Machine Translated by Google

Apa Jenis Utama Penelitian

Sosial?

Penggunaan dan Khalayak Penelitian Satu atau Beberapa Poin dalam Waktu
Tujuan Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Di dalam atau lintas Kasus Kesimpulan

Tujuan penelitian akademis, baik oleh sosiolog, ilmuwan politik, maupun antropolog, adalah
mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan teoretis dalam bidangnya masing-
masing. Sebaliknya, tujuan penelitian sosial terapan adalah menggunakan data
sehingga keputusan dapat dibuat.
—Herbert J. Rubin, Riset Sosial Terapan, hlm. 6–7

Tiga tahun setelah mereka lulus kuliah, Tim dan Sharon
bertemu untuk makan siang. Tim bertanya kepada Sharon,
“Jadi, bagaimana pekerjaan baru Anda sebagai peneliti untuk
Social Data, Inc.? Apa yang sedang kamu lakukan?" Sharon menjawab.
“Saat ini saya sedang mengerjakan survei cross-sectional
guru sebagai bagian dari proyek penelitian terapan di enam
pusat penitipan anak untuk memberikan data deskriptif yang
dapat kita gunakan dalam studi evaluasi yang disiapkan untuk
yayasan nirlaba.” Uraian Sharon tentang proyek penelitiannya
pada topik penitipan anak menyentuh dimensi penelitian ilmu
sosial. Dalam bab ini, Anda akan belajar tentang dimensi dan
mendapatkan “peta jalan” dari jenis-jenis penelitian sosial.
Penelitian sosial datang dalam berbagai bentuk dan
ukuran. Kita dapat mengatur penelitian dalam beberapa cara:
eksperimental versus non-eksperimental, studi kasus versus
penelitian lintas kasus, atau kualitatif versus kuantitatif.1 Kita
dapat mengatur banyak jenis studi dalam lima dimensi (lihat
Bagan 1). Dimensi tersebut mencakup bagaimana kami
menggunakan temuan studi dan audiens utamanya; mengapa
kami melakukan penelitian; jumlah kasus dan bagaimana kami
memeriksanya;
bagaimana kita menggabungkan waktu; dan putuskan teknik
mana yang kami gunakan untuk mengumpulkan data. Anda
dapat memposisikan studi penelitian tunggal pada setiap
dimensi penelitian sosial.
Anda akan menemukan bahwa mempelajari dimensi dan
keterkaitannya satu sama lain berguna. Pertama, mereka
memudahkan untuk memahami laporan penelitian yang Anda
dengar atau baca di jurnal ilmiah.
Setelah Anda mengenali dimensi studi, Anda dapat dengan
cepat memahami apa yang dikatakan studi dan bagaimana
hal itu dilakukan. Kedua, ketika Anda melakukan studi Anda
sendiri, Anda harus membuat banyak keputusan. Anda dapat
menganggap dimensi sebagai poin keputusan yang akan Anda
temui saat Anda mengembangkan rencana penelitian tertentu.
Untuk membuat keputusan yang baik, Anda harus menyadari
trade-off dan kekuatan dan kelemahan pada setiap titik
keputusan. Selain itu, dimensi saling terkait. Beberapa dimensi
cenderung berjalan bersamaan (misalnya, tujuan studi dan
teknik pengumpulan data).
Saat Anda mempelajari tentang dimensi, Anda dapat mulai
melihat cara terbaik menggabungkan dimensi untuk menjawab
pertanyaan penelitian tertentu yang diminati.

Dari Bab 2 Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, 7/e. W.Lawrence Neuman.
Hak Cipta © 2011 oleh Pearson Education. Diterbitkan oleh Allyn & Bacon. Seluruh hak cipta.
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

orientasi berorientasi. Ini bukan pemisahan yang kaku.

BAGAN 1 Dimensi dan Jenis Utama dari
Banyak peneliti bekerja di keduanya, atau mereka berpindah
Penelitian Sosial
dari satu ke yang lain pada tahap karir yang berbeda.
Orientasinya berbeda dalam cara menggunakan temuan dan
PENGGUNAAN DAN PENELITIAN PENELITIAN
siapa audiens utamanya.
Dasar
Terapan
• Evaluasi • Penelitian dasar
Tindakan
• Dampak sosial Juga disebut penelitian akademik atau penelitian murni,
penelitian dasar memajukan pengetahuan mendasar
TUJUAN PENELITIAN tentang dunia sosial. Ini adalah sumber yang paling baru

Mengeksplorasi
ide-ide ilmiah dan cara berpikir tentang peristiwa sosial.
Menggambarkan Komunitas ilmiah adalah audiens utamanya. Peneliti
Menjelaskan menggunakan penelitian dasar untuk mendukung atau
menolak teori tentang bagaimana dunia sosial beroperasi
DALAM ATAU DI SELURUH KASUS
dan berubah, apa yang membuat sesuatu terjadi, dan
Penelitian Studi Kasus mengapa hubungan atau peristiwa sosial dengan cara tertentu.
Penelitian Kasus Lintas
Beberapa orang mengkritik orientasi penelitian dasar
dan bertanya, "Apa gunanya?" Mereka menganggap
POIN TUNGGAL ATAU GANDA DALAM WAKTU
penelitian dasar hanya membuang-buang waktu dan uang
Cross-Sectional
karena mereka tidak dapat melihat kegunaannya secara
Longitudinal •
langsung atau menyelesaikan masalah yang mendesak
Time series •
dengannya. Sementara banyak praktisi menginginkan
Panel
• Kelompok
jawaban atas pertanyaan yang dapat mereka terapkan dalam
minggu, bulan, atau tahun depan, seorang peneliti dasar
Studi kasus
mungkin menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk dengan
TEKNIK PENGUMPULAN DATA susah payah mencari jawaban atas pertanyaan yang dapat
Data Kuantitatif • membentuk kembali pemikiran selama beberapa dekade
Eksperimen • Survei mendatang. Banyak penelitian dasar yang tidak memiliki
• Nonreaktif (analisis aplikasi praktis dalam jangka pendek, tetapi itu membangun
konten, analisis sekunder, statistik yang ada) landasan untuk pengetahuan dan pemahaman luas yang
berdampak pada banyak isu, bidang kebijakan, atau bidang
Data Kualitatif • studi. Riset dasar juga merupakan sumber utama alat—
Lapangan (etnografi, observasi partisipan) • Historis- metode, teori, dan gagasan—yang digunakan semua peneliti.
komparatif
Hampir semua terobosan besar dan kemajuan signifikan dalam pengetahuan berasal dari penelitia
Ini meletakkan dasar untuk pemahaman inti dan mungkin
PENGGUNAAN DAN PENELITIAN PENELITIAN berimplikasi pada isu-isu yang bahkan tidak ada saat studi
dilakukan.
Penelitian sosial memiliki dua sayap atau orientasi. Ada Peneliti dasar dapat memeriksa masalah yang tampak
orientasi "ilmiah" atau "akademik" yang agak terpisah dan
tidak praktis karena penerapan pengetahuan yang dihasilkan
lebih aktif, praktis, dan tindakan mungkin tidak muncul selama bertahun-tahun atau dekade.
Seringkali kita hanya dapat melihat aplikasi praktis setelah
Riset dasar Riset dirancang untuk memajukan pengetahuan berbagai kemajuan pengetahuan dasar terakumulasi dalam
dasar yang menyenangkan tentang bagaimana dunia bekerja waktu yang lama. Misalnya, pada tahun 1984 Alec Jeffreys,
dan membangun/menguji penjelasan teoretis dengan berfokus seorang ahli genetika di Universitas Leicester di Inggris,
pada pertanyaan “mengapa”. Komunitas ilmiah adalah audiens
terlibat dalam penelitian dasar yang mempelajari evolusi gen.
utamanya.
Sebagai
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
efek samping tidak langsung yang tidak disengaja dari teknik
baru yang dia kembangkan, dia belajar bagaimana menghasilkan
"sidik jari" DNA manusia atau tanda unik dari DNA individu. Ini
bukan niatnya. Jeffreys bahkan mengatakan dia tidak akan
pernah memikirkan teknik tersebut jika membuat sidik jari DNA
adalah tujuannya. Pada pertengahan 1990-an, penerapan teknik
ini telah dikembangkan. Saat ini, analisis DNA banyak digunakan
dalam investigasi kriminal dan bidang lainnya. Lusinan terobosan
dan inovasi praktis utama memiliki asal yang sama dalam
penelitian dasar yang awalnya tidak terkait.
Beberapa praktisi (misalnya, petugas polisi, penasihat
pelaku muda) melihat relevansi dengan pertanyaan penelitian
dasar seperti "Mengapa perilaku menyimpang terjadi?" Namun
demikian, menjawab pertanyaan mendasar seperti itu
merangsang cara berpikir baru. Jawabannya mungkin merevolusi
dan secara dramatis meningkatkan apa yang praktisi lakukan.
Kebijakan publik dan layanan sosial bisa menjadi tidak efektif
dan salah arah tanpa pemahaman tentang penyebab inti dari
peristiwa atau perilaku. Penelitian terapan juga membangun
pengetahuan baru. Meskipun demikian, penelitian dasar sangat
penting untuk memperluas pengetahuan. Para peneliti yang
bekerja dekat dengan pusat komunitas ilmiah melakukan
sebagian besar penelitian dasar.
Penelitian terapan
Ketika kami melakukan penelitian terapan, kami membahas
masalah khusus. Kami dapat menawarkan solusi untuk
pertanyaan yang diajukan oleh pemberi kerja, komunitas lokal,
atau penyebab sosial.2 Jarang dalam penelitian terapan kami
penelitian yang lengkap dan terperinci. Orang lain yang memiliki
mencoba membangun, menguji, atau membuat hubungan dengan teori.
Sebagian besar studi penelitian terapan bersifat jangka pendek
dan berskala kecil. Mereka menawarkan hasil praktis yang
dapat kita gunakan dalam waktu satu tahun atau kurang.
Misalnya, Student Government Universitas X ingin mengurangi
penyalahgunaan alkohol. Oleh karena itu, ia ingin mengetahui
apakah jumlah mahasiswa Universitas X yang ditangkap karena
mengemudi dalam keadaan mabuk akan menurun jika organisasi
mahasiswa mensponsori pesta bebas alkohol tahun depan.
Studi penelitian terapan akan paling sesuai untuk situasi ini.
Bisnis, kantor pemerintah, fasilitas perawatan kesehatan,
lembaga layanan sosial, organisasi politik, dan lembaga
pendidikan melakukan studi terapan dan membuat keputusan
berdasarkan temuan.
Temuan penelitian terapan membentuk banyak keputusan.
Mereka mungkin memicu keputusan untuk memulai program
yang akan mengurangi waktu tunggu sebelum klien menerima manfaat.
Temuan dapat membantu polisi memutuskan apakah akan mengadopsi
tanggapan polisi baru untuk mengurangi penyalahgunaan pasangan.
Temuan penelitian terapan dapat membantu perusahaan memutuskan
untuk memasarkan produk A kepada orang dewasa yang matang daripada remaja.
Praktisi aktif (misalnya, guru, dokter dan perawat,
perwakilan penjualan, konselor dan pekerja kasus, hakim,
manajer, supervisor, dan manajer kota) adalah audiensi untuk
temuan yang diterapkan.
Banyak dari audiens yang sangat beragam ini tidak memiliki
latar belakang penelitian atau perspektif ilmiah yang kuat. Ini
dapat menimbulkan komplikasi. Misalnya, suatu persidangan
memperoleh hasil dari suatu penelitian seperti survey. Namun,
non-ilmuwan (hakim, juri, pengacara) mengevaluasi metodologi
dan temuan survei dengan basis non-ilmiah.3 Akibatnya, mereka
dapat salah menginterpretasikan hasil dan menggunakan
standar evaluasi yang menyimpang dari komunitas ilmiah.
Mereka mungkin menerima temuan dari penelitian yang tidak
memenuhi kriteria ilmiah dasar tetapi menolak temuan dari
penelitian dengan standar ketelitian ilmiah tertinggi. Peneliti
terapan harus menerjemahkan temuan teknis ilmiah ke dalam
bahasa pembuat keputusan awam. Para peneliti perlu menyoroti
kekuatan dan keterbatasan desain atau temuan penelitian.
Seorang peneliti mungkin melakukan studi penelitian
terapan untuk pembuat keputusan yang tidak tertarik dengan
detail tentang bagaimana hal itu dilakukan dan yang hanya
menginginkan ringkasan singkat dari temuan-temuan utama.
Meskipun demikian, peneliti juga harus menyiapkan laporan
waktu dan kemampuan untuk mengevaluasi kualitas penelitian
mungkin tertarik, atau perselisihan mungkin muncul kemudian.
Salah satu kendala mengenai penelitian terapan adalah bahwa
hal itu cenderung tidak muncul dalam publikasi peer-review, jika
sama sekali. Sering kali, temuan hanya memiliki distribusi
terbatas dan hanya tersedia untuk beberapa pembuat keputusan
atau praktisi dalam satu organisasi.
Karena kami mempraktikkan penelitian terapan, itu dapat
menimbulkan kontroversi. Ini bukan hal baru. Untuk
Penelitian terapan Penelitian yang dirancang untuk
menawarkan solusi praktis untuk masalah nyata atau
memenuhi kebutuhan khusus dan mendesak dari dokter atau praktisi.
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

Misalnya, pada tahun 1903, Ellwood melakukan studi terapan

TABEL 1 Penelitian Dasar dan Terapan
tentang penjara dan rumah miskin dan mendokumentasikan
Dibandingkan
kekurangan yang serius. Laporan penelitiannya menimbulkan
kemarahan publik yang besar. Namun, dia dituduh memfitnah ASPEK DASAR TERAPAN
pemerintah negara bagian yang telah memberinya pekerjaan.4
Audiens Komunitas Praktisi, peserta,
William Whyte (1984) menghadapi konflik atas studi terapan
primer ilmiah atau supervisor
sebuah pabrik di Oklahoma dan restoran di Chicago. Dalam
(lainnya (nonpeneliti)
kasus pertama, manajemen lebih tertarik untuk mengalahkan peneliti)
serikat pekerja daripada mempelajari hubungan kerja. Di
Evaluator Riset Praktisi,
kasus lain, pemilik restoran ingin membuat industri terlihat
bagus daripada membiarkan siapa pun mempelajari detail teman sebaya pengawas

praktis dari operasinya. Beberapa organisasi bisnis memiliki Otonomi peneliti Tinggi Rendah-sedang
pola pikir yang berbeda dari penyelidikan berorientasi
penelitian. Belajar bernegosiasi dan berkomunikasi lintas pola
Ketelitian penelitian Sangat tinggi Bervariasi, sedang
pikir merupakan keterampilan yang penting untuk
dikembangkan (Reingold, 1999). Masalah terkait adalah Prioritas tertinggi Kebenaran terverifikasi Relevansi

bahwa kadang-kadang pejabat meminta studi terapan tentang

Tujuan Membuat baru Selesaikan
kontroversi kebijakan sebagai taktik penundaan. Mereka
pengetahuan masalah praktis
hanya ingin menangkis kritik atau menunda keputusan sampai
Keberhasilan Publikasi dan Aplikasi langsung ke
setelah panas politik mereda dan tidak memiliki minat nyata
ditunjukkan oleh dampaknya alamat
dalam studi atau hasilnya.
terhadap perhatian/
pengetahuan/ilmuwan masalah tertentu

Orientasi penelitian terapan dan dasar menimbang

metodologi penelitian secara berbeda (lihat Tabel 1). Dalam
penelitian terapan, peneliti harus membuat lebih banyak trade-
off atau kompromi kekakuan ilmiah untuk mendapatkan hasil
yang cepat dan dapat digunakan. Namun, kompromi bukanlah
alasan untuk penelitian yang ceroboh. Peneliti terapan belajar
bagaimana memeras penelitian ke dalam kendala pengaturan
yang diterapkan dan menyeimbangkan kekakuan terhadap
kebutuhan praktis. Penyeimbangan semacam itu membutuhkan
pengetahuan penelitian yang mendalam dan kesadaran akan
konsekuensi dari standar yang berkompromi.
Tiga Jenis Penelitian Terapan. Penelitian sosial terapan
datang dalam sekitar selusin bentuk. Di sini Anda akan belajar
tentang tiga jenis utama: evaluasi, berorientasi tindakan, dan
penilaian dampak sosial.
1. Penelitian evaluasi merupakan jenis penelitian
terapan yang paling banyak digunakan.5 Birokrasi besar
Riset evaluasi Riset terapan yang mencoba
menentukan seberapa baik suatu program atau
kebijakan bekerja atau mencapai tujuan dan sasarannya.
organisasi (misalnya, bisnis, sekolah, rumah sakit, pemerintah,
lembaga nirlaba besar) sering menggunakannya untuk
mempelajari apakah suatu program, cara baru dalam
melakukan sesuatu, kampanye pemasaran, kebijakan, dan
sebagainya efektif—dengan kata lain, “ Apakah itu bekerja?"
Bahkan ada jurnal ilmiah yang dikhususkan untuk memajukan
bidang penelitian evaluasi, Evaluation Review.
Penelitian evaluasi berkembang pesat pada tahun 1960-
an di Amerika Serikat ketika pemerintah federal membuat
banyak program sosial baru.
Sebagian besar peneliti mengadopsi pendekatan positivis
dan menggunakan analisis biaya-manfaat (kita akan
membahasnya nanti di bab ini). Pada tahun 1970-an, sebagian
besar program sosial pemerintah memerlukan studi penelitian
evaluasi untuk menentukan keefektifannya.
Pertanyaan penelitian evaluasi dapat meliputi: Apakah
program penegakan hukum penahanan wajib mengurangi
penyalahgunaan pasangan? Akankah program kesadaran
perkosaan mengurangi pemaksaan hubungan seks pria
dengan wanita? Akankah program waktu fleksibel meningkat
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
produktivitas karyawan? Dalam studi penelitian evaluasi,
kami mengukur keefektifan suatu program, kebijakan, atau
cara melakukan sesuatu. Dalam penelitian evaluasi, kita
dapat menggunakan beberapa teknik (misalnya, survei dan
penelitian lapangan etnografi), tetapi jika eksperimen dapat
digunakan, hasilnya paling efektif.
Beberapa praktisi melakukan studi penelitian evaluasi
mereka sendiri. Namun, lebih sering, manajer luar atau
pembuat keputusan meminta studi. Orang luar kadang-
kadang menempatkan batasan pada apa yang dapat
dimasukkan dalam penelitian. Mereka mungkin menentukan
satu hasil tertentu yang menarik. Misalnya, pejabat pendidikan
dapat meminta studi tentang peningkatan keterampilan
matematika antara kelas dua dan lima tetapi meminta peneliti
untuk mengabaikan mata pelajaran lain, aspek pembelajaran
lainnya, dan perubahan perkembangan kognitif-sosial pada
anak-anak.
Ketegangan etika dan politik sering muncul dalam
penelitian evaluasi. Ini terjadi karena orang mengembangkan
minat yang kuat pada temuan tertentu. Temuan dapat
memengaruhi siapa yang dipekerjakan, siapa yang
membangun popularitas politik, atau program mana yang
lebih maju. Jika seseorang tidak senang dengan temuan
penelitian, mereka mungkin mengkritik peneliti atau menyebut
penelitian tersebut ceroboh, bias, atau tidak memadai.
Beberapa peneliti evaluasi telah mengalami tekanan untuk
mencurangi penelitian, terutama tentang isu atau program
yang kontroversial. Kemungkinan kontroversi membuatnya
sangat penting bagi peneliti terapan untuk jujur dan terbuka,
dan dengan hati-hati mematuhi prosedur penelitian yang tepat.
Terlepas dari nilainya, studi penelitian evaluasi memiliki
keterbatasan. Hanya sedikit yang melalui proses tinjauan
sejawat yang ketat, dan data mentah mereka jarang tersedia
untuk umum untuk pengawasan atau replikasi. Selain itu,
pembuat kebijakan dapat secara selektif menggunakan atau
mengabaikan laporan evaluasi (Lihat Contoh Kotak 1,
Penelitian Evaluasi). Banyak studi mengadopsi fokus yang
sangat sempit, melihat input dan output yang dipilih lebih dari
keseluruhan proses atau konsekuensi dari suatu program.
Misalnya, pada tahun 1996, program kesejahteraan sosial
AS diubah atau "direformasi" secara dramatis. Kajian
penelitian evaluasi terhadap program kesejahteraan baru
berfokus pada apakah program tersebut mengurangi beban
kasus kesejahteraan dan biaya penyelenggaraan program
baru. Beberapa studi mempertimbangkan dampak dari
program baru pada kewajiban keluarga yang tidak terpenuhi
atau meningkatnya tekanan di antara anak-anak. Untuk membenarkan program
setiap
KOTAK CONTOH 1
Penelitian Evaluasi
Wysong, Aniskiewicz, dan Wright (1994) mengevaluasi
keefektifan program Drug Abuse Resistance Education (DARE)
yang ditemukan di 10.000 sekolah di Amerika Serikat dan 42
negara lainnya. Program ini digunakan secara luas, didanai
dengan baik, dan sangat populer di kalangan departemen
kepolisian, pejabat sekolah, kelompok orang tua, dan lain-lain.
Dengan meminta petugas polisi menyampaikan ceramah di
kelas awal, DARE mencoba mengurangi penggunaan obat-
obatan terlarang di kalangan remaja dengan meningkatkan
pengetahuan mereka tentang narkoba, mengembangkan
keterampilan mengatasi anti narkoba, dan meningkatkan harga
diri. Para penulis memeriksa dua kelompok siswa senior di
sebuah sekolah menengah atas di Indiana. Satu kelompok
telah berpartisipasi dalam program DARE di kelas tujuh dan
kelompok lainnya tidak. Konsisten dengan banyak penelitian
sebelumnya, penulis tidak menemukan perbedaan yang
bertahan lama di antara kelompok mengenai usia pertama kali
menggunakan narkoba, frekuensi penggunaan narkoba, atau
harga diri. Penulis berpendapat bahwa popularitas program
tersebut mungkin karena dampak simbolis politiknya. Program
mungkin efektif untuk tujuan laten (yaitu, membantu politisi,
pejabat sekolah, dan lainnya merasa baik secara moral dan
terlibat dalam tindakan antinarkoba) tetapi tidak efektif untuk
tujuan resmi (yaitu, mengurangi penggunaan obat-obatan terlarang oleh remaja).
pembuat dan politisi menggunakan bukti secara selektif dan
menyombongkan manfaat positifnya.6 Dua jenis penelitian
evaluasi adalah formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
memiliki pemantauan bawaan atau umpan balik berkelanjutan
pada program yang digunakan untuk pengelolaan program.
Evaluasi sumatif meninjau hasil akhir program. Keduanya
biasanya diperlukan.
Banyak organisasi (misalnya, sekolah, lembaga
pemerintah, bisnis) telah menjadikan penelitian evaluasi
sebagai bagian dari operasi berkelanjutan mereka. Salah
satu contohnya adalah Planning, Programming, and
Budgeting System (PPBS), yang pertama kali digunakan oleh AS
Departemen Pertahanan pada tahun 1960-an. PPBS
bertumpu pada gagasan bahwa peneliti dapat mengevaluasi
program dengan mengukur pencapaiannya terhadap tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan. Evaluator membagi
program menjadi komponen-komponen dan menganalisis
baru,berkaitan
komponen kebijakandengan biayanya (staf, persediaan, dll.)
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
dan prestasi relatif terhadap tujuan program eksplisit.
Misalnya, pusat kesehatan wanita menawarkan pendidikan
kehamilan. Ini memiliki empat komponen program:
penjangkauan, pendidikan, konseling, dan rujukan. Program
ini memiliki empat tujuan utama: menjangkau dan
menawarkan dukungan emosional kepada wanita yang
percaya bahwa mereka hamil, memberikan informasi terkini
tentang kehamilan, menasihati wanita tentang risiko dan
kekhawatiran kesehatan mereka, dan merujuk wanita hamil
ke penyedia layanan kesehatan atau lembaga keluarga
berencana. Seorang peneliti evaluasi dapat memeriksa biaya
setiap komponen dan mengukur seberapa baik program
telah memenuhi masing-masing dari empat tujuannya.
Sebagai contoh, peneliti menanyakan (1) berapa banyak
waktu staf dan berapa banyak perlengkapan yang telah
dicurahkan untuk kegiatan penjangkauan pada tahun lalu,
(2) berapa banyak telepon atau pertanyaan yang dapat
ditelusuri untuk upaya tersebut, dan (3) berapa banyak dari
perempuan dari kelompok sasaran menghubungi atau datang ke pusat
Kamiuntuk
2. Penelitian tindakan memperlakukan pengetahuan
sebagai bentuk kekuasaan. Ini memadukan memperoleh
pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian tindakan, kita
tidak tetap terpisah. Kami menutup kesenjangan antara
mempelajari suatu isu dan terlibat dalam aksi sosial-politik
untuk mempengaruhi isu tersebut. Berbagai jenis action
research diilhami
oleh sikap filosofis yang berbeda, terutama didorong
oleh berbagai asumsi inti tentang epistemologi dan
ontologi, yang secara normatif menginformasikan
praktisi mereka dalam hal tujuan dan persyaratan.
Namun dampak dari variasi filosofis seperti itu biasanya
tetap tidak diperhatikan dalam laporan yang diterbitkan
sehingga memicu keangkuhan dan kontroversi. . .
(Cassell dan Johnson 2006:785–786)
Riset tindakan Riset terapan yang tujuan utamanya adalah
untuk memfasilitasi perubahan sosial atau mewujudkan
tujuan politik-sosial yang berorientasi pada nilai.
Penelitian tindakan partisipatif Penelitian tindakan di mana
peserta penelitian secara aktif membantu merancang dan
melakukan studi penelitian. Ini menekankan demokratisasi
penciptaan pengetahuan dan terlibat dalam tindakan kolektif,
dan mengasumsikan bahwa pengetahuan politik muncul dari
partisipasi dalam penelitian.
Sebagian besar penelitian tindakan berbagi lima karakteristik
tics:
Orang-orang yang diteliti merupakan partisipan aktif
dalam proses penelitian.
Studi ini menggabungkan pengetahuan populer dan
keprihatinan orang biasa.
Kajian ini mengkaji relasi kuasa dan mendokumentasikan
ketimpangan atau ketidakadilan sosial.
Temuan studi dibagikan untuk meningkatkan
kesadaran dan memberdayakan masyarakat biasa.
Penelitian ini terkait langsung dengan tindakan sosial-
politik dan pencapaian tujuan sosial.
Penelitian tindakan mencoba menyetarakan relasi
kuasa antara partisipan penelitian dan peneliti.
Kita menghindari memiliki kendali, status, dan otoritas atas
orang yang kita pelajari. Sebaliknya, kami mendorong
kesetaraan dan keterlibatan langsung oleh peserta penelitian.
ingin meningkatkan
konseling.7 kesadaran di antara peserta dan
publik, jadi artikel yang diterbitkan adalah tujuan sekunder.
Sebaliknya, penekanannya adalah pada berbagi temuan
dengan peserta penelitian dan publik. Ini berbentuk laporan
umum dan pamflet, siaran pers untuk media massa, atau
pertemuan publik.
Penelitian tindakan sering kali menarik perhatian para peneliti
pandangan berapi-api tentang suatu masalah (misalnya,
lingkungan, egaliter, feminis). Seorang peneliti aksi feminis
yang sangat berkomitmen dapat melihat sebuah studi
sebagai kemajuan pengetahuan dan menciptakan perubahan
sosial untuk mengubah hubungan gender.8 Jika peneliti
mempelajari pelecehan seksual, hasilnya mungkin membuat
perubahan kebijakan untuk mengurangi kejadiannya dan
bekerja dengan calon korban. sehingga mereka dapat
mempertahankan hak-hak mereka dengan lebih baik. Peneliti
aksi bekerja untuk melestarikan kota yang akan dihancurkan
oleh proyek bendungan. Mereka berkolaborasi dengan
pejabat serikat dan manajemen untuk mendesain ulang
pekerjaan untuk mencegah PHK. Di negara berkembang,
peneliti tindakan sering bekerja di antara petani miskin yang
buta huruf untuk mengajarkan literasi, menyebarkan
kesadaran akan masalah, dan memperbaiki kondisi
kehidupan.9 Penelitian tindakan partisipatif, subtipe
penelitian tindakan, menekankan demokratisasi proses
penciptaan pengetahuan, mengungkapkan ketidakadilan,
menyoroti ketidaksetaraan sosial dan konflik, dan terlibat
dalam tindakan kolektif untuk memperbaiki kondisi.
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
Keyakinan utama dalam penelitian tindakan partisipatif
adalah bahwa pengetahuan tumbuh dari pengalaman
langsung aktivisme sosial politik. Saat peserta penelitian
terlibat dalam tindakan langsung, mereka menjadi lebih
terinformasi dan berdaya. Mereka belajar dan lebih mungkin untuk berhasil.
Dalam penelitian tindakan partisipatif, partisipan
penelitian berperan aktif dalam merumuskan, merancang,
dan melaksanakan penelitian. Mereka menghasilkan temuan
dengan peneliti profesional dalam proses kolaboratif.
Partisipan penelitian dilibatkan dalam pendefinisian masalah
dan pelaksanaan penelitian.
Karena sebagian besar peserta tidak terbiasa dengan
penelitian sosial profesional, peneliti terlatih bertindak
sebagai konsultan atau kolaborator yang membantu dan
memberikan keahlian dalam desain studi, pengumpulan
data, dan analisis/interpretasi data.
Seorang peneliti tindakan menyeimbangkan standar
profesional dengan batasan praktis untuk beradaptasi
dengan kondisi lokal dan perhatian peserta tertentu.
Keterlibatan dan kontrol oleh peserta lokal berarti kepemilikan
bersama atas temuan. Peneliti yang ingin mempublikasikan
hasil studi secara profesional mungkin menemukan bahwa
para peserta merasa peneliti hanya mencoba untuk
memajukan karirnya. Hal ini membuat mendapatkan izin dan
kerjasama dari peserta penting sebelum merilis temuan
dalam pengaturan atau outlet profesional.10 Organisasi atau
orang dengan pandangan nilai/advokasi yang bertentangan
dengan kepentingan peserta studi dapat menantang
penelitian tindakan yang terlihat dan berhasil. Untuk itu,
seorang peneliti tindakan perlu memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang prosedur penelitian yang tepat dan
mendokumentasikan metode penelitian dengan sangat hati-
hati (lihat Contoh Kotak 2, Penelitian Tindakan).
3. Penelitian penilaian dampak sosial memperkirakan
kemungkinan konsekuensi sosial sebelum perubahan yang
direncanakan.11 Seringkali penelitian penilaian dampak
sosial (SIA) merupakan bagian dari pernyataan dampak
lingkungan yang lebih besar yang diwajibkan oleh badan pemerintah.
Pertama, sebagian besar EIS tidak memerlukan SIA.
Di Amerika Serikat, National Environ mental Policy Act
(NEPA) tahun 1969 mensyaratkan Environ mental Impact
Statement (EIS) sebelum lembaga pemerintah federal dapat
mengambil “tindakan yang secara signifikan memengaruhi
kualitas lingkungan manusia”
(NEPA, pasal 102). Mempersiapkan SIA untuk EIS
membutuhkan penelitian ilmu sosial, dan menilai dampak
positif dan negatif.
Penilaian dampak sosial Penelitian terapan yang
mendokumentasikan kemungkinan konsekuensi untuk berbagai
bidang kehidupan sosial jika perubahan baru yang besar
diperkenalkan ke dalam komunitas.
EIS diperlukan untuk menemukan dan membangun
sekolah, rumah sakit, penjara, pengembangan perumahan,
pusat perbelanjaan, pabrik, tempat pembuangan sampah,
jalan raya, pelabuhan udara, waduk, taman, area rekreasi,
dan pembangkit listrik. Jika SIA adalah bagian dari EIS, ia
mengevaluasi konsekuensi dari tindakan tersebut termasuk
ketersediaan dan kualitas perumahan, karakteristik populasi
(seperti struktur usia, keragaman ras-etnis, tingkat
pendapatan dan pendidikan), dan distribusi kekuasaan-
otoritas . Itu mungkin memeriksa sikap atau persepsi, ikatan
keluarga, dan jaringan persahabatan.
Bagian SIA dari EIS dapat mempertimbangkan dampak
pada sumber daya masyarakat seperti layanan kesehatan,
polisi, pemadam kebakaran, dan sanitasi, kesempatan kerja,
sekolah dan rekreasi, dan vitalitas organisasi nirlaba. SIA
juga mempertimbangkan dampak terhadap kelangsungan
hidup atau kelangsungan komunitas masyarakat yang
berbeda yang telah membentuk akar sejarah dan budaya
lokal.12 Para peneliti yang melakukan penilaian dampak
sosial sering bekerja dalam tim penelitian interdisipliner
untuk mengukur area dampak (lihat Contoh Kotak 3, Sosial
Penelitian Dampak). Peneliti dampak sosial memiliki
organisasi profesional, Asosiasi Internasional untuk Penilaian
Dampak, dengan jurnal ilmiah, Penilaian Dampak dan
Penilaian Proyek.
Setelah beberapa dekade pengembangan, alat dan
keefektifan penelitian penilaian dampak sosial sudah mapan;
namun, jenis penelitian terapan ini sangat kurang
dimanfaatkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Legislator, pejabat kebijakan, atau pembuat keputusan
jarang meminta SIA sebelum menyetujui proyek besar.
Kecuali untuk beberapa program skala besar, sebagian
besar pengambil keputusan memilih untuk mengubah
peraturan zonasi, mengembangkan taman bisnis baru,
membuat pembangunan perumahan, mengubah jalur
transportasi, dan sebagainya tanpa mempertimbangkan
secara sistematis dampak sosialnya. Masalah-masalah ini diputuskan berdasarkan
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 2
Penelitian Tindakan
Williams dan rekan (2007) menggunakan pendekatan
tindakan partisipatif untuk mempelajari kualitas hidup di
Saskatoon, Kanada. Mereka mengumpulkan data kuantitatif
dan kualitatif dari tiga wilayah kota (berpenghasilan rendah,
menengah, dan tinggi) pada tahun 2001 dan lagi pada tahun
2004. Mereka berfokus pada tiga tema: (1) kesenjangan
pendapatan yang semakin besar, (2) strategi penerjemahan
pengetahuan sosial yang akan mencakup populasi sosial
ekonomi rendah, dan (3) bagaimana membawa perubahan
positif dalam kualitas hidup lokal. Para peneliti
mengembangkan organisasi penelitian “hibrid”. Itu berbasis
universitas dan komunitas lokal dan memiliki coleaders (satu
dari universitas dan satu dari masyarakat). Tokoh masyarakat
yang peduli dengan masalah kualitas hidup di Saskatoon
aktif selama penelitian. Mereka menggabungkan empat
strategi penerjemahan pengetahuan: secara teratur
melibatkan media lokal (surat kabar dan televisi), melakukan
beberapa forum komunitas, membentuk Komite Pengarah
Kualitas Hidup Saskatoon dengan beberapa organisasi
masyarakat, dan mempekerjakan seorang peneliti aksi yang
akan menjadi pengusaha kebijakan. (menganjurkan untuk
memulai kebijakan baru). Anggota masyarakat berpartisipasi
dalam desain penelitian, pengumpulan data, dan analisis-
interpretasi data. Penulis memperlakukan temuan penelitian
sebagai alat pembelajaran bagi masyarakat yang dapat
meningkatkan kesadaran dan merangsang tindakan. Mereka
menggunakan beberapa metode untuk mengkomunikasikan
hasil: menerbitkan makalah singkat, membuat poster, dan
membagikan ringkasan penelitian di forum komunitas untuk
diskusi. Mendiskusikan temuan bukanlah tujuan akhir;
melainkan merupakan tahap menuju pembuatan kebijakan,
program, atau tindakan baru berdasarkan reaksi masyarakat
terhadap temuan.
Studi penelitian tindakan lain, yang satu ini oleh Quach
dan rekan (2008), melibatkan studi penelitian tindakan
terapan pekerja salon kuku Vietnam di satu daerah di
California "untuk mengumpulkan informasi deskriptif
awal" (hal. 340). Para penulis mencatat bahwa California
memiliki 35.000 salon kuku dengan 300.000
kepentingan politik dan ekonomi. Kedua, studi penilaian dampak
sosial membutuhkan waktu dan uang.
Pejabat menolak membelanjakan dana dan berkeberatan untuk
memperlambat proses pengambilan keputusan. Karena mereka
bekerja dalam kerangka waktu yang singkat, mereka tidak membutuhkan Ketidakpercayaan seperti itu digabungkan dengan
teknisi kuku yang bekerja dalam waktu lama dengan produk
kuku yang mengandung bahan beracun dan berbahaya.
Di California, 59–80 persen ahli manikur berlisensi adalah
keturunan Vietnam, dan 95 persen adalah wanita. Antara
tahun 1987 dan 2002, proporsi pekerja kuku Vietnam tumbuh
sepuluh kali lipat, tetapi hampir tidak ada yang diketahui
tentang kondisi kesehatan mereka.
Peneliti merancang penelitian ini untuk meningkatkan
kesadaran akan masalah kesehatan dan mendorong
partisipasi pekerja dengan membentuk Komite Penasihat
Komunitas untuk mengawasi penelitian ini. Fitur penting
adalah bahwa populasi yang ditargetkan adalah imigran,
banyak yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang
terbatas (99 persen lahir di Vietnam dan lebih dari setengahnya pernah tinggal di Vietnam).
sepuluh tahun atau lebih di Amerika Serikat). Dipimpin oleh
staf penjangkau pusat kesehatan setempat, panitia terdiri
dari sepuluh anggota masyarakat Vietnam (termasuk pekerja
salon kuku), pasien di pusat kesehatan, instruktur tata rias,
penyintas kanker payudara, dan konselor kesehatan mental
dari Alameda County (San daerah Teluk Francisco). Studi
tersebut melibatkan 201 pekerja salon kuku di 74 salon di
wilayah tersebut. Para peneliti menggunakan kuesioner
bahasa Vietnam selama 10 menit, kelompok fokus, dan
observasi kondisi salon (misalnya, jumlah pintu dan jendela,
ventilator). Studi ini mendokumentasikan banyak masalah
kesehatan. Lebih dari setengah pekerja salon melaporkan
masalah kesehatan akut (misalnya iritasi mata, sakit kepala,
kesulitan bernapas) yang dimulai setelah mereka mulai
bekerja di industri tersebut. Sebagian besar pekerja salon
kuku melaporkan kekhawatiran akan paparan bahan kimia di
tempat kerja, tetapi kurang dari setengah salon memiliki
ventilasi pembuangan untuk mengurangi paparan bahan
kimia. Anggota masyarakat setempat terlibat aktif dalam
beberapa tahapan penelitian. Penulis studi menggunakan
temuan tersebut untuk mendidik sejumlah orang di komunitas
lokal dan mengembangkan strategi untuk membantu
mengurangi paparan terhadap kondisi kerja yang berbahaya.
studi, bahkan jika seseorang dapat menghasilkan keputusan yang
lebih tepat yang menghemat uang dan penderitaan dalam jangka
panjang. Ketiga, di banyak tempat, iklim politik-budaya mewaspadai
perencanaan dan ketidakpercayaan terhadap nasehat “ahli”.
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 3
Penelitian Dampak Sosial
Banyak bentuk perjudian, atau “permainan”, telah berkembang di
Amerika Serikat selama 30 tahun terakhir.
Pada tahun 1980, perjudian hanya legal di beberapa negara bagian
dan menghasilkan keuntungan kurang dari $10 miliar. Hari ini, itu
legal di 48 negara bagian, dan keuntungan melebihi $50 miliar setahun.
Anggota parlemen mencari sumber pendapatan baru tanpa
menaikkan pajak dan ingin mempromosikan pembangunan ekonomi.
Industri perjudian menjanjikan pekerjaan baru, revitalisasi ekonomi,
dan “pemotongan” aliran uang dari perjudian. Hal ini memungkinkan
anggota parlemen menciptakan lapangan kerja, memperkuat
ekonomi lokal, dan memperoleh lebih banyak pendapatan—
semuanya tanpa menaikkan pajak. Keputusan hukum telah mengakui
hak perjanjian orang-orang AmerIndian, yang berarti bahwa undang-
undang perjudian tidak berlaku untuk tanah AmeriIndian. Ketika
sebuah kasino baru diusulkan untuk pusat kota Rochester, New
York, Kent (2004) ditugaskan untuk melakukan studi dampak sosial.
Seperti kebanyakan laporan studi dampak sosial, itu tidak
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Laporan tersebut memperkirakan
bahwa kasino yang diusulkan akan menambah 1.300 pekerjaan baru
ke kota. Negara bagian New York dapat memperoleh tambahan $23
juta per tahun, dan kota Rochester sekitar $11 juta dalam pendapatan
pajak dari operasi kasino.
Untuk memperkirakan dampaknya, salah satu bagian penelitian
membandingkan data dari beberapa kota judi versus nonjudi dan
mempertimbangkan penelitian sebelumnya tentang perilaku
kecanduan judi. Bagian ini mempertimbangkan manfaat ekonomi
dan tambahan biaya sosial (misalnya, tingkat kejahatan, prostitusi,
penggunaan obat-obatan terlarang, penjudi kompulsif) yang muncul
di kota-kota dengan kasino. Laporan tersebut menyatakan bahwa
perjudian patologis meningkat seiring kedekatannya dengan
perjudian kasino dan menimbulkan biaya bagi individu dan keluarga
(dengan meningkatnya perceraian dan pelecehan anak). Laporan itu
memperkirakan nilai dolar dari biaya sosial bisa mencapai $10 juta
per tahun.
pengetahuan yang terbatas tentang penelitian ilmu sosial.
Akibatnya, orang berpegang teguh pada metode pengambilan
keputusan tradisional. Mereka menggunakan tebakan daripada
pengetahuan berbasis penelitian tentang dampak sosial dari keputusan.
Keempat, promotor atau investor dalam proyek-proyek baru sering
menentang melakukan studi penilaian dampak sosial. Mereka
takut temuannya akan membuat penundaan, memaksakan
perubahan yang mahal, atau menggagalkan rencana mereka
mengidentifikasi kepedulian sosial. Terakhir, dalam kasus studi
dampak sosial, para pejabat sering mengabaikan hasilnya karena
kekhawatiran politik yang berlebihan dan pengaruh kepentingan
politik-ekonomi yang mengakar.
Dua Alat dalam Riset Terapan. Banyak peneliti terapan
menggunakan dua alat sebagai bagian dari studi penelitian
mereka: penilaian kebutuhan dan analisis biaya-manfaat.
Penilaian kebutuhan melibatkan pengumpulan data untuk
menentukan kebutuhan sosial utama dan tingkat keparahannya.
Seringkali ini merupakan langkah awal sebelum badan pemerintah
atau badan amal memutuskan strategi untuk membantu orang
atau melakukan studi lebih lanjut. Pengkajian kebutuhan sering
terjerat dalam hubungan masyarakat yang kompleks, dan ketika
melakukannya, kita mungkin menghadapi beberapa masalah (lihat
Ringkasan Tinjauan Kotak 1, Dilema dalam Pengkajian Kebutuhan).
Masalah pertama adalah memprioritaskan kebutuhan atau
masalah serius. Mungkin sebuah komunitas memiliki selusin
masalah atau kekhawatiran, seperti wanita yang menjadi sasaran
kekerasan, penyalahgunaan obat-obatan, remaja praremaja yang
menyalahgunakan narkoba, tunawisma yang tidur di taman,
pekerja yang kehilangan uang dalam jumlah besar karena bertaruh
di arena pacuan kuda, atau eksekutif yang terlalu banyak minum.
banyak di country club dan kemudian mengemudi. Masalah mana
yang menerima penilaian kebutuhan? Kebutuhan yang paling
terlihat mungkin bukan yang paling serius atau yang menggerakkan
protes publik yang besar.
Masalah kedua adalah mengidentifikasi sumber informasi
untuk penilaian kebutuhan. Misalnya, ketika memutuskan untuk
melakukan penilaian kebutuhan untuk sebuah program untuk
membantu orang-orang tunawisma, siapa yang berada dalam
posisi terbaik untuk memberikan informasi? Haruskah kita
berbicara tentang kebutuhan para tunawisma dengan pemilik
bisnis yang mengeluh tentang para tunawisma yang tinggal di
jalanan? Haruskah kita bertanya kepada penyedia layanan saat
ini untuk populasi tunawisma (misalnya, pekerja sosial, pusat
kesehatan, sekolah, tempat penampungan tunawisma, pantry
makanan, dan dapur umum)? Haruskah kita mengandalkan
penegakan hukum (misalnya, polisi, sipir, petugas pengadilan)?
Haruskah kita bertanya kepada teman, anggota keluarga, dan
nonprofessional
Penilaian kebutuhan Alat penelitian terapan yang mengumpulkan
informasi deskriptif tentang kebutuhan, masalah, atau perhatian,
termasuk besarnya, ruang lingkup, dan tingkat keparahannya.
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
pendukung orang yang hidup di jalanan? Haruskah kita bertanya
kepada orang-orang itu sendiri? Idealnya, kami akan menyertakan
semua sumber, tetapi mengidentifikasi rentang penuh mungkin
tidak mudah atau memakan waktu terlalu lama.
Isu ketiga adalah bahwa kebutuhan yang mendesak dan
eksplisit mungkin tidak mencakup keseluruhan isu yang kurang
terlihat atau mengaitkannya dengan solusi jangka panjang.
Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa para tunawisma
mengatakan bahwa mereka membutuhkan tempat tinggal. Namun,
setelah memeriksa situasinya, kami menentukan bahwa perumahan
akan tersedia jika orang-orang ini memiliki pekerjaan. Masalah
perumahan disebabkan oleh kebutuhan akan pekerjaan, yang
pada gilirannya dapat disebabkan oleh kebutuhan akan
keterampilan, “upah layak”, dan jenis usaha tertentu. Oleh karena
itu, untuk memenuhi kebutuhan perumahan, perlu menarik jenis
usaha tertentu, memberlakukan upah minimum baru, dan
memberikan pelatihan kerja. Seringkali kebutuhan yang terlihat di
permukaan berakar pada kondisi dan penyebab yang lebih dalam
yang tidak disadari oleh banyak orang. Misalnya, minum air yang
tercemar, pola makan yang buruk, dan kurang olahraga dapat
meningkatkan kebutuhan akan perawatan kesehatan. Apakah ini
menunjukkan kebutuhan untuk lebih
perawatan kesehatan atau untuk pengolahan air yang lebih baik dan
program pendidikan kesehatan masyarakat?
Masalah keempat adalah bahwa penilaian kebutuhan dapat
menimbulkan kontroversi politik. Ini mungkin menyarankan solusi
di luar kendali lokal atau tanpa peluang implementasi yang
realistis. Kelompok yang kuat mungkin tidak menginginkan
beberapa kebutuhan sosial didokumentasikan atau dipublikasikan.
Kita mungkin mengetahui bahwa sebuah kota memiliki banyak
kejahatan yang tidak dilaporkan; namun, mempublikasikan situasi
tersebut dapat menodai citra kota yang aman dan dikelola dengan
baik yang dipromosikan oleh Kamar Dagang dan pemerintah kota.
Seringkali kebutuhan satu kelompok, seperti orang-orang yang
mempertaruhkan terlalu banyak uang di arena pacuan kuda,
dikaitkan dengan tindakan orang lain yang mendapatkan
keuntungan dengan menciptakan kebutuhan tersebut, seperti
pemilik dan karyawan arena pacuan kuda. Dengan mendokumentasikanpenting. Jadi,
kebutuhan danbeberapa orang akan mengatakan bahwa perhatian
Analisis biaya-manfaat Sebuah alat penelitian terapan
yang dikembangkan oleh ahli ekonomi di mana nilai
moneter adalah sebagai tanda input dan hasil dari suatu
proses dan kemudian peneliti memeriksa keseimbangan di
antara mereka.
KOTAK TINJAUAN RINGKASAN 1
Dilema dalam Penilaian Kebutuhan
1. Siapa yang mendefinisikan masalah yang paling serius untuk apa
kebutuhan harus dinilai?
2. Kepada siapa Anda harus bertanya untuk mengetahui kebutuhan a
sekelompok orang?
3. Sebaiknya Anda mempertimbangkan kedua kebutuhan yang disadari dan terlihat
dan kebutuhan tersembunyi yang tak terucapkan?
4. Ketika ada banyak bidang kebutuhan, mana yang harus Anda sertakan
dalam penilaian?
5. Haruskah Anda membatasi pemulihan/solusi untuk kebutuhan pada
apa yang dapat dicapai secara realistis dalam batas yang ditentukan
oleh pemegang kekuasaan yang mapan atau mempertimbangkan
semua kemungkinan bahkan jika hal itu dapat mengganggu?
resolusi, kita mungkin terjebak antara menentang
grup.
Ekonom mengembangkan alat kedua, analisis manfaat
biaya. Ini melibatkan perkiraan biaya dan manfaat masa depan
dari tindakan yang diusulkan dan menetapkan nilai moneternya.
Kami mulai dengan mengidentifikasi semua konsekuensi termasuk
yang berwujud, seperti penciptaan lapangan kerja, pembentukan
bisnis, atau tingkat kelulusan dan yang tidak berwujud, seperti
udara bersih, kebebasan politik, keindahan pemandangan, atau
tingkat stres yang rendah dari suatu program atau tindakan.
Selanjutnya, kami menetapkan setiap konsekuensi nilai uang;
beberapa (seperti biaya) mungkin negatif, beberapa (misalnya
manfaat) positif, dan beberapa netral. Kami kemudian menghitung
probabilitas atau kemungkinan untuk setiap konsekuensi. Terakhir,
kami membandingkan semua biaya dengan manfaat yang sesuai
dan memutuskan apakah seimbang.
Analisis biaya-manfaat tampaknya merupakan strategi
pengambilan keputusan yang nonpolitis, rasional, dan teknis;
Namun, seringkali kontroversial. Seperti penilaian kebutuhan,
orang tidak setuju tentang kegiatan yang dianggap relevan atau
penawaran
utama adalah stabilitas bisnis dan profitabilitas, pajak yang lebih
rendah, dan penciptaan lapangan kerja baru. Yang lain mengatakan
prioritas utama adalah lingkungan yang sehat dan bersih, ruang
terbuka hijau, dan peningkatan ekspresi artistik dan kebebasan
berbicara.
Orang mungkin tidak setuju pada apakah konsekuensi yang
diberikan itu positif atau negatif. Misalnya, saya melihat pelebaran
jalan sebagai keuntungan. Ini akan memungkinkan saya untuk
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
perjalanan ke tempat kerja jauh lebih cepat dan mengurangi
kemacetan. Namun, seorang pemilik rumah yang tinggal di
sepanjang jalan melihatnya sebagai biaya. Membangun jalan
akan membutuhkan pemindahan sebagian dari halaman depan
rumahnya, untuk meningkatkan kebisingan dan polusi, dan
menurunkan nilai pasar rumah. Dalam studi dampak sosial
tentang pembukaan kasino baru di Rochester, New York (Kotak
Contoh 3), laporan tersebut menimbang manfaat ekonomi
(keuntungan, pekerjaan, pendapatan pajak) terhadap biaya sosial
(kejahatan, penambahan perjudian, perpecahan keluarga,
penggunaan obat-obatan terlarang) . Dinyatakan bahwa manfaat
melebihi biaya, namun orang yang menerima manfaat ekonomi
(yaitu, pemilik bisnis lokal dan pembayar pajak, orang yang
mendapatkan pekerjaan kasino) bukanlah orang yang sama
yang membayar biaya sosial yang terkait dengan kasino (yaitu,
kebohongan keluarga yang merusak karena perjudian kompulsif,
orang-orang yang kesehatannya memburuk karena meningkatnya
penggunaan narkoba, atau wanita yang menjadi pelacur).
Kami menetapkan nilai moneter untuk biaya dan
keuntungan dalam dua cara. Evaluasi kontinjensi menanyakan
kepada orang-orang berapa nilai sesuatu bagi mereka: misalnya,
sebuah kota mempertimbangkan apakah akan mengizinkan
pabrik pencemar untuk berlokasi di sana. Kami ingin
memperkirakan biaya polusi udara pada kesehatan rata-rata
orang. Kami mungkin bertanya kepada orang-orang, "Berapa
nilainya bagi Anda untuk tidak banyak batuk dan bolos kerja 10
hari setahun karena Anda sakit asma?"
Jika nilai rata-rata yang ditetapkan orang adalah $150 di kota
berpenduduk 20.000, kami memperkirakan evaluasi kontingensi
atau manfaat subjektif dari kesehatan menjadi $150 x 20.000
orang per tahun, atau $3 juta. Kami menyeimbangkan biaya ini
dengan keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan dan
pekerjaan baru yang diciptakan dengan membiarkan polusi. Satu
masalah dengan perkiraan adalah hanya sedikit orang yang
memberikan perkiraan yang akurat. Selain itu, orang yang
berbeda sering menetapkan nilai biaya yang sangat berbeda.
Bagi orang miskin, batuk dan bolos kerja mungkin bernilai $150.
Untuk orang kaya, mungkin $ 150.000. Konsekuensi yang lebih
luas juga ada. Dalam contoh ini, perusahaan pencemar akan
pindah ke kota-kota dengan banyak orang berpenghasilan
rendah yang mengenakan biaya lebih rendah. Hal ini akan
memperburuk kondisi kehidupan di daerah berpenghasilan
rendah dan meningkatkan kesenjangan kualitas hidup antara kaya danmanfaat
Dengan menggunakan contoh yang sama, evaluasi biaya
sebenarnya memperkirakan biaya medis dan kehilangan pekerjaan yang sebenarnya.
Kami memperkirakan dampak kesehatan dan kemudian
terlihat
menjumlahkan kemungkinan tagihan dan biaya medis bagi pemberi kerja
menggantikan pekerja yang sakit atau cacat. Katakanlah
perawatan medis rata-rata $150 per orang dan biaya tambahan
untuk pekerja pengganti $300 per hari kerja yang hilang. Biaya
merawat 10.000 orang setiap tahun adalah $150 x 10.000 orang
= $1.500.000.
Biaya untuk mempekerjakan 1.000 pekerja pengganti selama 2
hari adalah $600 x 1.000 pekerja = $600.000, dengan perkiraan
total sebesar $2,1 juta. Metode ini mengabaikan rasa sakit dan
penderitaan, ketidaknyamanan, dan biaya langsung (misalnya,
orang tua tinggal di rumah dengan anak yang sakit atau anak
tidak dapat berolahraga karena asma). Untuk menyeimbangkan
biaya dengan manfaat dengan metode ini, pabrik yang berpolusi
perlu memperoleh laba tambahan sebesar $2,1 juta.
Analisis biaya-manfaat bertumpu pada asumsi bahwa kita
dapat melampirkan nilai moneter untuk segala sesuatu (misalnya,
pembelajaran anak, kesehatan, cinta, kebahagiaan, martabat
manusia, kesucian) dan bahwa orang memberikan penilaian
serupa. Kita mungkin mempertanyakan asumsi ini. Analisis biaya-
manfaat juga dapat menimbulkan masalah moral dan politik.
Orang yang membayar biaya mungkin bukan orang yang
mendapatkan manfaat. Selain itu, perhitungan biaya-manfaat
cenderung menguntungkan orang kaya, berpenghasilan tinggi
daripada orang miskin, berpenghasilan rendah.
Waktu orang berpenghasilan tinggi lebih berharga, jadi dia
menempatkan nilai yang lebih tinggi pada penghematan 15
menit dalam perjalanan ke tempat kerja daripada orang
berpenghasilan rendah. Orang berpenghasilan tinggi berpikir
menabung 15 menit bernilai $50, tetapi bagi orang berpenghasilan
rendah, itu bernilai $5. Analisis biaya-manfaat sering menemukan
ketidaknyamanan atau mengganggu kehidupan orang
berpenghasilan rendah lebih "hemat biaya."
Analisis biaya-manfaat cenderung menyembunyikan
dimensi moral-politik keputusan. Sebagai contoh, haruskah kita
"mencabut sumbat" pada mesin pendukung kehidupan untuk
orang lanjut usia yang sakit parah atau membiarkan orang
tersebut tetap hidup selama 6 bulan lagi. Kami membandingkan
manfaat dengan biaya. Mungkin dibutuhkan $200.000 untuk
biaya pengobatan untuk memperpanjang hidup seseorang
selama 6 bulan. Apakah manfaat 6 bulan hidup bagi a
anggota masyarakat yang tidak produktif dengan biaya $200.000?
Selain aspek ekonominya, keputusan keseimbangan biaya
miskin. memiliki dimensi moral, namun dimensi tersebut dalam
keputusan paling terlihat ketika melibatkan satu orang yang
dapat diidentifikasi (nenek Anda) yang memiliki keterikatan
pribadi dan emosional dengan Anda. Dimensi moral kurang
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
ketika membuatnya untuk seseorang yang diidentifikasi
sebagai individu, (yaitu, hilang di antara sekelompok 1.000
pasien rumah sakit) dan untuk siapa pembuat keputusan
(misalnya, pejabat asuransi kesehatan di kota yang jauh) tidak
memiliki kontak pribadi langsung. Meski dikaburkan, dimensi
moral dari keputusan itu tetap ada.
Bergerak Melampaui Dikotomi Dasar-Terapan.
Dikotomi penelitian dasar versus terapan terlalu sederhana.
Tiga isu terkait menguraikan perbedaan ini untuk membangun
jenis penelitian tambahan di luar dikotomi:
1. Bentuk pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian 2. Jangkauan khalayak yang dapat menggunakan
temuan penelitian 3. Siapa yang memprakarsai,
merancang, dan mengontrol penelitian—peneliti independen
atau lainnya
Bentuk Pengetahuan. Peneliti sosial menghasilkan dua bentuk
pengetahuan, instrumental dan refleksif. Meskipun mereka
tumpang tindih, bentuknya mencerminkan perbedaan antara
tindakan netral, tidak memihak, dan berorientasi pada tugas
dan perilaku yang berprinsip, berbasis nilai, dan terlibat.
Sebagian besar penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah
dan studi terapan oleh para praktisi membangun dan
memperluas pengetahuan instrumental. Ini adalah sarana-
tujuan atau pengetahuan berorientasi tugas. Kami
menggunakannya untuk menyelesaikan sesuatu: tugas praktis
atau kemajuan dari apa yang kami ketahui tentang bagaimana
dunia bekerja. Kami menciptakan pengetahuan seperti kami
memperluas teknik penelitian lama atau baru dan
mengumpulkan, memverifikasi, menghubungkan, dan
mengumpulkan informasi baru. Pengetahuan instrumental
digunakan untuk menginformasikan banyak keputusan saat ini
memajukan tingkat pemahaman yang paling depan. Saat kami membuat instrumental
dan masa depan. Sebaliknya, praktisi sempit menginginkan
Pengetahuan instrumental Pengetahuan secara sempit
berfokus untuk menjawab pertanyaan, masalah, atau
masalah penelitian dasar atau terapan dengan orientasi
berorientasi hasil atau tugas.
Pengetahuan refleksif Pengetahuan yang digunakan untuk
memeriksa secara luas asumsi, konteks, dan posisi nilai
moral dari penelitian sosial dasar atau terapan, termasuk
proses penelitian itu sendiri dan implikasi dari apa yang
dipelajari.
pengetahuan, kita dapat menghindari keterlibatan langsung
dalam masalah moral atau nilai.
Sebaliknya, pengetahuan refleksif adalah kesadaran
diri, pengetahuan berorientasi nilai. Itu berprinsip dan
berorientasi pada nilai akhir atau tujuan itu sendiri. Kami
menciptakan pengetahuan refleksif untuk membangun
komitmen moral tertentu, secara sadar merefleksikan konteks
dan proses penciptaan pengetahuan, dan menekankan
implikasi pengetahuan. Saat kita menciptakan pengetahuan
refleksif, kita mengajukan pertanyaan seperti: Mengapa dan
bagaimana kita menciptakan pengetahuan ini?
Apa relevansi atau pentingnya pengetahuan ini, dan untuk
siapa? Apa implikasinya bagi pengetahuan lain dan prinsip-
prinsip moral seperti keadilan, kebenaran, keadilan, kebebasan,
atau persamaan?
Audiens untuk Temuan Penelitian. Seperti disebutkan
sebelumnya, audiens utama penelitian dasar adalah peneliti
profesional lainnya dalam komunitas ilmiah.
Praktisi nonpeneliti adalah audiens utama untuk penelitian
terapan. Kita dapat memperluas khalayak praktisi menjadi
empat jenis: publik, aktivis, dokter umum, dan praktisi sempit.
Masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda. Sebagian
besar
publik hanya memiliki kepentingan umum. Mereka belajar
tentang hasil penelitian di sekolah atau dari media massa.
Aktivis, advokat masyarakat, dan partisipan penelitian dalam
penelitian tindakan memiliki minat langsung dan segera
terhadap hasil yang sangat relevan dengan perhatian langsung
mereka. Praktisi umum, pembuat keputusan tingkat tinggi atau
spesialis kebijakan di pemerintahan atau organisasi besar
(misalnya, bisnis, rumah sakit, departemen kepolisian), ingin
mengintegrasikan berbagai pengetahuan praktis untuk
temuan yang ditargetkan yang akan mengatasi masalah
spesifik dan mendesak.
Otonomi Peneliti dan Menugaskan Penelitian Sosial. Dalam
citra penelitian yang diidealkan dan romantis, ada kebebasan
penuh untuk mengejar pengetahuan tanpa batasan. Peneliti
yang ideal adalah yang mandiri, memiliki dana yang cukup,
dan memiliki kendali penuh atas bagaimana melakukan
penelitian. Kebalikan dari gambaran ini adalah penelitian
dengan banyak batasan. Ini menggambarkan peneliti-karyawan
yang dipekerjakan
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
TABEL 2 Jenis Penelitian Dasar dan Terapan yang Diperluas
HADIRIN REFLEKSIF
Otonom
Jenis Penelitian Dasar
Komunitas ilmiah Kritis dasar
Jenis Penelitian Terapan
Masyarakat umum Intelektual publik
Peserta Pendidik publik
Praktisi generalis Musyawarah yang demokratis
Praktisi sempit Musyawarah yang berdedikasi
atau penelitian yang ditugaskan. Sebagian besar studi
yang ditugaskan membatasi otonomi peneliti.
Orang lain menyediakan dana, dan menentukan ruang
lingkup pertanyaan penelitian dan diseminasi temuan.
“String” lain mungkin termasuk pembatasan untuk
memeriksa masalah tertentu tetapi tidak untuk yang lain.
Peneliti mungkin menghadapi batasan waktu yang ketat untuk
menyelesaikan studi. Alternatifnya, mereka mungkin diberi tahu
teknik penelitian mana yang akan digunakan atau orang mana
yang harus dihubungi dalam penelitian ini.
Jenis Penelitian Dasar dan Terapan yang Diperluas. Kita
sekarang dapat menggabungkan bentuk pengetahuan,
audiens, dan penelitian yang ditugaskan versus penelitian
mandiri untuk membuat rangkaian penelitian dasar dan
terapan yang diperluas serta peran peneliti (lihat Tabel 2).
Penelitian dasar untuk komunitas ilmiah dapat menghasilkan
pengetahuan refleksif atau instrumental—penelitian kritis
dan profesional, masing-masing.13 Sebuah yayasan swasta
besar atau lembaga pemerintah dapat menugaskan seorang
peneliti untuk melakukan penelitian dasar. Ini adalah
kontrak dasar
riset. Kadang-kadang, peneliti mengambil peran intelektual
publik dan menghasilkan pengetahuan refleksif untuk
memajukan diskusi umum dan debat publik. Di lain waktu,
mereka menghasilkan pengetahuan instrumental, terkadang
dari studi yang ditugaskan atau otonom. Pengetahuan
mungkin didedikasikan untuk kebijakan tertentu dan
berkontribusi pada debat kebijakan.
BENTUK PENGETAHUAN
INSTRUMENTAL INSTRUMENTAL
Ditugaskan Otonom
Kontrak dasar profesional dasar
Kebijakan khusus Kebijakan demokrasi
Konsultan peneliti partisipatif
Kontrak demokrasi Penelitian terapan demokratis
Kontrak khusus Penelitian terapan khusus
Seorang peneliti yang merancang penelitian refleksif untuk
peserta berperan sebagai pendidik masyarakat. Ketika
pengetahuan bersifat instrumental, peneliti dapat bertindak
sebagai konsultan bagi partisipan atau menjadi peneliti
partisipatif yang setara dengan partisipan. Pada beberapa
kesempatan, praktisi generalis dan tertarget menciptakan
dan menerapkan pengetahuan refleksif dalam debat dan
pertimbangan atas isu atau pilihan keputusan.
Lebih sering praktisi fokus pada pengetahuan instrumental.
Kadang-kadang seorang praktisi generalis menciptakan
dan menggunakan pengetahuan sebagai kontributor untuk
membuka, keputusan demokratis. Di lain waktu, seorang
praktisi secara sempit berfokus pada isu target tertentu
yang memiliki sedikit penerapan atau distribusi temuan.14
Kelompok luar atau pemberi kerja dapat menugaskan
sebuah studi, atau seorang peneliti dapat membuatnya secara mandiri.
TUJUAN PENELITIAN
Kami melakukan studi karena berbagai alasan: bos saya
menyuruh saya; itu adalah tugas kelas; Saya penasaran;
teman sekamar saya berpikir itu ide yang bagus. Di sana
Penelitian yang ditugaskan Penelitian yang
didanai dan dilakukan atas perintah orang lain
selain peneliti; orang yang melakukan penelitian
seringkali memiliki kendali terbatas atas pertanyaan
penelitian, metode penelitian, dan penyajian hasil.
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

alasan untuk melakukan penelitian hampir sama banyaknya

KOTAK TINJAUAN RINGKASAN 2
dengan jumlah peneliti. Kita dapat mengatur tujuan penelitian
Tujuan Jenis Penelitian
menjadi tiga kelompok: mengeksplorasi topik baru,
mendeskripsikan fenomena sosial, atau menjelaskan mengapa
PENYELIDIKAN
sesuatu terjadi.15 Studi mungkin memiliki banyak tujuan
Menjadi akrab dengan fakta-fakta dasar, pengaturan, dan
(misalnya, baik untuk mengeksplorasi maupun untuk
keprihatinan
mendeskripsikan), tetapi satu tujuan biasanya dominan (lihat
Buat gambaran mental umum tentang kondisi
Rangkuman Tinjauan Kotak 2, Tujuan Jenis Penelitian).
Merumuskan dan memfokuskan pertanyaan untuk penelitian masa depan
Menghasilkan ide-ide baru, dugaan, atau hipotesis
Menentukan kelayakan melakukan penelitian
Eksplorasi Kembangkan teknik untuk mengukur dan menemukan data
masa depan
Kami menggunakan penelitian eksplorasi ketika subjeknya
sangat baru, kami tahu sedikit atau tidak sama sekali
DESKRIPTIF
tentangnya, dan belum ada yang menjelajahinya (lihat Contoh
Berikan gambar yang detail dan sangat akurat
Kotak 4, Penelitian Eksplorasi). Tujuan kami dengan itu
Temukan data baru yang bertentangan dengan data sebelumnya
adalah untuk merumuskan pertanyaan yang lebih tepat yang
Buat satu set kategori atau klasifikasi jenis
dapat kami tangani dalam penelitian selanjutnya. Sebagai
Memperjelas urutan langkah atau tahapan
tahap pertama penyelidikan, kami ingin cukup tahu setelah Dokumentasikan proses atau mekanisme kausal
studi eksplorasi sehingga kami dapat merancang dan Laporan tentang latar belakang atau konteks situasi
melaksanakan studi kedua yang lebih sistematis dan ekstensif.
Penelitian eksplorasi jarang menghasilkan jawaban yang PENJELASAN
pasti. Ini menjawab pertanyaan "apa": Apa sebenarnya aktivitas sosial ini?
Menguji prediksi atau prinsip teori
Sulit untuk dilakukan karena memiliki sedikit panduan, Menguraikan dan memperkaya penjelasan teori
semuanya berpotensi penting, langkah-langkahnya tidak Perluas teori ke isu atau topik baru
terdefinisi dengan baik, dan arah penyelidikan sering berubah. Mendukung atau menolak penjelasan atau prediksi
Tautkan masalah atau topik ke prinsip umum
Tentukan mana dari beberapa penjelasan yang terbaik
Peneliti yang melakukan penelitian eksplorasi harus
kreatif, berpikiran terbuka, dan fleksibel; mengadopsi sikap
investigasi; dan jelajahi semua sumber informasi. Mereka
mengajukan pertanyaan kreatif dan memanfaatkan kebetulan
(yaitu, faktor tak terduga atau kebetulan yang memiliki
kelompok usia (antara usia enam dan sebelas tahun) yang
implikasi besar). Misalnya, ekspektasi mungkin bahwa dampak
berimigrasi paling rentan terhadap gangguannya—lebih dari
imigrasi ke negara baru akan lebih negatif pada anak-anak
anak-anak yang lebih tua atau lebih muda.16
yang lebih muda daripada yang lebih tua. Sebaliknya,
penemuan tak terduga adalah bahwa anak-anak tertentu
Keterangan

Anda mungkin memiliki gagasan yang berkembang dengan

Riset Eksplorasi Riset yang tujuan utamanya adalah
memeriksa sedikit masalah atau fenomena yang dipahami
dan mengembangkan gagasan awal tentangnya dan beralih
ke pertanyaan riset yang disempurnakan.
Penelitian deskriptif Penelitian yang tujuan utamanya adalah
untuk “melukiskan gambar” menggunakan kata-kata atau angka
dan menyajikan profil, klasifikasi jenis, atau garis besar langkah-
langkah untuk menjawab pertanyaan seperti siapa, kapan, di
mana, dan bagaimana.
baik tentang fenomena sosial dan ingin mendeskripsikannya.
Penelitian deskriptif menyajikan gambaran detail spesifik
dari suatu situasi, latar sosial, atau hubungan. Sebagian besar
penelitian sosial yang ditemukan dalam jurnal ilmiah atau
digunakan untuk membuat keputusan kebijakan bersifat
deskriptif (lihat Contoh Kotak 5, Penelitian Deskriptif).
Penelitian deskriptif dan eksplorasi kabur bersama
dalam praktiknya. Studi penelitian deskriptif dimulai dengan
masalah atau pertanyaan yang terdefinisi dengan baik dan mencoba
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 4
Penelitian eksplorasi
Sebagian besar penelitian eksplorasi menggunakan data kualitatif.
Secara umum, penelitian kualitatif cenderung lebih terbuka untuk
menggunakan berbagai macam bukti dan menemukan isu-isu baru.
Troshynski dan Blank (2008) melakukan studi eksplorasi terhadap laki-
laki yang terlibat dalam perdagangan seks ilegal. Studi ini tidak biasa
karena para peserta penelitian secara aktif terlibat dalam kegiatan
ilegal. Penulis berkesempatan bertemu dengan seseorang yang
mengenal orang-orang "dalam bisnis".
Selama periode 3 bulan, penulis dapat bertemu dan melakukan
wawancara terbuka dengan lima pedagang. Tujuan mereka adalah
untuk mengeksplorasi bagaimana para pedagang melihat bisnis
mereka dan belajar tentang latar belakang mereka.
Studi kualitatif eksplorasi lainnya lebih kompleks. Gavlee (2005)
melakukan studi etnografi eksplorasi klasifikasi rasial di Puerto Rico.
Studi ini dilatarbelakangi oleh studi sebelumnya yang menemukan
bahwa cara orang berurusan dengan ras di Brasil dan sebagian besar
Amerika Latin berbeda dengan gagasan tentang ras di daratan
Amerika Serikat. Orang Brasil menekankan fenotipe (penampilan luar)
daripada keturunan, yang menghasilkan banyak kategori yang cair
dan tidak pasti. Pertanyaan penelitian studi tersebut adalah: Kategori
apa yang digunakan orang di Puerto Rico? Apa prinsip pengorganisasian
kategori? Gavlee fokus pada satu kota kecil di Puerto Rico. Dia
menghabiskan waktu di kota dan melakukan wawancara terbuka
dengan dua puluh empat orang untuk mempelajari istilah dan
untuk menggambarkannya secara akurat. Hasil penelitian
merupakan gambaran rinci tentang masalah atau jawaban
atas pertanyaan penelitian. Misalnya, isu yang menjadi
fokus mungkin adalah hubungan antara orang tua peminum
alkohol berat dan kekerasan terhadap anak. Hasilnya
menunjukkan bahwa 25 persen orang tua peminum berat
telah melakukan kekerasan fisik atau seksual terhadap anak
mereka dibandingkan dengan 5 persen orang tua yang tidak
pernah minum atau minum sangat sedikit.
Sebuah studi deskriptif menyajikan gambaran jenis
orang atau kegiatan sosial dan berfokus pada pertanyaan
“bagaimana” dan “siapa” (Seberapa sering hal itu terjadi?
Siapa yang terlibat?). Menjelajahi masalah baru
kategori yang biasa mereka bicarakan tentang orang lain. Selanjutnya,
dia meminta empat puluh dua orang untuk mengatur sekumpulan
gambar wajah yang dia analisis menggunakan perangkat lunak komputer.
Dia menemukan bahwa masyarakat lokal mengatur terutama dalam
hal penampilan daripada ras, menggunakan lima warna sebagai
kategori. Fitur penampilan fisik lainnya (tekstur rambut, bentuk hidung)
juga memiliki peran kecil.
Beberapa studi eksplorasi menggunakan teknik kuantitatif.
Krysan (2008) menganalisis data survei dalam studi eksplorasi tentang
bagaimana orang dari berbagai ras di Amerika Serikat mencari tempat
tinggal. Studi ini bertanya kepada beberapa ratus orang di wilayah
Detroit tentang pencarian perumahan baru-baru ini termasuk berapa
lama waktu yang dibutuhkan, berapa banyak kemungkinan yang
mereka periksa selama pencarian, dan berapa banyak penawaran
atau aplikasi yang mereka selesaikan. Krysan membandingkan
penyewa dan pembeli serta Kulit Putih dan Kulit Hitam sehubungan
dengan strategi pencarian (misalnya, berbicara dengan teman,
keluarga, atau tetangga, melihat tanda-tanda pekarangan, mencari
koran atau Internet, menggunakan profesional real estat atau layanan
pencarian). Dia melihat persentase dan menemukan banyak kesamaan
tetapi beberapa perbedaan berkaitan dengan ras yang berkaitan
dengan jenis agen real estat yang digunakan, penggunaan Internet,
dan panjang atau kesulitan pencarian. Orang cenderung menggunakan
agen dari ras mereka sendiri. Orang kulit putih lebih cenderung
menggunakan Internet dan lebih cenderung membatasi pencari
mereka ke lingkungan mayoritas kulit putih. Orang kulit hitam
menelusuri lokasi yang lebih luas, memiliki pencari yang lebih lama,
dan mengajukan lebih banyak aplikasi sebelum mereka berhasil.
atau menjelaskan mengapa sesuatu terjadi (misalnya,
mengapa orang tua peminum berat menganiaya anak-anak
mereka) tidak terlalu memprihatinkan daripada menjelaskan
bagaimana keadaannya. Banyak penelitian sosial bersifat
deskriptif. Peneliti deskriptif menggunakan sebagian besar
teknik pengumpulan data: survei, penelitian lapangan,
analisis isi, dan penelitian perbandingan sejarah.
Penjelasan
Saat menghadapi masalah yang diketahui dan dengan
deskripsinya, kita mungkin bertanya-tanya mengapa
keadaannya seperti itu. Mengatasi "mengapa" adalah
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 5
Penelitian deskriptif
Studi eksperimental oleh Lowery dan rekan (2007) tentang
priming dan kinerja akademik, studi penelitian survei oleh
Edgell dan Tranby (2007) tentang agama dan kepercayaan
tentang ketidaksetaraan rasial, dan studi etnografi geng oleh
Venkatesh (2008) semuanya merupakan penelitian deskriptif. .
Fokus utama dari setiap penelitian adalah untuk
menggambarkan pola daripada menjawab pertanyaan
mengapa atau untuk menguji teori yang ada.
Contoh lain dari studi deskriptif adalah studi Unnever dan
Cullen (2007) tentang dukungan terhadap hukuman mati.
Para penulis mengamati bahwa banyak jajak pendapat publik
mengungkapkan perbedaan rasial yang tajam dalam
dukungan orang Amerika terhadap hukuman mati. Rasisme
kulit putih sering dikutip sebagai alasan perbedaan ini, namun
“tidak ada teori sistematis mengapa rasisme kulit putih
mendorong dukungan untuk hukuman mati” (halaman 1283).
Penulis melakukan analisis data sekunder (lihat nanti di bab
ini) dari data survei dengan sampel nasional sebanyak 1.500
orang. Dalam analisis statistik, mereka menemukan bahwa
sementara banyak faktor (kepribadian otoriter, ideologi
konservatif, keyakinan agama, dan pandangan anti egaliter)
berkontribusi pada dukungan seseorang terhadap hukuman
mati, prediktor dukungan terkuat di antara orang kulit putih
adalah skor tinggi pada rasisme kulit putih.
Di antara orang kulit putih nonrasis, dukungan untuk hukuman
mati mirip dengan tingkat yang ditemukan di antara orang
Afrika-Amerika. Para penulis membahas teori secara singkat,
tetapi mereka menggunakan teori hanya untuk gagasan
umum dan terutama menggambarkan karakteristik pendukung
hukuman mati. Mereka tidak secara langsung menguji teori
apa pun atau menggunakannya untuk membuat penjelasan
(lihat bagian selanjutnya).
tujuan penelitian penjelasan. Itu dibangun di atas
penelitian eksplorasi dan deskriptif dan dilanjutkan
dengan mengidentifikasi alasan sesuatu terjadi (lihat
Contoh Kotak 6, Penelitian Penjelasan). Melampaui
memberikan gambaran tentang masalah, penjelasan
Penelitian penjelasan Penelitian yang tujuan utamanya adalah untuk
menjelaskan mengapa peristiwa terjadi dan untuk membangun,
menguraikan, memperluas, atau menguji teori.
studi mencari sebab dan alasan. Misalnya, studi deskriptif
akan mendokumentasikan jumlah orang tua peminum
berat yang melecehkan anak mereka sedangkan studi
penjelasan akan tertarik untuk mempelajari mengapa
orang tua ini melecehkan anak mereka.
Kami fokus pada apa sebenarnya minuman keras yang
berkontribusi pada pelecehan anak.
Kami menggunakan beberapa strategi dalam penelitian
penjelasan. Dalam beberapa studi penjelasan, kami
mengembangkan penjelasan baru dan kemudian memberikan
bukti empiris untuk mendukung atau membantahnya. Dalam
penelitian lain, kami menguraikan dua atau lebih penjelasan
yang bersaing dan kemudian menyajikan bukti untuk masing-
masing dalam jenis perbandingan "head to head" untuk melihat
mana yang lebih kuat. Di tempat lain lagi, kami mulai dengan
penjelasan yang ada yang berasal dari teori sosial atau penelitian
sebelumnya dan kemudian memperluasnya untuk menjelaskan
masalah, latar, atau kelompok orang baru untuk melihat
seberapa baik penjelasan tersebut berlaku atau apakah perlu
modifikasi atau terbatas pada kondisi tertentu saja.
DALAM ATAU DI SELURUH KASUS
Studi bervariasi sesuai dengan jumlah kasus yang kami
periksa dan kedalaman-intensitas penyelidikan fitur
kasus. Terkadang kami dengan hati-hati memilih atau
mengambil sampel kasus dalam jumlah yang lebih kecil
dari kumpulan kasus atau populasi yang jauh lebih besar.
Studi ini mungkin masih melibatkan ratusan atau ribuan kasus.
Dalam studi lain (khususnya eksperimen), kami
menganalisis beberapa lusin orang dan memanipulasi
kondisi untuk orang-orang tersebut. Masih dalam jenis
penelitian lain, kami secara intensif memeriksa satu atau
segelintir kasus, mungkin kurang dari sepuluh. Sementara
jumlah kasus dalam sebuah studi penting, isu yang lebih
kritis adalah apakah sebuah studi terutama berfokus
pada fitur di dalam kasus atau lintas kasus. Seperti yang
diamati oleh Ragin (1994:93), “seringkali ada trade-off antara nomor
kasus dan jumlah fitur kasus
peneliti biasanya dapat belajar.”
Konsep "kasus" adalah sentral tetapi bisa rumit.
Gerring (2007:17) menyebut sebuah kasus sebagai
“kekacauan definisi”. Kerumitan itu muncul karena banyak
kemungkinan yang bisa menjadi kasus. Mereka dapat
ditentukan oleh perspektif studi dan penelitian
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 6
Penelitian Penjelasan
Studi historis-komparatif tentang pergerakan hak juri oleh
McCammon dan rekan (2008) cukup menjelaskan. Studi ini
berfokus untuk menjelaskan mengapa gerakan lebih berhasil
di beberapa negara bagian daripada yang lain. Studi statistik
yang ada oleh McVeigh dan Sobolewski (2007) juga
menjelaskan karena penulis menguji teori persaingan etnis
dan membagi teori pasar tenaga kerja untuk menjelaskan
pola pemilihan daerah.
Studi penjelasan biasanya menguraikan teori yang ada
dan mengujinya atau memperluas teori ke area atau
kelompok baru. Teori psikologi sosial yang terkenal selama
50 tahun terakhir adalah hipotesis kontak. Ini terutama telah
digunakan untuk mempelajari hubungan antar ras. Ini
menjelaskan tingkat prasangka dan sikap negatif dengan
mengatakan bahwa orang cenderung memiliki pandangan
negatif terhadap "out-group" karena ketidaktahuan dan
stereotip negatif. Begitu orang memiliki kontak dengan dan
mengenal anggota kelompok luar, mereka mengganti
ketidaktahuan dan stereotip negatif mereka dengan
pandangan yang lebih positif. Ini menjawab pertanyaan
mengapa orang memiliki perasaan negatif terhadap kelompok
luar dengan hipotesis kontak: kurangnya kontak mereka
dengan kelompok luar. Banyak penelitian menguji hipotesis
ini, dengan menyelidiki kondisi tertentu
pertanyaan. Secara formal, sebuah kasus dibatasi atau
dibatasi dalam ruang dan waktu; itu sering disebut "unit" atau
"pengamatan". Seorang individu dapat menjadi kasus seperti
keluarga, perusahaan, atau seluruh bangsa. Apa yang
berfungsi sebagai kasus dalam satu studi mungkin tidak
menjadi kasus dalam studi lain. Misalnya, bangsa mungkin
merupakan kasus yang dapat mengkaji aspek-aspeknya atau
aspek-aspek individu sebagai kasus-kasus dalam populasi satu bangsa.
1962 sebagai sebuah kasus, tetapi ini akan menjadi satu
Kasus bukanlah sembarang orang, keluarga, perusahaan,
atau bangsa; kami memilihnya sebagai bagian dari “kelas
peristiwa” atau karena termasuk kategori kasus (lihat George
dan Bennett, 2005:17). Kami mempelajari suatu kasus karena
itu adalah bagian dari beberapa pengelompokan—tipe atau
jenis—yang kami pelajari untuk mengembangkan pengetahuan
tentang sebab-sebab kesamaan dan perbedaan di antara
kontak dan sejauh mana out-group dianggap mengancam.
Lee, Farrel, dan Link (2004) memperluas hipotesis kontak
untuk menjelaskan topik baru, orang-orang tunawisma di
kota-kota AS. Mereka melihat empat belas ukuran
keterpaparan terhadap orang-orang ini. Langkah-langkahnya
berkisar dari memiliki informasi (misalnya, artikel, televisi)
tentang mereka, pengamatan pribadi, dan interaksi pribadi,
hingga menjadi tunawisma sendiri atau memiliki anggota
keluarga yang dulu atau sekarang. Mereka juga
mengembangkan ukuran komprehensif dari pandangan
seseorang tentang orang-orang yang tunawisma. Ini
termasuk keyakinan tentang mengapa orang menjadi
tunawisma, menganggap mereka berbahaya, merasakan
empati dan memiliki emosi positif, dan mendukung hak-hak
mereka. Menggunakan data survei telepon dari sampel acak
1.388 orang dewasa di 200 wilayah metropolitan AS pada
tahun 1990, mereka menemukan bukti jelas yang mendukung
hipotesis kontak. Orang-orang yang memiliki lebih banyak
kontak dan jenis kontak yang lebih intim dengan orang-orang
tunawisma memiliki pandangan yang paling baik tentang
mereka dan lebih cenderung mendukung program-program
yang membantu orang-orang tunawisma dibandingkan
dengan orang-orang yang memiliki sedikit atau tidak ada
kontak dengan mereka. Mereka juga menemukan beberapa
variasi pandangan tentang tunawisma berdasarkan ras, usia, tingkat pendidikan, dan ideo
jenis atau jenis kasus. Misalnya, saya tidak akan mempelajari
tetangga saya Alex hanya karena dia tinggal di sebelah saya;
namun, saya dapat memasukkan Alex sebagai kasus dalam
kelas kasus serupa: pria paruh baya dengan cacat fisik yang
menghalangi mereka untuk bekerja dan yang menjadi "ibu
rumah tangga" penuh waktu untuk pasangan profesional.
Demikian pula, saya mungkin mempelajari krisis misil Kuba
kasus dalam kategori kasus: manajemen krisis internasional
dan situasi pencegahan.
Dalam penelitian apa pun, peneliti harus menanyakan
berapa banyak kasus yang terlibat dan apakah penekanannya
lebih pada pemeriksaan terperinci dalam beberapa kasus
atau di banyak kasus.
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

Penelitian Studi Kasus kasus tertentu, kita dapat membuat/membangun teori baru serta
membentuk kembali teori saat ini menjadi kasus kompleks atau
Penelitian studi kasus mengkaji banyak fitur dari beberapa
situasi baru. Kedua, ketika kita memeriksa kasus-kasus tertentu,
kasus. Kasus dapat berupa individu, kelompok, organisasi,
detail rumit dari proses sosial dan hubungan sebab-akibat
gerakan, peristiwa, atau unit geografis. Data kasusnya sangat
menjadi lebih terlihat. Di
rinci, bervariasi, dan ekstensif. Itu dapat fokus pada satu titik
peningkatan visibilitas memungkinkan kita untuk mengembangkan
waktu atau durasi waktu. Sebagian besar penelitian studi kasus
penjelasan yang lebih kaya dan komprehensif yang dapat
bersifat kualitatif, tetapi tidak harus demikian. Sebaliknya, hampir
menangkap kompleksitas kehidupan sosial. Selain itu, studi
semua kasus silang (atau penelitian nonkasus) bersifat kuantitatif.
kasus memberikan bukti yang lebih efektif menggambarkan
peristiwa/situasi dan proses yang kompleks dan multifaktor yang
Penelitian kualitatif dan studi kasus tidak identik, tetapi “hampir
terjadi dalam ruang dan waktu. Penelitian studi kasus juga dapat
semua penelitian kualitatif berusaha membangun representasi
menggabungkan seluruh situasi dan berbagai perspektif di
berdasarkan pengetahuan kasus yang mendalam dan
dalamnya.
mendetail” (Ragin, 1994a:92).17 Etnografi tentang geng
Penelitian studi kasus memiliki enam kekuatan sebagai
perkotaan oleh Venkatesh ( 2008) adalah studi kasus. Itu
berikut:18
menggambarkan bagaimana peristiwa dan hubungan tertentu
terungkap selama 8 tahun di dalam dan sekitar satu geng di area
1. Keabsahan konseptual. Studi kasus membantu untuk
geografis terbatas Chicago Selatan.
“menyiram” dan mengidentifikasi konsep/variabel yang
paling diminati dan bergerak menuju inti atau makna
Penelitian studi kasus secara intensif menyelidiki satu atau
esensialnya dalam teori abstrak.
sekumpulan kecil kasus, dengan fokus pada banyak detail dalam
2. Dampak heuristik. Studi kasus sangat heuristik (yaitu,
setiap kasus dan konteksnya. Singkatnya, ini memeriksa baik
memberikan pembelajaran lebih lanjut, penemuan, atau
detail fitur internal setiap kasus maupun situasi sekitarnya. Studi
pemecahan masalah). Mereka membantu membangun
kasus memungkinkan kita untuk menghubungkan tingkat mikro,
teori-teori baru, mengembangkan atau memperluas konsep,
atau tindakan individu, ke tingkat makro, atau struktur dan proses
dan menjelajahi batas-batas di antara konsep-konsep
berskala besar (Vaughan, 1992). Seperti yang dikatakan Walton
terkait.
(1992b:122), “Logika studi kasus adalah untuk menunjukkan
3. Identifikasi mekanisme sebab akibat. Studi kasus memiliki
argumen kausal tentang bagaimana kekuatan sosial umum
kemampuan untuk memperlihatkan detail proses dan
membentuk dan menghasilkan hasil dalam latar tertentu.”
mekanisme sosial di mana satu faktor mempengaruhi
faktor lainnya.
Penelitian studi kasus memiliki banyak kekuatan. Ini
4. Kemampuan untuk menangkap kompleksitas dan menelusuri
mengklarifikasi pemikiran kita dan memungkinkan kita
proses. Studi kasus dapat secara efektif menggambarkan
menghubungkan ide-ide abstrak dengan cara-cara tertentu
peristiwa/situasi multifaktor yang sangat kompleks dan
dengan kasus-kasus spesifik yang kita amati secara mendetail.
melacak proses dari waktu ke waktu dan ruang.
Ini juga memungkinkan kita untuk mengkalibrasi atau
5. Kalibrasi. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk
menyesuaikan ukuran konsep abstrak kita dengan pengalaman
menyesuaikan ukuran konsep abstrak dengan pengalaman
nyata dan standar bukti yang diterima secara luas. Kekuatan
hidup yang dapat diandalkan dan standar konkret.
studi kasus lainnya melibatkan teori. Seperti yang dicatat oleh
Walton (1992b:129), "Studi kasus cenderung menghasilkan teori
6. Elaborasi holistik. Studi kasus dapat dijelaskan
terbaik." Ini terjadi karena tiga alasan. Pertama, karena kita
menilai seluruh situasi atau proses secara holistik dan
menjadi sangat akrab dengan detail mendalam dari
memungkinkan penggabungan berbagai perspektif atau
sudut pandang.

Riset studi kasus Riset yang merupakan pemeriksaan Studi kasus memiliki fokus yang mendetail tetapi
mendalam atas sejumlah besar informasi tentang unit
menceritakan kisah yang lebih besar (lihat Contoh Kotak 7,
atau kasus yang sangat sedikit untuk satu periode atau
Pencarian Studi Kasus). Walton berkomentar (1992a) dalam
beberapa periode waktu.
studi kasusnya tentang satu komunitas, Lembah Owens, California, “Saya
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 7
Penelitian Studi Kasus
Mungkin Anda pernah melihat film pemenang hadiah tahun 2002
The Pianist, tentang Wladyslaw Szpilman dan pemberontakan
Yahudi tahun 1943 di Warsawa, Polandia.
Einwohner (2003) melakukan studi kasus sejarah tentang satu
peristiwa—pemberontakan Yahudi 1943—untuk memeriksa teori
gerakan sosial yang diterima secara luas.
Teori ini dibangun di atas tiga gagasan: struktur peluang politik
(POS), ancaman, dan kerangka motivasi. POS adalah serangkaian
pilihan dan batasan dalam institusi dan kontrol sumber daya. Ketika
peluang baru muncul (misalnya, oposisi terbagi, terhenti, terganggu,
atau kekurangan pasokan), POS “terbuka”, meningkatkan
kemungkinan bahwa suatu gerakan dapat tumbuh atau berhasil.
Teori POS juga mengenali ancaman. Ancaman didefinisikan
sebagai peningkatan biaya bagi suatu gerakan untuk melakukan
tindakan tertentu (misalnya, undang-undang baru yang membatasi
kegiatan protes dan banyak orang ditangkap) atau tidak melakukan
tindakan tertentu. Konsep ketiga adalah "kerangka motivasi."
Bingkai mengacu pada bagaimana orang memikirkan dan
memandang sesuatu. Kerangka motivasi adalah apa yang peserta
anggap sebagai alasan yang dapat diterima atau pembenaran
moral untuk mengambil suatu tindakan.
Teori mengatakan gerakan sosial maju ketika ketiga kondisi terjadi:
pembukaan terjadi di POS, tingkat ancaman rendah, dan orang
memiliki bingkai yang memotivasi mereka untuk mengambil
tindakan.
sudah mencoba . . . untuk menceritakan kisah besar
melalui lensa kasus kecil” (hal. xviii). Masyarakat terlibat
dalam protes sosial karena berusaha untuk mengontrol
sumber daya utama (air) dan takdirnya. Protes mengambil
bentuk yang berbeda selama lebih dari 100 tahun. Dalam
penelitiannya, Walton meneliti berbagai bentuk data
termasuk observasi langsung, wawancara formal dan
informal, statistik sensus, peta, foto lama dan surat kabar,
berbagai dokumen sejarah, dan catatan resmi.
Penelitian Lintas Kasus
Sebagian besar studi penelitian kuantitatif mengumpulkan
informasi dari sejumlah besar kasus (30 hingga 3.000)
dan berfokus pada beberapa fitur kasus. Daripada
Einwohner (2003) mempelajari catatan harian dan sejarah
pelabuhan dalam kasus khusus ghetto Yahudi Warsawa pada
tahun 1943. Dia menemukan POS yang tertutup rapat dan situasi
ancaman besar. Orang Yahudi di ghetto menghadapi kekuatan
militer yang sangat efektif dan luar biasa, dan Nazi memulai
kebijakan pemusnahan sistematis.
Dengan demikian, dua dari tiga syarat yang diperlukan untuk
sebuah gerakan yang sukses tidak ada, namun orang-orang
Yahudi di ghetto membentuk kerangka motivasi yang baru dan radikal.
Mereka mendefinisikan kembali kematian dalam perjuangan
sebagai satu-satunya pilihan mereka yang dapat diterima dan
terhormat. Alih-alih melihat kematian sebagai peristiwa yang harus
ditakuti dan dihindari, pandangan mereka beralih melihat kematian
dalam pemberontakan sebagai tindakan yang sangat berani,
bermartabat, dan terhormat. Mereka mendefinisikan kembali
terbunuh dalam pertarungan yang mustahil sebagai hal yang
terhormat dan perlu baik untuk setiap individu maupun untuk
seluruh orang Yahudi. Dengan demikian, studi kasus menemukan
bahwa meskipun dua faktor esensial yang diprediksi oleh teori
(peluang terbuka dan ancaman rendah) tidak ada, gerakan massa
muncul. Nyatanya, sama sekali tidak ada peluang dan ancaman
ekstrem. Dalam hal ini, gerakan massa bergantung pada redefinisi
besar-besaran dan tersebar luas tentang tindakan apa yang harus
dilakukan oleh semua orang dalam situasi yang sama sekali tidak
ada harapan. Dengan demikian, studi kasus terperinci Einwohner
memodifikasi teori yang sudah ada yang diterima secara luas dan terdokumentasi dengan baik.
melakukan penyelidikan terperinci dari setiap kasus,
penelitian lintas kasus membandingkan fitur-fitur tertentu
di banyak kasus. Ini memperlakukan setiap kasus sebagai mobil
lebih dari fitur yang menarik.
Sementara masalah tertentu cocok untuk satu atau
pendekatan lain, kadang-kadang mungkin untuk
mempelajari masalah yang sama menggunakan studi
kasus dan desain penelitian lintas kasus. Katakanlah kita
tertarik pada bagaimana sebuah keluarga memutuskan
apakah akan pindah ke kota lain. Salah satu strategi
adalah dengan menggunakan studi kasus dari lima
keluarga. Kami melakukan pengamatan yang sangat rinci
dan wawancara mendalam tentang proses pengambilan
keputusan setiap keluarga. Strategi lain adalah
menggunakan studi kasus lintas hubungan antara
pekerjaan suami dan pendapatan keluarga dan keputusan untuk pindah ke kota lain. K
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

keluarga, mengidentifikasi pekerjaan dan pendapatan suami
dari 250 keluarga yang telah pindah dan 750 yang belum pindah
bergerak selama lima tahun terakhir. Dalam studi kasus lintas,
unit keluarga bertindak sebagai pembawa fitur kepentingan:
pekerjaan suami, tingkat pendapatan, dan keputusan untuk
pindah atau tidak. Penelitian lintas kasus berfokus pada
hubungan antara fitur (pekerjaan, pendapatan, dan keputusan),
bukan pada apa yang terjadi dalam keluarga tertentu.
TUNGGAL ATAU GANDA
POIN DALAM WAKTU
Waktu adalah dimensi dari setiap studi. Kami memasukkan
waktu dalam dua cara, secara cross-sectional dan secara
longitudinal. Penelitian cross-sectional mengumpulkan data
pada satu titik waktu dan menciptakan semacam “snapshot”
kehidupan sosial. Penelitian longitudinal mengumpulkan
data pada berbagai titik waktu dan memberikan lebih banyak
“gambaran bergerak” tentang peristiwa, orang, atau hubungan
sosial sepanjang waktu. Secara umum, studi longitudinal lebih
sulit dilakukan dan membutuhkan lebih banyak sumber daya.
Peneliti dapat mengumpulkan data pada banyak unit pada
banyak titik waktu dan kemudian mencari pola di seluruh unit atau kasus.19
bab, studi eksplorasi ras di Puerto Rico (Gavlee 2005) dan
perumahan di Detroit (Krysan, 2008) juga cross-sectional.
Studi deskriptif tentang pandangan hukuman mati oleh Unnever
dan Cullen (2007) juga bersifat cross-sectional.
Memutuskan apakah sebuah studi cross-sectional atau
longitudinal tidak selalu sederhana. Ini lebih dari sekadar
masalah lamanya waktu. Eksperimen tentang priming oleh
Lowery dan rekan (2007) memiliki "efek jangka panjang" (4
hari) dalam judulnya dan bersifat jangka panjang. Data dalam
studi survei oleh Edgell dan Tranby (2007) dan studi statistik
yang ada oleh McVeigh dan Sobolewski (2007) dikumpulkan
selama beberapa hari atau bulan tetapi merupakan studi cross-
sectional. Eksperimen priming bersifat longitudinal bukan
karena lamanya waktu spesifik yang terlibat tetapi karena
desain penelitian memasukkan waktu. Peneliti mengumpulkan
data pada dua titik waktu yang berbeda dan membandingkan
data ini dalam analisis data. Dalam survei dan studi statistik
yang ada, peneliti tidak dapat mengumpulkan data sekaligus.
Mereka memperlakukan perbedaan waktu yang kecil ketika
mereka mengumpulkan data sebagai hal yang tidak relevan
dan mengabaikan perbedaan waktu dalam desain penelitian
mereka.

Penelitian memanjang
Penelitian Cross-Sectional
Kita dapat menggunakan studi longitudinal untuk tujuan
Penelitian cross-sectional dapat bersifat eksplorasi, deskriptif,
eksplorasi, deskriptif, dan penjelasan. Biasanya lebih rumit
atau penjelasan, tetapi paling konsisten dengan pendekatan
dan mahal untuk dilakukan daripada penelitian cross sectional,
deskriptif. Ini biasanya merupakan alternatif yang paling
studi longitudinal lebih kuat. Studi tentang gerakan hak juri
sederhana dan paling murah tetapi jarang menangkap proses
oleh McCammon dan rekan (2008) berlangsung lama. Ini
atau perubahan sosial. Baik survei oleh Edgell dan Tranby
berfokus pada menjelaskan kecepatan dan pola perubahan
(2007) tentang agama dan kepercayaan tentang ras dalam
selama beberapa dekade. Penulis mengumpulkan data dari
kesetaraan dan studi statistik negara bagian merah dan biru
berbagai titik waktu, dan desain mereka membandingkan data
yang ada oleh McVeigh dan Sobolewski (2007) bersifat cross-
dari titik waktu tersebut.
sectional. Dari studi yang dijelaskan dalam hal ini

Kami sekarang mempertimbangkan tiga jenis penelitian

longitudinal: deret waktu, panel, dan kohort.
Penelitian cross-sectional Setiap penelitian yang
1. Riset deret waktu adalah studi longitudinal di mana
menguji informasi tentang banyak kasus pada satu titik waktu.
data dikumpulkan pada kategori orang atau unit lain di berbagai
Penelitian longitudinal Setiap penelitian yang meneliti
titik waktu.
informasi dari banyak unit atau kasus di lebih dari satu
Ini memungkinkan peneliti untuk mengamati stabilitas atau
titik waktu
perubahan fitur unit atau dapat melacak kondisi
Riset deret waktu Riset longitudinal di mana informasi
waktu (lihat Contoh Kotak 8, Studi Deret Waktu).
dapat mengenai berbagai kasus atau
orang di masing-masing beberapa periode waktu.
Bahkan informasi deskriptif sederhana pada satu item
data deret waktu bisa sangat mengungkap. Untuk
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

130

120

110

100

90

80

70

60

1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000

GAMBAR 1 Tingkat Kelahiran Amerika Serikat (kelahiran per 1.000 wanita usia 15–
44) 1910 hingga 2000
Sumber: Dihitung oleh penulis dari data sensus AS.

Sebagai contoh, data deret waktu tentang angka kelahiran di

AS sejak 1910 (Gambar 1) menunjukkan bahwa jumlah
kelahiran per wanita terus menurun pada tahun 1920-an, terus
menurun pada tahun 1930-an dan awal 1940-an, tetapi
berbalik tajam setelah Perang Dunia II. berakhir (1945).
Peningkatan ini mengawali kebangkitan dramatis yang disebut
"ledakan bayi" pada 1950-an hingga 1960-an sebelum
menurun dan menjadi stabil pada 1970-an. Deret waktu dapat
mengungkapkan perubahan yang tidak mudah dilihat sebaliknya.
Sebagai contoh, sejak tahun 1967 Higher Education Research
Institute (2004) telah mengumpulkan data survei tahunan
pada sampel besar mahasiswa yang memasuki perguruan
tinggi Amerika untuk digunakan dalam penelitian terapan oleh
perguruan tinggi. Hasil deret waktu tentang persentase siswa
yang menjawab nilai mana yang sangat penting bagi mereka
(Gambar 2) menunjukkan pembalikan prioritas yang jelas
antara tahun 1960-an dan 1970-an. Murid-murid
berhenti menghargai pengembangan filosofi hidup yang
bermakna dan malah mencari kesuksesan materi-finansial.
2. Studi panel, jenis penelitian panjang yang ampuh
(lihat Contoh Kotak 9, Studi Panel), lebih sulit dilakukan
daripada penelitian deret waktu. Peneliti yang melakukan
studi panel mengamati atau mengumpulkan data tentang
orang, kelompok, atau organisasi yang persis sama di berbagai
titik waktu. Riset panel sangat sulit dilakukan dan sangat
mahal.
Melacak orang dari waktu ke waktu sulit karena
KOTAK CONTOH 8
Studi Deret Waktu
Sebuah studi time-series oleh Pettit dan Western (2004)
tentang tingkat pemenjaraan di kalangan pria kulit hitam
dan kulit putih di Amerika Serikat dari tahun 1964 hingga
1997 menemukan bahwa selama kenaikan besar dalam
tingkat penahanan pada 1980-an (naik 300%), pria kulit
hitam adalah enam hingga delapan kali lebih mungkin
dibandingkan pria kulit putih untuk masuk penjara. Pemuda
kulit hitam yang tidak kuliah lebih mungkin dipenjara, dan
hampir satu dari tiga menghabiskan waktu di balik jeruji
besi; angka ini berlipat ganda untuk pria kulit hitam yang
gagal menyelesaikan sekolah menengah. Dengan melihat
waktu, penulis studi menunjukkan bahwa perluasan jumlah
orang yang dipenjara tidak merata, dan peningkatan jumlah
orang yang dipenjara berasal dari bagian tertentu dari populasi AS.
beberapa orang meninggal atau tidak dapat ditemukan.
Namun demikian, hasil studi panel yang dirancang dengan
baik sangat berharga. Bahkan studi panel jangka pendek
dapat dengan jelas menunjukkan dampak dari peristiwa kehidupan tertentu.
Studi panel Riset longitudinal di mana informasi
mengenai kasus atau orang yang identik dalam
setiap periode waktu tertentu.
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

90

Menjadi sangat kaya secara finansial

70

50
mengutip
Penting/
Penting
Sangat
Persen

Mengembangkan filosofi hidup yang bermakna

30

10

1967 1973 1979 1985 1991 1997 2003

GAMBAR 2 Nilai Prioritas Mahasiswa Baru US College, 1967-2003

Sumber: Dari Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi. (2004). Temuan terbaru, Gambar 4. Diperoleh 25 September 2004,
dari www.gseis.ucla.edu/heri/findings.html.

Namun, kami mempelajari hal-hal yang berbeda dari studi
panel karena kami mempelajari orang yang sama. Misalnya,
Brewer et al. (2005) mengamati dampak serangan teroris 11
September 2001 terhadap sikap. Peneliti menanyakan
tentang trust in
negara lain dan mensurvei ulang orang Amerika yang sama
dalam studi panel tiga gelombang (Oktober 2001, Maret
2002, dan September 2002). Mereka menemukan bahwa
perasaan orang terhadap negara lain setelah serangan 11
September tidak bersifat sementara tetapi ketidakpercayaan
orang meningkat dari waktu ke waktu dan lebih tinggi satu
tahun kemudian. Ini menunjukkan bahwa serangan itu telah
mengakhiri seluruh era perasaan positif dan telah memicu
xenofobia yang jauh lebih dalam di antara banyak penduduk
AS.
3. Studi kohort serupa dengan studi panel, tetapi
bukannya mengamati orang yang sama persis, studi ini
mempelajari kategori orang yang berbagi pengalaman hidup
serupa dalam periode tertentu (lihat Contoh Kotak 10, Studi
Kohort). Analisis kohort adalah "secara eksplisit
makroanalitik" (yaitu, peneliti memeriksa
Studi kohort Riset longitudinal yang melacak
informasi tentang kategori kasus atau orang yang
berbagi pengalaman yang sama pada satu periode
waktu ke periode waktu berikutnya.
kategori secara keseluruhan untuk ciri-ciri penting [Ryder,
1992:230]). Kami fokus pada "kelompok", atau kategori yang
ditentukan. Kelompok yang umum digunakan mencakup
semua orang yang lahir pada tahun yang sama (disebut
kelompok kelahiran), semua orang yang dipekerjakan pada
waktu yang sama, semua orang yang pensiun dalam periode
1 atau 2 tahun, dan semua orang yang lulus pada tahun
tertentu. Tidak seperti studi panel, kami tidak harus
menemukan orang yang sama persis untuk setiap tahun
dalam studi kohort, tetapi hanya mengidentifikasi mereka
yang mengalami peristiwa kehidupan yang sama. Sebuah
studi kohort dapat, misalnya, membandingkan tiga kohor
pernikahan—semua orang yang menikah dalam tiga tahun
(1970, 1990, dan 2010) untuk melihat apakah mereka
berbeda dalam ciri-ciri upacara pernikahan, apakah mempelai
hamil pada saat pernikahan. waktu pernikahan, dan fitur lainnya.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Bagian ini adalah gambaran singkat dari teknik pengumpulan
data utama. Kami dapat mengelompokkannya menjadi dua
kategori kucing berdasarkan jenis data yang Anda kumpulkan:
kuantitatif, mengumpulkan data dalam bentuk angka, dan
kualitatif, mengumpulkan data dalam bentuk kata-kata atau
gambar. Teknik tertentu lebih efektif dalam menangani jenis
pertanyaan penelitian tertentu atau
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 9
Studi Panel
Di banyak kota besar AS, sebanyak 50 persen siswa yang
mulai sekolah menengah tidak lulus.
Neild, Stoner-Eby, dan Furstenberg (2008) mempelajari
masalah putus sekolah dengan berfokus pada siswa kelas
sembilan. Mereka menggunakan data panel dari Philadelphia
Education Longitudinal Study (PELS) yang mengikuti 10
persen remaja di satu distrik sekolah menengah dari waktu
ke waktu. Siswa dan orang tua mereka di sekolah tersebut
dipilih secara acak untuk berpartisipasi dalam wawancara
telepon setengah jam selama musim panas setelah siswa
menyelesaikan kelas delapan. Kedua orang tua dan siswa
kembali diwawancarai (dalam bahasa Inggris atau Spanyol)
selama musim gugur/musim dingin tahun kelas sembilan
(Gelombang 2 survei), selama musim panas setelah kelas
sembilan (Gelombang 3) dan setelah setiap tahun ajaran
berikutnya sampai musim gugur/musim dingin tahun 2000–
2001 (sekitar 6 bulan setelah apa yang akan menjadi musim keempat mereka
tahun di SMA). Pada akhir tahun keempat, 48,9 persen siswa
yang mulai duduk di kelas sembilan telah lulus. Studi ini
mencoba untuk menentukan apakah kegagalan kursus kelas
sembilan dan kehadiran ditambahkan secara substansial
untuk memprediksi putus sekolah. Mereka secara statistik
menganalisis data dan menemukan bahwa tahun kelas
sembilan berkontribusi besar terhadap kemungkinan putus
sekolah. Itu adalah "titik balik" kunci dalam proses. Banyak
siswa yang akhirnya putus sekolah mengalami kesulitan
dengan transisi sosial dan akademik.
Mereka mengalami kesulitan penyesuaian sosial yang
ditandai dengan peningkatan masalah perilaku dan kehadiran,
dan sebagian besar gagal dalam pelajaran utama kelas
sembilan (matematika dan bahasa Inggris) karena persiapan
mereka untuk standar tingkat sekolah menengah tidak
memadai. Ini adalah studi panel karena orang tua dan siswa
yang sama diwawancarai berulang kali dari tahun ke tahun.
topik. Dibutuhkan keterampilan, latihan, dan kreativitas untuk
mencocokkan pertanyaan penelitian dengan teknik pengumpulan
data yang tepat.
Data kuantitatif
Eksperimen. Penelitian eksperimental menggunakan
logika dan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam penelitian
ilmu alam. Eksperimen dapat dilakukan di laboratorium
atau di kehidupan nyata. Mereka biasanya melibatkan yang kecil
Jennings dan Zeitner (2003) mempelajari keterlibatan
masyarakat, tetapi mereka berfokus pada pengaruh
penggunaan Internet di kalangan orang Amerika. Mereka
mencatat bahwa data cross-sectional menunjukkan bahwa
pengguna Internet memiliki tingkat keterlibatan sipil yang
tinggi, namun orang yang lebih berpendidikan cenderung
lebih sering menggunakan Internet dan lebih terlibat dalam
organisasi sipil. Studi sebelumnya tidak dapat mengidentifikasi
apakah dari waktu ke waktu peningkatan penggunaan
Internet memengaruhi tingkat keterlibatan masyarakat
seseorang. Dengan menggunakan data panel yang
dikumpulkan dari survei siswa sekolah menengah atas pada
tahun 1965 yang dipelajari lagi pada tahun 1973, 1982, dan
1997 (pada saat itu mereka berusia lima puluhan), para
peneliti dapat mengukur tingkat keterlibatan sipil sebelum
dan sesudah penggunaan Internet. . Internet tidak tersedia
sampai setelah tahun 1982 tetapi digunakan secara luas
pada tahun 1997. Kedua orang tersebut sebelumnya
diwawancarai dan keturunan mereka disurvei. Ukuran
keterlibatan sipil mencakup berbagai perilaku dan sikap.
Secara umum, penulis menemukan bahwa mereka yang
lebih terlibat dalam organisasi sipil sebelum ketersediaan
Internet lebih cenderung menggunakannya, dan orang yang
menggunakan Internet juga meningkatkan keterlibatan sipil
mereka begitu mereka mulai menggunakan Internet.
Sementara pengguna Internet di antara orang-orang di panel
sejak 1965, yang sekarang berusia lima puluhan,
meningkatkan semua bentuk keterlibatan sipil saat mereka
mengadopsi Internet, keturunan mereka yang menggunakan
Internet cenderung menjadi sukarelawan atau terlibat dalam
komunitas lokal mereka. Penggunaan internet meningkatkan
tingkat keterlibatan sipil untuk generasi yang lebih tua
daripada generasi muda, terutama pengguna internet
generasi muda yang menggunakannya untuk tujuan selain mengikuti urusan publik.
jumlah orang (tiga puluh hingga seratus) dan iklan
menampilkan pertanyaan yang terfokus dengan baik.
Eksperimen sangat efektif untuk penelitian penjelasan.
Penelitian eksperimental Penelitian di mana peneliti
memanipulasi kondisi untuk beberapa peserta penelitian
tetapi tidak untuk yang lain dan kemudian membandingkan
tanggapan kelompok untuk melihat apakah hal itu membuat perbedaan.
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 10
Belajar kelompok
Anderson dan Fetner (2008) menggunakan data dari persilangan
survei nasional orang di berbagai negara dilakukan pada periode
1981-1982, 1990, dan 2000 dan meneliti pertanyaan tentang
toleransi homoseksualitas di Amerika Serikat dan Kanada. Para
penulis menemukan bahwa toleransi terhadap homoseksualitas
meningkat baik berdasarkan kelompok kelahiran maupun dari waktu
ke waktu. Dengan demikian, orang yang lahir kemudian pada abad
ke-20 lebih toleran daripada orang yang lahir lebih awal dan setiap
orang lebih toleran pada periode waktu selanjutnya. Misalnya, orang
yang lahir pada era 1920–1929 kurang toleran ketika ditanya pada
tahun 1981–1982 dibandingkan ketika ditanya 20 tahun kemudian
pada tahun 2000. Orang yang lahir pada tahun 1960–1963
cenderung lebih toleran daripada kelompok 1920–1929 ketika
mereka ditanyakan pada tahun 1980 dan 2000, dan toleransi
mereka juga meningkat dari waktu ke waktu. Aspek yang menarik
dari penelitian ini adalah perbandingan antara Kanada dan Amerika
Serikat. Pada 1980–1982, orang Kanada kurang toleran dibandingkan
orang Amerika untuk setiap kelompok kelahiran. Jadi, orang Kanada
yang lahir pada tahun 1920-an atau 1940-an atau 1960-an, yang
saat itu berusia 60-an, 40-an, atau 20-an semuanya kurang toleran
dibandingkan orang Amerika ketika ditanya dalam survei 1981–
1982. Ketika ditanya dalam survei tahun 1990 dan 2000, orang
Kanada di setiap kelompok kelahiran jauh lebih toleran daripada
orang Amerika. Faktanya, peningkatan toleransi antara tahun 1990
hingga 2000 untuk orang Amerika kecil dibandingkan dengan orang
Kana. Selain itu, kohort Kanada termuda (orang yang lahir pada
1960-an) meningkatkan toleransi jauh lebih dramatis daripada kohort
lain dan orang Amerika dari kohort itu. Analisis yang lebih rinci
menunjukkan bahwa orang Kanada dari daerah pedesaan, kota
kecil, dan kota besar semuanya menjadi lebih toleran; namun, orang
Amerika di daerah pedesaan dan kota yang sangat kecil tidak
menjadi
Dalam sebagian besar percobaan, seorang peneliti
membagi orang yang diteliti (sekitar tujuh puluh orang dalam
penelitian) menjadi dua kelompok atau lebih. Peneliti kemudian
memperlakukan kedua kelompok secara identik kecuali bahwa
dia memberikan satu kelompok tetapi tidak yang lain kondisi
khusus: "perlakuan". The Lowery et al. Eksperimen adalah
"mempersiapkan" siswa dengan kata-kata yang berhubungan
dengan menjadi pintar. Para peneliti mengukur reaksi dari
toleran; hanya mereka yang berada di kota besar atau daerah
perkotaan yang melakukannya. Seorang peneliti yang hanya
mempelajari data cross-sectional pada tahun 1981–1982 akan
melihat perbedaan kohort yang kecil dengan orang Amerika yang sedikit lebih toleran.
Pertimbangan hanya data cross-sectional pada tahun 2000 akan
mengidentifikasi perbedaan kohort yang sangat besar dan bahwa
orang Kanada jauh lebih toleran daripada orang Amerika. Dengan
melihat secara longitudinal, adalah mungkin untuk melihat bagaimana
pendapat berubah secara kohort dan dari waktu ke waktu sangat
berbeda di kedua negara.
Dalam studi kohort lain, Bratter dan King (2008) memeriksa
data dari sampel perwakilan nasional AS tahun 2002 dari orang-
orang berusia 15-44 tahun yang pernah menikah dan yang memiliki
informasi valid tentang ras pasangan pertama mereka (1.606 laki-
laki dan 4.070 laki-laki perempuan). ). Para penulis mempelajari
kohort pernikahan (yaitu, semua orang menikah pada tahun tertentu
atau serangkaian tahun yang berdekatan), membandingkan
pasangan antar ras dan pasangan kelompok ras yang sama. Mereka
menyelidiki apakah pernikahan itu utuh atau telah berakhir di
kemudian hari. Dalam penelitian ini, enam kelompok diperiksa (lebih
awal dari 1980, 1980–1984, 1985–1989, 1990–1994, 1995–1999,
dan setelah 2000). Perbandingan antar kelompok menunjukkan
bahwa pasangan beda ras cenderung memiliki tingkat perceraian
yang lebih tinggi. Namun, ini tidak berlaku untuk orang yang menikah
sepanjang tahun, tetapi sangat kuat bagi mereka yang menikah
selama akhir 1980-an. Para peneliti menemukan bahwa pernikahan
wanita kulit putih/pria kulit hitam dan wanita kulit putih/pria Asia
memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi daripada pasangan kulit
putih/kulit putih, tetapi pernikahan yang melibatkan wanita non-kulit
putih dan pria kulit putih dan orang Hispanik dan non-Hispanik
memiliki risiko perceraian yang sama atau lebih rendah.
kedua kelompok dengan tepat. Dengan mengontrol pengaturan
dan hanya memberikan satu kelompok perlakuan, dia dapat
menyimpulkan bahwa perbedaan dalam reaksi kelompok
disebabkan oleh perlakuan itu sendiri.
Survei. Sebagai peneliti, kami menggunakan kuesioner atau
wawancara untuk mempelajari kepercayaan atau pendapat
orang dalam banyak situasi penelitian (misalnya eksperimen, lapangan
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
riset). Penelitian survei menggunakan kuesioner tertulis
atau wawancara formal untuk mengumpulkan informasi
tentang latar belakang, perilaku, kepercayaan, atau sikap
sejumlah besar orang. Biasanya, kami mengajukan lusinan
pertanyaan kepada sejumlah besar orang (100 hingga
5.000) dalam jangka waktu singkat. Survei oleh Engell dan
Tanby (2007) tentang kepercayaan agama dan persamaan
ras telah mengumpulkan data dalam wawancara telepon
selama 30 menit dengan 2.081 orang pada musim gugur
tahun 2003. Tidak seperti eksperimen, kami tidak
memanipulasi situasi atau kondisi untuk lihat bagaimana
orang bereaksi; kami hanya mencatat dengan hati-hati
jawaban dari banyak orang yang telah ditanyai pertanyaan
yang sama. Seringkali kita memilih orang untuk survei
menggunakan teknik sampling acak. Hal ini memungkinkan
kita untuk menggeneralisasikan formasi secara sah dari
beberapa orang (misalnya, 1.000) ke lebih banyak lagi
(misalnya, beberapa juta). Kami biasanya menyajikan data
survei dalam bagan, grafik, atau tabel dan menganalisisnya
dengan statistik. Paling sering, kami menggunakan survei
dalam penelitian deskriptif, terkadang dalam penelitian
penjelasan, dan jarang dalam penelitian eksplorasi.
Riset Nonreaktif. Dalam penelitian eksperimental dan
survei, kami secara aktif melibatkan orang-orang yang kami
pelajari dengan menciptakan kondisi eksperimental atau
mengajukan pertanyaan secara langsung. Ini disebut
metode reaktif karena peserta penelitian dapat bereaksi
dengan cara tertentu karena dia sadar sedang dalam
penelitian. Penelitian kuantitatif lainnya disebut penelitian
nonreaktif karena partisipan penelitian tidak menyadari
bahwa informasi tentang mereka adalah bagian dari sebuah
penelitian. Empat jenis studi nonreaktif adalah penelitian
yang tidak mencolok, informasi statistik yang ada, analisis
isi, dan analisis data sekunder.
Analisis data sekunder adalah analisis statistik dari data
kuantitatif yang dikumpulkan dan disimpan sebelumnya
(sering kali berasal dari survei). Di sini kami secara singkat
mempertimbangkan dua jenis penelitian nonreaktif: analisis
konten dan informasi statistik yang ada.
Analisis Konten. Analisis isi adalah teknik untuk memeriksa
isi atau informasi dan
simbol-simbol yang terdapat dalam dokumen tertulis atau
media komunikasi lainnya (misalnya foto, film, lirik lagu,
iklan). Untuk melakukan analisis isi, kami mengidentifikasi
kumpulan materi untuk dianalisis (misalnya, buku pelajaran
sekolah, program televisi, artikel surat kabar) dan kemudian
membuat sistem untuk mencatat aspek-aspek tertentu dari
isinya. Sistem mungkin termasuk menghitung seberapa
sering kata atau tema tertentu muncul. Setelah kami
mencatat secara sistematis apa yang kami temukan, kami
menganalisisnya, seringkali menggunakan grafik atau bagan.
Analisis konten adalah metode nonreaktif karena pembuat
konten tidak tahu apakah ada yang akan menganalisisnya.
Analisis konten memungkinkan kita menemukan dan
mendokumentasikan fitur-fitur spesifik dalam konten
sejumlah besar materi yang mungkin luput dari perhatian.
Kami paling sering menggunakan analisis isi untuk tujuan
deskriptif, tetapi studi eksplorasi atau penjelasan juga
memungkinkan (lihat Contoh Kotak Studi 11, Analisis Isi).
Statistik yang Ada. Dengan menggunakan penelitian
statistik yang ada, kami menempatkan sumber informasi
yang dikumpulkan sebelumnya, seringkali dalam bentuk
laporan resmi pemerintah. Kami kemudian mengatur ulang
informasi dengan cara baru untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Menemukan sumber dan memverifikasi
kualitasnya dapat memakan waktu. Sering kali, kita tidak
mengetahui apakah informasi yang dibutuhkan tersedia
ketika kita memulai suatu penelaahan. Kita dapat
menggunakan penelitian statistik yang ada untuk tujuan
eksplorasi, deskriptif, atau penjelasan tetapi paling sering untuk penelitian deskriptif.
Penelitian survei Penelitian kuantitatif di mana peneliti
secara sistematis mengajukan pertanyaan yang sama
kepada sejumlah besar orang dan kemudian mencatatnya
jawaban.
Penelitian nonreaktif Metode penelitian di mana orang
tidak sadar sedang dipelajari.
Analisis isi Penelitian di mana isi media komunikasi
direkam dan dianalisis secara sistematis.
Penelitian statistik yang ada Penelitian di mana
seseorang memeriksa kembali dan menganalisis secara
statistik data kuantitatif yang telah dikumpulkan oleh
lembaga pemerintah atau organisasi lain.
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

LINTAS-SEKSIONAL: Amati kumpulan orang pada satu waktu.

Februari 2011

RANGKAIAN WAKTU: Amati orang yang berbeda beberapa kali.

1950 1970 1990 2010

PANEL: Amati orang yang sama persis pada dua waktu atau lebih.

1985 1995 2005

KELOMPOK: Amati orang-orang yang berbagi pengalaman dua kali atau lebih.

Menikah pada tahun 1962 1982 2002

STUDI KASUS: Amati set kecil secara intens sepanjang waktu.

2006 2011

GAMBAR 3 Dimensi Waktu dalam Penelitian Sosial

Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 11
Analisis Konten
Lawrence dan Birkland (2004) melakukan analisis konten
terhadap penembakan di sekolah setelah penembakan tahun
1999 di Columbine High School. Para peneliti tertarik pada
bagaimana liputan media akhirnya membentuk undang-undang
tentang masalah ini. Mereka memeriksa dan mengkodekan
konten dari empat sumber data: artikel surat kabar di dua surat
kabar terkemuka antara April dan Agustus 1999 yang
menyebutkan insiden tersebut, berita televisi pada tahun 1999,
debat Kongres tentang masalah tersebut pada tahun 1999–
2000, dan undang-undang yang diperkenalkan di AS.
Kongres tahun 1999–2000. Para penulis menemukan bahwa
beberapa alasan penembakan yang ditekankan oleh media dan
debat (pengaruh budaya pop dan tekanan teman sebaya) tidak
muncul dalam undang-undang tetapi masalah lain muncul
(keamanan sekolah dan akses ke senjata). Sebuah isu
(penegakan hukum) tidak terbukti di media sto
ries menjadi menonjol dalam perdebatan dan legislasi.
Data kualitatif
Data kualitatif hadir dalam berbagai bentuk: foto, peta,
wawancara terbuka, observasi, dokumen, dan sebagainya.
Kami dapat menyederhanakan data tersebut ke dalam dua
kategori utama: penelitian lapangan (termasuk etnografi,
observasi partisipan, pengamatan mendalam) dan penelitian
historis-komparatif.
Penelitian Lapangan. Penelitian lapangan melibatkan perilaku
ing studi kasus etnografi pada sekelompok kecil orang untuk
waktu yang lama. Penelitian lapangan dimulai dengan
pertanyaan yang dirumuskan secara longgar, kemudian memilih
kelompok atau tempat untuk dipelajari, mendapatkan akses,
dan kemudian mengadopsi peran sosial dalam latar dan mulai
mengamati. Peneliti lapangan dengan hati-hati mengamati dan
berinteraksi di lapangan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Mereka mengenal secara pribadi orang-orang yang diteliti dan
melakukan wawancara informal. Data ada di
berupa catatan rinci yang dibuat setiap hari. Sambil mengamati,
peneliti terus-menerus mempertimbangkan apa yang mereka
amati dan menyempurnakan gagasan tentang maknanya.
Akhirnya peneliti meninggalkan lokasi lapangan, meninjau
catatan, dan menyiapkan laporan tertulis. Pencarian lapangan
biasanya digunakan untuk studi eksplorasi dan deskriptif;
kadang-kadang digunakan untuk
KOTAK CONTOH 12
Penelitian Lapangan
Mitchell Duneier (1999) melakukan penelitian lapangan terhadap
pedagang kaki lima di Greenwich Village, New York City. Dia
mendapatkan hidangan dengan melihat-lihat buku di salah satu
penjual yang berteman dengannya. Pedagang itu
memperkenalkannya dengan pedagang lain, pengemis,
gelandangan, dan lain-lain. Duneier ob melayani mereka selama
4 tahun, secara berkala bekerja sebagai penjual majalah dan
pemulung. Sebagai seorang profesor perguruan tinggi kulit
putih, butuh penyesuaian untuk mempelajari kehidupan sehari-
hari dan mendapatkan penerimaan di antara pria Afrika-Amerika
berpenghasilan rendah yang mencari nafkah dengan menjual
buku dan majalah bekas di trotoar. Selain mengamati dan
merekam kehidupan di pinggir jalan, Duneier melakukan banyak
wawancara informal, membaca dokumen terkait, dan meminta
seorang jurnalis foto mengambil banyak foto dari lokasi lapangan
dan orang-orangnya.
Duneier menyimpulkan dengan kritik terhadap teori kontrol
sosial dan pengurangan kejahatan "jendela pecah" yang populer.
Di mana orang lain hanya melihat lingkungan jalanan yang tidak
teratur yang menyebabkan perilaku dan kejahatan menyimpang,
Duneier menemukan kehidupan sosial informal yang kaya
dengan kehormatan, martabat, dan semangat kewirausahaan
di antara orang miskin yang berjuang untuk bertahan hidup. Dia
mencatat bahwa pejabat pemerintah kelas menengah ke atas
dan pemimpin perusahaan sering mengadvokasi undang-
undang dan peraturan yang mengancam untuk menghancurkan
struktur sosial informal yang cair dan sehat yang dia temukan
karena mereka tidak mengenal orang atau memahami kehidupan di trotoar.
Mereka hanya melihat disorganisasi sosial karena kehidupan
sehari-hari yang dinamis dari mereka yang mencari nafkah di
antara arus orang-orang di trotoar tidak cocok dengan dunia
kelas menengah ke atas yang berpusat pada organisasi besar
yang kompleks dengan peraturan formal, prosedur resmi, hirarki
tetap, dan pekerjaan standar.
penelitian penjelasan. (Lihat Contoh Kotak 12, Penelitian
Lapangan).
Penelitian lapangan Penelitian kualitatif di mana peneliti
secara langsung mengamati dan mencatat catatan tentang
orang-orang dalam latar alami untuk jangka waktu yang lama.
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
KOTAK CONTOH 13
Penelitian Historis-Komparatif
Mahoney (2003) menyajikan teka-teki tentang negara-negara
Amerika Spanyol, khususnya 15 negara yang pernah menjadi
wilayah daratan kekaisaran kolonial Spanyol. Dia mengamati
bahwa peringkat relatif mereka, dari yang paling berkembang
hingga yang paling tidak berkembang pada tahun 1900, tetap
tidak berubah pada tahun 2000; artinya, negara yang paling tidak
berkembang pada tahun 1900 (Bolivia) tetap menjadi yang paling
tidak berkembang pada tahun 2000. Gambaran stabilitas yang
besar ini kontras dengan perubahan dan perbaikan yang dramatis
di wilayah tersebut selama abad ke-20. Kembali ke puncak
kekaisaran Spanyol pada abad ke-17, Mahoney mencatat bahwa
koloni-koloni sentral yang paling kaya pada periode itu kemudian
menjadi negara-negara termiskin, sementara koloni-koloni miskin
yang terpinggirkan menjadi negara-negara maju dan terkaya
pada akhir abad ke-19. .
Untuk memecahkan teka-teki ini, Mahoney menggunakan
dua alat analisis data kualitatif, ketergantungan jalur dan analisis
komparatif kualitatif (QCA). Datanya termasuk peta, statistik
ekonomi dan populasi nasional, dan beberapa ratus studi sejarah
di negara tertentu. Dia menyimpulkan bahwa koloni Spanyol
yang paling sentral dan makmur terletak di mana sumber daya
alam melimpah (untuk ekstraksi dan pengiriman ke tali Uni
Eropa) dan terdapat populasi pribumi yang besar (untuk bekerja
sebagai kerja paksa). Di koloni-koloni ini, elit lokal muncul dan
menciptakan sistem stratifikasi ras-etnis yang kaku
Penelitian Historis-Komparatif. Penelitian komparatif
sejarah adalah kumpulan jenis penelitian terkait. Beberapa
studi menyelidiki aspek kehidupan sosial di era sejarah
masa lalu di satu masyarakat atau di beberapa. Studi lain
meneliti budaya yang berbeda atau membandingkan dua
budaya atau lebih. Kita mungkin berfokus pada satu atau
beberapa periode sejarah, membandingkan satu atau lebih
budaya, atau mencampur periode sejarah dan kebudayaan
Penelitian historis-komparatif Penelitian kualitatif
di mana peneliti memeriksa data tentang peristiwa
dan kondisi di masa lalu dan/atau masyarakat yang
berbeda.
tem. Para elit memusatkan kekuatan ekonomi-politik pada diri
mereka sendiri dan mengesampingkan sebagian besar masyarakat.
Sistem berlanjut hingga abad kesembilan belas ketika peristiwa
politik baru, pola perdagangan, dan kondisi ekonomi muncul.
Pada era 1700–1850, elit yang berpikiran liberal yang terbuka
terhadap ide-ide baru tidak berhasil di koloni pusat yang makmur.
Sebaliknya, koloni yang berada di pinggiran kerajaan Spanyol di
Amerika Selatan tidak terlalu dibebani oleh sistem yang kaku.
Elit baru yang mampu berinovasi dan beradaptasi muncul dalam
posisi “pembalikan besar”. Setelah “titik balik” historis ini,
beberapa negara memiliki langkah awal yang substansial menuju
pembangunan sosial-ekonomi di akhir tahun 1800-an. Negara-
negara ini membangun sistem dan institusi politik-ekonomi yang
mendorong mereka maju; yaitu, mereka "mengunci" ke arah atau
jalur tertentu yang membawa hasil yang meningkat.
Mahoney (2003:53) berargumen, “Penjelasan perbedaan
dalam unit-unit yang mengacu pada atribut unit-unit tersebut saat
ini seringkali tidak memadai.” Dengan kata lain, pendekatan
cross-sectional yang mencoba menjelaskan perbedaan antar
negara dengan menggunakan data hanya pada satu titik waktu
tidak dapat menangkap proses dinamis jangka panjang yang
signifikan. Penjelasan yang mencakup dampak peristiwa sejarah
yang jauh dan mengambil pandangan jangka panjang lebih
unggul.
tur. Seperti penelitian lapangan, kita mulai dengan
pertanyaan yang dirumuskan secara longgar dan kemudian
menyempurnakan dan menguraikannya selama proses
penelitian. Kami sering menggunakan campuran bukti,
termasuk statistik yang ada, dokumen (misalnya, buku,
surat kabar, buku harian, foto, dan peta), observasi, dan
wawancara. Penelitian komparatif sejarah dapat bersifat
eksploratif, deskriptif, atau eksplanatif, tetapi biasanya
bersifat deskriptif. Tidak semua penelitian historis-
komparatif mengikuti pendekatan kualitatif; beberapa
memeriksa data kuantitatif (misalnya, data survei) pada
titik waktu yang berbeda atau budaya yang berbeda.
Anda membaca tentang pemberontakan Warsawa di
awal bab ini (Contoh Kotak Pelajaran 2). Di dalam
Machine Translated by Google

APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?

studi, penelitian meneliti peristiwa masa lalu di satu
negara / budaya. Dimungkinkan juga untuk melihat
beberapa negara dan waktu (lihat Contoh Kotak 13,
Penelitian Komparatif Historis).
studi dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang
berbeda (misalnya, dengan tujuan, teknik penelitian) dan
bahwa dimensi longgar saling tumpang tindih (lihat Bagan
1). Dimensi penelitian adalah “peta jalan” melalui medan
penelitian sosial.

KESIMPULAN

Bab ini memberikan gambaran tentang dimensi penelitian

sosial. Anda melihat satu penelitian itu

SYARAT KUNCI

penelitian tindakan penelitian deskriptif penilaian kebutuhan

penelitian dasar penelitian evaluasi penelitian longitudinal
penelitian terapan penelitian statistik eksisting penelitian non-reaktif
penelitian studi kasus penelitian eksperimen studi panel
studi kohort penelitian penelitian penjelasan penelitian penelitian tindakan partisipatif
yang ditugaskan eksploratif penelitian lapangan pengetahuan refleksif penilaian
analisis isi analisis dampak sosial penelitian survei
biaya-manfaat penelitian pengetahuan instrumental penelitian penelitian deret waktu
cross-sectional sejarah-komparatif

TINJAUAN PERTANYAAN

1. Kapan penelitian eksplorasi digunakan, dan apa yang dapat dicapai?

2. Jenis hasil apa yang dihasilkan oleh studi penelitian deskriptif?
3. Apa itu penelitian penjelasan? Apa tujuan utamanya?
4. Apa perbedaan utama antara penelitian dasar dan terapan?
5. Siapa yang mungkin melakukan penelitian dasar, dan di mana hasilnya akan muncul?
6. Jelaskan perbedaan ketiga jenis penelitian terapan tersebut.
7. Apa perbedaan studi time-series, panel, dan cohort?
8. Apa saja potensi masalah dengan analisis biaya-manfaat?
9. Apa yang dimaksud dengan penilaian kebutuhan? Komplikasi apa yang dapat terjadi saat melakukan satu?

10. Jelaskan perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif.

CATATAN

1. Abbott (2004:40–79) menawarkan pengaturan metode yang dan Rubin (1983) tentang penelitian terapan. Whyte (1986)
lebih komprehensif dan kompleks. mengkritik penelitian sosial yang tidak diterapkan. McGrath dan
2. Lihat Finsterbusch dan Motz (1980), Freeman (1983), rekan (1982) membahas panggilan penilaian yang relevan
Lazarsfeld dan Reitz (1975), Olsen dan Micklin (1981), dalam penelitian terapan.
Machine Translated by Google
APA JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL?
3. Lihat Crespi (1987) dan Dutka (1982) tentang penggunaan
penelitian survei dalam proses hukum.
4. Lihat Turner dan Turner (1991:181).
5. Untuk pengenalan singkat tentang penelitian evaluasi, lihat
Adams dan Schvaneveldt (1985:315–328), Finsterbusch dan
Motz (1980:119–158), dan Smith dan Glass (1987).
Pembahasan yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam
Burnstein dkk (1985), Freeman (1992), Rossi (1982), Rossi
dan Freeman (1985), Saxe and Fine (1981), dan Weiss (1972).
6. Lihat Oliker (1994).
7. Smith dan Glass (1987:41–49) mendiskusikan PPBS dan
penelitian evaluasi terkait.
8. Lihat Reinharz (1992:252).
9. Lihat Cancian dan Armstead (1992), Reason (1994), dan
Whyte (1989).
10. Tentang penelitian tindakan partisipatif, lihat Cassell dan
Johnson (2006), Kemmis dan McTaggart (2003), dan Stoecker
(1999).
11. Penelitian dampak sosial dibahas dalam Chadwick dkk
(1984:313–342), Finsterbusch dan Motz (1980:75–118), dan
Finsterbusch dan Wolf (1981). Juga
lihat Rossi dan rekan (1982) dan Wright dan Rossi (1981)
tentang “bahaya alam” dan ilmu sosial.
12. Lihat Becker dan Vanclay (2003) dan Pedoman dan Prinsip
Penilaian Dampak Sosial oleh Komite Antarorganisasi tentang
Pedoman dan Prinsip Penilaian Dampak Sosial (1994). http://
www.nmfs.noaa.gov/sfa/social_impact_guide.htm 13. Lihat
Burawoy dan rekan (2004).
14. Hammersley (2000) membuat perbedaan generalis versus
praktisi sempit ini.
15. Babbie (1998), Bailey (1987:38–39), dan Churchill
(1983:56–77) juga membahas penelitian eksplanatori,
eksploratif, dan deskriptif.
16. Lihat Guy dan rekan (1987:54–55) untuk diskusi.
17. Untuk pembahasan penelitian studi kasus, lihat George
dan Bennett (2005), Gerring (2007), Miller (1992), Mitchell
(1984), Ragin (1992a, 1992b), Stake (1994), Vaughan (1992),
Walton (1992b), dan Yin (1988). 18. (lihat George dan Bennett
2005:19–22; Gerring 2007; McKeown 2004; Ragin 2008:71–
84; Snow and Trom 2002).
19. Lihat Mitchell (1984) dan Stake (1994).