KELAHIRAN SEBAGAI
MANUSIA
Dagpo Rinpoche
KEMULIAAN
KELAHIRAN SEBAGAI
MANUSIA
Dibabarkan oleh:
Yang Mulia Dagpo Rinpoche
pada tahun 2000
di Montdore, Prancis.
Penerjemah lisan dari bahasa Tibet ke bahasa Inggris: Rosemary Patton
Pentranskrip bahasa Inggris: Tim Pentranskrip Kadam Tashi Choe Ling
Penerjemah dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Se Yoen
Penyunting: Rahmat, Surya, Roni
Perancang sampul: Listya Dharani S.R
Penata letak: Dita Setiawan
Hak cipta naskah Indonesia © 2022 Penerbit Padi Emas
ISBN 978-623-97300-3-1
Penerbit Padi Emas
Email: penerbitpadiemas@gmail.com
Distributor Lamrimnesia
Care: +6285 2112 2014 1 | Info: +6285 2112 2014 2
Fb: Lamrimnesia & LamrimnesiaStore
Ig: @Lamrimnesia & @Lamrimnesiastore
Titktok: @Lamrimnesia_
E-mail: info@lamrimnesia.org
Website: www.lamrimnesia.org; www.store.lamrimnesia.com
Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta
Kata Pengantar v
Transkrip Ajaran vii
Biografi Singkat Dagpo Rinpoche xi
1. Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia 1
Mengenali Eksistensi Manusia dengan
Delapan Kebebasan dan Sepuluh Keberuntungan 2
Delapan Kebebasan 2
Sepuluh Keberuntungan 5
Menyadari Nilai Besar dari Eksistensi Manusia dengan
Delapan Kebebasan dan Sepuluh Keberuntungan 10
Merenungkan Nilai Besarnya dalam Pengertian
Sementara 11
Merenungkan Nilai Besarnya dalam Pengertian
Tertinggi 14
Merenungkan Betapa Berharganya dari Saat
ke Saat 17
Merenungkan Sulitnya Mendapatkan Eksistensi
Manusia dengan Delapan Kebebasan dan Sepuluh
Keberuntungan 19
Merenungkan Sebab-sebab yang Membuat
Kita Mendapatkan Suatu Bentuk Kelahiran yang
Unggul sebagai Manusia 20
Merenungkan Perumpamaan-perumpamaan yang
Mengilustrasikan Kesulitan Mendapatkan Suatu
Kelahiran yang Unggul sebagai Manusia 22
iv
Kesulitan Memperoleh Suatu Kelahiran Manusia
yang Unggul dari Sudut Pandang Sifat Esensinya 23
2. Kutipan dari Berbagai Guru Besar 29
3. Resume, Berbagai Nasihat, dan Anjuran 39
Menghormati Buku Dharma 47
Dedikasi 49
Tentang Penerbit 50
v
Kata Pengantar
T
opik ini merupakan bagian dari keseluruhan sistem,
yang telah disusun dalam suatu rangkaian tahapan
jalan yang akan menuntun kita menuju pencerahan,
yang dalam bahasa Tibet disebut dengan ‘Lamrim’. Kemuliaan
Kelahiran sebagai Manusia adalah salah satu topik meditasi dalam
Lamrim.
Mettacittena,
Juli 2022
vi
Transkrip Ajaran
S
ecara harfiah, “transkrip” artinya salinan kata per
kata dari sebuah tuturan lisan yang disampaikan oleh
seseorang atau lebih. Transkrip ajaran artinya salinan
kata per kata yang disampaikan oleh seorang guru pada suatu sesi
ajaran tertentu.
viii
Cara membaca buku transkrip berbeda dengan cara membaca
buku pada umumnya. Membaca buku transkrip haruslah didukung
oleh keyakinan disertai tambahan rujukan teks akar dan teks-teks
pendukung lainnya. Membaca buku transkrip bisa diibaratkan
mendengarkan ajaran secara langsung. Ketika membaca buku
transkrip, kita harus menerapkan teknik mendengarkan ajaran
Lamrim, yaitu menghindari tiga kesalahan sebuah bejana dan
menerapkan enam ingatan. Dengan demikian, barulah aktivitas
membaca buku transkrip menjadi benar-benar efektif dan
memberikan manfaat.
ix
Biografi Singkat Dagpo
Rinpoche
D
agpo Rinpoche, juga dikenal dengan nama Bamcho
Rinpoche, lahir pada tahun 1932 di distrik Kongpo,
sebelah tenggara Tibet. Pada usia 2 tahun, beliau
dikenali oleh Yang Maha Suci Dalai Lama ke-13 sebagai reinkarnasi
dari Dagpo Lama Rinpoche Jampel Lhundrup. Ketika berusia 6
tahun, beliau memasuki Biara Bamcho, dekat distrik Dagpo. Di sana,
beliau belajar membaca dan menulis, juga mulai mempelajari dasar-
dasar Sutra dan Tantra. Pada usia 13 tahun, beliau memasuki Biara
Dagpo Shedrup Ling untuk mempelajari lima topik utama filsafat
Buddhis, yaitu: Logika, Paramita, Madhyamaka, Abhidharma, dan
Winaya.
xii
guru pemegang banyak silsilah ajaran Buddha.
xiii
Institut Gaden Ling di Veneux-Les Sablons, Prancis. Di sana, beliau
memberi pelajaran tentang Buddhisme, doa, serta meditasi. Sejak
tahun 1978 hingga sekarang, beliau telah banyak mengunjungi
berbagai negara, di antaranya Italia, Belanda, Jerman, Singapura,
Malaysia, dan Indonesia.
xiv
Buddhis, khususnya sebagai pemegang silsilah bodhicita (batin
pencerahan), tersebar jauh hingga ke India, Cina, serta Tibet. Di
Tibet sendiri, beliau dikenal dengan nama Lama Serlingpa.
xv
Di Tibet sendiri, guru-guru yang termasuk ke dalam silsilah
reinkarnasi Guru Dagpo Rinpoche adalah Marpa Sang Penerjemah,
sang pendiri mazhab Kagyu. Beliau terkenal sebagai guru yang
membimbing Bhattaraka Milarepa mencapai pencerahan dengan
latihan yang sangat keras. Selain itu, juga ada Londroel Lama
Rinpoche, guru meditasi dan cendekiawan penting pada abad ke-
18 yang merupakan siswa dari Yang Maha Suci Dalai Lama ke-7.
Seperti Milarepa, Londroel Rinpoche juga mempunyai masa muda
yang sulit sebelum akhirnya menjadi salah satu guru terkemuka yang
menyusun risalah Buddhis sebanyak 23 jilid. Sejumlah kepala biara
Dagpo Shedrup Ling juga termasuk ke dalam silsilah reinkarnasi
Dagpo Rinpoche.
xvi
1
Kemuliaan Kelahiran sebagai
Manusia
D
alam Lamrim, topik meditasi tentang kelahiran manusia
yang unggul, bebas, dan beruntung mempunyai tiga
bagian:
1. Mengenali eksistensi manusia dengan delapan kebebasan dan
sepuluh keberuntungan,
2. Menyadari betapa besar nilainya, dan
3. Merenungkan betapa sulit memperolehnya.
Delapan Kebebasan
Untuk mengerti delapan bentuk dari kebebasan ini, kita perlu
mengetahui apa yang dimaksud dengan delapan ketidakbebasan.
Delapan ketidakbebasan adalah bahwa kita tidak terlahir sebagai
makhluk neraka, sebagai hantu kelaparan, sebagai seekor binatang,
sebagai seorang dewa dengan umur yang sangat panjang, sebagai
seseorang dengan pandangan-pandangan salah, mempunyai
indra yang tidak lengkap, dilahirkan di suatu daerah terpencil, dan
dilahirkan di suatu tempat yang tidak mempunyai akses terhadap
Buddhadharma.
2
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
3
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
yang mendalam.
3. Kita terbebas dari kelahiran sebagai binatang. Selanjutnya
kita membayangkan diri kita terlahir sebagai seekor binatang.
Rintangan utama terlahir sebagai binatang adalah kebodohan
dan ketumpulan mental. Kita mengetahui bahwa bila kita
berbicara pada seekor kucing, “Bila kamu membaca sedikit
saja mantra Mani (Om Mani Padme Hum), maka kamu akan
segera mencapai pencerahan”, kata-kata tersebut tidak akan
mempunyai pengaruh apaapa (tapi tentu saja, hanya dengan
melafalkan Om Mani Padme Hum saja, kita tidak akan dapat
mencapai pencerahan!). Kucing tidak akan mengerti kata-kata
yang kita ucapkan, apalagi mempraktikkannya. Sekali lagi,
kita harus merasa sangat beruntung telah dapat terhindar dari
situasi seperti itu.
4. Kita terbebas dari kelahiran sebagai dewa yang berumur
panjang. Kemudian kita membayangkan diri kita terlahir
sebagai dewa berumur panjang. Dewa-dewa yang terlahir
di alam yang lebih tinggi ini selalu berada dalam keadaan
konsentrasi yang terpusat pada satu titik (samadhi) kecuali saat
kelahiran dan kematian. Kelahiran semacam ini mungkin dapat
memberikan pengalaman tertentu yang menyenangkan, tetapi
tidak memberikan kita sebuah kesempatan untuk berpraktik
Dharma. Kasus dari dewadewa di alam keinginan adalah sedikit
berbeda. Masalah mereka adalah bahwa mereka sepenuhnya
terbuai kesenangan 5 indra. Mereka tidak berpikir apa-apa
kecuali menikmati keadaan dirinya sendiri dan karena hal ini
mereka tidak berada dalam situasi untuk berpraktik Dharma.
Mereka tidak mempunyai kebebasan untuk melakukannya,
karena sepenuhnya terlingkupi kegembiraan indrawi. Ini adalah
empat bentuk ketidakbebasan dari makhluk bukan manusia
yang telah kita hindari, maka kita menikmati kebebasan dari
4
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
itu semua.
Sepuluh Keberuntungan
Kesepuluh keberuntungan sebenarnya adalah tentang
keadaan yang menguntungkan untuk praktik Dharma. Sepuluh
keberuntungan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
5
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
6
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
7
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
8
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
Ketika kita tidak teliti dalam memeriksa situasi kita, kita mungkin
kadang-kadang merasa bahwa kita tidak sungguh beruntung dalam
kehidupan ini. Hal ini disebabkan karena kita tidak melihat situasi
kita dengan saksama. Jika kita melakukannya, kita akan menemukan
bahwa kenyataannya kita sangat beruntung. Kita beruntung
menikmati delapan kebebasan yang memberikan kita kenyamanan
untuk praktik Dharma. Lebih jauh, kita mempunyai sepuluh
anugerah atau keberuntungan. Suatu yang sangat penting untuk
menelaah delapan belas unsur yang berbeda itu dari waktu ke waktu
untuk menyadari bahwa kita benar-benar beruntung memperoleh
semua itu. Dalam aktivitas sehari-hari, bila kita mempunyai lima
atau enam proyek, dan hanya tiga yang berhasil, kita sudah merasa
sangat beruntung. Sesungguhnya, walaupun kita mungkin tidak
menyadarinya, kita telah mencapai suatu hal yang jauh lebih
berharga dibanding hal tersebut. Kita telah memenuhi delapan belas
harapan yang kita cita-citakan dalam kehidupan sebelum sehingga
saat ini kita telah mendapatkannya. Untuk mendapatkan kelahiran
yang bebas dan beruntung yang sekarang kita punya, kita berdoa
untuk delapan kebebasan dari delapan bentuk ketidakbebasan dan
kita berdoa untuk sepuluh keberuntungan yang berbeda. Semua
doa-doa kita telah menjadi kenyataan dalam kehidupan sekarang
ini dan oleh karena itu keberuntungan kita sangat besar.
9
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
10
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
Ada tiga bagian dari meditasi tentang nilai besar dari suatu
kelahiran manusia yang bebas dan beruntung:
1. Merenungkan nilai besarnya dalam pengertian sementara,
2. Merenungkan nilai besarnya dalam pengertian tertinggi,
3. Merenungkan betapa berharganya dari saat ke saat.
11
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
12
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
13
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
14
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
15
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
16
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
17
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
18
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
19
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
20
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
Kalau kita jujur, kita akan harus mengakui bahwa sulit untuk
menemukan perbuatan atau pikiran bajik yang lengkap dengan
tahap persiapan, tindakan, dan penyelesaian. Dengan dasar inilah,
kita menjadi mengerti tentang kesulitan dalam mendapatkan suatu
bentuk kelahiran yang lebih tinggi seperti yang kita dapatkan saat
ini. Bila kita gagal mendapat kelahiran lagi seperti yang kita miliki
sekarang ini dan sebaliknya jatuh pada suatu kelahiran yang lebih
rendah, akan menjadi sangat sulit bagi kita untuk membangkitkan
suatu kebajikan. Hal ini dikarenakan praktis seluruh waktu akan
dilewatkan dengan pengaruh salah satu dari tiga racun mental
(yaitu: kemelekatan, kebodohan, atau kebencian). Sulit untuk
membayangkan bagaimana seekor binatang, seperti seekor anjing,
mampu belajar sesuatu tentang Dharma atau memiliki suatu
jenis kecerdasan yang mampu membedakan antara hal-hal baik
dan yang buruk. Oleh karena hal ini, para binatang tidak dapat
membangkitkan nilai kebajikan (karma baik) yang baru. Ini berarti
bahwa mereka melanglang buana dari satu kelahiran yang lebih
rendah ke kelahiran yang lebih rendah berikutnya. Inilah alasan
mengapa sangat sulit untuk keluar dari alam-alam yang lebih
rendah sekali ketika telah terlahir di sana. Jika kita membandingkan
kesulitan untuk merealisasikan pencerahan dengan basis bentuk
kehidupan yang kita miliki saat ini, dan kesulitan untuk bangkit dan
terlahir di alam yang lebih tinggi dari kelahiran di alam yang rendah,
maka dapat dikatakan bahwa jauh lebih sulit untuk bangkit dari
sebuah kelahiran yang lebih rendah dibanding untuk merealisasikan
pencerahan. Ketika kita dapat memahami akibat dari kelahiran di
alam-alam rendah tersebut, hal ini cukup untuk memberikan kita
sebuah rasa ngeri.
21
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
22
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
23
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
24
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
25
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
26
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
27
2
Kutipan dari Berbagai Guru
Besar
A
rya Bhawawiweka berkata, “Tubuh yang kita miliki
sekarang adalah sama seperti pohon pisang yang tak
berisi. Ia kekurangan inti seperti sebuah gelembung di
atas permukaan air. Tetapi marilah kita gunakan tubuh ini untuk
mencapai hal-hal yang besar, sebesar gunung Meru, untuk kebaikan
semua makhluk hidup.”
30
Kutipan dari Berbagai Guru Besar
31
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
dibutuhkan untuk menjentikkan jari. Dalam hal apa pun, apa yang
terjadi dalam sebuah waktu yang singkat dalam kehidupan kita
bergantung pada apa yang kita lakukan dengan hidup kita tersebut.
Jika kita mampu untuk mentransformasikan tubuh ini menjadi
sesuatu yang jauh lebih berharga daripada hanya sebagai sebuah
sumber penderitaan untuk diri kita, dengan menerapkan praktik
Bodhisatwa, kita dapat mengubahnya menjadi sebuah wahana
untuk menghimpun sekumpulan nilai kebajikan dan kebijaksanaan
yang luar biasa pada setiap saat. Di lain pihak, bila kita tidak
berhati-hati, pada setiap saat dari hidup kita, tubuh kita dapat
menjadi sebuah wahana untuk menghimpun perbuatan-perbuatan
jahat yang mengerikan dan karma buruk.
32
Kutipan dari Berbagai Guru Besar
33
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
34
Kutipan dari Berbagai Guru Besar
35
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
36
Kutipan dari Berbagai Guru Besar
Dalam konteks ini, atas apa yang tadi telah Rinpoche jelaskan,
kita harus menyadari bahwa sebuah aktivitas duniawi kita adalah
tidak berarti sama sekali. Aktivitasaktivitas tersebut tidak berharga
sama seperti sekam. Sekam adalah bagian (kulit) dari padi yang
dibuang. Ketika Anda menampih, anda mencari biji padi. Aktivitas-
aktivitas duniawi kita, hal-hal yang kita kerjakan hanya untuk tujuan
masa kehidupan saat ini saja adalah tidak berharga sama sekali
seperti halnya kita berusaha mencari padi di antara tumpukan
sekam. Kita harus melihat bahwa segala hal yang kita lakukan dalam
masa kehidupan saat ini, menjadi terganggu (tergoda rangsangan
duniawi), mencari hiburan dan membiarkan diri kita menjadi gila
dan sebagainya, adalah sebuah penghamburan waktu. Sedangkan
kesempatan untuk terlahir sebagai manusia adalah sangat langka
dan masa kehidupan tersebut sangatlah singkat.
37
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
38
3
Resume, Berbagai Nasihat,
dan Anjuran
B
ab keempat dari Lamrim yaitu ‘Bagaimana kita para
murid dibimbing dengan ajaran sebenarnya’ terdiri
dari dua bagian:
1. Bagaimana bertumpu pada Guru spiritual, akar dari sang jalan.
2. Bagaimana melatih batinmu secara bertahap setelah bertumpu
padanya.
Dalam hal ini, kita dapat merujuk pada kata-kata dari meditator
agung, Gomchen Ngaki Wangpo dari Biara Dagpo. Beliau berkata
bahwa ketika kita masih sangat muda, kita tidak berpikir untuk
berpraktik Dharma. Ketika kita sudah sangat tua, kita kekurangan
kemampuan untuk melakukan banyak praktik. Di antara dua fase
40
Resume, Berbagai Nasihat, dan Anjuran
itu, kita menggunakan waktu kita untuk makan, minum, tidur, dan
sakit. Dalam kasus ini, bahkan bila seseorang hidup seratus tahun,
dia hanya mempunyai sangat sedikit waktu untuk praktik Dharma.
Ini benar-benar suatu masalah. Rinpoche akan membicarakan
pengalaman pribadinya sendiri. Meskipun Rinpoche bukan orang
Eropa tetapi Rinpoche tinggal di Eropa dan mempunyai gaya hidup
Eropa. Ada suatu masalah dalam menemukan waktu untuk praktik
Dharma. Silakan berpikir bagaimana masalah di atas terjadi pada
diri kita. Mungkin ini hanyalah sebuah masalah bagi Rinpoche,
tetapi Rinpoche meragukan itu.
41
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
42
Resume, Berbagai Nasihat, dan Anjuran
43
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
44
Resume, Berbagai Nasihat, dan Anjuran
pikiran kita dan topik yang telah dijelaskan, akan menjadi sangat
sulit untuk betul-betul memperoleh sesuatu dari apa yang telah kita
dengar. Kita akan kembali pada sesi ajaran berikutnya benar-benar
dengan tangan kosong. Oleh karena itu, cobalah menghindari
terlalu banyak perbincangan yang tidak perlu. Tentu saja kita harus
menyambut kehadiran orang lain dan mempertahankan sikap
bersahabat dengan mereka tetapi kita tidak perlu melakukannya
dengan berlebihan. Sebagai contoh, waktu makan, kita tidak perlu
berbincang yang tidak bermakna tetapi mengingat apa yang telah
Guru ajarkan selama sesi ajaran. Setelah makan, ambil beberapa
waktu untuk beristirahat. Idenya adalah untuk tidak sepenuhnya
lupa tentang topik yang didengar dari Guru, selama kita berada
pada periode di antara sesi ajaran. Bila kita melakukannya (yaitu
melupakan sepenuhnya topik yang diajarkan), akan menjadi sangat
sulit bagi kita untuk menjadi lebih baik.
Bila kita datang ke sini untuk berlibur maka tidak ada gunanya
kita berbicara tentang hal itu. Kita dapat melakukan apa yang
kita inginkan dengan waktu kita. Tetapi jika kita datang dengan
tujuan untuk mendengarkan Dharma, maka kita perlu untuk
mendengarkan dan bertindak seperti yang baru saja dijelaskan.
Demikian juga, jika ada suatu waktu untuk membuat suatu usaha
untuk praktik Dharma, maka sekaranglah waktunya. Praktik Dharma
berarti bekerja untuk memperbaiki tingkah laku kita. Hanya ada
tiga tipe tingkah laku: secara fisik, lisan, dan mental. Pada semua
ketiga level ini, berpraktik Dharma berarti bekerja untuk membuat
perbaikan pada diri kita sendiri pada level itu. Bila kita di sini untuk
mendengarkan Dharma, hal itu juga berarti mempraktikkannya,
yang berarti kita mengerahkan tenaga untuk memeriksa tingkah
laku kita dan mencoba untuk memperbaikinya pada ketiga level
itu. Bila kita mempunyai kebiasaan berkelakuan buruk, sekarang
adalah waktu untuk menghancurkannya. Coba dan cegah pikiran
45
Kemuliaan Kelahiran sebagai Manusia
Selesai
46
Menghormati Buku Dharma
B
uddhadharma adalah sumber sejati bagi kebahagiaan
semua makhluk. Buku ini menunjukkan kepada kita
bagaimana mempraktikkan ajaran dan memadukan
mereka ke dalam hidup kita, sehingga kita menemukan
kebahagiaan yang kita idamkan. Oleh karena itu, apa pun benda
yang berisi ajaran Dharma, nama dari guru kita atau wujud-wujud
suci adalah jauh lebih berharga daripada benda materi apa pun
dan harus diperlakukan dengan hormat. Agar terhindar dari karma
tak bertemu dengan Dharma lagi di kehidupan yang akan datang,
mohon jangan letakkan buku-buku (atau benda-benda suci lainnya)
di atas lantai atau di bawah benda lain, melangkahi atau duduk
di atasnya, atau menggunakannya untuk tujuan duniawi seperti
untuk menopang meja yang goyah. Mereka seharusnya disimpan
di tempat yang bersih, tinggi dan terhindar dari tulisan-tulisan
duniawi, serta dibungkus dengan kain ketika sedang dibawa keluar.
Ini hanyalah beberapa pertimbangan.
48
Dedikasi
S
emoga kebajikan terhimpun dengan mempersiapkan,
membaca, merenungkan, dan membagikan buku
ini kepada pihak lain, semoga semua Guru Dharma
berumur panjang dan sehat selalu, semoga Dharma menyebar ke
seluruh cakupan angkasa yang tak terbatas, dan semoga semua
makhluk segera mencapai Kebuddhaan.
Titktok: @Lamrimnesia_
E-mail: info@lamrimnesia.org
51