Anda di halaman 1dari 9

Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

KENGGANAN / RESISTENSI DARI PERUBAHAN


Andini Latifah 1
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Manggaala

ABSTRAK
Organisasi yang sukses adalah yang bisa menguasai lingkungannya dengan menemukan kesesuaian
optimal antara karakteristik organisasional, kekuatan lingkungan, dan apa yang ingin dicapai. Dalam
setiap perubahan organisasi akan selalu ada resistensi atau penolakan terhadap perubahan tersebut.
Tulisan ini mencoba menguraikan tentang apa itu resistensi dari sudut pandang perubahan organisasi
dan cara mengatasi resistensi sebagaimana dikemukakan para ahli. Kotter mengajukan empat
penyebab resistensi dalam sebuah perubahan organisasi: (1) Kepentingan pribadi parochial (2)
Kesalahpahaman dan kekurangan kepercayaan, (3) Perhitungan konsekuensi yang berbeda, (4)
Toleransi yang rendah pada perubahan. Terdapat delapan factor yang diajukan untuk implementasi
perubahan organisasi, dimana didalamnya terdapat cara-cara yang ditempuh untuk mengatasi
resistensi.

Kata kunci: Lingkungan, Organisasi, Resistensi.

Abstrac
Successful organizations are able to master the environment by finding the optimum fit between
organizational characteristics, environmental forces, and what is to be achieved. In any organization
there will always be changes in resistance or resistance to these changes. This paper attempts to
elaborate on what was resistance from the standpoint of organizational change and how to overcome
resistance as suggested by experts. Kotter submitted four causes of resistance in an organizational
change: (1) personal interest Parochial (2) Misconceptions and lack of trust, (3) The calculation of the
different consequences, (4) low tolerance to change. There are eight factors proposed for the
implementation of organizational change, in which there are ways in which to overcome the resistance.

Keywords: Environtment, Organization, Resistence

1
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

PENDAHULUAN kelompok, maupun organisasi. Sumberdaya


Perubahan merupakan sesuatu hal yang manusia perlu disiapkan untuk menerima dan
pasti terjadi dan akan terjadi. Maka manusia menjalankan perubahan.
perlu senantiasa berubah sesuai dengan
Oleh karena itu untuk mengetahui lebih
tuntutan perubahan itu sendiri. Perubahan
lanjut mengenai hambatan pada perubahan
tersebut dapat berupa perubahan perilaku,
tersebut maka dibutuhkan kajian
perubahan sistim nilai dan penilaian,
yang mendalam dan komprehensif, maka tulisan
perubahan dalam metode dan cara-cara
ini berjudul: “Resistensi dari Perubahan”.
bekerja, perubahan dalam peralatan yang
digunakan, perubahan dalam cara berfikir,
METODE PENELITIAN
perubahan dalam hal bersikap dan lainnya.
Metode penelitian ini adalah penelitian
Usaha untuk melakukan perubahan
kepustakaan, pendekatan penelitian kepustakaan
tidak selalu berlangsung dengan mulus,
dapat diartikan sebagai sesuatu kegaiatan yang
sebagian besar akan mengalami resistensi baik
berkaitan dengan metode pengumpulan
dari tingkat individual, kelompok maupun
informasi perpustakaan, membaca dan
organisasional. Resistensi wajar terjadi karena
menimpan bahan penelitian, serta mengolahnya.
keinginan mempertahankan kemapanan yang
Pengumpulan data untuk artikel jurnal ini
telah memberikan keuntungan dan manfaat di
dilakukan dengan mencari atau meneliti
masa yang lalu. Untuk itu diperlukan strategi
beberapa buku, jurnal dan dokumen baik dalam
untuk mengatasi adanya resistensi terhadap
bentuk format cetak maupun elektornik, serta
perubahan.
informasi atau sumber data lain yang relevan
Hussey (2000) mengemukakan bahwa
dengan kajian atau penelitian
perubahan merupakan salah satu aspek yang
paling kritis untuk manajemen yang efektif.
Lingkungan organisasi selalu bergerak, berarti HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak hanya perubahan menjadi semakin Konsep Resistensi
sering, tetapi sifat perubahan menjadi semakin Resistensi atau resistance berasal dari
kompleks dan sering lebih ekstensif. Maka kata resistance merupakan suatu kondisi dimana
respon yang dilakukan akan bervariasi konsidi tersebut menunjukan sebuah sikap untuk
tergantung situasi. Perubahan perlu di kenal, berperilaku bertahan, berusaha melawan,
dipahami, dikelola, dan bahkan diciptakan menentang atau upaya oposisi pada umumnya
untuk meningkatkan kinerja dan mencapai sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada
tujuan yang diharapkan, baik oleh individu, paham yang jelas. Resistensi sering terjadi

2
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

karena eksekutif dan pekerja melihat perubahan adalah adanya sebuah penolakan terhadapat
dari sudut pandang yang berbeda. Bagi manajer perubahan tersebut. namun penolakan tidak
senior, perubahan berarti peluang, baik untuk selalu negatif, karena dengan adanya
bisnis maupun dirinya sendiri. Akan tetapi bagi penolakan tersebut dapat membuat perubahan
banyak pekerja, perubahan dilihat sebagai tidak dilakukan
kekacauan dan gangguan.
secara sembarangan. Penolakan yang terjadi
Resistensi terhadap perubahan bersifat bisa secara eksplisit seperti mengajukan protes,
tiga dimensi menyangkut komponen affective, mengancam mogok, demonstrasi, dan lain
behavioral dan cognitive. Komponen affective sebagainya atau secara implisit seperti loyalitas
adalah bagaimana orang merasa tentang pada organisasi berkurang, motivasi kerja
perubahan. Komponen cognitive adalah menurun, kesalahan kerja meningkat, dan lain
bagaimana orang berfikir tentang perubahan. sebagainya.
Komponen behavioral adalah apa yang
1. Individual Sources of Resitance (Sumber
dilakukan orang dalam perubahan. Respon
Indvidual)
behavioral dapat mempunyai respon aktif
a. Habits (kebiasaan). Pola tingkah laku yang
maupun pasif. Gejala resistensi aktif,
kita tampilkan secara berulangulang
diindikasikan sebagai: bersifat kritis,
sepanjang hidup kita.
menemukan kesalahan, ejekan, menunjukkan
Kita lakukan itu, karena kita merasa nyaman,
ketakutan, menggunakan fakta secara selektif,
menyenangkan. Jika perubahan berpengaruh
kesalahan atau tuduhan, sabotase, intimidasi,
besar terhadap pola kehidupan tadi maka
manipulasi, mengubah fakta, menghambat,
muncul mekanisme diri, yaitu penolakan.
merusak, memulai gosip dan membantah. Gejala
b. Safety (keamanan). Jika kondisi sekarang
retensi pasif adalah menyetujui secara verbal,
sudah memberikan rasa aman, dan kita
namun tidak ditindaklanjuti, gagal
memiliki kebutuhan akan rasa aman relatif
melaksanakan perubahan, menangguhkan atau
tinggi, maka potensi menolak perubahan pun
menahan, berpura-pura mengabaikan, menahan
besar. Mengubah cara kerja padat karya ke
informasi, saran, membantu atau mendukung,
padat modal memunculkan rasa tidak aman
menunggu, dan membiarkan perubahan gagal.
bagi para pegawai.

c. Fear of a Negative Impact Economically or


Resistensi untuk berubah
on the Income (Ketakutan akan dampak
Terdapat berbagai macam masalah
negatif secara ekonomi atau terhadap
dapat terjadi ketika dilakukannya sebuah
pendapatan). Selama proses restrukturisasi
perubahan. Masalah yang paling sering muncul

3
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

organisasi atau pengenalan perubahan Penolakan yang nyata-nyata sifatnya


organisasi sebagai langkah strategis pada obyektif, dinyatakan secara terbuka, dan
pihak manajemen, beberapa hambatan, dan tujuannya juga jelas secara organisasi, tentu
ketakutan mengatur proses pemikiran penanganannya lebih sistimatis dan dapat
individu. Ketakutan akan kemungkinan dikendalikan secara organisasi juga. Tetapi
kehilangan pekerjaan sebagai akibat dari penanganan yang sangat sulit adalah
perubahan atau perubahan dalam struktur mengatasi resistensi subyektif, karena
pendapatan mereka atau perubahan jam kerja sifatnya yang sangat pasif dan sulit untuk
bisa menjadi salah satu alasan yang mungkin. menebak alasan-alasan penolakan tersebut,
Pegawai menolak konsep hari kerja karena dan selain itu penolakkan secara aktif tanpa
akan kehilangan upah lembur. alasan biasanya sangat frontal.
d. Fear of the Unseen and Unknown Future
(takut akan sesuatu yang tidak diketahui dan 1. Menurut Anderson (1990) langkah
ketidakpastian di masa depan). Ini dapat pemecahan masalah dalam rangka
diatasi melalui komunikasi yang efektif menghadapi resistensi ada 6 tahap:
dengan para peserta perubahan dan membuat
a Lakukan Identifikasi dan defenisikan
orang sadar akan positifnya perubahan dan
masalah itu dengan tepat, sehingga
tindakan yang diharapkan diikuti oleh
resistensi tidak menjadi besar karena
individu untuk mengatasi perubahan
kesalah pahaman arti tehadap tujuan
persyaratan dengan sukses.
yang akan dicapai,
e. Selective Information Processing
b Koleksi berbagai alternatif
(pemrosesan informasi yang selektif).
penyelesaian masalah. Resistensi,
Mereka mendengar apa yang mereka ingin
bukan berarti perjuangan kalah
dengar, dan mereka mengabaikan informasi
menang, namun dapat ditangani
yang berbeda persepsi dengan mereka. Cara
dengan menawarkan solusi win-win,
pandang ini mempengaruhi sikap. Pada
c Tentukan kriteria penyelesaian
awalnya program keluarga berencana
masalah yang akan digunakan untuk
banyak ditolak oleh masyarakat, karena
mengevaluasi solusi alternative,
banyak yang memandang program ini
bertentangan dengan ajaran agama, sehingga d Evaluasi solusi alternatif yang sudah
menimbulkan sikap negatif. Strategi dan dipilih sebagai satu-satunya sikap
dalam mengatasi resistensi.
Teknik Mengatasi Resistensi

4
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

e Pemilihan solusi alternatif dengan dengan sendirinya akan tertarik melakukan


tegas dan beribawa, tidak ambivalen, perubahanperubahan.
dan

f Lakukan solusi alternatif itu dengan Tingkat Resistensi


tegas dan berikan penghargaan Resistensi perubahan merupakan
kepada mereka yang menerimanya suatu kontinum dari penerimaan perubahan
dengan baik. secara antusias sampai dengan tingkat
penolakan dengan melakuakn sabotase.
Tingkatan resistensi dari yang paling lemah
2. Menurut David (2013) Terdapat tiga
sampai dengan yang paling kuat (Wibowo,
pendekatan yang dapat diterapkan:
2006) adalah sebagai berikut:
a. Force change strategy. Bahwa perubahan
1. Acceptance (penerimaan). Kesediaan
harus terjadi (dipaksakan) dan orang yang
menerima perubahan ditunjukkan oleh
dapat mengharuskan terjadinya perubahan
sikap antusias, kesediaan bekerja sama,
adalah orang yang memiliki kekuasaan,
kerja sama di bawah tekanan manajemen,
yaitu pimpinan. Ketika pimpinan yang
atau kesediaan menerima perubahan.
memiliki kekuasaan formal telah
2. Indifference (tidak acuh). Sikap tidak acuh
memutuskan adanya perubahan, maka
ditunjukkan oleh sikap apatis, hilangnya
anggota organisasi harus menerima
minat bekerja, bekerja dan hanya jika
perubahan tersebut. Pendekatan ini tidak
diperintalah serta merosotnya perilaku
selalu buruk, jika diterapkan pada kondisi
karyawan.
yang tepat.
3. Passive Resistance (resistensi pasif).
b. Educative change strategy. Yaitu
Ditunjukkan oleh adanya sikap tidak mau
mengedukasi, atau memberikan
belajar, melakukan protes, dan melakukan
pengetahuan dan informasi tentang perlunya
kegiatan sedikit mungkin.
suatu perubahan. Melalui edukasi, anggota
organisasi diharapkan akan memahami 4. Active Resistence (resistensi aktif).
pentingnya perubahan sehingga merekapun Ditunjukkan dengan cara bekerja lambat,
akan menerima perubahan tersebut. memperpanjang waktu istrahat kerja,
meninggalkan pekerjaan, melakukan
c. Rational/self-interest change strategy. Yaitu
kesalahan, mengganggu atau sabotase.
menunjukkan benefit yang akan diperoleh
individu dari diterapkannya suatu
perubahan, sehingga individu tersebut Bahaya Resistensi Tidak Teratasi

5
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

1. Rasional dimana jika semakin keras memaksakan diri


Resistensi adalah hal wajar. Perlu diingat bahwa akan semakin keras pula pukulan baliknya.
orang wajar dapat mengambil pandangan yang Yang lebih masuk akal adalah, bagaimana
berbeda mengenai masalah yang sama. Mungkin Anda dan perusahaan dapat mengurangi
dalam beberapa kasus yang ada, kita percaya ancaman yang dirasakan dan bukan
bahwa prioritasnya adalah untuk meningkatkan berbicara tentang perubahan radikal.
efisiensi operasional, sementara orang yang lain
Seorang pemimpin perusahaan akan
mungkin percaya bahwa beberapa perubahan
lebih bijaksana manakala berkata, “berapa
yang diperlukan untuk strategi. Dan lebih
kebutuhan bisnis untuk tetap tumbuh dan
penting lagi adalah mereka mungkin benar atau
berkembang” dibandingkan dengan
kita mungkin benar, tetapi mereka dapat
memaksakan pasar dan produk yang sudah
memberitahukan sesuatu yang berguna tentang
ditinggalkan konsumen. Kata kunci dalam
cara terbaik untuk melakukan yang diinginkan.
menghadapi Resistensi adalah keberlanjutan
Adanya resistensi ini akan memberikan
(sustainability) bukan hanya pertumbuhan
pembelajaran kepada Anda dari sudut pandang
dramatis.
orang lain, meskipun Anda tahu cara
penyelesaiannya.
3. Ketidakpastian tentang kesuksesan
Strategi ini meminta orang untuk
2. Ketidaknyamanan dengan melakukan hal-hal baru, dan mereka tidak yakin
Ketidakbiasaan bahwa mereka bisa. Mereka mungkin perlu
Strategi baru pastinya membutuhkan mengembangkan pasar baru, setelah bertahun-
keterlibatan dengan pasar baru, teknologi tahun menghabiskan waktu dengan pertanian
baru atau produk baru. Atau, bahkan lebih yang sudah ada. Atau mereka mungkin perlu
sulit lagi, yakni meninggalkan pasar, untuk mengembangkan metode baru. Atau
teknologi atau produk yang sudah ada. mereka mungkin hanya tidak percaya bahwa
Resistensi dalam hal ini berbeda dengan perubahan yang diharapkan dapat dilakukan
Rasional, dimana perselisihan sering muncul dalam waktu tertentu. Pahamilah bahwa
meski banyak orang akan menyembunyikan perspektif Anda berbeda dari mereka.
dirinya. Sebuah kasus contohnya adalah Harga yang dibayar jika perubahan tidak
dimana Nokia berupaya untuk menyangkal berhasil dilakukan, mungkin bagi Anda adalah
kehadiran smartphone akan menjadi produk ongkos pembelajaran, namun bagi kebanyakan
yang signifikan. Pola pikir rasional mereka merupakan sebuah kesia-siaan besar
mengenai kondisi ini tidak bisa dipaksakan, yang sulit dihadapi. Tanyakan pada diri Anda

6
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

sendiri jika menjalani perubahan apakah akan harus diimbangi dengan semangat yang
terasa tidak nyaman, dan jika memang demikian tinggi untuk belajar melihat perubahan
kondisinya, alangkah lebih baik melihat kembali sebagai teman. Teman yang memberikan
konsekuensi dari kegagalan dan begitu banyak peluang untuk perbaikan dan
menyesuaikannya kepada orang-orang Anda. pertumbuhan.

Fleksibilitas kemudian menjadi


Beradaptasi dengan Perubahan kunci berikutnya yang perlu kita miliki
Teori Perubahan mengatakan bahwa untuk menghadapi dunia yang sulit

‘human systems seek homeostasis and diprediksi ini. Kita harus membangun

equilibrium’. Begitupun hukum Newton yang sebesar mungkin derajat fleksibilitas dalam
hampir senada mengatakan bahwa ‘a body at rest organisasi, karena fleksibilitas sangat

tends to stay at rest’. Jadi memang pada dasarnya dibutuhkan demi kelangsungan hidup

manusia cenderung lebih menyenangi dunia (survival) kita. Charles Darwin yang sangat

yang stabil dan terprediksi. Sifat ini cukup terkenal dengan teorinya tentang evolusi

natural. kehidupan pun mengatakan: “It’s not the

Namun kenyataan yang kita hadapi strongest nor most intelligent of the species
adalah bahwa dunia ini ternyata tidaklah that survive; it is the one most adaptable to

selalu statis, justru dinamikanya luar biasa change”.

tinggi. Duniapun menjadi sulit diprediksi. Menjadi yang berbeda,


Maka, jika kita terus menerus hanya merekayasa ulang cara kita menjalankan
menginginkan kestatisan, janganjangan bisnis, adalah bagian dari tindakan-
kitalah yang menjadi tokoh dibalik pepatah tindakan operasionalisasi yang tak bisa
“seperti katak dalam tempurung”. dihindarkan. Tinggalkan pendekatan atau

Kunci pertama dalam menghadapi hirarki lama yang penuh birokrasi dan

perubahan adalah memahami bahwa tidak efektif atau bahkan hanya

perubahan tidak akan berhenti. Kadangkala memboroskan energi dan kapabilitas yang

bahkan perubahan-perubahan ini (seperti ada. Bangun kepercayaan, kepemimpinan,

perubahan lingkungan, persaingan atau pasar dan lakukan aliansi-aliansi yang memang

global) tidak ada presedennya. Maka kita sangat dibutuhkan saat ini

harus berteman dengan perubahan.


Keinginan saja yang kuat untuk KESIMPULAN DAN SARAN
sukses/berhasil dalam dunia yang berubah Pada dasarnya, kehidupan
cepat ini, tentu tidaklah cukup. Melainkan organisasi/ sekolah dapat diliputi oleh

7
Andini, Keenganan / Resistensi dari perubahan

perubahan. Perubahan menjadi sebuah https://www.digination.id/read/014584/bel ajar-


kebutuhan agar organisasi/ sekolah tetap dari-blue-bird-transformasidigitaladalah-
eksis, akan tetapi setia upaya perubahan kunci
selalu berhadapan dengan penolakan.
https://www.managementstudyguide.com/i
Penolakan pada umumnya muncul ndividual-and-organizationalsourcesof-
karena ketidaktahuan atas manfaat dari resistance-to-change.htm
perubahan. Pemimpin organisasi/sekolah https://www.youtube.com
adalah ujung tombak dalam mengelola
atas setiap penolakan atas perubahan.
Maka disarankan untuk peka dan terus
meningkatkan kemampuannya dalam
memahami dan mengelola penolakan
terhadap perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku


Organisasi, Edisi 9. Jakarta : Prentice
Hall.
Tynan, Dan. 2006. 10 Tips for Managing
Change. Infoworld. San Mateo: Apr 10,
2006. Vol. 28, Iss. 15; pg. 35.

Wibowo.2008 manajemen perubahan.


Edisi ke dua. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.

Winardi. 2004. Manajemen Perubahan. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

https://swa.co.id/swa/trends/management/b
egini-cara-blue-bird-hadapi
perubahanbisnis

8
9

Anda mungkin juga menyukai