Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Andra Pratama

Nomer Absen : 23
Kelas : X-8

Hukumnya Wajib! Yang Gak Mau Bayar Pajak, Siap-siap


Dipenjara

Jakarta: 'Karena nila setitik, rusak susu sebelanga'. Itulah peribahasa paling tepat yang terjadi
pada kasus Mario Dandy Satriyo. Kelakuan anak dari pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo
yang menganiaya Cristalino David Ozora itu membuat Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
khususnya Direktorat Dirjen Pajak (Ditjen Pajak) ikut tercoreng.

Satu demi satu masalah di Ditjen Pajak ikut tersibak. Padahal, masalah itu dibikin oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, bukan Ditjen Pajak atau Kemenkeu secara
keseluruhan. Rakyat yang terlanjur geram membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri
Mulyani Indrawati naik pitam.

Ditjen Pajak dan Kemenkeu terus-terusan dicibir karena ulah oknum yang suka memamerkan
harta kekayaan. Sri Mulyani pun meminta seluruh anak buahnya untuk tidak memamerkan
harta kekayaan, karena jelas, melanggar kepantasan.

Bayar pajak hukumnya wajib

Di sisi lain, Nakhoda Bendahara Negara itu mencoba menata puing-puing kepercayaan
masyarakat, wabil khusus bayar pajak dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Pajak Penghasilan (PPh). Sri Mulyani mengingatkan, membayar pajak merupakan kewajiban
yang diatur oleh undang-undang.
Dasar konstitusional kewajiban membayar pajak terdapat pada pasal 23 A Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945. Dengan membayar pajak, warga negara telah memenuhi kewajibannya
pada pasal 30 ayat (1) UUD 1945, yaitu kewajiban ikut serta dalam pertahanan dan keamanan
negara.
Hal ini kemudian diperkuat dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983, yang di dalamnya
tertuang ketentuan untuk menjunjung tinggi hak warga negara dan menempatkan kewajiban
perpajakan sebagai kewajiban kenegaraan dan merupakan sarana peran serta rakyat dalam
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Tidak bayar pajak, tidak ada Pembangunan

Kontribusi warga negara dalam pembayaran pajak sangat berpengaruh pada pendapatan
negara. Jika masyarakat berperan aktif dalam pembayaran pajak maka pendapatan negara
akan meningkat sehingga bisa mendorong pembangunan nasional ke arah yang lebih baik,
maju, dan merata sehingga kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tercipta.

Tapi jika masyarakat tidak memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak, maka hal yang akan
terjadi bisa berupa kesenjangan kesejahteraan karena pembangunan yang tidak merata dan
sebagainya.

Sebab pajak digunakan untuk keperluan negara dan kepentingan masyarakat yang akan
memperoleh fasilitas-fasilitas berupa pendidikan, kesehatan, pengembangan transportasi
umum, pariwisata, keamanan dan ketertiban, budaya, kelestarian lingkungan hidup, dan
sebagainya.

"Maka dari itu kesadaran masyarakat membayar pajak patut diperhatikan."

Tolak bayar pajak, sanksi bertindak

Dari berbagai sumber yang dikutip Medcom.id, dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali,
d imana perubahan yang terakhir melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dengan
tegas disebutkan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Karena pajak bersifat wajib dan memaksa, maka negara menetapkan sanksi bagi wajib pajak
yang tidak melakukan pembayaran pajak dan/atau dengan sengaja menolak membayar pajak.
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 telah dijelaskan, wajib pajak yang menolak
untuk bayar pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat
dikenakan sanksi administrasi dan/atau sanksi pidana.

Sanksi administrasi perpajakan terdiri dari sanksi denda, sanksi bunga, dan sanksi kenaikan.
Sanksi pajak berupa denda ditujukan kepada pelanggaran yang berhubungan dengan
kewajiban pelaporan.

Sementara sanksi berupa pengenaan bunga ditujukan bagi wajib pajak yang membayar
pajaknya setelah jatuh tempo dan akan dikenakan denda sebesar dua persen (dua persen) per
bulan terhitung dari tanggal jatuh tempo hingga tanggal pembayaran.

Terakhir, sanksi kenaikan yang ditujukan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran
tertentu, seperti tindak pemalsuan data dengan mengecilkan jumlah pendapatan pada SPT
setelah lewat dua tahun sebelum terbit Surat Ketetapan Pajak (SKP).

Anda mungkin juga menyukai