Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES

TES
Objek yang diukur
- Pengetahuan/kognisi;. C1 C6, Berpikir kritis, berpikir kreatif, berpikir pemecahan
masalah.
- PRILAKU/KETERAMPILAN
NON TES
Objek yang diukur
- SIKAP
- KARAKTER
- PRILAKU/KETERAMPILAN
Contoh:
Mengukur sikap/karakter Peduli Lingkungan
1. Menyusun definisi konseptual

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), peduli lingkungan adalah
kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab individu atau kelompok terhadap kelestarian
lingkungan hidup.
Sumber: https://www.mongabay.co.id/2019/02/06/peduli-lingkungan-adalah-kunci-
kelestarian-alam-indonesia/.

Menurut World Wildlife Fund (WWF), peduli lingkungan adalah tindakan yang diambil oleh
individu atau kelompok untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Sumber: https://www.wwf.or.id/cara_anda/peduli_lingkungan/

Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), peduli lingkungan adalah


kesadaran dan kepedulian individu dan masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan
hidup yang sehat dan lestari.
Sumber: https://www.unep.org/regions/asia-and-pacific/regional-initiatives/peduli-lingkungan

Menurut Greenpeace, peduli lingkungan adalah kepedulian, kesadaran, dan tindakan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mempromosikan dan mempertahankan
kelestarian lingkungan hidup.
Sumber: https://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/peduli-lingkungan/

Menurut Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), peduli lingkungan adalah sikap dan
tindakan positif yang diambil oleh individu atau kelompok untuk memelihara dan
melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup.
Sumber: https://www.ykan.or.id/peduli-lingkungan/
2. Menyusun definisi operasional

Dengan demikian karakter peduli lingkungan MERUPAKAN kesadaran/sikap dan Tindakan


yang dilakukan oleh individu untuk mempromosikan dan mempertahankan kelestarian tempat
wisata yang ada di pantai Mapak, Kota Mataram yang diukur dengan angket menggunakan
skala Likert SS = 5, S = 4, KS = 3, TS= 2, STS=1.

3. Menyusun indicator
Indikator peduli lingkungan dapat dilihat dari berbagai perspektif dan teori yang berbeda.
Berikut beberapa contoh indikator peduli lingkungan dari perspektif yang berbeda beserta
sumbernya:

Teori Value-Belief-Norm (VBN)


Menurut teori VBN, peduli lingkungan dipengaruhi oleh nilai-nilai, kepercayaan, dan norma
sosial yang dimiliki oleh seseorang. Berikut beberapa indikator peduli lingkungan menurut
teori ini:

1) Penerimaan nilai-nilai lingkungan yang penting, seperti kelestarian alam dan


keberlanjutan.
2) Kepercayaan bahwa tindakan individu dapat memberikan kontribusi terhadap
pelestarian lingkungan.
3) Norma sosial yang mendukung perilaku peduli lingkungan, misalnya norma sosial
yang menyatakan bahwa sampah harus dibuang pada tempatnya.
Sumber: Stern, P. C. (2000). New environmental theories: toward a coherent theory of
environmentally significant behavior. Journal of Social Issues, 56(3), 407-424.

Teori Cognitive Hierarchy


Teori Cognitive Hierarchy menekankan bahwa individu memiliki tingkat pemikiran yang
berbeda-beda terkait dengan lingkungan. Berikut beberapa indikator peduli lingkungan
menurut teori ini:

1) Awareness, atau kesadaran terhadap masalah lingkungan dan dampaknya pada manusia
dan alam.
2) Understanding, atau pemahaman tentang hubungan antara perilaku manusia dan
lingkungan.
3) Internalization, atau pengintegrasian nilai-nilai lingkungan ke dalam sikap dan perilaku
individu.
Sumber: Kaiser, F. G., & Schultz, P. W. (2009). The attitude-behavior relationship: A test of
three models of the moderating role of behavioral difficulty. Journal of Applied Social
Psychology, 39(9), 1861-1884.

Teori Ekologi Kognitif


Teori Ekologi Kognitif menekankan pentingnya faktor lingkungan dalam membentuk perilaku
individu. Berikut beberapa indikator peduli lingkungan menurut teori ini:
1) Pengalaman langsung dengan lingkungan, misalnya menghabiskan waktu di alam
terbuka atau mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai ekologi tinggi.
2) Persepsi terhadap lingkungan, misalnya merasa bahwa lingkungan yang bersih dan
indah memberikan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
3) Identifikasi dengan lingkungan, misalnya merasa bahwa lingkungan yang dijaga
dengan baik adalah bagian dari identitas individu.
Sumber: Clayton, S. (2012). Environment and identity. Oxford University Press.

Teori Theory of Planned Behavior


Teori Theory of Planned Behavior menekankan pentingnya niat dalam membentuk perilaku
individu. Berikut beberapa indikator peduli lingkungan menurut teori ini:

1) Niat untuk bertindak, atau keinginan individu untuk melakukan tindakan yang ramah
lingkungan.
2) Sikap positif terhadap perilaku ramah lingkungan, misalnya merasa bahwa membuang
sampah pada tempatnya adalah hal yang penting.
3) Persepsi kontrol perilaku, atau keyakin

Berdasarkan teori di atas, dalam penelitian ini, indicator karakter peduli lingkungan sebagai
berikut:
1) Penerimaan nilai-nilai lingkungan yang penting, seperti kelestarian alam dan
keberlanjutan.
2) Kepercayaan bahwa tindakan individu dapat memberikan kontribusi terhadap
pelestarian lingkungan.
3) Norma sosial yang mendukung perilaku peduli lingkungan, misalnya norma sosial
yang menyatakan bahwa sampah harus dibuang pada tempatnya.
4) Awareness, atau kesadaran terhadap masalah lingkungan dan dampaknya pada
manusia dan alam.
5) Understanding, atau pemahaman tentang hubungan antara perilaku manusia dan
lingkungan.
6) Internalization, atau pengintegrasian nilai-nilai lingkungan ke dalam sikap dan
perilaku individu.
7) Pengalaman langsung dengan lingkungan, misalnya menghabiskan waktu di alam
terbuka atau mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai ekologi tinggi.
8) Persepsi terhadap lingkungan, misalnya merasa bahwa lingkungan yang bersih dan
indah memberikan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
9) Identifikasi dengan lingkungan, misalnya merasa bahwa lingkungan yang dijaga
dengan baik adalah bagian dari identitas individu.
10) Niat untuk bertindak, atau keinginan individu untuk melakukan tindakan yang
ramah lingkungan.
11) Sikap positif terhadap perilaku ramah lingkungan, misalnya merasa bahwa
membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang penting.
12) Persepsi kontrol perilaku, atau keyakin
4. Menyusun matriks kisi-kisi.
Kisi-kisi instrument angket karakter peduli lingkungan
No Indikator Jml Butir Nomor butir Pernyataan
1. Penerimaan nilai- 3 1,2,3 1. Menjaga
nilai lingkungan kelestarian pantai
yang penting, Mapak menjadi
seperti kelestarian hal penting bagi
alam dan saya.
keberlanjutan. 2. Pantai Mapak
harus tetap lestari
sepanjang zaman
3. Penting bagi saya
menjaga
kelestarian pantai
Mapak supaya
tetap indah.
Kepercayaan bahwa 3 4. Saya yakin yang
tindakan individu saya berikan pada
dapat memberikan lingkungan pantai
kontribusi terhadap akan
pelestarian mempengaruhi
lingkungan. kelestariannya.
5. Jika saya
membuang
sampah
sembarangan di
pantai, maka akan
mengganggu
keindahan.
6. Saya yakin kalau
semua
pengunjung
menjaga
kebersihan,
lingkugan pantai
akan bersih dan
rapi.

Norma sosial yang 3


mendukung
perilaku peduli
lingkungan,
misalnya norma
sosial yang
menyatakan bahwa
sampah harus
dibuang pada
tempatnya.
7. Awareness, atau 3
kesadaran terhadap
masalah lingkungan
dan dampaknya
pada manusia dan
alam.
8. Understanding, atau 3
pemahaman tentang
hubungan antara
perilaku manusia
dan lingkungan.
9. Internalization, atau 3
pengintegrasian
nilai-nilai
lingkungan ke
dalam sikap dan
perilaku individu.
10. Pengalaman 3
langsung dengan
lingkungan,
misalnya
menghabiskan
waktu di alam
terbuka atau
mengunjungi
tempat-tempat yang
memiliki nilai
ekologi tinggi.
11. Persepsi terhadap 3
lingkungan,
misalnya merasa
bahwa lingkungan
yang bersih dan
indah memberikan
manfaat bagi
kesehatan dan
kesejahteraan
manusia.
12. Identifikasi dengan 3
lingkungan,
misalnya merasa
bahwa lingkungan
yang dijaga dengan
baik adalah bagian
dari identitas
individu.
13. Niat untuk 3
bertindak, atau
keinginan individu
untuk melakukan
tindakan yang
ramah lingkungan.
14. Sikap positif 3
terhadap perilaku
ramah lingkungan,
misalnya merasa
bahwa membuang
sampah pada
tempatnya adalah
hal yang penting.
Persepsi kontrol 3
perilaku, atau
keyakin
ANGKET
KARAKTER PEDULI

A. PETUNJUK :
o Angket ini diisi oleh peserta didik untuk menghimpun informasi mengenai karakter
peduli yang dimiliki.
o Angket ini terdiri dari …. butir pernyataan. Setiap pernyataan memiliki lima pilihan
pernyataan kesesuaian dengan perasaan masing-masing individu peserta didik, yaitu SS
(sangat setuju), S (setuju), KS (kurang setuju), TS, (tidak setuju), dan STS (sangat tidak
setuju).
o Berilah tanda centang (Ѵ) pada salah satu kolom SS/S/KS/TS/STS yang sesuai dengan
kondisi diri Anda sendiri untuk setiap pernyataan pada tabel di bawah ini
o Jawaban yang Anda berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi nilai hasil
belajar di sekolah.

B. IDENTITAS PESERTA DIDIK:

Nama Peserta didik : ___________________________________

Kelas : __________

C. PERNYATAAN ANGKET
Skor
No Pernyataan K STS
SS S S TS
1. Menjaga kelestarian pantai Mapak menjadi hal penting bagi
saya
2. Pantai Mapak harus tetap lestari sepanjang zaman
3. Penting bagi saya menjaga kelestarian pantai Mapak supaya
tetap indah
4. Saya yakin yang saya berikan pada lingkungan pantai akan
mempengaruhi kelestariannya
5. Jika saya membuang sampah sembarangan di pantai, maka
akan mengganggu keindahan
6. Saya yakin kalau semua pengunjung menjaga kebersihan,
lingkugan pantai akan bersih dan rapi
7.
8.
Skor
No Pernyataan K STS
SS S S TS
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Saya menyatakan bahwa penilaian diri yang saya berikan adalah sudah sesuai dengan kondisi
yang ada pada diri saya sendiri.
Mataram, 2018
Peserta didik,

(________________________)
Tahapan penyusunan Instrumen non-tes:
Contoh: Variabel Keterampilan berkomunikasi
1. Menyusun definisi operasional

Menurut SkillsYouNeed.com:..keterampilan berkomunikasi adalah kemampuan untuk


berbicara, mendengarkan, menulis, dan memahami orang lain secara efektif dan efisien.
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mengidentifikasi audiens, menyampaikan pesan
dengan jelas, mengakomodasi perbedaan budaya, dan menggunakan bahasa tubuh dengan
efektif.

Sumber: SkillsYouNeed.com. (n.d.). Communication Skills. Diakses pada 4 April 2023 dari
https://www.skillsyouneed.com/ips/communication-skills.html

Definisi dari MindTools.com:


Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan yang digunakan untuk membangun
hubungan yang baik dengan orang lain melalui percakapan, presentasi, dan penulisan.
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mendengarkan secara efektif, memahami
perspektif orang lain, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menyelesaikan konflik.

Sumber: MindTools. (n.d.). Communication Skills. Diakses pada 4 April 2023 dari
https://www.mindtools.com/CommSkll/CommunicationIntro.htm

Definisi dari American Management Association:


Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan yang diperlukan untuk mengirim pesan
yang efektif, memperoleh pemahaman yang akurat dari orang lain, dan membangun hubungan
yang baik dengan orang lain. Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berbicara secara
jelas dan lugas, mendengarkan secara aktif, dan mengatasi hambatan komunikasi.

Sumber: American Management Association. (n.d.). Communication Skills. Diakses pada 4


April 2023 dari https://www.amanet.org/articles/communication-skills/

Dengan demikian, keterampilan berkomunikasi MERUPAKAN kemampuan peserta untuk


menyampaikan pendapat dan bertanya, mendengarkan, menulis, dan memahami orang lain
secara efektif dan efisien, meliputi kemampuan untuk mendengarkan secara efektif,
memahami perspektif orang lain, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menyelesaikan
konflik yang diukur dengan lembar penilaian diri dengan skala Likert SS =5, S=4, KS=3,
TS=2, STS=1.

2. Menyusun indicator: Keterampilan berkomunikasi


Indikator keterampilan berkomunikasi menurut DeVito
Menurut DeVito (2008), indikator keterampilan berkomunikasi meliputi kemampuan
seseorang untuk menyampaikan pesan secara efektif, mendengarkan dengan aktif,
mengekspresikan diri dengan benar, memahami bahasa tubuh, dan mengelola konflik
dengan baik.
Sumber: DeVito, J. A. (2008). The interpersonal communication book. Pearson.

Indikator keterampilan berkomunikasi menurut Hargie


Menurut Hargie (2011), indikator keterampilan berkomunikasi meliputi kemampuan
seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas, mendengarkan dengan aktif,
memahami bahasa tubuh dan perilaku nonverbal, menggunakan bahasa yang sopan dan
ramah, dan memiliki kemampuan empati.

Sumber: Hargie, O. (2011). Skilled interpersonal communication: Research, theory and


practice. Routledge.

Indikator keterampilan berkomunikasi menurut Guffey


Menurut Guffey (2013), indikator keterampilan berkomunikasi meliputi kemampuan
seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat sasaran, mendengarkan
dengan aktif, menggunakan bahasa tubuh yang sesuai, menyesuaikan gaya
berkomunikasi dengan audiens yang berbeda, dan mengelola konflik dengan baik.

Sumber: Guffey, M. E., & Loewy, D. (2013). Business communication: Process and
product. Cengage Learning.

Indikator keterampilan berkomunikasi menurut Brownell


Menurut Brownell (2012), indikator keterampilan berkomunikasi meliputi kemampuan
seseorang untuk menyampaikan pesan secara efektif, menangani konflik dengan baik,
memiliki empati dan kesadaran sosial, memahami kebutuhan dan keinginan audiens, dan
mengadaptasi diri dengan lingkungan budaya yang berbeda.

Sumber: Brownell, J. (2012). Listening: Attitudes, principles, and skills. Allyn & Bacon.

Indikator keterampilan berkomunikasi menurut Spitzberg dan Cupach


Menurut Spitzberg dan Cupach (2011), indikator keterampilan berkomunikasi meliputi
kemampuan seseorang untuk mengirim dan menerima pesan dengan benar, menggunakan
bahasa yang sopan dan tepat, memahami dan menafsirkan pesan secara tepat, memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan konflik, dan mampu berkomunikasi secara efektif
dengan berbagai jenis audiens.

Sumber: Spitzberg, B. H., & Cupach, W. R. (2011). The dark side of interpersonal
communication. Routledge.

Dalam penelitian ini, indicator keterampilan berkomunikasi yang digunakan adalah:


1) menyampaikan pesan secara efektif,
2) mendengarkan dengan aktif,
3) mengekspresikan diri dengan benar,
4) memahami bahasa tubuh,
5) mengelola konflik dengan baik
6) menggunakan bahasa yang sopan dan ramah,
7) memiliki kemampuan empati
8) menyesuaikan gaya berkomunikasi dengan audiens yang berbeda
9) mengadaptasi diri dengan lingkungan budaya yang berbeda

3. Menyusun matriks kisi-kisi.

Matriks Kisi-kisi instrumen lembar penilaian diri kemampuan berkomunikasi siswa


No Indikator Jml Nomor Butir
butir butir
menyampaikan pesan secara 3 1,2,3 1)Ketika
efektif, mengungkapkan
pendapat di kelas,
saya kadang grogi.
2)Teman saya bingung
menangkap apa yang
saya sampaikan.
3)Saya menyampaikan
pendapat dengan
tergesa-gesa.
mendengarkan dengan aktif 3 4)Saya merespon teman
yang sedang
menyampaikan
pendapat/bertanya
5)Saya mendengarkan
dengan cermat ketika
teman berbicara
6)Saya memperhatikan
dengan serius saat
teman berbicara.
mengekspresikan diri dengan 3
benar,
memahami bahasa tubuh, 3
mengelola konflik dengan baik 3
menggunakan bahasa yang 3
sopan dan ramah,
memiliki kemampuan empati 3
menyesuaikan gaya 3
berkomunikasi dengan audiens
yang berbeda
mengadaptasi diri dengan 3 7)Saya selalu
lingkungan budaya yang berbeda memperhatikan latar
budaya lawan bicara
8)Saya menggunakan
tangan kiri ketika
menunjuk sesuatu
pada menyampaikan
pendapat/bertanya.
9)etc

4. Penentuan skala pengukuran dan rubrik

5. Mengembangkan butir

6. Merakit instrumen non-tes

Anda mungkin juga menyukai