OLEH
GIOVANNI PRISCIANO WEKA TEKU
72120007
Puji syurkur saya panjatkan kepada Tuhan YME berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘ Proses Atom dan Radikal Bebas
’ dapat selesai.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan
diantaranya :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis reaksi kompleks
2. Untuk mengetahui reaksi hydrogen-bromin
3. Untuk mengetahui apa itu Rice-Herzfeld
3
BAB II
PEMBAHASAN
CH3C=CH2 + I2 CH3CICH2I
OH OH
CH3CICH2I HI + CH3COCH2I
OH
4
Radikal bebas menyerang reaktan menghasilkan molekul produk dan
spesies reaktif yang lain. Radikal bebas yang baru ini bereaksi lebih lanjut dan
membentuk lagi radikal bebas yang semula, yang sekali lagi menyerang molekul
reaktan. Dengan jalan ini produk dan pembawa rantai terbentuk secara kontinyu.
Proses ini diistilahkan dengan reaksi propagasi.
(iii) Terminasi rantai
Sebagai tambahan, radikal bebas terpisah dari sistem reaksi dengan cara
rekombinasi atau disproporsionasi. Dengan jalan ini pembawa rantai akan hancur
dan rantai mengalami terminasi (penghentian).
Langkah-langkah diatas adalah karakteristik untuk sembarang reaksi rantai.
O: + H2 OH + H
Hal ini terjadi karena oksigen molekuler dan oksigen keadaan dasar adalah
spesies biradikal. Pada reaksi ini konsentrasi radikal bebas meningkat dengan
sangat cepat seperti diilustrasikan oleh Gambar 7.1 dan ini dikenal dengan
pembentukan cabang rantai (chain branching). Laju reaksi meningkat sangat cepat
dan segera menjadi tak terbatas (secara teoritis) menyebabkan terjadinya ledakan.
5
Gambar 7.1 Ilustrasi pertumbuhan cepat dalam jumlah radikal bebas melalui
pembentukan cabang
(7.1)
Adalah hal yang biasa untuk mengasumsikan bahwa semua radikal bebas
dalam sistem reaksi mencapai keadaan mantap dengan sangat cepat. Pendekatan
ini amat membantu dalam penurunan persamaan laju untuk proses rantai. Tanpa
ini akan diperlukan penyelesaian sejumlah persamaan diferensial. Hal tersbeut
akan menjadi pekerjaan yang membosankan tanpa bantuan komputer.
(7.2)
6
Mekanisme lima langkah berikut belakangan diusulkan untuk menjelaskan hasil
eksperimen mereka.
k1
Br2 Br + Br inisiasi rantai (1)
k2
Br + H2 HBr + H propagasi rantai (2)
k3
H + Br2 HBr + Br propagasi rantai (3)
k-2
H + HBr H2 + Br inhibisi rantai (-2)
k-1
Br + Br Br2 terminasi rantai (-1)
Ini semua memiliki karakteristik proses rantai linier. Langkah (1) adalah
reaksi inisiasi, langkah (2) dan (3) memperbanyak rantai, dan langkah (-1) adalah
reaksi terminasi. Langkah tak lazim reaksi (-2) dimana produk diserang oleh
radikal bebas. Hasilnya adalah contoh reaksi yang agak jarang dimana laju
dipengaruhi konsentrasi produk. Intermediet reaktif atau pembawa rantai adalah
atom hidrogen dan bromine. Yang secara kontinyu terbentuk oleh langkah
propagasi.
Agar terlihat bahwa mekanisme yang diusulkan konsisten dengan hasil
eksperimen, diperlukan penurunan persamaan laju. Prosedur berikut adalah
petunjuk yang baik sebagai pendekatan umum untuk sembarang turunan.
(1) Nyatakan persamaan yang dibutuhkan dalam term laju langkah-langkah
elementer yang terlibat.
(2) Terapkan pendekatan keadaan mantap ke semua radikal bebas dalam reaksi.
(3) Dengan manipulasi persamaan aljabar, nyatakan konsentrasi radikal bebas
hanya dalam term konsentrasi reaktan saja.
(4) Selanjutnya hilangkan konsentrasi radikal bebas dari persamaan laju, yang
kemudian nyatakan dalam bentuk matematis yang paling sederhana yang
mungkin.
(7.3)
7
(2) Aplikasikan pendekatan keadaan mantap pada [Br] dan [H] menghasilkan
(7.4)
dan
(7.5)
(3) Penambahan persamaan 7.4 dan 7.5 menghasilkan:
sehingga
(7.6)
Dari persamaan 7.5
(7.7)
Substitusi persamaan 7.6 dalam persamaan 7.7 menghasilkan
(7.8)
(4) Persamaan 7.8 dapat disederhanakan dengan menambahkannya ke
persamaan 7.5
(7.9)
(7.10)
hidrogen
pompa
B A
9
Gambar 7.2 Peralatan Paneth untuk pemisahan kaca timbal dengan metil radikal
Dekomposisi uap menghasilkan deposit timbal dan metil radikal bebas, yang
kemudian dipompa keluar.
Pb(CH3)4 Pb + 4CH3 (1)
Furnace kemudian digerakkan ke posisi B sekitar 20 cm dari A. Setelah itu
ditemukan bahwa tidak hanya kaca timbal baru yang terbentuk pada B, tetapi kaca
timbal yang pertama terbentuk pada A perlahan menghilang. Laju penghilangan
ternyata menurun dengan kenaikan jarak B. Dari hal diatas tampak bahwa metil
radikal bebas terbentuk pada reaksi (1) menyerang kaca timbal pertama dan
membentuk tetrametil timbal yang volatil, yang kemudian dipompa keluar
Pb + 4CH3 Pb(CH3)4 (2)
Dengan meningkatnya jarak AB, semakin banyak metil radikal yang bergabung
kembali untuk membentuk etana:
CH3 + CH3 C2H6 (3)
Dan laju serangan metil terhadap timbal melalui reaksi (2) akan menurun.
10
CH3CHO k1
CH3 + CHO (1)
k2
CH3 + CH3CHO CH4 + CH3CO (2)
k3
CH3CO CH3 + CO (3)
CHO k4 H + CO
(4)
k5
H + CH3CHO H2 + CH3CO (5)
k6
CH3 + CH3 C2H6 (6)
Pada skema reaksi ini, tahap inisiasi menghasilkan radikal metil dan
formil. Radikal metil bereaksi memberikan metana dan radikal asetil. Radikal
formil dan asetil terdekomposisi dalam reaksi unimolekuler untuk menghasilkan
karbon monoksida dan radikal. Tahap terminasi utama menghasilkan etana.
Produk utama dari reaksi ini adalah CH4 dan CO, dengan H2 dan C2H6
dihasilkan sebagai produk minor. Persamaan laju eksperimen ditemukan sebagai:
(7.11)
(7.12)
(7.20)
(7.21)
Karena energi aktivasi untuk tahap inisiasi sebesar 332 kJ mol -1, dan
energi aktivasi untuk tahap terminasi adalah nol, dapat dihitung jika
Hal ini sangat bersesuaian dengan nilai eksperimen untuk energi aktivasi
193 kJ mol-1 dan terlihat lebih kecil dibanding energi (>332 kJ mol -1) yang
dibutuhkan untuk memutuskan ikatan C – C yang sebenarnya.
13
h
CH3COCH3 2CH3 + CO
Propagasi lanjutan dan proses terminasi dapat diilustrasikan dengan
merujuk monomer olefin CH2=CHX, dimana X adalah H untuk etilen, Cl untuk
vinil klorida dan C6H5 untuk stirene. If R merupakan radikal bebas yang
diperoleh dari proses inisisasi, proses propagasi diikuti oleh
R + CH2=CHX RCH2CHX
R(CH2CHX)n-1CH2CHX+CH2=CHX¾® R(CH2CHX)nCH2CHX
radikal ini terus tumbuh hingga mereka mengalami terminasi diantara dua proses
berikut ini :
(i) Rekombinasi, dimana dua pasang elektron tak berpasangan, akan
berpasangan untuk membentuk 14
ikatan tunggal
R(CH2CHX)NCH2CHX + CHXCH2(CHXCH2)nR ¾®
R(CH2CHX)nCH2CHXCHXCH2(CHXCH2)nR
(ii) Disproporsionasi, dimana ada transfer atom hidrogen membentuk baik
molekul polimer jenuh dan tak jenuh
R(CH2CHX)nCH2CHX + CHXCH2(CHXCH2)nR ¾®
R(CH2CHX)nCH2CH2X + CHX=CH(CHXCH2)nR
Kinetika dari reaksi polimerisasi adisi dapat diturunkan dari mengikuti
mekanisme reaksi yang umum
I R1 inisiasi
R1× + M R2×
R2× + M R3×
Propagasi
R3× + M R4×
R×n-1 + M Rn×
[R1×] ([R1×] +
[R2×] + …) = 0 15
dimana kt[R1×]2 , kt[R1×][ R2×] dan seterusnya merupakan laju proses terminasi
masing-masing R1× + R1×, R1× + R2×, dst.
Oleh karena itu,
juga
radikal Rn× diperoleh dari proses propagasi, tetapi hanya dapat hilang oleh proses
terminasi, oleh karena itu
atau
atau
(7.22)
2H2 + O2 ¾® 2H2O
Ini merupakan contoh klasik reaksi rantai bercabang dan telah dipelajari selama
bertahun-tahun. Laju ditemukan tergantung pada tekanan total dalam cara yang
karakteristik untuk semua reaksi rantai bercabang.
Misalkan reaksi diatas pada 550oC. Variasi laju terhadap tekanan total
ditunjukkan pada gambar 7.3. Pada tekanan rendah laju berubah secara linier
terhadap tekanan total seperti yang diharapkan pada reaksi rantai tak bercabang
normal. Pada tekanan sekitar 150 torr dan sekitar dibawah 250 torr, pengaruh
serupa teramati. Tapi pada tekanan antara 50 torr dan 250 torr terjadi ledakan.
Oleh karena itu batas ledakan yang disebut dengan batas ledakan pertama, kedua
dan ketiga terjadi seperti yang diperlihatkan.
I ¾® R× Inisiasi
R× + … ¾® P + R× Propagasi
R× + … ¾® R× Pencabangan
R× + … ¾® ? Terminasi permukaan
R× + … ¾® ? Terminasi fasa gas
dimana I adalah molekul inisiator yang menghasilkan radikal bebas, R× adalah
radikal dan P adalah produk reaksi.
Misalkan i sebagai laju inisiasi dan rp, rb, rs dan rg sebagai koefisien laju
masing-masing untuk proses propagasi, pencabangan, terminasi permukaan dan
terminasi fasa gas. Koefisien laju adalah produk suku konstanta laju dan
konsentrasi. Sebagai contoh, satu proses propagasi yang mungkin pada reaksi
hidrogen-oksigen yaitu
HO2 + H2 H2O + OH
dan lajunya adalah rp[HO2] dimana rp = kp[H2].
Mengingat persamaan keadaan mantap untuk R
20
(7.23)
dimana -1 adalah pertambahan radikal bebas pada reaksi bercabang, yang sering
sama dengan dua.
= (7.24)
Untuk kondisi keadaan mantap dapat ditahan, percabangan tidak boleh terjadi, itu
artinya = 1. Ketika cabang terjadi, menjadi lebih besar dari satu dan suku rb(
- 1) bertambah sehingga penyebut dalam persamaan 7.24 menurun. Oleh karena
itu dengan meningkatnya pencabangan, laju akan meningkat hingga penyebut
menjadi sma dengan nol atau laju menjadi tak terhingga. Ini adalah kondisi untuk
ledakan, yaitu:
rs + rg = rb( - 1) (7.25)
Karena kondisi keadaan mantap tidak diterapkan, ini adalah suatu pendekatan dan
secara praktek laju bisa menjadi sangat besar bukan menjadi tak terbatas.
Jika teori ini diterapkan terhadap reaksi hidrogen-oksigen, batas pertama
dan kedua ledakan dapat diterangkan. Pada tekanan rendah rs besar sehingga rs + rg
> rb( - 1) Dengan meningkatnya tekanan rs turun hingga rs + rg= rb( - 1) saat
batas ledakan pertama teramati. Pada tekanan relatif tinggi r g akan tinggi sehingga
rs + rg > rb( - 1) dan sistem dalam keadaan stabil. Saat tekanan diturunkan rg
turun hingga rs + rg = rb( - 1) kembali dan batas ledakan kedua teramati.
Terjadinya batas ledakan ketiga baik ledakan termal atau oleh reaksi
pencabangan lebih lanjut lainnya, yang menyebabkan peningkatan tiba-tiba
konsentrasi radikal bebas. Sifat-sifat batas ledakan ketiga belum dipahami
seutuhnya.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis-jenis reaksi kompleks yaitu : proses tak bercabang, proses rantai
linear, dan proses rantai bercabang.
2. Reaksi H2 + Br2 adalah contoh yang baik reaksi rantai dan ia adalah contoh
klasik yang biasa dikutip dalam kebanyakan buku kimia fisik.
3. Metode yang masuk kedalam mekanisme Rice-Herzfel ialah eksperimen
kaca-timbal Paneth dan dekomposisi termal asetaldehid.
DAFTAR
22 PUSTAKA
23