(202310200014)
“Memahami Teknik Analisis Data PTK Sesuai Bentuk Datanya”
DOSEN PENGAMPU :
Dra.Zubaidah,M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3:
1. Rahmadeni (20020021)
2. Abdullah Muhyi (20020030)
3. Alyssa Khoirunnisa S (20020031)
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehungga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Memahami
Teknik Analisis Data PTK Sesuai Bentuk Datanya” tepat pada waktunya
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas di Universitas Negri Padang.Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan maupun materi pembahasan. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan penulis sendiri. Maka dari itu penulis mengharapkan adanya
keritik dan saran yang membagun dari pembaca dan semua pihak.
Penulis juga berharap semoga penulisan makalah ini, dapat bermanfaat bagi penulis
maupun semua pihak, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.
Sekian
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….………II
BAB I.PENDAHULUAN……………………………………………………………….……1
BAB II.PEMBAHASAN……………………………………………………………….….…3
BAB III.PENUTUP…………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..……….…12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
Dalam PTK, pengumpulan data adalah tahap kritis yang membantu guru
memahami dampak tindakan tertentu terhadap pembelajaran. Data yang terkumpul
dapat berupa kualitatif (misalnya, observasi, wawancara) atau kuantitatif (misalnya,
hasil tes, angket). Setiap bentuk data ini memiliki karakteristik unik yang memerlukan
pendekatan analisis yang sesuai untuk menggali wawasan yang bermakna.
Penting bagi guru untuk memahami teknik analisis data yang sesuai dengan
bentuk data yang mereka kumpulkan, karena hal ini akan mempengaruhi keputusan dan
tindakan yang mereka ambil untuk memperbaiki praktik pengajaran. Analisis data yang
tepat akan memastikan bahwa hasil penelitian benar-benar mewakili kinerja peserta
didik dan memberikan wawasan mendalam tentang efektivitas tindakan yang telah
diimplementasikan.
B. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana teknik analisis data dapat disesuaikan dengan bentuk data yang
dihasilkan dalam penelitian tindakan kelas?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam menganalisis data PTK sesuai
dengan jenis data yang terkumpul?
3. Bagaimana penerapan teknik analisis data yang tepat dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan yang efektif dalam memperbaiki praktik pengajaran di
kelas?
C. Tujuan:
1
1. Menggambarkan berbagai bentuk data yang dihasilkan dalam penelitian
tindakan kelas dan pentingnya memahami karakteristik masing-masing bentuk
data.
2. Menganalisis teknik-teknik analisis data yang sesuai dengan bentuk data yang
terkumpul dalam penelitian tindakan kelas.
3. Menyoroti tantangan umum yang dihadapi guru dalam mengadaptasi teknik
analisis data yang sesuai dan memberikan solusi atau rekomendasi untuk
mengatasinya.
4. Mendorong pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penerapan teknik
analisis data yang tepat dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih
baik dalam konteks penelitian tindakan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
1. Data Kuantitatif, Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan,
baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Contoh data kuantitatif: skor tes
awal Tina untuk mata pelajaran matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang
meja tulis 150 cm.
2. Data Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau
data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik,
buruk, pandai, dan sebagainya. Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif,
perhatian siswa terhadap mata pelajaran Matematika rendah, dan rata-rata skor
UAS semester ini naik.
Analisis data difokuskan pada sasaran/variabel/objek yang akan diperbaiki/
diting-katkan, misalnya tentang kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran,
frekuensi dan kualitas pertanyaan, cara menjawab dan penalarannya, kualitas kerjasama
kelompok, aktivitas, partisipasi, motivasi, minat, konsep diri, berpikir kritis, kreativitas,
kemandirian, dan lain-lain. Data dapat berupa angka maupun non-angka (kalimat atau
kata-kata), yang dapat dianalisis deskriptif dan sajian visual yang menggambarkan
bahwa tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan,
dan atau perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya.
Pada umumnya analisis kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan
tahap-tahap: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan,
mengorga-nisasi (mengaitkan gejala secara sistematis dan logis), membuat abstraksi
atas kesim-pulan makna hasil analisis.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif model
Miles dan Huberman. Model teknik analisis data menurut Miles dan Huberman,
meliputi:
1. Koleksi data
Koleksi data merupakan data keseluruhan yang diambil untuk memecahkan
data tersebut menjadi bagian kemudian memilah data mana saja yang dibutuhkan dan
dijadikan bahan penelitian yang sedang berlangsung. Koleksi data merupakan data
yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer
mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai beberapa informan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, setelah data terkumpul peneliti akan merangkum
4
dengan mereduksi data agar informasi yang diterima dapat terpilah dan disajikan di
penyajian data.
3. Penyajian Data
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman
menyatakan, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
4. Verifikasi data
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan yang baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Model analisis ini dapat digambarkan sebagai berikut:
5
dan sulit dalam analisis data kulitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan
dengan baik.
Selain persyaratan pengumpulan data yang harus memiliki kriteria tertentu,
seperti validitas, reliabilitas, dan kegunaan atau manfaatnya. Juga harus memiliki
teknik pengumpulan data, hal ini terkait dengan pelaksanaannya bahwa dalam
melakukan pengumpulan data tidak hanya menggunakan satu cara tetapi multi teknik
atau multi instrumen.
Menurut pendapat Wolcot (1992) bahwa ada 3 (tiga) teknik pengumpulan data,
yaitu:
1. Pengalaman
Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data, dengan
pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai peneliti dapat dengan
mudah melakukan pengumpulan data terkait dengan subjek penelitiannya hal ini
disebabkan pengetahuan situasi dan kondisi terhadap kelas pembelajarannya.
2. Pengungkapan
Pengungkapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang peneliti
melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara terhadap subjek penelitian
atau terhadap siapa saja agar supaya terkumpul data yang diperlukan dan yang
memang diperlukan.
3. Pembuktian
Jika proses pengungkapan selesai maka pada tahap selanjutnya adalah
melakukan pembuktian, pelaksanaan pembuktian dapat dilakukan dengan teknik
dokumentasi data-data yang terkait.
6
b. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana, seperti
nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari hasil angket, dan
seterusnya. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan
cara:
1. Menghitung jumlah,
2. Menghitung rata-rata (rerata),
3. Menghitung nilai persentase,
4. Membuat grafik
Jika diperlukan data kuantitatif dapat dianalisis secara statistik, misalnya:
- Mengitung nilai beda terkecil,
- Mnghitung nilai korelasi antar variabel, Contoh: skor hasil tes akhir semester
matematika 40 siswa:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70
85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85
95 74 73 68 86 90 70 71 88 68
Agar mudah dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Caranya adalah sebagai berikut.
1. Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah.
Jadi rentang skor = 95 – 61 = 34. 2)
2. Tentukan banyak kelas yang akan digunakan. Untuk menghitung banyak kelas.
Gunakan aturan Sturges dengan rumus:
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak kelas yang
akan dibuat dan n adalah banyak data.
Untuk data tersebut, maka banyak kelas yang akan dibuat adalah:
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3 x 1,6021
= 6,2869
Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7.
7
4. Tentukan data untuk ujung bawah kelas interval pertama. Data untuk ujung
bawah kelas interval pertama dapat diambil dari skor terkecil dari data yang
diperoleh atau dapat diambil dari skor yang lebih kecil dari skor terkecil
dengan syarat bahwa skor terbesar harus masuk dalam kelas interval
terakhir yang akan dibuat..
5. Masukkan semua skor ke dalam kelas interval yang terbentuk.
6. Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika tersebut adalah
sebagai berikut.
8
jumlah data. Untuk mempermudah hitungan maka data pada Tabel 5.4 tersebut
dapat diubah seperti berikut ini.
Dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk tabel atau grafik, dapat
dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh. Misal, dari data pada tabel dapat
dengan mudah menghitung persentase siswa yang memperoleh skor antara
9
N = Jumlah seluruh siswa dalam kelas.
Dengan kriteria pencapaian persentase keaktifan siswa sebesar ≥ 70 %.
D. Interpretasi Data
10
3) Pengamatan (Observation):
Tahap pengamatan merupakan proses pemantauan dan pengumpulan data
terkait dengan hasil implementasi rencana pembelajaran. Guru melakukan observasi
terhadap proses belajar mengajar, respons siswa, interaksi antara guru dan siswa,
serta kemajuan belajar siswa. Data yang terkumpul selama tahap pengamatan
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas rencana pembelajaran, mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan, serta memahami dampak dari tindakan yang telah
dilakukan.
4) Refleksi (Reflecting):
Tahap refleksi adalah tahap yang penting dalam siklus PTK. Pada tahap ini, guru
merefleksikan hasil observasi dan data yang telah terkumpul selama tahap
pengamatan. Guru mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah dilakukan,
menganalisis keberhasilan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi selama
implementasi. Berdasarkan refleksi ini, guru dapat melakukan penyesuaian rencana,
strategi, atau tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran pada
siklus PTK berikutnya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konteks ini, pemahaman yang baik tentang berbagai bentuk data dan
teknik analisis yang tepat sangat penting. Bentuk data yang berbeda memerlukan
pendekatan analisis yang sesuai untuk menggali wawasan yang bermanfaat. Teknik
analisis data yang tepat membantu guru memahami efektivitas tindakan yang telah
diambil dalam kelas, memvalidasi hasil penelitian, dan merumuskan rekomendasi
untuk perbaikan lebih lanjut.
Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk kesulitan dalam memilih
metode analisis yang tepat dan menginterpretasikan hasil dengan benar. Makalah ini
menggarisbawahi pentingnya mengatasi tantangan tersebut melalui pemahaman
mendalam tentang teknik analisis data dan bagaimana menerapkannya dengan tepat
sesuai dengan jenis data yang terkumpul.
Dengan memahami teknik analisis data yang sesuai, guru dapat mengambil
keputusan yang lebih terinformasi dan efektif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengajaran di kelas. Implementasi yang cermat dari teknik analisis
data yang tepat dapat memastikan bahwa hasil PTK membawa manfaat yang nyata
dalam mengoptimalkan proses belajar-mengajar, dan akhirnya, memberikan dampak
positif pada hasil pembelajaran peserta didik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Dimohon kepada para pembaca untuk bisa memberi saran yang membangun
demi kemajuan pada makalah penulis kedepannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13