Anda di halaman 1dari 10

1.

Fin Stabilizer
Fin stabilizer adalah suatu peralatan roll damping

system yang dipasang

pada lambung

kanan dan kiri kapal bagian bawah yang berfungsi untuk menjaga

keseimbangan

kapal

pada saat

berdasarkan prinsip pengontrolan

kapal

berada di atas air dan bekerjanya

posisi fin. Peralatan

ini dimaksudkan untuk

mengurangi pengaruh gerakan roll (oleng) kapal yang disebabkan gelombang air
laut. Tujuan dipasang fin stabilizer adalah untuk memberikan kenyamanan bagi
penumpang atau

ABK

(Anak

Buah

Kapal)

dan keamanan peralatan

didalamnya serta peningkatan akurasi sistem senjata pada kapal perang. Terutama
pada kapal perang jenis kapal cepat dan tipe patroli, dimana kapal-kapal tipe ini
memiliki berat yang ringan karena

sebagian dari badan kapal terbuat dari logam

aluminium agar memungkinkan kapal dapat bergerak lebih cepat dan lebih lincah.
Berbeda dengan kapal- kapal dengan tipe combaten atau fregat yang memiliki ukuran
yang lebih besar dan badan kapal seluruhnya terbuat dari logam baja yang tebal.

Fin stabilizer

bekerja

berdasarkan

kecepatan kapal, dan amplitudo oleng

kapal. Apabila kecepatan kapal rendah maka posisi fin stabilizer mempunyai
sudut yang lebar dan apabila kecepatan kapal tinggi maka posisi sudut fin stabilizer
harus kecil. Pada saat amplitudo oleng kapal tinggi maka sudut fin stabilizer akan
besar dan bila amplitudo oleng kapal rendah maka sudut fin stabilizer juga harus
kecil. Amplitudo oleng kapal selalu berubah-ubah sehingga sudut fin stabilizer juga harus
berubah mengikuti perubahan keduanya.
stabilizer
control

berdasarkan
panel.

kecepatan

kapal

Untuk

mengatur

digunakan speed

besarnya
control

sudut
switch

fin
pada

Data amplitudo dan periode oleng kapal dihasilkan oleh rate gyro

yang terintegrasi langsung dengan sistem hidrolik dan mekanik dari fin stabilizer.
Fin stabilizer terdiri dari bagian-bagian besar sebagai berikut :
1. Control Panel : Suatu panel yang terdiri dari saklar dan indikator yang
sebenarnya merupakan bagian pemberi sinyal acuan
atau referensi.
2.

Gyro panel unit :

Merupakan

berfungsi

bagian dari sistem fin stabilizer yang

sebagai

pembangkit

sinyal

pengendali

finstabilizer. Gyro Panel Unit mempunyai

tiga bagian

pokok yaitu :
a. Roll rate sensing gyro dan damped position pendulum yang
berfungsi mendeteksi setiap gerakan oleng(rolling) kapal.
b. Summing amplifier, Unit ini menerima sinyal dari roll rate sensing gyro
dan damped position pendulum untuk kemudian dijumlahkan setelah melalui
penkondisian sinyal terlebih dahulu.
c. Fin control assy, merupakan unit pengendali gerakan fin stabilizer.
3.

Sistem hidraulik : Gerakan kedua fin dikendalikan oleh tekanan hidraulik


yang dihasilkan oleh power pack assembly.

4.

Fin

Terdapat dua buah fin, masing-masing dipasang pada lambung

kiri dan kanan kapal. Luas permukaannya


dibuat dari bahan baja berbentuk
pertimbangan hidrodinamik.

sekitar
trapesium

1,44

meter persegi.

Fin

yang didasarkan atas

5.

Unit feed back : Terdiri dari sebuah unit yang berisikan transmitter dan potensio

meter yang digerakkan oleh sebuah tuas. Tuas ini menghubungkan unit tersebut
dengan poros fin, sehingga transmitter beserta potensionya

akan bergerak sesuai

gerakan/putaran poros fin. Unit ini akan mengirimkan posisi sudut fin ke control panel
dan juga mengirimkan sinyal feedback ke control unit.
Secara umum sistem fin stabilizer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Komponen-Kompone pada Fin Stabilizer :

1. FIN
2. HPU (diinstal pada kotak fin)
3. motor switchbox (diinstal pada kotak fin)
4. unit kontrol lokal (diinstal pada kotak fin)
5. tangki minyak Gravity
6. unit kontrol utama
7. Central switchbox
8. Bridge panel kontrol

A. Kontrol Fin Stabilizer Secara Manual


Pada saat ini pengontrolan besarnya sudut kayuhan fin yang diatur berdasarkan
atas data dari kecepatan kapal, masih dilakukan secara manual oleh personil kapal.
Pengaturan switch position secara manual inilah yang kadang kala menyebabkan
kerusakan pada sistem hidrolik dari fin, sehingga harus dilakukan pengesetan ulang
pada sistem tersebut. Dimana untuk pengesetan harus dilaksanakan di perairan yang
airnya tenang ( seperti di pangkalan ) agar dapat menghasilkan posisi fin pada posisi
tengah yang sempurna atau baik.
B. Kontrol Fin Stabilizer Secara Automatis
Dengan sistim kontrol automatis maka tugas personil kapal dalam menangani
posisi switch kontrol dari fin stabilizer menjadi lebih ringan bahkan bisa dirangkap
oleh juru mudi kapal, karena alat ini akan dipasang pada bagian Control Panel (
dekat dengan kemudi kapal ). Switch kontrol automatis ini akan mengatur besarnya
sudut maksimum kayuhan dari fin secara automatis dengan masukan dari data
kecepatan kapal.
Pada alat kontrol automatis ini akan digunakanmikrokontroler MC68HC11F1
sebagai alat pengontrolnya. Sedangkan pada permodelannya sistim mekanik dari fin
stabilizer

dan data kecepatan

kapal (speed log) ini akan digantikan dengan

komponen lain, namun prinsip kerja dari alat pengontrol automatis ini akan tetap
seperti aslinya.
Sistim mekanik dari fin stabilizer akan diganti dengan menggunakan motor
stepper yang besar sudut geraknya

akan

disesuaikan

dengan

besarnya

sudut

gerak dari fin kapal. Sedangkan untuk speed log akan digantikan dengan rangkaian
potensiometer yang dihubungkan dengan Port ADC dari mikrokontroler MC68HC11F1.

2. Dome
Haluan kapal adalah bagian depan kapal yang paling besar mendapat tekanan
dan

tegangan

dari

luar

karena

gerakan

kapal

yang

menerjang

ombak, konstruksi haluan kapal di buat untuk mengurangi tahanan kapal (ship
resistance) pada saat kapal memecah ombak pada saat berlayar. konstruksi haluan
kapal harus memenuhi persyaratan yang berlaku, adapun persyaratan dari konstruksi
haluan kapal yaitu sebagai berikut :

Di depan sekat pelanggaran bagian bawah, dipasang wrang-wrang terbuka yang


cukup tinggi yang diperkuat dengan perkuatan-perkuatan melintang dan balokbalok geladak.

Wrang-wrang haluan kapal dipasang membentang dari sisi yang satu ke sisi
lainnya, dimana bagian atasnya diperkuat lagi dengan sebuah flens. Pada bagian
tengah-tengah wrang secara membujur dipasang penguat tengah (center girder)
yang berhenti pada jarak beberapa gading linggi depan.

Pada bagian di depan haluan kapal, kulit kapal menjadi sedemikian sempitnya
hingga tidak perlu dipasang penguat tengah lagi.

Gading-gading pada haluan, biasanya jaraknya lebih rapat satu sama lain. Pada
jarak lebih 15 % panjang kapal terhitung dari linggi depan, gading-gading pada
bagian bawah (deep framing) diperkuat, ( 20 % lebih kua) kelingannya lebih rapat,
jugat pelat lutut antara gading gading dengan kulit kapal dipertebal. Lajur-lajur di
dekat lunas, pelatnya dipertebal.

Penampang membujur

Penampang samping depan

Jenis-jenis haluan kapal berdasarkan bentuk haluan kapal :


1. jenis haluan kapal tegak lurus (plumb bow)
2. jenis haluan kapal miring (reaked bow)
3. jenis haluan kapal miring II (reaked bow II)
4. jenis haluan kapal gunting (clipper bow)
5. jenis haluan kapal sendok ( spoon bow)
6. jenis haluan meier kapal (meier bow )
7. jenis haluan kapal pemecah es ( ice breaker bow)
8. jenis haluan kapal berumbi /haluan bola(bulbous bow kapal)
Bulbous bow merupakan bagian kapal yang terletak dibagian
haluan. Bagian ini merupakan bagian yang terintegrasi dengan lambung
kapal. Bulbous bow biasanya dipasang pada Fungsi utama dari bagian ini
adalah mengurangi hambatan kapal pada saat eksplotasi atau operasi
sebuah kapal. Sebagian besar hambatan pada kapal diakibatkan oleh
keberadaan bagian kapal yang mengalami kontak langsung dengan fluida.
fluida yang dilalui kapal membentuk pola gelombang akibat dari gerakan
badan kapal yang pada akhirnya menimbulkan gesekan dengan lambung
kapal, prinsip kerja dari bulbous bow adalah dengan membangkitkan
gelombang atau menginterferensi gelombang kapal yang datang dari
haluan, sehingga gelombang yang datang akan kehilangan tenaga karena
interferensi gelombang dari bulbous bow, dan pada akhirnya energi
gelombang di sekitar lambung kapal akan berkurang, dengan demikian
hambatan kapal dapat diminimalisir. (Bulbous bow:2005)

gambar konstruksi bulbous bow kapal

Peranan bulbousbow dalam merubah tekanan dan daya pendorong kapal dapat
dituliskan dengan beberapa penyebab. Secara prinsip adalah sebagai berikut;
Terjadi pengurangan tekanan akibat gelombang di daerah pressure field oleh bulbousbow
yang kemudian mengaikbatkan pengurangan besarnya wave making resistacne
Pengaruh bagian atas bulbousbow dan daerah perpotongannya dengan lambung
menyebabkan menurunnya komponen aliran fluida di daerah haluan kapal
Terdapat penambahan hambatan gesek antara permukaan lambung kapal dengan fluida
karena bertambahnya surface area oleh luasan bulbousbow
Berubahnya efisiensi propulsi oleh peran bulbousbow pada area aliran fluida di sekitar
lambung kapal.
Terjadinya perubahan pada wave braking resistance
Bentuk bulbousbow memegang peranan penting dalam menentukan besarnya manfaat
yang diberikan. Bentuk yang optimum sangat bergantung pada besarnya Froude number.
Bulboubow cenderung memberikan performa yang baik ketika kapal bergerak melampaui batas
kecepatan tertentu dalam artian kapal bergerak dengan kecepatan yang relative tinggi. Froude
number sendiri merupakan fungsi dari kecepatan kapal yang secara detail ditunjukkan bahwa

kecepatan kapal berbanding lurus dengan nilai bilangan ini, jadi ketika kapal tersebut memiliki
bilangan Froude number yang besar maka tingkat keoptimuman bulb akan lebih besar untuk
bentuk yang sama, namun nilai Fn tidak hanya ditentukan oleh kecepatan kapal tetapi juga oleh
panjang kapal. Sehingga memang benar bahwa desain bentuk bulbusbow ditentukan oleh Fn.
Adapun gambar tipe tipe bulbous bow yang lazim dipakai disajikan pada gambar
beriku

Keuntungan lain dari pemasangan bulbous bow yaitu memperbaiki trim kapal, akibat
aliran fluida yang menekan bagian bulb dihaluan kapal, (McGraw-Hill Science & Technology
Dictionary: 201), tekanan fluida yang mengalir dibagian atas bulb memberikan tekanan ke arah
bawah dan menahan bagian haluan kapal mengangkat ke atas.
Pada dasarnya bulbous bow dapat dipakai pada semua jenis kapal, hanya beberapa
pengecualian, bulbous bow kurang memberikan efek pada kapal-kapal dengan kecepatan
rendah dan kapal kecil. Untuk kapal dengan desain lambung yang modern, bulbous bow dapat
menghemat energy propulsi 8 15%, salah satu desain terbaru adalah bulbous bow dengan
bentuk goose neck dengan bagian ujung membengkok ke atas, bulb tipe ini memiliki panjang
4-4,5% panjang garis air, namun hasil terbaik dihasilkan ketika panjang dinaikkan hingga 5%
Lwl khususnya untuk kapal dengan Froude Number di atas 0,3. Sectional area sebesar 6-11%
dari luas midship area, dan dapat diambil sebesar 9% dimana bagian ujung bulb muncul di atas
garis air setinggi 40 cm 60 cm. (Design guidelines, hal:9)

Anda mungkin juga menyukai