1.

Materi Pendidikan Agama Islam pada tingkatan SMP Kurikulum 2013 revisi 2018
Dengan salah satu sub judul materi “ Semangat beribadah dengan meyakini hari akhir
“.

2. – Jenis strategi yg di gunakan adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah

cara penyajian bahan dengan memperagakan atau Mempertunjukkan kepada anak
didik, atau proses situasi, atau benda tertentu Yang sedang dipelajari baik sebenarnya
ataupun tiruan yang sering disertai Dengan penjelasan lisan.

- Alasan pemilihan jenis strategi tersebut adalah agar sesuai dengan apa yg
menjadi judul materi pembelajaran di atas, tentang semangat beribadah dengan
meyakini hari akhir adalah dengan menggunakan metode demonstrasi. Yang
dimana dalam penyajian bahan ajaran yang lebih kompleks, dan dengan
mempertunjukkan atau memperagakan apa yang tertulis dalam sub materi
tersebut dapat di lihat secara langsung oleh siswa. Karena siswa cenderung
lebih menyukai dan memahami yang mereka lihat secara langsung di banding
penerimaan materi melalui penyampaian secara lisan atau penjelasan
menggunakan media buku saja.

3. Sintaks yang di gunakan yang berhubungan dengan strategi di atas adalah Sintaks
model pembelajaran langsung. Yang dimana memiliki beberapa tahap atau langkah
kerja yang di ikuti oleh peran serta aktivitas guru :
- Tahap/langkah kerja :
a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b) Mendemonstrasikan keterampilan (pengetahuan prosedural),
mempresentasikan pengetahuan ( deklaratif)
c) Membimbing pelatihan
d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e) Membentuk kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
- Peran/aktivitas guru :
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latarbelakang pelajaran,
pentingnya pelajaran, dan mempersiapkan siswa untuk belajar
b) Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
c) Guru merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan
d) Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik,
dan memberikan umpan balik
e) Guru mempersiapkan kesempatan untuk melakukan pelatihan lanjutan
dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih
kompleks dalam kehidupan sehari-hari.