Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(202310200014)
“Memahami Teknik Analisis Data PTK Sesuai Bentuk Datanya”

DOSEN PENGAMPU :
Dra.Zubaidah,M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3:
1. Rahmadeni (20020021)
2. Abdullah Muhyi (20020030)
3. Alyssa Khoirunnisa S (20020031)

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


DEPARTEMEN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehungga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Memahami
Teknik Analisis Data PTK Sesuai Bentuk Datanya” tepat pada waktunya
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas di Universitas Negri Padang.Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan maupun materi pembahasan. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan penulis sendiri. Maka dari itu penulis mengharapkan adanya
keritik dan saran yang membagun dari pembaca dan semua pihak.
Penulis juga berharap semoga penulisan makalah ini, dapat bermanfaat bagi penulis
maupun semua pihak, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Sekian
Wassalamualaikum Wr.Wb

PADANG, 1 Oktober 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….………II
BAB I.PENDAHULUAN……………………………………………………………….……1
BAB II.PEMBAHASAN……………………………………………………………….….…3
BAB III.PENUTUP…………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..……….…12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu metode penelitian yang


memungkinkan guru untuk melakukan pemantauan, refleksi, dan perbaikan terhadap
praktik pengajaran mereka di kelas. PTK merupakan upaya kolaboratif yang
melibatkan guru, peserta didik, dan sering kali juga pihak-pihak lain di sekolah. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengidentifikasi
solusi yang efektif terkait dengan masalah yang diidentifikasi dalam konteks kelas.

Dalam PTK, pengumpulan data adalah tahap kritis yang membantu guru
memahami dampak tindakan tertentu terhadap pembelajaran. Data yang terkumpul
dapat berupa kualitatif (misalnya, observasi, wawancara) atau kuantitatif (misalnya,
hasil tes, angket). Setiap bentuk data ini memiliki karakteristik unik yang memerlukan
pendekatan analisis yang sesuai untuk menggali wawasan yang bermakna.

Penting bagi guru untuk memahami teknik analisis data yang sesuai dengan
bentuk data yang mereka kumpulkan, karena hal ini akan mempengaruhi keputusan dan
tindakan yang mereka ambil untuk memperbaiki praktik pengajaran. Analisis data yang
tepat akan memastikan bahwa hasil penelitian benar-benar mewakili kinerja peserta
didik dan memberikan wawasan mendalam tentang efektivitas tindakan yang telah
diimplementasikan.

Namun, terdapat tantangan yang dihadapi guru dalam memahami dan


mengimplementasikan teknik analisis data yang sesuai dengan bentuk data yang
terkumpul. Hal ini termasuk kesulitan dalam memilih metode analisis yang tepat,
menginterpretasikan hasil secara benar, dan menghubungkan hasil analisis dengan
tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah:

1. Bagaimana teknik analisis data dapat disesuaikan dengan bentuk data yang
dihasilkan dalam penelitian tindakan kelas?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam menganalisis data PTK sesuai
dengan jenis data yang terkumpul?
3. Bagaimana penerapan teknik analisis data yang tepat dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan yang efektif dalam memperbaiki praktik pengajaran di
kelas?

C. Tujuan:

1
1. Menggambarkan berbagai bentuk data yang dihasilkan dalam penelitian
tindakan kelas dan pentingnya memahami karakteristik masing-masing bentuk
data.
2. Menganalisis teknik-teknik analisis data yang sesuai dengan bentuk data yang
terkumpul dalam penelitian tindakan kelas.
3. Menyoroti tantangan umum yang dihadapi guru dalam mengadaptasi teknik
analisis data yang sesuai dan memberikan solusi atau rekomendasi untuk
mengatasinya.
4. Mendorong pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penerapan teknik
analisis data yang tepat dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih
baik dalam konteks penelitian tindakan kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas


Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan
dalam pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses
penelitian.Karena penelitian tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektik, yaitu:
perencanaan, tindakan yang diserta dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan
analisis dan interpretasi data, perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data lagi dan seterusnya.
Analisis data dalam pelaksanaan penelitian tindakan sangat berbeda dengan
analisis data pada jenis penelitian lainnya. Analisis data dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, uji perbedaan,
uji korelasi, dsb. Sedangkan, pada penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatifnya
menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau dengan kata lain
menguraikan atau menjelaskan secara jelas hasil temuan yang diperoleh dalam
pelaksanaan tindakan.
G.E. Mills (2000) Mengemukakan beberapa teknik analisis data pada penelitian
tindakan, yaitu:
1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu proses induktif dapat
diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu. Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan
yg khusus untuk diperlakukan secara umum
2. Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean ini dapat dilakukan
untuk mengelompokkan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dsb.
3. Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci membantu mensistematiskan data yang
dapat membentuk informasi yang bermakna
4. Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait dengan subjek, data,
proses pembelajaran, masalah, dsb.
5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6. Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dll.
7. Mengemukakan apa yang belum ditemukan.

B. Jenis Data Penelitian Tindakan Kelas


Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi,
proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh siswa.
Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah,
menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal,
proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang
keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran

3
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
1. Data Kuantitatif, Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan,
baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Contoh data kuantitatif: skor tes
awal Tina untuk mata pelajaran matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang
meja tulis 150 cm.
2. Data Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau
data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik,
buruk, pandai, dan sebagainya. Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif,
perhatian siswa terhadap mata pelajaran Matematika rendah, dan rata-rata skor
UAS semester ini naik.
Analisis data difokuskan pada sasaran/variabel/objek yang akan diperbaiki/
diting-katkan, misalnya tentang kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran,
frekuensi dan kualitas pertanyaan, cara menjawab dan penalarannya, kualitas kerjasama
kelompok, aktivitas, partisipasi, motivasi, minat, konsep diri, berpikir kritis, kreativitas,
kemandirian, dan lain-lain. Data dapat berupa angka maupun non-angka (kalimat atau
kata-kata), yang dapat dianalisis deskriptif dan sajian visual yang menggambarkan
bahwa tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan,
dan atau perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya.
Pada umumnya analisis kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan
tahap-tahap: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan,
mengorga-nisasi (mengaitkan gejala secara sistematis dan logis), membuat abstraksi
atas kesim-pulan makna hasil analisis.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif model
Miles dan Huberman. Model teknik analisis data menurut Miles dan Huberman,
meliputi:
1. Koleksi data
Koleksi data merupakan data keseluruhan yang diambil untuk memecahkan
data tersebut menjadi bagian kemudian memilah data mana saja yang dibutuhkan dan
dijadikan bahan penelitian yang sedang berlangsung. Koleksi data merupakan data
yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer
mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai beberapa informan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, setelah data terkumpul peneliti akan merangkum

4
dengan mereduksi data agar informasi yang diterima dapat terpilah dan disajikan di
penyajian data.
3. Penyajian Data
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman
menyatakan, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
4. Verifikasi data
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan yang baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Model analisis ini dapat digambarkan sebagai berikut:

C. Teknik atau Langkah – Langkah dalam Menganalisis


Data Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis
data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah
atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena adanya
kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistic yang sudah
tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya
ordinal maka statistic yang digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedang bila
datanya interval atau ratio digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan
menguji signifiknasi konparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan
t-test dua sampel, bila datanya nominal digunakan chi kuadrat. Selanjutnya bila akan
menguji hipotesis konparatif lebih dari dua sampel datanya interval digunakan analisis
varian.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam (triangulasi), dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus
menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada
umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga
teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas, oleh Karena itu
sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti dinyatakan oleh Miles
and Huberman (1984), bahwa “The most srious and central difficulty in the use of
qualitative data is that methods of analysis are not well formulate”. Yang paling serius

5
dan sulit dalam analisis data kulitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan
dengan baik.
Selain persyaratan pengumpulan data yang harus memiliki kriteria tertentu,
seperti validitas, reliabilitas, dan kegunaan atau manfaatnya. Juga harus memiliki
teknik pengumpulan data, hal ini terkait dengan pelaksanaannya bahwa dalam
melakukan pengumpulan data tidak hanya menggunakan satu cara tetapi multi teknik
atau multi instrumen.
Menurut pendapat Wolcot (1992) bahwa ada 3 (tiga) teknik pengumpulan data,
yaitu:
1. Pengalaman
Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data, dengan
pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai peneliti dapat dengan
mudah melakukan pengumpulan data terkait dengan subjek penelitiannya hal ini
disebabkan pengetahuan situasi dan kondisi terhadap kelas pembelajarannya.
2. Pengungkapan
Pengungkapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang peneliti
melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara terhadap subjek penelitian
atau terhadap siapa saja agar supaya terkumpul data yang diperlukan dan yang
memang diperlukan.
3. Pembuktian
Jika proses pengungkapan selesai maka pada tahap selanjutnya adalah
melakukan pembuktian, pelaksanaan pembuktian dapat dilakukan dengan teknik
dokumentasi data-data yang terkait.

D. Teknik Analisis Data :


a. Teknik Analisis Data Kualitatif
Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data kualitatif
dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga tiga komponen, yakni:
reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah
sebagai berikut.
1. Memilih data (reduksi data) Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang
relevan dengan tujuan perbaikan pembelajaran.
2. Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data) Pada kegiatan ini, guru
peserta membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada kegiatan a)
tersebut.
3. Menarik kesimpulan hasil deskripsi Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat
pada langkah b) tersebut, selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan
rencana tindakan yang telah dilakukan.

6
b. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana, seperti
nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari hasil angket, dan
seterusnya. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan
cara:
1. Menghitung jumlah,
2. Menghitung rata-rata (rerata),
3. Menghitung nilai persentase,
4. Membuat grafik
Jika diperlukan data kuantitatif dapat dianalisis secara statistik, misalnya:
- Mengitung nilai beda terkecil,
- Mnghitung nilai korelasi antar variabel, Contoh: skor hasil tes akhir semester
matematika 40 siswa:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70

85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85

95 74 73 68 86 90 70 71 88 68

Agar mudah dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Caranya adalah sebagai berikut.
1. Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah.
Jadi rentang skor = 95 – 61 = 34. 2)
2. Tentukan banyak kelas yang akan digunakan. Untuk menghitung banyak kelas.
Gunakan aturan Sturges dengan rumus:

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak kelas yang
akan dibuat dan n adalah banyak data.
Untuk data tersebut, maka banyak kelas yang akan dibuat adalah:
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3 x 1,6021
= 6,2869
Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7.

3. Hitung panjang kelas interval dengan rumus:

7
4. Tentukan data untuk ujung bawah kelas interval pertama. Data untuk ujung
bawah kelas interval pertama dapat diambil dari skor terkecil dari data yang
diperoleh atau dapat diambil dari skor yang lebih kecil dari skor terkecil
dengan syarat bahwa skor terbesar harus masuk dalam kelas interval
terakhir yang akan dibuat..
5. Masukkan semua skor ke dalam kelas interval yang terbentuk.
6. Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika tersebut adalah
sebagai berikut.

Analisis data kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan


menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dapat dilakukan dengan
memanfaatkan statistika sederhana seperti menghitung rata-rata (mean) dan
menghitung persentase. Menghitung skor rata-rata dapat dengan mudah
dilakukan yaitu dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi
dengan banyaknya data.
Dengan menggunakan cara tersebut maka:
Skor rata-rata
tes akhir semester matematika = 65 + 72 + 67 + .... + 68
---------------------------------- = 76,25
40
Jika data sudah berbentuk tabel frekuensi distribusi seperti pada tabel
maka dapat menghitung nilai rata-ratanya dengan terlebih dulu mencari nilai
tengah untuk setiap kelas interval. Kemudian kalikan setiap nilai tengah dengan
frekuensi di kelas interval masing-masing. Jumlahkan perkalian antara nilai
tengah dengan frekuensi untuk setiap kelas interval kemudian dibagi dengan

8
jumlah data. Untuk mempermudah hitungan maka data pada Tabel 5.4 tersebut
dapat diubah seperti berikut ini.

Dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk tabel atau grafik, dapat
dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh. Misal, dari data pada tabel dapat
dengan mudah menghitung persentase siswa yang memperoleh skor antara

Contoh lain Teknik analisa data kuantitaif dilakukan untuk mengetahui


keberhasilan penelitian melalui kegiatan pengamatan baik secara individu maupun
klasikal, sebagai berikut:
1. Seorang siswa dikatakan aktif apabila mencapai ≥ 7 dari 10 indikator yang telah
ditetapkan.
2. Untuk mengukur aktivitas belajar siswa secara klasikal menggunakan rumus
sebagai berikut:

Dimana: P = Peningkatan keaktifan siswa


F = Jumlah siswa yang aktif

9
N = Jumlah seluruh siswa dalam kelas.
Dengan kriteria pencapaian persentase keaktifan siswa sebesar ≥ 70 %.

D. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis


dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data
yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang
diperbaiki. Interpretasi data perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai
bagaimana tindakan yang dilakukan mempengaruhi peserta didik. Interpretasi data juga
penting untuk menantang guru agar mengecek kebenaran asumsi atau keyakinan yang
dimilikinya.
Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain dengan:
1. menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti,
2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait,
3. memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai penelitian dan
implikasi hasil penelitian, dan/atau
4. meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan.

E. Siklus Pengumpulan Data PTK


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu proses penelitian yang dilakukan
oleh guru atau sekelompok guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas
melalui tahap-tahap tertentu. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam PTK
adalah siklus PTK, yang terdiri dari empat tahap utama: perencanaan (planning),
pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting). Berikut
adalah penjelasan mengenai setiap tahap dari siklus PTK:
1) Perencanaan (Planning):
Tahap perencanaan merupakan awal dari siklus PTK. Pada tahap ini, guru
melakukan perencanaan secara matang terkait dengan tujuan penelitian, metode yang
akan digunakan, materi pembelajaran, strategi pengajaran, pengukuran keberhasilan,
dan alat yang diperlukan. Guru merumuskan masalah yang ingin diatasi atau solusi
yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Perencanaan juga mencakup identifikasi
sasaran pembelajaran, pengukuran awal, dan rencana tindakan yang akan diambil untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2) Pelaksanaan (Acting):
Tahap pelaksanaan adalah saat guru melakukan tindakan atau implementasi
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Guru menerapkan strategi
pengajaran yang telah direncanakan dengan tujuan untuk mengatasi masalah atau
mencapai tujuan pembelajaran. Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah dibuat, memfasilitasi proses belajar mengajar, dan
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.

10
3) Pengamatan (Observation):
Tahap pengamatan merupakan proses pemantauan dan pengumpulan data
terkait dengan hasil implementasi rencana pembelajaran. Guru melakukan observasi
terhadap proses belajar mengajar, respons siswa, interaksi antara guru dan siswa,
serta kemajuan belajar siswa. Data yang terkumpul selama tahap pengamatan
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas rencana pembelajaran, mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan, serta memahami dampak dari tindakan yang telah
dilakukan.
4) Refleksi (Reflecting):
Tahap refleksi adalah tahap yang penting dalam siklus PTK. Pada tahap ini, guru
merefleksikan hasil observasi dan data yang telah terkumpul selama tahap
pengamatan. Guru mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah dilakukan,
menganalisis keberhasilan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi selama
implementasi. Berdasarkan refleksi ini, guru dapat melakukan penyesuaian rencana,
strategi, atau tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran pada
siklus PTK berikutnya.

Siklus PTK ini merupakan pendekatan yang terstruktur untuk meningkatkan


mutu pembelajaran di kelas melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi secara berulang. Dengan menerapkan siklus ini, guru dapat secara
sistematis meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki praktik pengajaran
mereka.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

PTK adalah metode penelitian yang memungkinkan guru untuk melakukan


pemantauan dan perbaikan praktik pengajaran mereka dengan melibatkan kolaborasi
dengan peserta didik dan pihak-pihak terkait di sekolah. Dalam PTK, data yang
terkumpul bisa berupa kualitatif (seperti observasi, wawancara) atau kuantitatif (seperti
hasil tes, angket), dan masing-masing membutuhkan pendekatan analisis yang sesuai.

Dalam konteks ini, pemahaman yang baik tentang berbagai bentuk data dan
teknik analisis yang tepat sangat penting. Bentuk data yang berbeda memerlukan
pendekatan analisis yang sesuai untuk menggali wawasan yang bermanfaat. Teknik
analisis data yang tepat membantu guru memahami efektivitas tindakan yang telah
diambil dalam kelas, memvalidasi hasil penelitian, dan merumuskan rekomendasi
untuk perbaikan lebih lanjut.

Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk kesulitan dalam memilih
metode analisis yang tepat dan menginterpretasikan hasil dengan benar. Makalah ini
menggarisbawahi pentingnya mengatasi tantangan tersebut melalui pemahaman
mendalam tentang teknik analisis data dan bagaimana menerapkannya dengan tepat
sesuai dengan jenis data yang terkumpul.

Dengan memahami teknik analisis data yang sesuai, guru dapat mengambil
keputusan yang lebih terinformasi dan efektif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengajaran di kelas. Implementasi yang cermat dari teknik analisis
data yang tepat dapat memastikan bahwa hasil PTK membawa manfaat yang nyata
dalam mengoptimalkan proses belajar-mengajar, dan akhirnya, memberikan dampak
positif pada hasil pembelajaran peserta didik.

B. Saran
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Dimohon kepada para pembaca untuk bisa memberi saran yang membangun
demi kemajuan pada makalah penulis kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wardhani, I. G. A. K., & Wihardit, K. (2016).Penelitian tindakan kelas. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka
Arikunto, S. (2012). Penelitian tindakan kelas.Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono,(2008).Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.: Bandung: Alfabeta
Rochiati Wiriaatmajda(2008), Metode Penelitian Tindakan Kelas, :Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta,
Zainal Aqib, (2011), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV. Yrama Widya

13

Anda mungkin juga menyukai