkomendasikan kepada seluruh LD institusi dan LD wilayah. Program kerja ini terdiri dari:
Evaluasi dari LD institusi dan wilayah kepengurusan sebelumnya serta ketua pelaksana
LKMM wilayah dan nasional terhadap pelaksanaan BPPK.
Sinergisitas BPPK nasional dengan wilayah.
Pemantauan pelaksanaan LKMM Lokal dan menjaga mutu LKMM Wilayah dan LKMM
Nasional.
SOP Pelaksanaan TFT Wilayah dan Nasional.
SOP Pelaksanaan dan evaluasi BPPK.
Data direktori Trainer.
Mengumpulkan ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi
BPPK sendiri diwujudkan dalam bentuk E-Book yang dapat diakses oleh semua orang dan memuat
:
SOP LKMM Lokal
SOP LKMM Wilayah
SOP LKMM Nasional
SOP TFT Wilayah
SOP TFT Nasional
Standar Materi TFT
Sejarah singkat ISMKI
Link berisi AD/ART ISMKI, Grand Design ISMKI, GBHO dan Buku Putih
Data direktori Trainer.
Ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi
Komponen lainnya dapat ditambah sesuai dengan hasil evaluasi borang BPPK
c. Tujuan Kegiatan
1. Menjadikan BPPK sebagai acuan utama pelaksanaan kaderisasi ISMKI.
2. Mengevaluasi pemakaian BPPK di institusi, wilayah maupun nasional.
3. Mengatur proses kaderisasi dengan sistem kaderisasi berjenjang ISMKI yang telah dilakukan
pada periode kepengurusan sebelumnya.
d. Metode Kegiatan
1. Melaksanakan Bedah BPPK 3.0
2. Pembentukan tim evaluasi BPPK 4.0
3. Pembuatan borang evaluasi BPPK 4.0
4. Penyebaran borang evaluasi BPPK 4.0 ke wilayah dan institusi
5. Diskusi pembuatan SOP LKMM Lokal, Wilayah dan Nasional
6. Mengumpulkan ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi saat agenda pelaksanaan
net meeting dengan kadep institusi
7. Pemaparan rancangan timeline pembuatan BPPK serta menjelaskan di Grup LD Comm
mengenai tupoksi dan peran keberadaan BPPK
8. Penyusunan BPPK
9. Rilis dan pemaparan BPPK
e. Sasaran Kegiatan
Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia
f. Waktu Pelaksanaan
Maret 2022 – Februari 2023
g. Indikator Keberhasilan
1. Melakukan sosialisasi BPPK 3.0 sesuai timeline di grup LD – Comm (20%)
2. Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk surve terhadap BPPK dari LD institusi dan
wilayah sesuai timeline (20%) :
Terdapat partisipasi dari ≤ 15 institusi (5%)
Terdapat partisipasi dari 16 - 30 institusi (10%)
Terdapat partisipasi dari 31 - 45 institusi (15%)
Terdapat partisipasi dari > 45 institusi (20%)
3. Terdatanya jumlah institusi yang menggunakan BPPK (10%)
≤ 15 Institusi terdata (2%)
16 - 30 Institusi terdata (4%)
31 - 45 Institusi terdata (6%)
46 - 60 Institusi terdata (8%)
>60 Institusi terdata (10%)
4. Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksana atau perwakilan OC LKMM Wilayah
dan Nasional sesuai timeline sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan yang
dilakukan secara deep interview. Masing-masing evaluasi bernilai 2% (4 wilayah + 1 Nasional)
(10%)
5. Tebentuknya BPPK dalam bentuk E-Book yang dapat diakses oleh LD Wilayah dan Institusi
(5%)
6. Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survei terhadap BPPK dari LD institusi dan
wilayah di akhir kepengurusan / sebelum 10th IMSS 2022 sebagai data dan persiapan tindak
lanjut apabila dibutuhkan (15%)
≤ 35% Institusi (3%)
36 – 50% Institusi (6%)
51 – 65% Institusi (9%)
66 – 80% Institusi (12%)
>80% Institusi (15%)
7. Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksana atau perwakilan OC LKMM wilayah
dan nasional di akhir kepengurusan / sebelum 10th IMSS 2022 sebagai data dan persiapan
tindak lanjut apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview . Masing-masing
evaluasi bernilai 1% (4 wilayah + 1 Nasional (5%)
8. Terkumpulnya direktori Trainer ISMKI dan dicantumkan kedalam BPPK (5%)
9. Terkumpulnya ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi (10%)
Keterangan nilai akhir :
Kurang (<40%)
Cukup (40-59%)
Baik (60-79%)
Sangat baik (80-100%)
h. Anggaran Dana
-
i. Penanggung Jawab
Mohammad Alvian Yapanto
Syahrul Gusnaldi Prawidya
3. Timeline
Program Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan
Kerja
LD COMM
HALO
INDONESIA
LKMM
NASIONAL
TFT
NASIONAL
LD
DIRECTION
BIG DATA
LD
LD AWARD
BPPK 4.0
Total
TFT
Total 11.250.000
LD Award
Total 900.000
Halo Indonesia!
Total 3.000.000