Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

TEKNIK DASAR GOALKEPEER


MATA KULIAH SEPAK BOLA
DOSEN PENGAMPUH; MUHAMMAD ISHAK,M.Pd, ARGUBI SILWAN, M.Pd

DISUSUN OLEH;

GABRIEL GREGORIUS GINTING

6233111019

PJKR F 2023

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas berkat dan
penyertaannya saya diberi kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan
sebaik mungkin dan dapat saya serahkan tepat waktu. Rekayasa Ide ini merupakan tugas dari Mata
Kuliah Sepak Bola. Dengan mengerjakan tugas ini saya sebagai mahasiswa olahraga mendapat
banyak informasi tentang Teknik Dasar Goalkepeer. Semoga tugas ini dapat berguna bagi banyak
orang dan saya menyadari masih banyak kekurangan dari tugas ini maka saya sangat mengharapkan
kritik yang membangun guna meningkatkan tugas saya selanjutnya. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih.
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Tugas utama seorang kiper adalah mencegah bola masuk ke gawang. Kemampuannya untuk
menghentikan tembakan lawan, termasuk yang sulit dan cepat, dapat menjadi penentu kemenangan
atau kekalahan timnya. Kiper modern juga diharapkan memiliki keterampilan distribusi bola yang
baik. Mereka dapat memulai serangan tim dengan cepat dan akurat melalui umpan panjang atau
singkat kepada rekan setim, menciptakan peluang gol. Kiper perlu memiliki kemampuan membaca
permainan lawan, termasuk memprediksi gerakan pemain lawan dan mengambil keputusan cepat. Ini
membantu mereka mengantisipasi situasi berbahaya dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Kiper sering menjadi pemimpin di belakang pertahanan dan dapat memberikan kepercayaan kepada
rekan setimnya. Kemampuan kiper untuk menjaga ketenangan di lapangan dapat memengaruhi
semangat dan kinerja keseluruhan tim. Dalam situasi kritis, kiper seringkali berada di bawah tekanan
saat menghadapi tendangan penalti. Kemampuan mereka untuk menyelamatkan penalti bisa menjadi
pembeda penting dalam pertandingan. Secara keseluruhan, keberadaan seorang kiper tidak hanya
berpengaruh pada pertahanan timnya, tetapi juga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam
menginisiasi serangan dan membangun dinamika positif di lapangan.

Tujuan

1. Untuk dapat mengetahui program latihan Goalkeeper.


2. Menyelelasikan tugas Rekayasa Ide Teknik Dasar Goalkepeer Mata Kuliah Sepak Bola.
3. Untuk mengetahui teknik dasar goalkepeer.

Manfaat

1. Dapat mengetahui gerakan yang baik dan benar seorang goalkepeer


2. Menambah wawasan
3. Melatih diri untuk mencari informasi dari berbagai sumber
BAB II

PEMBAHASAN
TEKNIK DASAR GOALKEPEER

1. POSISI TUBUH
Memiliki posisi tubuh yang tepat, termasuk penempatan kaki dan keseimbangan, untuk lebih
efektif menanggapi tembakan lawan. Contoh latihan Berlatih berdiri di posisi yang benar,
dengan berat tubuh merata di kedua kaki dan lutut sedikit ditekuk. Fokus pada penempatan
tangan dan lengan, siap untuk bereaksi terhadap tembakan. Simulasikan situasi permainan
dengan bergerak ke kiri dan kanan, maju, dan mundur untuk menjaga keseimbangan dan
respons cepat. Latih perubahan arah dengan cepat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
situasi. Latihan untuk menerima umpan dari rekan setim atau pelatih, mempraktikkan posisi
tubuh yang tepat untuk menghadapi bola yang datang. Gunakan latihan-latihan reaksi cepat
seperti drill yang melibatkan tembakan mendadak untuk meningkatkan kemampuan kiper
dalam mengambil posisi tubuh dengan cepat. Latihan di bawah tekanan untuk meningkatkan
konsentrasi dan kemampuan kiper dalam menjaga posisi tubuh yang benar bahkan dalam
situasi-situasi sulit. Berlatih menerima tembakan dengan kaki yang berbeda, baik itu kaki kiri
atau kanan, untuk memastikan kiper siap menghadapi variasi tembakan. Dapatkan umpan
balik dari pelatih tentang posisi tubuh dan carilah bimbingan khusus untuk meningkatkan
aspektertentu.

2. Penyelamatan Dasar
Menguasai teknik penyelamatan dasar seperti menyodok, menjatuhkan diri, dan melakukan
penyelamatan dengan kaki untuk menghentikan bola. Contoh latihan Mulailah dengan latihan
penyelamatan dalam posisi diam untuk memastikan teknik dasar yang benar, termasuk posisi
tubuh yang tepat dan penempatan tangan. Berlatih gerakan tubuh yang cepat dan tepat, seperti
menjatuhkan diri ke samping atau ke depan, untuk menyelamatkan bola yang datang dari
berbagai arah. Fokus pada posisi awal kiper sebelum tembakan terjadi. Latihan ini membantu
kiper untuk siap merespon dengan cepat dan efektif. Gabungkan gerakan penyelamatan
dengan elemen-elemen lain seperti keluar dari gawang atau menutup sudut tembakan. Hal ini
menciptakan situasi yang lebih realistis. Latihan dengan berbagai jenis tembakan, termasuk
bola rendah, bola tinggi, dan tembakan ke sudut gawang, untuk meningkatkan fleksibilitas
dan respons kiper. Berlatih dalam situasi pertandingan untuk mempraktikkan penyelamatan
dalam konteks yang lebih nyata. Gunakan pemain atau rekan setim sebagai penyerang.
Praktikkan penyelamatan terhadap umpan mendatar dan silang dari berbagai posisi. Ini
melibatkan gerakan lateral dan melompat untuk mencapai bola. Fokus pada penyelamatan
menggunakan kaki, terutama untuk tembakan rendah. Latihan ini membantu meningkatkan
kecepatan reaksi dan ketepatan kiper. Latihan khusus untuk penyelamatan penalti untuk
meningkatkan kemampuan kiper dalam situasi kritis. Gunakan alat bantu seperti bola pukul
untuk melatih kecepatan reaksi dan penanganan bola yang cepat.

3. Pemotongan Sudut
Kemampuan untuk memotong sudut dan menutup ruang tembakan lawan dengan mengambil
posisi yang tepat di lapangan. Contoh latihan Kiper berlatih memotong sudut secara perlahan
ketika penyerang mendekat. Tujuannya adalah memahami penempatan tubuh yang tepat dan
melibatkan gerakan perlahan untuk meningkatkan teknik. Tempatkan kones atau pembatas
lainnya untuk membatasi ruang gerak kiper. Ini membantu kiper untuk fokus pada
pemotongan sudut dengan efisien dan efektif. Kiper berlatih memotong sudut dari garis
gawang untuk menyusun pertahanan terhadap serangan yang datang dari sisi gawang. Kiper
berlatih memotong sudut ketika tim lawan melakukan serangan cepat. Latihan ini
meningkatkan kecepatan reaksi dan kemampuan kiper dalam situasi permainan yang dinamis.
Kiper berlatih memotong sudut dan mengatasi situasi rebound, di mana bola mungkin
memantul setelah diselamatkan. Ini memperkuat keterampilan kiper dalam mengontrol situasi
di dekat gawang. Gunakan area lapangan dengan beberapa rintangan atau tebing kecil untuk
mensimulasikan situasi yang lebih rumit. Kiper harus dapat memotong sudut dan tetap siap
menghadapi tembakan.

4. Distribusi Bola
Mampu memberikan umpan dengan tangan atau kaki secara akurat dan efisien, baik dalam
situasi tekanan atau untuk memulai serangan. Contoh latihan Latihan sederhana dengan fokus
pada umpan pendek kepada rekan setim. Kiper harus menekankan akurasi dan kecepatan
dalam mengalirkan bola ke pemain lain. Kiper berlatih memberikan umpan panjang untuk
memulai serangan dari belakang. Fokus pada teknik dan kekuatan untuk mengatasi jarak yang
lebih besar. Pemain di posisi penerima umpan menempatkan diri pada berbagai jarak dan
posisi. Kiper berusaha memberikan umpan yang tepat ke kaki pemain tersebut. Kiper berlatih
memberikan umpan dengan ditambahkan tekanan dari pemain bertahan. Ini membantu
meningkatkan kemampuan kiper dalam mengatasi situasi tekanan. Kiper diberi waktu terbatas
untuk menerima bola dari pertahanan dan memberikan umpan yang akurat. Latihan ini
meningkatkan keterampilan distribusi bola dalam situasi pertandingan yang dinamis. Kiper
berlatih memberikan umpan setelah memotong sudut untuk mengecoh penyerang. Ini dapat
menciptakan peluang untuk serangan balik. Kiper berlatih memberikan umpan dengan
menggunakan lemparan tangan, baik yang panjang maupun yang pendek. Ini dapat menjadi
pilihan distribusi yang efektif terutama dalam situasi tertentu. Kiper berlatih memberikan
umpan silang yang akurat dari pinggir lapangan. Ini menciptakan peluang untuk mencetak gol
dan menguji keterampilan distribusi bola. Latihan yang melibatkan penerimaan bola dan
distribusi segera dalam gerakan. Kiper harus dapat menilai situasi dengan cepat dan
memberikan umpan yang tepat.

5. Keluar dari Gawang (Rushing Out)


Tindakan cerdas dan cepat dalam keluar dari gawang untuk menutup ruang bagi penyerang
lawan yang mendekati gawang. Latihan penjaga gawang keluar dari gawang dapat melibatkan
latihan kelincahan, reaksi cepat, dan kemampuan berkomunikasi dengan pemain belakang.
Fokus pada simulasi situasi permainan yang memerlukan penjaga gawang untuk keluar dari
gawang dengan tepat, seperti menghadapi serangan balik lawan atau menyelamatkan bola
yang berada di luar area gawang. Juga, pastikan penjaga gawang tetap waspada terhadap
potensi risiko yang mungkin timbul saat keluar dari gawang.

6. Membaca Permainan (Reading the Game)


Kemampuan untuk membaca permainan, mengenali pola serangan lawan, dan membuat
keputusan yang tepat untuk menghadapi situasi permainan. Contoh latihan Buat latihan yang
mensimulasikan situasi permainan nyata, di mana penjaga gawang harus membaca
pergerakan pemain lawan dan memutuskan kapan saat yang tepat untuk keluar atau tetap di
gawang. Gunakan drill yang fokus pada peningkatan persepsi visual penjaga gawang, seperti
latihan reaksi cepat terhadap perubahan arah bola atau gerakan pemain. Latih penjaga gawang
untuk berkomunikasi secara efektif dengan pemain belakang, memberikan petunjuk dan
informasi tentang pergerakan lawan. Implementasikan latihan yang membutuhkan tingkat
konsentrasi tinggi, seperti menyaring banyak informasi sekaligus dan membuat keputusan
dalam waktu singkat. Berfokus pada latihan posisi tubuh yang optimal untuk membaca
permainan dengan baik, termasuk penempatan kaki dan keseimbangan yang memungkinkan
reaksi cepat. Terlibat dalam latihan atau pertandingan di posisi lain selain sebagai penjaga
gawang. Ini dapat membantu pemahaman lebih mendalam tentang permainan dan membantu
dalam membaca taktik lawan.

7. Komunikasi dengan Pertahanan


Berkomunikasi secara efektif dengan pemain pertahanan untuk menyelaraskan posisi dan
tindakan yang diperlukan dalam pertahanan tim. Contoh latihan Buat latihan yang
mensimulasikan situasi pertandingan nyata, di mana penjaga gawang harus memberikan
arahan, instruksi, atau peringatan kepada pemain belakang berdasarkan pergerakan lawan.
Fokus pada latihan vokalisasi yang memungkinkan penjaga gawang untuk dengan jelas dan
tegas mengkomunikasikan kebutuhan dan petunjuk kepada rekan setim. Latih penjaga
gawang untuk menggunakan gerakan tubuh, seperti mengangkat tangan atau memberikan
isyarat tertentu, sebagai cara tambahan untuk berkomunikasi dengan pemain belakang.
Selama sesi latihan khusus untuk pertahanan atau taktik tim, dorong penjaga gawang untuk
aktif berkomunikasi dengan pemain belakang, memberikan saran atau memperhatikan aspek-
aspek tertentu dari permainan. Dorong penjaga gawang untuk memberikan dan menerima
umpan balik terbuka mengenai komunikasi mereka selama latihan atau pertandingan. Ini
dapat membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki.

8. Menyelamatkan Penalti
Melibatkan teknik dan konsentrasi khusus untuk meningkatkan peluang penyelamatan dalam
situasi tendangan penalti. Contoh latihan Studi kebiasaan pemain lawan yang sering
mengambil penalti. Pahami ke mana mereka cenderung menendang dan apakah ada pola
tertentu dalam penendangan mereka. Dorong penjaga gawang untuk tetap tenang dan fokus.
Latihan meditasi atau teknik relaksasi dapat membantu mereka mengelola tekanan saat
menghadapi penalti. Gelar sesi latihan khusus yang mensimulasikan situasi penalti dalam
pertandingan, termasuk menghadapi penendang dengan kecepatan dan tekanan waktu. Latih
penjaga gawang menghadapi variasi penendang. Jangan hanya fokus pada satu gaya
penendang, tetapi berikan variasi agar penjaga gawang dapat beradaptasi dengan berbagai
gaya tendangan. okus pada peningkatan kecepatan reaksi penjaga gawang. Drills yang
melibatkan tendangan cepat dari jarak dekat dapat membantu meningkatkan refleks mereka.
Latih penjaga gawang untuk membaca tanda-tanda penendang, seperti arah pandangan mata
atau gerakan tubuh yang dapat memberikan petunjuk tentang arah tendangan. Latih berbagai
teknik penyelamatan, termasuk menyelamatkan bola di sudut bawah dan atas gawang. Fokus
pada teknik yang efektif dan dapat diterapkan dalam situasi penalti. Praktik yang konsisten
sangat penting. Beri penjaga gawang banyak kesempatan untuk menghadapi penalti dalam
latihan untuk membangun kepercayaan diri dan keterampilan mereka.
9. Keterampilan Melompat
Mampu melompat dengan baik untuk mencapai bola tinggi atau menyelamatkan tembakan
yang menuju ke sudut atas gawang. Contoh latihan Sertakan latihan plyometric seperti box
jumps, depth jumps, atau squat jumps. Latihan ini dapat meningkatkan kekuatan dan daya
ledak otot kaki yang diperlukan untuk melompat dengan cepat. Fokus pada teknik melompat
yang benar. Pastikan penjaga gawang melompat dengan kedua kaki, menjaga keseimbangan,
dan memanfaatkan kekuatan otot kaki secara optimal. Pertimbangkan latihan peregangan
untuk meningkatkan kelenturan otot, terutama di area panggul dan tungkai. Kelenturan yang
baik membantu penjaga gawang untuk mencapai ketinggian yang lebih baik saat melompat.
Tingkatkan keseimbangan penjaga gawang melalui latihan khusus yang melibatkan lompatan
dan pendaratan dengan aman. Kekuatan inti yang baik mendukung keseimbangan dan kontrol
tubuh saat melompat. Sertakan latihan kekuatan inti dalam rutinitas latihan mereka. Latih
penjaga gawang untuk melompat dan menyelamatkan bola tinggi dengan kedua tangan,
memastikan teknik tangkapan yang baik.
10. Mental yang Kuat
Mengembangkan ketenangan dan kepercayaan diri, terutama dalam situasi tekanan tinggi,
untuk menjaga fokus dan konsentrasi Penjaga gawang perlu memiliki mental yang kuat
karena peran mereka di lapangan memerlukan ketahanan terhadap tekanan dan tantangan
tertentu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mental yang kuat sangat penting bagi
seorang penjaga gawang:
1. Tekanan Tertinggi: Penjaga gawang seringkali berada di bawah tekanan tertinggi dalam
pertandingan. Mereka harus menghadapi situasi-situasi krusial dan membuat keputusan
cepat yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan.
2. Kegagalan Adalah Bagian Dari Permainan: Penjaga gawang sering berhadapan dengan
kegagalan, seperti kebobolan gol atau kesalahan pribadi. Mental yang kuat membantu
mereka pulih dengan cepat, belajar dari kesalahan, dan tetap fokus pada tugas mendatang.
3. Isolasi di Lapangan: Secara fisik, penjaga gawang sering beroperasi dalam area yang
relatif terisolasi. Mental yang kuat membantu mereka tetap fokus dan tidak terganggu
oleh tekanan atau distraksi di sekitar mereka.
4. Kesabaran dan Konsistensi: Penjaga gawang sering membutuhkan kesabaran dan
konsistensi tinggi. Mental yang kuat memungkinkan mereka untuk tetap tenang dan tidak
terpengaruh oleh fluktuasi permainan atau hasil sementara.
5. Pemimpin Lapangan: Sebagai pemain terakhir pertahanan, penjaga gawang harus menjadi
pemimpin di lapangan. Mental yang kuat membantu mereka memberikan arahan,
mempertahankan fokus, dan memotivasi rekan setim.
6. Keputusan Cepat dan Tepat: Penjaga gawang sering dihadapkan pada situasi di mana
mereka harus membuat keputusan cepat dan tepat, seperti menyelamatkan bola dari jarak
dekat atau mengantisipasi gerakan pemain lawan. Mental yang kuat membantu mereka
tetap tenang dan mengambil keputusan dengan percaya diri.
7. Keterlibatan Emosional yang Tinggi: Permainan sepak bola seringkali memunculkan
keterlibatan emosional yang tinggi. Mental yang kuat membantu penjaga gawang
menjaga keseimbangan emosional mereka, terutama dalam situasi-situasi yang memicu
tekanan atau kegembiraan ekstrem.
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Penjaga gawang memiliki peran yang sangat penting dalam pertandingan sepak bola, penjaga
gawang adalah orang terakhir sebagai benteng pertahanan ketika lawan menyerang oleh karena itu
seorang penjaga gawang harus punya banyak kelebihan dari pemain lain. Seorang penjaga gawang
harus memiliki mental yang sangat kuat dan ketenangan serta refleks yang bagus karena bagi penjaga
gawang/goalkepeer kadang kala rekan setim dapat menjadi musuh bayangan karena jika pemain
belakang melakukan kesalahan saat menghalau bola serangan lawan kadang bola itu malah melesat ke
gawang sendiri oleh kerena itu penjaga gawang harus memiliki fokus dan reaksi yang tinggi untuk
menjaga gawang selain bertahan sekarang banyak penjaga gawang yang berkontribusi dalam
terciptanya sebuah gol dengan mengandalkan umpan jauh yang akan mengejutkan pemain bertahan
lawan. Kadang kala ketika seorang goalkepeer kebobolan tidak jarang mentalnya akan diserang oleh
pemain lawan bahkan para pendukung/penonton oleh karena itu penjaga gawang harus memiliki
mental yang sangat kuat untuk menghadapi itu semua.

Anda mungkin juga menyukai