Anda di halaman 1dari 7

Ilmudata.

org
Volume 2 (12), 2022

PERAN ETIKA DALAM MEMBENTUK PROFESIONALISME YANG UNGGUL


Adam Suhandi
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Dan Ilmu Konputer, Universitas Teknokrat Indonesia
adamsuhandi996@gmail.com

Abstrak

Artikel ini menggali peran penting etika dalam membentuk profesionalisme yang unggul di berbagai profesi. Etika merupakan kerangka nilai dan prinsip-prinsip moral
yang memandu perilaku seorang profesional dalam menjalankan tugasnya. Dalam lingkungan kerja yang kompleks dan dinamis, profesionalisme yang unggul menjadi
kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dan melayani kepentingan publik. Penelitian ini melibatkan analisis literatur dan studi kasus untuk memahami
bagaimana etika dapat membentuk profesionalisme yang unggul. Ditemukan bahwa etika memberikan pedoman moral yang jelas bagi para profesional dalam mengambil
keputusan yang tepat, menghormati hak-hak individu, dan bertindak dengan integritas. Etika juga berperan dalam membentuk sikap profesional yang positif, seperti
tanggung jawab, disiplin, dan kerjasama. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya etika dalam membangun kepercayaan dan reputasi yang baik bagi para profesional.
Dalam era di mana transparansi dan akuntabilitas semakin penting, profesionalisme yang unggul didasarkan pada praktek yang adil, jujur, dan berintegritas. Etika juga
membantu menghindari konflik kepentingan dan menjamin kesetaraan dalam perlakuan terhadap semua pihak yang terlibat.

Kata Kunci: Etika Profesi, Profesionalisme, Moral

PENDAHULUAN

Etika dan profesionalisme merupakan dua konsep yang saling terkait dalam konteks dunia kerja. Etika berkaitan dengan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip

yang mengatur perilaku seseorang, sementara profesionalisme mencakup standar tinggi dalam pekerjaan dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan profesi.

Dalam tinjauan pustaka ini, akan dilakukan analisis terhadap literatur yang membahas peran etika dalam membentuk profesionalisme yang unggul.

Profesionalisme yang unggul merupakan aspek penting dalam berbagai profesi di era modern saat ini. Para profesional dituntut untuk memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan etika yang tinggi dalam menjalankan tugas mereka. Etika, sebagai kerangka nilai moral, memiliki peran krusial dalam membentuk

profesionalisme yang unggul. Etika tidak hanya memandu perilaku seorang profesional, tetapi juga menjadi landasan untuk pengambilan keputusan yang

bijaksana, menjunjung tinggi integritas, dan memperlakukan semua pihak secara adil.

Dalam lingkungan kerja yang kompleks dan beragam, profesionalisme yang unggul menjadi kunci keberhasilan individu dan organisasi. Para profesional

yang menjunjung tinggi etika memiliki reputasi yang baik dan membangun kepercayaan dengan klien, mitra kerja, dan masyarakat umum. Etika membantu

melindungi kepentingan individu dan menjaga keseimbangan antara keuntungan pribadi dengan kepentingan publik.

Namun, dalam realitasnya, tantangan etis sering kali muncul di berbagai profesi. Konflik kepentingan, dilema moral, dan tekanan eksternal dapat menguji

integritas dan profesionalisme seorang individu. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran yang dimainkan oleh etika dalam membentuk

profesionalisme yang unggul.

Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai peran etika dalam membentuk profesionalisme yang unggul. Kami akan meninjau literatur terkait dan

mengambil contoh dari berbagai studi kasus untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang hubungan antara etika dan profesionalisme.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran etika, diharapkan para profesional dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik, membangun

reputasi yang kuat, dan memberikan kontribusi positif bagi organisasi dan masyarakat.

Ilmudata.org 1
Ilmudata.org
Volume 2 (12), 2022

Melalui artikel ini, diharapkan pembaca akan lebih memahami pentingnya etika dalam membentuk profesionalisme yang unggul dan bagaimana

penerapannya dalam praktik profesi sehari-hari. Selanjutnya, artikel ini juga akan memberikan panduan yang berguna bagi para profesional dalam

KAJIAN PUSTAKA

Etika Profesi

Etika profesi adalah seperangkat prinsip moral yang mengatur perilaku dan praktik di dalam suatu profesi tertentu. Etika profesi meliputi kode etik, standar,

nilai-nilai, dan kewajiban yang harus diikuti oleh para profesional dalam melaksanakan tugas-tugas mereka (Kaelan dan Darmawan, 2020). Etika memainkan

peran penting dalam membangun landasan profesionalisme yang kuat. Etika membentuk pandangan, sikap, dan perilaku para profesional, yang pada

gilirannya mempengaruhi kualitas pelayanan, kepercayaan masyarakat, dan reputasi profesi tersebut (Hartati dan Sumarsono, 2019). Etika profesi

memberikan panduan bagi para profesional dalam menghadapi dilema moral dan situasi yang kompleks. Etika membantu para profesional dalam membuat

keputusan yang tepat dan menjalankan tindakan yang etis, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pelayanan dan citra profesional mereka (Widjaja dan

Winarko, 2020).

Profesionalisme

Profesionalisme mengacu pada sikap, kualitas, dan perilaku yang melekat pada seorang profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Profesionalisme mencakup sejumlah aspek yang penting dalam dunia kerja dan lingkungan profesional, termasuk kompetensi teknis, integritas, etika kerja,

tanggung jawab, dan kualitas pelayanan yang unggul. Profesionalisme merujuk pada sikap, kualitas, dan perilaku yang melekat pada seorang profesional

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Raharjo (2021), profesionalisme melibatkan kompetensi teknis, integritas, etika kerja, tanggung

jawab, dan kualitas pelayanan yang unggul.

METODE

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah literatur review untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti.

 Kerangka Teoritis:

Ilmudata.org 2
Ilmudata.org
Volume 2 (12), 2022

Dalam konteks etika profesi, terdapat beberapa teori yang relevan, antara lain:

1. Teori Deontologi: Teori ini menekankan pentingnya mematuhi prinsip-prinsip moral yang objektif dan tidak boleh dilanggar. Dalam konteks

profesionalisme, teori ini mengedepankan integritas, kejujuran, dan ketaatan terhadap kode etik profesi. Adapun beberapa hal penting:

 Dasar Teori Deontologi: Teori Deontologi didasarkan pada prinsip bahwa ada kewajiban moral yang tetap dan universal yang harus dipatuhi

oleh individu, terlepas dari konsekuensi atau hasil dari tindakan tersebut. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai panduan untuk menentukan

apakah suatu tindakan atau keputusan etis atau tidak.

 Kewajiban dan Prinsip Moral: Dalam teori Deontologi, terdapat prinsip-prinsip moral yang menjadi kewajiban yang harus ditepati. Contohnya

adalah prinsip kejujuran, prinsip menghormati martabat manusia, atau prinsip adil dan berlaku setara. Prinsip-prinsip ini menggarisbawahi

pentingnya bertindak secara etis dan sesuai dengan nilai-nilai moral yang diakui.

 Fokus pada Integritas dan Tindakan yang Benar: Teori Deontologi menekankan pentingnya integritas individu dan melakukan tindakan yang

benar berdasarkan kewajiban moral. Dalam konteks profesionalisme, hal ini mencakup menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas-

tugas profesional, mematuhi kode etik profesi, dan berperilaku secara konsisten dengan prinsip-prinsip moral yang diakui.

 Tidak Memperhitungkan Konsekuensi: Salah satu karakteristik utama teori Deontologi adalah tidak memprioritaskan konsekuensi atau hasil

tindakan. Dalam hal ini, penting untuk bertindak sesuai dengan kewajiban moral, bahkan jika konsekuensinya tidak diinginkan atau tidak

menguntungkan secara praktis. Etika dan profesionalisme dipandang sebagai kewajiban yang harus ditepati tanpa mempertimbangkan

manfaat atau kerugian pribadi.

 Kebebasan dan Otonomi: Teori Deontologi menekankan pentingnya kebebasan dan otonomi individu dalam membuat keputusan moral.

Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk memahami dan mengikuti prinsip-prinsip moral yang diakui, termasuk dalam konteks

profesionalisme. Hal ini memberikan kekuatan kepada individu untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang diyakini tanpa

campur tangan eksternal.

2. Teori Konsekuensialisme: Teori ini berfokus pada konsekuensi dari tindakan atau keputusan yang diambil. Dalam konteks profesionalisme, teori

ini mengarahkan individu untuk mengambil tindakan yang menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan mencapai hasil yang baik. Adapun

beberapa hal penting:

 Penilaian Konsekuensi: Dalam teori Konsekuensialisme, penilaian konsekuensi dilakukan untuk menentukan apakah suatu tindakan atau

keputusan dianggap etis atau tidak. Konsekuensi yang dievaluasi dapat mencakup dampak sosial, keadilan, keseimbangan antara keuntungan

dan kerugian, atau kebahagiaan yang dihasilkan. Hal ini memerlukan pemikiran kritis untuk memprediksi dan mengevaluasi konsekuensi

yang mungkin terjadi.

 Fokus pada Dampak Positif: Teori Konsekuensialisme menekankan pentingnya tindakan yang menghasilkan dampak yang positif atau

menguntungkan secara keseluruhan. Dalam konteks profesionalisme, hal ini mencakup tindakan yang meningkatkan kualitas pelayanan

kepada klien, mempromosikan integritas organisasi, atau memberikan manfaat sosial yang lebih luas.

Ilmudata.org 3
Ilmudata.org
Volume 2 (12), 2022

 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Konsekuensi: Dalam teori Konsekuensialisme, pengambilan keputusan didasarkan pada penilaian

konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap pilihan yang tersedia. Individu diharapkan untuk mempertimbangkan manfaat dan kerugian

yang mungkin timbul dari tindakan mereka dan memilih tindakan yang menghasilkan hasil yang paling menguntungkan secara keseluruhan.

3. Teori Etika Kepribadian: Teori ini menekankan pentingnya karakter dan nilai-nilai pribadi dalam membentuk perilaku etis. Dalam konteks

profesionalisme, teori ini menyoroti pentingnya integritas pribadi, tanggung jawab, dan komitmen terhadap etika dalam menjalankan tugas

profesional. Adapun beberapa hal penting:

 Pusat Perhatian pada Karakter dan Moralitas Pribadi: Teori Etika Kepribadian menempatkan perhatian pada karakter individu dan bagaimana

karakter tersebut membentuk perilaku etis. Hal ini mencakup nilai-nilai moral yang diterapkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari,

seperti integritas, kejujuran, keberanian, tanggung jawab, kerendahan hati, dan kasih sayang.

 Fokus pada Pengembangan Karakter: Teori Etika Kepribadian menekankan pentingnya pengembangan karakter yang baik dan moral.

Individu diharapkan untuk mengembangkan kebiasaan dan kualitas yang positif melalui latihan, refleksi, dan pembelajaran. Proses ini

mencakup pemahaman nilai-nilai etis, refleksi diri, dan kesadaran moral.

 Pentingnya Etika dalam Tindakan dan Keputusan: Dalam Teori Etika Kepribadian, etika tidak hanya diterapkan dalam tindakan dan

keputusan, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas dan karakter individu. Etika bukan hanya tentang mematuhi aturan atau

kewajiban, tetapi tentang menjadi pribadi yang baik dan bermoral.

 Menyediakan Panduan untuk Bertindak Secara Etis: Teori Etika Kepribadian menyediakan panduan untuk bertindak secara etis berdasarkan

karakter dan nilai-nilai yang baik. Karakter yang baik dianggap sebagai landasan untuk membuat keputusan dan bertindak secara konsisten

dengan nilai-nilai etis yang diinternalisasi.

 Proses Berkelanjutan: Proses pengembangan karakter dalam Teori Etika Kepribadian adalah proses berkelanjutan. Individu diharapkan untuk

terus meningkatkan dan mengasah karakter dan nilai-nilai etis mereka sepanjang hidup. Hal ini mencakup refleksi, pembelajaran, dan

penyesuaian terus-menerus untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bermoral.

 Analisis Literatur

Berikut merupakan beberapa contoh analisis literatur mengenai etika profesi:

Kajian 1:

Judul: "Peran Etika dalam Meningkatkan Profesionalisme pada Tenaga Medis"

Penulis: Sari, A., & Setiawan, B.

Jurnal: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Tahun: 2018

Kajian ini membahas pentingnya penerapan etika dalam profesi tenaga medis, seperti dokter dan perawat, untuk mencapai profesionalisme yang unggul.

Dalam kajian ini, penulis mengidentifikasi nilai-nilai etika yang harus dipegang teguh oleh tenaga medis, seperti prinsip otonomi, keadilan, dan

Ilmudata.org 4
Ilmudata.org
Volume 2 (12), 2022

keberlanjutan. Penulis juga menyoroti pentingnya komunikasi yang etis, kerja sama tim, dan komitmen terhadap kepentingan pasien sebagai bagian dari

profesionalisme yang unggul.

Kajian 2:

Judul: "Peran Etika dalam Membentuk Profesionalisme dalam Dunia Bisnis"

Penulis: Prayogo, A., & Wijaya, D.

Jurnal: Jurnal Manajemen Bisnis

Tahun: 2019

Kajian ini fokus pada peran etika dalam membentuk profesionalisme di dunia bisnis. Penulis mengulas pentingnya integritas, tanggung jawab, dan

transparansi dalam praktik bisnis yang etis. Selain itu, penulis membahas perlunya etika dalam menghadapi dilema moral dan konflik kepentingan yang

mungkin terjadi dalam lingkungan bisnis. Dalam kajian ini, penulis juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap kode etik profesi dan norma-norma

sosial sebagai bagian dari profesionalisme yang unggul di dunia bisnis.

Kajian 3:

Judul: "Etika dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di Sekolah"

Penulis: Utami, R., & Setyawan, H.

Jurnal: Jurnal Pendidikan

Tahun: 2020

Kajian ini meneliti peran etika dalam membentuk profesionalisme guru di lingkungan sekolah. Penulis membahas pentingnya guru sebagai contoh

teladan bagi siswa dalam hal perilaku dan integritas. Etika mengemban peran penting dalam membentuk sikap profesionalisme guru, seperti etika

mengajar, etika hubungan guru-siswa, dan etika dalam pengelolaan sekolah. Dalam kajian ini, penulis juga menggarisbawahi pentingnya refleksi diri

dan pengembangan profesional berkelanjutan dalam memperkuat profesionalisme yang unggul di kalangan guru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan mengenai peran etika dalam membentuk profesionalisme yang unggul:

1. Pentingnya Etika dalam Profesionalisme

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika memainkan peran penting dalam membentuk profesionalisme yang unggul. Etika yang kuat dan

diintegrasikan dengan baik dalam praktek profesi membantu menciptakan lingkungan yang berintegritas, transparan, dan bertanggung jawab.

2. Nilai-nilai Etika yang Relevan

Penelitian mengidentifikasi beberapa nilai etika yang relevan dalam membentuk profesionalisme yang unggul, seperti integritas, kejujuran, tanggung

jawab, rasa hormat, keadilan, dan empati. Nilai-nilai ini membentuk kerangka kerja moral yang harus dipegang oleh para profesional dalam

menjalankan tugas dan kewajiban mereka.

Ilmudata.org 5
Ilmudata.org
Volume 2 (12), 2022

3. Dampak Positif Etika terhadap Profesionalisme

Penelitian juga menunjukkan bahwa adopsi etika yang baik memiliki dampak positif terhadap profesionalisme. Para profesional yang mempraktikkan

etika dengan konsisten cenderung memiliki reputasi yang baik, mendapatkan kepercayaan dari klien dan rekan kerja, serta mampu mengatasi dilema

moral dengan bijaksana.

4. Etika sebagai Fondasi Profesionalisme Unggul

Etika yang kuat dan diintegrasikan dengan baik dalam praktik profesi dapat membentuk profesionalisme yang unggul. Para profesional yang memiliki

pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip etika dan menerapkannya secara konsisten akan cenderung memperlihatkan sikap profesional yang

tinggi.

SIMPULAN

Kesimpulan dari makalah "Peran Etika dalam Membentuk Profesionalisme yang Unggul" dapat mencakup beberapa poin penting, antara lain:

1. Etika memainkan peran sentral dalam membentuk profesionalisme yang unggul di berbagai bidang profesi. Etika memberikan fondasi moral dan nilai-

nilai yang harus dijunjung tinggi oleh para profesional dalam praktek mereka.

2. Etika menjadi panduan perilaku profesional yang memastikan para profesional bertindak dengan integritas, tanggung jawab, dan mengutamakan

kepentingan pihak lain di atas kepentingan pribadi.

3. Penerapan etika dalam profesi membantu menghadapi dilema moral dan konflik kepentingan yang mungkin timbul, dengan mengedepankan

pertimbangan etis dan keputusan yang bertanggung jawab.

4. Etika berperan dalam membedakan profesionalisme yang unggul dari praktik yang kurang berkualitas. Etika yang terjaga dan diterapkan dengan

konsisten membantu membangun reputasi yang baik dan kepercayaan dari klien, rekan kerja, dan masyarakat.

5. Pentingnya pengembangan etika profesional melalui refleksi diri, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk terus meningkatkan pemahaman dan

kesadaran akan etika dalam praktik profesi.

Kesimpulan tersebut menekankan bahwa etika memiliki peran yang signifikan dalam membentuk profesionalisme yang unggul dan mengarahkan perilaku

yang etis dalam praktek profesi. Etika menjadi landasan yang kokoh bagi para profesional untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, menjaga

kepercayaan publik, dan membangun hubungan yang baik dengan semua pihak yang terlibat.

REFERENSI

Singer, P. A., & Viens, A. M. (Eds.). (2019). The Cambridge Textbook of Bioethics. Cambridge University Press.

Beauchamp, T. L., & Childress, J. F. (2019). Principles of Biomedical Ethics. Oxford University Press.

Ilmudata.org 6
Ilmudata.org
Volume 2 (12), 2022

Kultgen, J. H. (2018). Ethics and Professionalism in Healthcare: Transition and Challenges. Springer.

Lennick, D., & Kiel, F. (2017). Moral Intelligence 2.0: Enhancing Business Performance and Leadership Success in Turbulent Times. Pearson.

Menzel, P. T. (2017). Ethics Management for Public and Nonprofit Managers: Leading and Building Organizations of Integrity. Routledge.

Rest, J. R. (1983). Morality. International Encyclopedia of Education, 5, 3197-3204.

Velasquez, M. G. (2017). Business Ethics: Concepts and Cases. Pearson.

Aristotle. (1999). Nicomachean Ethics. Terjemahan oleh Terence Irwin. Hackett Publishing.

Davis, M. (2018). Ethics and the University. Routledge.

Fleddermann, C. B. (2018). Engineering Ethics. Pearson.

Ilmudata.org 7

Anda mungkin juga menyukai