PENGEMUDIAN KAPAL
Ada beberapa jenis dan type mesin kemudi di atas kapal antara laian :
Pada saat kapal sedang berlayar, kapal akan mengalami pengaruh ganggun dari
luar di antaranya yaitu :
1. Arus
2. Angin
3. Ombak
1
Sedangkan gangguan dari dalam antara lain :
1. Konstruksi kapal itu sendiri dan
2. putaran baling – baling
kapal dengan baling – baling tunggal (putaran kekanan) akan mempunyai pengaruh
merubah haluan sejati (Hs) kapal cendrung selalu kekanan untuk dapat
menstabilakan haluan sejati (Hs) kapal atau mengendalikanya di perlukan unsur –
unsur pengemudian
Dorongan pendek
dari Nozzle
Kaku, berat,padat
untuk penyangga
bangunan kapal
2
mempunyai laju terhadap air, tetapi dapat juga terjadi pada kapal yang berhenti
dengan mmenggerakan baling-baling pendorong. Pada dasarnya gerakan yang
terjadi oleh kapal adalah akibat adanya gaya hydrodinamis yang bekerja pada kapal.
gaya-gaya ini terjadi karena ada air yang mengalir melewatinya.arus air yang
bergerak ini akan mempengaruhi unsur-unsur pengemudian tersebut. Pengemudian
kapal adalah sebagian tugas Navigator yang sangat penting dalam melayarkan
sebuah kapal.
Adapun tujuan dari Pengemudian adalah untuk membawa kapal kegaris haluan yang
telah ditentukan dan merupakan suatu upaya untuk mempertahankan agar kapal
tetap pada garis haluannya yang di inginkan.
Orthodrom
Ialah haluan yangditempuh oleh kapal dengan menggunakan jarak perjalanan
yang terpendek, jadi diatas bumi yang berbangun bulat itu menurut lingkaran
besar yang memotong derajah-derajah di atas sudut yang tidak sama besarnya
mengikuti lintas lengkung mengakibatkan bahwa Hs atau Hd atau Hp berubah
secara kontinyu, kecepatan perubahan ∧ Hs dapat ditunjukan oleh “Rate of turn
indicator”.
Hs = haluan sejati
Hd= heading direction
Hp= haluan pedoman
Pengemudi pada lintas lengkunga ini sekarang dapat terlaksana sedemikian rupa,
sehingga dapat dipertahankan ∧ Hs yang konstan
4
4.2 DAUN KEMUDI (RUDDER)
Daun Kemudi adalah alat untuk mengubah arah kapal yang langsung berhubungan
dengan gaya geser yang melewati lambung kapal,Baik itu untuk kapal kecil maupun
besar.kemudi digunakan untuk mengemudikan kapal termasuk mengolah gerak dan
mempertahankan arah haluan kapal.
Daun kemudi biasanya ditempatkan pada buritan sebuah kapal, besar dan bentuk
daun kemudi tergantung dari panjang dan sarat badan kapal didalam air .
• Pada saat sudut heading berubah 10 derajat dari sudut heading semula, maka
kemudi dibelokan berlawanan atau dibalik 10 derajat ke arah portside atau
starboard (eksekusi kedua).
5
• Setelah kemudi dibelokan ke arah portside/starboard, maka kapal akan terus
berbelok pada arah semula dengan mengalami penurunan kecepatan belok.
Untuk mengetahui respon kapal terhadap kemudi maka selanjutnya kapal
harus dibelokan ke arah portside/starboard. Ketika kapal sudah mencapai
sudut heading 10 derajat ke arah portside/starboard dari lintasan semula maka
selanjutnya kemudi dilawan atau diarahkan sebaliknya yakni 10 derajat ke arah
starboard/portside (eksekusi ketiga).
b. Sudut overshoot pertama adalah penambahan dari deviasi sudut heading pada
zig -zag maneuver pada eksekusi kedua.
c. Sudut overshoot kedua adalah penambahan dari deviasi sudut heading pada
zig- zag maneuver pada eksekusi ketiga.
• Pengujian dilakukan pada perairan dalam (deep water) atau perairan tak
terbatas (unrestricted water).
• Kondisi sarat penuh (sesuai dengan garis air pada musim panas), even keel.
60
SISTEM
KEMUDI
a. Penggolongan Menurut Bentuknya :
1. Unbalanced Rudder
Daun kemudi dengan seluruh bagian belakang poros ikut berputar
2. Balanced Rudder
Jenis kemudi yang mempunyai luas daun yang terbagi atas dua bagian, yaitu
didepan dan dibelakang sumbu putar Balanced Rudder dibuat untuk mengurangi
kekuatan kemudi dengan mengimbangi luas daun kemudi didepan dan
dibelakang poros putar, umumnya luas daun kemudi yang didepan poros putar
ialah 20-30 % dari luas keseluruhan.
61
SISTEM
KEMUDI
b. Penggolongan Menurut Bangunannya :
1. Single Plate Rudder ( Daun Kemudi Pelat Tunggal ) yang terbuat dari satu pelat
baja.
2. Double Plate Rudder ( Daun Kemudi Pelat Ganda ) ada dua jenis daun kemudi
pelat ganda Yaitu satu terdiri dari 2 pelat tegak daun kemudi yang tebal
membungkus lengan daun kemudi dan yg lain terdiri dari rangka datar dan tegak
daun kemudi dan dibungkus oleh pelat baja menjadikan bentuk dari daun kemudi
tersebut (stream Lined)
62
SISTEM
KEMUDI
2. Kemudi menggantung. Yaitu kemudi yang sebagian besar bebannya disangga
oleh bantalan-bantalan kemudi digeladak dan seperti gambar berikut :
Untuk semua jenis kemudi, semuanya terletak pada buritan kapal. Besar sudut
kemudi ± 350 kekanan dan ± 350 kekiri, dan dapat mencapai maksimal yaitu±
370 kekanan dan ± 370 kekiri. Keadaan maksimal ini disebut dengan
cikar.Stearing gear atau sistem kemudi digerakkan oleh tekanan hidraulik, untuk
itu disiapkan sebuah tangki minyak hidraulik dan tidak ada tangki cadangan.
63
SISTEM
KEMUDI
kemudi konvensional. Berbagai variasi luasan flap yaitu 20%, 30% dan 40%
terhadap luasan daun kemudi tersebut dilakukan untuk mencari bentuk daun kemudi
ber-tail flap yang optimal dari sisi kemampuan daya angkat (lifting). Perhitungan
koefisien daya angkat daun kemudi ini akan menggunakan teknik CFD
(Computational Fluid Dynamics). Model matematika gerakan manuver kapal
dikembangkan berdasarkan persamaan linear dinamika kapal. Program komputer
SMP (Simple Maneuvering Program) juga telah dikembangkan untuk
mensimulasikan gerakan kapal bermanuver, sehingga bisa diketahui besarnya
peningkatan manuverability ara menggerakan kapal yang menggunakan bentuk
kemudi ber-tail flap terhadap penggunaan kemudi konvensional dalam uji berputar
(turning test).
1
8
10
2
4
6
5
9
3
KET Gambar 1
3
Gambar 2
8
5
4
9
6
Kepala daun kemudi dipasang melalui batang daun kemudi yang terletak pada
tangki ceruk belakang dan kemudian dihubungkan ke roda kemudi pada
deck.Pada ujung lengan daun kemudi dipasang pintel (pasak) yang disiapkan ke
dalam grudgeon (leher) dipasang pada poros kemudi.Pasak daun kemudi
tersebut berputar dalam leher tadi sebuah brass sleeve dipasang pada pasak
daun kemudi dan kayu pok disisipkan kedalam grugeon untuk mengurangi
gesekan .Pasak daun kemudi paling bawah disebut pasak tumit yang menunjang
berat daun kemudi, pasak in i ditunjang sebuah lingkaran bajah setengah bulat
pada dasar gudgeon terbawah untuk mengurangi gesekan dan untuk
mempermuda putaran poros daun kemudi, penahan pada pasak daun kemudi
yang paling atas untuk menahan sehingga daun kemudi tidak terlepas dari
tempatnya akibat hampasan gelombang.
65
SISTEM
KEMUDI
2. Double Plate Rudder ( Daun kemudi pelat ganda )
Kapal – kapal besar modern banyak memakai daun kemudi balance dengan
konstruksi pelat ganda yang stream lined, pada bangunan ini daun utama
dipasang tepat pada poros putar yang berfungsi sebagai daun kemudi vertical
dan kepala daun kemudi dihubungkan pada lajur bingkai tengah daun kemudi
dengan flens.
Daun kemudi ditunjang baik oleh bingkai buritan atas / bawah atau hanya bagian
atas dari bingkai poros.
a) Pasak (pintles) daun kemudi terdapat pada bagian atas dan bawah daun
kemudi
b) Bagian bawah dari kepala daun kemudi yang ditunjang oleh penahanan dan
dasar daun kemudi ditunjang oleh pasak (pintle) daun kemudi.
c) Kepala daun kemudi ditandah dan ditunjang oleh penahan dan tidak ada daun
kemudi yang dipakai
66
SISTEM
KEMUDI
b) Contra Rudder ( daun kemudi Kontra)
Daun kemudi ini mempunyai bentuk melengkung diujung depan dari poros
kemudi sehingga ia berfungsi dengan sendirinya pada perputaran baling –
baling yang mana dapat membantu daya tolak yang efesien dari baling –
baling tersebut.
c) Aktive Rudder ( daun kemudi aktif )
Daun – daun kemudi yang dipasang baling – baling dengan tenaga motor
pada bagian belakangnya disebut daun kemudi aktif jenis daun kemudi ini
menimbulkan tenaga kekuatan searah dengan daun kemudi, meskipun mesin
induk tidak jalan pengaruh yang disebabkan oleh baling – baling ini masih
dapat dirasahkan
4.5.1 Follow Up
Cara Pengemudian kapal dengan sistem ini menggunakan kemudi biasa ( manual)
dengan dibantu seorang juru mudi yang memagang roda kemudi dianjungan.
Seorang juru mudi tinggal mengikuti perintah Nakhoda atau perwira jaga atau
seorang pandu.apabila kapal sedang berolah gerak memasuki perairan sempit dan
rame ini disebut juga pengemudian secara normal.
Jika roda kemudi diletakan pada suatu posisi 150 kekanan, maka dengan sendirinya
daun kemudi akan menyimpang 150 kekanan. Biala roda kemudi diputar sehingga
tengah – tengah, maka daun kemudi akan menunjukan tengah –tengah atau sejajar
dengan garis lunas kapal.
Pada saat roda kemudi diputar , maka terjadi perbedaan tegangan pada excuiter
yang kemudian menggerakan motor dan menggerakan kwandran setelah mendapat
kesetaraan dari peralatan yang disebut resetting device (penyelaras gerak) . pada
mesin kemudi buatan Mitsui jepang ( tokimec), sinyal yang diberikan dari tindakan
memutar roda kemudi akan diteruskan ke kerangan selenoid sehingga beroperasi
yaitu adanya alairan minyak hidraulik dari satu tempat ke tempat lain yang akan
menggerakan motor dan kemudian akan menggerakan daun kemudi. Selain itu
penggerak minyak hidraulik juga memberikan sinyal pada unit repeat back, sehingga
apabila daun kemudi sudah menunjukan sesuai dengan perintah yang diberikan,
67
SISTEM
KEMUDI
maka keranan selenoid akan berhenti beroperasi artitinya motor juga tidak akan
berkerja dan keadaan akan berimbang.
Dengan menggunkan cara ini operasi yang terjadi agak lamban karena melalui suatu
proses penyeteraaan atau komfirmasi antara operasi keranan selenoid, gerakan
motor, gerakan daun kemudi dan penunjukan indicator daun kemudi (proses melalui
repeat back unit)
68
SISTEM
KEMUDI
4.5.3 Auto Pilot
Pengemudian kapal secara auto pilot adalah sistem yang digunakan dengan secara
otomatis atau memindahkan perintah kemudi pada sistem auto pilot.pengemudian
dengan menggunakan auto dapat digunakan apabila kapal berlayar didaerah
samudra dengan haluan tetap pada waktu yang cukup lama dan dengan keadaan
cuaca yang cukup baik.
Gambar
69
SISTEM
KEMUDI
4.6 BAGIAN – BAGIAN DARI PENGEMUDIAN KAPAL
Prinsip pengemudian kapal bahwa semua perintah kemudi yang diberikan harus
diulangi oleh juru mudi dan mualim jaga sebagai pemberi perintah harus memastikan
bahwa perinta tersebut dilaksanakan benar dan tepat . semua perintah kemudi harus
dipertahankan kedudukanya sampai ada perintah yang lain dan juru mudi harus
segera melaporkan bila kapal tidak ada pergerakan.
Aba – aba kemudi yang sering digunakan diatas kapal
No Perintah Meaning Artinya
1 Mid ship Rudder to be held in the fore Daun kemudi sejajar lunas
(tengah –tengah and aft position( steer the kapal, kemudi tengah2
kemudi) wheel so that the rudder sehingga rudder indicator
indicator pointed to 0 menunjukan angka Nol
2 Starboard ten 100 starbord rudder to be held Daun kemudi diputar
Steer the wheel so that the kekanan sehingga rudder
rudder indicator pointed 100 to indicator menunjuk 100 ke
the right (starboarside) kanan
3 Port five (daun kemudi 50 port rudder to be held Kemudi diputar kekiri
menunjukan kekiri 50) Steer the wheel so that the sehingga rudder indicator
rudder indicator pointed 50 to menunju 50 ke kiri
the laft /port side
4 Steady as she goes Steer a steady course on the Juru mudi menyebutkan
(mengemudi pada compass heading indicated at penunjukan pedoman disaat
haluan yang tetap the time of the order menerima perintah, setelah
berdasarkan penunjuk kapal tetp pada penunjukan
pedoman pada saat tersebut maka ia meneriakan
perintah diberikan) steady on kapal tetap pada
haluan atau arah yg
dinginkan.
5 Ease to five (kurangi Reduce amount of rudder to 50 Kurangi kemudi hingga 50.
kemudi 50) Steer the wheel from for Kemudi diputar dari 150 kiri
example from 100 or 150 to 50, menjadi 100 ke kiri atau 50 ke
if the previous wheel was port kiri
150 then make it port 50
6 Hard a port or hard a Rudder to be held fully over to kemudi diputar penuh kekiri
starboard( kemudi cikar port or starboard, the wheel atau kekanan atau putaran
kiri atau kanan) shall be fully turn to port or kemudi 350
starboard or as usual the hard
wheel is effeetively on 350
7 Nothing to Avoid allowing the vessel’s Menghindari haluan kapal
port/starboard (tidak heading to port/starboard bergerak kekiri dan kekanan
kekiri dan kekanan)
8 Meet her (balas) Check the swing of the vessel Membuat gerakan haluan
heading in a turn kapal kearah sebaliknya
secra perlahan
9 What is your heading Berapa penunjkan haluan
anda ?
10 Keep the Pertahankan agar
bouy/mark/beacon on pelampung/marka/rambu
port side /starboardside tetap berada di sebelah kiri
/kanan kapal
11 Report if she does not Laporkan jika kemudi tidak
answer the wheel berfungsi
12 Finish wiht wheel, no Selesai kemudi tidak ada lagi
more steering gerakan kemudi
Keterangan :
1. Roda kemudi ( jantera ) 6. Pegas
2. Celaga kemudi 7. Tongkat kemudi
3. Tranmisi 8. Daun kemudi
4. Kuadran kemudi 9. Roda gigi penggerak
5. Motor listrik 10. Ulir cacing
1. Cara Pengoperasian Kemudi
Untuk mengoperasikan kemudi pada kapal dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu :
1. Operasi secara remot kontrol atau anjungan,
2. Operasi secara manual atau lokal,
3. Operasi secara langsung dengan rantai.
Untuk operasi secara remot kontrol, kepekaan mencapai 0.60, jika kurang dari
tersebur maka tidak ada reaksi dari kemudi. Mesin kemudi elektrik hanya ada satu
jika gagal tidak ada yang lain. Dari pengoperasian secara remot kontrol ( anjungan )
ke operasi manual atau lokal tidak ada katup-katup yang diubah, kwadran
meneruskan kekemudi poros, kemudian dikuatkan dengan spie. Batang penghubung
antara batang penghubung kanan dengan batang penghubung bias diatur 2.5 mm.
Hubungan hidraulik kemudi dengan kwadran dihubungkan dengan katup searah
untuk menjamin posisinya. Untuk mengoperasikan secara manual terdapat katup
bypass yang harus dibuka agar tidak terjadi perlawanan tekanan. Beda voltage
mengakibarkan reaksi suatu pompa yang mana pompa ini akan mendorong kemudi
sesuai yang dikehendaki, seterusnya atau terjadi feed back
Pada daun kemudi itu sendiri, dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Daun kemudi yang diisi olie,
2. Daun kemudi yang dibiarkan kosong.
Olie yang diisikan pada daun kemudi itu bertujuan untuk menambah berat atau bobot
dari kemudi, sehingga daun kemudi dapat setabil. Atau olie yang diisikan hanya
sekedar untuk mengetes dari daun kemudi itu sendiri. Jika pada waktu diisi oleh olie
terjadi kebocoran maka kebocoran dapat dideteksi oleh adanya olie yang diisikan
tadi dan setelah itu daun kemudi diperbaiki dengan cara dilas. Tujuan dari semuanya
itu adalah untuk mendapatkan daun kemudi yang baik. Apabila terdapat lubang pada
daun kemudi hal ini bisa memicu terjadinya kekeroposan dan akan menyebabkan
kerusakan pada daun kemudi. Sedangkan untuk jenis kemudi yang kosong,
kekosongan ini dimaksudkan untuk menimbulkan daya apung dan untuk
memperingan dari daun kemudi itu sendiri