KAJIAN AWAL
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS BUDAYA PADA TINGKAT
SEKOLAH DASAR
DI DAERAH KABUPATEN KARO
TIM PENELITI :
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
kasih dan karuniaNya sehingga penulisan laporan penelitian dengan judul “Kajian Awal
Dari proses awal hingga berakhirnya penulisan laporan hasil penelitian ini dapat
disusun adalah berkat kerjasama dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Atas segala bantuan dan kerjasama tersebut penulis haturkan terimakasih. Semoga
Tuhan Yang Maha Kasih senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya bagi semua pihak
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penguatan
Kabupaten Karo.
Penulis menyadari bahwa meskipun telah berusaha dengan sebaikbaiknya, namun masih
terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki dalam penyusunan laporan hasil penulisan ini, oleh
karena itu sumbang saran dan masukan demi sempurnanya penulisan masih penulis
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis degradasi moral yang melanda masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini tengah
berada pada taraf yang mengkhawatirkan. Berbagai faktor penyebab degradasi moral tidak
mudah untuk dibendung. Masyarakat dan bangsa Indonesia dari berbagai tingkatan usia tidak
terlepas dari krisis karakter ini. Krisis karakter ini terlihat dari adanya pergeseran sikap dan
karakter yang mencirikan bangsa Indonesia. Dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang jujur, ramah, bersahaja, bergaya hidup sederhana, dan menghargai sesama. Namun
demikian, sikap dan karakter tersebut tampak mulai langka ditemui di tengah-tengah
masyarakat Indonesia.
Gaya hidup materialisme, hedonisme, konsumerisme, egoistis, dan apatis terhadap
kepentingan umum telah menjangkiti sebagian besar masyarakat, terutama yang tinggal di
wilayah perkotaan. Hal ini diperparah dengan munculnya berbagai kasus kriminalitas yang
dilakukan oleh masyarakat, baik dari kalangan professional, orang awam, hingga pelajar.
Penanganan secara serius, tersistem, dan berkelanjutan merupakan langkah wajib yang harus
diambil untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis karakter yang tengah dihadapi
bangsa ini. Tidak berlebihan manakala terdapat pandangan yang menyatakan bahwa
ketidakjelasan penanganan masalah karakter bangsa sama saja dengan mempertaruhkan masa
depan genarasi muda bangsa Indonesia menuju pemiskinan moral dan kehancuran bangsa
Indonesia.
Upaya pembentukan karakter bangsa menjadi tuntutan realistis yang harus
diselenggarakan dalam sebuah sistem yang termanagemen secara mantap. Perlunya
managemen pembentukan karakter bangsa dimaksudkan agar upaya pembentukan karakter
bangsa dilakukan secara formal dan melembaga, tidak sebatas pada sosialisasi saja.
Pembentukan karakter selain harus disosialisasikan juga harus ditanamkan, diajarkan,
dibiasakan, dan diterapkan mulai usia dini. Oleh karenanya, pembentukan karakter harus
diselenggarakan dalam sebuah paket pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan formal, yakni persekolahan. Pendidikan karakter yang diselenggarakan di sekolah
terintegrasi dan berinteraksi dengan berbagai aktVIitas di sekolah. Berikut ini adalah empat
ranah penerapan pendidikan karakter menurut Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang Diknas, Kementerian Pendidikan Nasional sebagai berikut:: (1) pengajaran dan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
pembelajaran; (2) pengembangan budaya sekolah; (3) ko – kurikuler dan ekstra kurikuler;
serta (4) kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat
Pendidikan karakter sebenarnya merupakan wujud tindakan penegasan karakter bangsa
Indonesia yang hakekatnya memang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia, sejak bangsa ini
ada. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah bertujuan agar nilai-nilai karakter budaya
bangsa dapat lebih terinternalisasi dalam diri insan Indonesia. Setiap lembaga pendidikan
memiliki tanggung jawab besar dalam membangun dan membentuk sumber daya manusia
Indonesia yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi memiliki dasar karakter
bangsa Indonesia yang luhur.
Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, penelitian ini merupakan kajian awal
implementasi pendidikan karakter berbasis budaya melalui pendidikan formal, dalam hal ini
dikhususkan pada jenjang sekolah dasar, di Daerah Kab. Tanah Karo.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini mengangkat permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah dasar di
Daerah Kab. Tanah Karo, khususnya dalam hal kompetensi sumber daya manusia
pendukungnya, konsep penjabaran operasional dalam pengajaran, dan sistem
evaluasinya?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi
pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah dasar di Daerah Kab. Tanah Karo?
C. Tujuan
D. Manfaat
Hasil penelitian ini berupa kajian awal implementasi pendidikan
karakter berbasis budaya di sekolah dasar di DIY. Hasil kajian awal ini diharapkan
bermanfaat bagi masyakarat, khususnya para penyelenggara pendidikan tingkat dasar; untuk
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
BAB II
PEMBAHASAN OBSERVASI
2. Deskripsi Penelitian
a. Deskripsi penelitian Pembelajaran
Pendidikan karakter merupakan salah satu amanat Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu implementasinya adalah melalui pendidikan karakter yang diintegrasikan ke
dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VI, guru sudah
berusaha menerapkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penggalian data untuk membuktikan pernyataan tersebut
baik melalui observasi pembelajaran Bahasa Indonesia, wawancara, serta analisis
perencanaan pembelajaran berupa silabus, RPP, dan analisis dokumen lain yang mendukung
pelaksanaan pendidikan karakter di kelas VI. Hal-hal yang diteliti meliputi implementasi
pendidikan karakter pada pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai-nilai karakter yang
dikembangkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia, dan hambatan yang dihadapi guru
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di kelas VI.
Pembelajaran tematik yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter dimulai dari
membuat perencanaan pembelajaran oleh guru. Sebelum melaksanakan pembelajaran, tentu
guru membuat perencanaan pembelajaran seperti silabus dan RPP. Hal tersebut diperkuat
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
dengan hasil wawancara guru tentang perangkat pembelajaran apa saja yang perlu disiapkan
sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil analisis dokumen dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, untuk
perencanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas VI di SD Negeri 040445 dibuat
oleh langsung oleh guru tersebut. Berikut adalah pengakuan dari guru yang menggunakan
silabus dan RPP.
Guru : “Kalau sementara ini untuk pembuatan silabus dan RPP masih dibuat oleh saya sendiri
yang dikembangkan dari buku ajar yang kami gunakan
Namun, guru tersebut juga mengakui bahwa proses pembelajaran yang mereka lakukan
tidak seperti yang tertulis dalam silabus dan RPP. Pembelajaran dilakukan dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi yang dihadapi (fleksibel). Hal ini dikarenakan banyak
faktor, seperti kondisi siswa, materi, hari efektif untuk belajar, dan ketersediaan alat peraga.
Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran yang dimiliki oleh guru masih
sebatas untuk pemenuhan administrasi dan belum berfungsi secara maksimal.
Perencanaan pembelajaran tersebut meliputi silabus dan RPP. Penjelasan lebih lanjut
tentang perencanaan pembelajaran dalam implementasi pendidikan karakter pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Silabus
Guru menggunakan silabus yang dibuat langsung oleh guru tersebut. Berdasarkan hasil
analisis dokumen, unsur-unsur dari silabus ada yang sudah diintegrasikan dengan pendidikan
karakter, ada pula yang belum. Unsur yang menunjukkan adanya pengintegrasian pendidikan
karakter adalah kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar. Sedangkan unsur yang
belum menunjukkan pengintegrasian pendidikan karakter adalah kompetensi dasar, indikator,
dan sumber belajar yang digunakan. Dalam silabus ini juga belum tercantum nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Tema yang tertulis dalam silabus adalah “Cita-Citaku.” Tema tersebut dapat disisipkan nilai-
nilai karakter karena kontennya mempelajari hal-hal baik yang dapat diteladani dari beberapa
profesi dan cita-cita tertentu yang ada di sekitar siswa.
b) RPP
Guru menggunakan RPP yang dibuat langsung oleh guru tesebut. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru dalam penelitian ini terdiri atas pembelajaran
menyampaikan secara lisan. Berdasarkan hasil analisis dokumen yang dilakukan oleh peneliti
diperoleh data sebagai berikut :
No Aspek yang diamati Ada Tidak Deskripsi Hasil temuan
.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Pembacaan doa sebelum siswa melakukan pembelajaran yang dipimpin salah seorang siswa dan
seluruh siswa membaca doa dengan khusuk
Siswa melakukan pembacaan doa akhir belajar yang diarahkan oleh guru
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa dalam hal melakukan ibada (doa) sesuai
dengan ajaran agamnya masing-masing
Siswa melakukan doa dengan cara yang diajarkan oleh
agamanya masing-masing seperti siswa yang beragama
islam mengangkat kedua telapak tangannya sedangkan
siswa yang beragama kisten mengepalkan kedua tangannya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan ketika proses pembeljaan yang disesuaikan
dengan RPP yang dimiliki guru pelaksanaan proses pembelajaran yang mengintegrasikan
kedalam pendidikan karakter hanya terdiri dari beberapa komponen saja. Yakni komponen
yang mengimplementasikan pendidikan karakter yaitu :
No. Nilai Karakter Keterangan
Sehingga dari hasil pengamatan yang didapat, pendidikan karakter yang dikembangkan
dalam proses pembelajaran dari 18 pendidikan karakter yang diharapkan hanya terdapat 4
yakni : Religius, toleransi, Bersahabat dan berkomunikatif dan Peduli Lingkungan.
b. Deskripsi penelitian warga sekolah
Sedangkan pendidikan karakter yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap warga
sekolah tercermin dalam beberpa komponen yang dapat dituangkan dalam bentuk berikut ini :
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
pembelajaran.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Guru dan sisiwa berbaris saat melakukan salah seorang siswa menjadi petugas upaca
dihari
Kegiatan upacara senin
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Salah satu sudut ruangan yang memasang gambar presiden/wakil presiden dan lambang negara di
truangan kepala sekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
kantor guru
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Siswa kelas IV sedang melakukan kunjungan salah seorang siswa yang sedang
membaca
wajib membaca buku yang ia pilih dai rak buku
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
18. a. Melakukan tugas tanpa disuruh (warga Ada sebagian kecil guru dan
sekolah) siswa yang masih belum peduli
melaksanakan tugas tanpa
disuruh
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
1. Religius Pada karakter ini pihak sekolah hanya Merayakan hari-hari besar
keagamaan dengan cara meberikan kesempatan libur kepada siswa
yang sedang merayakan hari-hari besar agamanya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
7 Cinta tanah air Ini terlihat dari Sekolah mewajibkan siswa dan guru untuk selalu
menggunakan bahasa indonesia dilingkungan sekolah dengan cara
melakukan himbauan secara lisan serta Sekolah menggunakan
produk dalam negri seperti contoh : buku pembelajaran, alat praktik
pelajaran dan Sekolah memajang foto presiden/wakil presiden,
lambang Negara diseluruh kelas
Gambar foto presiden/wakil presiden dan lambag negara
9 Bersahabat dan Siswa selalu diberikan bimbingan secara lisan oleh kepala sekolah
komunikatif sebelum memulai pembelajaran disekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
14 Tanggung Jawab Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) walupun hanya
sebagian kecil dari warga sekolah melakukannya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
B. SD Negeri 045965
1. Deskripsi Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 0405965 Peceran terletak di Jl. Sempajaya Desa Peceran,
Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. SD Negeri 040443 memiliki 221 siswa yang terdiri
dari 39 siswa kelas I, 28 siswa kelas II, 39 siswa kelas III, 43 siswa kelas VI, 34 siswa kelas
V, dan 38 siswa kelas VI. Setiap kelas dibagi menjadi 1 rombongan belajar
yaitu 1 kelas untuk tingkat I, 1 kelas untuk tingkat II, 1 kelas untuk tingkat III, 1 kelas untuk
tingkat VI, 1 kelas untuk tingkat V, dan 1 kelas untuk ingkat VI
2. Deskripsi Penelitian
a. Deskripsi Penelitian Pembelajaran
Pada proses pengamatan yang dilakukan disekolah SD Negeri 045965 kegiatan belajar
yang dilakukan adalah pembelajaran Agama Islam. Sebelum melakukan proses pembelajaan
guru ditanyakkan tentang pemahaman pendidikan karakter. Berdasarkan hasil wawancara,
guru mendefinisikan pendidikan karakter sebagai pendidikan mengenai sikap, watak,
kebiasaan, dan perilaku anak serta bertujuan agar menghasilkan pendidikan yang
akademik dan sikapnya bagus sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang baik. Hal
ini hampir mirip dengan pengertian pendidikan karakter menurut Zubaedi
(2011: 17-18) yang menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah
pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik
sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, produktif, dan
kreatif.
karakter. Guru menjawab dari 18 karakter tetapi beliau hanya mempu menjelaskan 3 nilai
yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin,. Sehingga dapat diketahui guru belum mengetahui
secara detail nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter karena menurut
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 25-30) nilai dari pendidikan karakter terdiri
dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Proses Perencanaan Pembelajaran
Kelas VI merupakan kelas yang dijadikan tempat obsevasi, Berdasarkan hasil Hasil
karakter dalam silabus maupun RPP. Hal tersebut diperkuat dari hasil dokumentasi
berupa silabus dan RPP dari guru. RPP yang dibuat bukanlah RPP KTSP Berkarakter
karena berdasarkan pelatihan yang pernah diikuti guru, khusus RPP agama dan PJOK tidak
perlu membuat RPP KTSP Berkarakter dan mata pelajaran tersebut dapat berdiri sendiri.
Guru mencantumkan nilai karakter dalam silabus dan RPP yaitu pada karakter yang
diharapkan. karakter yang diharapkan memang berisi terkait perilaku siswa yaitu “memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
Langkah guru dalam silabus dan RPP tersebut sudah sesuai dengan pendapat
Kemendiknas (2010:16) dimana dalam penerapan pendidikan karakter dalam mata pelajaran
dapat ditempuh dengan cara mencantumkan nilai karakter dalam silabus dan RPP.
Pelaksanaan Pembelajaran
Fokus penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran ialah terkait penerapan nilai-
nilai 18 karakter yang ditujukan kepada guru dan siswa. Bedasarkan pengamatan kami selama
proses pembelajaran maka pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dapat disimpulkan
sebagai berikut :
No. Aspek yang diamati Ada Tidak Deskripsi Hasil temuan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
guru memberikan arahan agar sisiwa mengerjakan tugas dengan percaya diri sendiri tanpa harus
melihat jawaban kawannya yang lain
guru memberikan tugas tentang pengertian rukun iman
dan mengharapkan siswa dapat memberikan contoh rukun
iman didalam kehidupan sehai-harinya
Guru memberikan pelayanan kepada siswa yang sulit memahami soal yang diberikan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
yang menumbuhkan rasa ingin tahu percaya kepada hari akhir, dan
siswa bagaimana bentuk manusia di hari
akhir”
guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang telah mengerjakan latihan yang diberikan dalam
bentuk penilaian dibuku latihan sisiwa
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
pemahamannya masing-masing
Dari hasil pengamatan yang dilakukan ketika proses pembeljaan yang disesuaikan
dengan RPP yang dimiliki guru pelaksanaan proses pembelajaran yang mengintegrasikan
kedalam pendidikan karakter hanya terdiri dari beberapa komponen saja. Yakni komponen
yang mengimplementasikan pendidikan karakter yaitu :
No. Nilai Karakter Keterangan
mandiri.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
8 Gemar membaca Guru mengarahkan siswa untuk membawa buku juz ammah
yakni buku tentang pemahaman isi alqur’an
hanya terdapat 11 yakni : Religius, jujur, toleransi, kreatif, Demokratis, Bersahabat dan
berkomunikatif, cinta damai, Gemar membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan
tanggung jawab
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Sedangkan pendidikan karakter yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap warga
sekolah tercermin dalam beberpa komponen yang dapat dituangkan dalam bentuk berikut ini :
No. Aspek yang diamati Ada Tidak Deskripsi Hasil temuan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
sekolah langsung
memberikan informasi
kepada siswa dan guru
tentang barang hilang
tersebut
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Salah satu sudut ruangan yang memasang gambar presiden/wakil presiden dan lambang negara di
ruangan kepala sekolah dan salah satu ruang kelas siswa
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
14. a. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti Siswa selalu diberikan
kekerasan bimbingan secara lisan
oleh kepala sekolah
sebelum memulai
pembelajaran
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
disekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
18. a. Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) Ada sebagian kecil
guru dan siswa yang
masih belum peduli
melaksanakan tugas
tanpa disuruh
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
tulisan
1. Religius Pada karakter ini pihak sekolah hanya Merayakan hari-hari besar
keagamaan dengan cara meberikan kesempatan libur kepada siswa
yang sedang merayakan hari-hari besar agamanya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
7 Cinta tanah air Sekolah memajang foto presiden/wakil presiden, lambang Negara
diseluruh kelas
Gambar fotopresiden/wakil presiden dan lambang negara
9 Bersahabat dan Siswa selalu diberikan bimbingan secara lisan oleh kepala sekolah
komunikatif sebelum memulai pembelajaran disekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
14 Tanggung Jawab Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) walupun hanya
sebagian kecil dari warga sekolah melakukannya
Sehingga dapat disimpulkan pendidikan karakter disekolah yang dapat diintegrasikan dalam
lingkungan sekolah terdapat 14 karakter dari 18 pendidikan karakter tersebut yaitu religius, disiplin,
kreatif, jujur, toleransi, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat dan
C. SD Negeri 045965
1. Deskripsi Sekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
2. Deskripsi Penelitian
b. Deskripsi Penelitian Pembelajaran
Pada proses pengamatan yang dilakukan disekolah SD Negeri 045965 kegiatan belajar
yang dilakukan adalah pembelajaran Matematika. Sebelum melakukan proses pembelajaan guru
ditanyakkan tentang pemahaman pendidikan karakter. Berdasarkan hasil wawancara, guru
tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter
karakter. Guru menjawab dari 18 karakter tetapi beliau hanya mempu menjelaskan 2 nilai
yaitu kejujuran, dan kedisiplin,. Sehingga dapat diketahui guru belum mengetahui secara
detail nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter karena menurut Kementrian
Pendidikan Nasional (2010: 25-30) nilai dari pendidikan karakter terdiri dari religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
Kelas VI merupakan kelas yang dijadikan tempat obsevasi, Berdasarkan hasil Hasil
tidak mengetahui bagaimana cara membuat silabus dan RPP namu ketika dilihat secara
langsung RPP dan silabus yang digunakan guru tersebut sudah membuat silabus dan RPP
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
dengan baik, dikarenakan RPP dan silabus yang digunakan dibuat oleh kepala sekolah,
serta memasukkan karakter dalam silabus maupun RPP. Hal tersebut diperkuat dari
hasil dokumentasi berupa silabus dan RPP dari guru. RPP yang RPP KTSP Berkarakter
dan mata pelajaran tersebut. Guru mencantumkan nilai karakter dalam silabus dan RPP yaitu
pada kolom penilaian. karakter yang diharapkan memang berisi terkait perilaku siswa yaitu
“memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
Langkah guru dalam silabus dan RPP tersebut sudah sesuai dengan pendapat
Kemendiknas (2010:16) dimana dalam penerapan pendidikan karakter dalam mata pelajaran
dapat ditempuh dengan cara mencantumkan nilai karakter dalam silabus dan RPP.
Pelaksanaan Pembelajaran
Fokus penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran ialah terkait penerapan nilai-
nilai 18 karakter yang ditujukan kepada guru dan siswa. Bedasarkan pengamatan kami selama
proses pembelajaran maka pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dapat disimpulkan
sebagai berikut :
No. Aspek yang diamati Ada Tidak Deskripsi Hasil temuan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Guru memberikan bimbingan penjelasan kepada siswa yang kurang memahami materi yang telah
disampaikan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Guru memberikan penjelasan lebih kepada siswa yang sulit dalam memahami materi yang
disampaikan
Guru sedang meberikan penjelasan kepada sisiwa
yang bertanya karena kurang memahami penjelasan
yang tadinya disampaikan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan ketika proses pembeljaan yang disesuaikan
dengan RPP yang dimiliki guru pelaksanaan proses pembelajaran yang mengintegrasikan
kedalam pendidikan karakter hanya terdiri dari beberapa komponen saja. Yakni komponen
yang mengimplementasikan pendidikan karakter yaitu :
No. Nilai Karakter Keterangan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
pendapat
4 Gemar membaca Guru mengarahkan siswa untuk membawa buku juz ammah
yakni buku tentang pemahaman isi alqur’an
hanya terdapat 7 yakni : jujur, Demokratis, cinta damai, Gemar membaca, Peduli
Sedangkan pendidikan karakter yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap warga
sekolah tercermin dalam beberpa komponen yang dapat dituangkan dalam bentuk berikut ini :
No. Aspek yang diamati Ad Tidak Deskripsi Hasil temuan
a
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Alat Praktik
Alat praktik yang digunakan guru ketika membutuhkan alat peraga dalam proses pembelajaran alat
praktik ini berupa anatomi manusia (pelajaran IPA), Gitar (pelajaran KTK) dan Rangka Manusia
(Pelajaran IPA)
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Plangkat
Plangkat ini terpampang di koridor jalan dari Plangkat ini terpampang didiepan pintu masuk
Kator guru menuju kekelas V dan VI koridor jalan menuju kekelas
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Salah satu foto kegiatan tengah semester yaitu perlombaan olahraga “tarik tambang” yang dilakukan
oleh siswa kelas VI-A dengan siswa kelas VI-B
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Rapat guru ketika melakukan pembagian Jam mengajar dan pembagian guru kelas serta absensi
guru ketika mengikuti rapat dan hasil keputusan rapat
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
minggunya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
praktik pelajaran
Salah satu sudut ruangan yang memasang gambar presiden/wakil presiden dan lambang negara di
ruangan kepala sekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Piala dan piagam yang didapatkan oleh sekolah ditempatkan di pinggir pintu masuk kantor sehingga
jika tamu sekolah datang akan langsung melihat penghargaan yang sekolah dapatkan
14. a. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti Siswa selalu diberikan
kekerasan bimbingan secara lisan
oleh kepala sekolah
sebelum memulai
pembelajaran disekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
18. a. Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) Ada sebagian kecil guru
dan siswa yang masih
belum peduli
melaksanakan tugas
tanpa disuruh
1. Religius Merayakan Perayaan natal yang dilakukan oleh para guru dan siswa
ditahun 2015 dilingkungan sekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
5 Kerja keras Sekolah memiliki plangkat hanya tentang kata-kata yang bisa
membangun pendidikan karakter peduli sosial dan dan disiplin bagi
siswa dan guru tentang pajangan/plangkat tentang slogan atau motto
tentang kerja, giat bekerja dan belajar
8 Rasa ingin tahu Sekolah sudah berlangganan majalah yang didistribusikan oleh
dinas pendidikan yang didapatkan 2 bulan sekali. Majalah yang
digunakan pihak sekolah dalam mencari informasi. Majalah ini
terbit 2 bulan sekali yang didistribusikan dari pihak dinas
pendidikan setempat “sinabung post”
10 Cinta tanah air Sekolah mewajibkan siswa dan guru untuk selalu menggunakan
bahasa indonesia dilingkungan sekolah dengan cara melakukan
himbauan secara lisan serta memasang gambar presiden dan wakil
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
14 Bersahabat dan Berkomunikasi dengan bahasa yang santun serta Saling menghargai
berkomunikatif dan menjaga kehormatan antara guru dan siswa
17 Tanggung Jawab Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) walupun hanya
sebagian kecil dari warga sekolah melakukannya
Sehingga dapat disimpulkan pendidikan karakter disekolah yang dapat diintegrasikan dalam
lingkungan sekolah terdapat 17 karakter dari 18 pendidikan karakter tersebut yaitu religius, disiplin,
kreatif, jujur, toleransi, semangat kebangsaan, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat dan berkomunikatif, cinta damai, kerja keras, peduli sosial dan
peduli lingkungan
.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
D. SD Negeri 045965
1. Deskripsi Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 045965 Surbakti yang beralamat di
Desa Surbakti Kec. Simpang ampat, Kab. Karo.
SD Negeri 045965 memiliki 135 siswa yang terdiri dari 24 siswa
kelas I, 19 siswa kelas II, 25 siswa kelas III, 24 siswa kelas IV, 18 siswa kelas
V, dan 31 siswa kelas VI. Setiap kelas dibagi menjadi 1rombongan belajar
yaitu 1 kelas untuk tingkat I, 1 kelas untuk tingkat II, 1 kelas untuk tingkat III, 1 kelas untuk
tingkat IV, 1 kelas untuk tingkat V, dan 1 kelas untuk ingkat VI.
2. Deskripsi Penelitian
c. Deskripsi Penelitian Pembelajaran
Pada proses pengamatan yang dilakukan disekolah SD Negeri 045965 kegiatan belajar
yang dilakukan adalah pembelajaran Agama Kisten Pokok Bahasan membuat syair penjamuan
kepada Allah. Sebelum melakukan proses pembelajaan guru ditanyakkan tentang pemahaman
pendidikan karakter. Berdasarkan hasil wawancara, guru menjawab pendidikan yang
mengarah kepada sifat dan perilaku siswa
Hasil wawancara selanjutnya mengenai nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan
karakter. Guru menjawab dari 18 karakter tetapi beliau hanya mempu menjelaskan 3 nilai
yaitu kejujuran, kedisiplin dan bertanggung jawab. Sehingga dapat diketahui guru belum
mengetahui secara detail nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter karena
menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 25-30) nilai dari pendidikan karakter
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
terdiri dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
berlangsung
Guru memberikan bimbingan penjelasan kepada siswa yang kurang memahami materi yang telah
disampaikan
siswa bertanya untuk lebih memahami tentang isi alkitab yang telah
dijelaskan oleh guru
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan ketika proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan RPP yang dimiliki guru pelaksanaan proses pembelajaran yang mengintegrasikan
kedalam pendidikan karakter hanya terdiri dari beberapa komponen saja. Yakni komponen
yang mengimplementasikan pendidikan karakter yaitu :
No. Nilai Karakter Keterangan
5 Peduli Sosial Memberikan bimbingan secaa lisan kepada siswa dalam hal
menghormati sesama teman
6 Tanggung jawab;
Sehingga dari hasil pengamatan yang didapat, pendidikan karakter yang dikembangkan
dalam proses pembelajaran dari 18 pendidikan karakter yang diharapkan hanya terdapat 6
yakni : Mandiri, bersahabat dan berkomunikatif, cinta damai, , Peduli Lingkungan, Peduli
Sosial, dan tanggung jawab
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
membantu siswa pada saat ujian atau ulangan komunikasi dan alat
(alat komunikasi) yang membatu dalam
proses ujian dengan cara
memberikan arahan
setiap hari senin dalam
kegiatan upacara senin
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
semester yaitu
perlombaan olahraga
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
14. a. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti Siswa selalu diberikan
kekerasan bimbingan secara lisan
oleh kepala sekolah
sebelum memulai
pembelajaran disekolah
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
program wajib
mengunjungi
perpustakaan dan tidak
adanya buku catatan
kunjungan di
perpustakaan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
organik
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
18. a. Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) Ada sebagian kecil guru
dan siswa yang masih
belum peduli
melaksanakan tugas
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
tanpa disuruh
1 jujur 6. Sekolah melarang siswa untuk membawa alat komunikasi dan alat
yang membatu dalam proses ujian dengan cara memberikan
arahan setiap hari senin dalam kegiatan upacara senin
7. Transparansi penilaian dari sekolah kepada siswa mengenai nilai
siswa dengan cara memberikan rapor sisiwa diakhir semeste
5 Semangat Sekolah selalu melakukan upacara rutin dihari senin dengan melihat
kebangsaan kondisi gunung sinabung
6 Cinta tanah air Sekolah mewajibkan siswa dan guru untuk selalu menggunakan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
8 Bersahabat dan Berkomunikasi dengan bahasa yang santun serta Saling menghargai
berkomunikatif dan menjaga kehormatan antara guru dan siswa
9 Peduli lingkungan Sekolah sudah membuat daftar piket kebersihan sekolah yang
ditunjuk setiap kelas dan daftar kebersihan sekolah yang ditunjuk
oleh setiap guru kelas untuk dilaksanakan setiap pagi harinya
11 Tanggung Jawab Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) walupun hanya
sebagian kecil dari warga sekolah melakukannya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
anak menjadi lebih yang lebih baik dan mengharapkan siswa-siswa jadi penerus yang
memiliki kemampuan berpikir dengan berlandaskan Alkitab.
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat terlaksananya pendidikan karakter dalam
pembelajaran ialah Kondisi siswa yang kurang bersemangat dalam mengikutin pelajaran
yang dikarenakan lingkungan sekitar yang sangat dekat dengan gunung sinabung serta
sulitnya guru dalam memahami Siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga
untuk memiliki tujuan yang sama dalam pendidikan karakter sedikit susah dalam
menjalankannya dan ketidak pahamnya guru dalam menilai skala sikap dalam pendidikan
karakter
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
E. SD Negeri 040469
1. Deskripsi Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 045965 Surbakti yang beralamat di
Desa Surbakti Kec. Simpang ampat, Kab. Karo.
SD Negeri 040469 memiliki 108 siswa yang terdiri dari 21 siswa
kelas I, 13 siswa kelas II, 13 siswa kelas III, 17 siswa kelas IV, 23 siswa kelas
V, dan 21 siswa kelas VI. Setiap kelas dibagi menjadi 1 rombongan belajar
yaitu 1 kelas untuk tingkat I, 1 kelas untuk tingkat II, 1 kelas untuk tingkat III, 1 kelas untuk
tingkat IV, 1 kelas untuk tingkat V, dan 1 kelas untuk ingkat VI.
2. Deskripsi Penelitian
d. Deskripsi Penelitian Pembelajaran
Pada proses pengamatan yang dilakukan disekolah SD Negeri 040469 kegiatan belajar
yang dilakukan adalah pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum melakukan proses
pembelajaan guru ditanyakkan tentang pemahaman pendidikan karakter. Berdasarkan hasil
wawancara, guru tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter
Hasil wawancara selanjutnya mengenai nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan
karakter. Guru menjawab dari 18 karakter tetapi beliau hanya mempu menjelaskan 2 nilai
yaitu kejujuran, kedisiplin dan bertanggung jawab. Sehingga dapat diketahui guru belum
mengetahui secara detail nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter karena
menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 25-30) nilai dari pendidikan karakter
terdiri dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
silabus dan RPP dari guru yang tidak bisa ditunjukkan oleh guru.
Pelaksanaan Pembelajaran
Fokus penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran ialah terkait penerapan nilai-
nilai 18 karakter yang ditujukan kepada guru dan siswa. Bedasarkan pengamatan kami selama
proses pembelajaran maka pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dapat disimpulkan
sebagai berikut :
No. Aspek yang diamati Ada Tidak Deskripsi Hasil temuan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
ekonomi.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
secara individu
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan ketika proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan RPP yang dimiliki guru pelaksanaan proses pembelajaran yang mengintegrasikan
kedalam pendidikan karakter hanya terdiri dari beberapa komponen saja. Yakni komponen
yang mengimplementasikan pendidikan karakter yaitu :
No. Nilai Karakter Keterangan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
pembelajaran.
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
kepribadian siswa
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
siswa/guru
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
14. a. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti Siswa selalu diberikan
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
dengan melakukan
penyumbangan pakaian
bekas dan sejumlah uang
untuk koban pengungsian
18. a. Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) Ada sebagian kecil guru
dan siswa yang masih
belum peduli
melaksanakan tugas tanpa
disuruh
1 jujur 8. Sekolah melarang siswa untuk membawa alat komunikasi dan alat
yang membatu dalam proses ujian dengan cara memberikan
arahan setiap hari senin dalam kegiatan upacara senin
9. Transparansi penilaian dari sekolah kepada siswa mengenai nilai
siswa dengan cara memberikan rapor sisiwa diakhir semeste
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
5 Semangat Sekolah selalu melakukan upacara rutin dihari senin dengan melihat
kebangsaan kondisi gunung sinabung
6 Cinta tanah air Sekolah mewajibkan siswa dan guru untuk selalu menggunakan
bahasa indonesia dilingkungan sekolah dengan cara melakukan
himbauan secara lisan serta memasang gambar presiden dan wakil
presiden serta lambang negara disetiap kelas dan kantor guru
8 Bersahabat dan Berkomunikasi dengan bahasa yang santun serta Saling menghargai
berkomunikatif dan menjaga kehormatan antara guru dan siswa
9 Peduli lingkungan Sekolah sudah membuat daftar piket kebersihan sekolah yang
ditunjuk setiap kelas dan daftar kebersihan sekolah yang ditunjuk
oleh setiap guru kelas untuk dilaksanakan setiap pagi harinya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
11 Tanggung Jawab Melakukan tugas tanpa disuruh (warga sekolah) walupun hanya
sebagian kecil dari warga sekolah melakukannya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu
Kajian Awal Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
3. Pendidikan karakter yang memuat 18 nilai karakter yang sering muncul didalam
sekolah yang menjadi bahan observasi adalah juju, disiplin, kerja keras, kreatif,
demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai pestasi,
bersahabat/berkomunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab
Abdon, jamian, juni, lisbet, dewi, ajan, riama, ohima, romy, aziz, wisnu