Anda di halaman 1dari 5

VISUALISASI TELUR Ascaris lumbricoides PADA FESES

PATOLOGIS YANG DISIMPAN PADA


SUHU 8˚C SELAMA 8 HARI
(Studi di Laboratorium Parasitologi STIKes ICMe Jombang)

Deny Natalia*Anthofani Farhan**Endang Yuswatiningsih***

ABSTRAK

Pendahuluan : Penyimpanan spesimen merupakan salah satu faktor pre analitik yang harus
diperhatikan kesalahan penyimpanan feses patologis bisa menyebabkan kesalahan dalam
pemeriksaan. Pemeriksaan feses harus sesuai dengan SOP (Standart Operasional Prosedur)
yang berlaku. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui visualisasi morfologi
telur Ascaris lumbricoides dengan lama penyimpanan suhu 8˚c selama 8 hari. Metode :
Penelitian ini bersifat Deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah Telur Ascaris
lumbricoides yang terdapat pada feses patologis. Sampel yang diambil dari feses patologis
telur Ascaris lumbricoides. Variabel pada penelitian ini adalah Visualisasi telur Ascaris
lumbricoides pada feses patologis yang disimpan pada suhu 8˚c selama 8 hari. Analisis Data
dengan Coding dan Tabulating. Hasil : Berdasarkan penelitian ini menunjukkan feses
patologis yang disimpan pada suhu 8˚c selama 8 hari, didapatkan hasil negatif yaitu tidak
ditemukan telur Ascaris lumbricoides. Kesimpulan : Bahwa pada feses patologis telur
Ascaris lumbricoides, terjadi kerusakan atau tidak ditemukan ciri kecacingan. Saran :
Petugas laboratorium diharapkan melakukan penyimpanan sesuai SOP (Standart Operasional
Prosedur) jika tidak sesuai SOP (Standart Operasional Prosedur) akan merubah atau
merusak morfologi telur parasit dalam sampel feses.

Kata kunci : Visualisasi, Patologis, Penyimpanan, Ascaris lumbricoides

A VISUALIZATION OF EGG (Ascaris lumbricoides)


TO PATHOLOGICAL FECES WHICH
STORED IN 8˚C DURING 8 DAYS
(A Study in Parasitology Laboratory of Insan Cendekia Medika Health Institute Jombang)

ABSTRACT

Introduction : A speciment storage is one of pre-analitical factor that must be awared. An


error in pathological feces storage may cause an error in check-up. A feces check-up must
be agree with SOP (Standard Operational Procedure) which applied. Objective : This
research is to know the visualization of egg morphology in Ascaris lumbricoides during 8
days of storage duration. Methods : This is a descriptive research, the population in this
research is Ascaris lumbicoides egg in patological feces. The sample is taken from Ascaris
lumbricoides egg pathological feces. The variable in this research is a visualization of egg
(Ascaris lumbricoides) to pathological feces which stored in 8˚C during 8 days. The Data
Analysis which used is Coding and Tabulating. Result : Based on this research, it showed
that of pathological feces which stored in 8˚C for 8 days were negative, which meant that
there is no Ascaris lumbricoides. Conclusion : There is a damage or there is no intestinal
worms in pathological feces of Ascaris lumbricoides. Suggestion : Laboratory personnel are
expected to carry out storage according to SOP (Standard Operating Procedure) if it is not
according to SOP (Standard Operating Procedure) will change or damage the morphology
of parasitic eggs in faecal samples.

Keyword: Visualization, Pathological, Storage, Ascaris lumbricoides


PENDAHULUAN Stuart’s medium, ataupun Pepton water,
Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang,
Infeksi cacing merupakan salah satu sedangkan > 24 jam pada suhu 4°c.
penyakit yang paling umum tersebar di
seluruh dunia. Sampai saat ini penyakit Feses yang tidak dapat segera diperiksa di
kecacingan masih menjadi suatu masalah laboratorium, harus diawetkan segera
kesehatan. Pada umumnya, cacing jarang setelah diperoleh dari penderita. Bahan
menimbulkan penyakit serius, tetapi dapat pengawet yang sering digunakan adalah
menyebabkan gangguan kesehatan kronis larutan formalin 5-10% dalam
(Zulkoni, 2011 ). perbandingan 1 bagian tinja dan 3 bagian
formalin 5-10%. Larutan formalin
Salah satu penyebab infeksi cacing usus digunakan terutama untuk mengawetkan
adalah Ascaris lumbricoides atau lebih cyste, larva, dan telur cacing. Feses yang
dikenal dengan cacing gelang yang telah diawetkan dengan cara di atas dapat
penularannya dengan perantaran tanah Soil disimpan sampai 1 tahun.
Tranmited Helminth. Infeksi yang
disebabkan oleh cacing ini disebut Berdasarkan apa yang terjadi di lapangan
Ascariasis (Putra, 2010).Cacingan atau penyimpanan sampel feses yang tidak
sering disebut juga kecacingan adalah sesuai SOP (Standart Operasional
penyakit yang disebabkan oleh cacing Prosedur) akan merubah atau merusak
parasit dengan prevalensi tinggi, tidak morfologi telur parasit. Hal tersebut dapat
mematikan tetapi menggerogoti kesehatan menyebabkan kesalahan pada hasil
tubuh manusia, sehingga berakibat pada pengamatan. Sedangkan jika penyimpanan
turunnya kondisi gizi dan kesehatan dan pengawetan sampel feses dilakukan
masyarakat (Solferina, 2013). dengan benar sesuai SOP (Standart
Operasional Prosedur) secara mikroskopis
Menurut World Health Organisation tidak akan merubah morfologi telur parasit
(WHO). Tahun 2012 lebih dari 1,5 miliar dalam sampel feses.
orang atau 24% sebagian populasi dunia
terinfeksi cacing yang ditularkan melalui Berdasarkan latar belakang diatas maka
tanah. Kasus infeksi cacing usus terbanyak peneliti ingin membuktikan tentang
dicatat di kawasan Sub-Sahara Afrika, “Visualisasi telur Ascaris lumbricoides
Cina dan Asia Timur, benua Amerika. pada feses patologis yang disimpan pada
Terjadinya infeksi karena ingesti telur suhu 8˚c selama 8 hari“.
cacing pada tanah yang terkontaminasi
atau penetrasi aktif yang melalui kulit oleh
larva pada tanah (Resnhaleksmana, 2014). BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
Nadzirah Nur Zahidah, et all Tahun 2018 antara lain : Alkohol 70%, Tissue, Feses
ditemukan hasil pemeriksaan telur cacing patologis, Pewarnaan Eosin 2%.
positif pada selada segar dan selada yang
disimpan selama satu minggu di dalam Alat yang digunakan dalam penelitian ini
lemari es. SOP (Standart Operasional antara lain : Mikroskop, Object glass,
Prosedur) sampel feses patologis yaitu Cover glass, Pipet tetes, Pot sampel , Lidi,
penyimpanan Sampel Jika tidak langsung Handscoon, Masker,
diperiksa, sampel harus dimasukkan ke
dalam kulkas hingga saat akan diperiksa. Desain penelitian yang digunakan adalah
Penyimpanan sampel tidak boleh di dalam Deskriptif dengan populasi Telur Ascaris
freezer karena telur parasit biasanya akan lumbricoides yang terdapat pada feses
rusak jika sudah beku. Penyimpanan Feses patologis. Sampel yang diambil adalah
tahan < 1 jam pada suhu ruang, Bila 1 Telur Ascaris lumbricoides yang
jam/lebih gunakan media transpot yaitu ditemukan dari laboratorium klinik.
Cara kerja pengujian di Laboratorium d. Apabila terdapat bagian- bagian
adalah sebagai berikut : kasar dibuang.
e. Menutup dengan kaca penutup
1. Tahap Persiapan Sampel ukuran 20 x 20 mm sampai kaca
penutup rata menutupi sediaan tidak
a. Memilih instalasi yang akan menjadi terbentuk gelembung – gelembung
sumber sampel feses patologis untuk udara.
penelitian. f. Setelah itu, sediaan diamati dengan
b. Meminta surat pengantar menggunakan perbesaran rendah
permohonan sampel dari pihak (objektif 10x) dan objektif 40x
instansi sehubungan dengan instalasi (Depkes, 2006)
laboratorium yang dituju.
c. Mengantarkan surat permohonan
kepada instalasi laboratorium yang Prosedur Kerja Pengamatan Secara
dituju. Mikroskopis :
d. Mengambil sampel yang sudah
disiapkan oleh pihak instalasi a. Menyiapkan alat dan bahan.
laboratorium. b. Meneteskan 1 tetes larutan Eosin
2%.
2. Tahap Pembawaan Sampel c. Diteteskan di atas kaca objek.
d. Feses diambil dengan lidi (± 2 mg)
a. Spesimen feses harus segera dikirim e. Dicampurkan dengan 1-2 tetes
ke laboraturium (kurang dari 2 jam larutan Eosin 2% sampai homogen.
setelah pengambilan bahan). f. Menutup dengan kaca penutup.
b. Bila lebih dari 2 jam spesimen g. Sediaan diamati dengan
dimasukkan ke dalam media menggunakan perbesaran rendah
transport Carry & Blair dan objektif 10x dan objektif 40x.
disimpan dalam suhu ruang.
c. Bila tidak ada media transport, feses
disimpan dalam suhu 2-8ºC. HASIL PENELITIAN

3. Tahap Penyimpanan Sampel Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Visualisasi


telur Ascaris lumbricoides pada feses
a. Menyiapkan sampel feses. patologis yang disimpan pada suhu 8˚c
b. Memberi bahan pengawet pada selama 8 hari.
sampel feses.
c. Peneliti menyimpan sampel feses
patologis tersebut untuk
pemeriksaan parasitologi dalam
waktu 8 hari dalam suhu dingin 8˚c.

4. Tahap metode langsung pewarnaan


Eosin 2%

a. Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan pemeriksaan feses.
b. Meneteskan 1 tetes larutan Eosin 2%
diteteskan di atas kaca objek.
c. Kemudian feses diambil dengan lidi
(± 2 mg) dan dicampurkan dengan
1-2 tetes larutan Eosin 2% sampai
homogen.
Dari tabel 5.1 di atas dapat diketahui penyimpanan feses patologis tahan > 24
bahwa sampel positif dari instalasi jam pada suhu 4°c.
Laboratorium Klinik di Jombang, setelah
dilakukan perlakuan dan pemeriksaan Visualisasi telur Ascaris lumbricoides
didapatkan hasil yaitu pada sampel feses dengan menggunakan feses patologis yang
patologis preparat kode D1 didapatkan disimpan pada suhu 8˚c selama 8 hari
hasil negatif (tidak ditemukan telur, didapatkan hasil negatif tidak ditemukan
morfologi rusak), preparat kode D2 telur Ascaris lumbricoides. Oleh karena itu
didapatkan hasil negatif (tidak ditemukan tidak disarankan pada penyimpanan 8 hari
telur, morfologi rusak), preparat kode D3 dengan suhu 8˚c sehingga akan membuat
didapatkan hasil negatif (tidak ditemukan morfologi telur rusak. Hal ini berbanding
telur, morfologi rusak), preparat kode D4 terbalik dengan penelitian menurut
didapatkan hasil negatif (tidak ditemukan (Siskhawahy, 2010) Identifikasi Jenis
telur, morfologi rusak), preparat kode D5 Telur Nematoda yang Terdapat pada
didapatkan hasil negatif (tidak ditemukan Sayuran bahwa telur Ascaris lumbricoides
telur, morfologi rusak). Dari semua feses akan mati pada suhu lebih dari 40˚c dalam
patologis tidak ditemukan keberadaan waktu 15 jam dan pada suhu dingin telur
ascaris lumbricoides berdasarkan Ascaris lumbricoides dapat bertahan
keberadaan telur. hingga suhu kurang dari 8˚c.

Penyimpanan sampel feses pada suhu 8˚c


PEMBAHASAN selama penyimpanan 8 hari didapatkan
hasil tidak ada ciri kecacingan, Hal ini
Visualisasi telur Ascaris lumbricoides pada disebabkan oleh lamanya penyimpanan
feses patologis yang disimpan pada suhu serta suhu yang mempengaruhi sehingga
8˚c selama 8 hari. Bahwa feses patologis sampel feses patologis terjadi kerusakan.
yang didapatkan dari instalasi laboratorium Sehingga hal ini sesuai dengan penelitian
klinik ditunjukkan pada tabel 5.1 diatas. menurut (Nadzirah et all, 2018) Perbedaan
Dari tabel tersebut bahwa feses patalogis Jumlah Telur Cacing Usus pada Selada
dari Laboratorium Klinik “Alon-Alon (Lactuta sativa) yang Segar dan yang
Jombang” setelah penyimpanan pada suhu Disimpan selama Satu Minggu di Lemari
8˚c selama 8 hari dan dilakukan Es bahwa suhu juga merupakan faktor
pemeriksaan tersebut dilakukan secara yang mempengaruhi pertumbuhan telur
mikroskopik dengan metode secara cacing .
langsung menggunakan pewarnaan eosin
2% didapatkan hasil bahwa visualisasi Infeksi kecacingan merupakan salah satu
pada telur Ascaris lumbricoides pada suhu penyakit yang berbahaya baik dikalangan
tersebut didapatkan hasil negatif tidak orang dewasa maupun anak-anak, dimana
ditemukan telur, morfologi telur rusak atau kecacingan dapat ditularkan melalui
tidak ditemukan ciri kecacingan. banyak faktor salah satunya melalui tanah
yang disebut soil transmit helmint (STH).
Pada penelitian ini dari hasil pemeriksaan Pada kasus ini sering dijumpai pada
feses patologis yang disimpan pada suhu lingkungan dengan sanitasi rendah, tidak
8˚c selama 8 hari pada ke 5 sampel feses ada fasilitas kebersihan yang mendukung
patologis yang digunakan didapatkan hasil serta kurangnya kesadaran dalam menjaga
negatif yaitu tidak ditemukan telur Ascaris kebersihan. Dalam membantu mencegah
lumbricoides. Hilangnya keberadaan telur adanya infeksi kecacingan maka dilakukan
Ascaris lumbricoides ini bisa diakibatkan pemeriksaan feses lengkap (FL)
dari faktor suhu penyimpanan atau waktu laboratorium. Menurut Mardiana 2008
penyimpanan. Hal ini dikuatkan oleh bahwa infeksi cacing menyerang semua
Verhaengan et all, 2010 SOP (Standart golongan umur terutama anak-anak dan
Operasional Prosedur) Penyimpanan balita. Apabila infeksi cacing yang terjadi
Sampel Feses yang menyatakan bahwa pada anak-anak dan balita maka dapat
mengganggu tumbuh kembang anak, Sakit di Indonesia. Jakarta:
sedangkan jika infeksi terjadi pada orang Departemen Kesehatan RI.
dewasa dapat menurunkan produktivitas
kerja. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. 2012. Pedoman
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian Pengedalian Kecacingan.
diatas Visualisasi telur Ascaris
lumbricoides pada feses patologis bahwa Nadzirah Nur Zahidah, Pauzi, Esther Sri
sangat tidak disarankan untuk Majawati. 2018. Perbedaan
penyimpanan pada suhu 8˚c selama 8 hari. Jumlah Telur Cacing Usus pada
Selada (Lactuta sativa) yang Segar
dan yang Disimpan selama Satu
Minggu di Lemari Es, Vol 24,
SIMPULAN DAN SARAN No.67

Simpulan Mardiana, Djarismawati, 2008. Prevalensi


Cacing pada Murid Sekolah Dasar
Berdasarkan hasil penelitian dapat Wajib Belajar Pelayanan Gerakan
disimpulkan bahwa visualisasi telur Terpadu Pengentasan Kemiskinan
Ascaris lumbricoides pada feses patalogis Daerah Kumuh di Wilayah DKI
yang di simpan pada suhu 8˚c selama 8 Jakarta.
hari yaitu didapatkan hasil negatif tidak
ditemukan telur, morfologi telur rusak. Putra .2010 . Ascariasis

Saran Resnhaleksmana E (2014). Prevalensi


Nematoda Usus Golongan Soil
Bagi Petugas Laboratorium diharapkan Transmitted Helminth (STH) pada
melakukan penyimpanan sesuai SOP peternak di Lingkungan Gatep
(Standart Operasional Prosedur) jika tidak Kelurahan Ampenan.
sesuai SOP (Standart Operasional
Prosedur) akan merubah atau merusak Solferina, Rizki Amelia., et all. 2013.
morfologi telur parasit dalam sampel feses. Hubungan pengetahuan, sikap dan
motivasi ibu terhadap pemberian
Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan dapat obat cacing pada anak usia
mengembangkan penelitian yang sekolah dasar di SD 67 Cangadi 1
berhubungan dengan Visualisasi telur Soppeng. Jurnal Vol. (2) No. 1.
Ascaris lumbricoides pada feses patologis
yang disimpan pada suhu 8˚c selama 8 hari Siskhawahy, 2010. Pengaruh Lama
dengan menggunakan metode selain Perebusan Terhadap Keutuhan
metode langsung yaitu metode Telur Ascaris lumbricoides.
sedimentasi, metode flotasi dengan Nacl, Universitas Muhammadiyah
dan metode teknik kato pada jenis Semarang. Semarang.
kecacingan selain Ascaris lumbricoides,
dan menggunakan pewarnaan yang Verhaengan. J., dan J.Pandipitte.,2010,
berbeda selain pewarnaan eosin 2% untuk Prosedur Laboratorium Dasar
memperjelas gambar dibawah mikroskop. untuk Bakteriologi Klinis (Basic
Laboratory Prosedures in Clinical
Bacteriology)., Penerbit Buku
KEPUSTAKAAN Kedokteran

Depkes. 2006. Pedoman Penyelenggaraan Zulkoni, Akhsin. 2011. Parasitologi.


dan prosedur Rekam Medis Rumah Yoyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai