Oleh
PENDAHULUAN
Hasil panen kedelai yang optimal pada lahan kering dapat bervariasi tergantung
beberapa faktor seperti kondisi lahan, teknik budidaya, varietas, dan sebagainya.
Namun menurut beberapa sumber, hasil belah yang optimal pada lahan kering dapat
mencapai antara 0,5 hingga 1,5 ton per hektar. Kedelai merupakan salah satu
tanaman pangan strategis yang memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan
pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Namun produksi kedelai
di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga perlu
dilakukan peningkatan produktivitas (Meliza, 2015).
Lahan kering merupakan lahan yang memiliki potensi produktivitas rendah dan
sulit dikelola. Namun lahan kering berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan
pertanian produktif dengan teknologi yang tepat. Produktivitas kedelai di lahan
kering terbilang masih rendah karena disebabkan oleh kondisi lahan yang tidak
subur, masalah kekeringan, dan ketersediaan udara yang rendah serta penggunaan
bibit kedelai yang tidak termasuk bibit unggul. Maka dari itu, upaya peningkatan
kedelai dari segi kuantitas maupun segi kualitas harus dilakukan pada lahan kering
untuk memperoleh hasil panen yang optimal (Matheus et al., 2017).
Pemanfaatan lahan kering untuk pengembangan tanaman kedelai ini perlu
ditingkatkan, selain untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai juga untuk
meningkatkan pendapatan petani di daerah yang memiliki lahan kering. Maka dari
itu, perlunya mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi rendahnya
produktivitas hasil panen kedelai pada lahan kering dan bagaimana upaya dalam
meningkatkan hasil panen kedelai pada lahan kering dengan menggunakan varietas
unggul.
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur. Studi literatur
adalah metode penelitian yang digunakan dimana metode ini melibatkan sejumlah
tugas yang harus dilakukan dengan megumpulkan bahan penelitian, membaca dan
mencatat, serta teknik pengumpulan data pustaka. Masalah yang akan dibahas serta
penetapan rumusan dari masalah diputuskan sebelum memulai tinjauan literatur ini
(Kartiningrum, 2015).
Data yang digunakan berasal dari berbagai jurnal dengan kunci pencariannya yaitu
“kedelai” dan “lahan kering”. Kemudian untuk menentukan apakah isu yang diangkat
dalam penelitian sejalan dengan apa yang ingin dibahas, maka terlebih dahulu dibaca
bagian abstrak dari setiap jurnal tersebut. Lalu mencatat unsur-unsur yang penting dan
relevan dari masalah penelitian serta membuat catatan pada sumber informasi dan
mencantumkan daftar pustaka untuk menghindari tuduhan plagiat. Selanjutnya,
pengetahuan yang diperoleh dari teori teori tersebut nantinya akan disusun secara
sistematis agar kajian dapat dengan mudah dipahami.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa varietas unggul kedelai
yang dapat ditanam pada lahan kering untuk mendapatkan hasil produktivitas yang
optimal, yaitu ada varietas unggul baru Anjasmoro, Tenggamus, Lewit, Menyapa,
Baluran dan Marubetiri yang dimana pada setiap varietas unggul tersebut memiliki sifat
sifat penting dari varietas tersebut sesuai dengan yang tertera pada tabel 5 dan hasil
analisis yang didapatkan yaitu kedelai varietas unggul Baluran mempunyai daya hasil
panenya yaitu sebesar 2,5-3,5 t/ha. Sehingga kedelai varietas unggul Baluran ini adalah
varietas paling direkomendasikan untuk upaya pengoptimalan hasil produktivitas
bahan pangan kedelai pada lahan kering.
KESIMPULAN
Balitkabi. 2007. Teknik budidaya kedelai lahan sawah, lahan kering masam. Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang
Heri, N., Jumakir, & Yardha. (2019). Produksi Dan Penyebaran Benih Kedelai Varietas Anjasmoro
Mendukung Meningkatkan Produktivitas Kedelai Di Provinsi Jambi. Agroecotenia, 2(1), 27–38.
Kartiningrum, E. D. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Lembaga Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto, 1–9.
Matheus, R., Basri, M., Rompon, M. S., & Neonufa, N. (2017). Strategi Pengelolaan Pertanian Lahan
Kering Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Di Nusa Tenggrara Timur. Partner, 22(2), 529.
https://doi.org/10.35726/jp.v22i2.246
Meliza sari, putri. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Kedelai Di Indonesia.
Economica, 4(1), 30–41. https://doi.org/10.22202/economica.2015.v4.i1.261