PDF Laporan Pendahuluan SNH
PDF Laporan Pendahuluan SNH
@BLE=
\ZQNS\O
JENZNONE 79959;7
Kusuma, 2015). Stroke non hemoragik dapat berupa iskemia atau emboli dan
trombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun
tidur
atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder (Wijaya &
Putri, 2013)
B. Etiologi
Penyebab stroke non hemoragik disebabkan oleh faktor yaitu hipertensi, merokok,
peningkatan kolesterol, dan obesitas (Muttaqin, 2014).
a. Peningkatan kolesterol Peningkatan kolesterol tubuh dapat menyebabkan
aterosklerosis dan terbentuknya thrombus sehingga aliran darah menjadi lambat
untuk menuju ke otak, kemudian hal itu dapat menyebabkan perfusi otak menurun
c. Merokok Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin
sehingga memungkinkan penumpukan aterosklerosis dan kemudian berakibat
pada stroke.
C. Klasifikasi
Menurut (Bustan, 2015) klasifikasi yang dipakai saat ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan manifestasi klinik :
d. Completed Stroke.
Berdasarkan proses patologik (kausal) :
a. Infark.
b. Perdarahan Intra serebral.
c. Perdarahan subarachnoidal.
a. Sistem karotis
b. Sistem vertebrobasiler
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu :
1. Sroke Hemoragik Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan
subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah
otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukukan aktivitas atau saat
aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya
menurun.
D. Patofisiologi
Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan
oksigen. Jika aliran darah ke setiap bagian otak terhambat karena trombus dan
Obesitas, depresi
kolestrol
Obstruksi thrombus di
otak
Penurunan darah ke
otak
Sesak nafas, Hipoksia
nafas cerebry
pendek
Gangguan perfusi
Infark jaringan jaringan serebral
Pola nafas tidak
efektif serebral
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Tirah baring
Resiko kerusakan
Defisit perawatan diri
integritas kulit
F. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis Stroke Non Hemoragik menurut Misbach (2011) antara
lain :
1. Hipertensi
2. Gangguan motorik (kelemahan otot, hemiparese)
3. Gangguan sensorik
4. Gangguan visual
5. Gangguan keseimbangan
6. Nyeri kepala (migran, vertigo)
7. Muntah
8. Disatria (kesulitan berbicara)
9. Perubahan mendadak status mental (apatis, somnolen, delirium, suppor, koma)
G. Komplikasi
Menurut Henderson (2002) dikutip dalam Pudiastuti (2011) pada stroke
berbaring lama dapat menyebabkan masalah emosional dan fisik, diantaranya :
a. Bekuan darah Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh menyebabkan
penimbunan cairan, pembengkaan selain itu juga menyebabkan embolisme paru
yaitu sebuah bekuan yang terbentuk dalam satu arteri yang mengalirkan ke
paru.
b. Dekubitus Bagian yang biasa mengalami memar adalah pinggul, pantat, sendi
kaki dan tumit bila memar ini tidak bisa dirawat bisa menjadi infeksi.
c. Pneumonia Pasien stroke tidak bisa batuk dan menelan dengan sempurna, hal
ini menyebabkan cairan berkumpul di paru-paru dan selanjutnya pneumonia.
d. Atrofi dan kekakuan sendi Pasien stroke mengalami gagguan mobilisasi
sehingga menyebabkan kurangnya pergerakan dan terjadi kekakuan sendi.
e. Stress atau depresi Pasien merasa tidak berdaya dan ketakutan akan masa dean.
Cobalah untuk tidak berharap terlalu banyak pada diri sendiri pada hari-hari
awal setelah serangan stroke
f. Nyeri pundak dan subluxation atau dislokasi Keadaan pangkal bahu yang lepas
dari sendinya. Ini dapat terjadi karena otot disekitar pundak yang mengontrol
sendi dapat rusak akibat gerakan saat ganti pakaian atau saat ditopang orang lain.
g. Pembengkakan otak
h. Infeksi Saluran kemih, paru (pneumonia aspirasi)
i. Kardiovaskuler Gagal jantung, serangan jantung, emboli paru
j. Gangguan proses berfikir dan ingatan Pikun (demensia).
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan menurut Wijaya & Putri (2013) :
a. Penatalaksanaan umum
1) Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi lateral dekubitus bila
disertai muntah. Boleh dimulai mobilisasi bertahap bila hemodinamik stabil
2) Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi adekuat bila perlu berkan
oksigen 1-2 liter/menit bila ada hasil gas darah
3) Kandung kemih yang penuh dikosongkan dengan kateter
I. Pemeriksaan Penunjang
a. CT (computed tomography) scan memperlihatkan adanya edema, hematoma,
iskemia, dan adanya infark.
b. Ultrasonografi Doppler mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem
arteri karotis(arteri darah atau muncul plak).
c. Angiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik
seperti peredaran darah atau obstruksi arteri adalah titik obstruksi atau rupture.
d. Fungsi liumbal menunjukkan adanya tekanan normal, hemoragik, Malformasi
normal
Leher, spinal, servikal
sirkuler
Bahu
Lengan bawa
Jari-jari tangan
Ibu jari
Pinggul
Lutut
Mata kaki
5 (75%) : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan berat dan
melawan tekanan secara stimulant
2. Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
1.Mengeluh sulit menggerakan1. Kekuatan otot menurun
ekstremitas
2. Rentang gerak (ROM) menurun
Subjektif Objektif
Nyeri saat bergerak Sendi kaku
Enggan melakukan pergerakan Gerakan tidak terkoordinasi
Merasa cemas saat bergerak Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
Subjektif Objektif
1. Menanyakan masalah yang dihadapi 1. Menunjukan perilaku tidak sesuai
anjuran
2. Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
Menunjukkanperilaku berlebihan
(mis.apatis,bermusuhan,agitasi,
histeria)
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan & Kriteria Hasil Planning/Intevensi (SIKI) TTD
Keperawatan
(SLKI)
(SDKI)
1. 1. Gangguan
Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
Mobilitas keperawatan diharapkan
Fisik Mobilitas Fisik klien - Identifikasi lokasi,
meningkat dengan KH : karakteristik, durasi,
berkaitan
frekuensi, kualitas,
1. Pergerakan ekstremitas
dengan intensitas nyeri
meningkat
gangguan 2. Kekuatan otot meningkat
- Identifikasi skala
neuromask 3. Nyeri menurunm nyeri
4. Kecemasan menurun - I ntifikasasi
uler
5. Kaku sendi menurun pengaruh nyeri pada
(D.0054) kualitas hidup
6. Gerakan tidak
terkoordinasi menurun
7. Gerakan terbatas Edukasi Mobilisasi
menurun (I.12394)
8. Kelemahan fisik
menurun - Ajarkan mobilisasi
di tempat tidur
- Anjurkan
pasien/keluarga
mendemostrasik an
mobilisasi, miring
kanan miring kiri
- Demonstrasikan cara
melatih rentang gerak
Dukungan mobilisasi
(I.05173)
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana
4. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap
klien yang didasarkan pada rencana keperawatan yang lebih disusun untuk
menepati tujuan yang diinginkan meliputi peningkatan kesehatan pencegahan
penyakit pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap yang menentukan apakah tujuan yang
telah disusun tercapai atau tidaknya . Evaluasi didasarkan bagaimana efektifnya
intervensi yang dilakukan oleh keluarga perawatan dan yang lainnya (Harmoko,
2012).