Ketergantungan Terhadap Bahan Bakar Fosil Sebagai Sumber Energi Membawa Kita Pada Krisis Energi Dan Masalah Lingkungan
Ketergantungan Terhadap Bahan Bakar Fosil Sebagai Sumber Energi Membawa Kita Pada Krisis Energi Dan Masalah Lingkungan
krisis energi dan masalah lingkungan. sekarang ini di indonesia telah dikembangkan berbagai
sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak dalam upaya menyelesaikan
masalah krisis energi yang terjadi. salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan adalah gas
hidrogen. Pembakaran gas hidrogen dapat menghasilkan energi yang lebih tinggi yaitu sekitar
142 kj/g atau 3 kali lebih baik jika dibandingkan hidrokarbon atau minyak bumi. Hidrogen dapat
dihasilkan dari metabolisme bakteri dengan memanfaatkan limbah organik sebagai sumber
karbon dan sumber energi. Limbah organik yang banyak mengandung karbohidrat, protein, lipid,
lignin dan lemak dapat digunakan sebagai substrat oleh bakteri untuk menghasilkan produk akhir
berupa H2 dan CO2 (Hidayah dan Shovitri 2012).
Bakteri penghasil hidrogen adalah bakteri aerob yang dapat menghasilkan hidrogen
dengan menggunakan limbah organik sebagai substratnya. Bakteri penghasil hidrogen juga dapat
ditemukan dalam kondisi suhu, keasaman, dan alkalinitas ekstrem. Bakteri penghasil hidrogen
yang paling umum berasal dari genus Clostridium. Bakteri penghasil hidrogen dapat digunakan
untuk menghasilkan gas hidrogen sebagai sumber energi alternatif yang efisien dan ramah
lingkungan. Mikroorganisme yang mampu menghasilkan gas hidrogen yaitu genus Clostridium
seperti Clostridium butyricum, C. acetobutylicum, C. saccharoper butylacetonicum, C.
pasteurianum. Spesies Clostridium adalah organisme anaerobic yang mampu mengkonversi
heksosa menjadi hidrogen dengan hasil 2 mol hidrogen /mol heksosa. Clostridium butyricum
mampu menghasilkan hidrogen dengan substratnya glukosa dan xilosa dengan hasil 2.0 dan 2.3
mol H2/mol glukosa. Clostridium butyricum mampu merubah glukosa menjadi butirat, asetat,
CO2, dan hidrogen(Hidayah dan Shovitri 2012). Clostridium butyricum memiliki karakteristik
berupa gram positif pembentuk spora, bersifat anaerob obligat dan hidup di usus besar manusia
dan hewan, serta tanah. Sebagai salah satu mikroflora dalam tubuh, Clostridium butyricum
berperan dalam menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), terutama asam butirat, asetat
dan propionat serta sejumlah asam format dan laktat .
Daftar Pustaka
Hidayah, N., & Shovitri, M. (2012). Adaptasi isolat bakteri aerob penghasil gas hidrogen pada
medium limbah organik. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), E16-E18.