SKRIPSI
Oleh :
Arvin Khoirul Bunayya
NIM. 932130519
A. Latar Belakang
Di era modern saat ini dunia pendidikan sedang berlomba lomba agar
Pada seluruh bidang mata pelajaran yang di kaji. hal ini juga dapat
Lembaga non formal yang akan di kaji kali ini adalah pondok
pendidikan yang sudah ada saat ini, mulai dari metode pembelajaran yang
1
perkembangan zaman, Pesantren yang sudah berdiri juga mulai ikut merintis
pembelajaran modern pada santri. Di sisi lain, hal ini menjadikan pesantren
sebagai lahan yang mampu memenuhi kebutuhan santri secara utuh dan
sehingga hasil dari sumber belajar dapat di katakan maksimal dan siap untuk
di sajikan di masyarakat.1
1
Dadan Muttaqien, “Sistem Pendidikan Pondok Pesantren” , ( JPI FIAI Jurusan
Tarbiyah Agustus, 1999 ) hlm., 81
2
Tujuan khusus, Memberikan keterampilan, olah raga dan kesehatan
memicu pada kemampuan peserta didik dalam berpikir dan secara tidak
langsung dalam kegiatan ini santri atau peserta didik akan di latih untuk
menekuni dalam bidang keilmuan ini maka peserta didik akan semakin
2
Mukromin, "Implementasi Pendidikan Karakter Di Pesantren", dalam Jurnal Al-Qalam, Vol. XII,
138
3
Tapi sayangnya hal tersebut tidak di pandang luas dari berbagai
berfikir belajar agar dapat menghargai pendapat orang lain, serta belajar
terdapat pada surat Ali Imran ayat 159 dan surat Asy-Syura ayat 38.
ٍ ُت يَ ْو ٍم َم ْعل
وم ِ س َح َرة ُ ِل ِميقَا
َّ فَ ُج ِم َع ال
Sementara itu, mengenai objek pada musyawarah, tidak semua
bahwa objek dari musyawarah adalah persoalan yang tidak ada nashnya
disebutkan nashnya secara jelas dan tegas, tidak menjadi objek dalam
musyawarah..3
4
sehingga akan ada capaian penilaian secara akademik baik itu individu
maupun kelompok.4
musyawarah dapat membantu peserta didik agar selalu bisa berpikir krtitis di
pengembangan intelektual selain itu gaya berpikir kritis seorang peserta didik
atau tertuju pada ibarat ( referensi ) dari kitab kuning sesuai dengan konteks
yang di kaji.
baik. Dan Ibnu Arabi mengatakan pula bahwa musyawarah itu melembutkan
hati orang banyak, mengasah otak dan menjadi jalan menuju kebenaran. Dan
4
Indragiri A, Kecerdasan Optimal, ( Jogjakarta: Starbooks, 2010 ), 91.
5
Dalam rencana penelitian yang akan di adakan di Pondok Pesantren
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang tertera maka tujuan dari penelitian ini
yaitu :
Haji Ya’qub.
musyawarah
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
6
a. Peserta didik akan lebih mengetahui betapa pentingnya
bermusyawarah.
b. Peserta didik secara tidak langsung juga akan di bimbing agar lebih
dalam berpikir.
2. Manfaat praktis
bangsa.
E. Penegasan istilah
1. Musyawarah
7
rundingan atau rembukanyang di lakukan secara kholaqoh.5
keputusan.6
2. Pengembangan Intelektual
yang lain sehingga kita dapat membandingkan cara berpikir orang lain.
5
Rifa’i, T Komunikasi dalam Musyawarah: Tinjauan Konsep Asyura dalamIslam.,(
Channel : 2015 ). 3
6
Hidayat, A. Syura dan Demokrasi Dalam Perspektif Al-Qur’an., (ADDIN 2015), 9
8
Kecerdasan intelektual juga meiliki nama lain dalam berbagai
istilah salah satunya yaitu inteligensi. Istilah ini juga dipopulerkan kembali
faktor genetic.
juga berasal dari bahsa latin yaitu "intellectus dan intelegentia atau
adalah aktifitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau
3. Santri ponpes HY
salah satu unit dari beberapa unit yang ada di lirboyo, KH. Ya’qub
Kediri.dan juga merupakan salah satu unit dari pondok pesantren Lirboyo
7
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan , (Jakarta :T. Raja Grafindo Persada, 2006),
cet. I, 125.
9
Kota Kediri, yang dimana secara silsilah masih berhubungan dengan
F. Sistematika Penulisan
awal, bagian inti, dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: halaman
keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
Sedangkan pada bab inti skripsi terdapat lima bab yang terdiri dari:
sistematika penulisan.
Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup landasan teori, dan kajian
lokasi dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis
G. Penelitian terdahulu
10
Penelitian terdahulu merupakan acuan bagi peneliti dalam melakukan
yang di hasilkan dari kegiatan ini adalah para santri lebih terlatih untuk
dampak positif dari kegiatan ini adalah para santri lebih terbiasa untuk
berfikir kritis, berfikir santri dengan cepat dan tepat dalam situasi atau
11
intelektual di lingkup pondok pesantren.
2. Skripsi yang di tulis Achmad Dani Wahyudi, 2020, dengan judul Peran
kepada orang tua dan mengabdi ke pesantren. Dimana untuk kitab rujukan
kecerdasan intelektual.
12
3. Skripsi yang di tulis oleh Moh. Haerul Umam, 2020, Sistem Pendidikan
yang harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya
mengembangkan segala hal yang diterima melalui arus informasi itu, yakni
santri agar bisa survive the life Adapun perbedaaan dalam penelitian yaitu,
kecerdasan intelektual.
system pondok dan juga peran asatidz sebagai sarana untuk melakukan
13
peneliti dengan para peneliti terdahulu yaitu sama- sama menggali
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Musyawarah
berpikir. Santri atau peserta didik akan selalu di bimbing dengan berbagai
14
Kegiatan musyawarah juga merupakan wujud pengembangan
hingga saat ini. Dalam kagiatan ini santri akan di bimbing oleh pengajar
santri memiliki daya bepikir yang kritis dan tradisi penalaran yang baik
dalam berargumentasi .8
al-masa’il, masalah yang dikaji tidak terikat dengan suatu tema tertentu,
tetapi bisa dari berbagai tema fiqih. Bahts al-masa’il biasanya dilakukan
dalalam berbagai forum salah satunya yaitu secara non klasikal dan formal
yaitu secara klasikal. Namun tujuan dari kedua kegiatan ini kurang lebih
bahtsu al-masa’il ini mempunyai kaitan erat dengan salah satu ormas
8
Mihmidaty Ya’cub, “Manajemen Pembelajaran Berbasis Bahtsul Masail Pada Mata
Pelajaran Fiqih Ibadah Di Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang” Jurnal Studi
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1, (Maret, 2020), 53.
15
islam yaitu Nahdlatul Ulama’ atau biasa disingkat dengan NU. Hal ini
perkembangan Lajnah Bahtsul Masa’il ini baik dari sisi latar belakang,
masa’il pertama kali dilaksanakan pada tahun 1926, beberapa bulan setelah
sangat jarang yang menggunakan metode seperti ini. Hal ini sangat wajar
dari kitab kitab salaf, sedangkan pesantren modern saat ini hanya
9
Ahmad Zahro, Tradisi Intelektual NU, (Yogyakarta: Lkis, 2004), 67.
16
Dan juga dalam beberapa karangan kitab dari salafusholih yaitu
khususkan pada ilmu ilmu agama sebagaimana yang di jelaskan oleh abu
hanifah.
فإن هللا تعالى أمر رسوله عليه الصالة والسالم بالمشاورة فى
ومع ذلك أمر بالمشاورة،األمور ولم يكن أحد أفطن منه
“ Allah SWT memerintahkan Rasulullah Saw agar memusyawarahkan
segala hal, toh tiada orang yang lebih pintar dari beliau, dan ( beliau )
masih di perintahkan untuk bermusyawarah “
pada objek pembahassan tetapi juga objek dari lawan bicara dengan dalil
17
شاور فى أمرك الذين يخشون:قال جعفر الصادق لسفيان الثورى
هللا تعالى
“dan ja’far ash- shodik berkata : musyawarahkan lah urusanmu dengan
orang orang yang bertaqwa kepada Allah Swt “
Dari cuplikan dari beberapa dalil yang di ambil dari kitab Ta’lim
ditekan kan oleh Allah Swt dan di juga di perintahkan oleh Rasulullah
mengembangkan pemikiran yang cerdas dan intelek, dan juga hasil dari
2. Pengembangan Intelektual
kemampuan.
10
Abu An’im. Terjemah ta’lim muta’alim- kiat santri meraih ilmu manfaat barokah (
jawabarat mukjizat, 2015 ) 34
11
Iskandar Wiryokusumo, Dasar-dasar pengembangan kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), 93
18
Intelektual adalah seseorang yang menggunakan kecerdasannya dalalm
berbagai aspek dan juga berupa gagasan atau ide. Dalam bukunya Suarni
dan pandai yang memiliki sikap hidup yang terus menerus meningkatkan
baik.
12
Fatmi Sarah, “Kebebasan Intelektual di Perpustakaan” , Jurnal Perpustakaan dan
Informasi, Vol. 9, No. 9, Oktober 2015, 30
19
pemikiran ilmiah, silogisme. Biasanya kedepan ditujukan untuk
pencipta lagu.
perawat
20
diri. Biasanya kedepan ditujukan untuk menjadi penasihat, rohaniawan,
intelektual menurut Gardner. ada salah satu ruang lingkup yang sesuai
suatu masalah, dan hasil dari perdebatan tersebut akan menjadi suatu
kesepakatan bersama.
tidak dapat aktif dalam hal intelektual maupun fisik. Maka dari itu
13
Fatmi Sarah, “Kebebasan Intelektual di Perpustakaan” , Jurnal Perpustakaan dan
Informasi, Vol. 9, No. 9, Oktober 2015, 4
14
Fatmi Sarah, “Kebebasan Intelektual di Perpustakaan” , Jurnal Perpustakaan dan
Informasi, Vol. 9, No. 9, Oktober 2015, 63
21
3. Santri
tempat para santri, yaitu seperti telah di sebutkan di atas, tempat para
asuhan para Kyai atau Ulama. Biasanya para santri tinggal atau bermukim
Mesjid dan Pondok. Hubungan keempat unsur tersebut sangat erat. Lebih-
Islam di Jawa 15
Selain itu santri merupakan peserta didik yang di didik dalam dunia
dalam satu lingkup yaitu pondok pesantren ,berbagai kegiatan pondok dan
15
Suryo Djoko, TRADISI SANTRI DALAM HISTORIOGRAFI JAWA : PENGARUH ISLAM DI JAWA.(
Seminar Pengaruh Islam Terhadap Budaya Jawa :31 Nopember 2000 ),24
22
segala aturan pondok santri wajib mentaatinya, di karnakan dalam duia
dengan bisanya mentaati segala aturan dan mengikuti kegiatan pondok hal
itu juga merupakan suarau hal yang membuat diri merasa ta’dzim dan
pendidikan formal yang berbasis agama islam. Hal yang membedakan dari
kedunya salah satunya yaitu tujuan akhir dari peserta didik ketika lulus
pesantren maka hal yang harus di tekan kan yaitu pengabdian langsung
kabanyakan peserta didik akan di fokuskan untuk bisa mencari kerja yang
pembelajaran yang dapat mendidik santri agar siap untuk terjun dan
mengabdi di masyarakat.
yang sangat strategis. Terletak disebelah timur Jl. K.H Agus Salim yang
merupakan jalan raya antar kota yang dilalui kendaraan penumpang umum
23
dengan rute Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Malang maupun
Mojoroto, Kota Kediri, sekitar 3 km dari Kota Kediri ke arah barat. Kota
yang iklimnya tidak terlalu panas. Terletak pada 110°,15 - 112°,03 bujur
timur dan 7°,45 - 7°,55 lintang selatan. Kota kediri terbelah oleh sungai
Brantas yang mengalir dari selatan ke utara. Luas kota ini hanya 63,40
wilayah kecamatan Mojoroto dengan luas wilayah 24,6 km² terbagi dalam
Kota dengan luas wilayah 14,9 km² terdiri dari 17 kelurahan dengan
dengan luas wilayah 23,9 km² terbagi atas 15 kelurahan dengan jumlah
penduduk 84.316 jiwa (Kediri, 2020). jadi jumlah penduduk kota kediri
geografis Kota Kediri relatif datar kecuali wilayah bagian barat dengan
24
berbatasan gunung Klotok dengan ketinggian 672 meter dan
Pondok Pesantren Haji Ya’qub, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat
yaitu melalui gerbang Pondok pesantren yang berada di sebelah timur Jl.
Dr. Sahardjo yang lebih tepatnya berada di sebelah selatan Rumah Sakit
Umum Lirboyo. Dari sebelah timur, yaitu melalui Jl. Kh. Wahid Hasyim
merupakan salah satu unit dari beberapa unit yang ada di lirboyo, KH.
16
Sie Sekretariatan Pondok Pesantren haji yaqub Lirboyo.
25
Kediri. KH. Ya’qub sendiri adalah salah satu putra dari Mbah Yai Soleh
Banjarmelati, pada mulanya, Mbah Yai Soleh di utus sang ayah untuk
keamanan pondok kedunglo yang di mana pada waktu itu banyak oknum
MHM ) sambil bekerja penarik becak karna tidak mendapat kiriman dari
rumah. Awalnya KH. Ya’qub sempat tidak mau menerima santri yang
ingin nyantri bersama beliau. Karna alasannya adalah amanat yang berat “
Lirboyo yang semakin lama semakin banyak di huni oleh orang orang yang
KH Ya’qub mau untuk menampung santri yang bekerja dan anak desa
pembelajaran ala pesantren salaf yaitu ngaji Bandongan. Dan sekitar pada
unit yang memiliki badan otonomi senidiri, namun tetap berpegang teguh
26
kemudian di sowan ke KH. Rof’I Ya’qub, yang di mana waktu itu HY
BAB III
METODE PENELITIAN
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu subjek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa sekarang.
atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
17
Buku jam’iyah pondok pesantren haji ya’qub, sejarah pondok ( kediri : 2016 ) 34
18
Moleong, L. J Metode Penelitian Kualitatif. ( PT Remaja Rosdakarya. 2018). 98
19
Nazir, M Metode Penelitian.( Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2011). 7
27
Lokasi penelitian ini adalah Pondok Pesantren Haji Ya’qub yang
yang terbagi menjadi beberapa teknisi dari proses pengumpulan data hingga
1. Karakteristik Demografi
C. Sumber Data
21
Menurut Singarimbun dan Effendi sumber data merupakan data yang
diperoleh dari mana data diperoleh. Sumber data diperlukan untuk menunjang
20
Bapak Dirga Ahmad, ketua mudier Pondok pesantren haji ya’qub lirboyo kota kediri.januari 23
2023, 16.00 WIB
21
Singarimbun.M, metode penelitian survei (Jakarta : LP3ES .2006 ). Hlm 67
28
Menurut Krisyanto data primer merupakan data yang diperoleh dari
observasi Pada penelitian ini yang akan menjadi sumber data primer
adalah Santri Pondok Pesantren Haji Ya’qub, bapak ketua mudier pondok
peneliti adalah berupa buku pustaka, skripsi atau jurnal ilmiah, internet,
penelitian ini. data sekunder yang diperoleh penulis pada penelitian ini
sumber, dan berbagai cara. Data dapat dikumpulkan pada setting alamiah
22
Kriyanoto,achmad. Teknik praktisi riset komunikasi ( Jakarta :kencana.2010 ) hlm 89
23
Nufiana, F., & dkk. Teori dan Prakris : Riset Komunikasi Pemasaran Terpadu.( Malang:
Universitas Brawijaya Pers.2018 )..90
29
(natural setting). Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
data, dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya orang lain atau lewat dokumen 24
1. Wawancara
2. Observasi
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 3 ed. (Bandung: Alfabeta, 2020), 23
25
Yunus, Hadi Sabari, Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. ( Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010), 65
30
Observasi yang dilakukan peneliti meliputi: tinjauan ruang kelas
kegiatan agar peneliti dapat lebih paham inti dari kegiatan, dan
memanfaatkan segala sumber data yang ada agar hasil dari penilitian bisa
3. Dokumentasi
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian,
arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data
berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang
sekunder sehingga peniliti harus meneliti dan mengamati data data yang
satu semester.
26
Bungin, M. Burhan.. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2007 ), 89
31
E. Analisis Data
data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
1. Reduksi Data
sehingga data yang telah di dapat akan diolah dengan mudah dan juga
2. Penyajian Data
dengan melakukan penyajian data, data yang telah di dapat maka akan di
saji sesuai dengan prosedur sehingga data yang di peroleh akan lebih
3. Penarikan Kesimpulan
sementara, hal ini dapat berubah apabila bukti dari data yang telah
27
Helaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif, (Makasar: Sekolah Tinggi
Thelogia, 2019), 99
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 3 ed. (Bandung: Alfabeta, 2020), 133.
32
diperoleh tidak sesuai dengan hipotesis awal. Kesimpulan dapat dikatakan
kredibel sesuai dengan hipotesis awal apabila didukung oleh bukti yang
F. Keabsahan Data
dilaksanakan dengan cara memantau dan membaca secara teliti sumber data
memanfaatkan sumber lain diluar data tersebut untuk dipakai mengecek atau
berikut:
1. Triangulasi Teknik
2. Triangulasi Sumber
sama.30
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 3 ed. (Bandung: Alfabeta, 2020) ,141
33
G. Tahap-Tahap Penelitian
penelitian.
30
Lexy J Moleong, Metodologi Peneitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). 186
34
BAB IV
A. Paparan Data
Seperti yang telah peneliti paparkan pada bab terdahulu bahwa penelitian
peneliti adalah pengurus ketua Mudier Bapak Dirga Ahmad, Mustahiq kelas 6
ibtidaiyah Bapak Mansur Isrofi, dan juga ketua musyawarah gabungan sughro
Kang Maqbul Fadil Pondok Pesantren Haji Ya’qub. Di samping itu peneliti
juga memaparkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti
35
di ikuti oleh kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 ibtidaiyah MDHY. Sedangkan
yang wajib di ikuti oleh seluruh santri, mulai dari tempat kegiatan, jam
Selaras dengan pendapat nya kang fadhil bahwa seluruh kegiatan yang
“ yang pasti semua di terapkan sessuai dengan kesepakatan para pengurus dan juga
para masyayikh yang harus wajib diikuti oleh santri“ 31
Musyawarah dilakukan pada jam 16.00 sampai jam 18.00. Santri harus
kegiatan musyawarah yang dapat mengasah daya pikir kritis santri, dengan
Senada yang telah di jelaskan oleh Bapak Dirga, selaku ketua mudier
“ musyawarah di mulai 16.00 WIS sampai 18.00 WIS. Musyawarah dibuka dengan
kegiatan lalaran 15 menit, selanjutnya musyawarah kelompok 45 menit dan yang terakhir
musyawarah di pimpin dengan rois selama 30 menit 32“
kelas 6 ibtidaiyah.
31
Kang Fadhil Maqbul, Ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji ya’qub
Lirboyo Kota Kediri.Januari 23, 2023, 13.00 WIB.
32
Bapak Dirga Ahmad, ketua mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri.Januari
23 2023, 16.00 WIB.
36
“ musyawarah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Haji Ya’qub, biasanya di mulai dari
jam 16.00 WIS. Sampai dengan 18.00 WIS yang dimana semuanya sudah terstruktur dan
sistematis “33
guna meningkatkan daya ingat santri dan juga mengasah hafalan santri
Selaras dengan jawaban dari kang Fadil, Bapak Mansur Isrofi selaku
sebagai berikut :
“ mungkin dalam hal ini memang santri sepatutnya untuk di tekan dan di
bimbing, selanjutnya pondok juga harus menyediakan sebuah sistem kegiatan yang di
mana santri dapat memanfaatkannya guna mengasah hafalan dajuga ingatan santri
dan alhamdulillahnya semua itu sudah terealisasi pada kegiatan lalaran sebelum
melakukan musyawarah “ 35
Selanjutnya kegiatan ini di perinci lagi oleh bapak dirga selaku ketua
33
Bapak mansur isrofi, mustahiq kelas 6 ibtidaiyah Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota
Kediri.Januari 24, 2023, 17.00 WIB
34
Kang Fadhil Maqbul, ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji ya’qub
Lirboyo Kota Kediri.Januari 24, 2023, 17.45 WIB.
35
Bapak Mansur Isrofi, mustahiq kelas 6 Ibtidaiyah Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota
Kediri.Januari 24, 2023, 21.00 WIB
37
4 dan 5 ibtidaiyah melalar nadzom qowaidusorfiyah, untuk jenjang tsanawiya
melalar nadzom alfiyah ibnu malik “36
menit. Hal ini dilakukan agar santri tetap bisa menghafal dan melalar
agar santri dapat menampung beberapa asilah dan jawaban dari hasil
setiap diskusi perkelompok, Dan hal ini sesuai dengan penjelasan dari
Bapak Dirga :
“ kalau semisal lalaran sudah selesai maka anak-anak akan di arahkan untuk
membuat kholaqoh, masing-masing kholaqoh terdiri dari 5 anak” 37
“untuk tujuan dari kholaqoh sendiri, santri akan saling menampung dan
berdiskusi secara kecil-kecilan mengenai materi yang di bahas, dan juga guna untuk
36
Bapak Dirga Ahmad, ketua mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri.Januari
24 2023, 22.00 WIB
37
Bapak Dirga Ahmad, ketua mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri.Januari
25, 2023, 08.00 WIB.
38
menapung asilah, jawaban, dan juga sanggahan serta di beri ibarat ( referensi ) agar
hasil darimusyawarah juga dapat meningkatkan daya pikir kritis santri terhadap suatu
masalah”38
yang di mana setiap kholaqoh di bagi menjadi empat atau lima anak :
Bapak Dirga Ahmad selaku ketua mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub
menjelaskan bahwa :
keroisan :
“ runtutan sistem kegiatan yang ke tiga ini santri harus belajar untuk public speaking
yaitu dengan memilih keroisan atau moderator dalam bermusyawarah” 41
38
Bapak Mansur Isrofi, mustahiq kelas 6 ibtidaiyah Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota
Kediri.Januari 25, 2023, 10.00 WIB
39
Kang Fadhil Maqbul, ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji ya’qub
Lirboyo Kota Kediri.Januari 25, 2023, 10.30 WIB.
40
Bapak Dirga Ahmad, Ketua Mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri.Januari
25, 2023, 14.00 WIB.
41
Bapak Mansur Isrofi, mustahiq kelas 6 ibtidaiyah Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota
Kediri.Januari 25, 2023, 15.00 WIB
39
Kang Fadhil selaku Ketua Musyawarah Gabungan Sugro juga
“pada kegiatan keroisan ini hasil keseluruhan dari diskusi kholaqoh, maka santri
harus memaparkan asilah, jawaban, dan juga sanggahan kepada moderator yang
telah di tunjuk oleh bapak mustahiq” 42
menjelaskan
“ sebagai penutup dari musywarah, rois harus pintar dalam menyimplukan berbagai
permasalahan yangtelah di bahas dan harus sesuai dengan ibarat yang di paparkan
oleh mujawib sehingga hasil yang musyawarahkan bisa menjadi kemaslahatan “43
simpulan dari hasil jawaban dan juga memahmkan materi yang telah di
simpulkan.
“ yang pertama hal hal yang perlu di musyawarahkan oleh santri meliputi materi
pelajaran yang akan di kaji pada saat diniyah berlangsung, karna diniyah di
laksanakan jam 19.00 WIS maka yang harus di musyawarahkan adalah materi yang
kemarin di maknani, mengenai tentang kesimpulan dari bermusyawarah yaitu semua
hal yang mengarah pada kemaslahatan dan juga sesuai dengan tendensi atau refrensi
yang tersedia di kitab” 44
42
Kang Fadhil Maqbul, Ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji ya’qub
Lirboyo Kota Kediri.Januari 25, 2023, 15.45 WIB.
43
Bapak mansur isrofi, mustahiq kelas 6 Ibtidaiyah Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota
Kediri.Januari 26, 2023, 08.30 WIB
44
Bapak Dirga Ahmad, Ketua Mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri.Januari
26, 2023, 10.00 WIB.
40
Dari wawancara di atas yang harus di garis bawahi bahwa dalam
rukun shalat. dalam pelaksanaanya tidak begitu beda jauh dengan kegiatan
dan juga untk aktifitas kegiatan di mulai dari jam 22.00 WIS sampai
“ dalam kegiatan musyawarah gabungan sugro atau MGS tidak begitu beda jauh
dengan pelaksanna pada sistem kegiatan musawarah harian hanya saja dalam MGS
membutuhkan yang namanya perumus, fungsi dari perumus disini yaitu yang
45
Kang Fadhil Maqbul, ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji ya’qub
Lirboyo Kota Kediri.Januari 26, 2023, 11.00 WIB
41
menentukan jawaban mana yang paling sahih dan lebih maslahat jika di ambil
jawabannya dan pantas untuk di terpkan di masyarakat dan dalam waktu pelaksanaan
di mulai dari jam 22.00 sampai 24.00 WIS“ 46
gabungan sughro tidak begitu beda jauh dengan musyawarah harian dan
Hal ini juga selaras dengan jawaban yang di berikan oleh kang
perumus sebagai jalan tengah untuk mengakhiri kegiatan dan juga dalam
kegiaatn ini berlangsung selama tiga jam yaitu dari jam 22.00 sampai
24.00 WIS.
pada jam 16.00 sampai jam 18.00, dengan rangkaina kegiatan : pertama,
Kang Fadhil Maqbul, ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji ya’qub
46
42
kegiatan lalaran, pembagian kholaqoh, keroisan, dan yang terakhir
jam kegiatan di mulai, mulai dari awal kegiatan dan di ikuti sampai akhir
kegiatan. Alokasi waktu yang ditentukan telah pas dan sesuai dengan
selesai kegiatan madrasah diniyah yaitu dimulai dari jam 22.00 sampai
43
2. Peningkatkan Pengembangan Intelektual Pada Santri Pondok
dalam menyelesaikan masalah ala pesantren. Kegiatan ini juga salah satu
ini. Dalam kagiatan ini santri akan di bimbing oleh pengajar atau ustad
Pondok Pesantren Haji Ya’qub dan juga Kang Fadhil selaku ketua
47
Bapak mansur isrofi, mustahiq kelas 6 ibtidaiyah Pondok pesantren haji ya’qub lirboyo kota
kediri.januari 26, 2023, 15.00 WIB
44
Tanggapan pertama dari Bapak Dirga selaku ketua Mudier pondok
“ kalo kita liat dari beberapa aspek yang telah di capai santri dalam
bermusyawarah khususnya dalam hal meningkatkan pengembangan intelektual, ketika
berdebat mereka yang cerdas akan lebih bisa memahamkan ketika berdiskusi sehingga
tujuan akhir dari musyawarah akan lebih jelas dan di pahami oleh musywirin lainnya,
berbeda dengan mereka yang dalam segi intelektualnya belum terasah, mereka akan
berdebat hanya bermodalkan mental tidak dengan berbikir kritis sehingga musyawarah
akan menjadi rancu. Selain itu hasil dalam bermusyawarah dalam peningkatan intelektual
santri akan memiliki jiwa bathsu dan santri akan lebih tekun dalam belajar, nilai nilai
ujian mereka juga bisa di katakan hasil yang memuaskan. Dan mungkin kesimpulannya
musyawarah memang harus di maksimalkan agar pondok pesantren dapat mencetak santri
santri yang cerdas dan juga bermanfaat di masyarakat “48
menuntut ilmu, sehingga hal tersebut akan membudaya dan akan menjadi
kebiasaan yang bersifat positif pada santri sebagai tujuan akhir untuk
48
Bapak Dirga Ahmad, ketua mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri.Januari
26, 2023, 15.20 WIB.
49
Kang Maqbul Fadil, Ketua Musyawarah Gabungan Sughro Pondok Pesantren Haji Ya’qub
Lirboyo Kota Kediri.Januari 26, 2023, 15.40 WIB
45
“ selagi seluruh kegiatan musyawarah ini berjalan dengan maksimal, maka hasil dari
pengembangan intelektual akan terlihat sangat jelas, seperti halnya yang ada di pondok
pesantren haji ya’qub, banyak santri yang giat dalam belajar guna mempersiapkan materi
untuk bermusyawarah, sehingga secara tidak langsung santri akan mendalami materi
pelajaran dan juga mekasimalkan dalam menekuni pelajaran dan dampak yang di peroleh,
santri akan dengan mudah dalam menyelesaikan suatu problem atau masalah yang sedang
dibahas dikarnakan kecerdasaannya yang selalu meningkat melalui persiapan sebelum
melakukan kegiatan yaitu belajar dengan tekun” 50
Hal ini juga senada dengan judul yang di paparkan oleh peneliti
hal yang di nilai positif dan sangat membangun jiwa tholabuliml santri,
karna santri akan di latih untuk selalu berpikir kritis ketika hendak
santri yang akan terus di asah juga akan dapat membentuk karakteristrik
santri yang berjiwa bathsu yaitu berani dalam berargumen dan kritis dalam
dalam berdiskusi, mental dan juga penglohan kata yang di utarakan sudah
yang biasa di sebut dengan lingusitik verbal ini, pantas untuk di katakana
50
Bapak mansur isrofi, mustahiq kelas 6 ibtidaiyah Pondok pesantren haji ya’qub lirboyo kota
kediri.januari 26, 2023, 16.00 WIB
46
sebagai salah satu hal yang mengalami peningkatan dalam penerapan
B. Temuan penelitian
menggunakan waktu istiwa, di mulai dari jam 16.00 sampai jam 18.00
WIS , dan hasil dari pengamatan peneliti ada lima tahapan, dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Kegiatan lalaran
15 menit. Hal ini dilakukan agar santri tetap bisa menghafal dan
b. Pembagian Kholaqoh
47
dari 5 orang, hal ini bertujuan agar santri dapat menampung beberapa
c. Keroisan Musyawarah
dengan lancar
d. Kesimpulan musyawarah
simpulan dari hasil jawaban dan juga memahmkan materi yang telah di
b. ketika berdebat santri yang memiliki pola berpikir kritis atau unggul
berdiskusi sehingga tujuan akhir dari musyawarah akan lebih jelas dan
memiliki jiwa bathsu dan santri akan lebih tekun dalam belajar
48
sehingga dalam peniliain akhir pada ujian akan mendapatkan hasil
yang maksimal.
intelektualitas santri.
49
BAB V
PEMBAHASAN
Kegiatan musyawarah yang telah di jelaskan pada paparan data dan juga
harian di wajibkan bagi seluruh santri baik dari tingkatan ibtidaiyah sampai
kholaqoh, keroisan, dan yang terakhir kesimpulan jawaban dari rois sebagai
mental santri, karna dalam kegiatan ini di ikuti oleh tiga angkatan dan juga di
awasi oleh perumus sebagai penunjang dalam menyelesaikan hasil akhir dari
maupun MGS memiliki satu tujuan yang sama yaitu dalam kegiatan ini
intelektual pada santri, hasil dari penelitian ini peneliti dapat mengamati dari
50
hasil wawancara dan juga observasi bahwa santri pondok pesantren haji
secara drastis, penurunan dalam hal penilaian ujian yang telah di paparkan
oleh bapak dirga dan juga penurunan terhadap kulitas santri ketika berdebat.
pengembangan intelektual santri, baik itu dalam gaya berpikir kritis maupun
mental santri ketika berdebat. Sesuai dalam kutipan pada bab II landasan dan
kecerdasannya dalalm berbagai aspek dan juga berupa gagasan atau ide“. Dan
didifinisikan sebagai kecakapan yang tinggi untuk berpikir.51 Hal ini terpacu
yang di alami santri secara perlahan akan terus meningkat, walaupun daya
berpikir santri yang berbeda beda, maka santri dituntut untuk lebih
51
harian ini di sesuaikan dengan materi pelajaran, sehingga santri akan lebih
memahami dan juga mendalami materi pelajaran selain pada kitab yang di
kaji.
santri dalam aspek kegiatan pembelajaran, santri yang di tekan dan di tuntut
untuk bisa berpikir kritis ini bermula dari sebuah tuntutan kewajiban yang
bersifat memaksa, sehingga santri akan terbiasa dan akan melakukan rutinitas
pada kualitas yang di hasilkan oleh santri, berdasarkan paparan data dan
bersumber dari satu kitab saja melainkan dari berbagai kitab, dalam hal ini
intelektual yang di peroleh juga maksimal, selain itu Santri juga dapat
52
secara keseluruhan pada santri di karnakan dalam kapasitas santri sendiri
kegiatan ini santri akan di latih dan di asah dalam kemampuan berpikir,
salah satu sarana dalam memecahkan masalah. Berpikir kritis dapat di latih
efektif baik secara lisan maupun tulisan. Peserta didik yang tinggi intelegensi
terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang
53
bermain-main dengan bahasa, gemar membaca dan menulis, tertarik dengan
suara, arti, dan narasi. Peserta didik dengan kecerdasan linguistik yang tinggi
Pengembangan ini tertuju pada gaya berfikir siswa atau santri dalam
didik harus memahami isi dari permasalahan, pentasawuran dan juga mafhum
dalam berdebat sehingga hasil dari kesepakatan yang ada bisa di terima di
yang telah di jelaskan melalui wawancara kepada salah satu pihak yang
berkaitan yaitu dari bapak mudier Pondok Pesantren Haji Ya’qub, ketua
Musyawarah gabungan sughro Pondok Pesantren Haji Ya’qub kang fadil dan
juga dari bapak mustahiq kelas 6 ibtidaiyah, dan juga melalui observasi
52
Sukenti . Manajemen Sumber Daya Manusia. ( Yogyakarta: Graha Ilmu. 2017 ) hlm 23
54
55
BAB VI
PENUTUP
C. Kesimpulan
menggunakan waktu istiwa, di mulai dari jam 16.00 sampai jam 18.00 WIS ,
dan hasil dari pengamatan peneliti ada lima tahapan, dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Kegiatan lalaran
menit. Hal ini dilakukan agar santri tetap bisa menghafal dan melalar
b. Pembagian Kholaqoh
56
5 orang, hal ini bertujuan agar santri dapat menampung beberapa asilah
c. Keroisan Musyawarah
dengan lancar
d. Kesimpulan musyawarah
simpulan dari hasil jawaban dan juga memahmkan materi yang telah di
b. ketika berdebat santri yang memiliki pola berpikir kritis atau unggul
berdiskusi sehingga tujuan akhir dari musyawarah akan lebih jelas dan
memiliki jiwa bathsu dan santri akan lebih tekun dalam belajar
57
sehingga dalam peniliain akhir pada ujian akan mendapatkan hasil
yang maksimal.
d. santri dapat dengan giat dalam mendalami materi pelajaran pada saat
melakukan musyawarah
D. Saran-saran
ya’qub
kegiatan musyawarah.
58
DAFTAR PUSTAKA
Abu An’im ( 2015 ) . Terjemah ta’lim muta’alim- kiat santri meraih ilmu manfaat
barokah. jawabarat : mukjizat.
Mufid ( 2016 ) sejarah pondok pondok pesantren haji ya’qub. Kediri : buku
jamiyyah
Nufiana, F., & dkk. (2018). Teori dan Prakris : Riset Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Malang: Universitas Brawijaya Pers.
59
Rifa’i, T. ( 2015 ). T Komunikasi dalam Musyawarah: Tinjauan Konsep Asyura
dalamIslam. Channel
60
TABULASI WAWANCARA
61
guna untuk menapung asilah, jawaban, dan juga sanggahan serta di beri
ibarat ( referensi ) agar hasil darimusyawarah juga dapat meningkatkan
daya pikir kritis santri terhadap suatu masalah”
9 Kang fadhil ketika melakukan musyawarah kegiatan awal yaitu lalaran selanjutnya
kegaiatan pembagian kholaqoh yang dimana nanti perholaqoh di isi oleh
empat atau lima anak“
10 Bapak dirga “ ketika semua kholaqoh sudah selesai dalam berdiskusi guna
mengumpulkan aslilah, jawaban dan sanggahan yang sesuai dengan
ibarat yang ada maka, salah satu dari seluruh kelas akan di tugaskan
sebagai rais pelajaran atau moderator yang akan mengatur jalannya
kegiatan musyawarah agar musyawarah dapat berjalan dengan lancar”
11 Bapak Mansur “ runtutan sistem kegiatan yang ke tiga ini santri harus belajar untuk
public speaking yaitu dengan memilih keroisan atau moderator dalam
bermusyawarah”
12 Kang fadhil “pada kegiatan keroisan ini hasil keseluruhan dari diskusi kholaqoh,
maka santri harus memaparkan asilah, jawaban, dan juga sanggahan
kepada moderator yang telah di tunjuk oleh bapak mustahiq”
13 Bapak Mansur “ sebagai penutup dari musywarah, rais harus pintar dalam
menyimplukan berbagai permasalahan yangtelah di bahas dan harus
sesuai dengan ibarat yang di paparkan oleh mujawib sehingga hasil yang
musyawarahkan bisa menjadi kemaslahatan “
14 Bapak dirga “ yang pertama hal hal yang perlu di musyawarahkan oleh santri meliputi
materi pelajaran yang akan di kaji pada saat diniyah berlangsung, karna
diniyah di laksanakan jam 19.00 WIS maka yang harus di
musyawarahkan adalah materi yang kemarin di maknani, mengenai
tentang kesimpulan dari bermusyawarah yaitu semua hal yang mengarah
pada kemaslahatan dan juga sesuai dengan tendensi atau refrensi yang
tersedia di kitab”
15 Kang fadhil “ kesimpulan dalam bermusyawarah adalah hasil akhir dari musyawarah
itu sendiri yang dimana kesimpulan tersebut harus seusai dengan
tendansi yang di dapat agar bisa menjadi suatu kemaslahatan
16 Kang fadhil dengan pelaksanna pada sistem kegiatan musawarah harian hanya saja
62
dalam MGS membutuhkan yang namanya perumus, fungsi dari perumus
disini yaitu yang menentukan jawaban mana yang paling sahih dan lebih
maslahat jika di ambil jawabannya dan pantas untuk di terpkan di
masyarakat dan dalam waktu pelaksanaan di mulai dari jam 22.00
sampai 24.00 WIS“
63
64