Anda di halaman 1dari 3

Ciri ciri orang yang dicintai Allah

Untuk mencapai predikat Al-insan Al-kamil kita harus dicintai oleh Allah SWT, lantas apa saja
ciri-ciri manusia yang dicintai oleh Allah SWT, antara lain adalah:

Pertama, manusia yang dibukakan pintu amal saleh sebelum meninggal. Dalam hadis
riwayat Imam Ahmad dan al-Hakim dijelaskan, Nabi bersabda:

“Apabila Allah menginginkan kebaikan (kecintaan) kepada seorang hamba, Allah akan
jadikan dia beramal”.

Kemudian salah seorang sahabat bertanya kepada Nabi; apakah maksud dijadikan
beramal itu wahai Nabi?, Nabi kemudian bersabda,

“Allah bukakan baginya amalan saleh sebelum meninggalnya, sehingga masyarakat


yang berada disekitarnya ridha kepadanya."

Dengan artian, ketika seorang hamba tersebut meninggal, maka yang terkenang dari
orang sekitarnya hanyalah kebaikan-kebaikan dari hamba tersebut.

Kedua, jika melaksanakan dosa, akan diberikan hukuman langsung di dunia. Manusia
yang dicintai oleh Allah tidak akan dibiarkan oleh Allah untuk mendapatkan siksaan di
Akhirat.

Akhirat sebagai tempat yang abadi adalah saat untuk memetik buah dari amal saleh,
karena dosa yang dilakukan telah mendapatkan hukuman ketika masih hidup di dunia.

Dalam hadis riwayat Imam at-Tirmidzi dijelaskan yang artinya: “Apabila Allah
menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Allah menyegerakan hukumanya di
dunia."

Namun sebaliknya, jika Allah membenci seorang hamba, maka Allah akan memberikan
hukuman baginya secara total di akhirat kelak

“dan apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya, maka Allah menahan
dosanya, sehingga ia terima hukuman kelak di hari kiamat”.

Ketiga, Allah akan memberikan ujian bagi hamba yang Allah cintai. Ujian adalah cara
Allah untuk meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan seorang hamba.

Seperti halnya seorang siswa sekolah, ia akan melaksanakan ujian terlebih dahulu
untuk naik ke jenjang kelas selanjutnya.

Dalam hadis riwayat Imam al-Tirmidzi dijelaskan, Nabi Muhammad saw bersabda:
“sesungguhnya besarnya balasan tergantung besarnya ujian, dan apabila Allah cinta
kepada suatu kaum, Dia akan menguji mereka, barang siapa yang ridla maka baginya
keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka, maka murka Allah baginya”.

Ujian yang dimaksut disini adalah kesusahan atau kesengsaraan, baik itu ujian fisik
dengan sakit, ataupun ujian sosial dengan kemiskinan dan kefakiran.

Suatu kaum bisa saja ditimpa ujian ataupun azab, bedanya adalah, azab akan
ditimpakan bagi kaum yang ingkar dan mengkufuri nikmat Allah, seperti kaum Ad dan
kaum Tsamud.

Namun ujian akan ditimpakan bagi kaum yang senantiasa mensykuri nikmat Allah dan
berbuat amal saleh.

Yang bisa membedakan jika kita ditimpa musibah atau azab adalah hati kita masing-
masing.

Semoga setiap bencana dan kesusahan yang ditimpakan bagi kita adalah ujian bagi
kita, bukan azab. Aminn Ya Rabbal Alamin.

Keempat, manusia yang dicintai Allah senantiasa diberikan kesabaran. Kita sering kali
mengungkapkan bahwa sabar itu ada batasnya, namun bagi hamba yang dicintai Allah.

sabar itu tidak ada batasnya, karena setiap hal buruk yang menimpa di dunia ini akan
dikembalikan kepada Allah SwT.

Sudah banyak sekali ayat Al-Quran maupun hadis yang menyatakan bahwa Allah
bersama dengan orang yang sabar (QS 2:153)

‫َٰٓي َأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنوْا ٱۡس َت ِعيُن وْا ِبٱلَّص ۡب ِر َو ٱلَّص َلٰو ِۚة ِإَّن ٱَهَّلل َمَع ٱلَّٰص ِبِر يَن‬

"Kemudian dalam ayat lain Allah berfirman bahwa, Allah mencintai orang-orang yang
sabar." (QS 3:146).

‫ر َفَم ا َو َه ُن وْا ِلَم ٓا َأَص اَب ُهۡم ِفي َس ِبيِل ٱِهَّلل َو َم ا َض ُع ُفوْا َو َم ا ٱۡس َتَك اُنوْۗا َو ٱُهَّلل ُيِحُّب ٱلَّٰص ِبِر يَن‬ٞ‫َو َك َأِّين ِّمن َّن ِبّٖي َٰق َت َل َمَع ُهۥ ِر ِّب ُّيوَن َك ِثي‬

Bahkan bagi orang yang bersabar dalam segala musibah maupun ujian hidup, Allah
janjikan baginya pahala secara unlimited, tanpa batas, seperti dijelaskan dalam
firmaNya:

‫ِإَّن َم ا ُي َو َّفى ٱلَّٰص ِبُروَن َأۡج َر ُهم ِبَغ ۡي ِر ِحَس اٖب‬

Artinya: “Sungguh, hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan


pahalanya tanpa perhitungan”(QS 39:10).

Kelima, Allah akan memberikan pemahaman agama bagi hamba yang Allah cintai.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Bukhori dijelaskan.
“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan, maka akan dipahamkan
baginya dalam masalah agama."

Bagi seorang ulama yang mempelajari ilmu agama secara mendalam, Allah akan
memberikan kemudahan dalam memahami berbagai cabang disiplin dalam ilmu
agama.

Akan tetapi bagi masyarakat awam, Allah akan memberikan petunjuk dan pemahaman
agama bagi hamba yang Allah cintai.

Anda mungkin juga menyukai